UMMAT Berbagi: ZIS sebagai Jalan Taqwa, KAJIMU Ramadan Sebarkan Ilmu dan Kepedulian

UMMAT Berbagi: ZIS sebagai Jalan Taqwa, KAJIMU Ramadan Sebarkan Ilmu dan Kepedulian

Mataram, 21 Maret 2025 – Dalam semangat Ramadan yang penuh berkah, Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Kajian Keislaman dan Kemuhammadiyahan (KAJIMU) spesial Ramadan 1446 H. Dengan mengangkat tema “ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) sebagai Jalan Menuju Taqwa”, kajian ini diisi langsung oleh Kepala LP3IK UMMAT dengan penuh khidmat. Dengan dihadiri civitas akademika UMMAT dan masyarakat sekitar yang antusias mendalami makna serta urgensi ZIS dalam kehidupan sosial dan keagamaan.

Tak hanya kajian, kegiatan ini juga semakin bermakna dengan pembagian 300 paket sembako kepada masyarakat sekitar kampus, sebagai bentuk nyata kepedulian di bulan suci. Acara puncak semakin meriah dengan diumumkannya kejuaraan Festival Semarak Ramadan Mahasiswa 2025.

Dalam kajiannya, Ust. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ritual, tetapi memiliki dimensi sosial yang mendalam. Ia menjelaskan bahwa zakat berfungsi untuk mensucikan jiwa serta meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial. Menurutnya, orang kaya yang terbiasa berbagi akan memiliki hati yang lebih lembut, sementara mereka yang enggan berbagi cenderung memiliki hati yang keras dan kurang peka terhadap penderitaan sesama. Ia juga menggarisbawahi bahwa Ramadan adalah waktu terbaik untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW yang setiap Ramadan semakin meningkatkan kualitas sedekahnya.

Lebih jauh, ia mengulas tingkatan dalam berzakat, berinfak, dan bersedekah. Tingkatan tertinggi adalah mereka yang memiliki keimanan luar biasa, seperti Abu Bakar As-Siddiq RA, yang menyumbangkan seluruh hartanya tanpa memikirkan dunia lagi. Tingkatan menengah adalah mereka yang tetap bersedekah dalam porsi yang seimbang, sebagaimana dicontohkan Umar bin Khattab RA. Sementara itu, tingkatan terendah adalah mereka yang hanya menunaikan zakat wajib, tetapi menutup mata terhadap zakat sunnah, sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Ghazali sebagai bentuk kelemahan iman.

Keikhlasan menjadi faktor kunci dalam berzakat dan bersedekah. Ada tiga indikator seseorang yang ikhlas: tidak membahas atau mengungkit amalannya, tidak terpengaruh oleh pujian maupun cacian, dan selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah SWT. Ia juga mengingatkan bahwa zakat, infak, dan sedekah sebaiknya diberikan terlebih dahulu kepada keluarga dan orang-orang terdekat sebelum diperluas ke masyarakat luas. Dalam hal ini, UMMAT telah menjalankan prinsip tersebut dengan memberikan bantuan kepada pegawai, dosen, dan masyarakat sekitar.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam sambutannya menegaskan pentingnya semangat berbagi di bulan Ramadan. Ia berharap paket sembako yang dibagikan dapat memberikan manfaat nyata bagi para penerima dan mengajak seluruh civitas akademika untuk terus mengamalkan nilai-nilai kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Selain kajian dan pembagian sembako, acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi mahasiswa yang berpartisipasi dalam Festival Semarak Ramadan 2025. Lomba-lomba seperti tahfidz juz 30, tartil Quran, dan ceramah turut memeriahkan acara ini.

KAJIMU Spesial Ramadan 1446 H ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman keislaman, tetapi juga memperkuat nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga kegiatan ini menginspirasi lebih banyak individu untuk meningkatkan kepedulian dan kebermanfaatan bagi sesama, terutama di bulan suci Ramadan. (HUMAS UMMAT).

Mahasiswa UMMAT Lolos Final MHQ Internasional, Harumkan NTB di Kancah Dunia

Mahasiswa UMMAT Lolos Final MHQ Internasional, Harumkan NTB di Kancah Dunia

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Minwar Hadi, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT, berhasil menjadi finalis dalam Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional cabang tahfizh Quran 10 juz yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Riau.

Ajang ini diikuti oleh 63 peserta dari berbagai daerah dan negara, termasuk Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja. Dari jumlah tersebut, hanya enam orang yang berhasil melaju ke babak final. Mereka terdiri dari satu peserta asal Malaysia, dua peserta dari Jawa Tengah, dua peserta dari Riau, dan satu peserta dari Nusa Tenggara Barat, yakni Minwar Hadi dari UMMAT. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama UMMAT tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional dalam bidang tahfizh Quran.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Semoga dengan musabaqah seperti ini akan lahir kader-kader Islami yang mampu berkontribusi bagi agama, negara, dan masyarakat Indonesia. Keberhasilan ini juga membawa keberkahan bagi Universitas Muhammadiyah Mataram. Aamiin,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa dalam kompetisi ini UMMAT mengirimkan empat mahasiswa yang berpartisipasi dalam dua kategori, yaitu Hifzil Quran 20 juz dan 10 juz. “Dari empat mahasiswa yang mengikuti seleksi daring melalui Zoom Meeting, satu orang berhasil melaju ke babak final. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya. Seleksi online telah berlangsung sejak 17 Maret 2025, sementara babak final akan diselenggarakan pada 21 Maret 2025 dan diakhiri dengan acara ramah tamah serta pengumuman pemenang pada 22 Maret 2025 mendatang.

Lebih lanjut, Muhammad Anugerah Arifin berharap bahwa prestasi mahasiswa UMMAT di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) semakin meningkat. “Catur Dharma di PTMA, termasuk UMMAT, tidak hanya menekankan penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga mendorong prestasi mahasiswa di bidang AIK. Kami ingin semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berprestasi dalam cabang seperti MHQ, tilawah, tartil, tahfizh, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah (MKKI), karya tulis Alquran, syarhil Quran, dan lainnya,” jelasnya. Ke depan, LP3IK berkomitmen untuk melakukan pembinaan yang lebih intensif agar mahasiswa lebih siap bersaing dan meraih juara dalam kompetisi-kompetisi selanjutnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa UMMAT dalam ajang internasional ini. “Keberhasilan Minwar Hadi di MHQ Internasional menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang AIK. Kami akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik agar prestasi mahasiswa semakin berkembang,” katanya.

Prestasi ini semakin memperkuat komitmen UMMAT dalam mencetak generasi unggul yang memiliki kecerdasan akademik, ketangguhan spiritual, dan moral yang kuat. Keikutsertaan mahasiswa dalam ajang MHQ Internasional ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk lebih giat dalam mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam bidang akademik maupun religius. Ke depan, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tak hanya berkompetensi di dunia profesional, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai Islam yang kokoh (HUMAS UMMAT).

Strategi Sukses Lolos Hibah! UMMAT Gelar Klinik Proposal Penelitian dan PKM 2025

Strategi Sukses Lolos Hibah! UMMAT Gelar Klinik Proposal Penelitian dan PKM 2025

Mataram, 20 Maret 2025 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Pelatihan dan Klinik Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemdiktisaintek 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 20 hingga 21 Maret 2025 mendatang, dengan menghadirkan dua narasumber ahli di bidangnya.

Dua narasumber yang diundang dalam pelatihan ini adalah Prof. Apt. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., akademisi dari Universitas Sanata Darma, yang akan membawakan materi tentang trik lolos hibah penelitian dana Kemristek 2025, serta Prof. Dr. Ir. Ketut Widnyana, M.Si., akademisi dari Universitas Mahasaraswati, yang akan memberikan materi mengenai trik sukses mendapatkan hibah PKM dana Kemristek 2025.

Dalam sambutannya, Kepala LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi kepada dosen dalam menyusun proposal hibah. “Harapannya, Bapak dan Ibu dosen dapat memperoleh ilmu, masukan, serta tips dan trik dari para narasumber sehingga dapat lolos pendanaan hibah,” ujarnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia berharap agar para dosen dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk meningkatkan peluang diterimanya proposal hibah. “Semoga dengan mengikuti bimbingan dari pemateri, proposal Bapak dan Ibu dapat diterima dan memperoleh hibah sebagai stimulan. Keuntungan yang diperoleh dari keberhasilan ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi kemajuan lembaga,” ungkapnya.

Selain sesi penyampaian materi, kegiatan ini juga mencakup sesi konsultasi langsung dengan narasumber. Para peserta dapat berdiskusi secara mendalam mengenai tantangan yang dihadapi dalam penyusunan proposal, serta mendapatkan bimbingan secara langsung untuk meningkatkan kualitas proposal mereka. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret terhadap kendala-kendala yang sering ditemui dalam proses pengajuan hibah.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan dosen dari berbagai fakultas di UMMAT. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi pelatihan. Beberapa dosen juga berbagi pengalaman mereka dalam menyusun proposal hibah sebelumnya, baik yang telah berhasil maupun yang masih perlu perbaikan.

Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dorongan bagi para dosen UMMAT untuk lebih aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat melalui program-program hibah yang tersedia. Dengan adanya bimbingan yang intensif, diharapkan jumlah proposal hibah dari UMMAT yang berhasil mendapatkan pendanaan semakin meningkat di tahun 2025 (HUMAS UMMAT).

Perkuat Spirit Ramadhan dan Nilai Islami di Kampus, UMMAT Gelar Festival Ramadhan Mahasiswa

Perkuat Spirit Ramadhan dan Nilai Islami di Kampus, UMMAT Gelar Festival Ramadhan Mahasiswa

Mataram, 17 Maret 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengamalan, dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) sukses menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) perdana dalam rangka Festival Ramadhan Mahasiswa 1446 H. Festival ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk memperkuat kecintaan terhadap Al-Qur’an serta memperdalam pemahaman nilai-nilai Islam. Tiga kategori utama diperlombakan dalam MTQ ini, yaitu Hifzhul Quran Juz 30, Tartil Quran, dan Ceramah, yang diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan UMMAT.

Wakil Rektor IV UMMAT yang membidangi Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya MTQ perdana tingkat universitas ini. Ia menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program kampus dalam membangun ekosistem Islami, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam hati para mahasiswa. “Kami berharap ke depan acara seperti ini dapat lebih terorganisir dengan baik. Festival-festival keagamaan seperti ini harus menjadi program khusus, karena bagaimanapun juga, sebagai kampus Muhammadiyah, atmosfer islamisasi harus senantiasa hadir,” ujar Dr. Zaenuddin.

Kepala LP3IK UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa penyelenggaraan MTQ ini dilatarbelakangi oleh tingginya permintaan undangan MTQ mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional. Setelah dilakukan survei, ditemukan bahwa banyak mahasiswa UMMAT memiliki potensi dalam bidang Al-Quran, baik dalam aspek tartil, tilawah, khatam, maupun karya ilmiah Al-Quran.

“Berdasarkan potensi-potensi tersebut, kami merasa perlu menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk berkembang. Oleh karena itu, melalui lomba ini, kami dapat mengidentifikasi dan membina peserta secara lebih masif. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari visi ekosistem kampus Islami yang telah dibangun bersama Wakil Rektor IV. Dengan adanya event seperti ini, mahasiswa lebih aktif dalam kegiatan positif yang berorientasi pada Al-Quran, sehingga waktu mereka dapat diisi dengan hal-hal yang bermanfaat,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, LP3IK UMMAT berencana melakukan pembinaan intensif bagi mahasiswa yang berprestasi di bidang AIK (Al Islam dan Kemuhammadiyahan). “Ke depannya, diharapkan dapat dibentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) khusus yang menaungi potensi-potensi keislaman di kalangan mahasiswa. UKM ini tidak hanya akan berfokus pada Baca Tulis Quran (BTQ), tetapi juga membahas aspek lain dalam Islam dan Kemuhammadiyahan secara lebih luas. Dengan demikian, diharapkan akan lahir bibit-bibit unggul yang siap berkompetisi di event nasional maupun internasional”, tutup Kepala LP3IK UMMAT.

Penyelenggaraan MTQ Mahasiswa 1446 H ini menjadi langkah awal dalam memperkuat atmosfer religius di lingkungan UMMAT serta mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan keagamaan dan membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari (HUMAS UMMAT).

Zakat, Infak, dan Sedekah: Amalan Berlipat Ganda di Bulan Ramadan

Zakat, Infak, dan Sedekah: Amalan Berlipat Ganda di Bulan Ramadan

Mataram, 17 Maret 2025 – Dosen Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Mardiyah Hayati, M.Pd.I., berbagi mutiara qalbu tentang bagaimana bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi waktu terbaik untuk meningkatkan amal kebajikan. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah zakat, infak, dan sedekah, yang tidak hanya bernilai sosial tinggi tetapi juga menjadi sarana pembersihan jiwa serta harta yang Allah janjikan dengan pahala berlipat ganda.

Keutamaan Zakat di Bulan Ramadan

Zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, dan membayarkannya di bulan Ramadan memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk menunaikan zakat fitrah sebelum hari raya Idul Fitri sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa serta sebagai bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Selain zakat fitrah, membayar zakat maal di bulan Ramadan juga sangat dianjurkan. Banyak kaum Muslimin memilih bulan ini untuk menunaikan zakatnya karena pahala yang dijanjikan Allah begitu besar, sebagaimana firman-Nya:

“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Infak dan Sedekah: Ladang Amal Tak Terbatas

Ramadan juga menjadi momentum bagi umat Islam untuk berlomba-lomba dalam berinfak dan bersedekah. Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam hal ini. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

“Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan saat Jibril menemuinya. Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadan untuk mengajarkan Al-Qur’an, dan kedermawanan Rasulullah SAW lebih cepat dari angin yang berhembus.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa bersedekah di bulan Ramadan memiliki keutamaan luar biasa. Bahkan, dalam hadis lain Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Keutamaan ini menjadi dorongan bagi kita untuk memperbanyak sedekah, baik dalam bentuk makanan berbuka, bantuan kepada fakir miskin, maupun dukungan bagi mereka yang membutuhkan.

Ramadan, Bulan Berlipat Ganda Pahala

Di bulan suci ini, segala amalan dilipatgandakan pahalanya. Maka, tidak heran jika banyak umat Islam berlomba-lomba dalam zakat, infak, dan sedekah. Selain membersihkan harta dan jiwa, amalan ini juga membantu mempererat ukhuwah Islamiyah serta meringankan beban sesama.

Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk semakin memperbanyak zakat, infak, dan sedekah. Dengan berbagi, kita tidak hanya mendapatkan pahala yang besar, tetapi juga menjadikan bulan ini lebih bermakna bagi kita dan saudara-saudara kita yang membutuhkan (HUMAS UMMAT).

Prodi S1 ​​Farmasi UMMAT Sukses Raih Akreditasi Baik Sekali, Langkah Besar Menuju Pengembangan Profesi Apoteker

Prodi S1 ​​Farmasi UMMAT Sukses Raih Akreditasi Baik Sekali, Langkah Besar Menuju Pengembangan Profesi Apoteker

Mataram, 12 Maret 2025 – Kabar membanggakan datang dari Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Prodi ini resmi meraih akreditasi Baik Sekali dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen UMMAT dalam menghadirkan pendidikan farmasi berkualitas tinggi serta menjadi pijakan strategis untuk pengembangan Program Studi Profesi Apoteker di masa depan. 

Dekan FIK UMMAT, Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm., Klin., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi ini.  “Alhamdulillah, ini adalah hasil dari kerja keras dan sinergi luar biasa seluruh civitas akademika, mahasiswa, alumni, serta dukungan dari berbagai pihak. Akreditasi Baik Sekali menjadi bukti bahwa Prodi Farmasi UMMAT terus berkembang, berkomitmen pada peningkatan mutu akademik, dan siap melahirkan tenaga farmasi yang kompeten serta berdaya saing tinggi.” ujar Apt. Nurul Qiyaam.

Lebih dari sekadar pencapaian administratif, keberhasilan ini juga membuka peluang baru bagi Prodi Farmasi UMMAT untuk terus berkembang. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan pembukaan Program Studi Profesi Apoteker, sebuah langkah besar yang akan melengkapi pendidikan farmasi di UMMAT. 

“Kami tengah mempersiapkan Prodi Profesi Apoteker untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan tenaga farmasi yang profesional dan memiliki kompetensi tinggi. Ini bukan hanya tentang memenuhi standar akademik, tetapi juga tentang mencetak apoteker yang siap menghadapi tantangan industri kesehatan yang dinamis,” tambahnya. 

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., juga menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini dan menegaskan bahwa peningkatan kualitas akademik akan terus menjadi prioritas utama universitas. “Akreditasi Baik Sekali ini adalah cerminan dari komitmen UMMAT dalam mencetak lulusan yang unggul. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus berinovasi dan menjaga standar pendidikan yang tinggi. Insya Allah, dengan kerja sama dan semangat yang kuat, UMMAT akan semakin maju dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas,” ungkapnya. 

Ke depan, FIK UMMAT akan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan farmasi dengan mengembangkan kurikulum berbasis kebutuhan industri, meningkatkan fasilitas laboratorium berstandar tinggi, serta memperluas jaringan kerja sama dengan institusi farmasi dan kesehatan, baik di dalam maupun luar negeri. 

Dengan akreditasi Baik Sekali, Prodi S1 Farmasi UMMAT semakin mantap melangkah menuju pengembangan profesi apoteker yang lebih inovatif dan berdaya saing tinggi. Sebuah perjalanan yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga membawa harapan besar bagi masa depan dunia farmasi di Indonesia (HUMAS UMMAT).