MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melepas 193 peserta Magang III terintegrasi KKN-DIK (Magang Pengajaran terintegrasi Kuliah Kerja Nyata Pendidikan) di 19 sekolah yang ada di wilayah Lombok Barat, Sabtu (19/01).

Peserta berasal dari tujuh program studi yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT, yaitu 102 peserta dari Prodi PGSD, 25 peserta dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, 23 peserta dari Prodi Bahasa Inggris, 5 peserta dari Prodi Sejarah, 4 peserta dari Prodi Matematika, 4 peserta peserta dari Prodi Fisika, 20 peserta dari prodi PPKn, dan 10 peserta dari Prodi Geografi. Peserta KKN-DIK ditempatkan di 19 sekolah yang ada di wilayah kabupaten Lombok Barat-NTB, di antaranya 10 SD, 3 SMP, dan 5 SMA/MA.

Dalam kesempatan tersebut, dekan FKIP UMMAT Dr. Hj. Maemunah, S.Pd., M.H. memberikan amanat kepada peserta agar menjaga almamter tercinta dengan menunjukkan jati diri sebagai seorang guru yang professional, memiliki kecakapan komunikasi, dan mamnpu menjadi teladan bagi siswa.

“Hanya mahasiswa dari FKIP yang memiliki kompetensi pedagogik sehingga ia terampil dalam mengajar, santun dalam bersikap, dan berjiwa Islami. Selain itu, calon guru tentu dibekali dengan kecakapan sosial dan spiritual sehingga tidak hanya memberikan pembinaan dan pengajaran sesuai bidang ilmu tetapi juga nasihat keagamaan”, ungkap Hj. Maemunah.

Selain itu, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. selaku rektor menegaskan pentingnya nilai kedisiplinan sebagai dasar kepribadian yang tangguh dalam menjalankan aktivitas sebagai calon guru profesional.

“Menurut hasil penelitian, kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan dengan tingginya IPK yang diraih, tetapi yang tidak kalah penting adalah kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan dasar untuk memperkokoh kepribadian sebagai calon guru professional. Guru yang berkarakter dan berjiwa Islami sesungguhnya didasari dari pengamalan dari surat al-Ashr, yaitu demi waktu, mereka menghargai waktu dan menjalankan ativitasnya sesuai waktunya sehingga tuntas dalam ibadah dan berprestasi tinggi”, tegasnya.

Usai pelepasan, mahasiswa magang secara serentak menuju lokasi masing-masing yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan. (HR)

MATARAM-Dalam rangka mewujudkan salah satu program pemerintah yaitu gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram (FIK UMMAT) melaksanakan kuliah umum bersama Wakil Rektor II Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Ibu Yuli Isnaeni, S. Kp., M. Kep., Sp. Kom, (Sabtu, 18/01).

Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Rektor II UMMAT (Ibu Siti Lamusiah, MSi), Wakil Rektor III UMMAT (Ibu Hafsah, MPd), Dekan FIK UMMAT (Ibu Nurul Qiyaam, M. Farm., Klin., Apt),Wadek II FIK UMMAT, (Ibu Ana Pujianti Harahap, M. Keb), para dosen prodi Farmasi dan Kebidanan, serta seluruh mahasiswa FIK UMMAT tersebut bertema “Perilaku Hidup Sehat Mahasiswa dalam Mendukung Program Kampus Sehat”.

Kuliah umum merupakan upaya menyosialisasikan pentingnya perilaku hidup sehat untuk mendukung program kampus sehat baik kepada mahasiswa, dosen, maupun pegawai.

Salah satu objek program GERMAS ini adalah masyarakat kampus. Hal tersebut dikarenakan bonus demografi dan usia produktif yang terbanyak yaitu berada di perguruan tinggi (masyarakat kampus).

Fokus kuliah umum tersebut yaitu membahas terkait kesehatan jiwa dan penerapan zero tolerance (kawasan tanpa asap rokok dan tanpa narkotika). Kegiatan yang antusias diikuti oleh civitas akademika FIK dan para pimpinan UMMAT tersebut juga membahas pentingnya memahami cara mendeteksi, upaya pencegahan, dan pengendalian penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, TB, dan lain-lain.

Selain itu, penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit komplikasi, stroke, gagal jantung dan kanker juga dibahas cara mendeteksi dan pencegahannya. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2015 terdapat peningkatan jumlah prevalensi dan insidensi penyakit tidak menular.

Nurul Qiyaam menjelaskan, baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular secara umum disebabkan pola hidup yang tidak sehat terutama di usia produktif. Maka dari itu, menciptakan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, dan lestari merupakan tugas bersama.

“Pengelolaan lingkungan sehat, aman, nyaman dan lestari dapat mulai diwujudkan di lingkungan kampus. Hal tersebut merupakan tugas seluruh civitas akademika sebagai agent of change”, jelas Dekan FIK tersebut.

Lebih lanjut ia berharap seluruh masyarakat kampus agar lebih aware terhadap lingkungan kampus. “Kami seluruh civitas akademika FIK siap menjadi pelopor untuk mewujudkan UMMAT sebagai kampus sehat”, tutupnya. (Dhie)

MATARAM-Setelah menorehkan prestasi di beberapa turnamen yang diikuti baik tingkat regional/provinsi bahkan sampai ke tingkat nasional, baru-baru ini tapak suci Universitas MuhammAdiyah Mataram (UMMAT) kembali mencetak sejarah kemenangan.

Kali ini pada Open Turnamen Pencak Silat Se-NTB yang di adakan oleh Perguruan Pencak Silat Pusaka Jaya Mataram pada tanggal 24-26 Desember 2019 yang di adakan di Gelanggang Pemuda Kota Mataram, team pencak silat Tapak Suci UMMAT berhasil menjadi juara umum.

Sebanyak 16 (enam belas) atlet yang telah dipersiapkan sebelumnya turut bertanding untuk mengharumkan nama Universitas. Mereka yakni terdiri dari 3 atlet putri dan 13 atlet putra. Pada babak final 5 atlet UMMAT lolos memperebutkan medali emas di antaranya: Adrian Hidayat Mahasiswa FKIP semester 1, Jumratun mahasiswa FISIPOL semester 5, M. Satriawan mahasiswa FISIPOL semester 7, Jumadi Jayansyah mahasiswa FAI semester 7, Nur Hamdi Said pelajar SMA Muhammadiyah yang di ambil untuk memperkuat team UMMAT.

Hasil dari babak final team pencak silat Tapak Suci UMMAT mendapatkan 4 medali emas dan 1 medali perak. Pencapaian tersebut diperoleh setelah atlet Adrian kalah di babak final sedangkan 4 atlet lainya memenangkan babak final.

“Dengan perolehan 4 medali emas dan 1 medali perak mengantarkan team pencak silat UMMAT menjadi Juara Umum Pertama di open turnamen Pencak Silat Se-NTB tersebut”, ujar ketua pencak silat UMMAT, M. Satriawan.

Rektor UMMAT mengapresiasi pencapaian mahasiswa UMMAT tersebut. Beliau berharap agar para pemenang menjadi Kader Muhammadiyah yang tangguh dalam rangka mengembangkan persyarikatan.

“Saya berharap para pemenang akan menjadi kader yang tangguh secara fisik sebab memiliki badan yang sehat dan kuat itu penting,” harapnya.

Selain itu, beliau juga menjelaskan, bagi Muhammadiyah, kegiatan semacam ini juga merupakan momentum yang tepat untuk mencari bibit unggul Kader Muhammadiyah.

“Hal ini menjadi salah satu sarana untuk mencari bibit-bibit unggul untuk melestarikan Muhammadiyah melalui tapak suci. Amal usaha wajib untuk mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini”, imbuhnya.(Dhie)

MATARAM-Sebanyak 13 orang mahasiswa program studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhamamdiyah Mataram (UMMAT) melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Desa Sembung Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Penerimaan kegiatan PKL dihadiri oleh Kepala Desa Sembung, Bidan Koordinator Puskesmas Narmada, Bidan Desa Sembung, Kepala Dusun Sembung Lauq Daya, Ibu Kader, Babinsa Desa Sembung, Dekan FIK UMMAT yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Wadek II FIK UMMAT, para dosen, dan juga mahasiswa.

Ditempat berbeda, dekan FIK UMMAT menyampaikan bahwa kegiatan PKL tersebut akan dilaksanakan selama 3 minggu (30 Desember 2019-18 Januari 2020) dengan tujuan agar mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan komunitas secara profesional dengan melibatkan peran serta masyarakat.

“Dengan begitu, mahasiswa dapat memiliki pengalaman belajar dengan penerapan langsung (nyata) di masyarakat dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan”, ujar Nurul Qiyaam M.Farm.Klin.,Apt.


Asuhan Kebidanan Komunitas adalah salah satu bidang studi dalam kurikulum D III Kebidanan dengan tujuan melaksanakan praktek kebidanan secara komprehensip dengan memperhatikan budaya setempat dalam tatanan dikomunitas dengan pendekatan manajemen kebidanan dan didasari oleh konsep, keterampilan dan sikap professional bidan dalam asuhan di komunitas yang meliputi strategi pelayanan kebidanan, manajerial, pengelolaan program KIA/KB diwilayah kerja, penggerakan dan meningkatkan peran serta masyarakat untuk hidup sehat dan sejahtera.

Nurul Qiyaam menambahkan sikap dan kemampuan profesional seorang ahli madya kebidanan khususnya di bidang pelayanan komunitas yaitu dituntut untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, dibina sepanjang proses pendidikan melalui berbagai bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan dan dikembangkan di masyarakat.

Pembinaan pendidikan di masyarakat dapat diperoleh melalui adanya kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa untuk berlatih bekerja di tengah-tengah masyarakat. ”Untuk mewujudkan tenaga kebidanan yang profesional, diperlukan pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam penerapan langsung (nyata) dimasyarakat. Melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa dapat mengerti dan memahami dengan baik tentang pelayanan asuhan kebidanan sesuai kebutuhan dalam bentuk Praktik Kebidanan Komunitas”, tambahnya. (Dhie)

MATARAM-Salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yaitu gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Demi mensukseskan program tersebut, pemerintah terus berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti institusi pendidikan untuk memaksimalkan sosialisasi dan ajakan agar semakin banyak masyarakat yang aware dengan hidup sehat. Salah satu yang dilakukan yaitu gerakan kampus sehat.

Kampus sehat merupakan upaya dari Kementerian Kesehatan dalam perwujudan GERMAS pada kelompok manusia usia produktif yang sebagian besar merupakan mahasiswa dan civitas akademika di kampus. Program kampus sehat adalah upaya sistematis dan menyeluruh untuk mengintegrasikan kesehatan dalam budaya perguruan tinggi. Hal tersebut tercermin melalui kegiatan operasional sehari-hari seperti administrasi pengelolaan dan mandat akademis.

Baru-baru ini Kementerian Kesehatan RI berkolaborasi dengan Majelis DiktiLitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengundang Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA) se-Indonesia untuk mengikuti kegiatan Orientasi Kampus Sehat di Hotel Melia Purosani-Yogyakarta (19-21/12/2019).

Wakil Rektor II (Siti Lamusiah M.Si) dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Nurul Qiyaam M.Farm.Klin.,Apt) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menghadiri kegiatan tersebut bersama dengan 44 perwakilan PTM/PTA Se-Indonesia.

Nurul Qiyaam menyatakan perlu adanya pengintegrasian Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat kampus. Salah satu yang dapat dilakukan yakni modifikasi lingkungan dengan konsep Zero Tolerance Area’.

“Konsep ‘Zero Tolerance Area’ menerapkan perilaku masyarakat kampus menjadi masyarakat yang tidak hanya cerdas secara intelektual namun juga sehat dan mau melakukan deteksi dini penyakit secara berkala. Selain itu, juga siap melakukan pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan penyakit tidak menular, pemberian konseling, pelayanan rujukan, dan pengobatan sesuai indikasi”, imbuh Dekan FIK UMMAT tersebut.

Wakil Rektor II UMMAT menginginkan perguruan tinggi dapat menerapkan kampus sehat melalui promosi kesehatan, lingkungan sehat dengan konsep zero waste, kantin/pola makan sehat, budaya atau aktivitas fisik yang dilakukan tiap minggu, deteksi dini penyakit, tatalaksana kasus, dan lain-lain.

“Ekspektasi dari kegiatan ini adalah para pimpinan PTM atau PTA siap berkomitmen dalam memberikan kebijakan atau regulasi agar hidup sehat dapat diwujudkan dalam kampus melalui penataan berbagai fasilitas baik yang sudah ada maupun yang sedang direncanakan”, jelasnya. (Dhie)

MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sangat mendukung terselenggaranya kegiatan Bali Democracy Students Conference (BDSC) ke-3. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tanggal 4-8 Desember 2019 tersebut bertempat di Nusa Dua, Bali.

Dalam konferensi tersebut, UMMAT mendelegasi 2 orang mahasiswa. Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) begitu diapresiasi oleh pimpinan UMMAT karena telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjadi agent perubahan dalam mensosialisasikan  demokrasi bagi mahasiswa khususnya di NTB.

Dr. Lukman, M.Pd. selaku kepala kantor urus internasional UMMAT sekaligus pembina program Bali Democracy Students Conference (BDSC) mengatakan bahwa kegiatan ini akan ada tindaklanjutnya.

“Kegiatan ini perlu ditinjaklanjuti dengan membuat program sosialisasi program BDSC untuk mahasiswa yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) baik PTS maupun PTN”, katanya.

Rektor UMMAT, Dr.H.Arsyad. Abd. Gani, M.Pd. menyambut baik penyelenggaraan konferensi tersebut. Melalui kegiatan konferensi ini, mahasiswa berkesempatan belajar lebih giat hingga bisa menampilkan yang terbaik dan membawa nama baik lembaga.

“Kegiatan konferensi ini mengharuskan mahasiswa untuk belajar dengan giat karena dihadiri oleh perwakilan pelajar/mahasiswa di seluruh dunia. Jadi harus menampilkan yang terbaik”, terangnya.

Kepala Kantor Urusan Internasional UMMAT, Dr.Lukman ditunjuk sebagai Pembina dalam kegiatan ini. Dia memiliki keinginan agar mahasiswa UMMAT mampu mengembangkan kemampuan baik akademik maupun non akademik.termasuk kemampuan sosial yang baik. Dengan begitu mahasiswa sebagai pelanjut cita-cita bangsa ini dapat melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat.

“Saya rasa mahasiswa/pelajar sebagai generasi milenial merupakan calon generasi emas yang harus mengambil bagian penting untuk kemajuan demokrasi Indonesia”, ucapnya.

Kesempatan ini sangat langka karena tidak semua mahasiswa mendapatkan kesempatan dalam forum internasional tersebut.

“Oleh karena itu, saya bangga dan menaruh harapan besar kepada dua mahasiswa UMMAT ini. Teruslah berkarya dan manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk menciptakan sejarah bagi kehidupan pribadi. Saya titip pada kalian untuk mengharumkan nama lembaga”, tandasnya. (Dhie)

Untuk memerihkan perayaan Milad Prodi Ilmu Pemerintahan Fisip UMMAT ke-30 panitia pelaksana mengusung sejumlah kegiatan salah satunya lomba bola voli perempuan tingkat mahasiswa se Kota Mataram.

Lomba voli ini diikuti oleh 24 tim dari seluruh PTN dan PTS yang ada di Kota Mataram. Kegiatan lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat sportifitas di kalangan mahasiswa dan silaturrahmi antar PTN dan PTS. Menurut Panitia Lomba Agus Salim, kegiatan lomba bola voli ini sangat diminati mahasiswa, pada hari pertama pendaftaran dibuka puluhan tim telah mendaftar dan hanya 24 tim yang masuk kualifikasi.

Kegiatan lomba voli ini mengusung tema Spirit Millenials of Government Study yang dilaksanakan mulia tanggal 16 sampai 22 – 24 Desember 2019. Pelaksanaan lomba di lapangan depan Fakultas Ilmu Kesehatan UMMAT. Acara pembukaan dihadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan 2 bidang kemahasiswaan serta civitas akademika lingkup Fisip UMMAT. Dalam sambutannya, Wakil Dekan 2, Amin Saleh, M.IKom, menyatakan apresiasinya kepada panitia yang telah mengadakan kegiatan lomba voli sebagai ajang menempa semangat sportifitas di kalangan mahasiswa. “Lomba tersebut bukan hanya soal menag atau kalah serta perebutan hadiah, namun untuk meningkatkan sportifitas dan jiwa persaudaraan” jelas Amin Saleh.   

Kegiatan lomba voli ini dibuka oleh Dekan Fisip UMMAT, Dr. H. Muhammad Ali, M.Si. Dalam sambutannya, Dekan Fisip menegaskan pentingnya membangun networking dengan berbagai pihak salah satunya melalui olahraga. “Lomba ini saya harapkan sukses sampai final nanti dan dapat dikembangkan sebagai ajang untuk membangun jaringan kelembagaan dengan semua pihak” pungkasnya. 

MATARAM-Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ke-61 tahun, Pemerintah Provinsi menyelenggarakan apel pagi dan karnaval yang diikuti oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi NTB di lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB. (17/12)

Selain diikuti oleh seluruh SKPD yang ada, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan dari organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan organisasi kepemudaan yang ada di NTB.

HUT NTB yang bertemakan “Nuansa Tanpa Batas” menampilkan kreativitas budaya masyarakat yang ada di Nusa Tenggara Barat seperti pakaian asli Sasak, Samawa, dan Mbojo (SASAMBO). HUT NTB yang ke-61 ini dikemas cukup berbeda dengan sebelumnya. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya para pimpinan perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan lainnya untuk menyepakati nota kesepahaman terkait implementasi program unggulan pemerintah daerah. 

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) turut hadir dengan pakaian asli Mbojonya. Selain itu, Rektor yang didampingi oleh Kabag Hubungan Masyarakat (HUMAS) UMMAT juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerjasama Pemerintah Daerah dangan Perguruan Tinggi di program-program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat 2018-2023, khususnya Program Revitalisasi Posyandu dan Program Zero Waste.

“Dengan semangat HUT NTB ke-61 tahun, kita gali nilai budaya dan kearifan lokal menuju NTB gemilang”, sambut Rektor UMMAT.

Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd juga mendukung penuh program-program unggulan pemerintah daerah dan mengucapkan dengan penuh gembira atas peringatan HUT NTB yang ke-61 tahun.

“Selamat ulang tahun yang ke-61 untuk NTB. Semoga NTB benar-benar menjadi gemilang bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat”, ucapnya.

Pemerintah Daerah mengharapkan dukungan dari perguruan tinggi untuk mengimplementasi program unggulan tersebut agar dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien.

Hal tersebut cukup relevan dengan catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, UMMAT memiliki posisi stategis untuk mengawal program tersebut menuju NTB gemilang.

“Ini kesempatan baik bagi UMMAT untuk menyelenggarakan catur dharma perguruan tinggi yaitu mengabdi untuk masyarakat. Dengan begitu, UMMAT turut memperkuat ketahanan sosial melalui program revitalisasi posyandu dan zero waste”, tutupnya. (Dhie)

MATARAM-Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengembangan dan Pelatihan Bahasa (UPT P3B) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menerima lawatan dan penawaran kerjasama dengan lembaga international. Kali ini UPT P3B UMMAT kedatangan tamu dari International Development Program (IDP) khusus program International English Language Testing System (IELTS). Kunjangan tersebut diterima langsung oleh Rektor dan ketua UPT P3B UMMAT. (10/12)

“Hari ini kami kedatangan salah satu tamu istimewa yaitu international development program (IDP). Mereka berkeinginan menggandeng UPT P3B UMMAT dalam pengadaan Program IELTS di Mataram”, ujar ketua UPT P3B UMMAT, H. Syahrir Idris, M.A., Ph.D.

Bentuk kerjasama akan diawali dengan menggelar kegiatan coaching clinic. Kegiatan tersebut merupakan upaya penguatan kapasitas dan sumber daya manusia (SDM) lembaga sehingga kelak dosen-dosen UMMAT khususnya tutor dan examiners IELTS memiliki kompetensi dan mampu berdaya saing.

“Rencananya, coaching clinic akan diselenggarakan sekitar Januari mendatang. Selanjutnya sosialisasi terkait penyelenggaran test IELTS yang dilaksanakan di UMMAT”, tambahnya.

Untuk menunjang pelaksanaan test IELTS di UMMAT, Albert Susanto selaku perwakilan dari IDP Pusat melakukan pengecekan kelayakan fasilitas UPT P3B guna menunjang kegiatan tersebut. Mulai dari lab bahasa, sound system, hingga ruangan-ruangan lain yang memungkinkan untuk dimanfaatkan. Beliau menyatakan bahwa fasilitas UPT. Pusat Pengembangan dan Pelatihan Bahasa memenuhi syarat untuk dijadikan tempat pelaksanaan test IELTS.

“Setelah kami survey, segala perangkat dan fasilitas yang dimiliki UMMAT sekarang cukup memadai untuk menjadi salah satu pusat pelaksanaan test IELTS”, katanya.

Ditemui di ruangannya, Rektor UMMAT mendukung kerjasama ini dan mengharapkan hasil yang maksimal terutama peningkatan kualitas dan kuantitas dosen yang menguasai bahasa asing.

“UMMAT terus berupaya meningkatkan SDM dosen dalam rangka menunjang kualitas pendidikan. Salah satu yang dilakukan yaitu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti lembaga IDP IELTS sehingga tahun 2028 mendatang UMMAT siap bersaing di kawasan ASEAN”, ungkap Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. (Dhie)

Mataram- TIM Penyusun Anggaran Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan bimbingan teknis Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Pembuatan Laporan Keuangan di ruang rapat Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Jumat. (13/12)


Kegiatan tersebut diikuti oleh PUMK (Pemegang Uang Muka Kerja) seluruh unit yang ada di lingkungan UMMAT sejumlah 23 orang. Dalam kegiatan tersebut, Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan (LPPK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bagus Risnul Hakim, SE., ACPA. dan Ari Sasmoko,SE. hadir memberikan bimbingan teknis dengan tema “Desain Sistem Perencanaan dan Penyusunan Anggaran”.
“Sistem pelaporan keuangan harus sesuai dengan panduan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah” ungkap Bagus dan Sasmoko.
Wakil Rektor II UMMAT Siti Lamusiah, M.Si juga menjelaskan beberapa tujuan pelaksanaan kegiatan.
“Kegiatan ini kita laksanakan untuk memberikan pemahaman pengelolaan keuangan berbasis kinerja sehingga PUMK seluruh unit dapat menyusun anggaran berdasarkan rencana strategis dan analisis SWOT. Selain itu, anggaran kinerja PTM disusun berdasarkan aktivitas budgeter yang tertulis dan terencana.” jelasnya.


Lebih lanjut ketua tim penyusun anggaran UMMAT Drs. H. Ramli, MM. menaruh harapan besar agar desain sistem perencanaan dan penyusunan anggaran dapat diaplikasikan dalam menyusun RKA UMMAT.
“RKA dan pembuatan laporan keuangan UMMAT sebagai alat pengawasan atau pengendalian anggaran dan tolok ukur untuk mengevaluasi realisasi kegiatan PTM pada masa yang akan datang” harapnya.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi membahas berbagai kendala yang dialami masing-masing lembaga. Dalam diskusi tersebut, seluruh PUMK menyampaikan hasil identifikasi masalah yang dihadapi dalam penyusunan RKA dan pembuatan Laporan Keuangan UMMAT. (HR)