Dorong Kualitas Penelitian dan Pengabdian, UMMAT Gelar Pelatihan dan Klinik Proposal Hibah RisetMu Batch IX 2025

Dorong Kualitas Penelitian dan Pengabdian, UMMAT Gelar Pelatihan dan Klinik Proposal Hibah RisetMu Batch IX 2025

Mataram, Komitmen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam meningkatkan kualitas dan daya saing penelitian serta pengabdian dosen kembali ditunjukkan melalui pelaksanaan Pelatihan dan Klinik Proposal Penelitian dan Pengabdian Hibah RisetMu Batch IX Tahun 2025. Kegiatan ini digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) selama dua hari, 25–26 Juli 2025, di Hotel Jayakarta, Senggigi, Lombok Barat.

Kegiatan yang diikuti oleh 40 dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UMMAT ini menjadi salah satu agenda penting LPPM dalam mengembangkan kapasitas dosen dalam menyusun proposal hibah penelitian dan pengabdian yang selaras dengan standar dan kriteria Hibah RisetMu yang diselenggarakan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sistematis LPPM untuk memperkuat budaya akademik dosen dalam bidang riset dan pengabdian. “Kami menyadari bahwa untuk menghasilkan karya ilmiah dan pengabdian yang berdampak, dosen perlu didukung dengan pelatihan dan pendampingan yang tepat. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa para dosen memahami dengan baik skema-skema hibah RisetMu dan mampu menyusun proposal yang sesuai dengan panduan, memiliki keunggulan, dan mampu bersaing secara nasional,” ungkapnya.

Dr. Sri Rejeki menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi klinik proposal di mana para peserta dapat membawa draft proposal yang telah mereka susun untuk dikonsultasikan langsung kepada narasumber ahli. Dengan metode ini, peserta mendapatkan evaluasi dan masukan secara langsung terhadap proposal mereka.

“Kami menghadirkan dua narasumber yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya, yakni Ir. R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., Asean Eng., dari Litbang Dikti PP Muhammadiyah, serta Dr. Ibrahim, M.Sc.,” tambahnya.

Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., memberikan sambutan dan motivasi kepada seluruh peserta. Ia menyampaikan pentingnya penelitian dan pengabdian sebagai indikator penting dalam penilaian kinerja institusi pendidikan tinggi, termasuk dalam pemeringkatan nasional dan internasional.

“Salah satu komponen penting dalam perankingan universitas adalah publikasi ilmiah, pengabdian masyarakat, dan perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) oleh dosen. Kami sangat mengapresiasi langkah LPPM dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Harapannya, para dosen UMMAT dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian serta menembus jurnal-jurnal bereputasi nasional maupun internasional,” tegasnya.

Ia juga memaparkan data pencapaian UMMAT di tingkat nasional. Berdasarkan database SINTA Muhammadiyah, UMMAT saat ini berada di peringkat 19 dari 191 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Dalam database Scopus, UMMAT juga menempati posisi ke-13 dari 83 PTMA yang telah terindeks.

“Ini pencapaian yang membanggakan, tetapi kita tidak boleh cepat puas. Tahun ini, kita menargetkan akreditasi AIPT unggul, sehingga perlu ada lompatan capaian. Kami akan terus mendorong dan mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian, termasuk kemungkinan menambah anggaran hibah internal pada tahun 2026,” lanjutnya.

Selain itu, Ir. Asmawati juga menyoroti pencapaian UMMAT dalam aspek keberlanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dari 19 isu SDG’s, UMMAT saat ini baru memenuhi 11 poin. Oleh karena itu, ia mengajak para dosen untuk mulai mengeksplorasi isu-isu yang belum tergarap, seperti kemiskinan, gizi, kesehatan, limbah, lingkungan, teknologi, kelautan, dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

“Kami berharap dosen-dosen UMMAT bisa menyesuaikan topik penelitian dan pengabdiannya dengan isu-isu SDG’s yang relevan. Hal ini tidak hanya akan memperkaya kontribusi akademik UMMAT terhadap masyarakat dan pembangunan, tetapi juga memperkuat posisi UMMAT dalam kancah nasional dan internasional,” pungkasnya. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Ideologi dan Kepemimpinan, LP3IK UMMAT Gelar Baitul Arqam ORMAWA 2025

Perkuat Ideologi dan Kepemimpinan, LP3IK UMMAT Gelar Baitul Arqam ORMAWA 2025

Mataram, 11 Juli 2025 – Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selenggarakan kegiatan Baitul Arqam (BA) Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) 2025 selama dua hari satu malam, terhitung 11 hingga 12 Juli 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Ideologi dan Organisasi Kemahasiswaan sebagai Agen Dakwah di Lingkungan Kampus UMMAT” dan diikuti oleh perwakilan dari 11 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas.

Bertempat di BGPTK NTB, pelaksanaan BA ORMAWA 2025 UMMAT ini menjadi momen penting dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk membentuk mahasiswa yang progresif secara organisasi, tetapi juga kokoh dalam ideologi Islam dan nilai-nilai kemuhammadiyahan yang menjadi fondasi gerakan Muhammadiyah.

Kualitas kegiatan ini semakin terasa dengan kehadiran para instruktur berpengalaman dari Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB. Mereka adalah: Ilham Jalil, M.Pd.BI. (Master of Training), Rudi Arrahman, M.Pd., Syamsul Hidayat Daud, S.T., M.T., Ph.D., dan Syarif Hidayat, M.Pd.

Keempat instruktur ini berperan tidak hanya sebagai pengarah teknis, tetapi juga sebagai fasilitator utama yang menghadirkan suasana pelatihan yang hidup, reflektif, dan penuh semangat. Dengan pendekatan khas kaderisasi Muhammadiyah yang kolaboratif dan aplikatif, mereka membimbing peserta agar memahami peran strategisnya sebagai agen perubahan di lingkungan kampus.

Untuk memperkaya pemahaman dan penguatan nilai-nilai kaderisasi, kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah pemateri dengan topik-topik yang esensial dan aplikatif: Dr. Mukhlisin, M.Si.: Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I.: Tuntunan Ibadah sesuai Tarjih Muhammadiyah, Syamsul Hidayat Daud, S.T., M.T., Ph.D.: Muhammadiyah sebagai Gerakan Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah, Ilham, M.Pd.BI.: Profil Kader dan Nilai Perjuangan Tokoh Muhammadiyah, Drs. Amil, M.M.: Etos Kerja Kader Muhammadiyah untuk Pengembangan Diri dan Organisasi, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I.: Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dalam Menciptakan Ekosistem Kampus Islami

Seluruh materi disusun secara sistematis untuk membangun pemahaman ideologis mahasiswa, memperkuat integritas spiritual, serta mengasah kemampuan kepemimpinan dan manajerial. Harapannya, melalui kegiatan ini, para pengurus ORMAWA UMMAT mampu mengambil peran lebih besar sebagai penggerak dakwah di lingkungan kampus dan menjadi teladan dalam mewujudkan budaya organisasi yang Islami, inklusif, dan progresif.

Ketua Panitia, Muhammad Sahril, M.Pd., dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah peserta yang diundang sebanyak 50 orang, namun tercatat 30 peserta telah hadir. “Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan pengurus ORMAWA agar siap menjadi agen dakwah kampus. Atas nama panitia, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan universitas dan peserta yang telah mendukung kegiatan ini,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa LP3IK akan terus menghadirkan ruang-ruang pengkaderan yang konsisten dan progresif, dengan pendekatan yang relevan terhadap tantangan mahasiswa masa kini.

Ketua LP3IK UMMAT, Dr. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa Baitul Arqam ORMAWA 2025 ini adalah kegiatan perdana yang secara khusus ditujukan kepada para pengurus organisasi kemahasiswaan. Sebelumnya, kegiatan sejenis dilaksanakan dalam bentuk Kemah Dakwah terintegrasi dengan organisasi otonom Muhammadiyah (Ortom), namun atas pertimbangan pimpinan, format pelatihan dikembangkan secara mandiri untuk ORMAWA.

“Baitul Arqam ini merupakan kelanjutan dari Baitul Arqam Mahasiswa (BAMA) yang ditempuh pada semester pertama. Sebagai pengurus ORMAWA, kalian adalah ujung tombak dalam menciptakan atmosfer kampus yang Islami. Maka pemahaman ideologi harus terus ditingkatkan, agar gerakan kalian tidak kehilangan arah,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa LP3IK bersama pimpinan universitas berkomitmen untuk menjadikan ORMAWA sebagai mitra strategis Ortom dalam mengawal nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan di UMMAT. “Pengurus ORMAWA harus menjadi kader yang unggul dalam ilmu, kuat dalam ideologi, dan aktif dalam dakwah sehingga kampus islami benar-benar terwujud,” tambahnya.

Mewakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, Drs. Amil, M.M., memberikan penekanan penting terhadap aspek pembinaan karakter dalam organisasi mahasiswa. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap sikap sebagian pengurus ORMAWA yang dinilai masih kurang disiplin dan kurang memiliki kesadaran kolektif terhadap peran dan tanggung jawab organisasi.

“Kita akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki. Yang terpenting adalah komitmen untuk membentuk karakter. Masih banyak pengurus ORMAWA yang acuh terhadap perintah dan arahan pimpinan. Ini tantangan besar yang harus kita jawab bersama,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa ORMAWA harus menjadi teladan bagi lebih dari 8000 mahasiswa UMMAT. “Etos kerja, kebersamaan, ketaatan, dan loyalitas harus tumbuh dari pengurus. Jika tidak dimulai dari kalian, siapa lagi yang akan memulai? Jadilah role model yang mampu menginspirasi mahasiswa lainnya,” tegasnya.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I., mewakili Rektor UMMAT. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa Baitul Arqam merupakan wadah perkaderan penting untuk menanamkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan kepada pengurus ORMAWA.

“Kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk menanamkan pemahaman yang kuat tentang ideologi Muhammadiyah dan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan Islam. Sebagai pemuda, kalian harus siap menjadi pelanjut perjuangan itu dalam konteks kekinian, yaitu dengan berdakwah melalui organisasi dan kegiatan kampus,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius dan seksama. “Mari ikuti proses perkaderan ini dengan sungguh-sungguh. In syaa Allah, akan membawa keberkahan dan menjadi bekal berharga dalam perjalanan kalian sebagai kader Muhammadiyah dan pemimpin masa depan,” tutupnya. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gelar Resepsi Milad ke-45: Momentum Refleksi, Apresiasi, dan Akselerasi Menuju Unggul

UMMAT Gelar Resepsi Milad ke-45: Momentum Refleksi, Apresiasi, dan Akselerasi Menuju Unggul

Mataram, 27 Juni 2025 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) langsungkan Resepsi Milad ke-45, sebagai penutup dari rangkaian peringatan hari lahir kampus yang berdiri sejak tahun 1980. Bertempat di Auditorium H. Anwar Ikraman, acara ini berlangsung meriah namun penuh kekhidmatan, dihadiri oleh segenap sivitas akademika, para sesepuh Muhammadiyah, pimpinan wilayah Muhammadiyah NTB, mitra kampus, anak yatim dan masyarakat penerima sembako.

Kegiatan resepsi ini menjadi refleksi atas perjalanan panjang UMMAT selama 45 tahun sekaligus menjadi titik awal pembaruan semangat menuju masa depan yang unggul dan berdampak. Dengan tema besar “Semangat Baru Menuju Unggul”, UMMAT mengajak seluruh elemen kampus untuk bersatu padu dalam mendorong transformasi ke arah yang lebih progresif.

Ketua Panitia Milad ke-45, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I., menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Milad dirancang tidak hanya untuk merayakan usia kampus, tetapi juga untuk menumbuhkan semangat berprestasi dan mempererat kebersamaan.

Ia menguraikan bahwa kegiatan Milad terbagi ke dalam tiga ranah utama: spiritual, intelektual, dan fisik. Di ranah spiritual, UMMAT menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa dan akan ditutup dengan tausiah dari Ketua Muhammadiyah NTB. Di ranah intelektual, seminar nasional sukses digelar dengan melibatkan akademisi dan tokoh publik sebagai pembicara. Sedangkan di ranah fisik, UMMAT mengadakan berbagai perlombaan seperti tenis meja, bulutangkis, futsal, dan jalan sehat yang diikuti oleh dosen dan karyawan lintas fakultas.

“Alhamdulillah, semua rangkaian berjalan dengan lancar. Semangat kebersamaan begitu terasa, dan dukungan dari para sponsor sangat berarti dalam menyukseskan agenda ini. Semoga segala upaya yang kita lakukan menjadi amal jariyah untuk kita semua”,  ujar Dr. Zaenuddin.

Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam pidato reflektifnya menekankan pentingnya Milad sebagai momentum untuk menilai kembali arah pengembangan kampus. Beliau menyoroti berbagai capaian strategis UMMAT selama beberapa tahun terakhir, termasuk yang paling signifikan tahun ini yakni pendirian Fakultas Kedokteran.

“UMMAT telah melampaui berbagai rintangan dan tantangan, dan hari ini kita berdiri dengan rasa bangga. Ini adalah hasil kerja keras, keikhlasan, dan pengorbanan dari seluruh elemen kampus. Milad ke-45 ini adalah pintu gerbang menuju masa depan yang lebih cerah, yang harus kita lewati dengan semangat baru, dengan cara kerja baru, dan dengan pola pikir baru,” ujarnya.

Rektor menegaskan bahwa tema Semangat Baru Menuju Unggul mengandung empat makna utama: pembaruan sikap dan pola pikir yang terbuka terhadap perubahan, dorongan internal untuk terus maju, energi kolektif untuk bertransformasi, serta komitmen kuat untuk menjadikan mutu sebagai budaya hidup kampus.

Salah satu momen penting dalam resepsi ini adalah tausiah dari Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag., yang memberikan apresiasi tinggi atas peran strategis UMMAT dalam mencerdaskan umat dan membangun peradaban Islam berkemajuan di wilayah NTB.

“UMMAT bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat mencetak kader-kader unggul Muhammadiyah. Di sinilah pusat pencerahan dan pematangan karakter. UMMAT harus terus memperkuat peran ini, tidak boleh puas dengan capaian hari ini, tetapi terus bergerak menuju kualitas dan keunggulan yang berkelanjutan,” ujarnya dengan semangat.

Beliau juga menegaskan bahwa keberadaan UMMAT telah memberi warna positif bagi pembangunan daerah NTB, terutama dalam bidang pendidikan, pengembangan masyarakat, serta penyebaran nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Dalam rangkaian Resepsi Milad, UMMAT juga memberikan berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi sivitas akademika. Pada ajang MTQ Mahasiswa, mahasiswa dari prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Teknik Sipil, THP, PGMI, dan Ilmu Hukum menunjukkan prestasi gemilang. Penampilan mahasiswa dalam cabang tilawah, tartil, dan tahfidz menunjukkan bahwa UMMAT tidak hanya menekankan aspek intelektual, tetapi juga spiritual.

Di bidang olahraga, semangat kompetisi dan sportivitas turut memeriahkan suasana kampus. FATEK dan FKIP menjadi fakultas yang mendominasi berbagai cabang lomba seperti tenis meja, bulutangkis, dan jalan sehat. Sementara itu, tim dari PGSD FKIP keluar sebagai juara umum pada kegiatan jalan sehat yang digelar sehari sebelumnya.

UMMAT juga memberikan penghargaan kepada para dosen yang memiliki kinerja riset terbaik berdasarkan skor SINTA tiga tahun terakhir. Di antaranya adalah Dr. Syaharuddin, M.Si dari FKIP dengan SKOR Sinta Tertinggi, dan disusul oleh Prof. Joni Safaat Adiansyah, Ph.D, dan Dr. Ibrahim, M.Sc dari Magister Ilmu Lingkungan. Laporan PDPT terbaik juga diberikan kepada beberapa program studi yang menunjukkan ketepatan dan keteraturan dalam pengelolaan data akademik yakni PGSD, S1 Tambang dan S1 Farmasi.

Tak hanya itu, kegiatan sosial juga mewarnai rangkaian Milad ke-45 ini. Baitul Mal UMMAT memberikan bantuan 150 paket sembako kepada masyarakat sekitar kampus, serta bantuan kewirausahaan mahasiswa senilai Rp 21 juta untuk mendorong kemandirian ekonomi dan inovasi bisnis mahasiswa.

Puncaknya, FKIP dinobatkan sebagai Fakultas Terbaik Milad ke-45 karena berhasil meraih penghargaan terbanyak dalam berbagai bidang lomba dan kontribusi kelembagaan.

Dengan semangat baru yang dihidupkan oleh Milad ke-45 ini, UMMAT berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas, memperluas jangkauan kolaborasi, memperkuat budaya riset, serta melahirkan lulusan yang unggul secara intelektual, spiritual, dan sosial. UMMAT siap menapaki babak baru sebagai kampus yang tidak hanya dikenal, tetapi diakui dan dibutuhkan oleh umat, bangsa, dan dunia. (HUMAS UMMAT)

Dorong Lulusan Manajemen Ritel Miliki Daya Saing Global di Era Workforce 5.0, UMMAT Gelar Kuliah Tamu Internasional

Dorong Lulusan Manajemen Ritel Miliki Daya Saing Global di Era Workforce 5.0, UMMAT Gelar Kuliah Tamu Internasional

Mataram, 22 Mei 2025 – Program Studi Manajemen Ritel, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan ikhtiarnya dalam meningkatkan kualitas lulusan dengan menyelenggarakan Kuliah Tamu Internasional bertema “Future-Proofing Retail Management Graduates: Embracing Workforce 5.0 and Global Competency Standards”. Kegiatan prestisius ini menghadirkan dua narasumber internasional, yakni Mr. Dr. Muhammad Saghir Ahmad dan Mrs. Vivina Atak Deng dari The Victorian College of Training and Development PTY LTD – Australian People Management Institute.

Kegiatan ini berlangsung secara interaktif dan mendapat antusias tinggi dari mahasiswa, dosen, serta civitas akademika lainnya. Dengan mengangkat tema yang sangat kontekstual dan visioner, kuliah tamu ini menjadi salah satu strategi penting Prodi Manajemen Ritel UMMAT dalam menjawab kebutuhan dunia kerja global yang semakin dinamis.

Ketua Program Studi Manajemen Ritel, Nurul Hidayati Indra Ningsih, SE., MM., menjelaskan bahwa dunia kerja saat ini tengah memasuki era Workforce 5.0, di mana integrasi antara teknologi dan peran manusia menjadi semakin kompleks. Hal ini menuntut para lulusan untuk tidak hanya mengandalkan pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan praktis (skills) yang terverifikasi secara formal melalui sertifikasi kompetensi.

“Di dunia kerja sekarang, bukan hanya tenaga kerja yang dibutuhkan, tapi skill yang disertai sertifikat kompetensi. Melalui kegiatan ini, kami ingin mahasiswa memahami tren dan tantangan global, pentingnya soft skills dan hard skills, serta urgensi mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi persaingan global,” tegas Nurul.

Nurul Hidayati juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata Prodi Manajemen Ritel untuk mencetak lulusan yang unggul, kompetitif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan amal shaleh.

Sebagai narasumber pertama, Dr. Muhammad Saghir Ahmad memberikan wawasan luas mengenai masa depan industri ritel. Ia menekankan bahwa dalam merancang bisnis, khususnya di sektor ritel, mahasiswa perlu memahami lingkungan pasar secara menyeluruh.

“Jika ingin membuat produk atau jasa, jangan langsung terjun ke lapangan tanpa persiapan. Ada langkah-langkah penting yang harus diperhatikan agar bisnis bisa berjalan dengan sukses. Riset pasar, validasi ide, dan pengembangan strategi adalah fondasi utama,” ungkap Dr. Ahmad.

Lebih jauh, ia menjelaskan beberapa strategi kunci dalam menghadapi persaingan usaha ritel di era digital, seperti inovasi produk, penentuan harga yang kompetitif, membangun partnership atau kemitraan strategis, serta kemampuan adaptasi terhadap platform digital seperti marketplace dan media sosial.

Menurutnya, Retail 5.0 bukan hanya soal digitalisasi, tetapi juga tentang human-centric approach, yaitu bagaimana teknologi digunakan untuk memberdayakan manusia, bukan menggantikannya.

Sesi kedua dibawakan oleh Mrs. Vivina Atak Deng, yang mengupas pentingnya diferensiasi produk dalam menarik perhatian konsumen di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Ia menekankan bahwa produk yang memiliki nilai unik dan dikemas dengan menarik akan memiliki peluang lebih besar untuk sukses di pasar.

“Produk yang identik dan memiliki ciri khas akan lebih mudah dikenali oleh konsumen. Kemasan produk juga harus dirancang dengan cermat agar memiliki daya tarik visual yang kuat. Ini adalah bagian penting dari strategi branding,” tutur Vivina.

Ia juga membahas bagaimana pentingnya memahami karakteristik pelanggan, membangun customer experience yang positif, serta menyesuaikan strategi pemasaran dengan tren global dan lokal.

Ketua Prodi Manajemen Ritel menyampaikan apresiasi tinggi kepada kedua narasumber atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan. Beliau berharap, kegiatan ini menjadi bagian dari ikhtiar kolektif UMMAT untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap bersaing di pasar kerja global dengan kompetensi yang terstandar. (HUMAS UMMAT)

FISIPOL UMMAT Dorong Spirit Enterpreneur Muda sebagai Pilar dan Ujung Tombak Pembangunan Daerah

FISIPOL UMMAT Dorong Spirit Enterpreneur Muda sebagai Pilar dan Ujung Tombak Pembangunan Daerah

Mataram, 21 Mei 2025 — Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Kuliah Pakar bertema “Membangun Spirit Enterpreneur Muda sebagai Pilar dan Ujung Tombak Pembangunan Daerah” yang dilaksanakan di Aula FISIPOL.

Kuliah Pakar ini menghadirkan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) NTB, Ismed Faturrahman, sebagai narasumber utama, dan diikuti oleh puluhan mahasiswa dari Program Studi Administrasi Bisnis. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias karena membahas isu yang sangat relevan dengan kebutuhan dan potensi mahasiswa masa kini: bagaimana membangun jiwa kewirausahaan sejak dini dan menjadikannya sebagai jalan alternatif membangun karier.

Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Sulhan Hadi, SE., MM., menyampaikan bahwa kuliah pakar ini merupakan bagian dari upaya prodi dalam mendorong mahasiswa untuk tidak hanya berorientasi menjadi pencari kerja setelah lulus, tetapi menjadi pencipta lapangan kerja.

“Kami mengadakan kuliah pakar ini karena kami percaya bahwa anak muda memiliki potensi besar untuk menjadi pilar ekonomi bangsa. Hanya saja, selama ini belum banyak ruang yang benar-benar membina dan mengarahkan potensi tersebut. Oleh sebab itu, Prodi Administrasi Bisnis UMMAT mengambil inisiatif untuk menghadirkan  HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT), sebagai salah satu langkah konkret membangun kultur enterpreneur di kalangan mahasiswa,” ungkap Sulhan.

Lebih lanjut, Sulhan mengungkapkan bahwa UMMAT berkomitmen menjadi pionir pembentukan HIPMI PT di NTB, dan mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis akan menjadi pelopor terbentuknya organisasi tersebut di kampus.

“HIPMI PT ini adalah wadah yang keanggotaannya terdiri dari mahasiswa. Harapan kami, mahasiswa setelah menyelesaikan kuliah tidak lagi terpaku mencari pekerjaan, tetapi mampu menciptakan peluang dan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain,” tambahnya.

Narasumber utama, Ismed Faturrahman, dalam materinya menggarisbawahi bahwa menjadi pengusaha bukan hanya tentang ide bisnis, tetapi lebih dari itu, menyangkut pembentukan karakter dan mental yang kuat. Ia memaparkan empat karakter utama yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha muda.

“Menjadi seorang pengusaha itu butuh mental. Yang pertama, mental petarung (fighter), yaitu tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Kedua, mental nekat, dalam artian berani mengambil risiko. Ketiga, mental pembelajar, karena dunia usaha itu sangat dinamis dan menuntut kita untuk terus berkembang. Dan terakhir, mental pantang menyerah. Jika keempat hal ini dimiliki, maka sebesar apapun tantangan, pasti kita akan menemukan jalan keluar,” jelas Ismed di hadapan para mahasiswa.

Ismed juga menyampaikan bahwa pembentukan HIPMI PT di UMMAT merupakan bagian dari program strategis HIPMI NTB untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi.

“In syaa Allah, ke depan kita akan bangun HIPMI PT di UMMAT. Kami dari HIPMI NTB siap mendampingi mahasiswa agar berjiwa enterpreneur sejak dini. Kita harus mencetak generasi yang punya mental pemberani dan pendobrak,” ujarnya dengan tegas.

Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung interaktif. Mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis, Rosa Safitri menyampaikan pertanyaan seputar strategi kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan pelaku usaha. “Bagaimana kami sebagai mahasiswa bisa membangun kolaborasi strategis yang kuat dengan pihak pemerintah dan pelaku usaha untuk mendukung pengembangan ide bisnis?” tanyanya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ismed menjelaskan bahwa kolaborasi dengan pemerintah dapat dibangun melalui pemahaman dan pemanfaatan regulasi yang ada. Sementara dengan pelaku usaha, mahasiswa perlu aktif membangun jejaring, mengikuti komunitas bisnis, dan tidak ragu menawarkan kolaborasi.

Sementara itu, mahasiswa lainnya, Muhammad Iksan menanyakan tentang akses permodalan bagi mahasiswa yang sudah siap menjalankan usaha. “Sebagai mahasiswa bisnis, kami butuh dukungan permodalan. Tapi sering kali, kami kesulitan karena terbentur teori tanpa implementasi nyata. Apakah ada solusi konkret untuk itu?”

Ismed menjawab bahwa akses modal bisa datang dari berbagai sumber, baik perbankan maupun non-perbankan, termasuk program pendanaan dari pemerintah daerah, inkubasi bisnis kampus, dan crowdfunding. Ia menekankan pentingnya mahasiswa untuk tidak hanya menunggu bantuan, tetapi juga proaktif mencari informasi dan menyusun proposal bisnis yang solid. (HUMAS UMMAT)

Bukan Sekadar Formalitas! LP3IK UMMAT Dorong ORTOM Hidupkan Dakwah sebagai Gerakan Nyata

Bukan Sekadar Formalitas! LP3IK UMMAT Dorong ORTOM Hidupkan Dakwah sebagai Gerakan Nyata

Narmada,10 Mei 2025-  Lembaga Pengkajian, Pengembangan, dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menyelenggarakan Kemah Dakwah ORTOM 2025 dalam upaya memperkuat peran organisasi otonom (ORTOM) sebagai penggerak utama dalam membangun atmosfer kampus Islami. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari satu malam, dari tanggal 10 hingga 11 Mei 2025, bertempat di destinasi wisata alam yang sejuk dan tenang, Gunung Aur, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

Kegiatan ini melibatkan tiga ORTOM besar di lingkungan UMMAT, yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS). Para peserta hadir dengan penuh semangat untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang dirancang sebagai media pembinaan, kolaborasi, dan refleksi spiritual.

Ketua Divisi ORTOM LP3IK, Muhammad Sahril, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin yang menjadi bagian dari pembinaan karakter kader Muhammadiyah di UMMAT. “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Kemah dakwah ORTOM adalah wujud nyata komitmen LP3IK dalam membina dan memperkuat sumber daya ORTOM agar dapat berkontribusi lebih besar dalam membentuk ekosistem kampus Islami,” ungkap Sahril.

Ia menambahkan bahwa kemah dakwah ini bukan sekadar ajang pertemuan fisik, tetapi lebih jauh menjadi ruang pembelajaran bersama, pertukaran ide, dan perumusan langkah strategis dalam menjalankan peran dakwah di kampus. “Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahim antarpengurus ORTOM. Harapan kami sederhana, yakni agar kolaborasi yang terbangun selama kemah dapat terus berlanjut dalam program-program nyata ke depan,” tambahnya.

Selama dua hari kegiatan, para peserta mendapatkan lima materi dasar yang menjadi pondasi gerakan dakwah kampus. Materi-materi tersebut meliputi: Peran Strategis ORTOM dalam Mewujudkan Kampus Islami, Manajemen Kepemimpinan Dakwah Mahasiswa, Internalisasi Nilai-Nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Sinergi Antar-ORTOM dalam Program Dakwah Kampus dan Tadabbur Alam sebagai Sarana Tazkiyah dan Refleksi Diri.

Setiap materi disampaikan dalam suasana yang interaktif dan reflektif, ditambah dengan sesi diskusi kelompok dan simulasi kegiatan dakwah. Para peserta juga diajak untuk melakukan tadabbur alam, merenungi kebesaran ciptaan Allah di tengah hutan Gunung Aur yang asri.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., turut hadir dan memberikan apresiasi kepada LP3IK serta seluruh peserta yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini. “Saya sangat berterima kasih kepada LP3IK dan panitia yang telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik. Kemah dakwah ORTOM menjadi momen penting untuk memperkuat ukhuwah, karena kesibukan masing-masing seringkali membatasi pertemuan antarlembaga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan besar kepada seluruh ORTOM agar mampu menjadi pelopor dan penggerak utama dalam membentuk budaya kampus yang Islami dan bermartabat. “Saya sangat berharap ORTOM dapat menjadi garda depan dalam mewujudkan ekosistem kampus Islami di UMMAT. Kegiatan ini juga harus mampu melahirkan semangat tadabbur, tafakur, dan tasyakur, serta diterjemahkan ke dalam tindakan nyata di lingkungan kampus,” tegasnya.

Salah satu peserta dari IMM, Zainul Arifin, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan ini. “Kemah ini membuka ruang dialog dan pemahaman bersama antar-ORTOM. Kami merasa lebih terhubung satu sama lain dan termotivasi untuk membawa semangat dakwah ke dalam kegiatan kami di kampus,” ujarnya.

Sementara itu, peserta dari HW dan Tapak Suci juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memperkaya pengalaman spiritual mereka serta menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap visi besar dakwah kampus (HUMAS UMMAT).