Pascasarjana UMMAT Gelar Matrikulasi Tahun Akademik 2025/2026, Bekali Mahasiswa Baru dengan 28 Materi Akademik

Pascasarjana UMMAT Gelar Matrikulasi Tahun Akademik 2025/2026, Bekali Mahasiswa Baru dengan 28 Materi Akademik

Mataram, Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menggelar kegiatan Matrikulasi Tahun Akademik 2025/2026 pada Rabu, 3 September 2025 di Gedung Lantai IV Pascasarjana UMMAT. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membekali mahasiswa baru dalam menghadapi proses perkuliahan di tingkat magister.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Rektor UMMAT, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Wakil Rektor dan Sekretaris Rektor UMMAT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat, Direktur Pascasarjana, Kaprodi, dosen Pascasarjana, serta seluruh mahasiswa baru.

Ketua Panitia, Dr. Khairil Anwar, M.Pd.,Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah pendaftar program Pascasarjana UMMAT tahun ini lebih dari 100 orang, namun yang mengikuti matrikulasi berjumlah 59 orang. Kegiatan akan berlangsung selama dua hari, yakni 3–4 September 2025.

“Selama dua hari, akan ada sekitar 28 materi penting yang dibahas, mulai dari pengenalan sistem pendidikan di Program Magister UMMAT, sistem akademik, sistem keuangan, sarana dan prasarana, kemahasiswaan dan alumni, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, hingga pelayanan teknologi informasi, perpustakaan, pusat bahasa, lembaga penjaminan mutu, pengabdian kepada masyarakat, pengelolaan jurnal, akreditasi, serta pengembangan SDM dan teknologi informasi. Selain itu, mahasiswa juga akan dibekali dengan pengantar keilmuan sesuai program studinya, mencakup ilmu hukum, ilmu lingkungan, dan pendidikan dasar,” jelasnya.

Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan bahwa matrikulasi merupakan tahapan penting agar mahasiswa baru memahami sistem akademik dan mampu menyiapkan diri untuk menempuh studi dengan baik.

Sementara itu, Rektor UMMAT, yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., memberikan pesan motivasi kepada mahasiswa baru. “Ada dua hal kunci untuk kelancaran akademik. Pertama, kerjakan semua yang diarahkan oleh para dosen, termasuk tugas-tugas. Kedua, laksanakan hak dan kewajiban bapak ibu dengan baik. Harus ada take and give antara dosen dan mahasiswa. Inilah tujuan matrikulasi, bagaimana cara agar studi bisa selesai tepat waktu. Maka dari sekarang, siapkan tesis sejak awal,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengingatkan kembali sejarah berdirinya Muhammadiyah tahun 1912 yang bertujuan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Ia menegaskan bahwa UMMAT memiliki visi yang sejalan, dengan mengedepankan Chatur Dharma yang mencakup Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, berbeda dengan perguruan tinggi lain yang hanya berpegang pada Tri Dharma.

Pesan serupa juga disampaikan oleh Ketua PWM NTB, yang diwakilkan oleh Prof. Dr. H. Mukhlis, M.Si.. Beliau menekankan pentingnya mahasiswa untuk selalu meraih ridha Allah SWT dan meneladani Nabi Muhammad SAW dalam ucapan maupun perbuatan.

“Cara hidup kita harus berubah. Kini kita berada di gelombang ketiga peradaban, di mana teknologi telah menyatu dengan manusia. Siapa yang tidak menguasai teknologi akan tertinggal. Bahkan, jika kita lihat kondisi saat ini, sebagian masih hidup dengan cara purbakala. Karena itu, akademisi yang diharapkan UMMAT adalah akademisi yang bisa menulis dan memberi kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan,” ungkapnya.

Dengan pelaksanaan matrikulasi ini, Pascasarjana UMMAT berharap mahasiswa baru dapat memahami sistem dan kultur akademik, sekaligus menyiapkan langkah awal menuju penyelesaian studi tepat waktu. Program ini menjadi fondasi agar lulusan Pascasarjana UMMAT tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu mengembangkan diri sesuai nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. (HUMAS UMMAT)

Soroti Isu Pekerja Migran, Politik Ketenagakerjaan, dan Cyberlaw, Pascasarjana UMMAT Hadirkan Kuliah Pakar

Soroti Isu Pekerja Migran, Politik Ketenagakerjaan, dan Cyberlaw, Pascasarjana UMMAT Hadirkan Kuliah Pakar

Mataram, Program Studi Hukum Program Magister Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali meneguhkan komitmennya dalam meningkatkan mutu akademik dan kualitas lulusan dengan menyelenggarakan Kuliah Pakar pada 02 September 2025. Kegiatan ini berlangsung di lantai IV Gedung Pascasarjana UMMAT dan dihadiri oleh dosen, mahasiswa magister hukum, serta tamu undangan dari berbagai kalangan akademisi dan praktisi hukum.

Kuliah pakar kali ini menghadirkan dua tokoh penting dalam bidang hukum ketenagakerjaan dan perlindungan pekerja migran, yakni Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, SH., MH., dan Dr. Agusmidah, SH., MH., Kehadiran keduanya menjadi momentum berharga bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan serta memperdalam pemahaman terkait dinamika hukum ketenagakerjaan, terutama di tengah arus globalisasi dan disrupsi teknologi yang semakin pesat.

Ketua Panitia Penyelenggara, Dr. Rina Rahayu H., SH., MH., menyampaikan bahwa kuliah pakar ini bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan salah satu strategi penting dalam memperkuat akreditasi program studi. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya prodi dalam menjamin mutu akademik. Kami berharap audiens, khususnya mahasiswa, bisa aktif bertanya dan berdiskusi sehingga suasana akademik semakin hidup,” ungkapnya.

Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa kuliah pakar ini juga menjadi wujud nyata ikhtiar Pascasarjana UMMAT untuk menyiapkan sumber daya manusia hukum yang profesional, visioner, dan adaptif terhadap dinamika zaman.

“Harapan ke depan, di tahun 2027, tiga prodi Pascasarjana UMMAT bisa meraih akreditasi Unggul. Kita juga sedang menghadapi tantangan hukum baru, mulai dari cyberlaw akibat percepatan teknologi AI, revisi berbagai undang-undang, hingga dinamika politik pasca pemilu. Semua ini membutuhkan kajian mendalam dan kesiapan akademisi hukum,” ujarnya.

Ia juga menyoroti fenomena aksi-aksi demonstrasi yang marak terjadi belakangan ini, yang menurutnya menjadi refleksi adanya ruang kosong dalam kajian hukum yang perlu diisi oleh kampus. “Inilah krisis yang harus kita jawab melalui studi hukum. UMMAT sebagai rumah pencerahan harus tampil menghadirkan solusi,” tegasnya.

Rektor UMMAT yang diwakili Sekretaris Rektor II, Dr. Siti Hasanah, SH., MH., menyampaikan apresiasi atas tema dan kehadiran narasumber yang dinilainya sangat relevan dengan kondisi aktual bangsa. “Tema ini sangat luar biasa dan strategis. Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini, tetapi terus berlanjut secara kontinyu. Masalah perlindungan pekerja migran, termasuk yang terjadi pada tenaga kerja Indonesia di Kamboja, harus menjadi bahan diskusi serius,” ungkapnya.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa agar tidak hanya menjadi pendengar pasif, melainkan turut aktif dalam menyerap dan mengkritisi materi. “Kesempatan seperti ini sangat berharga. Jadikan kuliah pakar ini sebagai ruang belajar yang menambah pemahaman kalian tentang hukum di tengah perubahan zaman,” tambahnya.

Kegiatan kuliah pakar ini berlangsung dalam suasana akademik yang penuh antusiasme. Mahasiswa terlihat aktif mengajukan pertanyaan terkait tantangan hukum pekerja migran, perlindungan tenaga kerja di era digital, hingga implikasi hukum dari perkembangan AI dalam dunia ketenagakerjaan. Interaksi dua arah antara peserta dan narasumber menciptakan atmosfer diskusi yang kritis, ilmiah, dan inspiratif. (HUMAS UMMAT)

Tanamkan Nilai Anti-Bullying, Mahasiswa PLP II KKN Dik Wujudkan Sekolah Ramah dan Nyaman di SDN 1 Keruak

Tanamkan Nilai Anti-Bullying, Mahasiswa PLP II KKN Dik Wujudkan Sekolah Ramah dan Nyaman di SDN 1 Keruak

Keruak, LotimDalam rangka mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari praktik perundungan (bullying), mahasiswa PLP II KKN Dik SDN 1 Keruak Universitas Muhamadiyah Mataram (UMMAT) yang diketuai oleh Wendi Munajat Sahputra menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Stop Bullying dengan mengusung tema “Stop Bullying: Mari Wujudkan Lingkungan Sekolah yang Ramah dan Nyaman”. Kegiatan ini berlangsung di SDN 1 Keruak dan diikuti oleh 61 siswa dari berbagai tingkat kelas pada 28 Agustus 2025 kemarin.

Kepala Sekolah SDN 1 Keruak, menekankan bahwa praktik bullying harus dihentikan sejak dini, karena dapat merusak mental dan perkembangan karakter anak. Menurutnya, sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk kepribadian yang berakhlak mulia.

Ketua Kelompok PLP II KKN Dik, Wendi Munajat Sahputra, menyampaikan pentingnya kesadaran bersama untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain. “Kami berharap kegiatan ini bisa membuka wawasan anak-anak tentang bahaya bullying, sehingga mereka tidak hanya menjauhi perilaku tersebut, tetapi juga mampu menjadi agen kebaikan dengan mengajak teman-temannya untuk saling mendukung dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,” ungkapnya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi inti oleh narasumber yang memaparkan tentang: Pengertian bullying dan berbagai bentuknya, baik verbal, fisik, maupun psikologis, Dampak negatif bullying terhadap korban, pelaku, bahkan lingkungan sekolah secara keseluruhan, serta Cara-cara sederhana yang bisa dilakukan siswa untuk mencegah bullying, seperti berani berkata tidak, melapor kepada guru, dan mendukung teman yang menjadi korban.

Agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa, kegiatan juga diisi dengan pemutaran video animasi edukasi tentang bullying. Video tersebut menampilkan kisah sederhana yang menggambarkan bagaimana bullying bisa terjadi di sekolah dan bagaimana siswa seharusnya bersikap untuk mencegahnya. Momen ini menjadi salah satu sesi yang paling berkesan, karena para siswa terlihat antusias, fokus, dan mampu memahami pesan yang disampaikan.

Dalam kesempatan ini, Wendi Munajat Sahputra menegaskan kembali harapan besarnya terhadap siswa SDN 1 Keruak. “Semoga anak-anak di sekolah ini tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, menghargai perbedaan, dan mampu menolak segala bentuk bullying. Kesadaran ini penting ditanamkan sejak dini, agar kelak mereka menjadi generasi yang kuat, cerdas, dan berkarakter mulia,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Humairah, M.Pd., juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya, upaya nyata mahasiswa untuk menanamkan nilai-nilai positif di sekolah dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam membangun budaya pendidikan yang sehat. “Semoga kesadaran anak-anak atau siswa, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan masyarakat umum, terkait bahaya bullying semakin masif. Dengan gerakan seperti ini, kita bisa bersama-sama menciptakan ruang pendidikan yang lebih ramah, aman, dan berorientasi pada pengembangan karakter,” tegasnya. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Berprestasi! Mahasiswa FISIPOL Raih Silver Medal di Pekan Essay Nasional 2025

UMMAT Berprestasi! Mahasiswa FISIPOL Raih Silver Medal di Pekan Essay Nasional 2025

Mataram, Kabar membanggakan datang dari Baiq Imaniar Cahyani, mahasiswi semester 5 Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang berhasil meraih Juara 2 (Silver Medal) pada ajang bergengsi Pekan Essay Nasional (PENA) 2025 yang digelar di Universitas Mataram pada 30–31 Agustus 2025.

Kompetisi tersebut mempertemukan 127 peserta dari 37 perguruan tinggi se-Indonesia dengan mengusung 8 subtema: hukum sosial & ekonomi, kesehatan, lingkungan, pangan, pariwisata & budaya, pendidikan, pertanian, serta teknologi. Baiq Imaniar tampil menonjol dengan karya esainya di kategori Hukum Sosial & Ekonomi, yang berhasil menyita perhatian dewan juri dan mengantarkannya meraih posisi kedua.

Dalam wawancara, Baiq Imaniar mengungkapkan kisah inspiratif di balik langkahnya mengikuti lomba ini. Selama ini, ia hanya menulis di buku harian sebagai cara pribadi untuk mengekspresikan diri. Namun, keberanian untuk keluar dari zona nyaman mengantarkannya pada pengalaman baru.

“Saya awalnya hanya menulis diary di buku catatan harian. Tapi kemudian saya berpikir, alangkah baiknya kalau hobi menulis ini saya gunakan untuk menuangkan ide dan gagasan yang bisa memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat,” ujarnya penuh semangat.

Perjalanan menuju panggung nasional tidak berjalan mulus. Baiq Imaniar mengaku menghadapi rasa takut gagal dan ekspektasi tinggi karena membawa nama besar UMMAT dalam kompetisi. Namun, berkat keyakinan, doa, dan dukungan penuh dari dosen serta teman-teman, ia berhasil menepis keraguan tersebut.

“Saya sempat takut gagal, apalagi membawa nama almamater di tingkat nasional. Tapi pengalaman ini justru membentuk mental saya untuk lebih berani. Setiap langkah di arena lomba adalah bagian dari proses belajar,” tuturnya.

Selain meraih prestasi, pengalaman mengikuti PENA 2025 memberikan pelajaran berharga bagi Baiq Imaniar. Bertemu dengan mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia membuka wawasan baru, melatih kemampuan berpikir kritis, sekaligus membangun jejaring akademik.

“Bisa bertemu teman-teman dari luar daerah, berdiskusi, berinovasi, dan menjalin kolaborasi adalah pengalaman yang luar biasa. Yang lebih penting, pengalaman ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kampus, terutama Dekan FISIPOL Dr. Iwan Tanjung Sutarna, M.Si., yang selalu memberikan bimbingan, serta Wadek II FISIPOL dan Kaprodi Administrasi Publik atas dukungan moril dan materil sehingga ia bisa tampil maksimal dalam ajang nasional ini.

Sebagai penutup, Baiq Imaniar menitipkan pesan inspiratif untuk mahasiswa UMMAT agar berani mengambil peluang dan tidak takut gagal. “Lebih baik gagal dalam mencoba daripada mati penasaran. Ambil resikonya, atau kita tidak akan pernah ke mana-mana. Saya berharap teman-teman bisa termotivasi, dan semoga ke depan nama UMMAT semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional lewat prestasi-prestasi gemilang,” pungkasnya.

Prestasi yang diraih Baiq Imaniar Cahyani tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menambah catatan manis bagi UMMAT sebagai perguruan tinggi yang terus mendorong mahasiswa untuk berani berkarya, berinovasi, dan berkompetisi di tingkat nasional. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki daya saing tinggi serta mampu membawa nama kampus lebih dikenal luas. (HUMAS UMMAT)

BEM dan DPM FH UMMAT Periode 2025–2026 Resmi Dilantik, Teguhkan Semangat Baru Mahasiswa Hukum

BEM dan DPM FH UMMAT Periode 2025–2026 Resmi Dilantik, Teguhkan Semangat Baru Mahasiswa Hukum

Mataram, Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar pelantikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) terpilih periode 2025–2026 pada Selasa, 26 Agustus 2025. Acara yang berlangsung di Aula Lantai 1 Fakultas Hukum UMMAT tersebut mengusung tema “Mengelola Semangat Baru Menuju BEM dan DPM Hukum Aktif, Progresif, dan Unggul”.

Dalam momen bersejarah ini, Imam Dwi Ananda resmi dikukuhkan sebagai Ketua BEM FH UMMAT, sementara Sofian Sabar dipercaya menakhodai DPM FH UMMAT periode 2025–2026.

Wakil Dekan II FH UMMAT, Anies Prima Dewi,S.H.,M.H., menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk meneguhkan komitmen mahasiswa hukum dalam mewujudkan budaya akademik dan demokrasi yang sehat di lingkungan kampus.

“Kami berharap kepengurusan baru dapat menjadi teladan dalam menumbuhkan budaya demokrasi, memperjuangkan aspirasi mahasiswa, serta bersinergi dengan civitas akademika untuk membangun dan memajukan Fakultas Hukum yang unggul, kritis, dan berdaya saing. Semoga BEM dan DPM periode ini mampu melahirkan gagasan serta program kerja yang bermanfaat, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat luas,” ungkapnya.

Beliau juga menekankan agar kepengurusan BEM dan DPM tidak hanya aktif dalam kegiatan internal kampus, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak dalam isu-isu hukum, sosial, dan kebangsaan.

Ketua BEM terpilih, Imam Dwi Ananda, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas amanah yang diberikan. Ia menekankan bahwa BEM FH UMMAT periode ini akan berkomitmen menghadirkan kepemimpinan yang inklusif, terbuka, dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa.

“BEM akan menjadi rumah bagi seluruh mahasiswa hukum UMMAT, tempat menyampaikan aspirasi, sekaligus ruang belajar kepemimpinan dan pengabdian. Kami ingin menghadirkan program-program yang tidak hanya meningkatkan kualitas akademik mahasiswa, tetapi juga memperkuat karakter, kepedulian sosial, serta daya saing mahasiswa hukum di tingkat lokal, nasional, hingga internasional,” ujar Imam.

Sementara itu, Sofian Sabar selaku Ketua DPM Fakultas Hukum UMMAT menyampaikan bahwa peran DPM tidak kalah penting sebagai lembaga legislatif mahasiswa. Ia berjanji untuk memperkuat fungsi legislasi, pengawasan, dan representasi mahasiswa di tingkat fakultas.

“Kami berkomitmen menjaga integritas lembaga legislatif mahasiswa, memastikan setiap kebijakan organisasi sejalan dengan aspirasi mahasiswa, serta membangun sinergi yang harmonis dengan BEM maupun organisasi kemahasiswaan lainnya. Dengan semangat kolektif, DPM akan menjadi pengawal demokrasi kampus yang sehat, transparan, dan akuntabel,” tegasnya.

Acara pelantikan berlangsung dengan penuh khidmat. Prosesi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah, dilanjutkan dengan pembacaan doa. Usai prosesi pelantikan, suasana semakin hangat dengan penampilan orasi singkat dari perwakilan mahasiswa yang memberikan dukungan dan doa kepada pengurus baru.

Dengan semangat ini, BEM dan DPM FH UMMAT tidak hanya menjadi wadah organisasi, tetapi juga kawah candradimuka pembentukan karakter, kepemimpinan, dan keberanian intelektual mahasiswa hukum.

Pelantikan BEM dan DPM Fakultas Hukum UMMAT periode 2025–2026 menjadi titik awal perjalanan baru mahasiswa hukum dalam mewujudkan organisasi yang lebih solid, visioner, dan berdampak. Dukungan dari civitas akademika, dosen, dan mahasiswa menjadi energi besar untuk mewujudkan Fakultas Hukum UMMAT yang semakin unggul, kritis, dan berdaya saing. (HUMAS UMMAT)

Hadirkan Layanan Medis Gratis bagi Warga Desa Kekait, Kelompok 1 KKN UMMAT Berkolaborasi dengan 3L

Hadirkan Layanan Medis Gratis bagi Warga Desa Kekait, Kelompok 1 KKN UMMAT Berkolaborasi dengan 3L

Kekait, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Kelompok 1 yang tengah mengabdi di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, berkolaborasi dengan Yayasan Literasi Lumbung Lombok (3L) mengadakan kegiatan cek kesehatan dan pengobatan gratis pada Minggu (24/8/2025). Kegiatan sosial ini diikuti secara antusias oleh ratusan warga Desa Kekait dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lanjut usia.

Sejak pagi, masyarakat sudah memadati lokasi kegiatan yang dipusatkan di balai desa. Suasana penuh semangat kebersamaan terlihat ketika warga secara bergiliran mengikuti pemeriksaan kesehatan. Kegiatan ini mencakup layanan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, konsultasi kesehatan, serta pemberian obat-obatan secara gratis sesuai hasil diagnosis.

Kepala Desa Kekait, Masjudin Dahlan, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan yang diprakarsai mahasiswa KKN UMMAT bersama 3L. “Kami menyambut baik kegiatan cek kesehatan gratis ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Desa Kekait. Semoga kegiatan ini dapat membantu warga menjaga kesehatan, mendeteksi penyakit sejak dini, dan menumbuhkan kesadaran pentingnya pola hidup sehat demi kesejahteraan bersama,” ungkapnya.

Ia juga berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar masyarakat desa semakin terbantu, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau.

Ketua KKN Kelompok 1 UMMAT menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sejalan dengan semangat Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

“Kegiatan cek kesehatan dan pengobatan gratis ini kami laksanakan sebagai salah satu program utama KKN di Desa Kekait. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa layanan kesehatan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dini serta pola hidup sehat. Kami berterima kasih kepada Yayasan Literasi Lumbung Lombok atas kolaborasi dan dukungannya, serta kepada pemerintah desa, tenaga medis, dan seluruh masyarakat yang turut berpartisipasi,” jelasnya.

Kolaborasi dengan Yayasan 3L juga menjadi nilai tambah, mengingat yayasan tersebut aktif bergerak di bidang literasi dan sosial masyarakat. Dalam kegiatan ini, 3L memberikan dukungan logistik, tenaga relawan, serta turut menyosialisasikan pentingnya literasi kesehatan bagi masyarakat.

Program cek kesehatan dan pengobatan gratis ini memiliki tiga tujuan utama: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan secara preventif, Memberikan layanan kesehatan dasar gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang mungkin kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, serta Membantu deteksi dini penyakit sehingga masyarakat dapat melakukan langkah penanganan lebih lanjut sebelum kondisi memburuk.

Selain pemeriksaan kesehatan, masyarakat juga diberikan penyuluhan singkat tentang pola makan sehat, pentingnya olahraga teratur, serta menjaga kebersihan lingkungan sebagai salah satu faktor pendukung kesehatan.

Sejumlah warga mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti kegiatan ini. Banyak dari mereka yang belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan dalam waktu lama. Dengan adanya layanan gratis ini, mereka merasa terbantu untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini.

“Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan gratis ini. Biasanya kalau mau cek kesehatan harus jauh-jauh ke puskesmas. Sekarang bisa langsung diperiksa di desa sendiri dan kami juga dapat obat-obatan sesuai kebutuhan,” ujar salah seorang warga yang mengikuti pemeriksaan.

Di akhir acara, mahasiswa KKN UMMAT dan relawan 3L juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat agar tidak menyepelekan kesehatan. Pemeriksaan dini dan kesadaran menjaga pola hidup sehat merupakan kunci untuk mencegah berbagai penyakit, sekaligus mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera dan produktif. (HUMAS UMMAT)