UMMAT GELAR WISUDA KE-59 DENGAN PENUH HIKMAT, 698 LULUSAN SIAP BERKONTRIBUSI UNTUK BANGSA

UMMAT GELAR WISUDA KE-59 DENGAN PENUH HIKMAT, 698 LULUSAN SIAP BERKONTRIBUSI UNTUK BANGSA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan sejarah penting dalam perjalanannya dengan menyelenggarakan Wisuda ke-59. Acara ini berlangsung dengan penuh hikmat dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Ketua PWM NTB, Kepala LLDikti Wilayah VIII, Ketua Kopertais Bali-Nusra, serta Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT. Tak ketinggalan, anggota senat UMMAT juga turut hadir dalam perhelatan tersebut di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT (28/09/2024).

Acara wisuda dibuka secara resmi oleh Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., yang dalam pidato sambutannya menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pencapaian luar biasa UMMAT selama 44 tahun berdiri. “Jumlah lulusan UMMAT telah mencapai 25.314 orang, dan pada hari ini, kami kembali meluluskan 698 orang lulusan, sehingga total menjadi 26.012 lulusan. Ini merupakan wujud tanggung jawab UMMAT kepada masyarakat, bangsa, dan negara dalam mencetak SDM yang unggul dan berkualitas, mampu bersaing di era industri 5.0 yang semakin menuntut kemampuan inovasi dan kreativitas,” ujar Abdul Wahab dengan penuh kebanggaan.

Rektor juga mengapresiasi para lulusan yang telah berjuang keras menyelesaikan studi mereka, terlebih di tengah berbagai tantangan zaman. “Wisuda ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang Anda semua dalam mengabdi dan berkontribusi untuk masyarakat. Kami percaya bahwa lulusan UMMAT memiliki karakter Islami yang kuat, serta keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni untuk menghadapi dunia kerja dan persaingan global,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, orasi ilmiah disampaikan oleh Dr. Imawanto, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum UMMAT. Dalam orasinya yang bertema “Model Perlindungan Hukum Anak Luar Nikah dalam Perspektif Hukum Indonesia”, Dr. Imawanto membahas berbagai aspek hukum terkait status anak luar nikah di Indonesia. “Manusia diciptakan Allah SWT berpasang-pasangan, namun ketidakpatuhan terhadap norma agama dan hukum sering kali menyebabkan terjadinya anak luar nikah. Meski dalam perspektif agama, anak tersebut tetap dianggap suci, hukum Indonesia memiliki kekosongan aturan terkait perlindungan hukum anak luar nikah. Sampai saat ini, Peraturan Pemerintah yang mengatur masalah tersebut belum ada, menciptakan kekosongan hukum yang disebut ‘fakum value’,” ungkapnya.

Dr. Imawanto juga mengulas putusan Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU/3/2010 yang memungkinkan anak luar nikah memiliki hubungan perdata dengan ayah biologisnya jika bisa dibuktikan dengan tes DNA. “Ini menjadi polemik di masyarakat, karena dalam konsep Islam murni, nasab anak luar nikah hanya diakui dari pihak ibu, tanpa hak waris dari ayah biologis,” jelasnya.

Selain menyampaikan orasi ilmiah, Rektor UMMAT juga memaparkan berbagai prestasi yang telah diraih mahasiswa UMMAT dalam berbagai ajang nasional dan internasional. “Dalam beberapa tahun terakhir, UMMAT telah mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) ke Malaysia, Barcelona, ​​dan Spanyol. Pada Agustus lalu, mahasiswa Teknik Sipil, Muhammad Nurizan Farizi, dikirim ke Fenza University of Roma, Italia, untuk mengikuti program pertukaran pelajar. Prestasi internasional ini menjadi bukti bahwa UMMAT terus bergerak maju dalam mengukir nama di kancah global,” ujar Abdul Wahab.

Selain prestasi internasional, mahasiswa UMMAT juga meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional. Di antaranya, Wahyu Fahmi Arsyad dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) yang meraih juara 2 lomba Tahfidz Alquran 30 Juz tingkat mahasiswa Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Riau. Selain itu, Ifan Setiawan berhasil meraih juara 1 kategori desain grafis berbasis Canva tingkat nasional dan juara 2 kategori animasi tingkat nasional.

Tidak hanya itu, HMPS Prodi Teknik Sipil juga mendapatkan penghargaan dalam kategori Sistem Berkelanjutan pada Hibah Abdidaya 2023. Mahasiswa Fakultas Hukum, Nurhamdi Said, meraih medali perunggu dalam cabang pencak silat, dan beberapa unit kegiatan mahasiswa (UKM) UMMAT berhasil mendapatkan hibah PPK ORMAWA dari Kemenristek Dikti.

Acara wisuda ke-59 ini juga memberikan penghargaan kepada para lulusan terbaik yang telah menunjukkan prestasi gemilang selama masa studi. Lulusan terbaik pertama diraih oleh Juldani Aditya, S.Farm., dari Program Studi S1 Farmasi, dengan IPK 3.70. Juldani berhasil mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal Scopus terakreditasi Q2, meraih juara 2 lomba P2PKM se-PTMA 2024, serta juara harapan 1 lomba TikTok Kesehatan yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Lulusan terbaik kedua diraih oleh Ide Rahma Safitri, S.Farm., dari Program Studi S1 Farmasi  dengan IPK 3.68, dan lulusan terbaik ketiga disabet oleh Adelia Lukyana Safitri, S.Farm., dan Ida Ayu Tiaradita, S.Farm., dengan prestasi akademik dan non-akademik yang tak kalah membanggakan.

Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Sutirsno, M.Ag., menyampaikan harapan besar kepada para lulusan UMMAT. “Kami berharap para orang tua terus mempercayakan UMMAT sebagai tempat menimba ilmu bagi anak-anak mereka. Pencapaian luar biasa, seperti publikasi jurnal internasional dan prestasi di berbagai ajang, adalah bukti nyata kualitas pendidikan di UMMAT. Kami bangga UMMAT mampu mencetak lulusan yang siap berkontribusi bagi bangsa dengan karakter Islami dan kompetensi tinggi,” ujarnya.

Kepala LLDikti Wilayah VIII, Drs. I Wayan Suharjaya, M.AP., juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan. “Wisuda ini adalah awal dari perjalanan baru bagi para lulusan. Dunia luar penuh dengan tantangan, dan kami yakin para lulusan UMMAT akan mampu bersaing dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara,” tuturnya.

Wakil Rektor I UIN Mataram sekaligus Koordinator Kopertais Wilayah XXIV, Prof. Dr. H. Adi Fadli, M.Ag., mengingatkan pentingnya menjaga adab kepada orang tua di tengah pencapaian akademis yang luar biasa. “Jangan sampai intelektual mengalahkan adab kita kepada orang tua. Pastikan kita selalu menghormati dan tunduk kepada mereka,” pesannya.

Dengan berakhirnya rangkaian prosesi wisuda ini, UMMAT kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul yang siap bersaing di era global dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa (HUMAS UMMAT).

UMMAT COLLABORATES WITH ISLAMIC RELIEF TO STRENGTHEN HUMANITARIAN SERVICE PROGRAMS IN THE NTB REGION

UMMAT COLLABORATES WITH ISLAMIC RELIEF TO STRENGTHEN HUMANITARIAN SERVICE PROGRAMS IN THE NTB REGION

Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) has reaffirmed its commitment to humanitarian service by forging a strategic collaboration with Islamic Relief. The Orphan Camp Inspire 2024 program, held from September 17 to 23, 2024, at the UMMAT campus, is one of the key initiatives aimed at enhancing various humanitarian service projects while paving the way for further collaboration on global strategic issues, especially in the West Nusa Tenggara Province (23/09/2024).

Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I, explained that this program provides support to vulnerable communities, including orphans, as well as improving access to education, healthcare, and local economic development. “By leveraging the expertise and international network of Islamic Relief, UMMAT hopes that each initiative carried out will have a broader and more significant impact,” said Dr. Zaenudin with enthusiasm.

UMMAT Rector, Drs. Abdul Wahab, MA, also welcomed this collaboration and emphasized the importance of synergy with global partners in addressing increasingly complex humanitarian challenges. “This collaboration is not just a manifestation of our social responsibility but also a concrete step in providing real solutions to community needs. With support from Islamic Relief, I am confident that UMMAT’s humanitarian service programs will expand further and have a more substantial impact,” said Rector Abdul Wahab with a wise smile.

The Head of UMMAT’s International Affairs Office added that, moving forward, UMMAT will continue to invite international partners to engage in the West Nusa Tenggara region as part of the strategy to expand its global network. “We can no longer stand alone in facing the increasingly complex challenges of the world. We must race to collaborate in finding solutions to issues at the local, regional, and global levels. And UMMAT is committed to being at the forefront of these efforts,” he stated with optimism.

This collaboration affirms UMMAT’s position as an institution not only focused on academic pursuits but also actively contributing to sustainable and inclusive development at both local and global levels.

In his meeting with UMMAT’s Rector and team, Dr. Hany El-Banna, founder of Islamic Relief, expressed deep appreciation for UMMAT’s support in the success of Islamic Relief’s programs. “In the future, insyaAllah, we will continue this partnership with even larger programs to strengthen the future of our next generation,” he stated.

Islamic Relief, headquartered in Birmingham, UK, has more than 40 offices worldwide. The organization operates in over 45 countries, providing humanitarian aid, development programs, and social services to support communities in need (HUMAS UMMAT).

UMMAT COLLABORATES WITH ISLAMIC RELIEF TO STRENGTHEN HUMANITARIAN SERVICE PROGRAMS IN THE NTB REGION

UMMAT KOLABORASI DENGAN STM, INTRODUKSI PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA DAHA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Introduksi dan Pendampingan Pengolahan Limbah Organik dengan jalin kerja sama bersama PT Sumbawa Timur Mining (STM), pemegang Kontrak Karya Proyek Hu’u di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Daha, Kecamatan Hu’u, yang merupakan salah satu desa dalam lingkar tambang perusahaan atau dikenal sebagai wilayah ring satu (29/08/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat setempat, khususnya dalam mengolah limbah organik menjadi pupuk organik berstandar SNI. Proses ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah, memperpanjang umur tempat pembuangan akhir (TPA), serta mengurangi emisi gas metana dan air lindi yang berbahaya bagi lingkungan.

Dari pihak UMMAT, kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Tim UMMAT yang terlibat dalam program ini terdiri dari para dosen yang berpengalaman dalam bidang tambang, lingkungan, dan teknik pertanian. Mereka adalah Bedy Fara MT, Ariyanto Yusuf MT, dan Arif Wijaya M.Si dari Program Studi Tambang; Dr. Sukuryadi, Dr. Nurhayati, dan Dr. Harry Irawan Johari dari Program Magister Ilmu Lingkungan; serta Muliatingisih, MP dari Program Studi Teknik Pertanian. Tim ini tergabung dalam Pusat Studi Lingkungan Hidup dan Manajemen Bencana (PSLHMB) yang dipimpin oleh Joni Safaat Adiansyah, Ph.D.

STM menyambut baik kolaborasi ini dan berharap bahwa melalui program ini, masyarakat dapat belajar best practices dalam mengelola limbah domestik, dimulai dari level rumah tangga. Hal ini sejalan dengan semangat perusahaan untuk menghargai bumi dan berkontribusi terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Dari sisi sosial ekonomi, program ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat dalam proses produksi pupuk organik, memberikan peluang ekonomi, dan memperkuat sektor pertanian dan peternakan di Desa Daha. Dukungan kuat juga datang dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk ketua kelompok pertanian, ketua kelompok peternakan, dan anggota karang taruna yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Yasin, sebagai perwakilan masyarakat Desa Daha, menekankan pentingnya kegiatan ini bagi kesejahteraan dan kemajuan desa. Ia menyatakan bahwa pengolahan limbah organik menjadi pupuk adalah solusi yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan sampah yang selama ini dihadapi oleh warga. “Kami merasa terbantu dengan adanya pendampingan ini. Selama ini, kami sering kesulitan dalam menangani limbah rumah tangga, namun sekarang kami diajarkan bagaimana cara mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pertanian kami”, ungkapnya dengan penuh semangat.

Ia juga berharap agar program ini dapat terus berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak warga. “Kami ingin program ini menjadi awal yang baik untuk perubahan di desa kami. Jika masyarakat semakin banyak yang terlibat, maka dampaknya akan lebih terasa, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi ekonomi keluarga kami”, tambahnya.

Sementara itu, Anjas, perwakilan dari karang taruna, menyoroti peran pemuda dalam mendukung keberhasilan program ini. Menurutnya, generasi muda memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan dan mengembangkan apa yang telah dimulai oleh generasi sebelumnya. “Sebagai pemuda, kami harus aktif dalam setiap upaya yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan dan kehidupan masyarakat. Kami sangat mendukung kegiatan ini dan siap membantu dalam pelaksanaannya”, ujarnya dengan antusias..

Dukungan penuh dari organisasi masyarakat menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Daha sangat mengapresiasi dan merasa diuntungkan dengan adanya program Introduksi dan Pendampingan Pengolahan Limbah Organik ini. Mereka berkomitmen untuk berperan aktif dalam setiap langkah yang diambil untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini.

Dengan adanya kegiatan ini, STM dan UMMAT berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Daha, sekaligus menjadi contoh bagi kolaborasi serupa di wilayah lain (HUMAS UMMAT).

UMMAT TUAN RUMAH RAKORNAS AIK PTMA, MENYONGSONG TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN KEKUATAN AIK DI ERA MODERN

UMMAT TUAN RUMAH RAKORNAS AIK PTMA, MENYONGSONG TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN KEKUATAN AIK DI ERA MODERN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Forum Pimpinan Bidang Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan Seminar Nasional yang mengusung tema “Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Tata Kelola AIK serta AIK sebagai Living Values dan Pendidikan AIK Multidisipliner”, Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam meningkatkan peran AIK dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari, The Jayakarta Hotel, Lombok (19/08/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyambut hangat seluruh peserta dari berbagai PTMA di Indonesia. Ia memaparkan perkembangan terkini UMMAT, yang telah berdiri sejak tahun 1980 dan meluluskan lebih dari 25.000 mahasiswa. “UMMAT memiliki 7 fakultas dan 34 program studi, dengan tiga di antaranya telah terakreditasi unggul. Saat ini, jumlah mahasiswa UMMAT mencapai lebih dari 7.000”, jelasnya.

Lebih lanjut, Abdul Wahab menjelaskan berbagai kegiatan AIK yang rutin dilaksanakan di UMMAT, termasuk Baitul Arqam untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan, sertifikasi Al-Qur’an, tahfizul Qur’an, pendidikan ulama Tarjih Muhammadiyah, dan kajian setiap hari Jumat. Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian UMMAT yang berada di posisi kedua di NTB setelah Universitas Mataram (UNRAM) dalam persaingan antar perguruan tinggi Bali Nusra.

Ketua Forum Pimpinan AIK, Prof. Dr. Syamsudin Arifin, M.Si., mengungkapkan rasa bangganya terhadap UMMAT yang dipercaya menjadi tuan rumah RAKORNAS ini. “UMMAT mencerminkan semangat dan dinamika umat Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat, yang kaya akan tradisi keislaman dan budaya lokal. Pemilihan UMMAT sebagai lokasi acara ini sangatlah tepat, mengingat komitmennya dalam mengembangkan AIK di kalangan akademisi dan masyarakat”, takjubnya.

Ia juga berharap bahwa diskusi dan kegiatan yang berlangsung dalam forum ini tidak hanya akan menghasilkan gagasan dan kebijakan baru, tetapi juga mampu diterapkan secara konkret untuk memajukan AIK sebagai landasan pendidikan dan pembentukan karakter di lingkungan PTMA. “Saya yakin, dari Mataram ini akan muncul berbagai inovasi dan pendekatan baru yang dapat memperkaya praktik AIK di seluruh Indonesia”, tambahnya dengan penuh optimisme.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., Ia menekankan bahwa Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bukan sekadar komponen kurikulum, melainkan menjadi roh yang harus menjiwai seluruh aspek kehidupan akademik di PTMA. “AIK harus menjadi dasar yang mengarahkan dan memotivasi setiap langkah dalam penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh PTMA”, jelasnya.

Prof. Achmad juga menekankan bahwa AIK memiliki peran strategis dalam membentuk identitas dan karakter lulusan PTMA. Menurutnya, AIK harus terintegrasi dalam seluruh proses pendidikan, mulai dari perencanaan kurikulum hingga pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik. “Kita ingin memastikan bahwa AIK menjadi ruh yang menggerakkan setiap aktivitas di PTMA, sehingga lulusan kita tidak hanya unggul dalam kompetensi akademik, tetapi juga kuat dalam moral dan etika Islam”, tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Achmad berharap bahwa melalui kegiatan ini, PTMA dapat semakin memperkuat komitmennya dalam mengimplementasikan AIK secara lebih holistik dan menyeluruh. “Saya yakin, dengan adanya sinergi antara semua pihak, AIK akan menjadi fondasi yang kokoh bagi seluruh kegiatan akademik dan kemasyarakatan di PTMA, serta menjadi pembeda yang signifikan bagi lulusan kita di tengah persaingan global”, pungkasnya.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., turut menyampaikan terima kasih kepada UMMAT dan para inisiator kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya AIK sebagai roh dan nilai yang menghidupi seluruh aspek pendidikan di PTMA. “Kita ingin AIK menjadi ruh yang menjiwai seluruh gerak akademik, penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat di PTMA”, harapnya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd., juga menekankan bahwa Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) harus menjadi napas yang menghidupi setiap lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah. “AIK bukan hanya sekadar mata kuliah, tetapi sebuah prinsip hidup yang harus diinternalisasi oleh seluruh civitas akademika. Melalui forum ini, PT Muhammadiyah Aisyiyah dapat terus mengawal dan memastikan AIK menjadi ciri khas yang melekat pada setiap lulusan, sehingga lulusan PTMA memiliki keunikan tersendiri yang membedakan mereka dari lulusan perguruan tinggi lainnya”, ungkapnya. Dengan demikian, AIK diharapkan dapat menjadi identitas kuat yang tidak hanya dikenal di lingkungan internal Muhammadiyah, tetapi juga diakui secara luas oleh masyarakat.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, terhitung dari 19 s/d 21 Agustus 2024 diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, memperkuat AIK sebagai landasan dalam mengelola persyarikatan Muhammadiyah dan perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (HUMAS UMMAT).