PERKUAT KOMUNIKASI-EKONOMI DIGITAL, UMMAT INTEGRASIKAN AI DAN NILAI KEISLAMAN

PERKUAT KOMUNIKASI-EKONOMI DIGITAL, UMMAT INTEGRASIKAN AI DAN NILAI KEISLAMAN

Mataram, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar kegiatan Studium Generale bertema “Integrating Artificial Intelligence with Islamic Values: Shaping the Future of Education, Communication, and Economics in the Digital Age.” Kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani kecerdasan buatan (AI) dengan nilai-nilai Islam dalam mendukung perkembangan pendidikan, komunikasi, dan ekonomi yang beretika di tengah kemajuan era digital, Auditorium (30/10/2024).

Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Dr. TGH. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi kepada Dekan FAI beserta seluruh tim yang senantiasa menunjukkan komitmen tinggi dalam mengadakan kegiatan akademik yang inovatif dan bernilai Islami. “Kecerdasan manusia yang dibekali nilai-nilai keislaman mampu menghasilkan dampak positif yang luas di berbagai bidang,” ujarnya. Ia juga memaparkan visi misi UMMAT untuk memadukan intelektualitas dengan spiritualitas, mencetak generasi unggul yang tidak hanya kompeten tetapi juga berkarakter.

Seminar Nasional yang diadakan sebagai bagian dari Studium Generale ini menghadirkan pakar-pakar AI dan akademisi yang memberikan wawasan mendalam tentang integrasi teknologi dan Islam. Moderator Nurliyah memandu jalannya seminar dengan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Prof. Dr. Badlihisham Mohd Nasir, Senior Lecturer Universiti Teknologi Malaysia, membahas peran AI dalam transformasi komunikasi Islam. Ia menyampaikan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk memperkuat dakwah Islam dan memperluas jangkauan komunikasi dengan tetap menjunjung nilai-nilai etika Islam. “Di masa depan, AI dapat digunakan untuk memperkuat pesan-pesan positif yang selaras dengan ajaran Islam, memperbaiki interaksi sosial, serta mencegah penyebaran konten yang merusak moral,” jelasnya.

Selanjutnya, Dr. Hafiza Abas, Senior Lecturer Universiti Teknologi Malaysia mengupas topik “Integrity Artificial Intelligence with Islamic Values: Shaping the Future of Education, Communication, and Economics in the Digital Age.” Ia menyoroti pentingnya mengintegrasikan AI dengan nilai-nilai Islam agar teknologi ini memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, khususnya dalam pendidikan dan ekonomi. Ia juga menyampaikan, “AI yang berlandaskan nilai-nilai Islam dapat berperan penting dalam membentuk ekosistem ekonomi yang berkeadilan, transparan, dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.” Jelasnya.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., turut menyampaikan pandangan terkait kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia dalam merespons perkembangan teknologi digital. Ia menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan tinggi yang tidak hanya mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi perkembangan teknologi, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai moral agar siap menghadapi tantangan era digital. “Pendidikan tinggi harus menjadi benteng yang memadukan teknologi dengan spiritualitas, menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas tetapi juga berintegritas,” ungkapnya.

Selain sesi seminar, Studium Generale ini juga menyajikan Talk Show interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber. Diskusi mencakup berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan AI yang beretika, serta peluang AI sebagai alat pemberdayaan umat Islam di era digital. Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta praktisi di berbagai bidang, tampak antusias berdiskusi tentang masa depan AI yang lebih beretika dan bermanfaat bagi umat.

Kegiatan Studium Generale ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi seluruh peserta, serta menjadi langkah awal bagi UMMAT untuk terus mengedepankan integrasi teknologi dan nilai-nilai Islam. Hal ini sejalan dengan komitmen UMMAT untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi (HUMAS UMMAT).

PERKUAT KOMUNIKASI-EKONOMI DIGITAL, UMMAT INTEGRASIKAN AI DAN NILAI KEISLAMAN

UMMAT DORONG INTERNASIONALISASI CIVITAS AKADEMIKA, TARGETKAN VISI ASEAN 2028

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Kerja Sama dan Kantor Urusan Internasional (KUI) telah sukses menggelar Workshop Peningkatan Program Mobilitas Internasional Civitas Akademika. Workshop ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk memperkuat program internasionalisasi di lingkungan UMMAT dalam rangka mewujudkan visi universitas yang unggul dan berdaya saing di kawasan ASEAN pada tahun 2028 (24/08/2024).

Workshop yang berlangsung dengan penuh antusias ini mengangkat berbagai topik krusial seperti program internasional dan hibah internasional, monitoring dan evaluasi (monev) kerja sama, Indikator Kinerja Utama (IKU) 6, izin belajar mahasiswa asing, hingga program Muhammadiyah Global Mobility. Tujuan utamanya adalah memperkuat kapasitas UMMAT dalam menghadapi tantangan global di dunia pendidikan tinggi.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I, menegaskan pentingnya peningkatan kerja sama internasional untuk mencapai visi universitas yang diharapkan. “Kegiatan ini sangat penting untuk memperluas jaringan kerja sama internasional UMMAT, khususnya di kawasan ASEAN. Dengan peningkatan mobilitas internasional, kita akan mampu bersaing secara global dan membawa UMMAT ke panggung internasional,” ungkapnya.

Sesi workshop dipandu oleh Asbah, M.Hum, Kepala KUI dan moderator acara, yang menghadirkan sejumlah narasumber kompeten dalam bidang internasionalisasi pendidikan tinggi. Salah satu pembicara, Mr. Thomas Harding, dalam paparannya menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing di kalangan civitas akademika UMMAT. “Untuk meningkatkan daya saing global, website UMMAT harus bilingual, promosi-promosi harus dalam bahasa asing yang dimengerti oleh calon mahasiswa asing sasaran atau minimal bahasa arab dan bahasa inggris,” ujarnya.

Ida Puspita, M.A. Res, Koordinator KUI PTMA Fasilitator program ICT dan IISMA Kemendikbud RI, juga sebagai narasumber utama, menjelaskan pentingnya perguruan tinggi untuk terlibat aktif dalam kegiatan berskala internasional. Menurutnya, internasionalisasi merupakan upaya strategis untuk meningkatkan kualitas akademik dan reputasi global perguruan tinggi. “Internasionalisasi dapat diwujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti pembukaan kelas internasional, kerja sama penelitian dengan universitas asing, program pertukaran pelajar, dan publikasi ilmiah internasional,” tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa globalisasi telah menciptakan dunia tanpa batas, yang memaksa institusi pendidikan tinggi untuk beradaptasi dengan realitas ini. Dalam era Global Village dan komunitas ekonomi ASEAN, perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang memiliki perspektif internasional dan mampu bersaing di pasar global. Ini relevan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mendorong mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman global,” jelasnya.

Dalam sesi berikutnya, Dr. Junaidin, M.Pd, Sekretaris APMU PTMA sekaligus Kepala LPMI UMMAT, membahas tentang pentingnya monitoring dan evaluasi mutu kerja sama untuk menjaga kualitas kemitraan internasional. “Kerja sama yang berkualitas memberikan manfaat besar bagi program studi, terutama dalam hal peningkatan kinerja tridharma perguruan tinggi, serta mendukung proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” paparnya.

Junaidin menambahkan bahwa monev kerja sama di UMMAT telah dilengkapi dengan instrumen yang mengukur efektivitas kerja sama di berbagai bidang, seperti pengembangan SDM, teknologi, dan keuangan. “Target kami adalah mencapai 30% kerja sama internasional, sementara 35% lainnya terdiri dari kerja sama lokal dan nasional. Dengan demikian, kami dapat menciptakan sinergi yang kuat antara UMMAT dan mitra internasional,” ungkapnya.

Dalam kesempatan lain, DR.Hilman Syahrial Haq, SH.L.LM., Dekan Fakultas Hukum UMMAT, juga turut menyampaikan pandangannya terkait internasionalisasi di tingkat fakultas. Menurutnya, setiap fakultas di UMMAT perlu memiliki kuota untuk mahasiswa asing sebagai bagian dari upaya menuju internasionalisasi yang lebih kuat. “Kami sudah mempersiapkan borang selama sepuluh tahun terakhir untuk mendukung internasionalisasi, dan saat ini sedang diupayakan agar setiap fakultas bisa menarik mahasiswa asing,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat kampus, termasuk Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, Drs. Amil, MM, yang menyampaikan tantangan anggaran dalam mendukung internasionalisasi. “Program internasionalisasi memang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, dan ini menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kami terus berusaha mencari solusi untuk mendanai program ini agar dapat berkelanjutan,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut dari workshop ini, Asbah, M.Hum menegaskan bahwa Mahasiswa UMMAT harus terus menyiapkan diri untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra luar negeri, ini ikhtiar terus menerus yang harus dilakukan agar sampai pada tujuan internasionalisasi. Oleh karena itu, program Muhammadiyah Global Mobility kita harus dukung bersama,” tutupnya.

Dengan pelaksanaan workshop ini, UMMAT semakin mantap dalam langkahnya untuk mewujudkan visi unggul dan berdaya saing di tingkat ASEAN, serta berkontribusi aktif dalam mencetak lulusan yang memiliki kompetensi global (HUMAS UMMAT).

PERKUAT KOMUNIKASI-EKONOMI DIGITAL, UMMAT INTEGRASIKAN AI DAN NILAI KEISLAMAN

LPPM UMMAT SUKSES GELAR INTERNATIONAL CONFERENCE, HADIRKAN 5 NEGARA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali mencatatkan prestasi dengan sukses menyelenggarakan International Conference on Green Technology, Agricultural, and Socio-Economics (ICGTASE) 2024. Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh peserta dari lima negara, yakni Italia, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Mengusung tema “Integrating Green Technology, Agricultural Innovation, and Socio-Economic Development for Sustainable Futures,” konferensi ini berfokus pada kolaborasi internasional dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan melalui teknologi hijau, inovasi pertanian, dan perkembangan sosial-ekonomi (23/10/2024).

Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan bahwa ICGTASE 2024 diikuti oleh total 43 lembaga atau universitas dari berbagai negara. Sebaran makalah yang dipresentasikan terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu Green Technology dengan 13 makalah, Agriculture dengan 14 makalah, serta Socio-Economics yang mencatat 66 makalah. “Antusiasme yang tinggi dari para peserta menunjukkan semakin besarnya kesadaran akan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk mencapai solusi berkelanjutan,” ujar Dr. Ibrahim.

Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan acara ini tidak terlepas dari dukungan kuat beberapa perguruan tinggi mitra yang bertindak sebagai Co-Host. Di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Trunojoyo, Universitas Bina Nusantara, Universitas Mataram, dan Universitas Dian Nuswantoro. Dukungan ini memastikan penyelenggaraan konferensi berjalan lancar dan memberikan platform bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi ide serta hasil penelitian.

Tidak hanya itu, Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada tiga keynote speaker yang hadir dalam konferensi ini, yaitu Prof. Dr. Nguyen Kim Loi dari Vietnam, Prof. Dr. Tatang Ary Gumanti dari Indonesia, dan Giacomo Ferretti, Ph.D dari Italia. Ketiga pembicara ini memberikan wawasan mendalam dan perspektif global yang relevan dengan tema konferensi. “Keberadaan keynote speakers yang berkualitas dari berbagai negara menambah bobot ilmiah konferensi ini dan membuka peluang kolaborasi lebih luas antarnegara,” lanjutnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, menyambut hangat para keynote speaker, Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh panitia, Co-Host, dan peserta atas dedikasi mereka dalam mensukseskan ICGTASE 2024. Ia menekankan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pertemuan ilmiah, tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian yang dapat langsung diterapkan dalam masyarakat. “Saya berharap konferensi ini dapat melahirkan kolaborasi lintas negara yang menghasilkan solusi nyata bagi tantangan global di bidang teknologi hijau, pertanian, dan ekonomi sosial,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa UMMAT terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah baik secara internal maupun eksternal. Salah satu langkah nyata adalah dengan rutin menyelenggarakan konferensi internasional seperti ICGTASE ini, yang menjadi platform bagi para akademisi untuk mempublikasikan karya ilmiah mereka. “Kami bangga bisa menyelenggarakan acara ini dan berharap bahwa melalui konferensi ini, kita dapat memajukan ilmu pengetahuan dan inovasi di berbagai bidang, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Peserta konferensi juga disuguhi berbagai sesi presentasi dan diskusi panel yang mendalam, di mana para peneliti dari berbagai disiplin ilmu memaparkan temuan terbaru mereka. Makalah yang dipresentasikan mencakup topik-topik seperti teknologi hijau untuk pengelolaan limbah, inovasi pertanian berkelanjutan, dan strategi peningkatan ekonomi masyarakat berbasis teknologi. Setiap sesi dipandu oleh moderator yang ahli di bidangnya, memastikan diskusi yang produktif dan saling memperkaya pengetahuan.

Acara ICGTASE 2024 ini tidak hanya menjadi ajang bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi ilmu, tetapi juga mempererat kerjasama antarnegara dalam menciptakan solusi untuk tantangan global yang semakin kompleks. Kolaborasi antara UMMAT dengan perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi dunia akademis serta masyarakat luas.

Dengan antusiasme yang tinggi dan kerjasama internasional yang kuat, ICGTASE 2024 menjadi bukti nyata bahwa UMMAT terus berinovasi dan berkontribusi aktif dalam dunia penelitian dan pengabdian masyarakat. Konferensi ini diharapkan menjadi awal dari banyak inisiatif berkelanjutan lainnya yang akan terus mendorong kemajuan di bidang teknologi hijau, pertanian, dan ekonomi sosial untuk masa depan yang lebih baik (HUMAS UMMAT).

PERKUAT KOMUNIKASI-EKONOMI DIGITAL, UMMAT INTEGRASIKAN AI DAN NILAI KEISLAMAN

UMMAT PERKUAT KETERAMPILAN LITERASI DIGITAL MAHASISWA DI ERA TEKNOLOGI 4.0

Mataram, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menggelar kegiatan tahunan Library Use Education atau Pendidikan Pemakai Perpustakaan yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru angkatan 2024/2025. Program ini diadakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari 22 hingga 24 Oktober 2024, dengan tujuan memperkenalkan mahasiswa pada layanan dan fasilitas perpustakaan, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam menelusuri dan memanfaatkan informasi secara efektif untuk mendukung studi akademik mereka (22/10/2024).

Kepala UPT Perpustakaan UMMAT, Iskandar, S.Sos., MA., menyampaikan bahwa pendidikan ini merupakan bagian integral dari orientasi mahasiswa baru. “Kegiatan ini sangat penting karena akan menjadi landasan bagi mahasiswa baru untuk memahami cara menggunakan perpustakaan secara maksimal. Selain itu, perpustakaan adalah pusat pengetahuan yang harus mereka kuasai selama masa studi di UMMAT,” ungkapnya. Iskandar menambahkan bahwa program ini diikuti dengan antusias oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.

Ia juga menjelaskan bahwa ada tiga materi utama yang disampaikan dalam kegiatan ini. Yang pertama, Profil UPT Perpustakaan & Strategi Penelusuran Informasi, di mana mahasiswa diperkenalkan dengan fasilitas perpustakaan, termasuk BI Corner, serta berbagai layanan digital yang tersedia. Pada sesi ini, mahasiswa juga diajarkan cara menelusuri informasi ilmiah melalui katalog perpustakaan dan basis data digital.

Materi kedua,“Kebijakan Plagiarisme”, berfokus pada pentingnya menjaga integritas akademik. “Plagiarisme adalah pelanggaran serius yang dapat merusak reputasi akademik mahasiswa. Oleh karena itu, kami memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu plagiarisme, bagaimana cara menghindarinya, dan standar plagiarisme yang berlaku di UMMAT,” tegasnya.

Sementara itu, materi ketiga yang cukup menarik perhatian mahasiswa adalah “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di Dunia Akademik”. Iskandar menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam penelitian dan pembelajaran kini menjadi tren global yang perlu dikuasai oleh mahasiswa. “Dengan adanya teknologi AI, mahasiswa diharapkan dapat lebih inovatif dalam proses belajar, menulis, dan melakukan penelitian. Namun, kami juga menekankan etika dalam penggunaan AI untuk memastikan teknologi ini dimanfaatkan secara bertanggung jawab,” tambahnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. “Perpustakaan adalah jantung dari pendidikan tinggi. Dengan mengikuti program pendidikan pemakaian perpustakaan ini, mahasiswa baru diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan akademik, terutama dalam hal literasi informasi dan pemanfaatan teknologi,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa UMMAT berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan perpustakaan demi mendukung proses pembelajaran mahasiswa. “Kami telah memfasilitasi UPT Perpustakaan dengan ruang yang nyaman di lantai 3, lengkap dengan berbagai layanan modern seperti BI Corner. Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan ini semua untuk meningkatkan kapasitas mereka,” tambahnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa dapat langsung berkonsultasi dengan narasumber terkait berbagai topik yang telah disampaikan. Diharapkan, melalui program ini, mahasiswa baru UMMAT tidak hanya mampu memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat literasi, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam memanfaatkan teknologi secara etis di dunia akademik.

Program Library Use Education ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT untuk terus mendorong mahasiswa agar melek literasi informasi dan memiliki keterampilan akademik yang unggul, terutama dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan tinggi di era digital ini (HUMAS UMMAT).

PERKUAT KOMUNIKASI-EKONOMI DIGITAL, UMMAT INTEGRASIKAN AI DAN NILAI KEISLAMAN

MAHASISWI UMMAT CHINTA SHAQILA RAIH TIGA PENGHARGAAN BERGENGSI DI AHMAD DAHLAN INTERNATIONAL YOUTH CAMP 2024

Yogyakarta, Nama Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali bersinar di ajang internasional, kali ini melalui prestasi yang diraih oleh Chinta Shaqila, mahasiswi semester 5 dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Chinta berhasil membawa pulang tiga penghargaan sekaligus pada Ahmad Dahlan International Youth Camp 2024, yang diselenggarakan di Desa Wisata Tinalah, Yogyakarta, selama tiga hari terhitung dari tanggal 03 s/d 05 Oktober 2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh 170 mahasiswa dari berbagai kampus di dalam dan luar negeri, menjadikan kompetisi semakin ketat (07/10/2024).

Chinta mengungkapkan berbagai tantangan yang harus ia hadapi selama mengikuti acara ini, terutama dalam berbaur dengan mahasiswa lain. Sebagai satu-satunya perwakilan dari UMMAT, ia merasa sedikit kesulitan karena mayoritas peserta datang dalam kelompok dari kampus masing-masing. “Tantangan yang saya hadapi adalah saat harus membaur dengan mahasiswa dari kampus lain, karena saya sendiri dari UMMAT sementara yang lain datang berombongan. Komunikasi dengan mahasiswa internasional, terutama dari China, juga menjadi tantangan tersendiri karena perbedaan budaya dan bahasa,” ungkapnya.

Namun, dengan ketekunan dan kemampuannya untuk beradaptasi, Chinta berhasil melampaui tantangan tersebut dan membuktikan kemampuannya di berbagai kompetisi.

Kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada kompetisi, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang komprehensif. Acara dimulai dengan seminar, yang diikuti dengan kegiatan perkemahan di mana para peserta terlibat dalam berbagai aktivitas seperti Focus Group Discussion (FGD), pelatihan soft-skills, pertunjukan Cultural Show, serta kegiatan outbound yang mengasah keterampilan kepemimpinan dan kerja sama tim.

Chinta menilai pengalaman ini sangat berharga bagi pengembangan dirinya, baik secara akademis maupun non-akademis. “Kegiatan ini memberikan banyak wawasan dan kesempatan untuk meningkatkan soft-skills serta kemampuan komunikasi antarbudaya, terutama melalui FGD dan cultural show,” katanya.

Prestasi gemilang diraih Chinta dengan memenangkan tiga penghargaan dalam ajang tersebut. Ia bersama timnya meraih juara 1 dalam kategori Musikalisasi Puisi pada Cultural Show, serta dinobatkan sebagai Best Leader dalam sesi Focus Group Discussion. Selain itu, ia juga berhasil meraih peringkat 3 untuk Best Article, sebuah pencapaian yang menurutnya sangat tidak terduga.

“Sebenarnya ini sangat di luar ekspektasi. Teman-teman dari universitas lain kebanyakan adalah mahasiswa berprestasi atau duta kampus, tapi saya tetap berusaha memberikan yang terbaik. Alhamdulillah, saya bisa meraih tiga penghargaan ini, dan dua di antaranya berkat bantuan kelompok saya. Saya sangat beruntung bisa berada dalam tim yang mendukung,” tambahnya.

Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si, turut memberikan apresiasi atas pencapaian Chinta. “Prestasi ini menunjukkan bahwa kompetensi akademik dan non-akademik mahasiswa berkembang dengan baik. Kedepannya, harapan saya, ini akan memberikan semangat kepada teman-temannya dan adik-adik kelasnya untuk lebih membuka diri terhadap dunia luar dan mengembangkan diri dalam aspek akademik maupun non-akademik,” ujarnya.

Ia juga menambahkan pentingnya mahasiswa untuk memperluas jaringan dan berinteraksi dengan teman-teman dari luar daerah maupun luar negeri. “Semakin banyak mereka berjejaring dengan mahasiswa di luar daerah dan luar negeri, akan semakin menambah kepercayaan diri mereka untuk berprestasi. Kita tidak kalah berkualitas dengan mahasiswa luar negeri,” tegasnya.

Chinta berharap prestasinya dapat menginspirasi teman-teman mahasiswa UMMAT, khususnya dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, untuk terus bersemangat dalam mengejar prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. “Saya harap teman-teman bisa lebih termotivasi untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan serupa, serta kampus juga semakin maju sehingga dapat mengadakan kegiatan yang memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa,” tuturnya.

Dengan pencapaiannya ini, Chinta Shaqila tidak hanya membawa pulang penghargaan pribadi, tetapi juga berhasil mengharumkan nama Universitas Muhammadiyah Mataram di kancah internasional. Semoga keberhasilannya menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa UMMAT lainnya untuk terus berprestasi di berbagai bidang (HUMAS UMMAT).

PERKUAT KOMUNIKASI-EKONOMI DIGITAL, UMMAT INTEGRASIKAN AI DAN NILAI KEISLAMAN

MATRIKULASI PASCASARJANA UMMAT 2024/2025, MEMBANGUN SINERGI DAN PENGUATAN ILMU SEJAK DINI

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi memulai kegiatan matrikulasi bagi mahasiswa baru program pascasarjana tahun akademik 2024/2025. Program ini diikuti oleh 32 mahasiswa yang berasal dari tiga program studi magister, yaitu Ilmu Hukum, Ilmu Lingkungan, dan Pendidikan Dasar. Kegiatan matrikulasi yang dilaksanakan selama dua hari ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru terhadap lingkungan akademik, sistem pendidikan, serta nilai-nilai yang ada di UMMAT, khususnya sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia (04/10/2024).

Dr. Nurjannah, SH., MH., selaku Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan baik di lingkungan kampus. “Tahun ini, kami menyambut 32 mahasiswa baru, dengan 17 orang dari program Ilmu Hukum, 7 orang dari program Ilmu Lingkungan, dan 8 orang dari Pendidikan Dasar. Matrikulasi ini adalah awal dari perjalanan akademik mereka, di mana mereka akan dibekali dengan pengetahuan dasar terkait pendidikan tinggi dan program studi masing-masing,” jelasnya.

Hari pertama matrikulasi, mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai aspek penting yang menyangkut sistem pendidikan di UMMAT, termasuk strategi akademik dan non-akademik untuk mencapai kesuksesan dalam studi. Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan pentingnya kegiatan matrikulasi sebagai tahap awal pengembangan diri mahasiswa. “Matrikulasi adalah momen penting di mana mahasiswa baru mendapatkan panduan tentang bagaimana mengelola studi mereka di jenjang magister. Kami berharap, melalui kegiatan ini, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan akademik yang lebih kompleks,” ucap Dr. Lukman.

Lebih lanjut, Dr. Lukman menekankan pentingnya mahasiswa magister untuk menguasai teori di bidang ilmu mereka masing-masing, serta kemampuan untuk menerapkan teori tersebut dalam memecahkan berbagai masalah di dunia nyata. “Kami berharap lulusan pascasarjana UMMAT mampu berperan aktif dalam pemecahan masalah, baik di lingkungan akademik, dunia kerja, maupun di masyarakat. Ini adalah langkah awal untuk menciptakan profesional yang kompeten di bidang hukum, lingkungan, dan pendidikan,” tambahnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyinggung tentang peran penting mahasiswa dalam mengikuti regulasi pemerintah terkait akreditasi kampus dan memastikan kualitas pendidikan yang berstandar nasional dan internasional. “Sebagai mahasiswa pascasarjana, Anda tidak hanya dituntut untuk lulus, tetapi juga memahami bagaimana perkembangan regulasi dan standar pendidikan yang ada. Hal ini penting agar Anda tidak hanya berkompeten di bidang akademis, tetapi juga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan global,” tutur Rektor Abdul Wahab.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., yang memberikan paparan tentang Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah. Menurutnya, Catur Dharma mencakup empat pilar utama: pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. “Mahasiswa di UMMAT diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan mampu memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat,” jelas Gulam Abbas.

Pada hari kedua matrikulasi, mahasiswa akan menerima materi yang lebih spesifik terkait dengan program studi masing-masing. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kurikulum, metode pengajaran, serta pendekatan penelitian yang akan mereka lalui selama masa studi. “Materi di hari kedua akan lebih fokus pada prodi masing-masing, dengan tujuan agar mahasiswa bisa langsung mengidentifikasi tantangan-tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam studi ke depan,” ujar Dr. Nurjannah.

Selain materi akademik, mahasiswa juga diajak untuk aktif berdiskusi mengenai isu-isu aktual yang relevan dengan bidang studi mereka. Dr. Lukman menekankan bahwa salah satu kunci sukses dalam dunia akademik adalah kemampuan untuk terus mengikuti perkembangan global dan lokal. “Mahasiswa perlu memahami isu-isu yang sedang berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional, agar bisa berkontribusi secara maksimal di bidang ilmu mereka,” ucapnya.

Salah satu mahasiswa baru dari Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, M. Fauzan, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti matrikulasi ini. “Saya sangat senang bisa bergabung di program pascasarjana UMMAT. Kegiatan matrikulasi ini sangat membantu kami untuk memahami apa yang akan kami pelajari dan bagaimana kami bisa memaksimalkan waktu kami di sini,” katanya.

Kegiatan matrikulasi ini diharapkan mampu memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa pascasarjana UMMAT dalam menjalani masa studi mereka. UMMAT sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan, berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Dengan semangat untuk terus berkembang, UMMAT berharap para mahasiswa baru pascasarjana dapat menjadi agen perubahan di bidang hukum, lingkungan, dan pendidikan dasar, serta mampu menjawab tantangan-tantangan di masa depan dengan inovasi dan dedikasi (HUMAS UMMAT).