Mataram, Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTA) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar perayaan Milad Ke-5 dengan rangkaian kegiatan yang penuh semangat dan kebersamaan. Acara ini menjadi momentum penting bagi seluruh anggota HMTA UMMAT untuk merefleksikan perjalanan lima tahun terakhir sekaligus mempererat solidaritas di antara mahasiswa Teknik Pertambangan maupun mahasiswa dari program studi lain di UMMAT.
Ketua Panitia Milad HMTA UMMAT Ke-5, Syafri Rahman, menyampaikan bahwa acara milad kali ini menghadirkan berbagai lomba menarik, mulai dari olahraga hingga permainan tradisional. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk memeriahkan suasana tetapi juga sebagai sarana membangun kebersamaan dan kompetisi sehat di kalangan mahasiswa.
“Perlombaan yang kami adakan mencakup beberapa kategori, di antaranya voli, futsal, cerdas cermat, dan fun games seperti balap karung, tarik tambang, oper tepung, dan kait helm. Selain itu, kami juga telah menggelar kuliah tamu sebagai puncak,” jelasnya.
Rincian perlombaan meliputi: Lomba Voli: Dibuka untuk seluruh mahasiswa aktif di UMMAT dari berbagai program studi. Pertandingan ini berlangsung seru di lapangan UMMAT, dengan dukungan antusias dari para penonton; Lomba Futsal: Khusus diikuti oleh mahasiswa aktif Program Studi Teknik Pertambangan berdasarkan angkatan. Pertandingan ini menjadi ajang pembuktian kekompakan antarangkatan; Lomba Cerdas Cermat (LCC): Setiap angkatan Teknik Pertambangan mengirimkan dua tim, masing-masing terdiri dari tiga orang. Materi cerdas cermat dirancang untuk menguji wawasan akademik dan pengetahuan umum mahasiswa; Fun Games HMTA: Permainan tradisional seperti balap karung, tarik tambang, oper tepung, dan kait helm menciptakan suasana meriah sekaligus menghidupkan kembali semangat kebersamaan khas Indonesia.
Perayaan Milad ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah refleksi dan penguatan komitmen bersama. Syafri Rahman menambahkan bahwa kegiatan ini mengusung semangat solidaritas, kekompakan, dan totalitas dari seluruh anggota HMTA UMMAT.
“Harapannya, seluruh mahasiswa Teknik Pertambangan dapat terus menjaga silaturahmi, tidak hanya di internal himpunan, tetapi juga dengan himpunan mahasiswa lain di UMMAT. Kami ingin menumbuhkan rasa kebersamaan yang lebih solid, royal, dan totalitas dalam berkegiatan,” ungkap Syafri.
Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. H. Aji Syailendra Ubaidillah, ST., M.Sc., juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Milad Ke-5 HMTA UMMAT. “Perayaan ini menunjukkan kekompakan dan semangat mahasiswa Teknik Pertambangan dalam memajukan himpunan. Kami berharap HMTA dapat terus menjadi wadah pelatihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi, menjunjung nilai-nilai profesionalisme, serta berkontribusi dalam memajukan Teknik dan Universitas Muhammadiyah Mataram,” tuturnya.
Beliau juga berharap bahwa melalui kegiatan seperti ini, Fakultas Teknik dapat terus melahirkan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. “Kami mendukung penuh setiap kegiatan yang positif dan berharap HMTA UMMAT dapat terus berkembang serta menjadi inspirasi bagi himpunan lainnya,” tambahnya.
Partisipasi aktif dari mahasiswa Teknik Pertambangan dan dukungan dari civitas akademika UMMAT menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan masih sangat kuat. Perayaan Milad Ke-5 ini tidak hanya menjadi momen penting untuk HMTA, tetapi juga menunjukkan kontribusi positif Teknik Pertambangan UMMAT dalam membangun lingkungan akademik yang solid dan kompetitif.
Melalui perayaan ini, HMTA UMMAT berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap pengembangan kampus dan mempersiapkan generasi mahasiswa Teknik Pertambangan yang unggul di masa depan. Dengan semangat solidaritas, harapan besar disematkan untuk perjalanan HMTA UMMAT di tahun-tahun mendatang (HUMAS UMMAT).
Mataram, Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola dan indeksasi jurnal ilmiah di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menjalin kerja sama strategis dengan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) NTB. Kolaborasi ini diwujudkan melalui workshop bertajuk “Indeksasi DOAJ (Directory of Open Access Journals)”, yang berlangsung pada Sabtu, 16 Desember 2024, di salah satu hotel di Kota Mataram.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pengelola jurnal dari berbagai institusi di NTB. Workshop difokuskan untuk memberikan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis kepada para peserta terkait proses indeksasi jurnal di DOAJ, sebuah platform internasional terkemuka yang menjadi rujukan utama untuk jurnal akses terbuka.
Ketua RJI NTB, Rifaid, M.IP., menyampaikan bahwa banyak jurnal di NTB yang masih memerlukan peningkatan kualitas pengelolaan agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Ia berharap melalui workshop ini, para pengelola jurnal dapat memahami langkah-langkah teknis dan strategis untuk memperbaiki tata kelola, sehingga jurnal-jurnal yang belum terindeks dapat memenuhi kriteria untuk masuk ke platform seperti SINTA dan Scopus. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, pengelola jurnal yang jurnalnya belum terindeks dapat meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal mereka dan mencapai indeksasi di SINTA, bahkanScopus,” ujar Rifaid.
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M.Pd., mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT untuk mendukung pengembangan jurnal ilmiah di NTB. Menurutnya, pengelolaan jurnal yang baik tidak hanya penting untuk peningkatan reputasi institusi, tetapi juga sebagai upaya memperluas akses publik terhadap ilmu pengetahuan. “Kami berharap kegiatan ini mampu membantu para pengelola jurnal untuk memahami standar internasional dalam pengelolaan jurnal, menjalin komunikasi yang baik dengan pembaca, serta memperbaiki mutu jurnal mereka hingga mampu mencapai indeksasi di SINTA dan Scopus,” tegasnya.
Workshop ini juga membuka diskusi interaktif yang melibatkan para pengelola jurnal dari berbagai latar belakang. Beberapa peserta berbagi pengalaman mereka dalam mengelola jurnal, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk meningkatkan visibilitas jurnal di tingkat nasional maupun internasional.
Selain pelatihan teknis tentang indeksasi DOAJ, kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pengelola jurnal. Peserta didorong untuk memperkuat jejaring komunikasi dan berbagi pengalaman sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu publikasi ilmiah. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan NTB mampu melahirkan lebih banyak jurnal bereputasi global yang tidak hanya meningkatkan daya saing akademik regional tetapi juga berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan di tingkat internasional.
Workshop yang berlangsung sepanjang hari ini diisi dengan materi-materi penting seperti cara memenuhi kriteria indeksasi DOAJ, strategi meningkatkan peringkat SINTA, serta pengelolaan sistem manajemen jurnal berbasis OJS (Open Journal System). Dalam sesi tanya jawab, peserta juga diberi kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan narasumber terkait kendala teknis yang sering mereka hadapi.
Sebagai hasil dari workshop ini, peserta diharapkan memiliki panduan yang lebih jelas dalam proses pengelolaan jurnal, mulai dari aspek teknis hingga administratif. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat ekosistem jurnal ilmiah di NTB.
Dengan kerja sama yang terus diperkuat antara RJI NTB dan LPPM UMMAT, harapan besar disematkan agar jurnal-jurnal di NTB mampu mencapai pengakuan internasional, memberikan kontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan, serta meningkatkan reputasi akademik wilayah NTB di tingkat global (HUMAS UMMAT).
Mataram, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Fatri Saleh dan Husnul Khotimah, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan lolos sebagai finalis nasional dalam Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan secara daring oleh Tim Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa (JKM) yang diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI (11/12).
Kompetisi yang bertujuan membangun semangat kebangsaan di era Society 5.0 ini diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa dari 76 universitas di seluruh Indonesia. Prosesnya berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu pendaftaran peserta dan pelatihan (18 Agustus – 20 November), pengumpulan materi (20 – 27 November), penilaian (28 November – 6 Desember), dan puncaknya, pengumuman finalis pada 9 Desember 2024.
Fatri Saleh, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), berhasil menjadi salah satu finalis nasional untuk kategori esai jurnalistik. Dalam karya esainya, Fatri mengangkat isu-isu yang relevan dengan tema kompetisi, yakni Mahasiswa Se-NTT yang Berada di Mataram Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi: Semangat Gotong Royong untuk Kemanusiaan.
Namun, perjalanan menuju prestasi ini tidaklah mudah. Fatri mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan menulisnya. “Saya sempat merasa tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Namun, dengan dukungan teman-teman, dosen, dan keyakinan untuk mencoba, saya mampu melewati rasa tidak percaya diri itu,” ujanya.
Menurut Fatri, kompetisi ini tidak hanya melatih keterampilan menulis tetapi juga memperkuat semangat kebangsaan di kalangan mahasiswa. Ia berharap mahasiswa UMMAT dapat terus aktif mengikuti kompetisi-kompetisi serupa untuk mengasah kemampuan dan memperluas wawasan mereka. “Semoga kampus semakin sering mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini penting untuk membentuk generasi muda yang kritis dan berjiwa kebangsaan,” tambahnya.
Di sisi lain, Husnul Khotimah, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), juga mencetak prestasi luar biasa sebagai finalis nasional untuk kategori foto jurnalistik. Karyanya berhasil mencuri perhatian dewan juri karena mampu menyampaikan pesan kebangsaan yang kuat melalui visual.
Husnul mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah keraguan terhadap kualitas hasil karyanya sendiri. “Saya sempat merasa tidak percaya diri dengan hasil foto yang saya kirimkan. Namun, saya berusaha untuk terus belajar dan memperbaiki diri dengan menerima masukan dari berbagai pihak,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan bahwa kompetisi ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami pentingnya peran jurnalistik dalam membangun semangat kebangsaan. Husnul berharap mahasiswa UMMAT dapat terus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi nasional, terutama di bidang jurnalistik. “Kompetisi seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill menulis dan berkarya. Saya berharap kampus selalu mendukung mahasiswa untuk mengikuti kegiatan semacam ini,” ujarnya.
Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 merupakan bagian dari upaya BNPT RI untuk melibatkan generasi muda dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dengan tema “Membangun Semangat Kebangsaan Lewat Karya di Era Society 5.0”, kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide, gagasan, dan kreativitas mereka dalam bentuk karya jurnalistik.
Kompetisi ini tidak hanya memberikan pelatihan kepada para peserta, tetapi juga membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam isu-isu kebangsaan. Sebagai agen perubahan, mahasiswa didorong untuk menciptakan karya yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Prestasi yang diraih oleh Fatri Saleh dan Husnul Khotimah menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional. Keduanya berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk tidak ragu mencoba dan berpartisipasi dalam kompetisi serupa.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian Fatri dan Husnul. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat nasional. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa agar dapat mengembangkan diri mereka secara maksimal,” ujarnya.
Dengan semangat kebangsaan yang terus berkobar, Fatri dan Husnul membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya berkarya, tetapi juga membawa nama baik universitas di kancah nasional. Semoga prestasi ini menjadi awal dari banyak pencapaian lainnya yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara (HUMAS UMMAT).
Mataram, Semangat kompetisi dan pelestarian budaya lokal mewarnai partisipasi Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam Kenari Fashion Street 2024, sebuah ajang bergengsi yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi NTB (DESKRANASDA NTB) pada Ahad (8/12). Dalam perayaan hari jadi Provinsi NTB ini, UMMAT mengirimkan 10 mahasiswa terbaiknya untuk tampil memukau sebagai model di ajang tersebut.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas keikutsertaan para mahasiswa UMMAT. “Sepuluh model terbaik yang kami kirimkan tidak hanya menunjukkan kompetensi mereka, tetapi juga membuktikan semangat mahasiswa UMMAT untuk terus berkembang melalui ajang-ajang kompetitif. Keikutsertaan ini bukan hanya bentuk perayaan hari jadi NTB, tetapi juga komitmen UMMAT dalam melestarikan budaya lokal,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Erwin menyampaikan bahwa UMMAT akan terus mendorong pengembangan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bidang seni, baik seni pertunjukan, seni musik, maupun seni rupa. “Kami ingin menciptakan atmosfer kompetitif yang sehat di kalangan mahasiswa. Panggung ini adalah ruang yang harus direbut, dan mahasiswa UMMAT telah menunjukkan kompetensinya. Setiap event yang diikuti selalu menghasilkan nominasi, dan itu yang membuat kami bangga. Namun, kami juga terus menekankan pentingnya meluruskan niat, sehingga basic dan potensi yang mereka miliki bisa lebih optimal,” tambahnya.
Salah satu peserta delegasi, Vivin Hardina Cahyani, membagikan pengalamannya sebagai model dalam Kenari Fashion Street. “Ini adalah pengalaman pertama kami mengikuti kegiatan ini. Meski belum meraih juara, kami mendapatkan banyak pembelajaran. Harapan kami, UMMAT akan terus berpartisipasi di tahun-tahun mendatang. Dengan pengalaman ini, kami yakin bisa tampil lebih maksimal di masa depan,” ujarnya.
Vivin juga mengapresiasi acara ini sebagai langkah nyata dalam melestarikan budaya NTB. “Kegiatan ini sangat keren. Sebagai masyarakat NTB, sudah sepatutnya kita berkontribusi dalam melestarikan budaya melalui ajang seperti ini. Ini adalah wujud kebanggaan kami terhadap kekayaan budaya lokal,” tambahnya penuh semangat.
Keikutsertaan UMMAT dalam ajang ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga upaya nyata dalam mendukung seni dan budaya lokal. Sebagai salah satu universitas terkemuka di NTB, UMMAT berkomitmen untuk terus memberikan ruang kepada mahasiswa dalam mengembangkan bakat mereka, termasuk melalui partisipasi dalam event-event nasional dan lokal.
“Kami tengah mempersiapkan unit kegiatan mahasiswa yang fokus pada seni. Dengan persiapan lebih matang, kami yakin mahasiswa UMMAT bisa berprestasi lebih tinggi. Kolaborasi antara seni tradisional dan nuansa modern akan menjadi daya tarik yang kuat,” tegas Dr. Erwin.
Dalam menghadapi tantangan di ajang kompetitif seperti Kenari Fashion Street, mahasiswa UMMAT diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas mereka, baik dari segi teknik maupun wawasan budaya. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi peserta yang kompetitif, tetapi juga duta budaya yang menginspirasi masyarakat luas.
Ajang Kenari Fashion Street 2024 menjadi panggung bagi mahasiswa UMMAT untuk menunjukkan bakat sekaligus kontribusi mereka dalam melestarikan budaya lokal. Semangat kompetisi dan dedikasi untuk budaya menjadi landasan kuat bagi UMMAT dalam terus mendukung mahasiswa mencapai prestasi gemilang di masa depan (HUMAS UMMAT).
Mataram, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) XXX sebagai bagian dari program tahunan organisasi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang melalui seleksi ketat, dan 25 peserta dinyatakan lolos untuk mengikuti seluruh tahapan pelatihan. Mengusung tema “Menanamkan Jiwa Solidaritas, Mentalitas, dan Intelegensi Tinggi untuk Mencapai Tujuan MAPALA UMMAT,” kegiatan ini bertujuan membentuk anggota baru yang tangguh dan berkomitmen pada nilai-nilai luhur organisasi (06/12).
Diklatsar XXX ini dirancang tidak hanya untuk mengasah kemampuan fisik dan mental peserta, tetapi juga menanamkan nilai-nilai solidaritas sebagai dasar kebersamaan dalam organisasi. Ketua Panitia, Yuliana, menjelaskan bahwa pelatihan ini melibatkan berbagai sesi pendidikan, praktik di lapangan, serta pendalaman materi tentang nilai-nilai keorganisasian dan pecinta alam.
“Kami ingin memastikan bahwa peserta tidak hanya siap secara fisik tetapi juga memiliki jiwa solidaritas yang kuat untuk mendukung perjalanan mereka di MAPALA UMMAT,” ungkapnya.
Ketua Dewan Pengurus MAPALA UMMAT, Rizki Fauzi, menegaskan bahwa diklatsar adalah program wajib yang menjadi pijakan awal anggota baru dalam memahami visi, misi, dan tujuan organisasi.
“Organisasi adalah wadah pembelajaran. Ambil setiap pelajaran dari proses ini, bentuk mentalitas tinggi, dan kuatkan solidaritas agar kita bisa mewujudkan tujuan MAPALA UMMAT bersama-sama,” pesannya kepada para peserta.
Bahtiar, S.T., pendiri MAPALA UMMAT, turut hadir memberikan motivasi kepada para peserta dan pengurus. Ia menyampaikan rasa bangga karena organisasi yang didirikannya masih aktif dan terus berkembang hingga saat ini.
“MAPALA UMMAT telah melalui berbagai dinamika, tetapi yang membuat saya bangga adalah semangat pengurus untuk terus menjaga keberlanjutan organisasi. Saya juga mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dengan para senior,” ujarnya.
Bahtiar juga berpesan agar diklatsar ini dijadikan momentum untuk membangun program-program yang berkelanjutan.“Jangan sampai setelah diklat ini selesai, semuanya hilang karena tidak ada program yang dijalankan. Wharm yang sudah teman-teman bangun harus dimanfaatkan secara maksimal, bukan hanya menjadi pajangan,” tambahnya.
Muslimin, M.Pd., selaku pembina MAPALA UMMAT, menekankan pentingnya membangun mentalitas, solidaritas, dan intelegensi sebagai tiga pilar utama dalam pengembangan generasi organisasi.
“Zaman sekarang, banyak mahasiswa yang mengalami keropos mental. Diklatsar ini adalah upaya untuk membentuk generasi MAPALA yang memiliki mental kuat, berani, dan mampu berpikir kritis. Ketiga hal ini menjadi modal penting dalam menghadapi gejolak masa depan,” jelasnya.
Menurutnya, pendidikan ini tidak hanya menciptakan anggota yang kompeten di lapangan, tetapi juga melahirkan individu yang memiliki karakter pemimpin dan mampu menjaga eksistensi organisasi di masa depan.
“Solidaritas adalah fondasi organisasi, tetapi itu saja tidak cukup. Dibutuhkan intelegensi dan kemampuan berpikir agar organisasi ini terus hidup dan berkembang,” tambahnya.
Melalui rangkaian kegiatan Diklatsar XXX ini, MAPALA UMMAT berharap dapat mencetak generasi baru yang siap menghadapi tantangan, baik di dalam maupun di luar organisasi. Peserta diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai yang ditanamkan selama diklatsar, sehingga dapat menjadi anggota yang berkontribusi aktif bagi keberlangsungan organisasi (HUMAS UMMAT).
Mataram, dalam rangka mempersiapkan lulusan yang kompetitif di era globalisasi, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menyelenggarakan Kuliah Pakar dengan tema “Strategi Pengembangan Skill, Prestasi, dan Daya Saing Mahasiswa untuk Menghadapi Pasar Kerja di Era Global”. Acara ini menghadirkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si., sebagai pembicara utama (05/12).
Ketua Program Studi PPKn, Isnaini, M.Pd., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata Prodi PPKn dalam mendukung peningkatan kualitas lulusan. “Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa melalui berbagai program yang mendukung potensi akademik dan non-akademik. Kehadiran Prof. Prayoga diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Isnaini menekankan bahwa pengembangan potensi mahasiswa menjadi salah satu prioritas utama Prodi PPKn. “Target kami adalah mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam nilai akademik, tetapi juga memiliki daya saing tinggi dengan kemampuan berpikir kritis dan inovatif,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan terkait keterampilan utama yang harus dimiliki mahasiswa untuk bertahan di era teknologi yang serba cepat: yakni, Kemampuan Problem Solving; Mampu memecahkan masalah dengan pendekatan kreatif, Self-Management; Mengelola waktu, emosi, dan prioritas secara efektif, Working with People; Bekerjasama dengan berbagai individu dari latar belakang yang berbeda, Adaptasi Teknologi; Menguasai teknologi terkini sebagai alat pendukung keberhasilan.
“Mahasiswa harus mampu mengenali potensi diri, menetapkan arah masa depan, serta memanfaatkan kampus sebagai wadah untuk belajar dan berkembang. Orang yang sukses adalah mereka yang mau bekerja keras, beradaptasi, dan terus belajar,” tegasnya.
Wakil Dekan II FKIP UMMAT, Dr. Candra, M.Pd., menyampaikan bahwa Prodi PPKn telah menjadi salah satu ikon pendidikan di UMMAT. “Prodi PPKn merupakan lumbung ilmu pengetahuan yang terus menghasilkan lulusan berkualitas. Kuliah pakar ini sangat penting untuk mengembangkan prestasi mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses belajar. “Sukses tidak hanya diukur dari IPK, tetapi juga dari bagaimana mahasiswa mampu bersikap, berperilaku, dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Wakil Rektor I UMMAT, Dr. Harry Irawan Johari, S.Hut., M.Si., memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, globalisasi membawa tantangan dan peluang yang besar. “Pasar kerja saat ini semakin kompetitif dan membutuhkan inovasi serta keterampilan yang lebih kompleks. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan peluang ini dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin,” jelasnya.
Acara yang dipandu oleh Abdul Syaban, M.Pd., sebagai moderator, berlangsung dinamis dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber. Dalam sesi diskusi, Prof. Prayoga menekankan pentingnya menetapkan tujuan karir, baik jangka pendek maupun panjang. “Tentukan arah masa depan Anda sejak sekarang, gunakan setiap kesempatan di kampus untuk menimba ilmu dan mengasah keterampilan,” pesannya.
Kuliah pakar ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam menghadapi persaingan dunia kerja. “Kami berharap mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh keseriusan sehingga mendapatkan manfaat yang nyata untuk pengembangan diri mereka di masa depan,” ujar Isnaini di akhir acara.
Dengan tema yang strategis dan narasumber yang berpengalaman, Kuliah Pakar ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen UMMAT dalam mencetak lulusan yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global (HUMAS UMMAT).