Mataram, 18 Juli 2025 – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Majelis Tabligh menyelenggarakan Konsolidasi Dakwah Kemasjidan bersama Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kegiatan yang berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Kegiatan ini menjadi momen yang sangat penting untuk mensosialisasikan Pedoman Pengelolaan Masjid Muhammadiyah yang telah diterbitkan oleh PP Muhammadiyah pada tahun 2024.
Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dari berbagai tingkatan. Hadir Rektor UMMAT, para Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, serta para Dekan UMMAT. Turut hadir juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Pulau Lombok, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) NTB dan Kota Mataram, Pimpinan Wilayah dan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA & PDNA), Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM), DPD dan PC IMM NTB, Pimpinan Wilayah dan Daerah IPM, serta unsur Ortom lainnya seperti Tapak Suci dan Hizbul Wathan.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan konsolidasi dakwah ini. Ia menekankan bahwa kampus Muhammadiyah memiliki peran penting dalam mendukung penguatan Masjid sebagai pusat peradaban.
“Universitas Muhammadiyah Mataram bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah. Kami menyambut baik kegiatan ini karena pengelolaan Masjid yang tertib, profesional, dan terarah akan memberikan dampak besar bagi kehidupan umat, termasuk di lingkungan akademik,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa masjid harus menjadi tempat yang inklusif, tidak hanya bagi ibadah ritual, tetapi juga tempat tumbuhnya intelektualisme Islam dan gerakan sosial kemasyarakatan.
“Kami di UMMAT berkomitmen untuk menjadikan masjid kampus sebagai pusat pembinaan karakter, spiritualitas, dan pemikiran Islam. Karena itu, kami siap bersinergi dengan PWM NTB dan Majelis Tabligh untuk menerapkan pedoman pengelolaan masjid ini secara konkret,” tambahnya.
Sekretaris Majelis Tabligh PWM NTB, Muhamad Sahril, M.Pd., menegaskan pentingnya konsolidasi ini sebagai langkah awal untuk menyatukan visi dan persepsi dalam pengelolaan Masjid Muhammadiyah. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini dibagi dalam dua zona, yaitu Zona Lombok yang dilaksanakan hari ini, dan Zona Sumbawa yang akan direncanakan pada akhir tahun 2025. “Harapan kami, seluruh Masjid Muhammadiyah di NTB dapat dikelola sesuai dengan standar yang ditatapkan Oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ungkapnya.
Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Dr. Waluyo, Lc., MA., menjelaskan bahwa lahirnya pedoman pengelolaan Masjid Muhammadiyah Tahun 2024 merupakan jawaban atas kebutuhan mendesak dalam mengelola masjid secara profesional dan terstruktur. “Kini kita hadirkan pedoman yang mencakup aspek manajemen SDM, keuangan, administrasi, dan dakwah,” jelasnya.
Ia juga memperkenalkan sistem digital SITAMA (Sistem Informasi Tabligh Muhammadiyah) yang akan menjadi sarana utama dalam modernisasi pengelolaan masjid secara terintegrasi dan transparan.
Ketua PWM NTB yang diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Tabligh PWM NTB, Dr. TGH. Sukarta, M.Pd., menyatakan bahwa PWM NTB siap mendukung penuh implementasi pedoman tersebut. “Masjid adalah ujung tombak gerakan dakwah Muhammadiyah. Kita ingin tata kelolanya tertib, akuntabel, dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan diskusi yang menghasilkan berbagai rekomendasi strategis, termasuk pentingnya pelatihan khusus Pengelola/Takmir masjid serta pendataan Masjid Muhammadiyah berbasis digital di seluruh wilayah NTB. (HUUMAS UMMAT)
Mataram, 10 Juli 2025 – Dalam semangat memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan pendorong demokrasi kampus, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) meresmikan platform “Digital Aspirasi Mahasiswa” dan menggelar forum Dialog Legislasi yang melibatkan berbagai elemen penting dalam lingkungan akademik. Bertempat di Aula Pertemuan Lantai 3 Rektorat UMMAT, acara ini mengangkat tema “Suara Mahasiswa: Langkah Nyata, Aspirasi Didengar, Perubahan Terwujud” dan dihadiri lebih dari 80 peserta yang terdiri dari perwakilan Lembaga Kemahasiswaan se-UMMAT serta ketua dan anggota DPM dari berbagai perguruan tinggi di Kota Mataram.
Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah baru dalam mekanisme penyampaian aspirasi mahasiswa di UMMAT. Selama ini, ruang penyampaian ide, kritik, dan gagasan mahasiswa dianggap terbatas. Melalui platform Digital Aspirasi Mahasiswa, DPM mencoba mematahkan sekat-sekat formalitas dan hambatan birokrasi yang kerap membatasi komunikasi dua arah antara mahasiswa dan lembaga perwakilan.
Ketua Komisi Humas DPM UMMAT, Irma Neni Wahidah, mengungkapkan bahwa keresahan mahasiswa yang selama ini tak tersampaikan dengan baik telah menjadi motivasi utama peluncuran inovasi ini. Ia memperkenalkan QR Code khusus yang terhubung langsung ke sistem digital aspirasi, memungkinkan setiap mahasiswa menyampaikan masukan secara anonim atau terbuka, kapan pun dan di mana pun.
“Kami tidak ingin lagi mendengar mahasiswa berkata, ‘suara saya tidak didengar’ atau ‘untuk apa menyampaikan aspirasi kalau tidak ditindaklanjuti’. Melalui platform ini, kami pastikan setiap suara akan tercatat dan dibahas dalam rapat-rapat DPM sebagai dasar penyusunan kebijakan”, tegasnya.
Platform ini dirancang agar bersifat transparan, adaptif, dan inklusif, sehingga dapat menjangkau seluruh mahasiswa dari berbagai latar belakang program studi dan fakultas. Tidak hanya menyampaikan aspirasi, mahasiswa juga dapat memantau tindak lanjut dan status aspirasi yang mereka kirimkan.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Dialog Legislasi, sebuah forum diskusi terbuka yang menghadirkan dua narasumber kompeten: Bapak Marga Harun, S.H., M.H., Anggota DPRD Provinsi NTB, dan Bapak Erik, S.IP., M.IP., akademisi UMMAT. Keduanya membahas secara mendalam tentang pentingnya literasi legislasi di kalangan mahasiswa, mekanisme penyusunan kebijakan publik, hingga peran strategis mahasiswa sebagai kelompok kritis dalam sistem demokrasi.
Dalam pemaparannya, Marga Harun mengapresiasi inisiatif DPM UMMAT dan menyatakan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa mahasiswa bukan hanya penonton dalam dinamika kebangsaan.
“Saya melihat semangat besar dari adik-adik mahasiswa hari ini. Platform digital seperti ini harus menjadi media penggerak, bukan sekadar pelengkap. DPM punya peran vital dalam menyerap, menyusun, dan menyuarakan kebijakan berbasis kebutuhan riil mahasiswa”, ungkapnya.
Senada, Erik, S.IP., M.IP. menyoroti perlunya kolaborasi antara lembaga legislatif kampus dan akademisi dalam membentuk kultur berpikir kritis. Ia mendorong mahasiswa agar tidak takut bersuara, sekaligus tetap mengedepankan etika dalam menyampaikan pendapat.
Momentum penting lainnya adalah saat Wakil Rektor III UMMAT, Dr.Erwin, M.Pd., secara resmi meluncurkan platform Digital Aspirasi Mahasiswa. Dalam sambutannya, WR III memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja DPM UMMAT yang dinilai lebih aktif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan zaman.
“DPM saat ini telah menunjukkan langkah nyata dalam menjembatani suara mahasiswa. Kami mendukung penuh, bahkan menantang DPM untuk mengembangkan platform ini lebih lanjut hingga bisa menjadi role model di tingkat nasional”, ujar WR III dengan semangat.
Ia juga mengajak seluruh organisasi kemahasiswaan untuk bersinergi dengan DPM dalam menampung dan menyikapi berbagai persoalan kampus secara konstruktif.
Ketua DPM UMMAT, Muhamad Aminuddin, menutup kegiatan dengan ajakan kepada seluruh mahasiswa UMMAT untuk tidak ragu menyampaikan aspirasi melalui kanal resmi yang telah disediakan. Ia menegaskan bahwa lembaga legislatif mahasiswa hadir bukan sebagai simbol, melainkan sebagai representasi nyata dari suara mahasiswa.
Kegiatan yang berlangsung hingga siang hari ini berjalan lancar dan penuh semangat kolaboratif. Dengan peluncuran Digital Aspirasi Mahasiswa, DPM UMMat tidak hanya memperkenalkan inovasi, tapi juga menegaskan komitmennya sebagai lembaga yang terbuka, solutif, dan berorientasi pada kemajuan kampus.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal transformasi budaya komunikasi antara mahasiswa dan lembaga kampus. Sehingga, segala bentuk kritik, gagasan, dan aspirasi dapat diterima sebagai energi positif untuk membangun Universitas Muhammadiyah Mataram yang lebih progresif dan adaptif di era digital. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 11 Juli 2025 – Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selenggarakan kegiatan Baitul Arqam (BA) Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) 2025 selama dua hari satu malam, terhitung 11 hingga 12 Juli 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Ideologi dan Organisasi Kemahasiswaan sebagai Agen Dakwah di Lingkungan Kampus UMMAT” dan diikuti oleh perwakilan dari 11 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas.
Bertempat di BGPTK NTB, pelaksanaan BA ORMAWA 2025 UMMAT ini menjadi momen penting dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk membentuk mahasiswa yang progresif secara organisasi, tetapi juga kokoh dalam ideologi Islam dan nilai-nilai kemuhammadiyahan yang menjadi fondasi gerakan Muhammadiyah.
Kualitas kegiatan ini semakin terasa dengan kehadiran para instruktur berpengalaman dari Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB. Mereka adalah: Ilham Jalil, M.Pd.BI. (Master of Training), Rudi Arrahman, M.Pd., Syamsul Hidayat Daud, S.T., M.T., Ph.D., dan Syarif Hidayat, M.Pd.
Keempat instruktur ini berperan tidak hanya sebagai pengarah teknis, tetapi juga sebagai fasilitator utama yang menghadirkan suasana pelatihan yang hidup, reflektif, dan penuh semangat. Dengan pendekatan khas kaderisasi Muhammadiyah yang kolaboratif dan aplikatif, mereka membimbing peserta agar memahami peran strategisnya sebagai agen perubahan di lingkungan kampus.
Untuk memperkaya pemahaman dan penguatan nilai-nilai kaderisasi, kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah pemateri dengan topik-topik yang esensial dan aplikatif: Dr. Mukhlisin, M.Si.: Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I.: Tuntunan Ibadah sesuai Tarjih Muhammadiyah, Syamsul Hidayat Daud, S.T., M.T., Ph.D.: Muhammadiyah sebagai Gerakan Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah, Ilham, M.Pd.BI.: Profil Kader dan Nilai Perjuangan Tokoh Muhammadiyah, Drs. Amil, M.M.: Etos Kerja Kader Muhammadiyah untuk Pengembangan Diri dan Organisasi, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I.: Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dalam Menciptakan Ekosistem Kampus Islami
Seluruh materi disusun secara sistematis untuk membangun pemahaman ideologis mahasiswa, memperkuat integritas spiritual, serta mengasah kemampuan kepemimpinan dan manajerial. Harapannya, melalui kegiatan ini, para pengurus ORMAWA UMMAT mampu mengambil peran lebih besar sebagai penggerak dakwah di lingkungan kampus dan menjadi teladan dalam mewujudkan budaya organisasi yang Islami, inklusif, dan progresif.
Ketua Panitia, Muhammad Sahril, M.Pd., dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah peserta yang diundang sebanyak 50 orang, namun tercatat 30 peserta telah hadir. “Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan pengurus ORMAWA agar siap menjadi agen dakwah kampus. Atas nama panitia, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan universitas dan peserta yang telah mendukung kegiatan ini,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa LP3IK akan terus menghadirkan ruang-ruang pengkaderan yang konsisten dan progresif, dengan pendekatan yang relevan terhadap tantangan mahasiswa masa kini.
Ketua LP3IK UMMAT, Dr. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa Baitul Arqam ORMAWA 2025 ini adalah kegiatan perdana yang secara khusus ditujukan kepada para pengurus organisasi kemahasiswaan. Sebelumnya, kegiatan sejenis dilaksanakan dalam bentuk Kemah Dakwah terintegrasi dengan organisasi otonom Muhammadiyah (Ortom), namun atas pertimbangan pimpinan, format pelatihan dikembangkan secara mandiri untuk ORMAWA.
“Baitul Arqam ini merupakan kelanjutan dari Baitul Arqam Mahasiswa (BAMA) yang ditempuh pada semester pertama. Sebagai pengurus ORMAWA, kalian adalah ujung tombak dalam menciptakan atmosfer kampus yang Islami. Maka pemahaman ideologi harus terus ditingkatkan, agar gerakan kalian tidak kehilangan arah,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa LP3IK bersama pimpinan universitas berkomitmen untuk menjadikan ORMAWA sebagai mitra strategis Ortom dalam mengawal nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan di UMMAT. “Pengurus ORMAWA harus menjadi kader yang unggul dalam ilmu, kuat dalam ideologi, dan aktif dalam dakwah sehingga kampus islami benar-benar terwujud,” tambahnya.
Mewakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, Drs. Amil, M.M., memberikan penekanan penting terhadap aspek pembinaan karakter dalam organisasi mahasiswa. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap sikap sebagian pengurus ORMAWA yang dinilai masih kurang disiplin dan kurang memiliki kesadaran kolektif terhadap peran dan tanggung jawab organisasi.
“Kita akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki. Yang terpenting adalah komitmen untuk membentuk karakter. Masih banyak pengurus ORMAWA yang acuh terhadap perintah dan arahan pimpinan. Ini tantangan besar yang harus kita jawab bersama,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa ORMAWA harus menjadi teladan bagi lebih dari 8000 mahasiswa UMMAT. “Etos kerja, kebersamaan, ketaatan, dan loyalitas harus tumbuh dari pengurus. Jika tidak dimulai dari kalian, siapa lagi yang akan memulai? Jadilah role model yang mampu menginspirasi mahasiswa lainnya,” tegasnya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I., mewakili Rektor UMMAT. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa Baitul Arqam merupakan wadah perkaderan penting untuk menanamkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan kepada pengurus ORMAWA.
“Kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk menanamkan pemahaman yang kuat tentang ideologi Muhammadiyah dan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan Islam. Sebagai pemuda, kalian harus siap menjadi pelanjut perjuangan itu dalam konteks kekinian, yaitu dengan berdakwah melalui organisasi dan kegiatan kampus,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius dan seksama. “Mari ikuti proses perkaderan ini dengan sungguh-sungguh. In syaa Allah, akan membawa keberkahan dan menjadi bekal berharga dalam perjalanan kalian sebagai kader Muhammadiyah dan pemimpin masa depan,” tutupnya. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmen kuatnya dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di era modern. Sebagai perguruan tinggi yang konsisten dalam menyiapkan lulusan siap kerja dan berdaya saing global, UMMAT menjalin kemitraan strategis dengan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Disnakertrans NTB).
Langkah ini diwujudkan melalui kunjungan silaturrahmi Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., ke kantor Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTB pada Selasa, 8 Juli 2025. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Erwin berdialog langsung dengan Plt. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., guna merintis kerja sama jangka panjang dalam bidang peningkatan akses kerja dan pemberdayaan alumni.
Dalam suasana diskusi yang berlangsung hangat dan penuh semangat sinergi, kedua pihak membahas sejumlah inisiatif konkret yang akan segera dijalankan, di antaranya pelaksanaan Job Fair, Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri, serta program pelatihan keterampilan kerja dan soft skills yang ditujukan bagi alumni dan masyarakat umum.
“Kami sangat menyambut baik inisiatif dari Universitas Muhammadiyah Mataram. Sudah saatnya lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah bergandeng tangan untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang lebih responsif terhadap tantangan zaman. Dinas Ketenagakerjaan siap mendukung penuh pelaksanaan kegiatan-kegiatan produktif ini, Insya Allah mulai bulan Agustus nanti”, tutur Baiq Nelly Yuniarti.
Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi seperti ini penting untuk memastikan bahwa lulusan perguruan tinggi memiliki akses informasi kerja yang cukup serta kemampuan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyatakan bahwa UMMAT sangat terbuka menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ketenagakerjaan yang berorientasi pada pelayanan publik. Menurutnya, kampus harus menjadi ruang terbuka yang mampu menjadi jembatan antara dunia akademik dan dunia kerja.
“Kampus bukan hanya tempat mencetak sarjana, tetapi juga ruang kolaboratif untuk melahirkan solusi atas berbagai persoalan sosial, termasuk pengangguran. Kami siap memfasilitasi Job Fair, pelatihan keterampilan, dan berbagai program ketenagakerjaan lainnya. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami kepada mahasiswa, alumni, dan masyarakat,” ungkap Dr. Erwin.
Ia menambahkan bahwa melalui program-program tersebut, alumni UMMAT tidak hanya mendapatkan peluang kerja, tetapi juga bekal kemampuan untuk beradaptasi di dunia kerja yang terus berubah. Kolaborasi dengan Disnakertrans NTB menjadi langkah strategis untuk menghadirkan program yang relevan, kontekstual, dan berdampak.
Kemitraan ini menjadi angin segar di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, terutama di wilayah NTB. Berdasarkan data BPS dan Dinas Tenaga Kerja, masih banyak lulusan perguruan tinggi yang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan karena ketidaksesuaian kompetensi dan kurangnya informasi mengenai peluang kerja.
UMMAT menyadari pentingnya hadir sebagai fasilitator yang menjembatani mahasiswa dan alumni menuju dunia kerja. Oleh karena itu, kerja sama ini menjadi salah satu upaya nyata universitas dalam memperkuat career center, mengoptimalkan tracer study, dan meningkatkan keterlibatan stakeholder dalam ekosistem pendidikan tinggi. (HUMAS UMMAT)
Mataram,Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan eksistensinya sebagai perguruan tinggi swasta yang unggul dan berdaya saing tinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada tahun 2025 ini, UMMAT berhasil meraih predikat sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan jumlah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak se-NTB, setelah lima tim PKM dari kampus ini dinyatakan lolos pendanaan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia pada 4 juli 2025.
Pencapaian ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi civitas akademika UMMAT, tetapi juga menjadi cermin dari budaya akademik yang terus dikembangkan di lingkungan kampus. Melalui bimbingan intensif dari para dosen, mahasiswa UMMAT menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan riset yang aplikatif dan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif serta berdampak langsung.
Kelima tim yang berhasil lolos berasal dari berbagai program studi di bawah Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMMAT, terutama Farmasi dan Kebidanan. Dominasi mahasiswa Farmasi menunjukkan bahwa prodi ini telah menjadi salah satu pilar pengembangan riset berbasis kesehatan masyarakat di UMMAT.
Berikut ini daftar lengkap tim dan judul PKM yang lolos pendanaan:
PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora)
Ketua: Ardianti (S1 Farmasi),
Pembimbing: apt. Cyntiya Rahmawati, M.KM.
Judul: Peran Apoteker terhadap Layanan Telefarmasi pada Masyarakat: Kajian Ketepatan, Kepatuhan, Pemahaman, dan Penggunaan Obat untuk Peningkatan Mutu Kesehatan.
PKM-RE (Riset Eksakta)
Ketua: Suratih Syahrir (S1 Farmasi)
Pembimbing: Irmatika Hendriyani, M.Sc.
Judul: Standarisasi Kalsium Karbonat Tulang Sotong Berdasarkan Morfologi Kristal dan Kemurnian FTIR Potensi sebagai Biomaterial Kapsul dari Laut.
PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora)
Ketua: Sabrina Tria (S1 Kebidanan)
Pembimbing: Rizki Amalia, M.Keb.
Judul: Efektivitas Nugget Daun Kelor dan Tempe terhadap Status Gizi Balita Stunting di Wilayah Puskesmas Gangga.
PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora)
Ketua: I Ketut Wisnu Arya (S1 Farmasi)
Pembimbing: apt. Anna Pradiningsih, M.Sc.
Judul: Peran Apoteker terhadap Layanan Telefarmasi pada Masyarakat: Kajian Ketepatan, Kepatuhan, Pemahaman, dan Penggunaan Obat untuk Peningkatan Mutu Kesehatan.
PKM-PM (Pengabdian kepada Masyarakat)
Ketua: Zenya Rani Rinjani (S1 Farmasi)
Pembimbing: apt. Safwan, M.Sc., Ph.D.
Judul: Pendampingan Psikis, Ekonomi, dan Hormonal terhadap Kasus Perceraian Wanita Muda untuk Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kepercayaan Diri Pasca Cerai
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., yang membidangi bidang kemahasiswaan. Dalam keterangannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan apresiasi tinggi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan bangga atas capaian luar biasa ini. Keberhasilan 5 tim PKM UMMAT yang berhasil lolos pendanaan menjadi bukti nyata semangat, kerja keras, dan kolaborasi antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan seluruh civitas akademika”, ungkap Dr Erwin.
“Semoga prestasi ini menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya, berinovasi, dan meningkatkan daya saing di tingkat regional maupun nasional. Kami berharap tradisi berprestasi ini terus berlanjut dan semakin banyak ide kreatif mahasiswa yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Mari kita jadikan momentum ini untuk meneguhkan komitmen UMMAT sebagai kampus yang mencetak generasi pemimpin masa depan yang berdaya saing dan berkontribusi untuk bangsa”, tutupnya.
Capaian ini sekaligus mempertegas posisi UMMAT sebagai kampus “Berkarya, Berprestasi, dan Berdampak”. Tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten, tetapi juga mahasiswa yang memiliki kepekaan sosial dan mampu menciptakan solusi atas persoalan riil yang dihadapi masyarakat.
Selamat kepada para mahasiswa dan dosen pembimbing atas capaian luar biasa ini. Semoga menjadi pijakan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 29 Juni 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan prestasi di kancah olahraga daerah. Mahasiswi Fakultas Hukum, Mayzatul Husni, sukses meraih medali perunggu dalam ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Panjat Tebing 2025 kategori Tim Lead Putri, yang dipertandingkan oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 24–28 Juni 2025, bertempat di Gelanggang Pemuda Mataram.
Mayzatul Husni, mahasiswi semester dua asal Kerajak, Kelurahan Sasake, kelahiran Malaysia pada 10 Mei 2005, menunjukkan tekad luar biasa dalam menghadapi kompetisi ini. Meski sempat mengalami luka di tangan akibat intensitas latihan yang berat, semangat juangnya tak surut. Dengan dedikasi penuh selama satu tahun terakhir dalam mempersiapkan diri, Mayzatul akhirnya mampu berdiri di podium dan mengharumkan nama kampus tercinta.
“Saya ikut Kejurda ini karena ingin mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Meskipun sempat terluka, saya tetap berusaha memberikan yang terbaik. Alhamdulillah, bisa membawa pulang medali perunggu”, ungkap Mayzatul dengan penuh syukur.
Ajang Kejurda ini menjadi ruang kompetisi bagi atlet muda se-NTB, termasuk mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Dalam kategori Tim Lead Putri, Mayzatul dan tim menampilkan kekompakan, kekuatan teknik, serta mental bertanding yang solid. Kemenangan ini sekaligus menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu berprestasi dalam ranah non-akademik, khususnya olahraga ekstrem seperti panjat tebing.
“Untuk mahasiswa lainnya, saya berharap berani mencoba hal-hal baru dan tidak berhenti mengejar pengalaman. Untuk UMMAT, semoga tetap menjadi kampus unggul dan terus memberikan dukungan bagi atlet-atlet muda yang ingin berjuang dan mengharumkan nama universitas”, tambahnya.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan rasa bangga dan harapannya terhadap langkah Mayzatul ke jenjang lebih tinggi. “Atas nama pimpinan Universitas Muhammadiyah Mataram, saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Mayzatul Husni atas raihan medali perunggu di Kejurda Panjat Tebing 2025 kategori Tim Lead Putri. In shaa Allah, Mayzatul akan mewakili UMMAT dalam ajang POMNAS 2025. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan dan berani berkompetisi”, ujar Dr. Erwin.
Apresiasi serupa juga datang dari Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, yang menyebutkan bahwa pencapaian ini mencerminkan semangat dan karakter unggul yang menjadi ruh dari pendidikan di UMMAT.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian ananda Mayzatul. Ia adalah contoh nyata mahasiswa yang berani keluar dari zona nyaman, berlatih keras, dan membuktikan bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Ini adalah semangat yang kami tanamkan kepada seluruh sivitas akademika UMMAT untuk terus mengembangkan potensi secara holistic”, ungkap Drs. Abdul Wahab, MA.
Lebih lanjut, Rektor UMMAT menegaskan bahwa pihak kampus akan terus mendukung pengembangan potensi mahasiswa dalam berbagai bidang, termasuk olahraga, seni, kepemimpinan, dan kewirausahaan. (HUMAS UMMAT)