Mataram,Program Studi S1 Teknik Geologi Fakultas Teknik (Fatek) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan keilmuan kebumian yang relevan dengan isu-isu global melalui penyelenggaraan International Expert Lecture bertajuk “Development of Educational, Conservation, Geo Heritage, and Geological Hazard Mitigation-Based Geo in The Rinjani Geopark Area to Enhance Mountaineering Safety.” Kegiatan yang berlangsung pada 8 oktober 2025, di Aula Fakultas Kedokteran UMMAT ini menghadirkan dua narasumber ahli dari tingkat nasional dan internasional, serta diikuti oleh mahasiswa S1 Teknik Geologi, D3 Teknik Pertambangan, dan peserta umum dari berbagai latar belakang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Fakultas Teknik UMMAT dalam memperkuat pendidikan geosains yang berorientasi pada konservasi, mitigasi bencana, serta pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Ketua Program Studi S1 Teknik Geologi, Andi Faesal, M.Eng., menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk memperluas wawasan ilmiah mahasiswa terhadap karakteristik bencana geologi di Gunung Rinjani serta memahami langkah-langkah mitigasi yang efektif.
“Gunung Rinjani merupakan kawasan yang memiliki keindahan sekaligus kompleksitas geologi yang tinggi. Mahasiswa perlu memahami bahwa di balik keindahan tersebut, terdapat potensi bahaya yang harus dikelola dengan pengetahuan ilmiah. Kegiatan ini kami rancang agar mereka mampu melihat hubungan antara konservasi, mitigasi, dan keselamatan pendakian secara ilmiah dan praktis,” ungkap Andi Faesal.
Dr. Aji Syailendra Ubaidillah, Dekan Fakultas Teknik UMMAT, menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, praktisi, dan lembaga konservasi dalam mewujudkan keselamatan dan keberlanjutan di kawasan Geopark Rinjani. “Kesempatan ini sangat berharga karena menghadirkan narasumber internasional dari kampus berperingkat delapan dunia. Mahasiswa harus memanfaatkan momentum ini untuk memperluas wawasan dan menjalin jejaring global. Ada kesempatan, ada waktu, dan ada keinginan yang bisa digunakan jangan sampai disia-siakan,” tutur Dr. Aji penuh semangat.
Sesi pertama diisi oleh Yoonhee Jung, Ph.D., seorang Senior Research Fellow dari Faculty of Arts and Social Sciences, National University of Singapore (NUS). Dalam pemaparannya, beliau mengangkat tema konservasi di negara berkembang dan menyoroti bagaimana konsep Geopark dapat menjadi “wacana yang kuat” dan “kekuatan ekonomi” melalui pengembangan geowisata yang berkelanjutan. Ia menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan geopark tidak hanya bergantung pada keindahan alam semata, tetapi juga pada peran masyarakat lokal dan institusi pendidikan dalam membangun kesadaran dan tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan.
Pemateri kedua, Meliawati Ang, ST, selaku Manager of Research, Development & Inter-Institutional Cooperation di Rinjani–Lombok UNESCO Global Geopark (UGGp) , membahas Gunung Rinjani sebagai warisan dunia yang memiliki nilai geologis dan ekosistem luar biasa. Ia menyoroti pentingnya edukasi keselamatan bagi para pendaki dan pengelola kawasan.
Menutup kegiatan, Melinda Dwi Erintina, M.Sc., Ketua Program Studi D3 Teknik Pertambangan, menyampaikan refleksi penting tentang tantangan penelitian di bidang kebumian, khususnya di kawasan Rinjani. “Belum banyak publikasi ilmiah yang membahas daerah rawan bencana di Rinjani. Ini menjadi tantangan besar bagi praktisi dan praktisi di Indonesia. Jangan sampai geopark dan warisan yang kita miliki justru lebih banyak dikaji oleh peneliti asing. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap muncul semangat baru untuk memperdalam penelitian dan publikasi ilmiah terkait potensi bahaya geologi di kawasan Rinjani,” tegasnya. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali meneguhkan komitmennya terhadap isu lingkungan dan sosial kemasyarakatan melalui pelepasan mahasiswa peserta program relawan bertajuk Clean Water For Sambori. Acara pelepasan tersebut berlangsung khidmat pada Kamis, 9 Oktober 2025, di Ruang Temu Rektor UMMAT , dan dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor III, serta para mahasiswa peserta.
Program Clean Water For Sambori merupakan hasil kolaborasi strategis antara AiKite dan LAZISMU , yang mengusung semangat pengabdian, inovasi, serta kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Melalui program ini, mahasiswa terdorong untuk terlibat langsung dalam upaya peningkatan akses air bersih dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan di kawasan adat Sambori, Kabupaten Bima. Fokus kegiatan utama ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6 dan 13, yakni Air Bersih dan Sanitasi Layak untuk Semua serta Penanganan Perubahan Iklim .
Program ini juga menjadi bentuk nyata evolusi dari visi UMMAT sebagai perguruan tinggi yang berlandaskan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan , dengan menumbuhkan semangat ta’awun (tolong-menolong) dan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa. Melalui keterlibatan dalam kegiatan kemanusiaan dan lingkungan, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai akademisi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang siap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan alam.
Dalam kegiatan yang berlangsung mulai 10 hingga 18 Oktober 2025 di Desa Sambori, Kabupaten Bima, lima mahasiswa terpilih dari UMMAT resmi dilepas oleh pimpinan universitas. Mereka adalah Irma Neni Wahidah (Program Studi PGMI), Nina Muji Apriani (Teknik Sipil), Putri Hafidzah (PBSI), Rio Eza Nur Muhammad (Ilmu Pemerintahan), dan Ade Indra Zulfa (Farmasi). Kelimanya berhasil lolos seleksi nasional dan akan bergabung bersama para relawan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di kawasan adat Sambori, yang dikenal luas dengan sebutan Negeri di Atas Awan .
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., berpesan pentingnya menjaga etika dan nilai-nilai moral selama menjalankan tugas kemanusiaan di masyarakat. Beliau menekankan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi wadah pengabdian, tetapi juga sarana pendidikan karakter bagi mahasiswa.
“Jagalah etika, sopan santun, dan tetaplah ramah terhadap masyarakat. Hargai nilai-nilai adat istiadat yang berlaku di Sambori, karena keberhasilan seorang relawan bukan hanya dilihat dari seberapa besar kontribusi fisik yang diberikan, tetapi juga dari bagaimana ia mampu menghormati dan memahami budaya masyarakat tempat ia mengabdi. Semoga pengalaman ini menjadi ladang ilmu dan pengayaan diri yang akan berguna bagi masa depan,” ujar Rektor.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., turut menyampaikan pesan penuh makna kepada para mahasiswa yang akan berangkat. Beliau menekankan pentingnya kemampuan adaptasi, empati, dan ketulusan hati dalam menjalankan program pengabdian.
“Prinsipnya, jaga diri dan berbaurlah dengan masyarakat setempat sesuai budaya mereka. Jangan membawa budaya kita, tetapi belajarlah bagaimana mereka hidup, bekerja, dan menjaga alam. Kegiatan ini adalah kesempatan untuk belajar menjadi bagian dari solusi. Kami berharap kalian dapat kembali dengan selamat, membawa cerita, inspirasi, dan semangat baru yang bisa menular kepada mahasiswa lain,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Irma Neni Wahidah dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya atas kesempatan ini. “Saya merasa sangat bersyukur bisa terpilih mewakili UMMAT. Ini adalah kesempatan berharga untuk belajar langsung dari masyarakat adat Sambori tentang bagaimana mereka menjaga alam dan mengelola air. Semoga kami dapat memberikan kontribusi kecil yang bermanfaat sekaligus membawa nilai-nilai Islami dan kemanusiaan yang diajarkan di kampus,” tuturnya penuh semangat. (HUMAS UMMAT)
Lombok Utara,Dalam upaya memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan Program Mahasiswa Berdampak di Desa Medana, Kabupaten Lombok Utara pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Program ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara mahasiswa, dosen pendamping, dan pemerintah desa, yang didukung oleh Kementerian Diktisaintek.
Dengan mengangkat tema “Inovasi Pengelolaan Limbah Tani dan Ternak Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna dan Manajemen Usaha Berbasis Digital,” kegiatan ini menjadi langkah konkret UMMAT dalam menghadirkan solusi terhadap permasalahan lingkungan sekaligus membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan.
Program yang dilaksanakan di salah satu rumah warga Desa Medana ini dihadiri oleh unsur pemerintah desa, aparat keamanan, dosen pendamping, mahasiswa, dan masyarakat setempat. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, kegiatan ini mendorong masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap limbah tani dan ternak bukan lagi sebagai masalah, tetapi sebagai potensi sumber daya ekonomi yang dapat dikelola secara produktif.
Dosen pendamping kegiatan, Muanah, S.TP., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia kampus dan masyarakat. “Program ini bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan wujud nyata pengabdian kampus kepada masyarakat. Kami berharap hasil inovasi yang diperkenalkan dapat diadaptasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh warga Desa Medana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Medana memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi mahasiswa UMMAT yang telah membawa inovasi tepat guna sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. “Kami berterima kasih kepada UMMAT yang telah menghadirkan gagasan inovatif dan bermanfaat bagi warga kami. Program ini sejalan dengan visi desa kami untuk mengembangkan ekonomi hijau dan ramah lingkungan. Jika program ini berhasil, kami siap menjadikannya model pemberdayaan di tingkat desa,” tegasnya.
Hadir pula Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., yang mewakili Rektor UMMAT dalam kegiatan tersebut. Beliau menegaskan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat merupakan elemen penting dalam membangun masa depan berkelanjutan. “Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam membangun kesadaran lingkungan sekaligus memperkenalkan inovasi energi baru dan terbarukan di tingkat masyarakat. UMMAT akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak demi terwujudnya kemaslahatan bersama,” ungkap Dr. Erwin.
Ketua BEM UMMAT, Supriadin, turut menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya program ini yang menggambarkan semangat mahasiswa dalam membawa manfaat nyata bagi masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Mahasiswa harus hadir tidak hanya sebagai pembelajar, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang mampu menciptakan solusi bagi berbagai persoalan sosial,” tuturnya.
Melalui Program Mahasiswa Berdampak ini, Desa Medana diharapkan menjadi percontohan pengelolaan limbah tani dan ternak berbasis teknologi tepat guna serta bagian dari ekonomi sirkular yang ramah lingkungan. Kegiatan ini sekaligus mempertegas komitmen Universitas Muhammadiyah Mataram dalam melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat.
UMMAT percaya bahwa sinergi antara kampus dan desa bukan hanya memperkuat ketahanan ekonomi lokal, tetapi juga menumbuhkan kesadaran ekologis dan sosial menuju pembangunan berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir sejarah penting dalam kiprah pendidikannya dengan melaksanakan Wisuda Angkatan ke-61 pada Rabu–Kamis, 24–25 September 2025. Prosesi yang berlangsung khidmat ini digelar selama dua hari dengan meluluskan 1.166 wisudawan/wisudawati, terdiri atas 582 lulusan di hari pertama dan 584 lulusan di hari kedua.
Acara yang berlangsung penuh kebanggaan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Bapak Moh. Mudzakkir, S.Sos., MA., Ph.D., Ketua PWM NTB, Kepala LLDikti Wilayah VIII, Ketua Kopertais Wilayah XIV Bali-Nusra, serta Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat dari berbagai pemangku kepentingan terhadap perkembangan UMMAT sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka di wilayah timur Indonesia.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA. menyampaikan bahwa wisuda kali ini menambah jumlah alumni UMMAT yang kini telah mencapai 27.583 orang dan tersebar di berbagai pelosok tanah air. Para lulusan tersebut telah berkontribusi di berbagai bidang kehidupan, baik di sektor pemerintahan, dunia usaha, maupun pengabdian masyarakat.
“Wisuda ini merupakan bentuk tanggung jawab UMMAT kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Kami berkomitmen menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing di era industri 5.0. Lulusan UMMAT harus siap menghadapi tantangan global dengan bekal ilmu pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai Islami yang kuat,” ungkap Rektor.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada orang tua/wali wisudawan atas perjuangan dan pengorbanannya dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Menurutnya, keberhasilan mahasiswa menyelesaikan studi tidak lepas dari doa, motivasi, dan kerja keras keluarga.
Tahun 2025 menjadi tahun istimewa karena UMMAT telah memasuki usia ke-45 tahun. Seiring perjalanan panjang tersebut, UMMAT tidak hanya fokus pada penyelenggaraan pendidikan, tetapi juga terus mengembangkan inovasi, penelitian, pengabdian masyarakat, serta menorehkan berbagai prestasi di kancah nasional maupun internasional.
Berbagai capaian mahasiswa menjadi bukti nyata kualitas pendidikan yang dijalankan. Di antaranya: Juara 3 Kejurda Panjat Tebing NTB 2025 – Mayzatul Husni (Hukum), 5 Tim FIK lolos pendanaan PKM Kemendiktisaintek, BEM UMMAT lolos Hibah “BEM Berdampak” Kemendiktisaintek, Juara 2 Lomba Bahasa Arab tingkat Provinsi – M. Syauqi Mahfuzh (PBA), Juara 2 Karya Tulis Ilmiah Se-Jawa-Bali-Nusra – Supardi (Matematika), Juara 2 Video Edukasi Pandega Scraft Creative Nasional – Supardi (Matematika), Juara 3 Kompetisi Video Kreatif Nasional – M. Zikrin Hakim (KPI), Juara 3 Lomba Komik Islami Provinsi – Alfarizi Rizki Alamsyah (KPI), Juara 3 Kompetisi Sains Nasional – Nur Ramdani (KPI), Juara 2 Pekan Esai Nasional – Baiq Imaniar Cahyani (Adm. Publik), Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Germas Orseni Nasional 2025 – Rihal Jayadi & Supratman Jayadi (PPKn) dan Juara 3 Debat Nasional Mahasiswa – Hanik (PPKn).
“Deretan prestasi ini adalah wujud nyata semangat mahasiswa UMMAT untuk berkompetisi dan berinovasi. Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga tangguh dalam berkompetisi di tingkat nasional bahkan internasional,” tambah Rektor.
Sebagai kampus yang terus bertransformasi, UMMAT kini telah membuka tiga program pascasarjana dan pada tahun 2025 secara resmi menghadirkan Fakultas Kedokteran. Kehadiran fakultas baru ini menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan UMMAT, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan tenaga medis berkualitas.
Selain itu, tahun ini UMMAT juga menerima 14 mahasiswa asing dari Sudan, Nigeria, Yaman, dan Ghana. Kehadiran mereka memperkuat semangat internasionalisasi kampus sekaligus mencerminkan daya tarik UMMAT di mata dunia.
Dari 1.166 lulusan angkatan ke-61, tercatat 660 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude. UMMAT memberikan penghargaan khusus kepada tiga wisudawan terbaik serta satu wisudawan inspiratif.
Khendy Marsa Duta Pratama, S.T. (Teknik Sipil, Fakultas Teknik) – IPK 3.83, penerbitan buku monograf, berbagai publikasi ilmiah terindeks SINTA, hibah PKM, hingga HKI aplikasi SIPEKERJA.
Ayu Sadana Prihatin Ningsih, S.Pd. (PPKn, FKIP) – IPK 3.85, lulus tanpa skripsi melalui Research Class, publikasi di jurnal SINTA 2, delegasi internasional di Kuala Lumpur, serta partisipasi aktif dalam program Kampus Mengajar.
Nini Anggarwati, S.T.P. (Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian) – IPK 3.92, peraih hibah PKM dan PPK Ormawa tingkat nasional.
UMMAT memberikan penghargaan berupa uang pembinaan: Rp 2.500.000 untuk terbaik 1, Rp 2.000.000 untuk terbaik 2, Rp 1.500.000 untuk terbaik 3, serta Rp 2.000.000 untuk wisudawan inspiratif.
“Prestasi luar biasa para wisudawan ini adalah bukti nyata kerja keras, dedikasi, dan semangat juang mahasiswa UMMAT. Kami berharap mereka menjadi teladan bagi generasi berikutnya,” ujar Rektor.
Menutup sambutannya, Rektor menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh civitas akademika UMMAT, para alumni, mitra kerja, hingga masyarakat sekitar yang terus memberikan dukungan. Ia juga secara khusus berterima kasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, PWM NTB, LL Dikti Wilayah VIII, dan Kopertais Wilayah XIV Bali-Nusra atas arahan dan sinergi yang terjalin selama ini.
“Selamat kepada para wisudawan/wisudawati yang saya banggakan. Keberhasilan hari ini adalah pintu gerbang menuju masa depan yang gemilang. Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat, menjadi amal jariyah, serta membawa keberkahan bagi bangsa dan umat,” pungkas Rektor.
Pada kesempatan yang sama, Bapak Moh. Mudzakkir, S.Sos., MA., Ph.D. , selaku perwakilan dari Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah , menyampaikan penghargaan yang tinggi atas capaian UMMAT. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah menaruh perhatian besar terhadap peran perguruan tinggi dalam melahirkan generasi Islam yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi di tingkat nasional maupun global. “Universitas Muhammadiyah Mataram adalah salah satu amal usaha Muhammadiyah yang terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hadirnya Fakultas Kedokteran, program pendidikan, serta penerimaan mahasiswa asing tahun ini adalah bukti nyata bahwa UMMAT semakin siap bersaing di era globalisasi,” ujarnya.
Beliau juga berpesan agar para wisudawan/wisudawati tetap menjaga jati diri sebagai kader bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Islam. “Saudara-saudara yang diwisuda hari ini bukan hanya sekedar membawakan gelar akademik, tetapi juga membawa amanah untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan. Jadilah lulusan yang tidak hanya sukses secara pribadi, tetapi juga mampu memberikan solusi atas berbagai persoalan masyarakat,” tambahnya.
Dengan semangat baru, UMMAT berkomitmen terus meningkatkan kualitas pendidikan dan melahirkan lulusan yang siap berkontribusi, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kancah global, demi terwujudnya visi UMMAT Islami, mandiri, unggul, dan berdaya saing di ASEAN tahun 2028. (HUMAS UMMAT)
Mataram,Fakultas Teknik (FATEK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bekerja sama dengan DAIICHI Group menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Teknis Persiapan Peserta Magang Kerja dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jepang pada Rabu (13/9/2025), bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT. Kegiatan ini diikuti oleh alumni dan calon lulusan dari berbagai program studi di lingkungan Fakultas Teknik, yaitu Teknik Sipil, Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Sistem & Teknologi Informasi (STI), serta S1 dan D3 Teknik Pertambangan.
Acara ini menjadi salah satu upaya nyata Fakultas Teknik UMMAT dalam memperluas akses lapangan kerja internasional bagi para alumninya. Dalam sambutannya, Dekan FATEK UMMAT, Dr. Ir. Aji Syailendra Ubaidillah, S.T., M.Sc, menegaskan pentingnya kegiatan tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab fakultas dalam memastikan lulusan memiliki peluang kerja yang lebih luas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi jembatan yang mempertemukan alumni dengan peluang kerja yang lebih luas, khususnya di Jepang. Fakultas Teknik UMMAT tidak hanya berorientasi pada proses belajar di kelas, tetapi juga berupaya menghadirkan akses kerja yang relevan dengan keahlian lulusan. Kerja sama ini kami pandang sebagai langkah awal hilirisasi pendidikan, sehingga alumni dapat langsung merasakan manfaat nyata setelah menempuh studi di UMMAT,” ungkap Dekan FATEK.
Berbeda dengan seminar pada umumnya, sosialisasi ini dikemas dalam bentuk diskusi interaktif. Alumni yang hadir berperan aktif sebagai penanya, sementara pihak DAIICHI Group memberikan jawaban dan penjelasan secara detail terkait tahapan persiapan yang harus ditempuh sebelum berangkat ke Jepang. Metode ini dipilih agar informasi yang disampaikan lebih tepat sasaran dan menjawab kebutuhan nyata peserta.
Dalam kesempatan tersebut, terdapat dua pemateri utama yang menyampaikan materi teknis terkait Pertama, Persiapan Awal dipaparkan oleh Bapak Jalal (Perwakilan DAIICHI Group). Beliau menekankan bahwa keberhasilan bekerja di Jepang sangat ditentukan oleh (1) kesiapan dasar yang meliputi: Bahasa Jepang: Penguasaan bahasa Jepang menjadi syarat utama baik dalam proses rekrutmen maupun saat adaptasi kerja, Skill Teknis: Alumni lulusan sarjana teknik dianggap telah memiliki keterampilan teknis yang memadai, sehingga yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan komunikasi dan kedisiplinan kerja, serta Tes Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan sebelum keberangkatan sebagai bagian dari persyaratan administrasi yang tidak bisa ditawar.
Kedua, Jaminan Pembiayaan disampaikan oleh Bapak Sukri, yang menjelaskan mengenai aspek pendukung bagi calon pekerja. DAIICHI Group telah menjalin kerja sama dengan Bank NTB Syariah untuk memfasilitasi kebutuhan pembiayaan. Dengan skema pembiayaan berbasis syariah, alumni yang berangkat ke Jepang akan mendapatkan jaminan keamanan dan kepastian dalam proses pendanaan.
“Kami ingin memastikan bahwa kendala pembiayaan tidak menjadi penghalang bagi alumni UMMAT yang ingin bekerja di Jepang. Melalui kolaborasi dengan Bank NTB Syariah, proses pendanaan dapat dilakukan dengan sistem syariah yang lebih aman, transparan, dan sesuai dengan prinsip keuangan Islam,” jelas Sukri.
Wakil Dekan III FATEK UMMAT, Agus Kurniawan, S.Ip., M.Eng., menambahkan bahwa Kerja sama ini kami harapkan menjadi langkah awal dalam menghadirkan hilirisasi pendidikan. Tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga membuka pintu bagi alumni untuk berkiprah lebih luas di dunia kerja, khususnya di Jepang. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen UMMAT dalam menghubungkan dunia akademik dengan dunia industri. (HUMAS UMMAT)
Sangiang,Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Kelompok 28 sukses menggelar kegiatan “Demonstrasi Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Paving Blok dan Sosialisasi Pemanfaatan Arang Aktif untuk Pencegahan Pencemaran Laut dari Limbah Cair Rumah Tangga” di Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, pada Jumat (12/9/2025). Kegiatan yang dipusatkan di Kantor Desa Sangiang ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkatnya, delapan kepala dusun beserta lima orang perwakilannya, tokoh pemuda, karang taruna, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 28, Erni Yustissiani, M.Sc.
Acara ini disambut antusias oleh masyarakat, mengingat permasalahan sampah plastik dan pencemaran lingkungan kini menjadi isu mendesak di berbagai daerah, termasuk Desa Sangiang. Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat menumpuk dan menurunkan kualitas lingkungan, sementara limbah cair rumah tangga sering kali berakhir di laut sehingga mencemari ekosistem. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UMMAT menghadirkan solusi sederhana namun berdampak, yaitu dengan mengubah plastik menjadi paving blok yang bernilai ekonomis serta mengenalkan teknologi arang aktif sebagai penyaring limbah cair rumah tangga.
Kegiatan dimulai dengan demonstrasi pengolahan sampah plastik menjadi paving blok. Mahasiswa memperlihatkan secara langsung tahapan proses mulai dari pemilahan plastik, pencacahan, pencampuran dengan bahan tambahan, pencetakan, hingga hasil akhir berupa paving blok yang kokoh. Proses ini menjadi perhatian masyarakat karena dinilai sebagai terobosan kreatif yang tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga berpotensi menjadi peluang usaha baru di desa.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan arang aktif untuk mencegah pencemaran laut akibat limbah cair rumah tangga. Arang aktif dipilih karena sifatnya yang mampu menyerap zat berbahaya dari limbah, sehingga air buangan rumah tangga dapat lebih ramah terhadap lingkungan. Sosialisasi ini dipandang penting karena masyarakat Desa Sangiang sebagian besar tinggal di pesisir dan memiliki aktivitas rumah tangga yang berdampak langsung ke laut.
Ketua Kelompok 28, M. Ari Azhari, menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan. “Melalui demonstrasi pengolahan sampah plastik menjadi paving blok ini, kami ingin menunjukkan bahwa sampah memiliki nilai guna dan bisa diolah menjadi produk bermanfaat. Sosialisasi arang aktif kami adakan agar masyarakat sadar pentingnya mengelola limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari laut dan lingkungan kita. Insyaallah kami juga akan menyusun buku panduan pengolahan limbah plastik ini agar bisa dilanjutkan oleh perangkat desa dan masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Erni Yustissiani, M.Sc., mengapresiasi kreativitas mahasiswa yang berhasil menggabungkan ilmu pengetahuan dengan pengabdian nyata kepada masyarakat. “Kegiatan ini menghadirkan pengalaman berharga, khususnya melalui pengenalan teknologi arang aktif serta inovasi pengolahan limbah plastik menjadi paving blok. Keduanya bukan hanya relevan dengan isu lingkungan, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam menjaga kelestarianekosistem.Saya melihat antusiasme mahasiswa yang tinggi dan respon positif masyarakat, ini menunjukkan bahwa kolaborasi dunia akademik dan masyarakat membawa energi baru, ide-ide segar, serta semangat perubahan yang bermanfaat,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa teknologi sederhana semacam ini perlu terus dikembangkan agar dapat menjadi solusi nyata dalam mengurangi pencemaran sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat desa.
Kepala Desa Sangiang, A. Rasid, S.E., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif mahasiswa KKN UMMAT. “Saya sangat mengapresiasi program andalan mahasiswa KKN UMMAT yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan limbah plastik menjadi paving blok. Saya yakin program ini dapat mengurangi jumlah limbah plastik sekaligus menciptakan produk alternatif yang lebih ekonomis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Bronjong-Sangiang, Irwan, merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan langsung dalam pembuatan paving blok. “Saya selalu mengingat saat praktik membuat paving blok, karena hal ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama bagi pemerhati lingkungan di sekitar. Terima kasih banyak atas bekal ilmu yang telah diberikan kepada kami,” tuturnya. (HUMAS UMMAT)