Jakarta, Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, menjadi momen bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu yang turut merasakan kebanggaan luar biasa adalah Annisa, mahasiswi Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), yang dipercaya menjadi bagian dari penampilan seni budaya pada prosesi penurunan bendera.
Annisa, kelahiran Dompu, 4 Juni 2003, tampil bersama 209 penari lainnya membawakan tarian kolosal bertajuk “The Spirit of Sasambo”. Tarian ini menampilkan keindahan dan harmoni budaya dari tiga etnis besar di Nusa Tenggara Barat, yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo. Kehadiran penampilan ini di panggung nasional menjadi wujud nyata kekayaan budaya NTB yang mendapat kesempatan istimewa untuk ditampilkan dalam acara kenegaraan tertinggi.
Bagi Annisa, kesempatan ini bukan hanya sekadar pengalaman menari, melainkan juga sebuah kehormatan dan kebanggaan besar. “Kesan dari saya pastinya bangga sama diri sendiri bisa tampil dan sekaligus mewakili provinsi NTB untuk tampil pada saat penurunan bendera HUT RI yang ke-80 di Istana Negara,” ungkapnya dengan penuh rasa haru.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut menyampaikan apresiasi tinggi atas prestasi mahasiswi UMMAT tersebut. “Partisipasi Annisa di Istana Negara adalah sebuah kebanggaan besar, bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi Universitas Muhammadiyah Mataram dan masyarakat NTB. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT mampu mengukir prestasi di tingkat nasional, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pelestarian seni dan budaya bangsa,” tuturnya.
Penampilan Annisa dan tim penari dari NTB mendapat apresiasi luas dari hadirin yang memadati Istana Negara. Kehadiran tarian “The Spirit of Sasambo” tidak hanya memperkaya nuansa upacara, tetapi juga mempertegas bahwa keberagaman budaya Indonesia adalah kekuatan bangsa yang harus terus dilestarikan.
Melalui pengalaman istimewa ini, Annisa berharap bisa terus berkontribusi, baik di bidang akademik maupun dalam pelestarian seni budaya daerah. Ia juga ingin menginspirasi generasi muda NTB untuk berani bermimpi besar dan berkiprah di panggung nasional.
Partisipasi mahasiswi UMMAT dalam acara kenegaraan ini sekaligus menjadi catatan penting bahwa Universitas Muhammadiyah Mataram tidak hanya mencetak generasi unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga melahirkan duta-duta budaya yang mampu membawa nama baik daerah hingga tingkat nasional. (HUMAS UMMAT)
Pemenang Timur, Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat untuk Pelestarian Lingkungan” yang dilaksanakan di Desa Pemenang Timur, Kabupaten Lombok Utara pada 8 hingga 9 Agustus 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran dosen dan pimpinan FH UMMAT, Kepala Desa Pemenang Timur, para nelayan, serta masyarakat sekitar pesisir yang sehari-harinya bergantung pada hasil laut. Kehadiran akademisi di tengah masyarakat ini menjadi langkah nyata dalam menghubungkan ilmu pengetahuan, regulasi, dan praktik pengelolaan sumber daya alam agar selaras dengan kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dekan FH UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LL.M., menegaskan pentingnya memberikan pemahaman hukum kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban dalam pengelolaan wilayah pesisir. “Kegiatan ini penting karena pengelolaan pesisir tidak hanya menyangkut kelestarian lingkungan, tetapi juga memiliki dasar hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir. Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin sadar hukum, mampu menyusun peraturan desa yang melindungi lingkungan pesisir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Hilman menekankan bahwa pengelolaan wilayah pesisir bukan sekadar isu ekologis, melainkan juga menyangkut aspek sosial, ekonomi, dan hukum. “Wilayah pesisir adalah rumah bagi banyak masyarakat nelayan. Jika tidak dikelola dengan baik, kerusakan lingkungan akan berdampak langsung pada mata pencaharian mereka. Oleh sebab itu, hukum hadir untuk memberikan arah dan perlindungan, agar masyarakat bisa hidup sejahtera tanpa merusak ekosistem yang menjadi penopang kehidupan mereka,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap kebijakan yang menyangkut pengelolaan lingkungan. “Masyarakat tidak boleh hanya menjadi objek kebijakan, melainkan harus menjadi subjek yang aktif. Desa memiliki kewenangan untuk menyusun Peraturan Desa (Perdes) yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, dan inilah yang perlu kita dorong bersama,” ungkapnya.
Dr. Hilman juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas penyuluhan, melainkan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membangun kesadaran kolektif. “FH UMMAT ingin memastikan bahwa ilmu yang kami miliki tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. Kami ingin masyarakat pesisir memahami bahwa hukum bukanlah sesuatu yang jauh, tetapi dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari,” pungkasnya.
Selama dua hari pelaksanaan, para peserta mendapatkan pembekalan berupa diskusi interaktif, pemaparan materi, serta praktik lapangan yang menekankan peran aktif masyarakat dalam menjaga ekosistem pesisir. Salah satu materi utama dibawakan oleh Anies Prima Dewi, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan II FH UMMAT, yang memaparkan mengenai “Hukum Pengelolaan Pesisir dan Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan”.
Kepala Desa Pemenang Timur dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan akademisi dalam mendampingi masyarakat desa. “Kami berterima kasih kepada FH UMMAT yang hadir langsung memberikan pemahaman hukum dan pendampingan kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, kami semakin yakin bahwa desa dapat memiliki peraturan yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan PKM ini sekaligus memperkuat peran FH UMMAT sebagai center of excellence yang tidak hanya fokus pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga pengabdian nyata kepada masyarakat. Harapannya, sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menjadi model pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal di Lombok Utara. (HUMAS UMMAT)
Sangiang, Kelompok 28 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang ditempatkan di Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, menggelar sosialisasi inovasi pemanfaatan sampah plastik menjadi paving blok pada Selasa, 19 Agustus 2025. Acara yang berlangsung di aula Kantor Desa Sangiang ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkatnya, seluruh kepala dusun, tokoh pemuda, tokoh adat, perwakilan KKN UNMBO, serta masyarakat desa.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa KKN terhadap isu lingkungan yang tengah dihadapi masyarakat Desa Sangiang, khususnya permasalahan sampah plastik yang menumpuk di kawasan pesisir. Sampah yang tidak tertangani dengan baik telah mencemari lingkungan, merusak keindahan pantai, sekaligus mengancam potensi wisata bahari yang kini menjadi kebanggaan desa.
Ketua Kelompok 28 KKN UMMAT, M. Ari Azhari, menyampaikan bahwa keresahan akan kondisi lingkungan menjadi alasan utama lahirnya gagasan pemanfaatan sampah plastik menjadi paving blok. “Salah satu hal yang menjadi alasan kami mengadakan sosialisasi ini ialah keresahan terhadap banyaknya sampah yang berserakan di pesisir laut Sangiang. Hal ini sangat merusak keindahan pantai, terlebih Sangiang kini sedang hangat diperbincangkan karena destinasi wisata baharinya. Melalui program ini kami ingin menghadirkan solusi, agar masyarakat tidak hanya membuang sampah sembarangan, tetapi juga mampu mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat, bahkan berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi desa,” jelas Ari.
Ia menambahkan bahwa program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam mengelola sampah. Jika dikembangkan secara berkelanjutan, paving blok hasil olahan sampah plastik dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa sekaligus dijadikan produk ekonomi kreatif.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 28 KKN UMMAT, Erni Yustisiani, M.Sc., menekankan bahwa keberhasilan sebuah program tidak hanya bergantung pada ide inovatif, tetapi juga pada sinergi seluruh pihak. “Sinergi dan kerjasama antar seluruh elemen masyarakat desa menjadi kunci utama dalam mewujudkan keberhasilan setiap program. Dengan adanya komitmen bersama, program inovatif seperti ini tidak hanya berhenti di tahap sosialisasi, tetapi dapat berlanjut menjadi gerakan nyata yang memberi dampak jangka panjang bagi Desa Sangiang,” ujarnya.
Ia juga berharap agar pemerintah desa dan masyarakat dapat bersama-sama menjaga keberlanjutan program ini setelah KKN berakhir, sehingga manfaatnya tetap dirasakan oleh generasi berikutnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sangiang, A. Rasid, S.E., menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap inovasi mahasiswa KKN UMMAT yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan desa. “Kami sangat tertarik dengan program kerja adik-adik KKN UMMAT yang sangat inovatif bagi desa kami. Pemerintah desa akan senantiasa mendukung setiap program yang bermanfaat, khususnya terkait pengelolaan sampah yang sejak lama menjadi masalah esensial. InsyaAllah, kami akan menyiapkan bak sampah besar dan permanen khusus sebagai tempat pembakaran dan pencetakan paving blok. Selain itu, kami juga berencana menyiapkan mobil atau motor roda tiga untuk mengangkut sampah agar program ini dapat berjalan lebih optimal dan berkembang menjadi badan usaha desa,” tegasnya.
Menutup kegiatan, Ketua Kelompok 28 menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan praktik langsung pengelolaan sampah plastik menjadi paving blok bersama masyarakat sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ini.
Kelompok 28 KKN UMMAT percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya membawa pengetahuan, tetapi juga meninggalkan warisan berupa kesadaran baru bagi masyarakat untuk menjaga lingkungan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi dari sesuatu yang sering dianggap tidak berguna. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) kembali menyelenggarakan kegiatan Kaji-MU Fakultas sebagai bagian dari program unggulan kelembagaan dalam meneguhkan ideologi Muhammadiyah di lingkungan akademik. Kegiatan ini telah dimulai sejak 1 Agustus dan akan berlangsung hingga 19 September 2025, dengan menyasar dosen dan tenaga kependidikan di tingkat fakultas, unit, dan lembaga.
Kaji-MU tahun ini mengambil fokus pada penguatan nilai-nilai ideologis dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan kampus melalui materi utama seperti Ekosistem Kampus Islami, Risalah Islam Berkemajuan, dan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Pada bagian Ekosistem Kampus Islami, peserta diajak untuk membudayakan layanan prima melalui prinsip 4S (senyum, salam, sapa, sabar), memperkuat budaya salat berjamaah di Masjid Al-Khoory, dan menghidupkan semangat membaca Al-Qur’an sebelum beraktivitas. Selain itu, ditekankan pula pentingnya menjaga penampilan dengan berbusana Islami, menjauhi rokok di lingkungan kampus, membangun interaksi sosial dengan akhlak karimah, serta menumbuhkan atmosfer akademik yang kolaboratif, jujur, tertib, meritokratis, dan amanah.
Materi Risalah Islam Berkemajuan mengajak sivitas akademika untuk memahami Islam sebagai agama yang berlandaskan tauhid, bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta menghidupkan semangat ijtihad dan tajdid. Islam yang berkemajuan juga harus memegang prinsip wasathiyah, membawa rahmat bagi semesta alam, berkhidmat untuk kemaslahatan umat manusia, serta berperan dalam membangun peradaban.
Dalam rangka penguatan fikih amaliah Muhammadiyah, disampaikan pula materi Himpunan Putusan Tarjih yang difokuskan pada teori dan praktik pengurusan jenazah. Materi ini dipandu oleh para narasumber berkompeten yang berasal dari kalangan akademisi, ulama, dan praktisi Muhammadiyah, di antaranya Dr. TGH. Falahudin, M.Ag., Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., Drs. H. Syamsudin Anwar, Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I., Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., Dr. TGH. Sukarta, M.Pd.I., Dr. Mukhlishin, M.S.I., Dr. Mappanyompa, M.Pd.I., Dr. Immawanto, M.Sy., Muhiburrahman, M.Pd., Saprun, M.Pd.I., Abdul Hafiz, M.Pd.I., Dewi Urifah, M.Pd.I., Sahman Z., M.H., Najamudin, M.Pd.I., dan Suwandi, M.Pd.
Ketua panitia, Sahman Z., M.H., menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan dan antusiasme dari seluruh pihak. Ia menegaskan bahwa Kaji-MU merupakan ruang strategis untuk meningkatkan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan, sekaligus mempererat silaturahmi antarunit di lingkungan kampus. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun institusi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kokoh secara ideologis.
Kepala LP3IK UMMAT, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., menambahkan bahwa pelaksanaan Kaji-MU secara rutin satu pekan sekali selama masa libur semester genap menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan nilai-nilai dasar Muhammadiyah. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wasilah dalam menanamkan sikap bermuhammadiyah yang berkemajuan, tidak hanya dalam lingkungan kampus, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat yang lebih luas.
Dengan mengedepankan semangat Islam berkemajuan dan nilai-nilai keislaman yang inklusif, UMMAT terus berkomitmen membangun ekosistem kampus Islami yang mampu mencetak generasi intelektual yang berkarakter, berintegritas, dan berdedikasi untuk kemaslahatan umat. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan website dan mendorong naiknya peringkat Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) di pemeringkatan Webometrics, Humas UMMAT menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Peningkatan Kinerja Pengelolaan Website. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan UMMAT pada 01 Agustus 2025 dengan diikuti oleh 22 pengelola website dari seluruh fakultas, lembaga, dan unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan kampus.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis universitas dalam mengintegrasikan seluruh kanal informasi digital guna memperkuat eksistensi kampus di ranah daring (online). Selain itu, pengelolaan website yang baik juga berperan penting dalam mendukung keterbukaan informasi publik, peningkatan citra institusi, serta sebagai media dokumentasi akademik dan non-akademik.
Sekretaris Rektor I UMMAT, Dr. Syafril, M.Pd., menegaskan bahwa pengelolaan website yang optimal merupakan salah satu indikator penting dalam tata kelola perguruan tinggi modern. “Website tidak hanya menjadi sarana informasi, tetapi juga representasi wajah institusi. Melalui website yang dikelola dengan baik, publik dapat melihat sejauh mana kampus ini berkembang dan memberikan kontribusi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Syafril menambahkan bahwa peningkatan peringkat Webometrics bukan semata soal gengsi digital, tetapi tentang bagaimana UMMAT menghadirkan akuntabilitas, keterbukaan informasi, serta menunjukkan kinerja caturdharma perguruan tinggi secara nyata kepada publik luas.
Dalam pemaparan teknis, Kepala Seksi Website, Muhammad Imam Dinata, S.Kom., M.T., menyampaikan bahwa Monev kali ini difokuskan pada dua aspek utama: penilaian teknis website dan pemetaan fitur strategis yang wajib tersedia di seluruh website fakultas/lembaga. Ia menyampaikan bahwa homepage (halaman utama) merupakan elemen terpenting dari sebuah website.
“Homepage harus menjadi cerminan kampus yakni informatif, menarik secara visual, dan menyajikan tautan-tautan penting yang mudah diakses. Karena ini yang pertama dilihat oleh pengunjung,” jelas Imam Dinata.
Ia juga menyampaikan bahwa beberapa fitur penting yang harus tersedia dalam website fakultas/lembaga meliputi: Fitur Berita: Menampilkan aktivitas terkini baik akademik maupun non-akademik, Fitur Download: Menyediakan akses bagi mahasiswa, dosen, dan publik untuk mengunduh dokumen penting, Profil Lembaga: Informasi struktur organisasi, visi-misi, program kerja, dan SDM, Kontak dan Layanan Online: Menyediakan akses komunikasi langsung antara pengunjung dengan pengelola lembaga.
Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah melakukan pemantauan berkala dan sistematis, memperbaharui tampilan serta konten website, serta memastikan konektivitas antarsitus internal UMMAT berjalan optimal.
Kepala Bagian Humas UMMAT, Habiburrahman, M.Pd., menjelaskan secara rinci mengenai alur manajemen pemberitaan di lingkungan UMMAT. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pengelola website lembaga dengan tim jurnalis kampus agar seluruh kegiatan kampus dapat didokumentasikan dan dipublikasikan secara maksimal.
“Pemberitaan dimulai dari pengumpulan informasi di masing-masing fakultas atau lembaga. Kemudian, pengelola website mengirim format standar press release ke jurnalis kami, kemudian jurnalis kami akan berkoordinasi dengan saya kabag Humas untuk proses editing, klarifikasi, dan kelayakan,” jelasnya.
Adapun alur lengkapnya sebagai berikut: Press release dikirim oleh pengelola fakultas/lembaga ke jurnalis kampus, Koordinasi antara jurnalis UMMAT dan pengelola lembaga terkait isi dan data dukung, Revisi dan verifikasi dilakukan oleh Kepala Humas, Publikasi dilakukan melalui kanal resmi seperti website UMMAT, media mitra, dan media sosial, Distribusi kembali ke masing-masing lembaga sebagai dokumentasi internal.
Ia juga menyampaikan bahwa format standar press release untuk prestasi mahasiswa, Dosen, Pimpinan kini telah kami siapkan, guna mempermudah pelaporan dan promosi berbagai capaian yang diraih oleh civitas UMMAT di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Materi terakhir disampaikan oleh Sri Hardianingsih, S.Kom., dari UPT BPTIK UMMAT, yang menyoroti tema penting terkait Ancaman Siber pada Website Kampus. Ia menyebut bahwa website fakultas/lembaga merupakan etalase digital kampus yang rentan disusupi malware jika tidak dikelola dengan standar keamanan yang baik.
Beberapa penyebab kerentanan website kampus antara lain: Kurangnya pembaruan sistem dan plugin, Penggunaan kata sandi admin yang lemah, Minimnya pengawasan aktivitas website, Penggunaan plugin atau tema bajakan, Hosting atau FTP yang tidak aman
Ia memaparkan beberapa jenis malware umum seperti Web Shell, Backdoor, SQL Injection, Malicious Redirect, dan Defacement, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem informasi kampus dan menurunkan kredibilitas lembaga.
Untuk mengatasinya, pihak BPTIK menyarankan agar semua pengelola rutin melakukan: Pembaruan CMS dan plugin, Pemantauan aktivitas mencurigakan, Penyusunan SOP keamanan website, Scan malware berkala dan isolasi ketika terdeteksi serangan. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 31 Juli 2025 – Panggung adu gagasan tingkat nasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia tersaji dengan penuh semangat dan intelektualitas tinggi dalam Final Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Final ini menjadi penutup dari rangkaian kompetisi debat yang digagas oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, sebagai upaya konkret dalam membentuk karakter mahasiswa yang berpikir kritis, komunikatif, dan solutif dalam menghadapi persoalan bangsa.
Bertempat di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT, babak final dilaksanakan secara luring dengan menghadirkan empat tim terbaik dari total 26 tim yang sebelumnya berkompetisi di babak penyisihan secara daring. Keempat tim finalis berasal dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selaku tuan rumah, dan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).
Babak demi babak dilalui dengan ketat. Atmosfer kompetitif sangat terasa, namun tetap dalam nuansa kekeluargaan dan sportivitas yang dijunjung tinggi. Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi debat nasional, dengan mempertimbangkan kekuatan argumen, ketepatan data, kemampuan merespons, gaya penyampaian, serta etika dalam berdebat.
Setelah melalui sesi argumentasi yang menantang, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dinyatakan sebagai Juara Pertama dengan skor tertinggi 85,54. Universitas Muhammadiyah Surakarta meraih Juara Kedua dengan skor 84,72, sedangkan Universitas Muhammadiyah Mataram menempati posisi Juara Ketiga dengan skor 83,30. Juara Harapan Satu diraih oleh Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dengan skor 83,18. Meskipun selisih nilai antara peserta sangat tipis, kualitas debat yang ditampilkan keempat tim menuai pujian dari para juri.
Ketua Panitia Pelaksana, Zaenafi Ariani, SE., ME., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi, baik yang mengikuti secara daring maupun yang hadir langsung di babak final. “Sebanyak 26 tim mendaftar dan mengikuti seleksi awal. Dari sana kami memilih empat tim terbaik untuk bertanding langsung di UMMAT. Ini adalah ajang luar biasa untuk mengasah nalar kritis, sekaligus menjadi ruang silaturahmi bagi mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai daerah. Terima kasih atas semangat, kerja keras, dan dedikasi semua pihak,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan sekaligus pemanasan bagi mahasiswa UMMAT yang akan berlaga dalam ajang debat tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Agustus mendatang.
“Sebenarnya, lomba ini adalah latihan strategis untuk mahasiswa kami. Tapi lebih dari itu, kita ingin kegiatan ini menjadi ruang saling belajar, bukan hanya untuk mendapatkan juara. Ini adalah wadah silaturahmi antar mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia dalam membangun jejaring, bertukar ide, dan menginspirasi satu sama lain,” jelasnya. “Kami percaya, mahasiswa yang terbiasa berdialog dan berdebat secara sehat akan tumbuh menjadi pemimpin yang tangguh dan bijak. Oleh karena itu, UMMAT akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang menghidupkan iklim akademik seperti ini,” tambahnya.
Acara final ditutup dengan penyerahan trofi, piagam penghargaan, dan bingkisan kepada para pemenang. Selain itu, seluruh finalis mendapatkan sertifikat partisipasi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi intelektual mereka dalam lomba ini. Suasana haru dan bangga menyelimuti ruangan ketika para finalis berdiri di atas panggung bersama, menunjukkan bahwa meskipun kompetisi telah usai, semangat kolaborasi tetap menyala. (HUMAS UMMAT)