Halo #GenerasiUMMAT Kegiatan Masa Ta’aruf (MASTA) dan Pekan Ta’aruf (PETA) Universitas Muhammadiyah Mataram Tahun Akademik 2025/2026 segera dimulai! 🎉
Kegiatan ini WAJIB diikuti oleh seluruh mahasiswa baru UMMAT sebagai langkah awal mengenal kampus, lingkungan akademik, serta budaya Islami yang berkemajuan
Yuk siapkan diri, semangat baru, dan niat tulus untuk menimba ilmu di Kampus Tercinta UMMAT!
Mataram, Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan kader ulama persyarikatan yang berilmu, berkarakter, dan berdaya saing global. Hal ini diwujudkan dengan diselenggarakannya Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dasar (PPKD) bagi thalabah Angkatan III dan IV, yang resmi dimulai pada Selasa, 19 Agustus 2025 di Gedung Ma’had Khalid bin Walid PUTM UMMAT.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh thalabah PUTM UMMAT Angkatan III dan IV, serta disaksikan langsung oleh jajaran pimpinan dan civitas PUTM UMMAT. Kehadiran mereka menandakan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kualitas para thalabah sebagai calon ulama Tarjih Muhammadiyah.
Pelatihan ini dirancang secara intensif dan berkelanjutan dengan dua fokus utama, yaitu Bahasa Arab dan Tahfidz Al-Qur’an. Kedua aspek ini dipandang sebagai pondasi yang harus dimiliki oleh setiap kader ulama Tarjih Muhammadiyah agar mampu menjalankan peran strategisnya di tengah masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan berlangsung setiap hari Senin hingga Jumat. Sesi Bahasa Arab dilaksanakan pukul 08.00–10.00 WITA, dilanjutkan dengan sesi Tahfidz Al-Qur’an pukul 10.00–12.00 WITA. Setelah istirahat Dzuhur, pelatihan kembali berlanjut pukul 13.00–15.00 WITA, kemudian dilanjutkan lagi pada malam hari setelah Maghrib hingga pukul 21.00 WITA.
Direktur PUTM UMMAT, Ustadz Najamudin, M.Pd.I, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas belajar, melainkan bagian penting dari proses penguatan kualitas kader ulama yang akan menjadi penerus estafet dakwah Muhammadiyah.
“Semoga dari kegiatan khusus yang kami canangkan untuk thalabah PUTM ini, dapat semakin meningkatkan basic atau kompetensi dasar yang memang harus dimiliki oleh seorang kader ulama Persyarikatan Muhammadiyah. Melalui penguasaan Bahasa Arab dan Tahfidz, para thalabah akan lebih siap dalam mengkaji, memahami, dan menyebarkan ajaran Islam yang murni sesuai manhaj Tarjih Muhammadiyah,” tutur Ustadz Najamudin.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Direktur PUTM UMMAT, Muhiburrahman, Lc., M.Pd., menekankan pentingnya keseriusan thalabah dalam mengikuti setiap sesi pelatihan. “Dalam kegiatan yang sangat urgent ini, kami menyampaikan kepada para thalabah agar menyeriusi dengan betul-betul setiap pertemuan yang dilakukan. Dengan begitu, hasilnya juga maksimal dan para thalabah dapat menjadi kader yang membawa pencerahan bagi umat, terlebih di tengah-tengah kerusakan zaman sekarang,” tegasnya.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa kegiatan PPKD ini diharapkan mampu membentuk disiplin, ketekunan, dan tanggung jawab thalabah dalam mengembangkan ilmu. Tidak hanya sekadar memahami teori, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini pun mendapat sambutan hangat dari para thalabah. Salah satu peserta, Ahmad Rafiqi, thalabah Angkatan IV, mengaku sangat antusias mengikuti PPKD ini karena merasa mendapat kesempatan emas untuk memperdalam keterampilan dasar yang sangat penting bagi calon ulama.
“Kami sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk mengikuti PPKD ini. Dengan jadwal yang padat, kami dilatih untuk disiplin, mengatur waktu, serta memanfaatkan setiap sesi untuk meningkatkan kemampuan kami. Semoga ini menjadi bekal bagi kami untuk menjadi kader ulama Muhammadiyah yang benar-benar siap di masa depan,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, PUTM UMMAT menegaskan kembali visinya untuk mencetak ulama muda Tarjih Muhammadiyah yang memiliki kompetensi akademik, spiritualitas yang kuat, serta wawasan keummatan yang luas. Melalui penguasaan keterampilan dasar seperti Bahasa Arab dan Tahfidz, para thalabah diharapkan dapat menjadi kader yang mampu berdiri di garis depan dakwah persyarikatan. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menggelar Job Fair dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan FKIP UMMAT pada Sabtu (09/08/2025) ini disambut dengan antusias oleh para pencari kerja (pencaker) dari berbagai wilayah di NTB.
Sejak siang hari, ratusan pencaker telah memadati area Lapangan FKIP UMMAT untuk mencari informasi sekaligus melamar langsung pada perusahaan yang membuka lowongan. Antusiasme ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap peluang kerja, baik di sektor nasional maupun internasional, yang ditawarkan melalui job fair ini.
Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., menyampaikan bahwa job fair tahun ini memiliki konsep berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini, Disnakertrans NTB mengambil langkah strategis dengan menggandeng lembaga pendidikan. Sebuah terobosan yang membedakan job fair kali ini dari sebelumnya,” ujarnya.
Nelly menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menjadi ajang rekrutmen, tetapi juga forum diskusi untuk mempersiapkan tenaga kerja NTB agar lebih kompetitif di pasar global. Menurutnya, banyak tenaga kerja NTB, termasuk lulusan Balai Latihan Kerja (BLK), telah memiliki keahlian teknis mumpuni seperti kemampuan mengelas, namun masih terkendala minimnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
“Peluang kerja tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Tenaga kerja lokal kita punya keterampilan hebat, hanya saja kita harus melengkapi mereka dengan kemampuan bahasa internasional agar bisa bersaing,” tegasnya.
Tahun ini, 41 perusahaan di NTB berpartisipasi dalam job fair dengan menawarkan lebih dari 2.000 lowongan kerja dari berbagai sektor formal maupun informal, termasuk peluang kerja di luar negeri. Kesempatan ini terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga sarjana.
Sebelum datang, Nelly mengingatkan para pencari kerja untuk mempersiapkan dokumen lamaran seperti CV, fotokopi ijazah terakhir, transkrip nilai, KTP, serta sertifikat kompetensi (jika ada). “Cukup bawa salinan dokumen. Dokumen asli sebaiknya disimpan dengan aman,” pesannya.
Rektor UMMAT yang diwakilkan oleh Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas sinergi ini. “In syaa Allah, kegiatan ini menjadi langkah nyata kampus dalam menjembatani dunia kerja dengan para alumni dan lulusan baru, sekaligus mendukung misi pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran di NTB,” tuturnya.
Zaenuddin menambahkan bahwa UMMAT memandang job fair ini bukan hanya sebagai agenda seremonial, melainkan bagian dari komitmen perguruan tinggi untuk menciptakan lulusan yang siap kerja. “Kami ingin memastikan mahasiswa UMMAT tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis, etika kerja, dan kesiapan mental yang sesuai dengan tuntutan industri,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kerja sama antara kampus, pemerintah, dan dunia industri adalah kunci. Dengan kolaborasi seperti ini, kita bisa memastikan informasi pasar kerja sampai kepada mahasiswa bahkan sebelum mereka lulus. Ini akan mempersingkat masa tunggu kerja lulusan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia juga berpesan kepada para pencari kerja agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Bawa semangat, percaya diri, dan kesiapan diri. Karena peluang kerja tidak datang dua kali. Jadikan job fair ini sebagai titik awal perjalanan karier yang sukses, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” tutupnya. (Humas UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi melalui kegiatan Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Akreditasi Perguruan Tinggi, yang digelar pada Kamis, 7 Agustus 2025, di Aula Pertemuan Lantai 3 UMMAT. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. H. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D., yang memberikan pemaparan mendalam tentang arah kebijakan akreditasi nasional serta tantangan dan strategi meraih akreditasi unggul.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi kepada seluruh dekan, dosen, dan pimpinan fakultas yang hadir. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kesiapan institusi dalam menghadapi akreditasi bukan hanya untuk memenuhi tuntutan administratif, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kepercayaan masyarakat.
“Akreditasi unggul bukan hanya cita-cita, tapi keharusan bagi perguruan tinggi yang ingin tumbuh dan dipercaya masyarakat. Kita juga tengah mempersiapkan langkah strategis menuju akreditasi internasional,” ujar Drs. Abdul Wahab, MA.
Rektor juga menyampaikan bahwa pada 13 Agustus 2025 mendatang, UMMAT akan mengadakan Rapat Kerja di Malang yang secara khusus akan membahas strategi percepatan akreditasi unggul. Di akhir sambutannya, beliau menyambut kehadiran perwakilan dari Universitas Darussalam (Undaram) sebagai wujud sinergi antarperguruan tinggi dalam meningkatkan mutu bersama.
Sekretaris Rektor I, Dr. Syafril, M.Pd., menyampaikan evaluasi kesiapan setiap fakultas dalam memenuhi standar akreditasi. Hadir dalam kesempatan ini para dekan dari Fakultas Hukum, FAI, FIK, FKIP, FISIPOL, Fakultas Teknik, serta perwakilan dari Fakultas Kedokteran.
Sekretaris Rektor I menekankan bahwa pemenuhan standar akreditasi merupakan keharusan. Fakultas yang tidak memenuhi standar dapat menghadapi sanksi serius, seperti larangan menerima mahasiswa baru dan tidak dapat melaksanakan wisuda selama dua tahun berturut-turut.
“Fakultas Kedokteran menjadi perhatian khusus karena hingga saat ini belum memiliki dosen tetap dan belum terakreditasi. Ada 15 syarat utama dari BAN-PT yang wajib dipenuhi agar bisa memperoleh status akreditasi,” jelasnya.
Sesi inti kegiatan diisi oleh Prof. Johni Najwan yang menyampaikan pemaparan strategis terkait kebijakan BAN-PT dan urgensi kepemimpinan yang tegas dalam mendorong percepatan akreditasi. Beliau menyarankan agar universitas menerapkan pakta integritas bagi seluruh dekan, serta mengeluarkan Surat Peringatan (SP) bagi dekan yang tidak menunjukkan komitmen, termasuk ketidakhadiran dalam kegiatan strategis seperti ini.
“Akun PDDIKTI harus berada di bawah kontrol langsung rektor dan wakil rektor I, sebagai bentuk keseriusan institusi dalam tata kelola data,” tegas Prof. Johni.
Ia juga mengingatkan pentingnya aspek moral dan tanggung jawab akademik para dosen, dengan merujuk pada Pasal 55 dan 56 Undang-Undang Pendidikan Tinggi, yang menegaskan dampak hukum dan administratif dari status akreditasi. Menurutnya, institusi pendidikan tinggi harus memiliki keberanian untuk terus melakukan introspeksi dan evaluasi berkelanjutan.
Prof. Johni juga menyoroti realitas tantangan kekinian, seperti menurunnya jumlah mahasiswa baru akibat dominasi universitas negeri. Hal ini, menurutnya, menjadi indikator penting yang harus dijawab dengan kualitas, reputasi, dan daya saing institusi.
Kegiatan ditutup dengan pernyataan tegas dari Rektor UMMAT yang kembali mengajak seluruh elemen kampus untuk bergerak bersama mewujudkan akreditasi unggul: “Apa pun yang telah kita usahakan, harus bisa tercapai dengan baik. Ini adalah tanggung jawab kolektif seluruh sivitas akademika,” tutup Drs. Abdul Wahab, MA.
Dengan kegiatan ini, UMMAT mempertegas langkah nyatanya dalam membangun budaya mutu yang kuat dan berkelanjutan demi menghadirkan pendidikan tinggi yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Dalam upaya memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan praktisi di bidang hukum karantina, Program Studi Hukum Program Magister Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Karantina Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa, 5 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Badan Karantina NTB, Mataram.
Penandatanganan MoU ini menandai komitmen bersama dalam mengembangkan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya terkait isu-isu hukum karantina, perlindungan sumber daya hayati, serta penguatan regulasi dalam mendukung ketahanan pangan dan biosekuriti.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Karantina NTB, Agus Mugiono, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., Ketua Program Studi Hukum Program Magister, Dr. Nurjannah, SH., MH., serta jajaran pejabat dan staf dari kedua lembaga.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Karantina NTB, Agus Mugiono, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk memperkuat pemahaman hukum di lingkungan karantina.
“Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah strategi dalam memperkuat pemahaman hukum di lingkungan karantinanya. Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi penguatan regulasi dan peningkatan kapasitas SDM di bidang isolasi, serta membuka ruang sinergi antara dunia akademisi dan praktisi,” ujarnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam pernyataannya juga menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk integrasi antara ilmu pengetahuan dan praktik lapangan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kerja sama ini tidak hanya penting bagi penguatan akademik Pascasarjana UMMAT, tetapi juga menjadi bagian dari peran universitas dalam menjawab tantangan pembangunan daerah, khususnya di bidang hukum, ketahanan pangan, dan lingkungan. Kami berharap, sinergi ini menjadi model kolaborasi berkelanjutan yang memperkuat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia Timur,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari upaya penguatan mutu pendidikan tinggi yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat.
“Kerja sama ini merupakan wujud dari komitmen Pascasarjana UMMAT dalam mengembangkan kemitraan yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran dan riset. Kami berharap, melalui sinergi ini, mahasiswa dapat lebih dekat dengan realitas lapangan dan memberikan kontribusi ilmiah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Hukum Program Magister, Dr. Nurjannah, SH., MH., menyampaikan bahwa MoU ini akan menjadi jembatan untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam menghadapi tantangan hukum di sektor strategis.
“Penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai hukum karantina dan perlindungan hayati. Kami berharap kerja sama ini melahirkan penelitian-penelitian yang aplikatif dan inovatif, serta memperkuat peran akademisi dalam merespons dinamika hukum yang berkembang di sektor strategis seperti karantina,” jelasnya.
Melalui kerja sama ini, kedua institusi sepakat untuk mengembangkan berbagai program bersama, seperti penyelenggaraan kuliah pakar, pelaksanaan magang mahasiswa, penyusunan regulasi berbasis riset, serta forum diskusi akademik yang mendukung kemajuan ilmu hukum di bidang karantina.
Langkah ini menjadi bagian dari visi UMMAT untuk terus berkontribusi dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul, adaptif, dan solutif dalam menjawab tantangan global, terutama dalam konteks ketahanan pangan dan biosekuriti wilayah. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing melalui penyelenggaraan Job Fair 2025 yang akan berlangsung pada 9 Agustus 2025, bertempat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara UMMAT dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Job Fair 2025 akan menghadirkan lebih dari 2.974 lowongan kerja, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan mitra dari sektor manufaktur, perhotelan, kesehatan, perdagangan, hingga ketenagakerjaan luar negeri. Antusiasme tinggi tampak dari kehadiran ratusan pencari kerja, mulai dari mahasiswa, alumni, hingga masyarakat umum yang ingin mencari peluang karier sesuai minat dan kompetensi mereka.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang monumental bagi UMMAT dalam mempertemukan secara langsung dunia akademik dengan dunia kerja.
“Job Fair ini perdana dilakukan oleh UMMAT sebagai wujud komitmen bahwa kami tidak hanya melahirkan SDM yang kompeten di bidangnya masing-masing, tetapi juga membuka peluang dan harapan kerja bagi para alumni dan masyarakat luas,” ujar Dr. Erwin.
Lebih lanjut, Dr. Erwin menekankan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor sebagai bagian dari transformasi perguruan tinggi yang adaptif terhadap perubahan zaman.
“Kami percaya bahwa kemitraan strategis antara perguruan tinggi, pemerintah, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri adalah keniscayaan untuk menciptakan kemandirian dan kemajuan bangsa. Dalam konteks ini, UMMAT ingin hadir sebagai penghubung yang kuat antara lulusan dan dunia kerja,” tambahnya.
Job Fair ini juga menjadi momen konsolidasi dan silaturahmi antara UMMAT dan para alumninya. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Erwin secara terbuka mengundang seluruh alumni UMMAT dan masyarakat umum untuk memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya.
“Kami mengundang dengan hormat para alumni Universitas Muhammadiyah Mataram dan masyarakat umum untuk hadir dan mengakses berbagai peluang kerja yang tersedia. Kampus ini adalah rumah besar yang selalu terbuka bagi alumninya untuk kembali berkembang dan berkontribusi,” jelasnya.
Lebih dari sekadar ajang rekrutmen, Job Fair ini menjadi bentuk nyata implementasi visi UMMAT sebagai kampus yang inklusif, transformatif, dan adaptif terhadap dinamika global. UMMAT menunjukkan perannya tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai aktor aktif dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional.
“UMMAT berkomitmen untuk terus membangun sinergi dengan berbagai pihak dalam rangka memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat, daerah, dan bangsa. Kolaborasi ini menjadi strategi utama untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” tutup Dr. Erwin.
Pelaksanaan Job Fair 2025 ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi UMMAT dalam mendukung akselerasi ekonomi daerah, memperkuat daya saing SDM Nusa Tenggara Barat, serta menjembatani transisi lulusan dari dunia kampus ke dunia kerja nasional maupun global. (HUMAS UMMAT)