Debat Menginspirasi, Kampus Berdampak: UMMAT Sukses Gelar Final Lomba Debat Nasional

Debat Menginspirasi, Kampus Berdampak: UMMAT Sukses Gelar Final Lomba Debat Nasional

Mataram, 31 Juli 2025 – Panggung adu gagasan tingkat nasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia tersaji dengan penuh semangat dan intelektualitas tinggi dalam Final Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Final ini menjadi penutup dari rangkaian kompetisi debat yang digagas oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, sebagai upaya konkret dalam membentuk karakter mahasiswa yang berpikir kritis, komunikatif, dan solutif dalam menghadapi persoalan bangsa.

Bertempat di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT, babak final dilaksanakan secara luring dengan menghadirkan empat tim terbaik dari total 26 tim yang sebelumnya berkompetisi di babak penyisihan secara daring. Keempat tim finalis berasal dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selaku tuan rumah, dan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).

Babak demi babak dilalui dengan ketat. Atmosfer kompetitif sangat terasa, namun tetap dalam nuansa kekeluargaan dan sportivitas yang dijunjung tinggi. Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi debat nasional, dengan mempertimbangkan kekuatan argumen, ketepatan data, kemampuan merespons, gaya penyampaian, serta etika dalam berdebat.

Setelah melalui sesi argumentasi yang menantang, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dinyatakan sebagai Juara Pertama dengan skor tertinggi 85,54. Universitas Muhammadiyah Surakarta meraih Juara Kedua dengan skor 84,72, sedangkan Universitas Muhammadiyah Mataram menempati posisi Juara Ketiga dengan skor 83,30. Juara Harapan Satu diraih oleh Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dengan skor 83,18. Meskipun selisih nilai antara peserta sangat tipis, kualitas debat yang ditampilkan keempat tim menuai pujian dari para juri.

Ketua Panitia Pelaksana, Zaenafi Ariani, SE., ME., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi, baik yang mengikuti secara daring maupun yang hadir langsung di babak final. “Sebanyak 26 tim mendaftar dan mengikuti seleksi awal. Dari sana kami memilih empat tim terbaik untuk bertanding langsung di UMMAT. Ini adalah ajang luar biasa untuk mengasah nalar kritis, sekaligus menjadi ruang silaturahmi bagi mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai daerah. Terima kasih atas semangat, kerja keras, dan dedikasi semua pihak,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan sekaligus pemanasan bagi mahasiswa UMMAT yang akan berlaga dalam ajang debat tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Agustus mendatang.

“Sebenarnya, lomba ini adalah latihan strategis untuk mahasiswa kami. Tapi lebih dari itu, kita ingin kegiatan ini menjadi ruang saling belajar, bukan hanya untuk mendapatkan juara. Ini adalah wadah silaturahmi antar mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia dalam membangun jejaring, bertukar ide, dan menginspirasi satu sama lain,” jelasnya.
“Kami percaya, mahasiswa yang terbiasa berdialog dan berdebat secara sehat akan tumbuh menjadi pemimpin yang tangguh dan bijak. Oleh karena itu, UMMAT akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang menghidupkan iklim akademik seperti ini,” tambahnya.

Acara final ditutup dengan penyerahan trofi, piagam penghargaan, dan bingkisan kepada para pemenang. Selain itu, seluruh finalis mendapatkan sertifikat partisipasi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi intelektual mereka dalam lomba ini. Suasana haru dan bangga menyelimuti ruangan ketika para finalis berdiri di atas panggung bersama, menunjukkan bahwa meskipun kompetisi telah usai, semangat kolaborasi tetap menyala. (HUMAS UMMAT)

Cetak Generasi Kritis dan Solutif, UMMAT Gelar Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025

Cetak Generasi Kritis dan Solutif, UMMAT Gelar Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025

Mataram, 30 Juli 2025 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan eksistensinya sebagai pusat pengembangan generasi intelektual bangsa. Salah satu upaya nyata tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025 yang digagas oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT. Kompetisi ini merupakan bentuk konkret dari komitmen universitas dalam mendorong mahasiswa menjadi insan yang berpikir kritis, solutif, dan memiliki daya saing di tingkat nasional.

Dengan mengusung tema besar “Debat Menginspirasi, Kampus Berdampak”, lomba ini dirancang sebagai ruang terbuka bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia untuk berdialog, berkolaborasi, dan berkompetisi secara ilmiah dalam suasana yang sehat dan membangun. Debat tidak hanya dipahami sebagai arena adu argumentasi, tetapi juga sebagai wahana pembentukan karakter mahasiswa yang cerdas secara intelektual, emosional, dan sosial.

Lebih dari sekadar ajang prestasi, kegiatan ini juga menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan UMMAT sebagai kampus yang inklusif dan terbuka terhadap dinamika wacana kebangsaan dan global.

Pendaftaran peserta dibuka mulai 23 Juni hingga 19 Juli 2025, dan dilanjutkan dengan seleksi awal secara daring pada 21–24 Juli 2025. Dari tahapan seleksi ini, dipilih empat tim terbaik untuk melaju ke babak final yang digelar secara luring di Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram pada Rabu, 30 Juli 2025. Rangkaian lomba ini akan ditutup dengan pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan pada Kamis, 31 Juli 2025.

Babak final yang tengah berlangsung hari ini di Aula FKIP UMMAT diikuti oleh empat tim finalis, yaitu dari Universitas Kalimantan Timur, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, dan Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai tuan rumah.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan bahwa lomba debat ini merupakan langkah strategis dalam membangun atmosfer akademik yang kompetitif dan produktif di lingkungan kampus.

“Debat ini adalah bentuk nyata dari upaya kami untuk menghadirkan ruang kompetisi intelektual yang sehat dan inspiratif. Kami ingin membangun UMMAT bukan hanya sebagai tempat kuliah, tetapi sebagai rumah besar bagi mahasiswa-mahasiswa unggul dari seluruh Indonesia untuk bertumbuh dan berkontribusi,” ujarnya.

Dr. Erwin menegaskan bahwa mahasiswa memiliki potensi luar biasa dalam berpikir kritis dan menyampaikan gagasan. Namun, ruang-ruang aktualisasi tersebut masih perlu diperluas. Oleh karena itu, UMMAT membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk mengasah keberanian, ketajaman berpikir, serta kemampuan berbicara di depan publik dalam suasana yang konstruktif dan beretika.

Ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan babak final secara luring agar peserta dapat merasakan langsung atmosfer kompetisi yang sehat dan bermartabat.

“Kami ingin para peserta merasakan bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba, tetapi juga proses pembelajaran yang sesungguhnya bertemu secara langsung, berdialog, dan berargumen dengan logika yang tajam dan etika yang luhur,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UMMAT Drs. Abdul Wahab, MA. menyampaikan bahwa debat bukan hanya ajang menunjukkan kecakapan berbicara, tetapi juga merupakan sarana pendidikan karakter yang sangat penting bagi mahasiswa.

“Debat bukan sekadar adu argumen. Ini adalah sarana belajar menyampaikan pendapat dengan etika, membangun logika berpikir yang runtut, serta melatih kemampuan menerima dan menghargai pendapat yang berbeda. Nilai-nilai seperti inilah yang menjadi fondasi karakter pemimpin masa depan,” tutur Rektor.

Ia berharap kegiatan ini dapat melahirkan mahasiswa yang tidak hanya piawai menyampaikan gagasan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial serta mampu membawa perubahan nyata di tengah masyarakat.

“Kami ingin para peserta tidak berhenti pada kemenangan semata. Tapi dari sini lahir kesadaran bahwa ide-ide yang disuarakan dalam ruang debat bisa menjadi pemantik perubahan di lapangan,” tegasnya. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Resmi Lepas 1.018 Mahasiswa KKN, Sinergitas Kampus Bangun Kemandirian Desa

UMMAT Resmi Lepas 1.018 Mahasiswa KKN, Sinergitas Kampus Bangun Kemandirian Desa

Mataram, 28 Juli 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan melepas secara resmi sebanyak 1.018 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-39 Tahun 2025, pada Senin (28/7), bertempat di Lapangan Utama Kampus UMMAT.

Prosesi pelepasan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi momen penting yang menandai dimulainya rangkaian pengabdian mahasiswa UMMAT di berbagai daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka mengimplementasikan caturdharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UMMAT), Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa peserta KKN Angkatan ke-39 terbagi ke dalam 67 kelompok yang tersebar dalam tiga skema utama. Skema pertama yaitu Kesehatan Masyarakat dengan 15 kelompok yang akan mengabdi di Kabupaten Lombok Utara, berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat serta layanan kesehatan berbasis komunitas. Skema kedua adalah Desa Tangguh Bencana dengan 5 kelompok yang ditempatkan di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, dengan tujuan utama membangun kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Sementara itu, skema ketiga yaitu Teknologi Tepat Guna mencakup 45 kelompok yang akan ditempatkan di wilayah yang lebih luas, yaitu di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu. Kelompok-kelompok ini akan menjalankan program-program inovatif berbasis teknologi praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa masing-masing.

Selain itu, terdapat 2 kelompok non-reguler yang ditempatkan secara khusus berdasarkan kebutuhan mitra desa. Seluruh kegiatan KKN ini didampingi oleh 47 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di 6 fakultas di lingkungan UMMAT.

KKN tahun ini mengusung tema “Sinergitas Kampus Berdampak: Membangun Kemandirian Desa”, yang mencerminkan semangat kolaboratif antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam membangun kemandirian melalui pemberdayaan dan inovasi.

Dalam sambutannya, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapan besarnya kepada para mahasiswa agar menjadikan KKN sebagai momentum untuk belajar langsung dari masyarakat, mengabdi sepenuh hati, serta menjadi teladan dalam berpikir dan bertindak solutif.

“Jaga nama baik almamater kita. Tanamkan dalam diri bahwa kalian adalah duta kampus dan duta kebaikan. Junjung tinggi nilai-nilai Caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.

Menariknya, dalam kegiatan pelepasan ini turut hadir Direktur BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mataram yang menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh mahasiswa KKN. Hal ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada mahasiswanya selama menjalankan program pengabdian di lapangan.

Puncak acara ditandai dengan pelepasan burung merpati secara simbolis oleh Rektor UMMAT. Pelepasan burung merpati ini mengandung filosofi mendalam: sejauh apapun burung itu terbang, ia akan kembali ke sarangnya. Begitu pula dengan mahasiswa KKN, sejauh apapun mereka mengabdi, mereka akan kembali ke almamater tercinta membawa pengalaman, pembelajaran, dan kontribusi nyata untuk kampus dan masyarakat.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh para Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, para Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Kepala UPT, Ketua Program Studi, serta para Dosen Pembimbing Lapangan yang memberikan semangat dan doa bagi keberhasilan pelaksanaan KKN.

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, para mahasiswa KKN UMMAT Angkatan ke-39 Tahun 2025 siap menebar manfaat dan inspirasi di tengah masyarakat. Diharapkan, program ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian tetapi juga wadah pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kecintaan pada bangsa dan tanah air. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gelar Bimtek Plagiarisme: Dorong Mahasiswa Melek Literasi Digital dan Junjung Tinggi Integritas Akademik

UMMAT Gelar Bimtek Plagiarisme: Dorong Mahasiswa Melek Literasi Digital dan Junjung Tinggi Integritas Akademik

Mataram, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bangun budaya akademik yang sehat dan berkualitas melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Plagiarisme bagi mahasiswa semester akhir. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 22–23 Juli 2025, bertempat di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UMMAT.

Bimtek ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas yang sedang menjalani proses penyusunan tugas akhir atau skripsi. Fokus utama dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pemahaman mendalam mengenai bahaya plagiarisme serta pentingnya literasi digital di tengah arus informasi yang deras dan kemajuan teknologi yang semakin pesat.

Wakil Rektor II UMMAT, Ir. Asmawati, M.P., menegaskan bahwa plagiarisme merupakan salah satu bentuk pelanggaran akademik yang serius dan dapat merusak kualitas intelektual mahasiswa.

“Plagiarisme merupakan perilaku yang tidak baik bagi mahasiswa. Selain merusak citra pribadi, juga berdampak buruk pada kualitas akademik kampus. UMMAT ingin melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berintegritas,” ujarnya.

Asmawati juga mengingatkan bahwa mahasiswa harus mulai membiasakan diri untuk mengutip referensi secara etis, memahami cara menulis ilmiah yang benar, serta membangun pemikiran dan argumen orisinal berdasarkan sumber terpercaya.

Kepala UPT Perpustakaan UMMAT, Iskandar, S.Sos., M.A, turut menjadi pembicara utama dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa kemudahan akses terhadap sumber-sumber daring serta kehadiran teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI), memunculkan tantangan baru dalam dunia pendidikan tinggi.

“Saat ini, semua informasi tersedia hanya dengan satu klik. Tanpa kemampuan literasi digital yang baik, mahasiswa bisa tergoda untuk menyalin karya orang lain secara utuh tanpa menyadari bahwa itu adalah bentuk plagiarisme,” ungkap Iskandar.

Ia juga menekankan bahwa penggunaan teknologi seharusnya tidak menggantikan proses berpikir kritis mahasiswa. AI dan teknologi lainnya dapat digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai jalan pintas untuk menyusun karya ilmiah.

“Kemajuan teknologi adalah keniscayaan. Namun, tugas kita adalah menggunakannya secara bijak, bertanggung jawab, dan tetap menjunjung tinggi etika akademik,” tambahnya.

Selain memberi edukasi, bimtek ini juga merupakan langkah preventif UMMAT dalam mencegah kasus plagiarisme di kalangan mahasiswa, terutama menjelang proses penulisan tugas akhir yang sering kali menjadi titik rawan pelanggaran etika akademik.

UPT Perpustakaan berkomitmen untuk terus menyediakan pendampingan bagi mahasiswa dalam penggunaan referensi digital, pengelolaan sitasi, hingga pengecekan plagiarisme sebelum karya dikumpulkan. Dalam waktu dekat, UMMAT juga berencana untuk meningkatkan layanan digital library serta integrasi teknologi pendeteksi plagiarisme dengan sistem akademik kampus.

Melalui kegiatan bimtek ini, UMMAT berharap kesadaran mahasiswa terhadap integritas akademik semakin tumbuh dan mengakar kuat sebagai bagian dari budaya belajar yang positif dan produktif.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya lulus, tetapi lulus dengan karya ilmiah yang membanggakan, etis, dan bernilai orisinalitas tinggi,” pungkas Iskandar. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Tata Kelola PPG, UMMAT Benchmarking ke Unesa: Gali Inovasi Digital dan Jejaring Global

Perkuat Tata Kelola PPG, UMMAT Benchmarking ke Unesa: Gali Inovasi Digital dan Jejaring Global

Surabaya, Guna meningkatkan mutu dan tata kelola Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui tim PPG-nya melakukan kunjungan benchmarking ke Badan Pendidikan Profesi Guru (BPPG) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Selasa, 22 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung di Gedung W1 LPSP, Kampus 2 Lidah Wetan, Unesa, ini menjadi bagian dari komitmen UMMAT untuk terus belajar dari institusi yang telah terbukti sukses dalam mengelola program PPG di tingkat nasional.

Rombongan UMMAT dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., didampingi oleh Ketua Program Studi PPG, Dr. Intan Dwi Astuti, M.Pd., serta tim. Kedatangan mereka disambut hangat oleh pimpinan BPPG Unesa dan tim penyelenggara PPG.

Kegiatan diawali dengan seremoni pembukaan dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PPG UMMAT dan BPPG Unesa. Penandatanganan ini menjadi langkah awal dari kolaborasi antara kedua lembaga untuk pengembangan kapasitas kelembagaan, peningkatan mutu akademik, serta pertukaran praktik baik dalam penyelenggaraan PPG.

Dr. Muhammad Nizaar menyampaikan alasan pemilihan Unesa sebagai mitra benchmarking. “Kami memilih Unesa karena rekam jejaknya sebagai penyelenggara PPG yang telah matang. Banyak hal strategis yang ingin kami pelajari dan adopsi, terutama dalam aspek digitalisasi sistem, tata kelola manajemen program, serta inovasi pengembangan kurikulum yang relevan dengan tantangan pendidikan masa kini dan masa depan,” ujarnya.

Selama sesi sharing session, berbagai topik penting didiskusikan, termasuk model Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa PPG Unesa yang sudah diarahkan ke skala internasional. Unesa telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan luar negeri dalam rangka memberikan pengalaman praktik yang lebih luas dan bertaraf global bagi para calon guru.

Hal ini menjadi inspirasi bagi UMMAT untuk terus meningkatkan kualitas pengalaman praktik mahasiswa PPG, tidak hanya terbatas pada lingkup lokal, tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional yang dapat memperkaya wawasan dan kompetensi mahasiswa.

“Pengembangan model PPL dengan perspektif global sangat penting untuk mencetak guru yang adaptif terhadap perkembangan zaman, mampu memahami konteks multikultural, dan siap bersaing secara internasional,” ungkap Dr. Nizaar.

Selain itu, UMMAT juga menyoroti sistem pelaporan diri mahasiswa PPG kategori guru tertentu yang telah dikembangkan Unesa melalui platform digital berbasis website. Sistem ini memungkinkan mahasiswa untuk melakukan pelaporan administrasi, progres, dan kebutuhan akademik secara mandiri dan efisien. UMMAT berencana mengembangkan sistem serupa sebagai bagian dari upaya digitalisasi tata kelola layanan akademik di lingkungan PPG UMMAT.

Hal menarik lainnya yang diperoleh dari benchmarking ini adalah model pembinaan alumni PPG yang dikembangkan Unesa. Tidak hanya fokus pada proses pendidikan selama masa studi, Unesa juga membangun sistem pendampingan dan pembinaan berkelanjutan bagi para alumni agar mereka tetap terhubung dengan institusi dan terus mendapat dukungan pengembangan profesional.

UMMAT menyambut baik inisiatif ini dan akan mengadaptasi konsep serupa untuk diterapkan kepada alumni PPG di lingkungannya. “Hubungan yang baik dengan alumni tidak hanya memperkuat jejaring institusi, tetapi juga menjadi tolok ukur keberhasilan PPG dalam mencetak guru profesional yang relevan dan dibutuhkan masyarakat,” imbuh Dr. Nizaar. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Jadi Tuan Rumah BIMTEK Pendampingan Pendanaan PKM PTMA 2025: Ikhtiar Kolektif Menuju PIMNAS

UMMAT Jadi Tuan Rumah BIMTEK Pendampingan Pendanaan PKM PTMA 2025: Ikhtiar Kolektif Menuju PIMNAS

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam mendorong peningkatan kapasitas mahasiswa dengan menjadi tuan rumah Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pendampingan Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid (daring via Zoom dan luring di Aula UMMAT) pada 23 Juli 2025 ini diinisiasi oleh Pusat Prestasi Mahasiswa PTMA (PUSPRESMAPTMA).

Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antarperguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam meningkatkan kualitas proposal PKM, sekaligus mempersiapkan mahasiswa agar mampu menghasilkan program yang berkualitas dan berdaya saing menuju ajang nasional seperti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Sejumlah pendamping nasional yang berpengalaman turut hadir dan memberikan materi teknis sesuai skema PKM masing-masing. Nur Rifai Iksan, S.Pd., M.Ed., menjadi pemateri untuk pendampingan PKM-K (Kewirausahaan). Ir. Ahmad Kholid Algofari, MT, memberikan arahan untuk skema PKM-PM/PI (Pengabdian kepada Masyarakat dan Penerapan IPTEK). Skema PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora) dibimbing oleh Dr. Andi Muhammad Irfan Asfar, MT., M.Pd. Sementara Ir. Henik Sukorini, MP, Ph.D. mengisi pendampingan untuk skema PKM-KC/KI (Karsa Cipta dan Karya Inovatif). Pendampingan PKM-RE (Riset Eksakta) diampu oleh Dr. dr. Humairah Medina Liza Lubis, M.Ked (PA), Sp.PA., sedangkan skema terbaru PKM-VGK (Gagasan Konstruktif Video) dibimbing langsung oleh Dr. Gita Anggraini, M.Pd.I. Pemaparan umum mengenai kebijakan dan strategi PKM disampaikan oleh Dr. Fatimah Sari Siregar, M.Hum.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd. menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada UMMAT sebagai tuan rumah kegiatan berskala nasional ini. Ia menegaskan bahwa BIMTEK ini tidak sekadar forum pelatihan teknis, melainkan juga wadah penting untuk membangun budaya riset, pengabdian, kewirausahaan, dan inovasi di lingkungan mahasiswa PTMA.

“Pendampingan ini menjadi krusial karena dari sinilah kita membentuk pola pikir mahasiswa untuk bekerja secara terstruktur, terencana, dan bertanggung jawab terhadap dana yang diberikan. Ini bukan sekadar menjalankan kegiatan, tetapi sebuah proses pendidikan karakter dan intelektual,” ungkap Dr. Erwin.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan universitas, semangat mahasiswa, serta arahan dari dosen dan pendamping nasional agar mahasiswa tidak hanya berhenti pada tahap pendanaan, namun mampu melaju ke PIMNAS dan mengharumkan nama institusi.

“Kita ingin mahasiswa kita tidak hanya puas sampai pada tahap mendapatkan pendanaan. Justru tantangan sebenarnya adalah bagaimana mereka melaksanakan program dengan optimal, membuat laporan yang baik, dan akhirnya mampu menunjukkan kualitas hasil karya mereka di panggung nasional,” lanjutnya.

Dr. Erwin berharap agar kegiatan ini bisa menjadi pijakan awal yang kuat untuk meningkatkan kesiapan teknis mahasiswa dalam mengelola anggaran, dokumentasi kegiatan, serta pelaporan pertanggungjawaban sesuai standar kementerian.

Secara khusus, beliau menyampaikan harapannya terhadap mahasiswa UMMAT yang beberapa kali berhasil meraih pendanaan, namun belum berhasil lolos ke PIMNAS.

“Mudah-mudahan tahun ini minimal ada satu kelompok PKM mahasiswa UMMAT yang bisa lolos sampai ke PIMNAS. Tantangannya memang bukan di pendanaan, tapi bagaimana membawa mereka sampai ke tingkat nasional. Ini yang terus kita upayakan bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Erwin menegaskan bahwa menjadi tuan rumah BIMTEK adalah bentuk nyata komitmen UMMAT dalam menjalankan peran strategis sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kreativitas mahasiswa. Ia berharap kegiatan ini juga mempererat jejaring antar-PTMA dan membuka peluang kolaborasi lintas kampus dalam mengembangkan program mahasiswa yang berdampak nyata bagi masyarakat.

“Kami menyambut baik kehadiran para pendamping dan perwakilan PTMA dari seluruh Indonesia, meski banyak yang hadir secara daring. Semoga kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas PKM, tetapi juga memperkuat ukhuwah antarperguruan tinggi Muhammadiyah dalam mencetak generasi muda unggul dan berkemajuan,” pungkasnya.
(HUMAS UMMAT)