Wujudkan Desa Sangiang Bersih dan Berdaya, Kelompok 28 KKN UMMAT Gelar Sosialisasi Inovasi Paving Blok dari Sampah Plastik

Wujudkan Desa Sangiang Bersih dan Berdaya, Kelompok 28 KKN UMMAT Gelar Sosialisasi Inovasi Paving Blok dari Sampah Plastik

Sangiang, Kelompok 28 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang ditempatkan di Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, menggelar sosialisasi inovasi pemanfaatan sampah plastik menjadi paving blok pada Selasa, 19 Agustus 2025. Acara yang berlangsung di aula Kantor Desa Sangiang ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkatnya, seluruh kepala dusun, tokoh pemuda, tokoh adat, perwakilan KKN UNMBO, serta masyarakat desa.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa KKN terhadap isu lingkungan yang tengah dihadapi masyarakat Desa Sangiang, khususnya permasalahan sampah plastik yang menumpuk di kawasan pesisir. Sampah yang tidak tertangani dengan baik telah mencemari lingkungan, merusak keindahan pantai, sekaligus mengancam potensi wisata bahari yang kini menjadi kebanggaan desa.

Ketua Kelompok 28 KKN UMMAT, M. Ari Azhari, menyampaikan bahwa keresahan akan kondisi lingkungan menjadi alasan utama lahirnya gagasan pemanfaatan sampah plastik menjadi paving blok. “Salah satu hal yang menjadi alasan kami mengadakan sosialisasi ini ialah keresahan terhadap banyaknya sampah yang berserakan di pesisir laut Sangiang. Hal ini sangat merusak keindahan pantai, terlebih Sangiang kini sedang hangat diperbincangkan karena destinasi wisata baharinya. Melalui program ini kami ingin menghadirkan solusi, agar masyarakat tidak hanya membuang sampah sembarangan, tetapi juga mampu mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat, bahkan berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi desa,” jelas Ari.

Ia menambahkan bahwa program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam mengelola sampah. Jika dikembangkan secara berkelanjutan, paving blok hasil olahan sampah plastik dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa sekaligus dijadikan produk ekonomi kreatif.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 28 KKN UMMAT, Erni Yustisiani, M.Sc., menekankan bahwa keberhasilan sebuah program tidak hanya bergantung pada ide inovatif, tetapi juga pada sinergi seluruh pihak. “Sinergi dan kerjasama antar seluruh elemen masyarakat desa menjadi kunci utama dalam mewujudkan keberhasilan setiap program. Dengan adanya komitmen bersama, program inovatif seperti ini tidak hanya berhenti di tahap sosialisasi, tetapi dapat berlanjut menjadi gerakan nyata yang memberi dampak jangka panjang bagi Desa Sangiang,” ujarnya.

Ia juga berharap agar pemerintah desa dan masyarakat dapat bersama-sama menjaga keberlanjutan program ini setelah KKN berakhir, sehingga manfaatnya tetap dirasakan oleh generasi berikutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sangiang, A. Rasid, S.E., menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap inovasi mahasiswa KKN UMMAT yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan desa. “Kami sangat tertarik dengan program kerja adik-adik KKN UMMAT yang sangat inovatif bagi desa kami. Pemerintah desa akan senantiasa mendukung setiap program yang bermanfaat, khususnya terkait pengelolaan sampah yang sejak lama menjadi masalah esensial. InsyaAllah, kami akan menyiapkan bak sampah besar dan permanen khusus sebagai tempat pembakaran dan pencetakan paving blok. Selain itu, kami juga berencana menyiapkan mobil atau motor roda tiga untuk mengangkut sampah agar program ini dapat berjalan lebih optimal dan berkembang menjadi badan usaha desa,” tegasnya.

Menutup kegiatan, Ketua Kelompok 28 menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan praktik langsung pengelolaan sampah plastik menjadi paving blok bersama masyarakat sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ini.

Kelompok 28 KKN UMMAT percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya membawa pengetahuan, tetapi juga meninggalkan warisan berupa kesadaran baru bagi masyarakat untuk menjaga lingkungan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi dari sesuatu yang sering dianggap tidak berguna. (HUMAS UMMAT)

Tingkatkan Mutu Akademik dan Internasionalisasi Kampus, KUIK UMMAT Ikuti Workshop Penguatan Kerja Sama Perguruan Tinggi

Tingkatkan Mutu Akademik dan Internasionalisasi Kampus, KUIK UMMAT Ikuti Workshop Penguatan Kerja Sama Perguruan Tinggi

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) aktif berpartisipasi dalam Workshop Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Nusa Tenggara Barat, yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah VIII dalam kegiatan “Diseminasi Penguatan Kerja Sama Perguruan Tinggi bagi PTS di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VIII” pada 15–16 Agustus 2025 di Mandalika Ballroom STP Mataram.

Kegiatan ini dihadiri oleh 53 perguruan tinggi swasta di NTB dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kapasitas akademik, memperkuat jaringan kerja sama, serta mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 6 Perguruan Tinggi. Workshop ini juga menjadi wadah penting bagi PTS untuk mensosialisasikan pentingnya kerja sama, memahami pelaporan kerja sama, dan meningkatkan kontribusi perguruan tinggi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat regional maupun nasional.

Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, I Gusti Lanang Bagus Eratodi, menekankan bahwa Penguatan kerja sama antar-PTS bukan sekadar formalitas administratif. Melalui kerja sama strategis, perguruan tinggi dapat meningkatkan mutu akademik, relevansi riset, serta memperluas kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk berinovasi dan berkolaborasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Workshop ini menghadirkan sejumlah materi yang mendalam dan aplikatif, antara lain: Kerja Sama Berdampak, oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama LLDIKTI Wilayah VIII, membahas strategi membangun kerja sama yang efektif dan berkelanjutan. Creating World-class Developers: Introducing Apple Developer Academy Indonesia, oleh Apple Developer Academy, memberikan wawasan mengenai pengembangan talenta digital kelas dunia. Pendampingan Pengisian Laporan Kerma & Sosialisasi Anugerah Kerja Sama Diktisaintek 2025, oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama, memandu PTS dalam pelaporan kerja sama yang akurat dan berdaya guna. Dan Nation-Building in the Digital Age: AI and Cloud Talent Development with AWS, oleh Amazon Web Service, membahas pengembangan talenta digital melalui teknologi AI dan cloud untuk mendukung pembangunan nasional.

Kepala KUI dan Kerjasama UMMAT, Asbah, M.Hum., menyatakan bahwa Penguatan kerja sama dan internasionalisasi merupakan hal mutlak yang harus terus dilakukan. Kerja sama bukan hanya memperluas jaringan, tetapi juga menjadi pintu utama untuk meningkatkan kualitas proses akademik, penelitian, dan luaran yang bermutu. Dengan demikian, alumni UMMAT dapat memperoleh peluang kerja yang layak dan berkualitas. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada LLDIKTI Wilayah VIII yang terus memfasilitasi penguatan kerja sama dengan berbagai mitra strategis, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Kegiatan workshop ini juga menjadi kesempatan bagi UMMAT untuk memperkuat posisi sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di NTB yang berorientasi pada pengembangan akademik, inovasi, dan internasionalisasi. Melalui partisipasi aktif, UMMAT berharap dapat meningkatkan kolaborasi riset, program magang, pertukaran mahasiswa, dan berbagai bentuk kerja sama strategis lain yang memberi manfaat langsung bagi civitas akademika maupun masyarakat luas. (HUMAS UMMAT)

Sinergi Akademisi dan Desa: FH UMMAT Dampingi Penyusunan Perdes Wisata Desa Dasan Griya

Sinergi Akademisi dan Desa: FH UMMAT Dampingi Penyusunan Perdes Wisata Desa Dasan Griya

Mataram, Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan semangat dedikasi dalam pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Pendampingan Penyusunan Peraturan Desa (Perdes) Desa Wisata. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni 15–16 Agustus 2025, bertempat di Desa Dasan Griya, Dusun Murpeji, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pihak, antara lain dosen FH UMMAT, Kepala Desa (Kades), Sekretaris Desa, staf desa, pendamping desa, Kepala Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), serta para pemerhati pariwisata. Tujuan utama kegiatan ini adalah membantu Desa Dasan Griya dalam menyusun peraturan desa yang mengatur pengembangan desa wisata secara tertib, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Kepala Desa Dasan Griya, Fahrur Aziz, S.H., menyampaikan apresiasi atas kehadiran civitas akademika FH UMMAT. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim Fakultas Hukum UMMAT karena telah meluangkan waktu dan tenaga membantu kami dalam penyusunan peraturan desa. Dengan adanya perdes khusus terkait desa wisata, kami berharap Desa Dasan Griya dapat berkembang lebih baik dan berpotensi menjadi desa binaan bagi Fakultas Hukum UMMAT,” ujarnya.

Dekan FH UMMAT, Assoc. Prof. Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LL.M, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari caturdarma perguruan tinggi Muhammadiyah, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

“Fakultas Hukum UMMAT berkomitmen hadir bersama masyarakat untuk mengembangkan potensi desa. Penyusunan peraturan desa di bidang wisata sangat penting agar pengelolaan potensi lokal berjalan teratur, berkeadilan, dan memberikan manfaat ekonomi serta sosial bagi warga. Kegiatan ini juga menjadi sarana bagi kami untuk membangun sinergi yang lebih kuat antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat, sehingga Desa Dasan Griya mampu berkembang menjadi desa wisata yang profesional dan berkelanjutan,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai aspek hukum dan teknis penyusunan peraturan desa melalui paparan narasumber dari FH UMMAT: Dr. Baiq Rara Charina, S.H., M.H., Ahli Perundang-undangan Kanwilkum HAM NTB dan Dosen FH UMMAT, menyampaikan materi tentang mengenal produk hukum desa. Adi Supriyadi, S.H., M.H., Dosen FH UMMAT, membahas teknik penyusunan produk hukum desa, khususnya perdes tentang desa wisata. Dan  Nasri, Dosen FH UMMAT, memaparkan muatan perdes tentang desa wisata, mulai dari aspek tata kelola, pengembangan potensi lokal, perlindungan sumber daya alam, hingga strategi pemberdayaan masyarakat desa.

Kegiatan ini juga diwarnai sesi diskusi interaktif, di mana peserta aktif memberikan masukan, menyampaikan kendala, dan merumuskan rancangan pasal-pasal perdes yang relevan dengan kondisi Desa Dasan Griya. Proses ini diharapkan dapat menghasilkan peraturan desa yang aplikatif, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat lokal, khususnya dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa, pokdarwis, dan masyarakat dalam memahami peraturan hukum yang mengatur pengelolaan desa wisata. Dengan adanya pemahaman yang baik mengenai hukum desa, diharapkan pengelolaan potensi wisata di Desa Dasan Griya dapat berjalan tertib, berkelanjutan, dan memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga.

Dr. Hilman menambahkan, “Kegiatan seperti ini bukan hanya sekadar pengabdian, tetapi juga bagian dari pembinaan desa berkelanjutan. Kami berharap Desa Dasan Griya dapat menjadi desa wisata model di Lombok Barat, bahkan menjadi desa binaan Fakultas Hukum UMMAT sehingga kolaborasi ini dapat terus berlanjut ke depan.” tambahnya. (HUMAS UMMAT)

Buka Peluang Magang dan Karier Global bagi Mahasiswa, FATEK UMMAT Jalin Kerja Sama Internasional dengan DAIICHI Group Jepang

Buka Peluang Magang dan Karier Global bagi Mahasiswa, FATEK UMMAT Jalin Kerja Sama Internasional dengan DAIICHI Group Jepang

Mataram , Teknik (FATEK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan lulusan yang berdaya saing global dengan menyelenggarakan Kuliah Pakar Fakultas bertajuk “Penandatanganan MoU & Sosialisasi Program Magang & Kerja di Jepang” bekerja sama dengan DAIICHI Group Jepang, pada Senin (18/8/2025) di Aula Lantai 3 UMMAT.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa aktif dan calon wisudawan dari Program Studi Teknik Sipil, Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Sistem dan Teknologi Informasi (STI), serta S1 dan D3 Teknik Pertambangan.

Dekan FATEK UMMAT, Dr. Ir. H. Aji Syailenda Ubaidillah, ST., M.Sc., menekankan pentingnya persiapan matang bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Menurutnya, setiap langkah menuju kesuksesan membutuhkan visi yang jelas dan pemahaman tentang tahapan-tahapan yang harus dilewati.

“Kami merasa terhormat karena perusahaan seperti DAIICHI Group bersedia bekerja sama dengan kami, berbagi wawasan, dan membuka peluang bagi mahasiswa serta calon alumni UMMAT. Kerja sama ini akan memperkuat daya saing lulusan kami, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global,” ujarnya.

Beliau menambahkan bahwa implementasi kerja sama akan dilakukan secara bertahap, mulai dari persiapan bahasa, pelatihan soft skills, hingga proses rekrutmen resmi oleh perusahaan. “Kami ingin memastikan bahwa lulusan UMMAT benar-benar siap tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari kemampuan bahasa, keterampilan kerja, dan etos profesional sehingga mereka mampu bersaing dan beradaptasi di dunia kerja internasional,” tegasnya.

Le Thi Thanh, pimpinan DAIICHI Group Jepang, menjelaskan terkait peluang kerja dan magang di Jepang, termasuk bidang-bidang yang saat ini membutuhkan tenaga profesional.

“Hal pertama yang perlu dipersiapkan ketika ingin bekerja di luar negeri adalah bahasa. Dengan bekal bahasa yang baik, banyak pintu peluang akan terbuka di masa depan. Saat ini perusahaan kami membutuhkan banyak tenaga kerja di berbagai bidang, antara lain konstruksi, manufaktur, teknologi informasi, dan mineralogi,” jelas Le Thi Thanh.

Ia juga menekankan bahwa Jepang menghadapi kekurangan tenaga kerja di banyak sektor, sehingga peluang bagi tenaga profesional muda Indonesia, termasuk lulusan UMMAT, terbuka sangat luas. Ia menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap budaya dan lingkungan kerja internasional.

Kegiatan ini disambut antusias oleh mahasiswa, terutama para calon wisudawan yang tengah mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Banyak mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar persyaratan, mekanisme, serta peluang pengembangan karir di Jepang. Beberapa mahasiswa menyatakan bahwa kesempatan ini memberi motivasi untuk lebih serius mempersiapkan diri, terutama dalam menguasai bahasa dan meningkatkan keterampilan profesional.

Puncak kegiatan diwarnai dengan penandatanganan MoU antara Fakultas Teknik UMMAT dan DAIICHI Group, yang menandai dimulainya hubungan kerja sama strategis. Kerja sama ini akan memberikan akses langsung bagi mahasiswa untuk mengikuti program magang dan peluang kerja di Jepang, sekaligus memperluas wawasan dan pengalaman internasional yang akan memperkuat kompetensi mereka.

Dekan FATEK menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu teknis, tetapi juga pengembangan soft skills dan profesionalisme, sehingga lulusan UMMAT siap menghadapi persaingan global.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap mahasiswa UMMAT mampu meraih pengalaman internasional yang berharga, meningkatkan kemampuan adaptasi, dan menjadi lulusan yang kompeten, beretika, serta siap bersaing di dunia kerja global,” tutupnya. (HUMAS UMMAT)

Siapkan Lulusan Kompeten dan Berdaya Saing, Teknik Pertambangan UMMAT Hadirkan Wawasan Karier dari Industri Tambang

Siapkan Lulusan Kompeten dan Berdaya Saing, Teknik Pertambangan UMMAT Hadirkan Wawasan Karier dari Industri Tambang

Mataram, Dalam upaya mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja, Program Studi S1 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik (FATEK), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Kuliah Pakar bertema “Peningkatan Kualitas Mahasiswa Menuju Dunia Kerja” pada Rabu (13/8). Acara ini berlangsung di Aula Lantai 3 UMMAT dan dihadiri oleh mahasiswa S1 Teknik Pertambangan.

Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan praktis dan wawasan industri, khususnya di sektor pertambangan. Seperti disampaikan oleh Sekretaris Prodi, Ariyanto, tujuan utama kuliah pakar ini adalah meningkatkan kualitas mahasiswa agar memiliki keunggulan kompetitif di pasar kerja.

“Kami berharap ke depan kegiatan kuliah pakar dapat dijadwalkan secara jelas, dan menghadirkan para expert di bidang masing-masing. Dengan begitu, minat, keterampilan, dan pengetahuan mahasiswa akan semakin berkembang. Pengalaman langsung dari para ahli, terutama mereka yang bekerja di perusahaan target mahasiswa, akan memberikan motivasi dan gambaran nyata tentang tantangan sekaligus peluang di dunia kerja,” ungkap Ariyanto.

Salah satu daya tarik utama kegiatan ini adalah kehadiran pembicara yang merupakan alumni S1 Teknik Pertambangan UMMAT dan kini bekerja di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), perusahaan tambang terkemuka di Indonesia. Kehadiran alumni ini memberi nilai tambah tersendiri karena mahasiswa mendapatkan cerita nyata perjalanan karier dari bangku kuliah hingga sukses bekerja di industri besar.

Dalam penyampaian materinya, narasumber memaparkan berbagai poin penting, antara lain: Keterampilan teknis (hard skills) yang dibutuhkan di industri pertambangan, mulai dari penguasaan perangkat lunak desain tambang, pemahaman teknis pengeboran, pengolahan mineral, hingga manajemen proyek. Keterampilan non-teknis (soft skills) seperti komunikasi efektif, kerja sama tim, kemampuan adaptasi, dan kepemimpinan. Strategi menghadapi seleksi kerja di perusahaan tambang, termasuk penyusunan CV yang menarik, teknik wawancara, serta pentingnya pengalaman magang. Tantangan lapangan di industri pertambangan, seperti keselamatan kerja (safety), kondisi medan yang ekstrem, serta tuntutan untuk bekerja di bawah tekanan waktu.

Wakil Dekan II Fakultas Teknik, H. Fariz Primadi Hirsan, ST., MT., yang mewakili Dekan Fakultas Teknik UMMAT. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah konkret Prodi S1 Teknik Pertambangan dalam mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja.

“Kuliah pakar seperti ini sangat penting untuk memberikan perspektif yang nyata kepada mahasiswa. Industri pertambangan terus berkembang dan menuntut SDM yang berkualitas, sehingga mahasiswa harus mempersiapkan diri sejak dini, tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga mental, keterampilan, dan jaringan profesional,” ujarnya.

Suasana kuliah pakar berlangsung interaktif. Mahasiswa dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari teknis pekerjaan di tambang, tips menghadapi seleksi perusahaan besar, hingga kiat menjaga kesehatan mental saat bekerja di medan yang menantang. Diskusi dua arah ini menciptakan atmosfer belajar yang dinamis dan membangkitkan motivasi peserta. (HUMAS UMMAT)