Mataram- Dosen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) turut berpartisipasi dalam acara sosialisasi Pengolahan Limbah Tahu Tempe menjadi Biogas yang digelar oleh BAZNAS di Kantor Lurah Desa Abian Tubuh, Kota Mataram pada hari Rabu (7/10/2020). Dalam acara ini, BAZNAS mengundang dosen UMMAT sebagai pemateri. Fakultas Pertanian (FAPERTA) UMMAT mengutus tiga dosennya Karyanik, Earlyna dan Muanah untuk mengisi sebagai pemateri.


Selain utusan dari FAPERTA UMMAT, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Dinas Perindustrian dan juga Dinas Pertanian turut berpartisipasi. Menurut tim BAZNAS, lembaga-lembaga tersebut perlu ikut andil dalam permasalahan limbah di kota Mataram khususnya di Desa Abian Tubuh yang menjadi pusat pembuatan tahu dan tempe.
Limbah tahu sudah menjadi masalah sejak lama khususnya bagi warga Desa Abian Tubuh yang merupakan pusat pembuatan tahu dan tempe di Mataram. Dalam pembuatan tahu, kedelai harus melalui berbagai macam proses seperti penggilingan, pemasakan dan penyaringan. Kedelai yang tidak terbentuk dengan baik ketika proses ini akan menjadi limbah. Limbah ini yang kemudian menimbulkan masalah karena selain tidak dapat dikonsumsi, limbah tahu juga mencemari lingkungan dan oleh karena itu harus diolah.
Dalam penjelasannya, tim dosen UMMAT mengatakan ada beberapa cara untuk mengolah limbah tahu dan salah satunya adalah mengolahnya menjadi biogas. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik seperti sampah basah, kotoran hewan dan limbah tahu juga merupakan salah satu sampah organik. Biogas dapat dijadikan sebagai bahan bakar kendaraan atau listrik. Salah satu cara menjadikan limbah tahu menjadi biogas adalah melalui digester biogas yang kemudian dapat dijadikan bahan bakar untuk memasak. Walaupun digester biogas mempunyai beberapa kendala seperti harga yang mahal dan produksi yang dapat terhambat ketika tercampur sabun, digester biogas mempunyai keunggulan yang besar karena dapat bertahan selama 20 tahun, ramah lingkungan dan dapat menyalakan lebih dari 1 kompor.
“Limbah tahu ini merupakan masalah kita semua karena mencemari lingkungan tempat kita tinggal, namun ada beberapa cara untuk mengatasinya dan salah satunya adalah dengan mengolah limbah menjadi biogas menggunakan digester biogas. Memang harganya mahal tapi keuntungan yang didapat sangat sepadan karena alat ini dapat digunakan sampai 20 tahun dan sangat ramah lingkungan”, jelas Karyanik, salah satu dosen pemateri.
Para peserta yang hadir terlihat antusias selama acara berlangsung. Mereka berharap dengan diadakannya sosialisasi ini, permasalahan limbah di industri tahu tempe dapat teratasi secepatnya.
Di sela-sela diskusi, Dinas Pertanian menyampaikan bahwa permasalahan limbah ini sudah lama menjadi agenda yang ingin mereka kerjakan namun sampai saat ini belum berhasil dan mereka berharap acara ini dapat menjadi pembuka untuk bekerjasama dengan para dosen untuk mengetahui penerapan teknologi yang tepat dalam mengatasi masalah limbah ini. Selain Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian juga antusias menyampaikan bahwa mereka tertarik dengan kegiatan tersebut dan berharap dapat menandatangani MoU dengan FAPERTA UMMAT terkait kegiatan tersebut. Dinas Lingkungan Hidup juga tidak kalah antusias dan mengatakan bahwa pihak mereka akan siap membantu dalam bentuk dana untuk program pengolahan limbah cair menjadi biogas ini.
Perwakilan dari ketiga dinas tersebut mengharapkan pembangunan digester biogas segera terlaksana agar dapat menjadi Pilot Project dan meyakinkan warga Kota Mataram bahwa masalah limbah tahu dapat teratasi. Sejauh ini digester biogas sudah berhasil dilakukan di Desa Aik Mual Kecamatan Praya Lombok Tengah.
“Harapan kami adalah pembangunan digester ini akan segera terlaksana agar warga Mataram yakin kalau limbah ini dapat segera teratasi karena di Desa Aik Mual di Praya sudah berhasil dibangun digester biogas”, ungkap salah satu perwakilan dinas yang hadir.(KF)

MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar wisuda luring (langsung), untuk angkatan 48 dan 49, untuk Diploma dan Strata-1 (S-1), pada tanggal 28-29 September 2020 di Auditorium Kampus UMMAT.

Wisuda kali ini diikuti 1.052 peserta. Menerapkan dua sistem sesi. Untuk sesi pagi berlangsung pada pukul 08.00 Wita-11.00 Wita. Sedangkan sesi siang, pada pukul 13.00 Wita-16.00 Wita. Kemudian setiap sesinya dibagi dalam gelombang. Masing-masing gelombang menghadirkan maksimal 100 peserta. Sesuai aturan dan saran dari pihak kepolisian.

“Jadi dalam sehari, kami ada dua sesi dan empat gelombang, peserta masuk secara bergiliran,” kata Rektor UMMAT Dr H Arsyad Abd Gani, kemarin (29/9).

Untuk menghindari kerumunan, kampus telah membuat denah lokasi dan papan petunjuk, tahapan penerapan protokol kesehatan. Karena kampus berkomitmen tegas, menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Mulai dari mengukur suhu tubuh peserta, mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker, face shield dan menjaga jarak. Bahkan untuk lebih yakin lagi, UMMAT memasang sebuah alat pada jari wisudawan, untuk mengukur oksigen dalam darah.

“Kami berkoordinasi dengan fakultas ilmu kesehatan (FIK) UMMAT, agar kami benar-benar yakin anak-anak kami yang ikut wisuda ini sehat,” ujarnya.

Sebelum dan saat berlangsungnya wisuda, kampus sangat intens berkomunikasi dengan pihak terkait, seperti kepolisian, BPBD Kota Mataram dan Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram. “Kami persilakan mereka datang mengawasi, bahkan turut membantu kami menerapkan protap kesehatan,” jelas Arsyad.

Selama wisuda, kegiatan kampus ditiadakan selama dua hari tersebut. Selain peserta, hanya senat dan panitia wisuda saja yang hadir. Selama wisuda berlangsung, tidak ada acara seremonial khusus.

“Jadi murni, setelah rapat senat dibuka resmi oleh rektor, kemudian rektor memberikan sambutan dan apresiasi atas keberhasilan wisudawan, orang tua, dan keluarga wisudawan sebagai permakluman atas dibatasinya pelaksanaan wisuda ini. Kemudian kami hanya memindahkan tali toga saja untuk setiap sesi selanjutnya, jadi setelah pindah tali toga langsung keluar, maka masuk lagi yang 100 peserta lain,” terang Arsyad.

Pidato dari Majelis DIKTI Litbang PP Muhammadiyah di lakukan secara virtual. Tidak mengundang dosen, apalagi tamu di luar kampus, dan tidak ada kehadiran orang tua. “Supaya mereka (orang tua wisudawan.Red) menyaksikan wisuda, kami memfasilitasinya dengan streaming youTube dari media sosial kampus,” tegasnya.

Arsyad mengatakan, penerapan protokol kesehatan secara ketat ini, adalah rasa tanggung jawab kampus dalam mencegah penyebaran virus korona. Pihaknya berupaya, meski dalam situasi pandemi, kegiatan akademik kampus tetap berjalan. Mahasiswa tetap mendapatkan hak dan menjalankan kewajibannya dalam menuntut ilmu.

Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd Gani, M.Pd., berharap UMMAT bisa menjadi role model penyelenggaraan wisuda offline di tengah pandemi Covid 19. Dikatakan selama ini banyak kampus belum berani menggelar kegiatan-kegiatan semacam ini secara offline. Namun berbekal keyakinan disertai dengan ikhtiar untuk bersama-sama menjaga kesehatan, pihaknya kini sukses mencatatkan tinta sejarah bagi perjalanan UMMAT.

“Ini bisa menjadi model jangan sampai teman-teman perguruan tinggi takut. Kalau sukses saya berharap ini bisa menjadi model. Kami sudah berusaha mengatur agar tidak terjadi kerumunan massa,” ujarnya.

“Sebagaimana imbauan pemerintah, sepanjang kampus mengatur protokol kesehatan yang sangat ketat, tidak ada halangan untuk beraktivitas,” jelas dia.

Wisuda kali ini terbilang sukses. Selama tahapan wisuda tidak ada kendala yang berarti, lantaran UMMAT telah mempersiapkan segala sesuatunya dari jauh-jauh hari, sambil terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. “Alhamdulillah, kegiatan ini sukses dan mudah-mudahan penerapan wisuda dengan cara seperti ini, bisa menjadi model bagi kampus lain,” ujar Arsyad.

Tak lupa, pada kesempatan itu dirinya mengucapkan selamat atas gelar yang sudah diraih oleh seluruh wisudawan. “Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat bagi masyarakat, sukses selalu untuk anak-anakku, tetap berkarya, dan terus berinovasi, gapai cita-cita kalian,” harap rektor.

Mataram- Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) memutuskan untuk menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara online dikarenakan pandemi yang belum mereda. Sebanyak 1173 mahasiswa baru dari 7 fakultas mengikuti rangkaian acara pembukaan PKKMB dengan tertib hingga selesai. Kegiatan PKKMB ini dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa, 5-6 Oktober 2020.  

Pembukaan kegiatan dihadiri oleh Rektor UMMAT, para Wakil Rektor, Dekan dan wakil dekan di lingkungan UMMAT. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dan Ketua KORKOM Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) juga turut serta dalam acara pembukaan PKKMB sekaligus memberi sambutan selamat datang kepada para mahasiswa baru di kampus Universitas Muhammadiyah Mataram. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Imansyah berharap agar para mahasiswa bersyukur dapat melanjutkan studinya dan agar mereka belajar bersungguh-sungguh.

“Tidak semua orang dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka kalian haruslah bersyukur dapat mekanjutkan studi dan tugas kalian adalah belajar dengan sungguh-sungguh”, sambut ketua BEM

Demikian juga Ketua Korkom IMM UMMAT, Ainul Muwaris turut memberikan sambutan meriah dengan menyapa seluruh mahasiswa baru dan menggelorakan semangat mahasiswa baru sebagai kader dakwah untuk masa depan bangsa. Ia mengajak para mahasiswa baru untuk aktif berorganisasi.

“Alangkah baiknya adik-adik nanti untuk aktif berorganisasi karena dalam organsasi kita juga belajar hal-hal yang tidak kita dapatkan di dalam kelas”, ungkap ketua korkom

Selain itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, BA., M.B.A  juga memberi sambutan secara virtual berdasarkan video yang telah diunggah untuk PKKMB seluruh mahasiswa se-Indonesia, beliau berharap walaupun dengan belajar secara daring di tengah-tengah pandemi tetap dapat memicu kreativitas. Beliau juga menyampaikan tentang program Kampus Merdeka dimana mahasiswa dapat melakukan kegiatan di luar kampus seperti mengajar di desa namun akan tetap terhitung sebagai SKS dalam mata kuliah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan inovasi dalam pembelajaran.

“Kampus merdeka yang memerdekakan pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran berinovasi yang juga memantik ruh mindset bagi penerus bangsa”, ungkapnnya

Kegiatan PKKMB dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr. H Arsyad Abd Gani, M.Pd. Dalam sambutan pembukaannya beliau berpesan agar mahasiswa tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan norma-norma agama di tengah-tengah menurunnya etika dan moral di bangsa ini.

“Etika dan moral bangsa ini sedang menurun dan tugas kalian para mahasiswa adalah untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan norma-norma agama”, ungkapnya.

Setelah pembukaan, mereka diberikan berbagai macam materi yang ditujukan agar mereka lebih mengenal tentang kehidupan kampus, diantaranya: materi yang berkaitan dengan sistem pengelolaan bidang akademik, sistem pengelolaan sarana dan prasarana, dan sistem pembinaan kemahasiswaan dengan nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Setelah penyampaian materi baru perkenalan dengan lembaga kemahaiswaan di lingkungan UMMAT. Demikian juga dengan kegiatan di hari kedua khsusus perkenalan di tingkat fakultas. (KF)

Mataram-Rektor https://ummat.ac.id/Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) luncurkan aplikasi E- Learning UMMAT untuk pembelajaran semester gasal Tahun Akademik 2020/2021 (Kamis, 10/09/2020).

Kegiatan yang dipusatkan di Aula Lantai I Rektorat UMMAT ini diorganisir Badan Pengembangan Teknologi Informatika Komputer (BPTIK) UMMAT.

Ketua BPTIK sekaligus ketua tim E-learning UMMAT, M. Irwan, ST.,M.Eng. menjelaskan bahwa UMMAT sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang maju di NTB telah  menyediakan sejak jauh-jauh hari perihal penerapan metode belajar E- Learning. Hal tersebut merupakan tuntutan kemajuan sistem belajar mengajar di Perguruan Tinggi khususnya memasuki era New Normal.

“E-Leaning UMMAT sesungguhnya sudah 2 (dua) tahun diinstal di server UMMAT, namun hanya digunakan secara parsial oleh beberapa dosen. Dengan launching-nya E-Learning ini, UMMAT memastikan seluruh dosen menggunakan E-learning sebagai penunjang utama dalam proses belajar mengajar di era New Normal”, jelas ketua tim.

Lebih lanjut ketua tim menjelaskan, untuk memaksimalkan efektivitas pelaksanaan pembelajaran dengan E-Learning, tim sudah menyiapkan buku panduan, video tutorial serta pendampingan secara berkala untuk semua dosen di lingkungan UMMAT. 

“Semua dosen di lingkungan UMMAT akan mengikuti workshop E-Learning secara berkala dengan fasilitas yang sudah disiapkan tim di ruang Laboratorium Bahasa UMMAT. Dalam workshop tersebut, semua peserta akan diberikan buku panduan dan file aplikasi E-learning disertai video tutorial”, imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. menegaskan bahwa seluruh dosen di lingkungan UMMAT dipastikan dapat melaksanakan pembelajaran dengan aplikasi E-learning sebagai jawaban untuk aktualisasi kampus merdeka memasuki era New Normal.

“Pembelajaran E-learning merupakan langkah awal untuk aktualisasi kampus merdeka di era New Normal. Dengan begitu, semua dosen di lingkungan UMMAT diwajibkan mengikuti Workshop E-learning secara berkala dan dipastikan mereka dapat mengaplikasikannya”, tegas Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd.

Lebih lanjut Rektor UMMAT menambahkan, untuk mendorong maksimalisasi tercapainya pembelajaran E-learning ini, universitas telah  menerbitkan sederet kebijakan, salah satunya menetapkan bahwa semester gasal Tahun Akademik 2020/2021, pembelajaran dilaksanakan secara daring dengan aplikasi E-Learning.

“Pembelajaran terpadu lewat website atau aplikasi ini mendukung manajemen pembelajaran yang terpantau seperti pengiriman dan  pelacakan, pemeriksaan, perencanaan, kelas virtual, kelas online dan dilengkapi dengan statistik sehingga ini akan membantu pengajar dalam membuat perubahan substansial dalam proses pembelajaran”, harap Rektor UMMAT.

Tampak hadir dalam kegiatan launching tersebut beberapa rektor dan perwakilan dari Perguruan Tinggi yang ada di Kota Mataram sebagai mitra kerja sama UMMAT untuk memajukan pendidikan di NTB. (HR)

MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menerima kunjungan Dr. Imran, MH. selaku Hakim Pengadilan Agama Dompu yang sekarang telah diangkat menjadi Hakim Yustisial Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA. RI).
Dr.H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd selaku Rektor menyambut hangat dan memberikan ucapan selamat atas prestasi yang telah diraih oleh dosen FH UMMAT tersebut.
“Selamat saya ucapkan atas prestasi dan pencapaian Dr.Imran yang diamanahi menjadi Hakim Yustisial MA RI yaitu Hakim Tingkat Pertama dan Hakim Tingkat Banding yang ditugaskan pada Mahkamah Agung atau pada Pengadilan Tingkat Banding”, ucapnya.
Lebih lanjut Rektor mengapresiasi berbagai karya yang telah dihasilkan oleh salah satu Hakim Yustisial Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.
“Selaku Pimpinan UMMAT, saya begitu mengapresiasi karya dan kinerja Dr. Imran. Ditengah kesibukannya sebagai Hakim Pengadilan Agama Dompu dan pengajar di UMMAT, beliau masih sempat menulis berbagai buku yang fokusnya pada kajian politik hukum dan tata Negara. Dan sekarang beliau menjabat sebagai Hakim Yustisial MA”, imbuhnya
Pada kesempatan tersebut, Dr Imran menyerahkan beberapa buku peradilan agama dan buku Konfigurasi Politik Hukum Islam di Indonesia. Buku yang dicetak pertama tahun 2020 tersebut dinilai sangat menginspirasi dan mencerahkan. Penulis berhasil mengurai dan mengulas secara komprehensif tentang atmosfer politik Hukum Islam di Indonesia. Buku tersebut menegasikan pentingnya nilai-nilai ajaran agama Islam untuk menjadi dasar dalam merancang sebuah aturan perundang-undangan baik secara tekstual maupun kontekstual.
Rektor mengucapkan terimakasih atas pengabdian dan dedikasi beliau selama menjadi dosen di UMMAT.
“Terimakasih saya ucapkan atas dedikasi beliau sebagai pengajar di Fakultas Hukum UMMAT. Meskipun beliau sibuk ditengah kiprahnya sebagai Hakim, beliau masih produktif menulis. Ini patut kita contoh, saya berharap semua kader muda Muhammadiyah dan dosen UMMAT dapat produktif sehingga mampu menghasilkan karya-karya terbaik”, ucap Rektor UMMAT tersebut.
Dr. Imran berharap dengan mempersembahkan beberapa buku, civitas akademika UMMAT dan masyarakat umum akan lebih memahami tentang hukum peradilan agama melalui kajian-kajian dari para akademisi.
“Melalui kampus, masyarakat umum akan mengetahui tentang sejarah dan kiprah pengadilan agama di Indonesia. Karena kampus merupakan dunia akademik yang senantiasa mentransformasikan informasi dan nilai-nilai luhur kehidupan terutama melalui penyelenggaraan Catur Dharma Perguruan Tinggi”, harapnya. (Dhie)

MATARAM-Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menyelenggarakan International Webinar dengan mengusung tema “The Role of Pharmacists and Midwives in New Normal Era”. (25/7)


Kegiatan yang dilaksanakan selama 269 menit tersebut menghadirkan Pemateri dari berbagai universitas baik dalam negeri maupun luar negeri. Di antaranya Universiti Kebangsaan Malaysia, Universitas Indonesia, Taipei Medical University, National Taipei University of Nursing and Health Sciences, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan.
Dalam International Webinar tersebut, semua program studi di FIK yaitu Program Studi D3 dan S1 Farmasi, Program Studi D3 dan S1 Kebidanan ikut berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan. Webinar yang diselenggarakan secara virtual itu menggunakan platform zoom meeting dan live streaming youtube melalui channel FIK UMMAT.
Kegiatan tersebut cukup antusias disambut khalayak, terbukti dengan jumlah peserta sebanyak 21.733. Adapun pesertanya terdiri dari Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian, Bidan akademisi/Bidan praktisi, Tenaga Kesehatan lain, Mahasiswa Farmasi, Mahasiswa Kebidanan, dan Masyarakat Umum.
Kegiatan berskala internasional yang merupakan pertama kali dilakukan oleh FIK itu cukup sukses karena telah ditonton lebih dari 45.000 kali via youtube channel.
Dekan FIK, Nurul Qiyaam, M.Farm.Klin., Apt menjelaskan bahwa kegiatan webinar tersebut merupakan salah satu kontribusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram (FIK UMMAT) dalam sharing ilmu berkaitan dengan peran farmasis dan bidan di era new normal.
“Webinar ini merupakan salah satu ikhtiar kita di Fakultas Ilmu Kesehatan untuk tetap berkontribusi walau dalam keadaan tidak seperti biasanya. Proses sharing ilmu dan informasi harus terus dilakukan apalagi di era new normal ini. Keadaan bukan penghalang keberadaan kita untuk terus menambah dan memperluas wawasan”, jelasnya.
Selain itu, Dekan yang biasa disapa Bu Nuqi menambahkan bahwa International Webinar tersebut menjadi ajang untuk meningkatkan kolaborasi dan memperluas jaringan.
“Saya selaku dekan berharap kegiatan ini menjadi ajang untuk kolaborasi interprofesional antar tenaga kesehatan terutama Farmasis dan Bidan. Hal itu harus dilakukan secara intensif terutama di masa pandemic Covid-19 dan era new normal ini”, tambahnya.
Kegiatan International webinar ini mampu meraih rekor MURI nomor 955/R.MURI/VII/2020 dengan kategori Webinar Internasional tentang Kefarmasian dan Kebidanan dengan Peserta Terbanyak. MURI memberikan penghargaan kepada Universitas Muhammadiyah Mataram dan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai penyelenggara International webinar.
Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram mengatakan “Rekor MURI ini merupakan rekor pertama yang diterima oleh UMMAT. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim FIK UMMAT yang telah mempersembahkan hadiah rekor MURI bagi UMMAT. Terima kasih kepada seluruh civitas FIK UMMAT”, ujar Dr. H.Arsyad Abd. Gani, M.Pd. (Dhie)

MATARAM-Tim promosi bersama Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melakukan kunjungan sekaligus promosi Program Studi D3 Perpustakaan yang bertempat di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Lombok Timur. (18/6)

Tujuan dari kunjungan tersebut yaitu menjalin kerjasama pengembangan sumber daya pengelola Perpustakaan yang ada di Kab. Lombok Timur dengan Program Studi D3 Perpustakaan UMMAT. Hal tersebut dilakukan mengingat Kab. Lombok Timur  merupakan kabupaten yang menjadi contoh dalam pengelolaan perpustakaan desa di NTB dan mewakili Provinsi di tingkat Nasional.

Selain itu, ketua UPT PPWA menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan dalam rangka memasifkan promosi UMMAT.

“Masifikasi promosi harus terus ditingkatkan, salah satunya dengan melakukan kunjungan intensif ke sekolah-sekolah dan dinas terkait”, ungkap Ramayanto, S.Sos., M.Si.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Lombok Timur menyambut hangat kedatangan tim promosi dan rombongan dengan mendukung program profesionalitas pengelola perpustakaan desa.

“Kami siap mensupport para pengelola perspustakaan desa yang ada di LOTIM ini untuk menjadi tenaga professional. Untuk menjadi professional, salah satunya dengan menambah kapasitas keilmuan melalui kuliah dan mengambil jurusan D3 Perpustakaan”, ujar H. Marwan, S.Pd., S.Sos.

Lebih lanjut beliau juga menjelaskan bahwa Kab. Lombok Timur memiliki perpustakaan desa dan kelurahan yang sudah memiliki Surat Keputusan Pendirian (SKP) dari Bupati sebanyak 191 dari total jumlah seluruh desa/kelurahan sebanyak 254 yang ada.

“Kunjungan ini memungkinkan Program Studi D3 Perpustakaan FISIP UMMAT dapat menjadi salah satu mitra strategis bagi kami untuk mengembangan potensi pengelola perpustakaan desa. Hal ini mengingat keberadaan perpustakaan desa yang ada di LOTIM hampir mencapai 200 yang telah di SK-kan dan prodi D3 Perpustakaan UMMAT merupakan program studi satu-satunya yang ada di wilayah Nusa Tenggara (NTB dan NTT)”, jelasnya.

Lebih lanjut, Dekan FISIP UMMAT Dr. H. Muhammad Ali, M.Si selaku ketua rombongan menyampaikan bahwa konsekuensi dari pendirian perpustakaan desa tersebut adalah perlunya pengembangan sumber daya pengelola perpustakaan secara profesional dan berkelanjutan.

“Sumber daya pengelola perpustakaan yang ada di LOTIM ini perlu lebih serius diperhatikan oleh Pemda dan kita semua, sehingga prestasi yang telah diraih dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan adanya tenaga-tenaga perpustakaan yang handal dan professional”, ujarya. 

Di akhir, beliau berharap bahwa hal yang sama harus direspon juga oleh seluruh pengelola dan stakeholder bidang perpustakaan di NTB tidak hanya di Kab. Lombok Timur.

“Peningkatkan kapasitas SDM dan layanan informasi yang prima bagi masyarakat harus menjadi tugas seluruh stakeholder yang ada. Dengan begitu, kedepannya dapat berdampak pada peningkatan literasi masyarakat NTB secara Nasional”, harapnya. (Dhie)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

MATARAM-Wabah virus corona atau yang disingkat Covid-19 kini tengah menjadi perhatian publik. Bukan hanya di Indonesia tapi di berbagai belahan dunia. Virus corona tak hanya berpotensi mengganggu kesehatan, namun kerap menimbulkan kekhawatiran di semua kalangan. Sayangnya, kekhawatiran tak akan efektif untuk menangkal virus corona. Malah sebaliknya, kekhawatiran yang berlebihan akan membuat imunitas menurun sehingga kemungkinan terkena virus lebih besar.

WHO (World Health Organization) menyatakan virus corona umumnya dapat ditularkan melalui tetesan/droplet yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Dengan demikian, memakai masker merupakan langkah yang aman dan juga tidak ribet untuk dilakukan dalam rangka mencegah penularan covid-19.

Salah satu tindakan nyata agar mengurangi kekhawatiran terhadap pandemic covid-19, UMMAT mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan cara memberikan edukasi tentang penyebaran, dampak, dan cara pencegahan covid-19.

UMMAT yang diwakili oleh mahasiswa bidikmisi melakukan pembagian masker gratis di Kabupaten Alor dan Kabupaten Bima yang berlangsung dari tanggal 29 Mei sampai 6 Juni 2020.

“Selain pembagian masker gratis, edukasi terkait pencegahan covid-19 kami lakukan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar memiliki awareness sehingga turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan virus ini”, ujar salah satu perwakilan mahasiswa Bidikmisi UMMAT.

Di tengah-tengah aksi pembagian masker gratis tersebut, mahasiswa juga memberikan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga daya tahan tubuh.

“Masker saja tak bisa diandalkan untuk menjaga diri dari paparan virus. Kekebalan tubuh harus ditingkatkan sebagai tameng terbaik untuk melawan virus corona”, lanjutnya.

Lebih lanjut, Hafsah, M.Pd. mengatakan bahwa pengabdian kepada masyarakat di tengah Pandemi covid-19 ini akan dipusatkan pada kegiatan-kegiatan untuk menekan penyebaran virus corona.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Bidikmisi dan Dosen dengan melibatkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat dengan tujuan dapat menekan penyebaran virus corona”, tutur Koordinator Satgas Covid-19 UMMAT tersebut.

Selain itu, sebagai Wakil Rektor III, Hafsah juga menyampaikan trik yang dipilih UMMAT agar tetap melakukan promosi selama masa pandemi.

“Selama masa pandemi ini, promosi UMMAT dilakukan door to door dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dengan maksud UMMAT tidak hanya melakukan pengenalan institusi kepada masyarakat akan tetapi bisa memberikan kesadaran bahwa virus corona ini perlu dicegah secara bersama-sama dengan catatan kita semua memiliki kesadaran yang tinggi untuk menciptakan kehidupan yang bersih dan sehat”, jelasnya. (Dhie)

FARMASI FIK UMMAT

MATARAM-Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram (FIK UMMAT) kembali menorehkan prestasi di kancah Nasional. Kali ini datang dari salah satu dosen Program Studi S1 Farmasi atas nama Apt. Anna Pradiningsih, M.Sc.

Dosen yang akrab disapa BuAnna tersebut meraih juara satu (1) kompetisi pembuatan video pembelajaran yang diselenggarakan oleh APTFI (Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia). Bu Anna menjuarai kompetisi video di bidang Pharmaceutical Science. Bidang tersebut merupakan bidang yang paling banyak diminati oleh peserta kompetisi video.

Tema yang di pilih oleh Bu Anna di video pembelajarannya adalah tema yang sangat mendasar dalam ilmu kefarmasian yaitu Bahasa Latin Farmasi.

“Materi yang saya gunakan dalam mengikuti lomba tersebut biasanya terintegrasi dalam Mata Kuliah Farmasetika. Saya mengemas video pembelajarannya dengan simpel, menarik, dan tentunya akan sangat mudah di pahami oleh para mahasiswa farmasi pada umumnya”, imbuhnya.

Meski jumlah peserta yang mengikuti kompetisi tersebut berasal dari 40 Perguruan Tinggi Farmasi yang ada di Indonesia baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS), namun Bu Anna berhasil membuktikan bahwa dialah yang terbaik pada bidang Pharmaceutical Sciences setelah menyisihkan Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Sebelas Maret.

“Alhamdulillah FIK-UMMAT bisa meraih juara satu. Alhamdulillah itu merupakan salah satu pembuktian bahwa kampus swasta memiliki kualitas yang bagus dan tentunya bisa bersaing dengan kampus-kampus negeri”, ujarnya.

Ia menambahkan bahwa semua pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan Dekan FIK UMMAT Ibu Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm.Klin, Kaprodi S1 Farmasi FIK UMMAT Ibu Apt. Baiq Leny Nopitasari, M.Farm, dan seluruh civitas akademika di Program Studi S1 Farmasi.

“Seluruh civitas akademika FIK UMMAT khususnya prodi S1 Farmasi sangat mendukung dan memotivasi saya untuk dapat terus berkarya dan berinovasi. Semoga bisa kita pertahankan dan tentunya harus ditingkatkan”, tambahnya.

Dekan FIK memberi apresiasi dan rasa bangga yang tinggi kepada Ibu Anna khususnya dan Program Studi S1 Farmasi pada umumnya.

“Walaupun Prodi S1 Farmasi masih tergolong Prodi yang sangat muda karena baru berusia 1 tahun pada 30 April 2020 yang lalu. Namun Prodi S1 Farmasi sudah mampu memberikan persembahan terbaik bagi Universitas Muhammadiyah Mataram melalui prestasi-prestasi yang sudah ditorehkan baik oleh dosen maupun mahasiswanya di kancah Nasional. Selamat saya ucapkan untuk Ibu Anna”, ucapnya.

Lebih lanjut ia berharap prestasi yang sekarang agar bisa dipertahankan dan harus ditingkatkan. Dengan begitu ke depannya Program Studi S1 Farmasi akan mampu bersaing di kancah Internasional.

“Saya berharap prestasi-prestasi seperti ini menjadi tangga menuju prestasi yang lebih luar biasa lagi. Tidak menutup kemungkinan suatu saat akan menorehkan prestasi di tingkat Internasional. Saya yakin Prodi S1 Farmasi akan terus sukses dengan motto “Prodi S1 Farmasi yaitu Muda Mendunia”, harap Ibu Nurul selaku Dekan FIK UMMAT. (Dhie)

MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melantik secara serentak dekan dan wakil dekan di lingkungan UMMAT. Kelima pejabat struktural tersebut yakni Dr. M. Islamy Rusyida, ST.,MT. selaku Dekan Fakultas Teknik (FATEK); Dr. Ahmad Helwani, LC., M.Pd. sebagai Wakil Dekan I dan Mardiyah Hayati, M.Pd.I. sebagai Wakil Dekan II Fakultas Agama Islam (FAI); Dedy Iswanto, ST., MM.Pd. sebagai Wakil Dekan I dan Amin Saleh, S.Sos., M.I.Kom. sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL).


Acara pelantikan yang dihadiri sekitar dua puluh lima (25) orang pejabat struktural UMMAT ditambah dengan Badan Pembina Harian UMMAT dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB tersebut, cukup hikmad berjalan meski dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. selaku Rektor memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada Dekan dan Wakil Dekan terpilih masa jabatan 2020-2024.
“Saya atas nama Pimpinan mengucapkan selamat kepada Dekan dan Wakil Dekan terpilih masa jabatan 2020-2024. Semoga Allah meridhoi langkah dan perjuangan kita semua” ucapnya.
Selain ucapan selamat, Rektor juga memberikan peneguhan dalam mengemban misi UMMAT dalam menjalankan catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Saudara/Saudari yang dilantik hari ini sesungguhnya mengemban amanah institusi dan persyarikatan. Dalam mengemban amanah, Saudara/Saudari harus mampu menunjukkan kiprah sebagai teladan yang baik atau uswah hasanah. Selain menjadi teladan, Saudara/Saudari dan kita semua dituntut untuk terus berinovasi demi kemajuan UMMAT sekaligus menjawab tantangan masa depan yang semakin kompleks”, jelas Rektor UMMAT.
Lebih lanjut Rektor mengharapkan kepada para pejabat struktural UMMAT agar bisa menjadi da’i atau pendakwah sesuai dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki. Tidak hanya di bidang spiritual keagamaan akan tetapi juga pada bidang sosial kemasyarakatan.
“Selain kiprah saudara sebagai teladan dalam mengemban amanah institusi, tentu Saudara juga diharapkan mampu menjadi da’i persyarikatan Muhammadiyah dalam dimensi kerja masing-masing”, harap Dr. H. Arsyad Abd. Gani.
Selain itu, Rektor juga menyapa Dekan Fakultas Teknik demisioner dan menyampaikan ucapan selamat.
“Bapak Ir. Isfanari, ST., MT. terima kasih atas dedikasi bapak selama dua (2) periode memimpin Fakultas Teknik UMMAT. Tentu dalam masa delapan (8) tahun, Bapak mendedikasikan diri untuk membangun Fakultas Teknik. Dan sekarang merupakan masa kemajuan Fakltus Teknik adalah bukti keberhasilan bapak dalam memimpin. Terimakasih telah menorehkan sederet prestasi untuk memajukan Fakultas Teknik UMMAT”, Ungkapnya.
Dalam pelantikan tersebut, ketua BPH UMMAT juga memberikan penegasan sebagai pesan moral dan pesan persyarikatan. Pimpinan atau pejabat struktural di amal usaha Muhammadiyah adalah orang-orang yang telah diamanahkan oleh persyarikatan untuk mengemban misi dakwah Muhammadiyah dalam membangun PTM yang maju.
“Pada kesempatan ini, saya menyapa Saudara/Saudari yang dilantik dengan ucapan selamat dalam mengemban misi persyarikatan. Maka seyogyanya saya mengingatkan pesan dakwah Muhammadiyah sebagaimana yang tertuang dalam pedoman PTM. Salah satunya adalah bahwa ruh dalam membangun PTM yaitu kembali kepada semangat Al-Islam dan kemuhammadiyahan”, Jelas Drs. H. Gulam Abbas, M.Si.
Mengakhiri sambutannya, ketua BPH UMMAT tersebut menegaskan kepada Dekan dan Wakil Dekan dan seluruh hadirin bahwa ruh kepemimpinan ada pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Muhammad saw.
“Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang tidak kehilangan ruh kepemimpinannya. Dasar kepemimpinan kita yang pertama yaitu kembalilah memperkuat nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagaimana tertuang dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw. Kedua, bukti dari Saudara/Saudari tidak kehilangan ruh kepemimpinan adalah ketika mampu memegang nilai kejujuran dalam mengemban amanah institusi dan persyarikatan Muhammadiyah”, tegasnya. (HR/Dhie)