Perkuat Kiprah di Bidang Kesehatan, FIK UMMAT Jalani Evaluasi Lapangan Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA)

Perkuat Kiprah di Bidang Kesehatan, FIK UMMAT Jalani Evaluasi Lapangan Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA)

Dokumentasi TIM Internal Fakultas Ilmu Kesehatan UMMAT

Mataram, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mencatat langkah penting dalam pengembangan pendidikan kesehatan dengan menyelenggarakan Evaluasi Lapangan pembukaan program studi baru, yakni Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA). Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 11 November 2025, bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT.

Evaluasi lapangan ini menjadi bagian krusial dalam proses pendirian program studi baru yang diajukan oleh UMMAT kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tujuan kegiatan ini adalah memastikan kesiapan akademik, sumber daya manusia, infrastruktur, serta tata kelola lembaga sebelum memperoleh izin operasional resmi.

Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A.; Dekan FIK UMMAT, Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm.Klin., MARS.; para Wakil Rektor dan Sekretaris Rektor; Calon Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Program Profesi; serta Calon Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (CI).

Sementara dari pihak kementerian dan lembaga terkait, hadir Tim Evaluasi Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti, yang terdiri dari Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, I Gusti Lanang Bagus Eratodi, serta perwakilan akademisi dari Universitas Andalas dan Universitas Padjadjaran selaku asesor ahli bidang kefarmasian, bersama perwakilan dari Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti Kemendikbudristek RI.

Dalam sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, I Gusti Lanang Bagus Eratodi, mengapresiasi langkah progresif Universitas Muhammadiyah Mataram yang terus berkomitmen memperluas bidang keilmuan di sektor kesehatan. Menurutnya, kebutuhan tenaga apoteker di Indonesia, khususnya di wilayah timur, masih sangat tinggi dan membutuhkan institusi pendidikan yang mampu melahirkan lulusan berkompeten serta memiliki etika profesi yang kuat.

Dokumentasi Proses Evaluasi Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Berlangsung

“Kami memberikan apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Mataram atas inisiatif dan kesungguhannya dalam mengajukan pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker. Semoga melalui evaluasi ini, kita dapat memastikan kesiapan sarana prasarana, kurikulum, serta sumber daya dosen yang berkualitas. UMMAT memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat pendidikan profesi kefarmasian unggulan di kawasan timur Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menyampaikan bahwa pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker merupakan bagian dari visi besar UMMAT dalam memperkuat peran perguruan tinggi Muhammadiyah di bidang kesehatan dan pelayanan masyarakat.

“Pembukaan program studi ini bukan sekadar penambahan unit akademik baru, tetapi merupakan bagian dari komitmen UMMAT dalam membangun ekosistem pendidikan kesehatan yang holistik dan berbasis nilai-nilai keislaman. Kami ingin melahirkan tenaga kefarmasian yang tidak hanya unggul secara kompetensi, tetapi juga memiliki integritas moral, empati sosial, dan semangat rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.

Rektor juga menambahkan bahwa UMMAT saat ini terus memperkuat kerja sama dengan berbagai rumah sakit, apotek, dan lembaga farmasi di tingkat regional maupun nasional sebagai bagian dari upaya mendukung implementasi kurikulum profesi apoteker di masa mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FIK UMMAT, Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm.Klin., MARS., menyampaikan bahwa Fakultas Ilmu Kesehatan telah menyiapkan berbagai aspek penting untuk mendukung pembukaan program studi profesi apoteker, mulai dari fasilitas laboratorium farmasi, sistem pembelajaran berbasis digital, hingga tenaga pendidik dengan kualifikasi akademik dan kompetensi profesional sesuai standar nasional.

“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh sivitas akademika agar proses yang tengah kami jalankan dapat berjalan lancar hingga terbitnya izin operasional pembukaan PSPPA. Kami berkomitmen menghadirkan program pendidikan profesi apoteker yang unggul, inovatif, dan berkontribusi nyata bagi peningkatan mutu layanan kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

Kegiatan evaluasi lapangan ini juga diisi dengan peninjauan langsung terhadap berbagai fasilitas pendukung pembelajaran, seperti OSCE Center, CBT Center, laboratorium farmasi, ruang kelas, perpustakaan, sistem informasi akademik, serta sarana penunjang kegiatan mahasiswa. Tim evaluator memberikan sejumlah masukan konstruktif untuk penyempurnaan dokumen dan kesiapan akademik program studi sebelum memperoleh izin operasional. (HUMAS UMMAT)

Fakultas Pertanian UMMAT Gaungkan Inovasi Pangan Fungsional: Teratai Bukan Sekadar Hiasan, tapi Sumber Kesehatan

Fakultas Pertanian UMMAT Gaungkan Inovasi Pangan Fungsional: Teratai Bukan Sekadar Hiasan, tapi Sumber Kesehatan

Mataram, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai salah satu fakultas yang aktif mendorong riset dan inovasi di bidang pangan fungsional. Melalui Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP), fakultas ini sukses menggelar Kuliah Pakar bertajuk “Potensi Tanaman Teratai sebagai Minuman Fungsional”, dengan menghadirkan narasumber ahli nasional Dr. Rita Khairina dari Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, pada 5 November 2025 bertempat di Aula Lt.3 Rektorat.

Dekan Faperta UMMAT, Bapak Syirril Ihromi, S.P., M.P., menegaskan pentingnya kegiatan ilmiah sebagai bagian dari pembelajaran berbasis riset di lingkungan fakultas. “Kuliah pakar ini bukan sekadar agenda akademik, tetapi menjadi ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari pakar, menggali ide, dan melihat bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Dekan Syirril Ihromi dalam sambutannya.

Dalam pemaparannya, Dr. Rita Khairina menjelaskan bahwa tanaman teratai (Nymphaea sp.), yang selama ini dikenal hanya sebagai tanaman hias perairan, ternyata memiliki potensi besar di bidang pangan fungsional. Kandungan flavonoid, polifenol, dan antioksidan alami yang terdapat pada biji dan daun teratai mampu mendukung kesehatan jantung, menurunkan kadar kolesterol, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya penerapan teknologi pengolahan minimal dan stabilisasi senyawa bioaktif agar kandungan alami teratai tetap terjaga selama proses produksi minuman fungsional.

Sementara itu, Kepala Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP), Bapak Adi Saputrayadi, S.P., M.Si., menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari implementasi visi Prodi THP untuk melahirkan lulusan yang inovatif dan berjiwa peneliti. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya berpikir sebagai pengolah pangan, tetapi juga sebagai inovator yang mampu menciptakan produk fungsional berbasis potensi lokal seperti teratai, jagung, maupun rumput laut,” ungkap Adi Saputrayadi.

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Mahasiswa terlihat antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar proses ekstraksi senyawa bioaktif, formulasi minuman herbal, hingga peluang pengembangan produk fungsional skala industri. Dr. Rita juga memberikan apresiasi terhadap semangat dan rasa ingin tahu mahasiswa UMMAT yang dinilainya memiliki “sense of innovation” tinggi terhadap isu pangan sehat dan keberlanjutan.

Menutup kegiatan, pihak Prodi THP UMMAT menyampaikan apresiasi dan membuka peluang kerja sama riset dengan Universitas Lambung Mangkurat, khususnya dalam pengembangan pangan fungsional dan minuman herbal berbasis bahan lokal.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Fakultas Pertanian UMMAT dalam menggaungkan semangat inovasi, riset, dan kolaborasi lintas universitas, sekaligus memperkuat posisi UMMAT sebagai kampus yang berperan aktif dalam membangun ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat Indonesia. (HUMAS UMMAT)

Semarak Hari Guru Nasional 2025, FKIP UMMAT Teguhkan Peran Guru dalam Membangun Generasi Emas Indonesia

Semarak Hari Guru Nasional 2025, FKIP UMMAT Teguhkan Peran Guru dalam Membangun Generasi Emas Indonesia

Dokumentasi Acara Penutupan

Mataram, Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2025, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar kuliah umum bertajuk “Guru Inspiratif, Membangun Generasi Emas Indonesia”, pada Senin (10/11/2025). Kegiatan yang berlangsung di Auditorium H. Anwar Ikraman ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan FKIP UMMAT, serta para dosen dan tenaga kependidikan.

Ketua panitia pelaksana, Isnaini, M.H., M.Pd., yang juga Ketua Program Studi PPKn FKIP UMMAT, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan kuliah umum ini menjadi pembuka dari rangkaian acara peringatan Hari Guru Nasional yang diselenggarakan oleh FKIP UMMAT.

“Kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang refleksi bagi calon pendidik, tetapi juga sebagai wadah promosi FKIP UMMAT untuk memperkenalkan Universitas Muhammadiyah Mataram lebih luas kepada masyarakat. Setelah kuliah umum, akan dilanjutkan dengan berbagai lomba bagi pelajar SMA/SMK se-Pulau Lombok,” ujarnya.

Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan masa depan bangsa. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat para guru dan mahasiswa pendidikan yang terus berkomitmen mencerdaskan generasi muda Indonesia.

“Guru adalah sosok kunci dalam membangun generasi emas Indonesia. Oleh karena itu, kesejahteraan dan penghargaan terhadap guru harus menjadi perhatian bersama. Semoga seluruh guru di Indonesia mendapatkan apresiasi yang layak dari pemerintah maupun masyarakat,” tuturnya.

Dokumentasi Sambutan Wakil Rektor II UMMAT, Ir. Asmawati, M.P.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang membagikan pengalaman dan wawasan mereka terkait dunia pendidikan. Narasumber pertama, Dian Yanuartri, M.Pd., Guru SDN 13 Ampenan, membawakan topik “Memahami Peran Guru Kreatif Sesuai Zaman, Menumbuhkan Partisipasi Modern, dan Menciptakan Kelas yang Aktif dan Menyenangkan.” Ia menekankan pentingnya kreativitas guru dalam menghadirkan pembelajaran yang menarik dan relevan dengan perkembangan zaman.

Selanjutnya, Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd., M.Si., Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi NTB, menyampaikan materi “Kebijakan dan Arah Pengembangan Guru dan Tenaga Kependidikan.” Dalam paparannya, ia menyoroti arah kebijakan pendidikan nasional serta pentingnya peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan untuk menjawab tantangan global.

Sesi terakhir diisi oleh Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.S.I., Dekan FKIP UMMAT, yang membawakan materi “Semangat Keguruan dari KH. Ahmad Dahlan.” Ia mengajak seluruh peserta untuk meneladani perjuangan dan dedikasi pendiri Muhammadiyah dalam dunia pendidikan, serta menjadikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai dasar pengabdian guru di tengah masyarakat. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Resmi Lepas Dua Tim Debat Ikuti Jawa Pos Radar Bali IV 2025: Teguhkan Komitmen Membangun Generasi Kritis dan Berprestasi

UMMAT Resmi Lepas Dua Tim Debat Ikuti Jawa Pos Radar Bali IV 2025: Teguhkan Komitmen Membangun Generasi Kritis dan Berprestasi

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong prestasi mahasiswa di tingkat nasional. Melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA), UMMAT secara resmi melepas delegasi mahasiswa yang akan berkompetisi dalam Lomba Debat Mahasiswa Jawa Pos Radar Bali IV Tahun 2025 yang diselenggarakan di Universitas Internasional Bali, dengan mengusung tema “Merawat Bumi, Mewujudkan Energi Baru Terbarukan.”

Pelepasan berlangsung pada Rabu, 5 November 2025, bertempat di ruang kerja Wakil Rektor III UMMAT. Dalam kegiatan tersebut, Dr. Erwin, M.Pd., selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, secara langsung memberikan arahan dan motivasi kepada para peserta yang terdiri dari empat mahasiswa yang terbagi ke dalam dua regu mewakili UMMAT.

Adapun mahasiswa yang mewakili UMMAT terbagi ke dalam dua tim. Tim 1 terdiri atas Muhammad Naufal, mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, dan Jodi Haryadi, mahasiswa Program Studi Hukum. Sementara itu, Tim 2 beranggotakan M. Slamet Supriyatna, mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan dan Nanda Rizka Putri, mahasiswa Program Studi Hukum. Mereka akan didampingi oleh dosen pendamping, Kris Wardiansyah, S.H.,M.H.

Dr. Erwin menyampaikan bahwa keikutsertaan mahasiswa UMMAT dalam ajang debat nasional ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan kompetisi debat internal kampus yang sebelumnya diselenggarakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.

“Kami berharap ajang ini menjadi kesempatan dan peluang berharga bagi adik-adik untuk berkontribusi serta membawa nama baik UMMAT melalui capaian prestasi. Kompetisi ini merupakan tindak lanjut dari lomba debat internal kampus yang bertujuan mengasah kemampuan berpikir kritis, logika argumentasi, dan wawasan kebangsaan mahasiswa,” ujar Dr. Erwin.

Lebih lanjut, beliau menegaskan pentingnya semangat juang dan etika akademik dalam setiap kompetisi. “Kami berharap para peserta tidak hanya hadir sebagai partisipan, tetapi mampu berikhtiar secara maksimal untuk meraih prestasi terbaik. Mahasiswa UMMAT memiliki potensi yang tidak kalah dengan kampus-kampus besar lainnya. Hal ini telah terbukti dari berbagai prestasi yang berhasil diraih di tingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.

Selain itu, Dr. Erwin juga berpesan agar mahasiswa memperkaya referensi dan memperdalam pengetahuan mengenai isu-isu energi dan lingkungan yang menjadi topik utama debat. “InsyaAllah, keikutsertaan UMMAT dalam ajang ini menjadi energi baru bagi kampus kita. Manfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan, menjalin jejaring, serta berbagi pengalaman dengan peserta dari berbagai daerah bahkan negara. Kami mendoakan semoga seluruh peserta dapat berkompetisi dengan baik dan kembali membawa prestasi gemilang,” imbuhnya.

Pelepasan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan UMMAT dalam mengembangkan soft skills mahasiswa, khususnya dalam bidang komunikasi, kepemimpinan, dan pemikiran kritis. Hal ini merupakan wujud nyata implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang menekankan aspek pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti jejak mereka menjadi insan berprestasi, kami membuka ruang seluas-luasnya melalui berbagai program pengembangan kreativitas dan prestasi mahasiswa. Silakan menghubungi Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT di nomor 0819-9988-4461 (Kepala Bidang Pengembangan Kreativitas dan Prestasi Mahasiswa). (HUMAS UMMAT)

Kemendikdasmen dan UMMAT Kolaborasi Perkuat Kompetensi Guru Lombok Melalui Sosialisasi Pembelajaran Mendalam

Kemendikdasmen dan UMMAT Kolaborasi Perkuat Kompetensi Guru Lombok Melalui Sosialisasi Pembelajaran Mendalam

Dokumentasi Acara Pembukaan

Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sosialisasi Pembelajaran Mendalam (PM) yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen) melalui Badan Standarisasi, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) bekerja sama dengan Al Wasath Institute, pada Sabtu (1/11/2025) di Auditorium H. Anwar Ikraman, Kampus UMMAT.

Kegiatan strategis ini diikuti oleh ratusan guru SMA/SMK sederajat dari seluruh Pulau Lombok. Mereka hadir dengan semangat tinggi untuk memperdalam pemahaman tentang konsep Pembelajaran Mendalam sebagai pendekatan baru dalam menciptakan proses belajar yang lebih reflektif, humanis, dan berkesadaran.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, didampingi Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., serta didampingi oleh perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi NTB dan Kementerian Agama Kota Mataram.

Dalam sambutannya, Rektor UMMAT Drs. Abdul Wahab, M.A. menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Kemendikdasmen yang telah memilih UMMAT sebagai mitra penyelenggara kegiatan penting ini. “Kami menyambut dengan hangat kehadiran para guru hebat dari seluruh Pulau Lombok di kampus UMMAT. Sosialisasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kapasitas guru sebagai pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi dengan pendekatan yang bermakna dan berkesadaran,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa UMMAT terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Barat melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat. “Sebagai kampus yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan, UMMAT akan terus menjadi ruang penguatan profesionalisme guru dan pengembangan pendidikan yang berkarakter,” tambahnya.

Dokumentasi Sambutan Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA.

Adapun narasumber utama dalam kegiatan ini antara lain Toni Toharudin (Kepala BSKAP Kemendikdasmen), Intan Dwi Hastuti (Dosen PGSD UMMAT), dan Faozan Amar (Direktur Eksekutif Al Wasath Institute).

Dalam paparannya, Toni Toharudin menjelaskan bahwa Pembelajaran Mendalam merupakan respon Kemendikdasmen terhadap tantangan pendidikan masa kini, seperti cepatnya perubahan zaman, tantangan digitalisasi, dan kebutuhan kompetensi abad ke-21. “Pembelajaran Mendalam bukan pengganti kurikulum, tetapi pendekatan yang memperkuat pelaksanaan kurikulum agar lebih bermakna, menggembirakan, dan berkesadaran. Guru diharapkan mampu membangun suasana belajar yang menumbuhkan rasa ingin tahu, kolaborasi, serta nilai-nilai kemanusiaan,” jelasnya.

Sementara itu, Intan Dwi Hastuti, sebagai akademisi UMMAT, menekankan pentingnya memuliakan manusia dalam setiap proses belajar. “Prinsip utama Pembelajaran Mendalam adalah menghormati potensi peserta didik. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga penuntun yang membantu siswa menemukan jati dirinya,” ungkapnya.

Sedangkan Faozan Amar menyoroti tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan Pembelajaran Mendalam, terutama dari aspek internal seperti kurangnya refleksi diri dan inovasi dalam mengajar. “Guru perlu terus beradaptasi dan berinovasi agar pembelajaran tidak hanya bersifat transfer pengetahuan, tetapi menjadi proses hidup yang menggugah kesadaran peserta didik,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dua strategi besar untuk mendukung transformasi guru, yaitu peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan pengembangan karier, serta peningkatan kesejahteraan melalui program seperti tunjangan profesi, bantuan subsidi upah (BSU), dan insentif bagi guru non-ASN.

“Jika kedua strategi ini berjalan optimal, Pembelajaran Mendalam dapat diterapkan secara luas dan memberikan dampak signifikan bagi kemajuan pendidikan nasional,” tutupnya.

Kegiatan yang berlangsung dengan penuh semangat ini menjadi wadah bagi para guru untuk berdiskusi, berlatih refleksi, dan memperkuat jejaring profesional. Di akhir kegiatan, peserta diajak menyusun rancangan penerapan Pembelajaran Mendalam sesuai dengan karakteristik sekolah masing-masing. (HUMAS UMMAT)

LP3IK UMMAT Teguhkan Karakter Spiritual Gen Z melalui Baitul Arqam Mahasiswa 2025/2026

LP3IK UMMAT Teguhkan Karakter Spiritual Gen Z melalui Baitul Arqam Mahasiswa 2025/2026

Dokumentasi Acara Grand Opening BAMA 2025

Mataram, Suasana penuh semangat dan kekhidmatan menyelimuti Auditorium H. Anwar Ikraman Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) pada Jumat, 24 Oktober 2025. Ribuan mahasiswa baru memenuhi ruangan untuk mengikuti Grand Opening Baitul Arqam Mahasiswa (BAMA) Tahun Akademik 2025/2026 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian, Pengembangan, dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK). Dengan mengusung tema “Pembentukan Karakter Spiritual Gen Z: Purifikasi Aqidah dan Ibadah Menuju Ekosistem Kampus Islami,” kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan di lingkungan kampus, sekaligus membentuk mahasiswa berkarakter unggul, berakhlak mulia, dan berintegritas.

Dalam kegiatan ini, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Najih Prastyo, M.H., hadir sebagai narasumber utama. Dalam penyampaiannya, Najih menekankan pentingnya spiritualitas dalam menghadapi tantangan era digital yang serba cepat dan penuh distraksi. “Generasi Z adalah generasi yang kritis, kreatif, dan dinamis. Namun semua potensi itu akan sia-sia jika tidak dibangun di atas pondasi aqidah yang kuat dan ibadah yang lurus. Melalui Baitul Arqam, mahasiswa diarahkan untuk menjadi agen perubahan yang menebarkan nilai-nilai Islam di masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan BAMA ini diikuti oleh 2.044 mahasiswa baru dan akan berlangsung secara bertahap setiap akhir pekan Sabtu-Ahad (25-26 Oktober) hingga 30 November 2025. Menurut Ketua Panitia BAMA, Ilham, M.Pd., BI., Baitul Arqam merupakan kegiatan wajib bagi seluruh mahasiswa UMMAT, sekaligus bagian dari proses pembinaan ideologis dan spiritual yang juga diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan.

“Baitul Arqam bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi proses pembentukan karakter Islami yang mendalam. Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti dengan penuh kesungguhan, karena kegiatan ini juga menjadi salah satu syarat untuk mengikuti KKN, yudisium, dan wisuda,” jelas Ilham.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menegaskan bahwa menuntut ilmu tidak sekadar mengejar nilai akademik, melainkan merupakan bentuk ibadah kepada Allah Swt. “Menuntut ilmu adalah amal ibadah. Melalui Baitul Arqam, kita belajar menjadikan ilmu bukan hanya alat mencapai kesuksesan dunia, tetapi juga jalan menuju keberkahan hidup dan pengabdian kepada Allah,” ungkapnya dengan penuh makna.

Dokumentasi Pemaparan materi oleh Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Najih Prastyo, M.H.

Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa BAMA menjadi ruang pembinaan integral bagi mahasiswa agar unggul secara intelektual dan spiritual. “Alhamdulillah, Grand Opening Baitul Arqam Mahasiswa kembali dapat terlaksana. Melalui kegiatan ini, kita ingin mencetak mahasiswa yang berilmu, beradab, dan berkarakter Islami. Semoga seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan memberi manfaat besar bagi sivitas akademika UMMAT,” tutur Rektor.

Momentum BAMA 2025/2026 semakin bermakna dengan kehadiran Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Ayahanda Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., yang memberikan amanat tentang pentingnya membangun karakter spiritual Gen Z melalui purifikasi aqidah dan ibadah. “Baitul Arqam harus mampu melahirkan mahasiswa yang memiliki ciri khas Islami yang kuat. Outcome-nya harus spesifik, terukur, dan berdampak nyata terhadap kehidupan kampus. Untuk itu, seluruh civitas akademika UMMAT perlu menginternalisasi tujuh budaya kampus Islami,” tegasnya.

Adapun tujuh budaya kampus Islami UMMAT yang menjadi pedoman pembentukan karakter mahasiswa meliputi:

  1. Service Excellent melalui empat S (senyum, salam, sapa, sabar);
  2. Membudayakan shalat berjamaah di Masjid Al-Khoory;
  3. Membaca Al-Qur’an sebelum beraktivitas;
  4. Aktif mengikuti kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;
  5. Membiasakan berbusana Islami dan tidak merokok di area kampus;
  6. Menjaga akhlak karimah dalam pergaulan; dan
  7. Mengembangkan budaya akademik yang kolaboratif, meritokratis, jujur, tertib, dan amanah.

Ketua LP3IK UMMAT, Dr. Muhammad Anugrah Arifin, M.Pd.I., menuturkan bahwa Baitul Arqam Mahasiswa merupakan bagian dari sistem pembinaan berkelanjutan di Universitas Muhammadiyah Mataram. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk memahami nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan secara kontekstual dan aplikatif dalam kehidupan kampus.

“Melalui BAMA, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa menjadi mahasiswa Muhammadiyah berarti siap meneladani nilai-nilai Islam dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Ini adalah fondasi penting untuk membangun ekosistem kampus yang Islami dan berkemajuan,” jelasnya. (HUMAS UMMAT)