PWM NTB GELAR PENGAJIAN RAMADHAN 1440 HIJRIYAH

PWM NTB GELAR PENGAJIAN RAMADHAN 1440 HIJRIYAH

SUMBAWAPimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB menggelar pengajian Ramadhan di Hotel Suci Sumbawa, kemarin (17/5). Pengajian yang dihadiri unsur pimpinan Muhammadiyah tingkat wilayah dan daerah serta ortom dan amal usaha ini digelar hingga 19 Mei mendatang. “Pada tahun ini, pengajian Ramadhan mengusung tema Manhaj Dakwah Muhammadiyah untuk NTB berkemajuan,” jelas Ketua PWM NTB H. Falahuddin kemarin.

Ia menegaskan khittah perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah. Muhammadiyah dinilai bakal tetap mengedepankan nilai ideologi dakwah sebagai bagian dari khairu ummah yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam gerakannya Muhammadiyah juga mengembangkan amal usaha, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan social sebagai bagian dalam gerakan dakwah.

Melalui pengembangan amal usaha ini, Muhammadiyah ingin memberi kontribusi terbaik untuk pembangunan bangsa yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. “Yang jelas gerakan Muhammadiyah murni sebagai gerakan dakwah dan tidak akan terlibat dalam dunia politik,” tegasnya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sumbawa H. Faisal Salim mendukung penuh kegiatan ini. Ia menegaskan Muhammadiyah harus menjadikan dakwah sebagai gerakan utama. Suatu hal yang mendasari gerakan Muhammadiyah yaitu membebaskan manusia dari ketertindasan, kebodohan, dan penyakit, serta kemiskinan.

Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan Muhammadiyah, didalammya terdapat ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri Muhammadiyah. Yakni Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan Dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan gerakan Tajdid (pembaharuan). “Gerakan seperti ini yang harus didakwahkan oleh semua kader Muhammadiyah baik pimpinan maupun anggota,” tegasnya.

Pengajian Ramadhan ini juga dihadiri Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril. Ia mengaku bangga dan merasa terhormat diundang dalam kegiatan pengajian pimpinan Muhammadiyah se-NTB tersebut. Dihadapan sekitar 70 peserta pengajian, bupati mengaku memiliki ikatan khusus dengan Muhammadiyah. “Banyak guru saya, termasuk guru politik saya adalah tokoh Muhammadiyah,” ujarnya.

Bupati mengaku, kontribusi Muhammadiyah, termasuk di Sumbawa sangat besar. Muhammadiyah tidak hanya banyak membantu kemajuan daerah di segala bidang. Tapi juga banyak melahirkan kader pimpinan dan kader ummat, yang membawa bangsa dan daerah ini menjadi lebih baik.

“Kami berharap pengajian ini membawa berkah bagi masyarakat, terutama di Kabupaten Sumbawa,” harap Bupati Sumbawa tersebut.

RADIO PENCERAH UMMAT SIAP MENGUDARA HINGGA KABUPATEN SUMBAWA BARAT

RADIO PENCERAH UMMAT SIAP MENGUDARA HINGGA KABUPATEN SUMBAWA BARAT

MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram terus memaksimalkan usaha untuk pengembangan lembaga. Beberapa hari yang lalu, Rektor yang didampingi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM-NTB) dan Badan Pembina Harian (BPH- UMMAT) melakukan peluncuran (launching) radio yang diberi nama Radio Pencerah UMMAT di lantai enam gedung Fakultas Ilmu Kesehatan.

Radio dengan colsen Radio UMMAT yang berfrekuensi 87.6 Mhz ini merupakan hasil take over saham sebanyak 90 persen dari PT. Radio Vini Vidi Vici. Siaran radio ini juga bisa distreaming melalui aplikasi Radio UMMAT dengan cara mendownloadnya melalui Play Store. 

Mengawali sambutannya, Drs. H. Arsyad Abd. Gani selaku rektor mengungkapkan bahwa permohonan izin untuk pengadaan radio ini sudah diusahakan sejak tahun 2016. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung keberadaan program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). “Pada awal terbentuknya prodi KPI, yang paling penting untuk dimiliki yaitu laboratorium Radio. Rencana yang sudah kita rancang sejak tiga tahun yang lalu untuk mendapatkan izin penyiaran, Alhamdulillah hari ini baru bisa terealisasi” ungkap Rektor UMMAT dengan penuh syukur.

Radio Pencerah UMMAT tersebut sudah bersifat komersial. Artinya siarannya tidak hanya dinikmati oleh komunitas kampus atau keluarga persyarikatan Muhammadiyah NTB saja akan tetapi bisa dikonsumsi oleh masyarakat umum. Lebih dari itu, kedepannya Radio ini dapat mengembangkan sayapnya di tengah-tengah masyarakat khususnya pulau Lombok sehingga mampu berperan sebagai badan usaha UMMAT yang potensial dan diandalkan dari segi bisnis penyiarannya.

“Mulai sore ini, Radio Pencerah UMMAT sudah bisa didengar di seluruh pelosok pulau Lombok. Tidak hanya itu, menurut teknisi kita, siarannya bisa didengar sampai di kabupaten Sumbawa Barat”, ujar H.Arsyad.

Menurutnya, tujuan dari pengadaan Radio tersebut tidak lain agar program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) bisa maksimal dalam proses implementasi materi didalam kelas dengan cara memanfaatkan radio sebagai alat penyiaran dakwah persyarikatan. Lebih lanjut, Rektor juga mengajak seluruh hadirin yang hadir untuk mulai menginstall aplikasi Radio Pencerah UMMAT ini di playstore. “Saya berharap, mulai sore ini bapak ibu sudah bisa mendengarkan Radio kita di mobil atau di android masing-masing. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mendukung upaya untuk memancarkan dakwah persyarikatan.

Lebih lanjut, beliau berharap agar Radio Pencerah UMMAT disamping menjalankan fungsi bisnisnya, juga aktif berperan dalam menyiarkan dakwah Muhammadiyah dan mensosialisasikan lembaga di tengah-tengah masyarakat. Dengan begitu, UMMAT ke depannya lebih berkembang lagi dan mampu memenangi persaingan ketat di era globalisasi dewasa ini khususnya di bidang pendidikan tinggi.

“Dengan adanya radio ini, saya berharap promosi UMMAT akan semakin meningkat dan maksimal. Saya juga berpesan kepada Humas dan Protokoler untuk segera menyurati dan menjadwalkan waktu promosi untuk masing-masing fakultas”, tutup Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. (Dhie)

AKTUALISASI CATUR DHARMA PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH, UMMAT MENERIMA KUNJUNGAN DUTA BESAR INDIA

AKTUALISASI CATUR DHARMA PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH, UMMAT MENERIMA KUNJUNGAN DUTA BESAR INDIA

MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menerima kunjungan Duta Besar India untuk Indonesia dan Timur Leste(6/5). Kegiatan kunjungan ini merupakan kesempatan untuk silaturrahim atau menjalin hubungan baik antara Pimpinan UMMAT dengan Dubes India. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi terkait rencana kerjasama di terutama di bidang pendidikan dan kebudayaan antara kampus UMMAT dan beberapa kampus di India yang nantinya akan difasilitasi langsung oleh Duta Besar India.

Dalam kegiatan kunjungan ini, rektor UMMAT turut hadir memberikan sambutan sekaligus mengucapkan selamat datang kepada Duta Besar India, Bapak Pradeep Kumar Rawat. Mengawali sambutannya, Rektor menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada Duta Besar India karena telah memilih UMMAT sebagai salah satu Universitas yang dikunjungi di wiliyah NTB.

Drs. H.Arsyad Abd Gani, M.Pd dalam sambutannya menginformasikan jumlah fakultas dan program studi yang ada di lingkungan UMMAT. Dari tujuh fakultas dan dua puluh empat program studi, semuanya fokus untuk mengembangkan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah yaitu bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan pengembangan dan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. “Pada hari ini, kunjungan Bapak Pradeep Kumar Rawat selaku Duta Besar merupakan aktualisasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah di bidang kerjasama”, ucap Rektor UMMAT.

Beliau sangat mengharapkan agar kiranya rencana kerjasama ini dapat direalisasikan. UMMAT berencana untuk mengirim dosen ke India dalam rangka melanjutkan  studi program doctoral atau pertukaran dosen. Selain itu, upaya untuk membangun kerjasama di bidang penelitian dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di India juga menjadi harapan besar Rektor UMMAT tersebut.

Yang tidak kalah penting, H.Arsyad Abd Gani juga menyampaikan perlu adanya kerjasama di bidang kebudayaan. “Seperti yang kita ketahui bahwa India merupakan negara yang sangat memelihara dan mengembangkan budaya di dunia, jadi kita perlu belajar tentang bagaimana agar tetap bisa melestarikan keberagaman budaya kita di tengah kemajuan zaman saat ini”, jelasnya.

Setelah sambutan Rektor, Duta Besar India tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas keberterimaan pimpinan UMMAT untuk menyambut agenda silaturrahimnya. Pradeep Kumar Rawat mengatakan bahwa kunjungan ke UMMAT merupakan kunjungan kedua yang dilakukan untuk PTM setelah Universitas Muhammadiyah Malang.

Di Universitas Muhammadiyah Malang, Dubes India telah menjalin hubungan kerjasama di bidang kebudayaan dengan mendirikan pusat baca. Buku-buku yang disediakan yaitu tentang kebudayaan dan bidang-bidang lain. Dengan pengalaman tersebut, beliau juga berharap dapat berbuat hal yang sama untuk Universitas Muhammadiyah Mataram.

Selain itu, Pradeep Kumar Rawat juga menginformasikan jumlah beasiswa yang Pemerintah India tawarkan baik untuk tatanan pemerintah atau negeri maupun sektor swasta. “Kami memiliki 25 jenis beasiswa yang meliputi program sarjana, magister, dan doktor bagi masyarakat Indonesia. Sekiranya peminat yang melamar beasiswa ini bertambah termasuk dari dosen dan mahasiswa UMMAT maka jumlahnya akan kami tambah untuk tahun-tahun berikutnya”, jelas Duta Besar India tersebut. (Dhie)

AKTUALISASI RISALAH PENCERAHAN, PW AISYIYAH NTB GANDENG FIK UMMAT ADAKAN SEMINAR KESEHATAN

AKTUALISASI RISALAH PENCERAHAN, PW AISYIYAH NTB GANDENG FIK UMMAT ADAKAN SEMINAR KESEHATAN

MATARAM-Dalam rangka memperingati Milad Aisyiyah yang ke 105 Hijriyah, Pimpinan Wilayah Aisyiyah NTB bersama Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar seminar kesehatan dengan mengusung tema “Imunoterapi sebagai Penemuan Dunia untuk Solusi Sehat dan Awet Muda” (4/5).

Imunoterapi merupakan bentuk perawatan kanker yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh (imun) manusia untuk melawan kanker. Imunoterapi mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan memanfaatkan system imun hingga pada akhirnya dapat menyembuhkan pasien dari kanker.

Dalam sambutannya, Dekan FIK merasa bangga karena dapat memberikan sumbangsih dalam menyampaikan risalah pencerahan. Beliau berharap Muhammadiyah kedepannya akan semakin maju dengan terus memberikan sumbangsih positive baik untuk masyarakat umum, para ibu-ibu, maupun putri Muhammadiyah. “Dalam Milad Aisyiyah yang ke 105 ini, saya berharap akan lahir agent-agent pencerah sehingga Muhammadiyah dan Aisyiyah khususnya dapat menjadi organisasi pencerah untuk Indonesia berkemajuan”, tutur Nurul Qiyaam, M.Farm, Klin, Apt.

Setiap tahunnya kira-kira 8,2 juta orang meninggal karena berbagai jenis kanker (menurut data terbaru WHO). Saat ini diketahui ada lebih dari seratus jenis kanker yang menyerang manusia. Maka dari itu seminar ini sangat perlu dan penting untuk dilakukan dalam rangka mengedukasi masyarakat terutama mahasiswa dan ibu-ibu Aisyiyah agar dapat mengenali dan mencegah kanker sedari awal.

Ketua PWA NTB menyampaikan bahwa Aisyiyah merayakan milad yang ke 105 ini dengan mengangkat tema “Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dakwah Melintas Batas”. Berdasarkan pidato Milad oleh ketua umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, risalah pencerahan ini mengadung pesan untuk menyebarluaskan dan mewujudkan beragama yang mencerahkan kehidupan. Selain itu, diantara pesan Risalah Pencerahan ialah agar warga Muhammadiyah dan umat Islam mengembangkan pandangan, sikap, dan praktik keagamaan yang berwatak tengahan (wasathiyah), membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat martabat kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, menjunjung tinggi keadaban mulia, dan memajukan kehidupan umat manusia.

“Beragama yang mencerahkan juga dapat diwujudkan dengan mengembangkan khazanah iqra serta sikap hidup jujur, amanah, adil, ihsan, dan kasih saying terhadap seluruh umat manusia tanpa diskriminasi sebagai aktualisasi nilai dan misi Islam sebagai penyempurna akhlak dan penyebar rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil‘alamin)”, jelas Shofia Rawiana, ST.,MT.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Rektorat UMMAT ini resmi dibuka Bapak Drs. H.Arsyad Abd Gani, M.Pd. Dalam sambutannya, Rektor mengapresiasi PW Aisyiyah NTB yang menggagas kerjasama dengan FIK UMMAT dalam memeriahkan Milad yang ke 105 tahun dengan memanfaatkan fasilitas persyarikatan. “Kami mengucapkan selamat atas Milad Aisyiyah sekaligus mengapresiasi kerjasamanya dengan FIK UMMAT untuk melakukan risalah pencerahan”, ucapnya.

Rektor menambahkan bahwa proses edukasi terhadap masyarakat terutama kepada kader perempuan Muhammadiyah harus tetap menjadi prioritas. Dengan demikian, Aisyiyah dapat lebih tanggap dan peduli pada kemajuan kehidupan masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang baldatun thoyyibatun warrobun ghafur.

Rektor juga mengharapkan Aisyiyah untuk memaksimalkan perannya dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah warohmah. Harapan ini sengaja disampaikan oleh Rektor UMMAT berdasarkan cerita dan keluh dari beberapa kepala daerah dengan semakin tingginya tingkat perceraian di NTB. “Semoga Aisyiyah bisa lebih memaksimalkan perannya dalam mencerahkan kehidupan terutama dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah warohmah”, tutup Rektor UMMAT tersebut. (Dhie)

VISITASI AKREDITASI PROGRAM STUDI PGSD-FKIP UMMAT

VISITASI AKREDITASI PROGRAM STUDI PGSD-FKIP UMMAT

MATARAM-Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PGSD-FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan visitasi akreditasi dari BAN PT pada tanggal 28-30 April 2019.

Tim Assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dr. Aan Listiana, S.Pd., M.Pd. dan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Dr. Ir. Arita Marini, M.E. akan melakukan proses visitasi yang meliputi pemeriksaan berkas-berkas akreditasi serta fasilitas yang mendukung untuk perkuliahan seperti laboratorium microteaching, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium tematik, perpustakaan, dan administrasi penunjang yang lain.

Dr. Aan Listiana, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan visitasi ini merupakan proses klarafikasi dari borang yang sudah dikirim. Ia mengucapkan selamat untuk rektor beserta seluruh jajaran lebih khusus pimpinan yang ada di FKIP yang sudah lolos visitasi. “Sekarang ini untuk lolos visitasi harus ada tes plagiasinya sehingga kalau ditemukan plagiarismnya maka borang yang bapak/ibu kirim tidak akan divisitasi”, jelas Doktor UPI tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan tahun ketiga program studi PGSD berdiri. Dalam kurun waktu tiga tahun, PGSD sudah melakukan visitasi akreditasi sebanyak dua kali. “Kami merasa bahagia sekaligus bangga bisa diakreditasi sebelum ada mahasiswa yang diwisuda karena biasanya program studi itu akan diakreditasi setelah ada alumninya”, ungkap H. Arsyad Abd. Gani.

Kemudian lanjutnya, setiap program studi harus siap dengan visitasi akreditasi dengan terus mengedepankan kualitas layanan akademik sehingga mampu diterima baik oleh mahasiswa dan stakeholder yang berkepentingan. Visitasi akreditasi juga harus menjadi cermin nyata terhadap kinerja perguruan tinggi/ program studi sehingga mampu memberikan gambaran mutu, efisiensi, serta relevansi suatu program studi yang diselenggarakan sehingga meningkatkan kredibilitasnya di tengah masyarakat.

“Kegiatan visitasi akreditasi ini merupakan suatu kemajuan dan pencapaian yang luar biasa bagi UMMAT lebih khusus PGSD FKIP karena ini merupakan bukti komitmen teman-teman untuk meningkatkan kredibilitas program studi sehingga kepercayaan masyarakat akan bisa meningkat”, jelas Rektor UMMAT.

Lebih lanjut, Ia mengharap arahan, bantuan, dan bimbingan dari tim assessor untuk memperbaiki manajemen pengelolaan program studi PGSD sehingga kedepan PGSD bisa menjadi salah satu point proyek UMMAT dan akan mampu bersinergi positif dengan keberadaan Muhammadiyah Boarding School.

“Kami sudah memiliki Muhammadiyah Boarding School yang meliputi layanan penitipan anak, paud, dan taman kanak-kanak.  Insya Allah tahun ini kami akan membuka tingkat sekolah dasar. Besar harapan kami bahwa PGSD ini akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan lulusan terbaik nantinya akan ikut mengembangkan Muhammadiyah Boarding School yang kami miliki”, harap Rektor UMMAT.

Diakhir sambutannya, Arsyad Abd. Gani mengatakan bahwa semua Program studi wajib melaksanakan akreditasi sesuai peraturan yang ditetapkan oleh dirjen dikti. Semoga dengan adanya visitasi akreditasi ini, program studi PGSD FKIP-UMMAT menjadi lebih berkualitas dan mendapatkan nilai yang baik sesuai yang harapan. “Dengan begitu mahasiswa PGSD yang insya Allah nanti menjadi angkatan perdana pada wisuda tahun 2020 bisa mengantongi nilai akreditasi”, tutupnya (Dhie)

MAHASISWA UMMAT HADIRI SILATURAHMI DAN MUSYAWARAH NASIONAL PERMADANI DIKSI DI UGM

MAHASISWA UMMAT HADIRI SILATURAHMI DAN MUSYAWARAH NASIONAL PERMADANI DIKSI DI UGM

MATARAM-Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi (PERMADANI DIKSI) adalah Forum Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi tingkat Nasional. Forum ini digagas oleh beberapa orang mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi untuk memudahkan pengkoordinasian atau menjalin komunikasi antar sesama mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di seluruh Indonesia. PERMADANI DIKSI dideklarasikan dalam forum Bidikmisi Nasional di Jakarta pada 27 April 2014, dan diresmikan pada Silaturahmi dan Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional pada 10 April 2015 di Universitas Hasanudin, Makassar.

Pembukaan Silaturahmi dan Musyawarah Nasional Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (SMNPDN) tahun 2019 ini diadakan di gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri, Universitas Gadjah Mada (22-26/4).

Kegiatan ini dihadiri oleh 295 peserta dari mahasiswa dan alumni Bidikmisi. Mereka berasal dari 130 Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seluruh Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Peserta pada tahun ini termasuk Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang mengirimkan dua orang delegasinya yaitu Muh. Sauqy (Program Studi Perpustakaan-Fisipol) dan Sri Soleha (Program Studi PPKn-FKIP).

Salah satu tujuan kegiatan ini yaitu membentuk kepengurusan baru Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional untuk menyatukan cita-cita bersama antar mahasiswa dan alumni Bidikmisi yaitu mewujudkan generasi emas Indonesia dan memutus mata rantai kemiskinan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika.

Tujuan lain dilaksanakan kegiatan ini yaitu untuk menjalin dan mempererat silaturahmi dalam meningkatkan solidaritas dan kebersamaan seluruh perguruan tinggi se-Indonesia serta selalu meningkatkan rasa cinta dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara, serta lingkungan hidup.

Sebagai salah satu peserta SMNPDN, Sauqy berharap dengan diadakan kegiatan ini, peserta mampu memberikan sumbangsih yang lebih baik lagi sehingga eksistensi beasiswa bidikmisi sebagai program unggulan pemerintah dalam bidang pendidikan dapat dipertahankan. “Sudah menjadi tanggungjawab alumni dan mahasiswa beasiswa bidikmisi untuk mendukung pemerintah  dalam mewujudkan tujuan besar yaitu mencetak generasi emas Indonesia dan memutus rantai kemiskinan masyarakat”, harap mahasiswa penerima bidikmisi UMMAT tersebut.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pendidikan Tinggi kerena telah memberikan beasiswa Bidikmisi. “Secara umum saya mengucapkan terimakasih kepada Kemenristekdikti yang telah membantu kami secara financial sehingga kami bisa mengembangkan diri lebih maju dari sebelumnya”, tutur Sauqy. Ia menambahkan semoga kedepannya UMMAT diberi kuota lebih banyak lagi untuk medapatkan beasiswa Bidikmisi tersebut. (Dhie)