SUMBAWA–Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB menggelar pengajian Ramadhan di Hotel Suci Sumbawa, kemarin (17/5). Pengajian yang dihadiri unsur pimpinan Muhammadiyah tingkat wilayah dan daerah serta ortom dan amal usaha ini digelar hingga 19 Mei mendatang. “Pada tahun ini, pengajian Ramadhan mengusung tema Manhaj Dakwah Muhammadiyah untuk NTB berkemajuan,” jelas Ketua PWM NTB H. Falahuddin kemarin.
Ia
menegaskan khittah perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah. Muhammadiyah
dinilai bakal tetap mengedepankan nilai ideologi dakwah sebagai bagian dari
khairu ummah yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam gerakannya
Muhammadiyah juga mengembangkan amal usaha, terutama di bidang pendidikan, kesehatan,
dan kesejahteraan social sebagai bagian dalam gerakan dakwah.
Melalui
pengembangan amal usaha ini, Muhammadiyah ingin memberi kontribusi terbaik untuk
pembangunan bangsa yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. “Yang jelas
gerakan Muhammadiyah murni sebagai gerakan dakwah dan tidak akan terlibat dalam
dunia politik,” tegasnya.
Ketua
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sumbawa H. Faisal Salim mendukung
penuh kegiatan ini. Ia menegaskan Muhammadiyah harus menjadikan dakwah sebagai
gerakan utama. Suatu hal yang mendasari gerakan Muhammadiyah yaitu membebaskan
manusia dari ketertindasan, kebodohan, dan penyakit, serta kemiskinan.
Dengan
melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan Muhammadiyah, didalammya terdapat
ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri
Muhammadiyah. Yakni Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan Dakwah amar
ma’ruf nahi munkar, dan gerakan Tajdid (pembaharuan). “Gerakan seperti ini yang
harus didakwahkan oleh semua kader Muhammadiyah baik pimpinan maupun anggota,”
tegasnya.
Pengajian
Ramadhan ini juga dihadiri Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril. Ia mengaku bangga
dan merasa terhormat diundang dalam kegiatan pengajian pimpinan Muhammadiyah
se-NTB tersebut. Dihadapan sekitar 70 peserta pengajian, bupati mengaku
memiliki ikatan khusus dengan Muhammadiyah. “Banyak guru saya, termasuk guru
politik saya adalah tokoh Muhammadiyah,” ujarnya.
Bupati
mengaku, kontribusi Muhammadiyah, termasuk di Sumbawa sangat besar.
Muhammadiyah tidak hanya banyak membantu kemajuan daerah di segala bidang. Tapi
juga banyak melahirkan kader pimpinan dan kader ummat, yang membawa bangsa dan
daerah ini menjadi lebih baik.
“Kami
berharap pengajian ini membawa berkah bagi masyarakat, terutama di Kabupaten
Sumbawa,” harap Bupati Sumbawa tersebut.
MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram terus memaksimalkan usaha untuk pengembangan lembaga. Beberapa hari yang lalu, Rektor yang didampingi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM-NTB) dan Badan Pembina Harian (BPH- UMMAT) melakukan peluncuran (launching) radio yang diberi nama Radio Pencerah UMMAT di lantai enam gedung Fakultas Ilmu Kesehatan.
Radio dengan colsen Radio UMMAT yang berfrekuensi
87.6 Mhz ini merupakan hasil take over saham sebanyak 90 persen dari PT. Radio
Vini Vidi Vici. Siaran radio ini juga bisa distreaming melalui aplikasi Radio
UMMAT dengan cara mendownloadnya melalui Play Store.
Mengawali sambutannya, Drs. H. Arsyad Abd. Gani selaku rektor mengungkapkan bahwa permohonan izin untuk pengadaan radio ini sudah diusahakan sejak tahun 2016. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung keberadaan program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). “Pada awal terbentuknya prodi KPI, yang paling penting untuk dimiliki yaitu laboratorium Radio. Rencana yang sudah kita rancang sejak tiga tahun yang lalu untuk mendapatkan izin penyiaran, Alhamdulillah hari ini baru bisa terealisasi” ungkap Rektor UMMAT dengan penuh syukur.
Radio Pencerah UMMAT tersebut sudah bersifat komersial.
Artinya siarannya tidak hanya dinikmati oleh komunitas kampus atau keluarga
persyarikatan Muhammadiyah NTB saja akan tetapi bisa dikonsumsi oleh masyarakat
umum. Lebih dari itu, kedepannya Radio ini dapat mengembangkan sayapnya di
tengah-tengah masyarakat khususnya pulau Lombok sehingga mampu berperan sebagai
badan usaha UMMAT yang potensial dan diandalkan dari segi bisnis penyiarannya.
“Mulai sore ini, Radio Pencerah UMMAT sudah bisa
didengar di seluruh pelosok pulau Lombok. Tidak hanya itu, menurut teknisi
kita, siarannya bisa didengar sampai di kabupaten Sumbawa Barat”, ujar H.Arsyad.
Menurutnya, tujuan dari pengadaan Radio tersebut tidak lain agar program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) bisa maksimal dalam proses implementasi materi didalam kelas dengan cara memanfaatkan radio sebagai alat penyiaran dakwah persyarikatan. Lebih lanjut, Rektor juga mengajak seluruh hadirin yang hadir untuk mulai menginstall aplikasi Radio Pencerah UMMAT ini di playstore. “Saya berharap, mulai sore ini bapak ibu sudah bisa mendengarkan Radio kita di mobil atau di android masing-masing. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mendukung upaya untuk memancarkan dakwah persyarikatan.
Lebih lanjut, beliau berharap agar Radio Pencerah
UMMAT disamping menjalankan fungsi bisnisnya, juga aktif berperan dalam
menyiarkan dakwah Muhammadiyah dan mensosialisasikan lembaga di tengah-tengah
masyarakat. Dengan begitu, UMMAT ke depannya lebih berkembang lagi dan mampu
memenangi persaingan ketat di era globalisasi dewasa ini khususnya di bidang
pendidikan tinggi.
“Dengan adanya radio ini, saya berharap promosi
UMMAT akan semakin meningkat dan maksimal. Saya juga berpesan kepada Humas dan
Protokoler untuk segera menyurati dan menjadwalkan waktu promosi untuk masing-masing
fakultas”, tutup Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. (Dhie)
MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menerima kunjungan Duta Besar India untuk Indonesia dan Timur Leste(6/5). Kegiatan kunjungan ini merupakan kesempatan untuk silaturrahim atau menjalin hubungan baik antara Pimpinan UMMAT dengan Dubes India. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi terkait rencana kerjasama di terutama di bidang pendidikan dan kebudayaan antara kampus UMMAT dan beberapa kampus di India yang nantinya akan difasilitasi langsung oleh Duta Besar India.
Dalam
kegiatan kunjungan ini, rektor UMMAT turut hadir memberikan sambutan sekaligus
mengucapkan selamat datang kepada Duta Besar India, Bapak Pradeep Kumar Rawat. Mengawali
sambutannya, Rektor menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada Duta
Besar India karena telah memilih UMMAT sebagai salah satu Universitas yang
dikunjungi di wiliyah NTB.
Drs.
H.Arsyad Abd Gani, M.Pd dalam sambutannya menginformasikan jumlah fakultas dan
program studi yang ada di lingkungan UMMAT. Dari tujuh fakultas dan dua puluh
empat program studi, semuanya fokus untuk mengembangkan Catur Dharma Perguruan
Tinggi Muhammadiyah yaitu bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat,
dan pengembangan dan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. “Pada hari ini,
kunjungan Bapak Pradeep Kumar Rawat selaku Duta Besar merupakan aktualisasi Catur
Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah di bidang kerjasama”, ucap Rektor UMMAT.
Beliau
sangat mengharapkan agar kiranya rencana kerjasama ini dapat direalisasikan.
UMMAT berencana untuk mengirim dosen ke India dalam rangka melanjutkan studi program doctoral atau pertukaran dosen. Selain
itu, upaya untuk membangun kerjasama di bidang penelitian dengan beberapa
perguruan tinggi yang ada di India juga menjadi harapan besar Rektor UMMAT
tersebut.
Yang
tidak kalah penting, H.Arsyad Abd Gani juga menyampaikan perlu adanya kerjasama
di bidang kebudayaan. “Seperti yang kita ketahui bahwa India merupakan negara
yang sangat memelihara dan mengembangkan budaya di dunia, jadi kita perlu
belajar tentang bagaimana agar tetap bisa melestarikan keberagaman budaya kita di
tengah kemajuan zaman saat ini”, jelasnya.
Setelah
sambutan Rektor, Duta Besar India tersebut menyampaikan ucapan terima kasih
atas keberterimaan pimpinan UMMAT untuk menyambut agenda silaturrahimnya. Pradeep
Kumar Rawat mengatakan bahwa kunjungan ke UMMAT merupakan kunjungan kedua yang
dilakukan untuk PTM setelah Universitas Muhammadiyah Malang.
Di
Universitas Muhammadiyah Malang, Dubes India telah menjalin hubungan kerjasama di
bidang kebudayaan dengan mendirikan pusat baca. Buku-buku yang disediakan yaitu
tentang kebudayaan dan bidang-bidang lain. Dengan pengalaman tersebut, beliau juga
berharap dapat berbuat hal yang sama untuk Universitas Muhammadiyah Mataram.
Selain
itu, Pradeep Kumar Rawat juga menginformasikan jumlah beasiswa yang Pemerintah India
tawarkan baik untuk tatanan pemerintah atau negeri maupun sektor swasta. “Kami memiliki
25 jenis beasiswa yang meliputi program sarjana, magister, dan doktor bagi
masyarakat Indonesia. Sekiranya peminat yang melamar beasiswa ini bertambah termasuk
dari dosen dan mahasiswa UMMAT maka jumlahnya akan kami tambah untuk tahun-tahun
berikutnya”, jelas Duta Besar India tersebut. (Dhie)
MATARAM-Dalam rangka memperingati Milad Aisyiyah yang ke 105 Hijriyah, Pimpinan Wilayah Aisyiyah NTB bersama Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar seminar kesehatan dengan mengusung tema “Imunoterapi sebagai Penemuan Dunia untuk Solusi Sehat dan Awet Muda” (4/5).
Imunoterapi merupakan bentuk perawatan kanker yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh (imun) manusia untuk melawan kanker. Imunoterapi mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan memanfaatkan system imun hingga pada akhirnya dapat menyembuhkan pasien dari kanker.
Dalam sambutannya,
Dekan FIK merasa bangga karena dapat memberikan sumbangsih dalam menyampaikan
risalah pencerahan. Beliau berharap Muhammadiyah kedepannya akan semakin maju dengan
terus memberikan sumbangsih positive baik untuk masyarakat umum, para ibu-ibu,
maupun putri Muhammadiyah. “Dalam Milad Aisyiyah yang ke 105 ini, saya berharap
akan lahir agent-agent pencerah sehingga Muhammadiyah dan Aisyiyah khususnya
dapat menjadi organisasi pencerah untuk Indonesia berkemajuan”, tutur Nurul
Qiyaam, M.Farm, Klin, Apt.
Setiap tahunnya
kira-kira 8,2 juta orang meninggal karena berbagai jenis kanker (menurut data
terbaru WHO). Saat ini diketahui ada lebih dari seratus jenis kanker yang
menyerang manusia. Maka dari itu seminar ini sangat perlu dan penting untuk
dilakukan dalam rangka mengedukasi masyarakat terutama mahasiswa dan ibu-ibu
Aisyiyah agar dapat mengenali dan mencegah kanker sedari awal.
Ketua PWA NTB
menyampaikan bahwa Aisyiyah merayakan milad yang ke 105 ini dengan mengangkat tema
“Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dakwah Melintas Batas”. Berdasarkan
pidato Milad oleh ketua umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, risalah pencerahan ini
mengadung pesan untuk menyebarluaskan dan mewujudkan beragama yang mencerahkan
kehidupan. Selain itu, diantara pesan Risalah Pencerahan ialah agar warga Muhammadiyah
dan umat Islam mengembangkan pandangan, sikap, dan praktik keagamaan yang berwatak
tengahan (wasathiyah), membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati
harkat martabat kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, menjunjung tinggi keadaban
mulia, dan memajukan kehidupan umat manusia.
“Beragama yang mencerahkan juga dapat diwujudkan dengan mengembangkan khazanah iqra serta sikap hidup jujur, amanah, adil, ihsan, dan kasih saying terhadap seluruh umat manusia tanpa diskriminasi sebagai aktualisasi nilai dan misi Islam sebagai penyempurna akhlak dan penyebar rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil‘alamin)”, jelas Shofia Rawiana, ST.,MT.
Kegiatan yang
dilaksanakan di Aula Rektorat UMMAT ini resmi dibuka Bapak Drs. H.Arsyad Abd
Gani, M.Pd. Dalam sambutannya, Rektor mengapresiasi PW Aisyiyah NTB yang menggagas
kerjasama dengan FIK UMMAT dalam memeriahkan Milad yang ke 105 tahun dengan
memanfaatkan fasilitas persyarikatan. “Kami mengucapkan selamat atas Milad
Aisyiyah sekaligus mengapresiasi kerjasamanya dengan FIK UMMAT untuk melakukan
risalah pencerahan”, ucapnya.
Rektor menambahkan
bahwa proses edukasi terhadap masyarakat terutama kepada kader perempuan
Muhammadiyah harus tetap menjadi prioritas. Dengan demikian, Aisyiyah dapat lebih
tanggap dan peduli pada kemajuan kehidupan masyarakat sehingga tercipta
masyarakat yang baldatun thoyyibatun warrobun ghafur.
Rektor juga mengharapkan
Aisyiyah untuk memaksimalkan perannya dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah
warohmah. Harapan ini sengaja disampaikan oleh Rektor UMMAT berdasarkan cerita
dan keluh dari beberapa kepala daerah dengan semakin tingginya tingkat
perceraian di NTB. “Semoga Aisyiyah bisa lebih memaksimalkan perannya dalam mencerahkan
kehidupan terutama dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah warohmah”, tutup
Rektor UMMAT tersebut. (Dhie)
Tim Assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN PT) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dr. Aan Listiana,
S.Pd., M.Pd. dan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Dr. Ir. Arita
Marini, M.E. akan melakukan proses visitasi yang meliputi pemeriksaan
berkas-berkas akreditasi serta fasilitas yang mendukung untuk perkuliahan
seperti laboratorium microteaching, laboratorium komputer, laboratorium bahasa,
laboratorium tematik, perpustakaan, dan administrasi penunjang yang lain.
Dr. Aan Listiana, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa
kegiatan visitasi ini merupakan proses klarafikasi dari borang yang sudah
dikirim. Ia mengucapkan selamat untuk rektor beserta seluruh jajaran lebih
khusus pimpinan yang ada di FKIP yang sudah lolos visitasi. “Sekarang ini untuk
lolos visitasi harus ada tes plagiasinya sehingga kalau ditemukan plagiarismnya
maka borang yang bapak/ibu kirim tidak akan divisitasi”, jelas Doktor UPI
tersebut.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan tahun ketiga program studi PGSD berdiri. Dalam kurun waktu tiga tahun, PGSD sudah melakukan visitasi akreditasi sebanyak dua kali. “Kami merasa bahagia sekaligus bangga bisa diakreditasi sebelum ada mahasiswa yang diwisuda karena biasanya program studi itu akan diakreditasi setelah ada alumninya”, ungkap H. Arsyad Abd. Gani.
Kemudian lanjutnya, setiap program studi harus
siap dengan visitasi akreditasi dengan terus mengedepankan kualitas layanan
akademik sehingga mampu diterima baik oleh mahasiswa dan stakeholder yang
berkepentingan. Visitasi akreditasi juga harus menjadi cermin nyata terhadap
kinerja perguruan tinggi/ program studi sehingga mampu memberikan gambaran
mutu, efisiensi, serta relevansi suatu program studi yang diselenggarakan
sehingga meningkatkan kredibilitasnya di tengah masyarakat.
“Kegiatan visitasi akreditasi ini merupakan suatu
kemajuan dan pencapaian yang luar biasa bagi UMMAT lebih khusus PGSD FKIP
karena ini merupakan bukti komitmen teman-teman untuk meningkatkan kredibilitas
program studi sehingga kepercayaan masyarakat akan bisa meningkat”, jelas
Rektor UMMAT.
Lebih lanjut, Ia mengharap arahan, bantuan, dan
bimbingan dari tim assessor untuk memperbaiki manajemen pengelolaan program studi
PGSD sehingga kedepan PGSD bisa menjadi salah satu point proyek UMMAT dan akan
mampu bersinergi positif dengan keberadaan Muhammadiyah Boarding School.
“Kami sudah memiliki Muhammadiyah Boarding School
yang meliputi layanan penitipan anak, paud, dan taman kanak-kanak. Insya Allah tahun ini kami akan membuka tingkat
sekolah dasar. Besar harapan kami bahwa PGSD ini akan menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan lulusan terbaik nantinya akan ikut mengembangkan Muhammadiyah
Boarding School yang kami miliki”, harap Rektor UMMAT.
Diakhir sambutannya, Arsyad Abd. Gani mengatakan
bahwa semua Program studi wajib melaksanakan akreditasi sesuai peraturan yang
ditetapkan oleh dirjen dikti. Semoga dengan adanya visitasi akreditasi ini,
program studi PGSD FKIP-UMMAT menjadi lebih berkualitas dan mendapatkan nilai
yang baik sesuai yang harapan. “Dengan begitu mahasiswa PGSD yang insya Allah
nanti menjadi angkatan perdana pada wisuda tahun 2020 bisa mengantongi nilai
akreditasi”, tutupnya (Dhie)
MATARAM-Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi (PERMADANI DIKSI)
adalah Forum Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi tingkat Nasional. Forum ini digagas
oleh beberapa orang mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi untuk memudahkan
pengkoordinasian atau menjalin komunikasi antar sesama mahasiswa penerima
beasiswa bidikmisi di seluruh Indonesia. PERMADANI DIKSI dideklarasikan dalam
forum Bidikmisi Nasional di Jakarta pada 27 April 2014, dan diresmikan pada
Silaturahmi dan Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional pada 10 April 2015
di Universitas Hasanudin, Makassar.
Pembukaan Silaturahmi dan
Musyawarah Nasional Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (SMNPDN)
tahun 2019 ini diadakan di gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri,
Universitas Gadjah Mada (22-26/4).
Kegiatan ini dihadiri oleh 295 peserta dari mahasiswa dan alumni Bidikmisi. Mereka berasal dari 130 Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seluruh Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Peserta pada tahun ini termasuk Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang mengirimkan dua orang delegasinya yaitu Muh. Sauqy (Program Studi Perpustakaan-Fisipol) dan Sri Soleha (Program Studi PPKn-FKIP).
Salah satu tujuan
kegiatan ini yaitu membentuk kepengurusan baru Persatuan Mahasiswa dan Alumni
Bidikmisi Nasional untuk menyatukan cita-cita bersama antar mahasiswa dan
alumni Bidikmisi yaitu mewujudkan generasi emas Indonesia dan memutus mata
rantai kemiskinan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka
Tunggal Ika.
Tujuan lain
dilaksanakan kegiatan ini yaitu untuk menjalin dan mempererat silaturahmi dalam
meningkatkan solidaritas dan kebersamaan seluruh perguruan tinggi se-Indonesia
serta selalu meningkatkan rasa cinta dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa,
dan negara, serta lingkungan hidup.
Sebagai salah satu peserta SMNPDN, Sauqy berharap dengan diadakan kegiatan ini, peserta mampu memberikan sumbangsih yang lebih baik lagi sehingga eksistensi beasiswa bidikmisi sebagai program unggulan pemerintah dalam bidang pendidikan dapat dipertahankan. “Sudah menjadi tanggungjawab alumni dan mahasiswa beasiswa bidikmisi untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan tujuan besar yaitu mencetak generasi emas Indonesia dan memutus rantai kemiskinan masyarakat”, harap mahasiswa penerima bidikmisi UMMAT tersebut.
Ia juga mengucapkan
terima kasih kepada Menteri Pendidikan Tinggi kerena telah memberikan beasiswa
Bidikmisi. “Secara umum saya mengucapkan terimakasih kepada Kemenristekdikti
yang telah membantu kami secara financial sehingga kami bisa mengembangkan diri
lebih maju dari sebelumnya”, tutur Sauqy. Ia menambahkan semoga kedepannya
UMMAT diberi kuota lebih banyak lagi untuk medapatkan beasiswa Bidikmisi
tersebut. (Dhie)