Perkuat Mutu dan Reputasi, UMMAT Gelar Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Bersama Prof. Johni Najwan

Perkuat Mutu dan Reputasi, UMMAT Gelar Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Bersama Prof. Johni Najwan

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi melalui kegiatan Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Akreditasi Perguruan Tinggi, yang digelar pada Kamis, 7 Agustus 2025, di Aula Pertemuan Lantai 3 UMMAT. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. H. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D., yang memberikan pemaparan mendalam tentang arah kebijakan akreditasi nasional serta tantangan dan strategi meraih akreditasi unggul.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi kepada seluruh dekan, dosen, dan pimpinan fakultas yang hadir. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kesiapan institusi dalam menghadapi akreditasi bukan hanya untuk memenuhi tuntutan administratif, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kepercayaan masyarakat.

“Akreditasi unggul bukan hanya cita-cita, tapi keharusan bagi perguruan tinggi yang ingin tumbuh dan dipercaya masyarakat. Kita juga tengah mempersiapkan langkah strategis menuju akreditasi internasional,” ujar Drs. Abdul Wahab, MA.

Rektor juga menyampaikan bahwa pada 13 Agustus 2025 mendatang, UMMAT akan mengadakan Rapat Kerja di Malang yang secara khusus akan membahas strategi percepatan akreditasi unggul. Di akhir sambutannya, beliau menyambut kehadiran perwakilan dari Universitas Darussalam (Undaram) sebagai wujud sinergi antarperguruan tinggi dalam meningkatkan mutu bersama.

Sekretaris Rektor I, Dr. Syafril, M.Pd., menyampaikan evaluasi kesiapan setiap fakultas dalam memenuhi standar akreditasi. Hadir dalam kesempatan ini para dekan dari Fakultas Hukum, FAI, FIK, FKIP, FISIPOL, Fakultas Teknik, serta perwakilan dari Fakultas Kedokteran.

Sekretaris Rektor I menekankan bahwa pemenuhan standar akreditasi merupakan keharusan. Fakultas yang tidak memenuhi standar dapat menghadapi sanksi serius, seperti larangan menerima mahasiswa baru dan tidak dapat melaksanakan wisuda selama dua tahun berturut-turut.

“Fakultas Kedokteran menjadi perhatian khusus karena hingga saat ini belum memiliki dosen tetap dan belum terakreditasi. Ada 15 syarat utama dari BAN-PT yang wajib dipenuhi agar bisa memperoleh status akreditasi,” jelasnya.

Sesi inti kegiatan diisi oleh Prof. Johni Najwan yang menyampaikan pemaparan strategis terkait kebijakan BAN-PT dan urgensi kepemimpinan yang tegas dalam mendorong percepatan akreditasi. Beliau menyarankan agar universitas menerapkan pakta integritas bagi seluruh dekan, serta mengeluarkan Surat Peringatan (SP) bagi dekan yang tidak menunjukkan komitmen, termasuk ketidakhadiran dalam kegiatan strategis seperti ini.

“Akun PDDIKTI harus berada di bawah kontrol langsung rektor dan wakil rektor I, sebagai bentuk keseriusan institusi dalam tata kelola data,” tegas Prof. Johni.

Ia juga mengingatkan pentingnya aspek moral dan tanggung jawab akademik para dosen, dengan merujuk pada Pasal 55 dan 56 Undang-Undang Pendidikan Tinggi, yang menegaskan dampak hukum dan administratif dari status akreditasi. Menurutnya, institusi pendidikan tinggi harus memiliki keberanian untuk terus melakukan introspeksi dan evaluasi berkelanjutan.

Prof. Johni juga menyoroti realitas tantangan kekinian, seperti menurunnya jumlah mahasiswa baru akibat dominasi universitas negeri. Hal ini, menurutnya, menjadi indikator penting yang harus dijawab dengan kualitas, reputasi, dan daya saing institusi.

Kegiatan ditutup dengan pernyataan tegas dari Rektor UMMAT yang kembali mengajak seluruh elemen kampus untuk bergerak bersama mewujudkan akreditasi unggul: “Apa pun yang telah kita usahakan, harus bisa tercapai dengan baik. Ini adalah tanggung jawab kolektif seluruh sivitas akademika,” tutup Drs. Abdul Wahab, MA.

Dengan kegiatan ini, UMMAT mempertegas langkah nyatanya dalam membangun budaya mutu yang kuat dan berkelanjutan demi menghadirkan pendidikan tinggi yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global. (HUMAS UMMAT)

Pascasarjana UMMAT Jalin Kolaborasi Strategis dengan Karantina NTB, Wujudkan Sinergi Akademik-Praktik

Pascasarjana UMMAT Jalin Kolaborasi Strategis dengan Karantina NTB, Wujudkan Sinergi Akademik-Praktik

Mataram, Dalam upaya memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan praktisi di bidang hukum karantina, Program Studi Hukum Program Magister Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Karantina Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa, 5 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Badan Karantina NTB, Mataram.

Penandatanganan MoU ini menandai komitmen bersama dalam mengembangkan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya terkait isu-isu hukum karantina, perlindungan sumber daya hayati, serta penguatan regulasi dalam mendukung ketahanan pangan dan biosekuriti.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Karantina NTB, Agus Mugiono, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., Ketua Program Studi Hukum Program Magister, Dr. Nurjannah, SH., MH., serta jajaran pejabat dan staf dari kedua lembaga.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Karantina NTB, Agus Mugiono, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk memperkuat pemahaman hukum di lingkungan karantina.

“Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah strategi dalam memperkuat pemahaman hukum di lingkungan karantinanya. Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi penguatan regulasi dan peningkatan kapasitas SDM di bidang isolasi, serta membuka ruang sinergi antara dunia akademisi dan praktisi,” ujarnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam pernyataannya juga menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk integrasi antara ilmu pengetahuan dan praktik lapangan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Kerja sama ini tidak hanya penting bagi penguatan akademik Pascasarjana UMMAT, tetapi juga menjadi bagian dari peran universitas dalam menjawab tantangan pembangunan daerah, khususnya di bidang hukum, ketahanan pangan, dan lingkungan. Kami berharap, sinergi ini menjadi model kolaborasi berkelanjutan yang memperkuat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia Timur,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari upaya penguatan mutu pendidikan tinggi yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat.

“Kerja sama ini merupakan wujud dari komitmen Pascasarjana UMMAT dalam mengembangkan kemitraan yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran dan riset. Kami berharap, melalui sinergi ini, mahasiswa dapat lebih dekat dengan realitas lapangan dan memberikan kontribusi ilmiah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Hukum Program Magister, Dr. Nurjannah, SH., MH., menyampaikan bahwa MoU ini akan menjadi jembatan untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam menghadapi tantangan hukum di sektor strategis.

“Penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai hukum karantina dan perlindungan hayati. Kami berharap kerja sama ini melahirkan penelitian-penelitian yang aplikatif dan inovatif, serta memperkuat peran akademisi dalam merespons dinamika hukum yang berkembang di sektor strategis seperti karantina,” jelasnya.

Melalui kerja sama ini, kedua institusi sepakat untuk mengembangkan berbagai program bersama, seperti penyelenggaraan kuliah pakar, pelaksanaan magang mahasiswa, penyusunan regulasi berbasis riset, serta forum diskusi akademik yang mendukung kemajuan ilmu hukum di bidang karantina.

Langkah ini menjadi bagian dari visi UMMAT untuk terus berkontribusi dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul, adaptif, dan solutif dalam menjawab tantangan global, terutama dalam konteks ketahanan pangan dan biosekuriti wilayah. (HUMAS UMMAT)

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) akan menjadi tuan rumah Workshop NMT-DIES Training 2025 yang mengusung tema “Internationalization Policies & Strategies to Support Impactful Campus Educational Policy in Indonesia”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat internasionalisasi di perguruan tinggi, khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Internasionalisasi pendidikan tinggi menjadi salah satu pilar penting dalam meningkatkan daya saing global, membuka peluang kolaborasi internasional, serta mendorong pertukaran pengetahuan lintas negara.

Workshop ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama yang akan diselenggarakan pada tanggal 27–29 Oktober 2025, dan tahap kedua pada tanggal 6–8 April 2026. Kegiatan ini didukung penuh oleh DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst), German Academic Exchange Service, sebuah lembaga terkemuka asal Jerman yang berfokus pada pertukaran akademik internasional di bidang pendidikan tinggi dan riset.

Sebagai fasilitator dalam workshop ini, akan hadir para akademisi dan praktisi dari berbagai perguruan tinggi ternama, baik dari dalam maupun luar negeri, antara lain: Dr. Nguyen Ngoc Thuy (Nong Lam University, Vietnam), Ida Puspita, S.S., M.A., Res. (Universitas Ahmad Dahlan), Dr. Muzaillin Affan (Universitas Syiah Kuala), Dr. Condro Wibowo (Universitas Jenderal Soedirman), Mateus Yumarnanta, Ph.D. (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya), dan Asbah, M.Hum. (Universitas Muhammadiyah Mataram).

Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara UMMAT dengan Universitas Potsdam (Jerman), Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dan Universitas Syiah Kuala. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat kebijakan pendidikan tinggi yang berdampak di tingkat global.

Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional UMMAT, Asbah, M.Hum., menjelaskan bahwa pelaksanaan Workshop NMT-DIES Training 2025 ini menjadi langkah strategis UMMAT dalam membangun jaringan internasional yang lebih luas dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Internasionalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan menjadi bagi perguruan tinggi yang ingin bersaing di kancah global. Melalui workshop ini, kami ingin mengajak PTN dan PTS di Bali, NTB, dan NTT untuk bersama-sama menyusun strategi dan kebijakan yang berdampak nyata bagi pengembangan kampus. UMMAT siap menjadi fasilitator dan kolaborator aktif dalam inisiatif ini,” jelas Asbah.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran DAAD serta keterlibatan kampus-kampus ternama di dalam dan luar negeri menjadi bukti nyata bahwa potensi perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia semakin diakui dan diperhitungkan.

“Ini adalah momentum emas. Tidak hanya untuk membangun kapasitas institusi, tetapi juga untuk membuka peluang mobilitas akademik, penelitian bersama, dan pengembangan SDM dosen dan mahasiswa secara internasional,” tambahnya.

UMMAT mengundang seluruh perguruan tinggi di wilayah Bali, NTB, dan NTT untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Sosialisasi awal dapat diikuti dengan melakukan pendaftaran melalui tautan berikut:

🔗 Sosialisasi: https://s.id/Sosialisasi_NMT-DIES_Training_2025
(Batas akhir pendaftaran: 4 Agustus 2025)

🔗 Seleksi peserta workshop: https://s.id/daftarworkshop_NMT_UMMAT

Melalui pelaksanaan NMT-DIES Training 2025, UMMAT menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari penguatan ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif, berdaya saing global, dan berorientasi pada kolaborasi lintas negara. (HUMAS UMMAT)

Kuatkan Ideologi Muhammadiyah dan Bangun Ekosistem Kampus Islami, Kaji-MU UMMAT 2025 Resmi Dimulai

Kuatkan Ideologi Muhammadiyah dan Bangun Ekosistem Kampus Islami, Kaji-MU UMMAT 2025 Resmi Dimulai

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) kembali menyelenggarakan kegiatan Kaji-MU Fakultas sebagai bagian dari program unggulan kelembagaan dalam meneguhkan ideologi Muhammadiyah di lingkungan akademik. Kegiatan ini telah dimulai sejak 1 Agustus dan akan berlangsung hingga 19 September 2025, dengan menyasar dosen dan tenaga kependidikan di tingkat fakultas, unit, dan lembaga.

Kaji-MU tahun ini mengambil fokus pada penguatan nilai-nilai ideologis dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan kampus melalui materi utama seperti Ekosistem Kampus Islami, Risalah Islam Berkemajuan, dan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Pada bagian Ekosistem Kampus Islami, peserta diajak untuk membudayakan layanan prima melalui prinsip 4S (senyum, salam, sapa, sabar), memperkuat budaya salat berjamaah di Masjid Al-Khoory, dan menghidupkan semangat membaca Al-Qur’an sebelum beraktivitas. Selain itu, ditekankan pula pentingnya menjaga penampilan dengan berbusana Islami, menjauhi rokok di lingkungan kampus, membangun interaksi sosial dengan akhlak karimah, serta menumbuhkan atmosfer akademik yang kolaboratif, jujur, tertib, meritokratis, dan amanah.

Materi Risalah Islam Berkemajuan mengajak sivitas akademika untuk memahami Islam sebagai agama yang berlandaskan tauhid, bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta menghidupkan semangat ijtihad dan tajdid. Islam yang berkemajuan juga harus memegang prinsip wasathiyah, membawa rahmat bagi semesta alam, berkhidmat untuk kemaslahatan umat manusia, serta berperan dalam membangun peradaban.

Dalam rangka penguatan fikih amaliah Muhammadiyah, disampaikan pula materi Himpunan Putusan Tarjih yang difokuskan pada teori dan praktik pengurusan jenazah. Materi ini dipandu oleh para narasumber berkompeten yang berasal dari kalangan akademisi, ulama, dan praktisi Muhammadiyah, di antaranya Dr. TGH. Falahudin, M.Ag., Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., Drs. H. Syamsudin Anwar, Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I., Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., Dr. TGH. Sukarta, M.Pd.I., Dr. Mukhlishin, M.S.I., Dr. Mappanyompa, M.Pd.I., Dr. Immawanto, M.Sy., Muhiburrahman, M.Pd., Saprun, M.Pd.I., Abdul Hafiz, M.Pd.I., Dewi Urifah, M.Pd.I., Sahman Z., M.H., Najamudin, M.Pd.I., dan Suwandi, M.Pd.

Ketua panitia, Sahman Z., M.H., menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan dan antusiasme dari seluruh pihak. Ia menegaskan bahwa Kaji-MU merupakan ruang strategis untuk meningkatkan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan, sekaligus mempererat silaturahmi antarunit di lingkungan kampus. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun institusi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kokoh secara ideologis.

Kepala LP3IK UMMAT, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., menambahkan bahwa pelaksanaan Kaji-MU secara rutin satu pekan sekali selama masa libur semester genap menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan nilai-nilai dasar Muhammadiyah. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wasilah dalam menanamkan sikap bermuhammadiyah yang berkemajuan, tidak hanya dalam lingkungan kampus, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat yang lebih luas.

Dengan mengedepankan semangat Islam berkemajuan dan nilai-nilai keislaman yang inklusif, UMMAT terus berkomitmen membangun ekosistem kampus Islami yang mampu mencetak generasi intelektual yang berkarakter, berintegritas, dan berdedikasi untuk kemaslahatan umat. (HUMAS UMMAT)

Debat Menginspirasi, Kampus Berdampak: UMMAT Sukses Gelar Final Lomba Debat Nasional

Debat Menginspirasi, Kampus Berdampak: UMMAT Sukses Gelar Final Lomba Debat Nasional

Mataram, 31 Juli 2025 – Panggung adu gagasan tingkat nasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia tersaji dengan penuh semangat dan intelektualitas tinggi dalam Final Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Final ini menjadi penutup dari rangkaian kompetisi debat yang digagas oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, sebagai upaya konkret dalam membentuk karakter mahasiswa yang berpikir kritis, komunikatif, dan solutif dalam menghadapi persoalan bangsa.

Bertempat di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT, babak final dilaksanakan secara luring dengan menghadirkan empat tim terbaik dari total 26 tim yang sebelumnya berkompetisi di babak penyisihan secara daring. Keempat tim finalis berasal dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selaku tuan rumah, dan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).

Babak demi babak dilalui dengan ketat. Atmosfer kompetitif sangat terasa, namun tetap dalam nuansa kekeluargaan dan sportivitas yang dijunjung tinggi. Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi debat nasional, dengan mempertimbangkan kekuatan argumen, ketepatan data, kemampuan merespons, gaya penyampaian, serta etika dalam berdebat.

Setelah melalui sesi argumentasi yang menantang, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dinyatakan sebagai Juara Pertama dengan skor tertinggi 85,54. Universitas Muhammadiyah Surakarta meraih Juara Kedua dengan skor 84,72, sedangkan Universitas Muhammadiyah Mataram menempati posisi Juara Ketiga dengan skor 83,30. Juara Harapan Satu diraih oleh Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dengan skor 83,18. Meskipun selisih nilai antara peserta sangat tipis, kualitas debat yang ditampilkan keempat tim menuai pujian dari para juri.

Ketua Panitia Pelaksana, Zaenafi Ariani, SE., ME., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi, baik yang mengikuti secara daring maupun yang hadir langsung di babak final. “Sebanyak 26 tim mendaftar dan mengikuti seleksi awal. Dari sana kami memilih empat tim terbaik untuk bertanding langsung di UMMAT. Ini adalah ajang luar biasa untuk mengasah nalar kritis, sekaligus menjadi ruang silaturahmi bagi mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai daerah. Terima kasih atas semangat, kerja keras, dan dedikasi semua pihak,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan sekaligus pemanasan bagi mahasiswa UMMAT yang akan berlaga dalam ajang debat tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Agustus mendatang.

“Sebenarnya, lomba ini adalah latihan strategis untuk mahasiswa kami. Tapi lebih dari itu, kita ingin kegiatan ini menjadi ruang saling belajar, bukan hanya untuk mendapatkan juara. Ini adalah wadah silaturahmi antar mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia dalam membangun jejaring, bertukar ide, dan menginspirasi satu sama lain,” jelasnya.
“Kami percaya, mahasiswa yang terbiasa berdialog dan berdebat secara sehat akan tumbuh menjadi pemimpin yang tangguh dan bijak. Oleh karena itu, UMMAT akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang menghidupkan iklim akademik seperti ini,” tambahnya.

Acara final ditutup dengan penyerahan trofi, piagam penghargaan, dan bingkisan kepada para pemenang. Selain itu, seluruh finalis mendapatkan sertifikat partisipasi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi intelektual mereka dalam lomba ini. Suasana haru dan bangga menyelimuti ruangan ketika para finalis berdiri di atas panggung bersama, menunjukkan bahwa meskipun kompetisi telah usai, semangat kolaborasi tetap menyala. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Resmi Lepas 1.018 Mahasiswa KKN, Sinergitas Kampus Bangun Kemandirian Desa

UMMAT Resmi Lepas 1.018 Mahasiswa KKN, Sinergitas Kampus Bangun Kemandirian Desa

Mataram, 28 Juli 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan melepas secara resmi sebanyak 1.018 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-39 Tahun 2025, pada Senin (28/7), bertempat di Lapangan Utama Kampus UMMAT.

Prosesi pelepasan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi momen penting yang menandai dimulainya rangkaian pengabdian mahasiswa UMMAT di berbagai daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka mengimplementasikan caturdharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UMMAT), Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa peserta KKN Angkatan ke-39 terbagi ke dalam 67 kelompok yang tersebar dalam tiga skema utama. Skema pertama yaitu Kesehatan Masyarakat dengan 15 kelompok yang akan mengabdi di Kabupaten Lombok Utara, berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat serta layanan kesehatan berbasis komunitas. Skema kedua adalah Desa Tangguh Bencana dengan 5 kelompok yang ditempatkan di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, dengan tujuan utama membangun kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Sementara itu, skema ketiga yaitu Teknologi Tepat Guna mencakup 45 kelompok yang akan ditempatkan di wilayah yang lebih luas, yaitu di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu. Kelompok-kelompok ini akan menjalankan program-program inovatif berbasis teknologi praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa masing-masing.

Selain itu, terdapat 2 kelompok non-reguler yang ditempatkan secara khusus berdasarkan kebutuhan mitra desa. Seluruh kegiatan KKN ini didampingi oleh 47 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di 6 fakultas di lingkungan UMMAT.

KKN tahun ini mengusung tema “Sinergitas Kampus Berdampak: Membangun Kemandirian Desa”, yang mencerminkan semangat kolaboratif antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam membangun kemandirian melalui pemberdayaan dan inovasi.

Dalam sambutannya, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapan besarnya kepada para mahasiswa agar menjadikan KKN sebagai momentum untuk belajar langsung dari masyarakat, mengabdi sepenuh hati, serta menjadi teladan dalam berpikir dan bertindak solutif.

“Jaga nama baik almamater kita. Tanamkan dalam diri bahwa kalian adalah duta kampus dan duta kebaikan. Junjung tinggi nilai-nilai Caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.

Menariknya, dalam kegiatan pelepasan ini turut hadir Direktur BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mataram yang menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh mahasiswa KKN. Hal ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada mahasiswanya selama menjalankan program pengabdian di lapangan.

Puncak acara ditandai dengan pelepasan burung merpati secara simbolis oleh Rektor UMMAT. Pelepasan burung merpati ini mengandung filosofi mendalam: sejauh apapun burung itu terbang, ia akan kembali ke sarangnya. Begitu pula dengan mahasiswa KKN, sejauh apapun mereka mengabdi, mereka akan kembali ke almamater tercinta membawa pengalaman, pembelajaran, dan kontribusi nyata untuk kampus dan masyarakat.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh para Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, para Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Kepala UPT, Ketua Program Studi, serta para Dosen Pembimbing Lapangan yang memberikan semangat dan doa bagi keberhasilan pelaksanaan KKN.

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, para mahasiswa KKN UMMAT Angkatan ke-39 Tahun 2025 siap menebar manfaat dan inspirasi di tengah masyarakat. Diharapkan, program ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian tetapi juga wadah pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kecintaan pada bangsa dan tanah air. (HUMAS UMMAT)

  • Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto MMTOTO Totoslot SLOT777 Totoslot Slottoto Sbobet88 Totoslot