Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah, PWA NTB Dorong Penguatan Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Zakat

Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah, PWA NTB Dorong Penguatan Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Zakat

Mataram, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan kiprah nyata dalam isu perlindungan perempuan dan anak melalui penyelenggaraan Seminar Nasional bertajuk “Zakat untuk Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak: Peluang, Tantangan dan Skema Penguatan Perlindungan” yang berlangsung di Aula Lantai 3 Rektorat Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Selasa (9/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Semarak Milad Muhammadiyah ke-113 Tahun yang mengusung semangat dakwah berkemajuan dan penguatan peran sosial umat Islam.

Seminar ini menghadirkan pembicara yang kompeten dalam bidang kajian keislaman dan isu perlindungan perempuan dan anak, yakni Dr. Mukhlisin, M.S.I. (Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam UMMAT) serta Yulianti Muthmainnah, S.H.I., M.Sos. (PSIPP ITB Ahmad Dahlan Jakarta). Bertindak sebagai moderator ialah Prof. Dr. Nikmatullah, MA. dari LPPA PWA NTB. Hadir dalam kegiatan ini PWM NTB, PWA NTB, Rektor dan jajaran pimpinan UMMAT, serta Ortom Muhammadiyah se-NTB.

Dalam sambutan pembuka, Ketua PWA NTB yang diwakili Wakil Ketua Hj. Tri Nuryati, S.Pd., mengapresiasi penyelenggaraan seminar sekaligus menyampaikan komitmen ‘Aisyiyah dalam memberikan kontribusi nyata bagi perlindungan perempuan dan anak, khususnya melalui pendekatan zakat sebagai instrumen pemberdayaan sosial.

“Ini merupakan kegiatan dan kesempatan yang luar biasa bagi kami di ‘Aisyiyah. In syaa Allah kami akan siap melaksanakan tugas yang mulia ini dengan melanjutkan kerjasama bersama PSIPP ITB Ahmad Dahlan Jakarta,” ungkapnya.

Direktur PSIPP ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. Mukhaer Pakkana, S.E., M.M., dalam paparannya menyebutkan bahwa lembaganya telah mengembangkan hasil kajian berkaitan dengan kearifan lokal dalam relasi keluarga. Temuan tersebut menjadi landasan untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam perlindungan perempuan dan anak melalui zakat.

“Kami menemukan sejumlah hasil studi terkait local wisdom dalam relasi antar keluarga yang sangat berpotensi dijadikan dasar skema perlindungan sosial melalui optimalisasi zakat,” jelasnya.

Sementara itu Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag., memberikan perspektif historis seputar perkembangan umat Islam, yang dinilai dapat menjadi refleksi dalam menghadapi persoalan kekerasan berbasis gender di era kontemporer.

“Dalam perjalanan sejarah umat, terdapat tokoh yang menulis kitab Al-Milal wa An-Nihal (Agama-agama dan Sekte-sekte). Dari sana kita belajar bahwa umat Islam berkembang dalam berbagai mazhab, namun tetap dipersatukan oleh nilai kemanusiaan dan keadilan,” tegasnya.

Melalui seminar ini, PWA NTB berharap diskursus mengenai penggunaan zakat tidak hanya berhenti pada aspek ibadah, tetapi juga diperluas menuju fungsi strategis zakat sebagai instrumen perlindungan sosial dan penguatan hak-hak perempuan dan anak. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif antara ‘Aisyiyah, UMMAT, dan perguruan tinggi nasional sebagai wujud dakwah yang mendorong transformasi sosial dan keadilan berbasis nilai Islam berkemajuan. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Strategi Komunikasi dan Citra Institusi, Humas UMMAT Ikuti Rakornas Humas PTMA

Perkuat Strategi Komunikasi dan Citra Institusi, Humas UMMAT Ikuti Rakornas Humas PTMA

YOGYAKARTA – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah–‘Aisyiyah (PTMA) resmi dibuka di Hotel Grand Rohan, Yogyakarta, Jumat (5/12/2025). Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi insan kehumasan PTMA untuk memperkuat sinergi dan inovasi dalam menghadapi tantangan komunikasi di era digital.

Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) turut ambil bagian sebagai peserta aktif dalam forum nasional tersebut. Kabag Humas dan Protokoler UMMAT, Habiburrahman, M.Pd., hadir langsung mewakili institusi. Ia menegaskan bahwa keikutsertaan UMMAT dalam Rakornas ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi kami membangun reputasi digital kampus yang efektif. “Kami menyadari bahwa peran humas saat ini tidak lagi sekadar menyampaikan informasi, tetapi menjadi garda terdepan dalam membangun citra dan kepercayaan publik. Rakornas ini penting bagi kami dalam memperkuat jejaring dan langkah strategis komunikasi membangun citra institusi,” ujar Habib.

Lebih lanjut ia menjelaskan relevansi materi pelatihan dalam memperkuat kompetensi kami di era digital.
“Materi-materi yang dibahas sangat relevan kompetensi kami dengan tantangan kehumasan saat ini, terutama terkait branding kampus, strategi konten, dan pemanfaatan teknologi berbasis AI. Ini akan menjadi bekal bagi UMMAT untuk terus berbenah dan berinovasi,” ungkapnya.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Irwan Akib, dalam amanatnya menegaskan bahwa fungsi kehumasan di PTMA tidak lagi sekadar menyebarkan informasi kegiatan. Di tengah persaingan ketat penerimaan mahasiswa baru dan derasnya arus komunikasi digital, humas berperan sebagai penentu terbentuknya persepsi publik terhadap institusi. “Peran humas sangat krusial, yaitu harus mampu membranding perguruan tinggi. Oleh karena itu, mari sama-sama mengemas informasi dan kelebihan yang ada di kampus agar masyarakat dan stakeholder tertarik dengan perguruan tinggi Muhammadiyah dan ’Aisyiyah,” ujarnya.

Rakornas tahun 2025 menghadirkan rangkaian materi yang komprehensif dan strategis. Peserta mendapatkan penguatan mengenai Peran Strategis Humas PTMA dalam membangun citra institusi, dilanjutkan pembahasan Tantangan Perguruan Tinggi Swasta di Era Gempuran PTNBH, yang menyoroti pentingnya diferensiasi, positioning, serta kualitas komunikasi publik agar PTMA tetap kompetitif. Materi berikutnya mengupas Analisis Strategi Humas PTMA Berbasis Artificial Intelligence (AI), yang menekankan pemanfaatan teknologi untuk optimalisasi manajemen konten, monitoring isu, dan percepatan layanan informasi.

Materi selanjutnya membahas Media Sosial dan Sasaran Konten bagi Perguruan Tinggi, termasuk standar penyusunan konten yang informatif, humanis, dan sesuai tren digital. Forum juga mengupas Media Relations di Era Media Sosial, yang menegaskan peran humas dalam menjaga hubungan baik dengan media, sekaligus mengelola arus informasi agar tetap kredibel di tengah maraknya disinformasi. Selain itu, para narasumber turut memaparkan Best Practice Pengelolaan Humas di PTMA, yang berisi studi kasus dan strategi terbaik dalam penguatan reputasi kampus.

Peserta terlibat dalam diskusi mendalam terkait penguatan kolaborasi antar-PTMA, penyusunan standar operasional humas, serta pengembangan strategi komunikasi publik yang lebih terstruktur dan terukur. Diskusi tersebut menghasilkan sejumlah rumusan tindak lanjut untuk memperkuat kompetensi dan sinergi kehumasan PTMA di seluruh Indonesia. Melalui keikutsertaan dalam Rakornas ini, UMMAT berharap kapasitas humas semakin meningkat dalam menyajikan informasi yang kredibel, membangun citra kampus yang unggul, serta berkontribusi dalam menciptakan ekosistem komunikasi publik yang profesional dan berkemajuan di lingkungan PTMA. UMMAT berkomitmen untuk terus mendukung inovasi kehumasan sebagai bagian dari upaya mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif, kompetitif, dan berdaya saing. (HUMAS UMMAT)

Fakultas Pertanian UMMAT Gaungkan Inovasi Pangan Fungsional: Teratai Bukan Sekadar Hiasan, tapi Sumber Kesehatan

Fakultas Pertanian UMMAT Gaungkan Inovasi Pangan Fungsional: Teratai Bukan Sekadar Hiasan, tapi Sumber Kesehatan

Mataram, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai salah satu fakultas yang aktif mendorong riset dan inovasi di bidang pangan fungsional. Melalui Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP), fakultas ini sukses menggelar Kuliah Pakar bertajuk “Potensi Tanaman Teratai sebagai Minuman Fungsional”, dengan menghadirkan narasumber ahli nasional Dr. Rita Khairina dari Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, pada 5 November 2025 bertempat di Aula Lt.3 Rektorat.

Dekan Faperta UMMAT, Bapak Syirril Ihromi, S.P., M.P., menegaskan pentingnya kegiatan ilmiah sebagai bagian dari pembelajaran berbasis riset di lingkungan fakultas. “Kuliah pakar ini bukan sekadar agenda akademik, tetapi menjadi ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari pakar, menggali ide, dan melihat bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Dekan Syirril Ihromi dalam sambutannya.

Dalam pemaparannya, Dr. Rita Khairina menjelaskan bahwa tanaman teratai (Nymphaea sp.), yang selama ini dikenal hanya sebagai tanaman hias perairan, ternyata memiliki potensi besar di bidang pangan fungsional. Kandungan flavonoid, polifenol, dan antioksidan alami yang terdapat pada biji dan daun teratai mampu mendukung kesehatan jantung, menurunkan kadar kolesterol, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya penerapan teknologi pengolahan minimal dan stabilisasi senyawa bioaktif agar kandungan alami teratai tetap terjaga selama proses produksi minuman fungsional.

Sementara itu, Kepala Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP), Bapak Adi Saputrayadi, S.P., M.Si., menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari implementasi visi Prodi THP untuk melahirkan lulusan yang inovatif dan berjiwa peneliti. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya berpikir sebagai pengolah pangan, tetapi juga sebagai inovator yang mampu menciptakan produk fungsional berbasis potensi lokal seperti teratai, jagung, maupun rumput laut,” ungkap Adi Saputrayadi.

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Mahasiswa terlihat antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar proses ekstraksi senyawa bioaktif, formulasi minuman herbal, hingga peluang pengembangan produk fungsional skala industri. Dr. Rita juga memberikan apresiasi terhadap semangat dan rasa ingin tahu mahasiswa UMMAT yang dinilainya memiliki “sense of innovation” tinggi terhadap isu pangan sehat dan keberlanjutan.

Menutup kegiatan, pihak Prodi THP UMMAT menyampaikan apresiasi dan membuka peluang kerja sama riset dengan Universitas Lambung Mangkurat, khususnya dalam pengembangan pangan fungsional dan minuman herbal berbasis bahan lokal.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Fakultas Pertanian UMMAT dalam menggaungkan semangat inovasi, riset, dan kolaborasi lintas universitas, sekaligus memperkuat posisi UMMAT sebagai kampus yang berperan aktif dalam membangun ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat Indonesia. (HUMAS UMMAT)

Cetak Pemimpin Muda Berwawasan Global : UMMAT Resmi Lepas Tiga Mahasiswa Ikuti Ajang Ahmad Dahlan International Youth Camp 2025

Cetak Pemimpin Muda Berwawasan Global : UMMAT Resmi Lepas Tiga Mahasiswa Ikuti Ajang Ahmad Dahlan International Youth Camp 2025

Dokumentasi Pelepasan Mahasiswa Peserta ADIYC 2025

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) secara resmi melepas tiga mahasiswa terpilih untuk mengikuti ajang internasional Ahmad Dahlan International Youth Camp (ADIYC) 2025 dengan tema “Empowering Global Youth Leadership for Sustainable Futures.” Acara pelepasan berlangsung pada Jumat, 24 Oktober 2025, bertempat di Ruang Wakil Rektor III UMMAT.

Adapun ketiga mahasiswa yang akan mewakili UMMAT dalam kegiatan bergengsi tersebut ialah Chinta Shaqila dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Wafik Aziza dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), serta Naila Lutfia dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Mereka akan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan ADIYC 2025 yang diselenggarakan pada 28–30 Oktober 2025 di Lembah Khayangan, Kulon Progo – Yogyakarta.

Ahmad Dahlan International Youth Camp merupakan program kepemudaan internasional yang digagas oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai tuan rumah, bekerja sama dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Kegiatan ini mengangkat beragam isu strategis global yang mendorong kolaborasi lintas disiplin dan negara, di antaranya: Global Health and Well-Being, Social, Language & Cultural, Economics, Business & Management, Future Education, Enhancing Digital Participation & Engagement, Advances in Science & Technology, serta Arts, Innovation & Creativity.

Selain forum diskusi dan seminar internasional, peserta juga akan mengikuti berbagai kegiatan menarik seperti camping & outbound training, competitions, dan international collaboration. Seluruh agenda dirancang untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, memperkuat jejaring global, serta menumbuhkan semangat inovasi dan kreativitas generasi muda.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kesempatan mahasiswa UMMAT untuk berpartisipasi dalam kegiatan berskala internasional tersebut. Menurutnya, ADIYC merupakan wadah penting bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan global dan memperkuat karakter kepemimpinan.

Dokumentasi Arahan Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd.

“Bukan hanya soal kemampuan akademik, tetapi juga dibutuhkan semangat, ketahanan, dan kekuatan mental dalam memahami dinamika kompetisi. Kami berpesan agar selalu menjaga kesehatan dan etika selama kegiatan berlangsung, karena kegiatan ini bersifat camping di musim hujan,” ujar Dr. Erwin.

Lebih lanjut, Dr. Erwin menegaskan bahwa partisipasi mahasiswa UMMAT dalam kegiatan internasional seperti ADIYC merupakan bagian dari langkah strategis menuju UMMAT Go International. Ia berharap para delegasi dapat membawa nama baik kampus dan kembali dengan pengalaman serta prestasi yang membanggakan.

“Momen pelepasan ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga bentuk dukungan universitas dalam menumbuhkan keyakinan dan semangat berprestasi mahasiswa. Mereka adalah agen-agen perubahan yang akan membawa nama baik UMMAT di kancah global,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BKA UMMAT, Drs. Amil, M.M., menekankan pentingnya menjaga kedisiplinan dan tanggung jawab selama kegiatan berlangsung. Ia berpesan agar mahasiswa senantiasa hadir tepat waktu dan menunjukkan etos kerja tinggi dalam setiap agenda kegiatan.

“Disiplin adalah kunci keberhasilan. Jadikan setiap kegiatan sebagai sarana belajar dan membangun karakter tangguh,” pesannya.

Menariknya, salah satu delegasi, Chinta Shaqila, merupakan mahasiswa yang pernah mengikuti ADIYC pada tahun sebelumnya dan kini kembali dipercaya mewakili UMMAT.
Baginya, kesempatan ini menjadi pengalaman berharga untuk terus berkembang dan memperluas jejaring internasional.

“Tahun lalu saya belajar banyak tentang kerja sama lintas budaya dan pentingnya memahami perspektif global. ADIYC mengajarkan saya untuk lebih berani berpendapat, terbuka terhadap perbedaan, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” ungkap Chinta.
“Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan kedua untuk membawa semangat UMMAT dan berbagi pengalaman dengan peserta dari berbagai negara,” tambahnya dengan penuh semangat.

Kalau kamu mau ikut jejak meraka jadi mahasiwa berprestasi. Segera hubungi Biro Kemahasiswaan dan Alumni di nomor 081999884461 (Kepala Bidang Pengembangan Kreativitas dan Prestasi Mahasiswa). (HUMAS UMMAT)

Sinergi Mahasiswa Menuju Indonesia Emas 2045: UMMAT Jadi Tuan Rumah Silaturahmi Wilayah BEM PTMAI Zona 6 NTB–NTT

Sinergi Mahasiswa Menuju Indonesia Emas 2045: UMMAT Jadi Tuan Rumah Silaturahmi Wilayah BEM PTMAI Zona 6 NTB–NTT

Dokumentasi kegiatan pembukaan silaturahmi wilayah BEM PTMAI.

Mataram , Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menjadi tuan rumah kegiatan Silaturahmi Wilayah (Silatwil) Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Indonesia (BEM PTMAI) Zona 6 wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan yang mengusung tema “Menyongsong Gerakan BEM PTMAI Zona 6 dalam Menjawab Tantangan Indonesia Emas 2045” ini resmi dibuka pada Selasa, 21 Oktober 2025, di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT.

Acara tersebut dihadiri oleh BEM PTMAI dari berbagai kampus di wilayah NTB dan NTT. Kehadiran para peserta ini menjadi bukti nyata semangat kolaborasi dan sinergi mahasiswa Muhammadiyah untuk memperkuat peran strategisnya sebagai agent of change dan agent of control menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Ketua Panitia, Muhammad Aditiar, menyampaikan bahwa Silatwil kali ini bukan sekadar ajang temu kader, tetapi juga momentum untuk memperkokoh arah gerakan mahasiswa Muhammadiyah di kawasan timur Indonesia. “Tema ini mengandung pesan penting tentang bagaimana mahasiswa Muhammadiyah harus siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Kita harus berperan aktif dalam membangun bangsa, baik sebagai penggerak perubahan maupun pengawal nilai-nilai kebenaran,” ujarnya.

Aditiar menambahkan, kegiatan Silatwil Zona 6 akan berlangsung selama tiga hari, yakni 21–23 Oktober 2025, dengan berbagai rangkaian agenda strategi yang memperkuat sinergi gerakan mahasiswa Muhammadiyah di wilayah NTB dan NTT.

Presiden Mahasiswa UMMAT, Supriadin, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas pertemuan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat semangat perjuangan mahasiswa dalam menanamkan nilai-nilai Islam, kebangsaan, dan kemanusiaan. “Silatwil ini harus menjadi ruang aktualisasi gagasan mahasiswa Muhammadiyah untuk menjawab tantangan zaman. Indonesia Emas 2045 bukan hanya cita-cita, tetapi tanggung jawab moral generasi muda untuk mempersiapkan diri dengan kapasitas dan karakter unggul,” ungkapnya.

Di sisi lain, Koordinator Pengembangan dan Pemberdayaan BEM PTMA Indonesia menyoroti pentingnya Silatwil sebagai wadah pembentukan kesadaran bersama agar mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata di lingkungan masing-masing. “Zona 6 ini adalah potensi besar. NTB dan NTT memiliki karakter yang kuat, dan melalui forum seperti ini, kita bisa saling menguatkan serta membangun jejaring gerakan mahasiswa yang produktif dan solutif,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd.,  menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan dedikasi mahasiswa dalam menciptakan ruang-ruang intelektual yang membangun.

Dokumentasi Sambutan Wakil Rektor III UMMAT

“Universitas Muhammadiyah Mataram selalu mendukung kegiatan yang mendorong tumbuhnya kepemimpinan dan semangat persahabatan di kalangan mahasiswa.Semoga kegiatan ini melahirkan gagasan-gagasan strategi yang bermanfaat bagi umat dan bangsa,” tuturnya.

Kegiatan Silaturahmi Wilayah BEM PTMAI Zona 6 NTB–NTT diharapkan mampu memperkuat komitmen mahasiswa Muhammadiyah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan mengusung semangat “Kolaborasi, Inovasi, dan Transformasi,” Silatwil ini menjadi langkah nyata untuk membangun jaringan gerakan mahasiswa yang berdaya guna, berintegritas, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. (HUMAS UMMAT)

Dukungan Diktisaintek Berdampak: BEM UMMAT dan Desa Medana Wujudkan Inovasi Pengelolaan Limbah Tani-Ternak Menuju Ekonomi Sirkular

Dukungan Diktisaintek Berdampak: BEM UMMAT dan Desa Medana Wujudkan Inovasi Pengelolaan Limbah Tani-Ternak Menuju Ekonomi Sirkular

Lombok Utara, Dalam upaya memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan Program Mahasiswa Berdampak di Desa Medana, Kabupaten Lombok Utara pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Program ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara mahasiswa, dosen pendamping, dan pemerintah desa, yang didukung oleh Kementerian Diktisaintek.

Dengan mengangkat tema “Inovasi Pengelolaan Limbah Tani dan Ternak Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna dan Manajemen Usaha Berbasis Digital,” kegiatan ini menjadi langkah konkret UMMAT dalam menghadirkan solusi terhadap permasalahan lingkungan sekaligus membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan.

Program yang dilaksanakan di salah satu rumah warga Desa Medana ini dihadiri oleh unsur pemerintah desa, aparat keamanan, dosen pendamping, mahasiswa, dan masyarakat setempat. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, kegiatan ini mendorong masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap limbah tani dan ternak  bukan lagi sebagai masalah, tetapi sebagai potensi sumber daya ekonomi yang dapat dikelola secara produktif.

Dosen pendamping kegiatan, Muanah, S.TP., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia kampus dan masyarakat. “Program ini bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan wujud nyata pengabdian kampus kepada masyarakat. Kami berharap hasil inovasi yang diperkenalkan dapat diadaptasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh warga Desa Medana,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Medana memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi mahasiswa UMMAT yang telah membawa inovasi tepat guna sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. “Kami berterima kasih kepada UMMAT yang telah menghadirkan gagasan inovatif dan bermanfaat bagi warga kami. Program ini sejalan dengan visi desa kami untuk mengembangkan ekonomi hijau dan ramah lingkungan. Jika program ini berhasil, kami siap menjadikannya model pemberdayaan di tingkat desa,” tegasnya.

Hadir pula Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., yang mewakili Rektor UMMAT dalam kegiatan tersebut. Beliau menegaskan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat merupakan elemen penting dalam membangun masa depan berkelanjutan. “Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam membangun kesadaran lingkungan sekaligus memperkenalkan inovasi energi baru dan terbarukan di tingkat masyarakat. UMMAT akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak demi terwujudnya kemaslahatan bersama,” ungkap Dr. Erwin.

Ketua BEM UMMAT, Supriadin, turut menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya program ini yang menggambarkan semangat mahasiswa dalam membawa manfaat nyata bagi masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Mahasiswa harus hadir tidak hanya sebagai pembelajar, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang mampu menciptakan solusi bagi berbagai persoalan sosial,” tuturnya.

Melalui Program Mahasiswa Berdampak ini, Desa Medana diharapkan menjadi percontohan pengelolaan limbah tani dan ternak berbasis teknologi tepat guna serta bagian dari ekonomi sirkular yang ramah lingkungan. Kegiatan ini sekaligus mempertegas komitmen Universitas Muhammadiyah Mataram dalam melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat.

UMMAT percaya bahwa sinergi antara kampus dan desa bukan hanya memperkuat ketahanan ekonomi lokal, tetapi juga menumbuhkan kesadaran ekologis dan sosial menuju pembangunan berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat. (HUMAS UMMAT)

  • Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto MMTOTO Totoslot SLOT777 Totoslot Slottoto Sbobet88 Totoslot