FH UMMAT Kukuhkan 87 Lulusan pada Yudisium 2025: Gerbang Awal Menuju Pengabdian dan Profesionalisme Hukum

FH UMMAT Kukuhkan 87 Lulusan pada Yudisium 2025: Gerbang Awal Menuju Pengabdian dan Profesionalisme Hukum

Mataram, Aula Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dipenuhi suasana haru dan kebanggaan. Sebanyak 87 mahasiswa resmi dikukuhkan melalui prosesi Yudisium Fakultas Hukum UMMAT Tahun 2025 setelah menempuh perjalanan panjang di bangku kuliah.

Yudisium yang digelar pada Kamis 11 September 2025 ini bukan hanya menandai berakhirnya masa studi, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menghargai capaian akademik yang telah diperoleh mahasiswa. Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini diharapkan menjadi bekal agar para lulusan siap menghadapi dunia kerja, melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, sekaligus menumbuhkan rasa bangga serta tanggung jawab sebagai alumni UMMAT.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LL.M., menekankan bahwa yudisium adalah titik persimpangan penting dalam kehidupan akademik mahasiswa. “Yudisium ini bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi gerbang awal menuju tanggung jawab baru. Sebagai sarjana hukum, para lulusan harus menjaga integritas, menjunjung tinggi nilai keadilan, serta senantiasa mengamalkan ilmu hukum yang telah diperoleh demi kemajuan bangsa dan kemanusiaan,” ungkapnya.

Beliau menambahkan, menjadi lulusan Fakultas Hukum berarti memikul amanah besar untuk mengabdi di tengah masyarakat. “Ke depan, masyarakat menunggu kontribusi nyata dari kalian semua. Jadilah penegak hukum yang adil, profesional, dan bermartabat, sesuai dengan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan selama di UMMAT,” lanjutnya.

Senada dengan itu, Rektor UMMAT yang diwakilkan Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada seluruh lulusan. “UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga berkarakter Islami dan berintegritas. Kami berharap para lulusan Fakultas Hukum mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, membawa nama baik almamater, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Muhammadiyah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, yang diwakilkan oleh Ayahandah Drs. Ramli, juga menegaskan pentingnya lulusan untuk senantiasa menjaga nama baik institusi. “Keberhasilan yang kalian raih hari ini adalah buah dari kerja keras, doa, dan dukungan banyak pihak. Jangan berhenti berkarya setelah yudisium ini. Jadikan ilmu yang telah diperoleh sebagai jalan untuk memberikan manfaat nyata bagi agama, bangsa, dan masyarakat,” pesannya.

Prosesi yudisium dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Yudisium oleh pimpinan fakultas, disusul dengan pengumuman nama-nama mahasiswa yang resmi dikukuhkan. Suasana penuh semangat dan kebanggaan menyelimuti ruangan ketika setiap nama dipanggil. Tepuk tangan hangat serta doa dari keluarga dan sahabat yang hadir semakin menambah keharuan acara.

Momen bersejarah itu ditandai dengan penyematan tanda kelulusan, sebagai simbol sahnya para mahasiswa menyandang gelar sarjana hukum. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa perjuangan panjang dari kuliah, seminar, ujian, hingga skripsi telah terbayar tuntas dengan manis.

Acara turut dimeriahkan dengan penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan lulusan. Baiq Jannati Luklu’il Maknun, salah satu perwakilan lulusan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam. “Kami tidak akan pernah sampai di titik ini tanpa doa, dukungan, dan bimbingan dari para dosen, tenaga kependidikan, serta orang tua. Semoga ilmu yang kami peroleh dapat kami manfaatkan untuk memberi kebaikan bagi masyarakat luas,” tuturnya dengan suara bergetar menahan haru.

Yudisium Fakultas Hukum UMMAT 2025 sekaligus menjadi refleksi atas konsistensi fakultas dalam mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing. Dengan visi melahirkan sarjana hukum yang tidak hanya mumpuni secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan wawasan global, Fakultas Hukum UMMAT terus berkomitmen untuk menjadi lembaga pendidikan hukum yang mampu berkontribusi nyata bagi bangsa dan kemanusiaan. (HUMAS UMMAT)

57 Magister Resmi Dikukuhkan, Pascasarjana UMMAT Cetak Lulusan Unggul dan Berdaya Saing

57 Magister Resmi Dikukuhkan, Pascasarjana UMMAT Cetak Lulusan Unggul dan Berdaya Saing

Mataram, Suasana haru dan khidmat menyelimuti Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), sebanyak 57 mahasiswa magister resmi dikukuhkan dalam Yudisium Pascasarjana UMMAT Tahun 2025. Acara ini menjadi momentum bersejarah, menandai keberhasilan para mahasiswa menyelesaikan studi di tiga program unggulan, yakni Magister Hukum, Magister Ilmu Lingkungan, dan Magister Pendidikan Dasar.

Prosesi akademik ini dipimpin oleh Direktur Pascasarjana UMMAT, dan turut dihadiri oleh Rektor UMMAT, para Wakil Rektor, Ketua Badan Pembina Harian (BPH), Ketua Program Studi, serta jajaran dosen yang memberikan dukungan penuh, menambah nuansa emosional dalam acara tersebut.

Pada kesempatan ini, Pascasarjana UMMAT mengukuhkan 42 lulusan Magister Hukum, 8 lulusan Magister Ilmu Lingkungan, dan 7 lulusan Magister Pendidikan Dasar. Dengan demikian, total alumni Pascasarjana UMMAT terus bertambah, memperluas jaringan kontribusi nyata di berbagai sektor kehidupan.

Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas capaian para mahasiswa. Ia menegaskan bahwa yudisium bukanlah akhir perjalanan akademik, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar di masyarakat.

“Hari ini bukanlah akhir, melainkan awal pengabdian. Kami berharap lulusan Pascasarjana UMMAT dapat menjadi agen perubahan, membawa solusi, serta berkontribusi nyata di bidang masing-masing. Integritas, keilmuan, dan pengabdian adalah bekal utama bagi lulusan Pascasarjana,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam arahannya menekankan pentingnya menjaga kualitas intelektual dan spiritual dalam mengamalkan ilmu yang diperoleh. “UMMAT berkomitmen mencetak lulusan magister yang unggul dan berdaya saing. Kami berharap alumni dapat mengimplementasikan ilmu yang diperolehnya, memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta menjaga nama baik UMMAT di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Beliau juga mengingatkan agar para lulusan tidak berhenti belajar meski telah mengantongi gelar magister. Ilmu, menurutnya, harus terus dikembangkan seiring perkembangan zaman yang penuh tantangan.

Selain Rektor dan Direktur Pascasarjana, para Ketua Program Studi juga turut memberikan harapan bagi para lulusan: Nurjannah S., SH., MH., Ketua Prodi Magister Hukum, berharap lulusan mampu menegakkan keadilan dengan penuh integritas. “Kami berharap lulusan Magister Hukum UMMAT mampu menegakkan keadilan dengan berlandaskan etika, keilmuan, dan nilai-nilai Islam, sehingga menjadi praktisi hukum yang profesional sekaligus berintegritas tinggi.”.

Sukuryadi, S.Kel., M.Si., Ketua Prodi Magister Ilmu Lingkungan, menekankan urgensi kontribusi lulusan dalam menghadapi isu global. “Lulusan Magister Ilmu Lingkungan UMMAT diharapkan dapat berperan aktif dalam melawan tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, serta memberikan solusi berbasis penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.”.

Dr. Khairil Anwar, M.Pd., Ketua Prodi Magister Pendidikan Dasar, menegaskan pentingnya lulusan menjadi motor penggerak pendidikan dasar. “Kami berharap lulusan Magister Pendidikan Dasar dapat menjadi pendidik, peneliti, dan inovator yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar, serta mencetak generasi muda yang cerdas dan berkarakter.”.

Yudisium Pascasarjana UMMAT 2025 bukan hanya prosesi seremonial, tetapi juga momentum penting dalam perjalanan akademik kampus. Dengan terus melahirkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing global, dan berlandaskan nilai-nilai Islam, UMMAT semakin meneguhkan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang berperan dalam mencetak generasi cendekiawan Muslim yang siap berkontribusi di berbagai lini kehidupan. (HUMAS UMMAT)

Tiga Mahasiswa UMMAT Lolos Pra Nasional MTQMN, Siap Berlaga di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Tiga Mahasiswa UMMAT Lolos Pra Nasional MTQMN, Siap Berlaga di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Mataram , Tiga mahasiswa terbaik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berhasil meraih prestasi membanggakan dengan lolos seleksi Pra-Nasional Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN). Mereka akan tampil mewakili kampus pada perhelatan MTQMN yang akan digelar di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, pada 6–11 Oktober 2025.

Adapun mahasiswa yang akan berlaga pada ajang bergengsi tingkat nasional tersebut adalah: Ainun Iman – Mahasiswi Prodi S1 ​​Teknik Sipil, cabang Tilawah Putri , Muh. Minwar Hadi – Mahasiswa Prodi Hukum, cabang Hifzil Qur’an 10 Juz Putra , Raudatam Mirriadil Jinan – cabang Hifzil Qur’an 20 Juz Putri.

Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam & Kemuhamadiyahan (LP3IK) UMMAT, Dr. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I, menyampaikan bahwa keberhasilan mahasiswa UMMAT lolos ke tahap nasional ini merupakan buah dari pelatihan yang konsisten serta dedikasi mahasiswa dalam mendalami Al-Qur’an.

“MTQMN bukan sekadar ajang unjuk kemampuan, tetapi lebih dari itu, ini adalah ruang pembentukan pribadi mahasiswa yang Qur’ani. Kami berharap, melalui kegiatan ini, lahir paradigma integratif antara Islam dan sains sehingga mahasiswa tidak hanya unggul dalam bacaan dan hafalan Al-Qur’an, tetapi juga dapat mengembangkan dirinya sebagai cendekiawan Qur’ani yang intelek, berilmu, dan bermanfaat bagi umat,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I , juga memberikan pesan khusus kepada para mahasiswa yang akan berkompetisi. “Atas nama pimpinan universitas, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ananda mahasiswa yang telah lolos seleksi MTQMN. Lanjutkan perjuangan dengan sungguh-sungguh agar mencapai hasil yang diharapkan, dengan banyak berdoa, berikhtiar, dan tentunya bertawakal kepada Allah SWT. Jangan lupa juga untuk selalu meminta ridho dari orang tua, karena doa mereka menjadi kekuatan terbesar,” pesannya penuh makna.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi membanggakan tersebut. Menurutnya, pencapaian ini adalah bukti bahwa UMMAT terus berkomitmen dalam melahirkan generasi muda yang berakhlak mulia dan berdaya saing global.

“Al-Qur’an adalah sumber inspirasi dan pedoman hidup. Kami sangat bangga kepada mahasiswa yang terpilih mewakili UMMAT di MTQMN. Semoga semangat mereka menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya untuk terus menjadikan Al-Qur’an sebagai pusat peradaban, sekaligus mampu mengharumkan nama universitas di tingkat nasional,” ujarnya.

Tidak hanya dukungan dari pimpinan universitas, semangat juga datang dari para mahasiswa yang akan bertanding. Ainun Iman, peserta cabang Tilawah Putri, mengaku bahwa keikutsertaannya adalah wujud bakti kepada kampus dan keluarga.

“Saya ingin memberikan yang terbaik untuk UMMAT. Persaingan di tingkat nasional pasti berat, tapi saya yakin dengan doa dan dukungan dari semua pihak, kami bisa memberikan hasil terbaik,” ucapnya penuh optimis.

Hal serupa juga disampaikan oleh Muh. Minwar Hadi, peserta cabang Hifzil Qur’an 10 Juz. Ia menekankan bahwa menjaga hafalan membutuhkan kedisiplinan tinggi.

“Setiap hari saya berusaha menjaga hafalan dengan murajaah bersama pembina. InsyaAllah, dengan niat yang lurus, usaha keras, dan doa dari orang tua serta civitas akademika UMMAT, kami bisa berkompetisi dengan baik,” ungkapnya.

Sedangkan Raudatam Mirriadil Jinan, peserta Hifzil Qur’an 20 Juz Putri, menuturkan bahwa perjuangannya bukan hanya untuk lomba, tetapi juga sebagai jalan untuk memperkuat kecintaannya terhadap Al-Qur’an.

“Saya ingin MTQMN ini menjadi momentum pembelajaran, bukan hanya untuk meraih juara, tetapi juga untuk terus memperdalam hubungan dengan Al-Qur’an. Saya percaya, apapun hasilnya nanti, yang terpenting adalah istiqamah dalam menjaga amanah ini,” jelasnya. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Terima 14 Mahasiswa Internasional dari 4 Negara, Perkuat Kiprah Global Muhammadiyah

UMMAT Terima 14 Mahasiswa Internasional dari 4 Negara, Perkuat Kiprah Global Muhammadiyah

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus memperluas kiprah internasionalnya. Pada Tahun Akademik 2025/2026, UMMAT resmi menerima 14 mahasiswa internasional dari empat negara: Sudan, Yaman, Ghana, dan Nigeria. Kehadiran mereka menjadi bagian penting dari langkah UMMAT memperkuat perannya sebagai kampus islami yang unggul, inklusif, dan berdaya saing global.

Penerimaan ini ditandai dengan partisipasi mereka dalam Masa Ta’aruf dan Pekan Ta’aruf (MAPETA) 2025, kegiatan tahunan penyambutan mahasiswa baru yang berlangsung di Lapangan Utama UMMAT pada 1 September 2025. Ribuan mahasiswa baru, termasuk mahasiswa internasional, mengikuti kegiatan penuh semangat dengan balutan nuansa kebersamaan, persaudaraan, serta semangat belajar di kampus hijau UMMAT.

Rinciannya, terdapat 5 mahasiswa asal Sudan, yaitu Sara Magdi Abdelkareem Saeed dan Adam Ali Abakar Adam (Program Studi Farmasi), Abbas Abdalaziz Abbas Abdalaal dan Ahmedeltigani Mohamed Eltigani Hamad (Teknik Sipil), serta Bhaaeldin Mohamed Edres Musa S1 Sistem dan Teknologi Informasi (STI). Sementara dari Yaman, hadir 4 mahasiswa, yakni Azzam Mohammed Radman Hatem, Abdulrahman Tawfik Ali Saif Al Shawafi, Amr Rashad Thabit Thabit Al Khateeb, dan Amr Nassar Abdo Ali Eissa, yang semuanya mengambil Program S1 STI.

Dari Ghana, UMMAT menerima 4 mahasiswa non-muslim, yaitu Immanuel Nyarkoh dan Kelvin Nana Boadu (S1 Pertambangan), Gloria Teye (S1 Hukum), serta Patricia Amma Incoom Enchill (S1 STI). Selain itu, satu mahasiswa asal Nigeria, Abdul Karim Muhamed Modu, resmi terdaftar di Program Studi Teknik Sipil.

Kehadiran mahasiswa dari berbagai latar belakang ini menjadi bukti nyata inklusivitas UMMAT. Tidak hanya mahasiswa muslim, UMMAT juga membuka diri terhadap mahasiswa non-muslim, menegaskan posisinya sebagai kampus inklusi yang mengedepankan nilai kebersamaan dalam bingkai keberagaman.

Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) UMMAT, Asbah, M.Hum., menekankan bahwa penerimaan mahasiswa internasional merupakan bagian dari program strategis Muhammadiyah dalam dakwah kemanusiaan sekaligus penguatan jejaring global.

“Penerimaan mahasiswa asing ini adalah salah satu strategi Muhammadiyah untuk menduniakan dakwah Islam berkemajuan. Kami ingin mereka bukan sekadar mahasiswa, tapi ambassador Muhammadiyah, Lombok, NTB, dan Indonesia. Keberanian kita menghadirkan mahasiswa asing menunjukkan kepercayaan diri UMMAT dalam menampilkan pendidikan terbaik. Tugas kita adalah memastikan mereka sukses, sehingga nanti mereka bisa menjadi duta yang mengenalkan nilai, budaya, dan kearifan Indonesia di negara masing-masing,” ujar Asbah.

Ia menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa dari Ghana yang beragama non-muslim menjadi bukti kuat bahwa UMMAT adalah kampus yang terbuka, moderat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. “Islam itu hadir untuk seluruh alam. Muhammadiyah melalui UMMAT ingin menunjukkan sikap inklusif itu dengan menerima siapa saja yang ingin belajar dan berkembang bersama kami. Inilah wajah Islam yang ramah dan rahmatan lil ‘alamin,” tambahnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menyampaikan rasa bangga dan syukur atas kehadiran mahasiswa internasional ini. “Kami menyambut mereka dengan penuh kehangatan. Kehadiran mahasiswa dari empat negara ini sejalan dengan visi UMMAT untuk menjadi kampus islami yang unggul dan berdaya saing global. Kami ingin mereka merasa nyaman, belajar dengan sungguh-sungguh, serta menjadi bagian dari keluarga besar UMMAT. Kami juga berharap mereka membawa nilai-nilai Muhammadiyah dan kearifan Indonesia ke negara masing-masing, sehingga hubungan persaudaraan lintas bangsa semakin erat,” tuturnya.

MAPETA 2025 menjadi momentum penting bagi seluruh mahasiswa baru, termasuk mahasiswa asing. Dengan suasana yang meriah, ribuan mahasiswa baru mengikuti kegiatan pembukaan dengan antusias. Mahasiswa internasional yang hadir tampak berbaur dengan mahasiswa lokal, menyanyikan yel-yel kebersamaan, serta menyimak materi pengenalan kampus dengan penuh perhatian.

Bagi mahasiswa internasional, pengalaman ini menjadi hal baru sekaligus berkesan. Sara Magdi Abdelkareem Saeed dari Sudan  mengungkapkan perasaannya, “Saya sangat senang bisa diterima di UMMAT. Sejak hari pertama, saya merasa disambut sebagai keluarga. Saya percaya pengalaman di sini akan memberi saya banyak ilmu, teman baru, dan kesempatan untuk mengenal budaya Indonesia.” Kesannya.

Dengan bertambahnya mahasiswa internasional, UMMAT semakin menunjukkan kiprahnya di kancah global. Program internasionalisasi yang dijalankan bukan hanya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing, tetapi juga untuk memperkuat peran UMMAT sebagai pusat pengembangan ilmu, budaya, dan dakwah Islam berkemajuan.

UMMAT berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain, khususnya di lingkungan Muhammadiyah, untuk semakin membuka diri terhadap kolaborasi internasional. Sejalan dengan pesan KH. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan Islam yang modern dan terbuka, sehingga dunia bukan hanya didatangi oleh Muhammadiyah, tetapi juga datang sendiri untuk belajar dan berkolaborasi. (HUMAS UMMAT)

Pascasarjana UMMAT Gelar Matrikulasi Tahun Akademik 2025/2026, Bekali Mahasiswa Baru dengan 28 Materi Akademik

Pascasarjana UMMAT Gelar Matrikulasi Tahun Akademik 2025/2026, Bekali Mahasiswa Baru dengan 28 Materi Akademik

Mataram, Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menggelar kegiatan Matrikulasi Tahun Akademik 2025/2026 pada Rabu, 3 September 2025 di Gedung Lantai IV Pascasarjana UMMAT. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membekali mahasiswa baru dalam menghadapi proses perkuliahan di tingkat magister.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Rektor UMMAT, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Wakil Rektor dan Sekretaris Rektor UMMAT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat, Direktur Pascasarjana, Kaprodi, dosen Pascasarjana, serta seluruh mahasiswa baru.

Ketua Panitia, Dr. Khairil Anwar, M.Pd.,Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah pendaftar program Pascasarjana UMMAT tahun ini lebih dari 100 orang, namun yang mengikuti matrikulasi berjumlah 59 orang. Kegiatan akan berlangsung selama dua hari, yakni 3–4 September 2025.

“Selama dua hari, akan ada sekitar 28 materi penting yang dibahas, mulai dari pengenalan sistem pendidikan di Program Magister UMMAT, sistem akademik, sistem keuangan, sarana dan prasarana, kemahasiswaan dan alumni, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, hingga pelayanan teknologi informasi, perpustakaan, pusat bahasa, lembaga penjaminan mutu, pengabdian kepada masyarakat, pengelolaan jurnal, akreditasi, serta pengembangan SDM dan teknologi informasi. Selain itu, mahasiswa juga akan dibekali dengan pengantar keilmuan sesuai program studinya, mencakup ilmu hukum, ilmu lingkungan, dan pendidikan dasar,” jelasnya.

Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan bahwa matrikulasi merupakan tahapan penting agar mahasiswa baru memahami sistem akademik dan mampu menyiapkan diri untuk menempuh studi dengan baik.

Sementara itu, Rektor UMMAT, yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., memberikan pesan motivasi kepada mahasiswa baru. “Ada dua hal kunci untuk kelancaran akademik. Pertama, kerjakan semua yang diarahkan oleh para dosen, termasuk tugas-tugas. Kedua, laksanakan hak dan kewajiban bapak ibu dengan baik. Harus ada take and give antara dosen dan mahasiswa. Inilah tujuan matrikulasi, bagaimana cara agar studi bisa selesai tepat waktu. Maka dari sekarang, siapkan tesis sejak awal,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengingatkan kembali sejarah berdirinya Muhammadiyah tahun 1912 yang bertujuan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Ia menegaskan bahwa UMMAT memiliki visi yang sejalan, dengan mengedepankan Chatur Dharma yang mencakup Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, berbeda dengan perguruan tinggi lain yang hanya berpegang pada Tri Dharma.

Pesan serupa juga disampaikan oleh Ketua PWM NTB, yang diwakilkan oleh Prof. Dr. H. Mukhlis, M.Si.. Beliau menekankan pentingnya mahasiswa untuk selalu meraih ridha Allah SWT dan meneladani Nabi Muhammad SAW dalam ucapan maupun perbuatan.

“Cara hidup kita harus berubah. Kini kita berada di gelombang ketiga peradaban, di mana teknologi telah menyatu dengan manusia. Siapa yang tidak menguasai teknologi akan tertinggal. Bahkan, jika kita lihat kondisi saat ini, sebagian masih hidup dengan cara purbakala. Karena itu, akademisi yang diharapkan UMMAT adalah akademisi yang bisa menulis dan memberi kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan,” ungkapnya.

Dengan pelaksanaan matrikulasi ini, Pascasarjana UMMAT berharap mahasiswa baru dapat memahami sistem dan kultur akademik, sekaligus menyiapkan langkah awal menuju penyelesaian studi tepat waktu. Program ini menjadi fondasi agar lulusan Pascasarjana UMMAT tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu mengembangkan diri sesuai nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. (HUMAS UMMAT)

Hadirkan Ajang Apresiasi dan Ekspresi Seni Mahasiswa, UKM Sasentra UMMAT Resmi Membuka Festival Teater Mahasiswa NTB 2025

Hadirkan Ajang Apresiasi dan Ekspresi Seni Mahasiswa, UKM Sasentra UMMAT Resmi Membuka Festival Teater Mahasiswa NTB 2025

Mataram, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Sasentra Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi membuka Festival Teater Mahasiswa NTB 2025 pada Rabu, 27 Agustus 2025. Bertempat di Taman Budaya NTB , acara ini menjadi momentum awal sekaligus pemantik semangat sebelum festival utama diadakan pada bulan Oktober mendatang. Kehadiran festival ini tidak hanya menandai dimulainya rangkaian perhelatan seni pertunjukan mahasiswa, tetapi juga mewakili komitmen UMMAT dalam menghadirkan ruang apresiasi, ekspresi, dan kreativitas bagi generasi muda di Nusa Tenggara Barat.

Ketua Panitia, Muhammad Firdaus, menegaskan bahwa festival ini bukan semata-mata ruang kompetisi, melainkan ruang pembelajaran bersama. “Festival ini lahir dari semangat apresiasi, bukan hanya kompetisi. Kami ingin mahasiswa bisa saling belajar, berbagi gagasan, dan menguatkan ikatan persaudaraan melalui seni pertunjukan,” tegasnya.

Festival Teater Mahasiswa NTB tahun ini diikuti oleh sembilan perguruan tinggi, yakni: Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Universitas Mataram (Unram), Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Universitas Nusa Tenggara Barat (UNW), Universitas Bumi Gora, Universitas Bagu, Universitas Hamzanwadi serta beberapa perguruan tinggi lainnya yang turut mengirimkan delegasi.

“Kehadiran mereka bukan sekadar untuk mempertontonkan karya, tetapi juga sebagai simbol semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas kampus di NTB”, ujar ketua panitia.

Meski festival ini disambut dengan antusiasme tinggi, panitia tidak menutup mata terhadap tantangan yang ada. Dukungan pemerintah daerah, terutama dari segi pendanaan dan fasilitas, dinilai masih minim. Namun, bagi panitia, hal itu tidak menyurutkan semangat.

“Setiap tantangan yang berat pasti melahirkan perjalanan yang hebat. Justru dari keterbatasan inilah muncul daya juang dan kreativitas mahasiswa untuk tetap berkarya,” jelas Firdaus.

Ia juga berharap agar UMMAT ke depan dapat menghadirkan gedung teater arena serbaguna yang bisa menjadi pusat aktivitas kreatif mahasiswa. “Seni harus mendapat ruang yang layak. Dengan adanya gedung teater, mahasiswa akan lebih leluasa berkarya, berlatih, dan menggelar pementasan,” tambahnya.

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, Drs. Amil, MM, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa. “Kegiatan ini mampu menggali potensi seni dan bakat mahasiswa. Festival Teater Mahasiswa NTB menjadi wadah inspiratif untuk mengekspresikan seni sekaligus meningkatkan semangat berkarya generasi muda NTB,” ungkapnya.

Festival Teater Mahasiswa NTB 2025 tidak hanya menjadi ajang tontonan, melainkan juga laboratorium kreatif bagi mahasiswa. Melalui teater, mereka belajar mengelola tim, mengasah keterampilan komunikasi, membangun solidaritas, hingga menumbuhkan kepekaan sosial.

Panitia berharap Festival Teater Mahasiswa NTB bisa menjadi agenda rutin setiap tahun. Selain sebagai ruang apresiasi, kegiatan ini diharapkan menjadi motor penggerak lahirnya karya-karya besar dari mahasiswa NTB, sekaligus memperkuat posisi teater sebagai bagian penting dari perkembangan budaya daerah. (HUMAS UMMAT)