
Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menyelenggarakan Expo Karya KKN UMMAT 2025 dengan mengusung tema “Kampus Sinergi Impact – Building Village Independence” pada Selasa, 30 September 2025.
Kegiatan yang digelar di Auditorium H. Anwar Ikraman kampus UMMAT ini menjadi ajang penting untuk memamerkan berbagai karya dan program mahasiswa selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai desa di Nusa Tenggara Barat.
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M. Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa expo ini bukan sekadar pameran, melainkan ruang refleksi dan apresiasi terhadap inovasi mahasiswa.
“Kegiatan Expo ini adalah wadah untuk memperlihatkan karya mahasiswa KKN yang lahir dari pengabdian nyata di tengah masyarakat. Harapannya, melalui kegiatan ini kita bisa melihat dan menilai seberapa jauh mahasiswa mampu berkontribusi selama berada di lokasi pengabdian,” ujarnya.
Dalam Expo Karya KKN tahun ini, mahasiswa menampilkan karya dalam tiga kategori utama, yaitu: 1. Teknologi Tepat Guna (TTG), berupa inovasi sederhana yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat desa. 2. Kesehatan Masyarakat (Kesmas) menampilkan program kesehatan. 3. Desa Tangguh Bencana (Destana), memperlihatkan upaya mahasiswa dalam meningkatkan kesiapsiagaan desa menghadapi potensi bencana.
Rektor UMMAT,Drs. Abdul Wahab, MA., dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas kerja keras mahasiswa selama 45 hari pengabdian di desa.
“KKN adalah momentum bagi mahasiswa untuk membumikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah. Melalui expo ini kita bisa melihat langsung hasil kerja keras, kreativitas, dan pengabdian mereka dalam membantu desa menjadi lebih mandiri,” tutur Rektor.
Salah satu peserta KKN, M. Ari Azhari dari kelompok 28 Desa Sangiang dan merupakan kelompok Terbaik 1 kategori TTG, mengungkapkan pengalamannya selama mengabdi di desa. “Melalui KKN kami belajar langsung dari masyarakat. Tidak hanya memberi solusi, tetapi juga beradaptasi dengan kearifan lokal. Bagi saya pribadi, pengalaman ini membentuk kedewasaan dan kepedulian sosial yang mungkin tidak akan saya dapatkan di kelas,” ujarnya.

Kemudian Ia juga sampaikan bahwa telah mengembangkan inovasi sederhana yakni membuat paving blok dari sampah plastik dan sosialisasi pemanfaatan arang aktif untuk mencegah pencemaran laut dari limbah cair rumah tangga.
“Kami ingin karya ini benar-benar bermanfaat, bukan hanya sebagai proyek KKN, tapi bisa dipakai berkelanjutan oleh masyarakat desa dan alhamdulillah kami menyaksikan kebahagiaan di mata masyarakat dan rasa antusias dari program yang kami bawa dan mereka mengapresiasi kerja kami bahwa kami adalah mahasiswa KKN yang pernah datang ke desa sangiang.” tuturnya. (HUMAS UMMAT)