Wujudkan Sekolah Ramah Anak, KKN Kelompok 05 UMMAT Edukasi “Stop Bullying” di SDN Labuan Aji & MI Muhammadiyah Terujung

Wujudkan Sekolah Ramah Anak, KKN Kelompok 05 UMMAT Edukasi “Stop Bullying” di SDN Labuan Aji & MI Muhammadiyah Terujung

Sumbawa, Upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan (bullying) terus digencarkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 05 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Mengusung semangat edukasi dan pembentukan karakter sejak dini, mereka mengadakan program sosialisasi bertajuk “Stop Bullying” di dua sekolah, yaitu SDN 01 Labuan Aji pada Kamis (7/8) dan MI Muhammadiyah Terujung pada Jumat (8/8).

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang arti bullying, berbagai bentuknya baik verbal, fisik, sosial, maupun cyberbullying serta dampak serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, emosi, hingga prestasi belajar korban. Tidak hanya memberikan materi, mahasiswa KKN mengemas kegiatan ini secara interaktif melalui sesi tanya jawab, permainan edukatif, dan simulasi kasus. Metode ini terbukti membuat siswa lebih antusias, aktif bertanya, dan mudah mengingat pesan yang disampaikan.

Ketua KKN Kelompok 05, Rahmad Taofiq, menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja utama kelompoknya selama KKN. “Kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi sekolah dan masyarakat. Harapan kami, adik-adik di sini bisa menjadi agen perubahan yang berani menolak segala bentuk perundungan dan membangun budaya saling menghormati. Pencegahan bullying harus dimulai dari kesadaran diri dan sikap saling menghargai,” ujarnya.

Sosialisasi ini diawali dengan pemaparan materi singkat tentang definisi dan jenis bullying, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video edukasi yang menggambarkan situasi perundungan di sekolah. Siswa diminta mengidentifikasi bentuk-bentuk penindasan yang mereka lihat dalam video, lalu mendiskusikan cara yang tepat untuk mencegah atau menghentikan.

Suasana menjadi semakin hidup ketika mahasiswa KKN mengajak siswa bermain game edukatif bertema “Teman Baik vs Teman Jahat” yang bertujuan mengajarkan perbedaan perilaku positif dan negatif di lingkungan sekolah. Sesi simulasi kasus juga memancing rasa empati siswa, karena mereka diajak memerankan korban, pelaku, dan saksi bullying, lalu berdiskusi mengenai perasaan dan solusi dari sudut pandang masing-masing.

Kepala SDN 01 Labuan Aji, Ahmad Yani, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada siswa KKN Kelompok 05 atas inisiatif ini. “Kami sangat berterima kasih kepada KKN Kelompok 05. Edukasi ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa empati, menghargai perbedaan, dan semangat kebersamaan sejak dini. Pesan anti-bullying yang disampaikan hari ini diharapkan dapat diingat dan dipraktikkan oleh seluruh siswa, tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan rumah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MI Muhammadiyah Terujung, M. Jufri, S.Pd.I, menilai kegiatan ini sejalan dengan visi sekolahnya untuk membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama. “Program seperti ini sangat membantu kami menciptakan suasana belajar yang positif. Anak-anak perlu diajarkan untuk menghargai orang lain, menghindari perilaku yang menyakiti, dan berani melaporkan jika melihat kasus bullying. Terima kasih atas perhatian dan dedikasi siswa KKN 05 kepada anak-anak kami,” ujarnya.

Respons siswa terhadap kegiatan ini juga sangat positif. Banyak di antara mereka yang mengaku baru mengetahui bahwa mengolok-olok nama orang, mengucilkan teman, atau mengirim pesan yang menyakitkan di media sosial termasuk dalam perilaku bullying. Siswa juga merasa termotivasi untuk lebih peduli terhadap teman dan tidak takut melapor jika melihat kejadian serupa.

Sosialisasi ini tidak hanya menargetkan siswa, tetapi juga mengajak guru untuk lebih aktif mengawasi interaksi anak-anak di kelas maupun di luar jam pelajaran. Mahasiswa KKN memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah untuk membuat “Pojok Curhat” atau “Kotak Pengaduan” sebagai sarana siswa melaporkan kasus perundungan secara aman.

Dengan terlaksananya program ini, diharapkan SDN 01 Labuan Aji dan MI Muhammadiyah Terujung dapat menjadi sekolah bebas perundungan sekaligus contoh bagi sekolah-sekolah lain di Sumbawa. Mahasiswa KKN Kelompok 05 berharap, kegiatan serupa bisa terus berlanjut di masa depan sebagai bagian dari upaya kolektif membentuk generasi muda yang berempati, berkarakter, dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gelar Bimtek Penyusunan Proposal KBGI dan KJI 2025, Dorong Mahasiswa Siap Bersaing di Tingkat Nasional

UMMAT Gelar Bimtek Penyusunan Proposal KBGI dan KJI 2025, Dorong Mahasiswa Siap Bersaing di Tingkat Nasional

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA), di bawah koordinasi Bagian Pembinaan Kreativitas, Penalaran, dan Prestasi Mahasiswa (PKP2M), menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Proposal Kompetisi Bangun Gedung Indonesia (KBGI) dan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak 6 hingga 7 Agustus 2025, bertempat di Aula Pertemuan Lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas mahasiswa dan dosen pembimbing, UMMAT menghadirkan dua narasumber ahli dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yakni Dr. Ir. Seplika Yadi, S.T., M.T. dan Dr. Ir. Moh. Abduh, S.T., M.T., IPU, ACPE., ASEAN Eng. Keduanya merupakan akademisi yang telah teruji dan berpengalaman luas dalam berbagai kompetisi rancang bangun skala nasional, termasuk KBGI dan KJI yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan universitas dalam mendorong peningkatan kualitas dan daya saing mahasiswa, khususnya di bidang teknik sipil.

“Ini merupakan langkah yang sangat strategis. Namun demikian, penyusunan proposal harus benar-benar diperhatikan karena kita akan bersaing secara nasional dengan berbagai perguruan tinggi ternama. Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan karya proposal yang berkualitas dan berpotensi menang,” ujar Rektor.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., turut menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran narasumber dari UMM dan menegaskan pentingnya sinergi antara universitas dengan para ahli dalam membimbing mahasiswa.

“Selamat datang kami ucapkan kepada Dr. Muhammad Abduh dan Ir. Seplika Yadi. Kehadiran beliau menjadi energi baru bagi kami di UMMAT untuk terus berkembang. Kami berharap ke depan bisa melakukan pendampingan secara mandiri, namun untuk saat ini kami masih sangat memerlukan bimbingan dari para pakar untuk menyusun proposal dengan baik dan benar,” ujar Dr. Erwin.

“Semoga ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber dapat ditransfer secara maksimal kepada mahasiswa UMMAT agar siap berkompetisi,” tambahnya.

Dalam bimtek ini, terdapat empat kelompok utama yang aktif mengikuti proses penyusunan proposal KBGI dan KJI, serta beberapa kelompok cadangan yang dipersiapkan untuk mendukung dan memperkuat tim utama. Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi pemaparan materi teknis, diskusi kelompok, serta praktik langsung penyusunan proposal sesuai panduan resmi dari Kemenristek Dikti.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mencetak mahasiswa yang kompeten dalam kompetisi, tetapi juga menjadi bagian dari misi UMMAT untuk mengintegrasikan pembinaan prestasi akademik dengan penguatan karakter unggul mahasiswa dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional.

Dengan terselenggaranya Bimtek ini, UMMAT meneguhkan komitmennya untuk terus bergerak maju dan mengikuti jejak kampus-kampus PTMA senior lainnya yang telah lebih dulu menorehkan prestasi di ajang nasional. (HUMAS UMMAT)

Bertarung di Antara 33 Negara, Mahasiswa UMMAT Raih Juara II Tapak Suci World Championship 2025: Harumkan Nama NTB dan Indonesia di Ajang Internasional

Bertarung di Antara 33 Negara, Mahasiswa UMMAT Raih Juara II Tapak Suci World Championship 2025: Harumkan Nama NTB dan Indonesia di Ajang Internasional

Mataram, Prestasi membanggakan kembali dicetak oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) di kancah internasional. Nurhamdi Said, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT kelahiran Gerung, Lombok Barat, 14 April 2002, berhasil meraih Juara II Kelas D Dewasa dalam ajang bergengsi Tapak Suci World Championship 2 Tahun 2025, yang berlangsung dari tanggal 29 Juli hingga 3 Agustus 2025 di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Kejuaraan ini menjadi ajang prestisius bagi para pendekar Tapak Suci dari seluruh dunia, diikuti oleh peserta dari 33 negara, baik dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Timur Tengah. Dalam atmosfer kompetisi yang sangat kompetitif, Nurhamdi tampil gemilang dengan menunjukkan teknik dan semangat juang luar biasa, hingga akhirnya berhasil meraih posisi kedua dalam kelasnya.

Keikutsertaan Nurhamdi dalam ajang ini bukan semata-mata untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai bagian dari misi yang lebih besar: mempromosikan Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai seni bela diri warisan bangsa yang sarat dengan nilai spiritual, budaya, dan keilmuan.

“Tujuan utama dari kejuaraan ini adalah untuk memperkenalkan Tapak Suci sebagai seni bela diri khas Indonesia yang memiliki filosofi dan teknik tinggi. Saya merasa terhormat bisa membawa nama UMMAT, NTB, dan Indonesia di pentas dunia,” ujar Nurhamdi usai pengalungan medali perak.

Sebagai kader aktif Tapak Suci UMMAT, Nurhamdi telah melalui berbagai jenjang latihan dan kompetisi sejak tahun pertama kuliah. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih, rendah hati, dan berdedikasi tinggi dalam setiap kegiatan organisasi maupun kejuaraan bela diri.

Dekan Fakultas Hukum UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LLM., menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian yang luar biasa ini. Menurutnya, keberhasilan Nurhamdi menjadi inspirasi besar bagi seluruh sivitas akademika Fakultas Hukum.

“Saya merasa sangat bangga dan terharu atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT dalam ajang Tapak Suci World Championship. Ini bukan hanya kemenangan secara individu, tapi juga membawa nama baik institusi, khususnya Fakultas Hukum. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa kita tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki semangat juang dan kedisiplinan tinggi dalam bidang bela diri dan olahraga,” ujar Dr. Hilman.

Ia juga menambahkan bahwa pihak fakultas berkomitmen untuk terus mendukung potensi mahasiswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

“Saya berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa FH UMMAT untuk terus berprestasi di berbagai bidang. Fakultas akan terus mendukung dan memfasilitasi setiap potensi yang dimiliki mahasiswa. Teruslah menjadi inspirasi dan panutan bagi generasi muda, dan jadikan kemenangan ini sebagai awal dari prestasi-prestasi yang lebih besar di masa mendatang,” tambahnya.

Kejuaraan Dunia Tapak Suci ini juga menjadi momentum penting dalam diplomasi budaya Indonesia. Di tengah persaingan global yang ketat, eksistensi seni bela diri Tapak Suci yang lahir dari Muhammadiyah ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan nilai-nilai luhur Islam berkemajuan, kedamaian, dan kekuatan spiritual bangsa Indonesia kepada dunia.

Capaian Nurhamdi menjadi salah satu simbol keberhasilan pembinaan karakter dan potensi mahasiswa di UMMAT. Melalui kolaborasi antara kegiatan akademik, organisasi otonom kampus, dan dukungan penuh dari fakultas dan universitas, mahasiswa didorong untuk mengembangkan kapasitas diri secara holistik. (HUMAS UMMAT)

Mahasiswa UMMAT Raih Juara III Debat Nasional Mahasiswa: Asah Nalar Kritis, Bangun Generasi Solutif

Mahasiswa UMMAT Raih Juara III Debat Nasional Mahasiswa: Asah Nalar Kritis, Bangun Generasi Solutif

Mataram, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi membanggakan dalam ajang Debat Nasional Mahasiswa, yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juni hingga 30 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu babak penyisihan secara daring (online) dan babak final secara luring (offline) pada 30 Juli 2025 di Aula FKIP UMMAT.

Kegiatan ini diikuti oleh 26 peserta dari perguruan tinggi se- Indonesia ini menjadi ruang dialektika yang mempertemukan gagasan, pemahaman, serta semangat mahasiswa untuk menyampaikan solusi atas berbagai persoalan aktual. Ajang ini merupakan bagian dari upaya kampus dalam menciptakan ruang pengembangan berpikir kritis dan kemampuan berbicara di depan publik secara terstruktur dan argumentatif.

Dalam kompetisi ini, tim UMMAT yang diketuai Hanik, mahasiswa semester IV Prodi PPKn dan Dodi Azhari, mahasiswa semester V Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), berhasil meraih Juara III, mengalahkan tim-tim kuat dari berbagai universitas lainnya.

Hanik, mahasiswa asal Kediri, Lombok Barat, mengungkapkan bahwa mengikuti ajang debat ini adalah pengalaman berharga yang penuh tantangan, khususnya dalam hal analisis cepat terhadap topik yang kompleks.

“Tantangan utamanya adalah bagaimana menganalisis isu secara mendalam dengan waktu yang sangat terbatas. Tapi justru itu yang membuat kita terpacu untuk berpikir cepat dan kritis,” ujar Hanik, kelahiran 19 September 2005.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membuka cakrawala berpikir mahasiswa agar tidak hanya terpaku pada materi di dalam kelas. “Saya berharap semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti kegiatan seperti ini, karena debat bukan hanya ajang beradu argumen, tapi latihan untuk melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang,” lanjutnya.

Senada dengan Hanik, Dodi Azhari, mahasiswa asal Dusun Pengasing, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, juga menyampaikan pandangannya bahwa debat nasional ini memberikan ruang dialektika yang mempertemukan antara pemahaman teoritis dan pengalaman nyata.

“Kegiatan ini sangat bermakna. Tidak hanya tentang menang atau kalah, tapi tentang bagaimana kita mempresentasikan gagasan, menyampaikan logika, dan memahami sudut pandang orang lain. Ini ruang pembelajaran yang sesungguhnya,” tutur Dodi.

Dodi juga berharap agar pihak kampus semakin aktif menyelenggarakan lomba serupa secara rutin, baik di tingkat internal fakultas maupun antar kampus.

“Saya berharap UMMAT bisa rutin menyelenggarakan kegiatan lomba seperti ini. Mahasiswa harus dibiasakan untuk membenturkan pikirannya dalam ruang yang lebih luas dari sekadar ruang kelas,” tambahnya.

Ketua Panitia, Zaenafi Ariani, SE.,ME., mengungkapkan bahwa penyisihan dilakukan secara daring sejak 23 Juni 2025, sebagai bentuk adaptasi teknologi sekaligus memberi kesempatan lebih luas bagi peserta dari luar daerah untuk berpartisipasi. Sementara final pada 30 Juli diselenggarakan secara tatap muka di Aula FKIP, mempertemukan empat tim terbaik dalam debat yang berlangsung intens dan kompetitif.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari sivitas akademika UMMAT. Debat Nasional Mahasiswa ini dianggap sebagai ajang penting dalam pembentukan karakter mahasiswa, melatih keberanian, kemampuan berpikir sistematis, serta penguasaan isu-isu kebangsaan dan global.

“Debat adalah bagian penting dari pembelajaran aktif. Di sinilah mahasiswa belajar berpikir cepat, menyampaikan pendapat, dan mempertahankan argumen secara rasional. Ini juga bagian dari pendidikan karakter,” ungkap ketua panitia. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Resmi Lepas 1.018 Mahasiswa KKN, Sinergitas Kampus Bangun Kemandirian Desa

UMMAT Resmi Lepas 1.018 Mahasiswa KKN, Sinergitas Kampus Bangun Kemandirian Desa

Mataram, 28 Juli 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan melepas secara resmi sebanyak 1.018 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-39 Tahun 2025, pada Senin (28/7), bertempat di Lapangan Utama Kampus UMMAT.

Prosesi pelepasan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi momen penting yang menandai dimulainya rangkaian pengabdian mahasiswa UMMAT di berbagai daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka mengimplementasikan caturdharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UMMAT), Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa peserta KKN Angkatan ke-39 terbagi ke dalam 67 kelompok yang tersebar dalam tiga skema utama. Skema pertama yaitu Kesehatan Masyarakat dengan 15 kelompok yang akan mengabdi di Kabupaten Lombok Utara, berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat serta layanan kesehatan berbasis komunitas. Skema kedua adalah Desa Tangguh Bencana dengan 5 kelompok yang ditempatkan di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, dengan tujuan utama membangun kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Sementara itu, skema ketiga yaitu Teknologi Tepat Guna mencakup 45 kelompok yang akan ditempatkan di wilayah yang lebih luas, yaitu di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu. Kelompok-kelompok ini akan menjalankan program-program inovatif berbasis teknologi praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa masing-masing.

Selain itu, terdapat 2 kelompok non-reguler yang ditempatkan secara khusus berdasarkan kebutuhan mitra desa. Seluruh kegiatan KKN ini didampingi oleh 47 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di 6 fakultas di lingkungan UMMAT.

KKN tahun ini mengusung tema “Sinergitas Kampus Berdampak: Membangun Kemandirian Desa”, yang mencerminkan semangat kolaboratif antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam membangun kemandirian melalui pemberdayaan dan inovasi.

Dalam sambutannya, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapan besarnya kepada para mahasiswa agar menjadikan KKN sebagai momentum untuk belajar langsung dari masyarakat, mengabdi sepenuh hati, serta menjadi teladan dalam berpikir dan bertindak solutif.

“Jaga nama baik almamater kita. Tanamkan dalam diri bahwa kalian adalah duta kampus dan duta kebaikan. Junjung tinggi nilai-nilai Caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.

Menariknya, dalam kegiatan pelepasan ini turut hadir Direktur BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mataram yang menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh mahasiswa KKN. Hal ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada mahasiswanya selama menjalankan program pengabdian di lapangan.

Puncak acara ditandai dengan pelepasan burung merpati secara simbolis oleh Rektor UMMAT. Pelepasan burung merpati ini mengandung filosofi mendalam: sejauh apapun burung itu terbang, ia akan kembali ke sarangnya. Begitu pula dengan mahasiswa KKN, sejauh apapun mereka mengabdi, mereka akan kembali ke almamater tercinta membawa pengalaman, pembelajaran, dan kontribusi nyata untuk kampus dan masyarakat.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh para Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, para Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Kepala UPT, Ketua Program Studi, serta para Dosen Pembimbing Lapangan yang memberikan semangat dan doa bagi keberhasilan pelaksanaan KKN.

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, para mahasiswa KKN UMMAT Angkatan ke-39 Tahun 2025 siap menebar manfaat dan inspirasi di tengah masyarakat. Diharapkan, program ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian tetapi juga wadah pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kecintaan pada bangsa dan tanah air. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gelar Bimtek Plagiarisme: Dorong Mahasiswa Melek Literasi Digital dan Junjung Tinggi Integritas Akademik

UMMAT Gelar Bimtek Plagiarisme: Dorong Mahasiswa Melek Literasi Digital dan Junjung Tinggi Integritas Akademik

Mataram, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bangun budaya akademik yang sehat dan berkualitas melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Plagiarisme bagi mahasiswa semester akhir. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 22–23 Juli 2025, bertempat di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UMMAT.

Bimtek ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas yang sedang menjalani proses penyusunan tugas akhir atau skripsi. Fokus utama dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pemahaman mendalam mengenai bahaya plagiarisme serta pentingnya literasi digital di tengah arus informasi yang deras dan kemajuan teknologi yang semakin pesat.

Wakil Rektor II UMMAT, Ir. Asmawati, M.P., menegaskan bahwa plagiarisme merupakan salah satu bentuk pelanggaran akademik yang serius dan dapat merusak kualitas intelektual mahasiswa.

“Plagiarisme merupakan perilaku yang tidak baik bagi mahasiswa. Selain merusak citra pribadi, juga berdampak buruk pada kualitas akademik kampus. UMMAT ingin melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berintegritas,” ujarnya.

Asmawati juga mengingatkan bahwa mahasiswa harus mulai membiasakan diri untuk mengutip referensi secara etis, memahami cara menulis ilmiah yang benar, serta membangun pemikiran dan argumen orisinal berdasarkan sumber terpercaya.

Kepala UPT Perpustakaan UMMAT, Iskandar, S.Sos., M.A, turut menjadi pembicara utama dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa kemudahan akses terhadap sumber-sumber daring serta kehadiran teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI), memunculkan tantangan baru dalam dunia pendidikan tinggi.

“Saat ini, semua informasi tersedia hanya dengan satu klik. Tanpa kemampuan literasi digital yang baik, mahasiswa bisa tergoda untuk menyalin karya orang lain secara utuh tanpa menyadari bahwa itu adalah bentuk plagiarisme,” ungkap Iskandar.

Ia juga menekankan bahwa penggunaan teknologi seharusnya tidak menggantikan proses berpikir kritis mahasiswa. AI dan teknologi lainnya dapat digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai jalan pintas untuk menyusun karya ilmiah.

“Kemajuan teknologi adalah keniscayaan. Namun, tugas kita adalah menggunakannya secara bijak, bertanggung jawab, dan tetap menjunjung tinggi etika akademik,” tambahnya.

Selain memberi edukasi, bimtek ini juga merupakan langkah preventif UMMAT dalam mencegah kasus plagiarisme di kalangan mahasiswa, terutama menjelang proses penulisan tugas akhir yang sering kali menjadi titik rawan pelanggaran etika akademik.

UPT Perpustakaan berkomitmen untuk terus menyediakan pendampingan bagi mahasiswa dalam penggunaan referensi digital, pengelolaan sitasi, hingga pengecekan plagiarisme sebelum karya dikumpulkan. Dalam waktu dekat, UMMAT juga berencana untuk meningkatkan layanan digital library serta integrasi teknologi pendeteksi plagiarisme dengan sistem akademik kampus.

Melalui kegiatan bimtek ini, UMMAT berharap kesadaran mahasiswa terhadap integritas akademik semakin tumbuh dan mengakar kuat sebagai bagian dari budaya belajar yang positif dan produktif.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya lulus, tetapi lulus dengan karya ilmiah yang membanggakan, etis, dan bernilai orisinalitas tinggi,” pungkas Iskandar. (HUMAS UMMAT)