Mataram, Fakultas Teknik (FATEK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan sejarah baru dengan menggelar Yudisium Periode September 2025. Bertempat di Hotel Aston Inn Mataram , kegiatan ini menjadi momen sakral bagi para lulusan yang secara resmi dikukuhkan sebagai sarjana dan ahli madya baru. Total 147 lulusan dari lima program studi berhasil menyelesaikan masa studinya dan siap melangkah menuju fase baru dalam kehidupan profesional maupun sosial kemasyarakatan.
Acara yudisium yang berlangsung penuh khidmat ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, mulai dari pimpinan Fakultas Teknik UMMAT, Ketua Program Studi, serta para dosen. Hadir pula jajaran pimpinan universitas, antara lain Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor I, Sekretaris Rektor I dan II, serta sejumlah dekan dan direktur fakultas. Kehadiran para tamu undangan tersebut menjadi wujud nyata dukungan terhadap perjalanan panjang Fakultas Teknik UMMAT dalam mencetak generasi unggul.
Dari total 147 lulusan yang dikukuhkan, sebanyak 76 orang berasal dari Program Studi S1 Teknik Sipil, 26 orang dari Program Studi S1 Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), 15 orang dari Program Studi S1 Sistem & Teknologi Informasi (STI), 22 orang dari Program Studi S1 Teknik Pertambangan, serta 8 orang dari Program Studi D3 Teknik Pertambangan.
Mewakili para lulusan, Arselinus Aset, S.PWK., dari Program PWK, menyampaikan sambutan penuh makna. Dalam pidatonya, ia menekankan perjuangan panjang yang harus dilalui hingga akhirnya meraih gelar akademik. “Hari ini merupakan hari kemenangan hasil dan perjuangan panjang yang telah kita lalui, perjuangan tanpa kenal menyerah sehingga mengantarkan kita berdiri dengan bangga sebagai calon sarjana dan ahli madya Fakultas Teknik UMMAT,” ungkapnya penuh haru.
Lebih jauh, Arselinus juga berbagi pengalaman pribadinya yang sarat makna tentang keberagaman di lingkungan kampus Muhammadiyah. “Sebagai seorang penganut agama Kristen yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi Muhammadiyah, sejak awal saya merasakan hangatnya penerimaan dan keberagaman. Inilah bukti nyata bahwa UMMAT menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, persaudaraan, dan kebersamaan,” tambahnya dengan suara bergetar.
Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. Ir. Aji Syailendra Ubaidillah, S.T., M.Sc., memberikan wejangan penting kepada para lulusan. Ia menekankan bahwa yudisium bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru kehidupan. “Selamat atas apa yang sudah dicapai. Ini bukan hanya pencapaian anda sendiri, melainkan juga hasil perjuangan bersama para dosen yang membimbing serta orang tua yang mendukung. Perlu diingat, ini bukan akhir dari sebuah perjuangan, melainkan awal dari sesuatu yang baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau mengingatkan pentingnya memiliki tekad dan semangat yang lebih kuat setelah masa studi.“Jika menurut anda 4–5 tahun sebelumnya sudah cukup rajin, maka mulai hari ini harus lebih rajin lagi. Peganglah motto enough is not enough. Hidup ini harus punya tujuan. Jangan terserah, jangan menyerah, tapi berserahlah setelah doa dan ikhtiar. Itulah makna tawakal,” pesan beliau dengan penuh penekanan.
Sementara itu, Wakil Rektor I UMMAT, Drs. Abdurrahman, M.M., yang hadir mewakili Rektor, turut memberikan pesan yang penuh motivasi kepada para lulusan dengan mengutip Surah Ar-Ra’d ayat 11. “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka melalui usaha dan keimanan. Ayat ini adalah wujud dari semangat untuk membangun spirit menuju dunia yang baru,” jelasnya. Pesan ini menjadi pengingat bagi para lulusan bahwa kesuksesan tidak datang dengan sendirinya.
Dengan berakhirnya prosesi yudisium, 147 lulusan Fakultas Teknik UMMAT resmi menyandang gelar baru dan siap mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke tengah masyarakat. Harapannya, mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang inovatif, berintegritas, serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah, bangsa, dan negara. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan langkah-langkah penting dalam penguatan tata kelola akademik dan penelitian dengan meluncurkan dua aplikasi strategis: Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SIMLITABMAS) serta SIAKAD terintegrasi PDDikti. Acara launching yang berlangsung di Aula Pertemuan Lantai III UMMAT pada tanggal 16 September 2025 ini dihadiri jajaran pimpinan universitas, dosen, serta tim pengembang aplikasi.
Acara dibuka dengan refleksi sejarah perjalanan panjang SIAKAD UMMAT yang disampaikan oleh Sekretaris Rektor I, Dr. Syafril, M.Pd. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa sistem akademik bukan hanya sarana administrasi, tetapi juga bagian vital dalam mendukung borang akreditasi serta tata kelola kampus yang unggul.
Dr. Syafril juga menambahkan bahwa capaian ini sekaligus menjadi bagian penting dalam mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) 118 dan 133 sebagai tolok ukur keberhasilan tata kelola perguruan tinggi.
Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim pengembang. “Permasalahan sinkronisasi antara keuangan, SIAKAD, dan PDDikti sudah lama menjadi tantangan. Dengan hadirnya aplikasi baru ini, kita berharap seluruh sistem berjalan baik tanpa kendala. Mari kita dukung bersama, karena seluruh aktivitas akademik, pengabdian, hingga penelitian kini harus berbasis sistem. Inilah langkah nyata UMMAT menuju kampus Unggul dan terakreditasi AIPT,” ujarnya.
Peluncuran aplikasi ini turut diisi dengan presentasi teknis dari dua tim pengembang. Tim SIMLITABMAS, yang dipimpin oleh M. Imam Dinata, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa latar belakang pengembangan aplikasi berangkat dari masih adanya administrasi manual, kurangnya integrasi data, serta kebutuhan transparansi dan akuntabilitas.
“SIMLITABMAS hadir untuk mengotomatisasi alur pengajuan, penilaian, monitoring, hingga pelaporan penelitian dan pengabdian. Sistem ini menyediakan basis data terintegrasi yang mencatat riwayat kegiatan dosen dan output penelitian. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi data, sehingga mendukung pengambilan keputusan strategis sekaligus mempermudah pelaporan internal maupun eksternal,” jelasnya.
Kemudian, Tim SIAKAD yang diketuai oleh Abdul Ra’uf Alfansani, S.Kom., turut memaparkan fitur-fitur utama sistem akademik terintegrasi dengan PDDikti. Sistem ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan real-time data akademik, mendukung keperluan akreditasi, serta mengoptimalkan layanan akademik bagi mahasiswa maupun dosen.
Dengan diluncurkannya SIMLITABMAS dan SIAKAD terintegrasi PDDikti, UMMAT menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memperkuat transformasi digital. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa UMMAT siap menjadi kampus unggul, transparan, akuntabel, dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Aula Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dipenuhi suasana haru dan kebanggaan. Sebanyak 87 mahasiswa resmi dikukuhkan melalui prosesi Yudisium Fakultas Hukum UMMAT Tahun 2025 setelah menempuh perjalanan panjang di bangku kuliah.
Yudisium yang digelar pada Kamis 11 September 2025 ini bukan hanya menandai berakhirnya masa studi, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menghargai capaian akademik yang telah diperoleh mahasiswa. Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini diharapkan menjadi bekal agar para lulusan siap menghadapi dunia kerja, melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, sekaligus menumbuhkan rasa bangga serta tanggung jawab sebagai alumni UMMAT.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LL.M., menekankan bahwa yudisium adalah titik persimpangan penting dalam kehidupan akademik mahasiswa. “Yudisium ini bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi gerbang awal menuju tanggung jawab baru. Sebagai sarjana hukum, para lulusan harus menjaga integritas, menjunjung tinggi nilai keadilan, serta senantiasa mengamalkan ilmu hukum yang telah diperoleh demi kemajuan bangsa dan kemanusiaan,” ungkapnya.
Beliau menambahkan, menjadi lulusan Fakultas Hukum berarti memikul amanah besar untuk mengabdi di tengah masyarakat. “Ke depan, masyarakat menunggu kontribusi nyata dari kalian semua. Jadilah penegak hukum yang adil, profesional, dan bermartabat, sesuai dengan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan selama di UMMAT,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Rektor UMMAT yang diwakilkan Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada seluruh lulusan. “UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga berkarakter Islami dan berintegritas. Kami berharap para lulusan Fakultas Hukum mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, membawa nama baik almamater, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Muhammadiyah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, yang diwakilkan oleh Ayahandah Drs. Ramli, juga menegaskan pentingnya lulusan untuk senantiasa menjaga nama baik institusi. “Keberhasilan yang kalian raih hari ini adalah buah dari kerja keras, doa, dan dukungan banyak pihak. Jangan berhenti berkarya setelah yudisium ini. Jadikan ilmu yang telah diperoleh sebagai jalan untuk memberikan manfaat nyata bagi agama, bangsa, dan masyarakat,” pesannya.
Prosesi yudisium dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Yudisium oleh pimpinan fakultas, disusul dengan pengumuman nama-nama mahasiswa yang resmi dikukuhkan. Suasana penuh semangat dan kebanggaan menyelimuti ruangan ketika setiap nama dipanggil. Tepuk tangan hangat serta doa dari keluarga dan sahabat yang hadir semakin menambah keharuan acara.
Momen bersejarah itu ditandai dengan penyematan tanda kelulusan, sebagai simbol sahnya para mahasiswa menyandang gelar sarjana hukum. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa perjuangan panjang dari kuliah, seminar, ujian, hingga skripsi telah terbayar tuntas dengan manis.
Acara turut dimeriahkan dengan penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan lulusan. Baiq Jannati Luklu’il Maknun, salah satu perwakilan lulusan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam. “Kami tidak akan pernah sampai di titik ini tanpa doa, dukungan, dan bimbingan dari para dosen, tenaga kependidikan, serta orang tua. Semoga ilmu yang kami peroleh dapat kami manfaatkan untuk memberi kebaikan bagi masyarakat luas,” tuturnya dengan suara bergetar menahan haru.
Yudisium Fakultas Hukum UMMAT 2025 sekaligus menjadi refleksi atas konsistensi fakultas dalam mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing. Dengan visi melahirkan sarjana hukum yang tidak hanya mumpuni secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan wawasan global, Fakultas Hukum UMMAT terus berkomitmen untuk menjadi lembaga pendidikan hukum yang mampu berkontribusi nyata bagi bangsa dan kemanusiaan. (HUMAS UMMAT)
Mataram , Tiga mahasiswa terbaik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berhasil meraih prestasi membanggakan dengan lolos seleksi Pra-Nasional Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN). Mereka akan tampil mewakili kampus pada perhelatan MTQMN yang akan digelar di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, pada 6–11 Oktober 2025.
Adapun mahasiswa yang akan berlaga pada ajang bergengsi tingkat nasional tersebut adalah: Ainun Iman – Mahasiswi Prodi S1 Teknik Sipil, cabang Tilawah Putri , Muh. Minwar Hadi – Mahasiswa Prodi Hukum, cabang Hifzil Qur’an 10 Juz Putra , Raudatam Mirriadil Jinan – cabang Hifzil Qur’an 20 Juz Putri.
Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam & Kemuhamadiyahan (LP3IK) UMMAT, Dr. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I, menyampaikan bahwa keberhasilan mahasiswa UMMAT lolos ke tahap nasional ini merupakan buah dari pelatihan yang konsisten serta dedikasi mahasiswa dalam mendalami Al-Qur’an.
“MTQMN bukan sekadar ajang unjuk kemampuan, tetapi lebih dari itu, ini adalah ruang pembentukan pribadi mahasiswa yang Qur’ani. Kami berharap, melalui kegiatan ini, lahir paradigma integratif antara Islam dan sains sehingga mahasiswa tidak hanya unggul dalam bacaan dan hafalan Al-Qur’an, tetapi juga dapat mengembangkan dirinya sebagai cendekiawan Qur’ani yang intelek, berilmu, dan bermanfaat bagi umat,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I , juga memberikan pesan khusus kepada para mahasiswa yang akan berkompetisi. “Atas nama pimpinan universitas, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ananda mahasiswa yang telah lolos seleksi MTQMN. Lanjutkan perjuangan dengan sungguh-sungguh agar mencapai hasil yang diharapkan, dengan banyak berdoa, berikhtiar, dan tentunya bertawakal kepada Allah SWT. Jangan lupa juga untuk selalu meminta ridho dari orang tua, karena doa mereka menjadi kekuatan terbesar,” pesannya penuh makna.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi membanggakan tersebut. Menurutnya, pencapaian ini adalah bukti bahwa UMMAT terus berkomitmen dalam melahirkan generasi muda yang berakhlak mulia dan berdaya saing global.
“Al-Qur’an adalah sumber inspirasi dan pedoman hidup. Kami sangat bangga kepada mahasiswa yang terpilih mewakili UMMAT di MTQMN. Semoga semangat mereka menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya untuk terus menjadikan Al-Qur’an sebagai pusat peradaban, sekaligus mampu mengharumkan nama universitas di tingkat nasional,” ujarnya.
Tidak hanya dukungan dari pimpinan universitas, semangat juga datang dari para mahasiswa yang akan bertanding. Ainun Iman, peserta cabang Tilawah Putri, mengaku bahwa keikutsertaannya adalah wujud bakti kepada kampus dan keluarga.
“Saya ingin memberikan yang terbaik untuk UMMAT. Persaingan di tingkat nasional pasti berat, tapi saya yakin dengan doa dan dukungan dari semua pihak, kami bisa memberikan hasil terbaik,” ucapnya penuh optimis.
Hal serupa juga disampaikan oleh Muh. Minwar Hadi, peserta cabang Hifzil Qur’an 10 Juz. Ia menekankan bahwa menjaga hafalan membutuhkan kedisiplinan tinggi.
“Setiap hari saya berusaha menjaga hafalan dengan murajaah bersama pembina. InsyaAllah, dengan niat yang lurus, usaha keras, dan doa dari orang tua serta civitas akademika UMMAT, kami bisa berkompetisi dengan baik,” ungkapnya.
Sedangkan Raudatam Mirriadil Jinan, peserta Hifzil Qur’an 20 Juz Putri, menuturkan bahwa perjuangannya bukan hanya untuk lomba, tetapi juga sebagai jalan untuk memperkuat kecintaannya terhadap Al-Qur’an.
“Saya ingin MTQMN ini menjadi momentum pembelajaran, bukan hanya untuk meraih juara, tetapi juga untuk terus memperdalam hubungan dengan Al-Qur’an. Saya percaya, apapun hasilnya nanti, yang terpenting adalah istiqamah dalam menjaga amanah ini,” jelasnya. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Kabar membanggakan datang dari Baiq Imaniar Cahyani, mahasiswi semester 5 Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang berhasil meraih Juara 2 (Silver Medal) pada ajang bergengsi Pekan Essay Nasional (PENA) 2025 yang digelar di Universitas Mataram pada 30–31 Agustus 2025.
Kompetisi tersebut mempertemukan 127 peserta dari 37 perguruan tinggi se-Indonesia dengan mengusung 8 subtema: hukum sosial & ekonomi, kesehatan, lingkungan, pangan, pariwisata & budaya, pendidikan, pertanian, serta teknologi. Baiq Imaniar tampil menonjol dengan karya esainya di kategori Hukum Sosial & Ekonomi, yang berhasil menyita perhatian dewan juri dan mengantarkannya meraih posisi kedua.
Dalam wawancara, Baiq Imaniar mengungkapkan kisah inspiratif di balik langkahnya mengikuti lomba ini. Selama ini, ia hanya menulis di buku harian sebagai cara pribadi untuk mengekspresikan diri. Namun, keberanian untuk keluar dari zona nyaman mengantarkannya pada pengalaman baru.
“Saya awalnya hanya menulis diary di buku catatan harian. Tapi kemudian saya berpikir, alangkah baiknya kalau hobi menulis ini saya gunakan untuk menuangkan ide dan gagasan yang bisa memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat,” ujarnya penuh semangat.
Perjalanan menuju panggung nasional tidak berjalan mulus. Baiq Imaniar mengaku menghadapi rasa takut gagal dan ekspektasi tinggi karena membawa nama besar UMMAT dalam kompetisi. Namun, berkat keyakinan, doa, dan dukungan penuh dari dosen serta teman-teman, ia berhasil menepis keraguan tersebut.
“Saya sempat takut gagal, apalagi membawa nama almamater di tingkat nasional. Tapi pengalaman ini justru membentuk mental saya untuk lebih berani. Setiap langkah di arena lomba adalah bagian dari proses belajar,” tuturnya.
Selain meraih prestasi, pengalaman mengikuti PENA 2025 memberikan pelajaran berharga bagi Baiq Imaniar. Bertemu dengan mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia membuka wawasan baru, melatih kemampuan berpikir kritis, sekaligus membangun jejaring akademik.
“Bisa bertemu teman-teman dari luar daerah, berdiskusi, berinovasi, dan menjalin kolaborasi adalah pengalaman yang luar biasa. Yang lebih penting, pengalaman ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kampus, terutama Dekan FISIPOL Dr. Iwan Tanjung Sutarna, M.Si., yang selalu memberikan bimbingan, serta Wadek II FISIPOL dan Kaprodi Administrasi Publik atas dukungan moril dan materil sehingga ia bisa tampil maksimal dalam ajang nasional ini.
Sebagai penutup, Baiq Imaniar menitipkan pesan inspiratif untuk mahasiswa UMMAT agar berani mengambil peluang dan tidak takut gagal. “Lebih baik gagal dalam mencoba daripada mati penasaran. Ambil resikonya, atau kita tidak akan pernah ke mana-mana. Saya berharap teman-teman bisa termotivasi, dan semoga ke depan nama UMMAT semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional lewat prestasi-prestasi gemilang,” pungkasnya.
Prestasi yang diraih Baiq Imaniar Cahyani tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menambah catatan manis bagi UMMAT sebagai perguruan tinggi yang terus mendorong mahasiswa untuk berani berkarya, berinovasi, dan berkompetisi di tingkat nasional. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki daya saing tinggi serta mampu membawa nama kampus lebih dikenal luas. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengembangan, Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) bersama Biro Administrasi Umum, Kepegawaian, dan Keuangan (BAUK) sukses menyelenggarakan Baitul Arqam (BA) Pegawai dan Service Excellent (SE). Kegiatan ini mengusung tema “Sinergi Bersama Menuju UMMAT yang Islami, Unggul, dan Berkemajuan” dan berlangsung pada 22–24 Agustus 2025 di Lombok Garden Hotel, Mataram.
Ketua Panitia, Ilham, M.Pd., BI., dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh pegawai UMMAT untuk menyegarkan kembali nilai keislaman dan kemuhammadiyahan sekaligus meningkatkan profesionalitas kerja.
“Peserta terbagi dalam dua forum sesuai sistem perkaderan Muhammadiyah. Baitul Arqam menekankan aspek ideologi, akidah, ibadah, dan akhlak, sedangkan Service Excellent berfokus pada penguatan profesionalitas kerja dan pelayanan prima. Harapan kami, peserta bisa fokus mengikuti seluruh rangkaian acara agar manfaatnya benar-benar dirasakan untuk peningkatan kualitas individu maupun kelembagaan,” ujarnya.
Kepala LP3IK UMMAT, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., menegaskan bahwa kedua forum ini merupakan bagian integral dari penguatan tujuh ekosistem kampus Islami yang dirancang UMMAT. “QS. Al-Qasas ayat 26 menegaskan bahwa sebaik-baik pegawai adalah al-qowiyul amin, kuat dan dapat dipercaya. Dengan semangat itu, Baitul Arqam dan Service Excellent menjadi sarana memperbaiki kualitas diri sekaligus menumbuhkan amanah dalam tugas. Ideologi dan kualitas pelayanan harus berjalan beriringan agar UMMAT tampil sebagai kampus Islami, unggul, dan berkemajuan,” jelasnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai bahwa kegiatan tersebut merupakan investasi jangka panjang dalam membangun SDM UMMAT yang profesional, ideologis, dan berorientasi pada pelayanan terbaik. “Setelah kegiatan ini, hasilnya harus nyata, baik dalam peningkatan pelayanan kepada mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan. Baitul Arqam menanamkan ideologi kemuhammadiyahan, sementara Service Excellent memperkuat profesionalitas kerja. Keduanya adalah kombinasi yang tidak dapat dipisahkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rektor menekankan pentingnya membangun budaya kerja Islami, jujur, dan bertanggung jawab, mengingat tidak semua pegawai berlatar belakang Muhammadiyah. Karena itu, penguatan ideologi kemuhammadiyahan dan peningkatan kualitas pelayanan harus menjadi komitmen bersama.
Senada dengan itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., menekankan bahwa keberhasilan pengembangan budaya akademik harus ditopang oleh karakter kolaboratif, profesional, jujur, dan amanah.
“Service Excellent adalah sarana penting untuk membangun etos kerja yang melayani dengan tulus dan penuh integritas, sementara Baitul Arqam memperkuat spiritualitas, akidah, dan akhlak pegawai. Perpaduan keduanya menjadi kunci agar UMMAT mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Selama tiga hari pelaksanaan, peserta Baitul Arqam mendapatkan materi seputar sejarah dan ideologi Muhammadiyah, penguatan akidah, praktik ibadah sesuai tuntunan, serta pembinaan akhlak Islami. Sementara itu, forum Service Excellent difokuskan pada pelatihan etika pelayanan, komunikasi efektif, manajemen kerja, hingga simulasi pelayanan prima sesuai kebutuhan mahasiswa, dosen, dan stakeholder kampus.
Master of Training (MOT), Supratman, M.Pd.I., melaporkan bahwa peserta yang hadir terdiri atas 39 orang untuk forum SE (30 laki-laki dan 9 perempuan) serta 36 orang untuk forum BA. Ia menambahkan bahwa tindak lanjut kegiatan ini antara lain mengikuti pengajian Muhammadiyah minimal sekali sebulan, aktif dalam organisasi persyarikatan, membuat Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM), serta memperkaya literasi dengan buku-buku referensi Muhammadiyah.
Peserta terbaik SE diraih oleh Saniah (FKIP), Haryati (MBS UMMAT), dan Sanusin (Security). Sementara Indra Wijaya (Staff BPH) terpilih sebagai peserta teraktif. Untuk forum BA, peserta terbaik diberikan kepada Sigit Pranoto (Humas dan Protokoler), Vita Lestari (UPT P2W), dan Ahmad Masahur (Fakultas Pertanian), sedangkan Munandar (UPT PPTIK) terpilih sebagai peserta teraktif.
Ibu Nuraini, salah satu peserta SE, menyampaikan kesan positifnya. “Kami sangat berterima kasih atas kegiatan luar biasa ini. Ilmu dan semangat yang kami dapatkan menjadi bekal untuk memberikan pelayanan terbaik di UMMAT,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Toni Sabara, peserta BA. “Pelajaran yang kami dapatkan bukan hanya pengetahuan baru, tetapi juga motivasi spiritual. Bahkan, kami diajarkan untuk menebus kesalahan dengan infak, sebuah nilai ibadah yang sangat bermakna,” tuturnya.
Menutup kegiatan, Rektor UMMAT kembali menegaskan harapan besar agar hasil BA dan SE benar-benar terealisasi dalam tupoksi masing-masing pegawai. “Tujuan Baitul Arqam adalah memperkuat pemahaman Islam dan Muhammadiyah bagi staf, sementara Service Excellent harus membawa nilai tambah dalam pelayanan prima. Tahun 2026 kita menghadapi akreditasi universitas, maka seluruh komponen kampus harus berbenah,” tegasnya. (HUMAS UMMAT)