Bertarung di Antara 33 Negara, Mahasiswa UMMAT Raih Juara II Tapak Suci World Championship 2025: Harumkan Nama NTB dan Indonesia di Ajang Internasional

Bertarung di Antara 33 Negara, Mahasiswa UMMAT Raih Juara II Tapak Suci World Championship 2025: Harumkan Nama NTB dan Indonesia di Ajang Internasional

Mataram, Prestasi membanggakan kembali dicetak oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) di kancah internasional. Nurhamdi Said, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT kelahiran Gerung, Lombok Barat, 14 April 2002, berhasil meraih Juara II Kelas D Dewasa dalam ajang bergengsi Tapak Suci World Championship 2 Tahun 2025, yang berlangsung dari tanggal 29 Juli hingga 3 Agustus 2025 di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Kejuaraan ini menjadi ajang prestisius bagi para pendekar Tapak Suci dari seluruh dunia, diikuti oleh peserta dari 33 negara, baik dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Timur Tengah. Dalam atmosfer kompetisi yang sangat kompetitif, Nurhamdi tampil gemilang dengan menunjukkan teknik dan semangat juang luar biasa, hingga akhirnya berhasil meraih posisi kedua dalam kelasnya.

Keikutsertaan Nurhamdi dalam ajang ini bukan semata-mata untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai bagian dari misi yang lebih besar: mempromosikan Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai seni bela diri warisan bangsa yang sarat dengan nilai spiritual, budaya, dan keilmuan.

“Tujuan utama dari kejuaraan ini adalah untuk memperkenalkan Tapak Suci sebagai seni bela diri khas Indonesia yang memiliki filosofi dan teknik tinggi. Saya merasa terhormat bisa membawa nama UMMAT, NTB, dan Indonesia di pentas dunia,” ujar Nurhamdi usai pengalungan medali perak.

Sebagai kader aktif Tapak Suci UMMAT, Nurhamdi telah melalui berbagai jenjang latihan dan kompetisi sejak tahun pertama kuliah. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih, rendah hati, dan berdedikasi tinggi dalam setiap kegiatan organisasi maupun kejuaraan bela diri.

Dekan Fakultas Hukum UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LLM., menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian yang luar biasa ini. Menurutnya, keberhasilan Nurhamdi menjadi inspirasi besar bagi seluruh sivitas akademika Fakultas Hukum.

“Saya merasa sangat bangga dan terharu atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT dalam ajang Tapak Suci World Championship. Ini bukan hanya kemenangan secara individu, tapi juga membawa nama baik institusi, khususnya Fakultas Hukum. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa kita tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki semangat juang dan kedisiplinan tinggi dalam bidang bela diri dan olahraga,” ujar Dr. Hilman.

Ia juga menambahkan bahwa pihak fakultas berkomitmen untuk terus mendukung potensi mahasiswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

“Saya berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa FH UMMAT untuk terus berprestasi di berbagai bidang. Fakultas akan terus mendukung dan memfasilitasi setiap potensi yang dimiliki mahasiswa. Teruslah menjadi inspirasi dan panutan bagi generasi muda, dan jadikan kemenangan ini sebagai awal dari prestasi-prestasi yang lebih besar di masa mendatang,” tambahnya.

Kejuaraan Dunia Tapak Suci ini juga menjadi momentum penting dalam diplomasi budaya Indonesia. Di tengah persaingan global yang ketat, eksistensi seni bela diri Tapak Suci yang lahir dari Muhammadiyah ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan nilai-nilai luhur Islam berkemajuan, kedamaian, dan kekuatan spiritual bangsa Indonesia kepada dunia.

Capaian Nurhamdi menjadi salah satu simbol keberhasilan pembinaan karakter dan potensi mahasiswa di UMMAT. Melalui kolaborasi antara kegiatan akademik, organisasi otonom kampus, dan dukungan penuh dari fakultas dan universitas, mahasiswa didorong untuk mengembangkan kapasitas diri secara holistik. (HUMAS UMMAT)

Pascasarjana UMMAT Jalin Kolaborasi Strategis dengan Karantina NTB, Wujudkan Sinergi Akademik-Praktik

Pascasarjana UMMAT Jalin Kolaborasi Strategis dengan Karantina NTB, Wujudkan Sinergi Akademik-Praktik

Mataram, Dalam upaya memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan praktisi di bidang hukum karantina, Program Studi Hukum Program Magister Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Karantina Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa, 5 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Badan Karantina NTB, Mataram.

Penandatanganan MoU ini menandai komitmen bersama dalam mengembangkan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya terkait isu-isu hukum karantina, perlindungan sumber daya hayati, serta penguatan regulasi dalam mendukung ketahanan pangan dan biosekuriti.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Karantina NTB, Agus Mugiono, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., Ketua Program Studi Hukum Program Magister, Dr. Nurjannah, SH., MH., serta jajaran pejabat dan staf dari kedua lembaga.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Karantina NTB, Agus Mugiono, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk memperkuat pemahaman hukum di lingkungan karantina.

“Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah strategi dalam memperkuat pemahaman hukum di lingkungan karantinanya. Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi penguatan regulasi dan peningkatan kapasitas SDM di bidang isolasi, serta membuka ruang sinergi antara dunia akademisi dan praktisi,” ujarnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam pernyataannya juga menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk integrasi antara ilmu pengetahuan dan praktik lapangan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Kerja sama ini tidak hanya penting bagi penguatan akademik Pascasarjana UMMAT, tetapi juga menjadi bagian dari peran universitas dalam menjawab tantangan pembangunan daerah, khususnya di bidang hukum, ketahanan pangan, dan lingkungan. Kami berharap, sinergi ini menjadi model kolaborasi berkelanjutan yang memperkuat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia Timur,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari upaya penguatan mutu pendidikan tinggi yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat.

“Kerja sama ini merupakan wujud dari komitmen Pascasarjana UMMAT dalam mengembangkan kemitraan yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran dan riset. Kami berharap, melalui sinergi ini, mahasiswa dapat lebih dekat dengan realitas lapangan dan memberikan kontribusi ilmiah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Hukum Program Magister, Dr. Nurjannah, SH., MH., menyampaikan bahwa MoU ini akan menjadi jembatan untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam menghadapi tantangan hukum di sektor strategis.

“Penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai hukum karantina dan perlindungan hayati. Kami berharap kerja sama ini melahirkan penelitian-penelitian yang aplikatif dan inovatif, serta memperkuat peran akademisi dalam merespons dinamika hukum yang berkembang di sektor strategis seperti karantina,” jelasnya.

Melalui kerja sama ini, kedua institusi sepakat untuk mengembangkan berbagai program bersama, seperti penyelenggaraan kuliah pakar, pelaksanaan magang mahasiswa, penyusunan regulasi berbasis riset, serta forum diskusi akademik yang mendukung kemajuan ilmu hukum di bidang karantina.

Langkah ini menjadi bagian dari visi UMMAT untuk terus berkontribusi dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul, adaptif, dan solutif dalam menjawab tantangan global, terutama dalam konteks ketahanan pangan dan biosekuriti wilayah. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gelar Job Fair Bersama Disnakertrans: Komitmen Lahirkan SDM Unggul dan Kolaborasi Peluang Kerja dengan DUDI

UMMAT Gelar Job Fair Bersama Disnakertrans: Komitmen Lahirkan SDM Unggul dan Kolaborasi Peluang Kerja dengan DUDI

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing melalui penyelenggaraan Job Fair 2025 yang akan berlangsung pada 9 Agustus 2025, bertempat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara UMMAT dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Job Fair 2025 akan menghadirkan lebih dari 2.974 lowongan kerja, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan mitra dari sektor manufaktur, perhotelan, kesehatan, perdagangan, hingga ketenagakerjaan luar negeri. Antusiasme tinggi tampak dari kehadiran ratusan pencari kerja, mulai dari mahasiswa, alumni, hingga masyarakat umum yang ingin mencari peluang karier sesuai minat dan kompetensi mereka.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang monumental bagi UMMAT dalam mempertemukan secara langsung dunia akademik dengan dunia kerja.

“Job Fair ini perdana dilakukan oleh UMMAT sebagai wujud komitmen bahwa kami tidak hanya melahirkan SDM yang kompeten di bidangnya masing-masing, tetapi juga membuka peluang dan harapan kerja bagi para alumni dan masyarakat luas,” ujar Dr. Erwin.

Lebih lanjut, Dr. Erwin menekankan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor sebagai bagian dari transformasi perguruan tinggi yang adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kami percaya bahwa kemitraan strategis antara perguruan tinggi, pemerintah, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri adalah keniscayaan untuk menciptakan kemandirian dan kemajuan bangsa. Dalam konteks ini, UMMAT ingin hadir sebagai penghubung yang kuat antara lulusan dan dunia kerja,” tambahnya.

Job Fair ini juga menjadi momen konsolidasi dan silaturahmi antara UMMAT dan para alumninya. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Erwin secara terbuka mengundang seluruh alumni UMMAT dan masyarakat umum untuk memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya.

“Kami mengundang dengan hormat para alumni Universitas Muhammadiyah Mataram dan masyarakat umum untuk hadir dan mengakses berbagai peluang kerja yang tersedia. Kampus ini adalah rumah besar yang selalu terbuka bagi alumninya untuk kembali berkembang dan berkontribusi,” jelasnya.

Lebih dari sekadar ajang rekrutmen, Job Fair ini menjadi bentuk nyata implementasi visi UMMAT sebagai kampus yang inklusif, transformatif, dan adaptif terhadap dinamika global. UMMAT menunjukkan perannya tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai aktor aktif dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional.

“UMMAT berkomitmen untuk terus membangun sinergi dengan berbagai pihak dalam rangka memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat, daerah, dan bangsa. Kolaborasi ini menjadi strategi utama untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” tutup Dr. Erwin.

Pelaksanaan Job Fair 2025 ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi UMMAT dalam mendukung akselerasi ekonomi daerah, memperkuat daya saing SDM Nusa Tenggara Barat, serta menjembatani transisi lulusan dari dunia kampus ke dunia kerja nasional maupun global. (HUMAS UMMAT)

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) akan menjadi tuan rumah Workshop NMT-DIES Training 2025 yang mengusung tema “Internationalization Policies & Strategies to Support Impactful Campus Educational Policy in Indonesia”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat internasionalisasi di perguruan tinggi, khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Internasionalisasi pendidikan tinggi menjadi salah satu pilar penting dalam meningkatkan daya saing global, membuka peluang kolaborasi internasional, serta mendorong pertukaran pengetahuan lintas negara.

Workshop ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama yang akan diselenggarakan pada tanggal 27–29 Oktober 2025, dan tahap kedua pada tanggal 6–8 April 2026. Kegiatan ini didukung penuh oleh DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst), German Academic Exchange Service, sebuah lembaga terkemuka asal Jerman yang berfokus pada pertukaran akademik internasional di bidang pendidikan tinggi dan riset.

Sebagai fasilitator dalam workshop ini, akan hadir para akademisi dan praktisi dari berbagai perguruan tinggi ternama, baik dari dalam maupun luar negeri, antara lain: Dr. Nguyen Ngoc Thuy (Nong Lam University, Vietnam), Ida Puspita, S.S., M.A., Res. (Universitas Ahmad Dahlan), Dr. Muzaillin Affan (Universitas Syiah Kuala), Dr. Condro Wibowo (Universitas Jenderal Soedirman), Mateus Yumarnanta, Ph.D. (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya), dan Asbah, M.Hum. (Universitas Muhammadiyah Mataram).

Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara UMMAT dengan Universitas Potsdam (Jerman), Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dan Universitas Syiah Kuala. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat kebijakan pendidikan tinggi yang berdampak di tingkat global.

Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional UMMAT, Asbah, M.Hum., menjelaskan bahwa pelaksanaan Workshop NMT-DIES Training 2025 ini menjadi langkah strategis UMMAT dalam membangun jaringan internasional yang lebih luas dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Internasionalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan menjadi bagi perguruan tinggi yang ingin bersaing di kancah global. Melalui workshop ini, kami ingin mengajak PTN dan PTS di Bali, NTB, dan NTT untuk bersama-sama menyusun strategi dan kebijakan yang berdampak nyata bagi pengembangan kampus. UMMAT siap menjadi fasilitator dan kolaborator aktif dalam inisiatif ini,” jelas Asbah.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran DAAD serta keterlibatan kampus-kampus ternama di dalam dan luar negeri menjadi bukti nyata bahwa potensi perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia semakin diakui dan diperhitungkan.

“Ini adalah momentum emas. Tidak hanya untuk membangun kapasitas institusi, tetapi juga untuk membuka peluang mobilitas akademik, penelitian bersama, dan pengembangan SDM dosen dan mahasiswa secara internasional,” tambahnya.

UMMAT mengundang seluruh perguruan tinggi di wilayah Bali, NTB, dan NTT untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Sosialisasi awal dapat diikuti dengan melakukan pendaftaran melalui tautan berikut:

🔗 Sosialisasi: https://s.id/Sosialisasi_NMT-DIES_Training_2025
(Batas akhir pendaftaran: 4 Agustus 2025)

🔗 Seleksi peserta workshop: https://s.id/daftarworkshop_NMT_UMMAT

Melalui pelaksanaan NMT-DIES Training 2025, UMMAT menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari penguatan ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif, berdaya saing global, dan berorientasi pada kolaborasi lintas negara. (HUMAS UMMAT)

Mahasiswa UMMAT Raih Juara III Debat Nasional Mahasiswa: Asah Nalar Kritis, Bangun Generasi Solutif

Mahasiswa UMMAT Raih Juara III Debat Nasional Mahasiswa: Asah Nalar Kritis, Bangun Generasi Solutif

Mataram, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi membanggakan dalam ajang Debat Nasional Mahasiswa, yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juni hingga 30 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu babak penyisihan secara daring (online) dan babak final secara luring (offline) pada 30 Juli 2025 di Aula FKIP UMMAT.

Kegiatan ini diikuti oleh 26 peserta dari perguruan tinggi se- Indonesia ini menjadi ruang dialektika yang mempertemukan gagasan, pemahaman, serta semangat mahasiswa untuk menyampaikan solusi atas berbagai persoalan aktual. Ajang ini merupakan bagian dari upaya kampus dalam menciptakan ruang pengembangan berpikir kritis dan kemampuan berbicara di depan publik secara terstruktur dan argumentatif.

Dalam kompetisi ini, tim UMMAT yang diketuai Hanik, mahasiswa semester IV Prodi PPKn dan Dodi Azhari, mahasiswa semester V Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), berhasil meraih Juara III, mengalahkan tim-tim kuat dari berbagai universitas lainnya.

Hanik, mahasiswa asal Kediri, Lombok Barat, mengungkapkan bahwa mengikuti ajang debat ini adalah pengalaman berharga yang penuh tantangan, khususnya dalam hal analisis cepat terhadap topik yang kompleks.

“Tantangan utamanya adalah bagaimana menganalisis isu secara mendalam dengan waktu yang sangat terbatas. Tapi justru itu yang membuat kita terpacu untuk berpikir cepat dan kritis,” ujar Hanik, kelahiran 19 September 2005.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membuka cakrawala berpikir mahasiswa agar tidak hanya terpaku pada materi di dalam kelas. “Saya berharap semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti kegiatan seperti ini, karena debat bukan hanya ajang beradu argumen, tapi latihan untuk melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang,” lanjutnya.

Senada dengan Hanik, Dodi Azhari, mahasiswa asal Dusun Pengasing, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, juga menyampaikan pandangannya bahwa debat nasional ini memberikan ruang dialektika yang mempertemukan antara pemahaman teoritis dan pengalaman nyata.

“Kegiatan ini sangat bermakna. Tidak hanya tentang menang atau kalah, tapi tentang bagaimana kita mempresentasikan gagasan, menyampaikan logika, dan memahami sudut pandang orang lain. Ini ruang pembelajaran yang sesungguhnya,” tutur Dodi.

Dodi juga berharap agar pihak kampus semakin aktif menyelenggarakan lomba serupa secara rutin, baik di tingkat internal fakultas maupun antar kampus.

“Saya berharap UMMAT bisa rutin menyelenggarakan kegiatan lomba seperti ini. Mahasiswa harus dibiasakan untuk membenturkan pikirannya dalam ruang yang lebih luas dari sekadar ruang kelas,” tambahnya.

Ketua Panitia, Zaenafi Ariani, SE.,ME., mengungkapkan bahwa penyisihan dilakukan secara daring sejak 23 Juni 2025, sebagai bentuk adaptasi teknologi sekaligus memberi kesempatan lebih luas bagi peserta dari luar daerah untuk berpartisipasi. Sementara final pada 30 Juli diselenggarakan secara tatap muka di Aula FKIP, mempertemukan empat tim terbaik dalam debat yang berlangsung intens dan kompetitif.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari sivitas akademika UMMAT. Debat Nasional Mahasiswa ini dianggap sebagai ajang penting dalam pembentukan karakter mahasiswa, melatih keberanian, kemampuan berpikir sistematis, serta penguasaan isu-isu kebangsaan dan global.

“Debat adalah bagian penting dari pembelajaran aktif. Di sinilah mahasiswa belajar berpikir cepat, menyampaikan pendapat, dan mempertahankan argumen secara rasional. Ini juga bagian dari pendidikan karakter,” ungkap ketua panitia. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gelar Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Website, Dorong Peningkatan Peringkat Webometrics

UMMAT Gelar Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Website, Dorong Peningkatan Peringkat Webometrics

Mataram, Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan website dan mendorong naiknya peringkat Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) di pemeringkatan Webometrics, Humas UMMAT menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Peningkatan Kinerja Pengelolaan Website. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan UMMAT pada 01 Agustus 2025 dengan diikuti oleh 22 pengelola website dari seluruh fakultas, lembaga, dan unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan kampus.

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis universitas dalam mengintegrasikan seluruh kanal informasi digital guna memperkuat eksistensi kampus di ranah daring (online). Selain itu, pengelolaan website yang baik juga berperan penting dalam mendukung keterbukaan informasi publik, peningkatan citra institusi, serta sebagai media dokumentasi akademik dan non-akademik.

Sekretaris Rektor I UMMAT, Dr. Syafril, M.Pd., menegaskan bahwa pengelolaan website yang optimal merupakan salah satu indikator penting dalam tata kelola perguruan tinggi modern. “Website tidak hanya menjadi sarana informasi, tetapi juga representasi wajah institusi. Melalui website yang dikelola dengan baik, publik dapat melihat sejauh mana kampus ini berkembang dan memberikan kontribusi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Syafril menambahkan bahwa peningkatan peringkat Webometrics bukan semata soal gengsi digital, tetapi tentang bagaimana UMMAT menghadirkan akuntabilitas, keterbukaan informasi, serta menunjukkan kinerja caturdharma perguruan tinggi secara nyata kepada publik luas.

Dalam pemaparan teknis, Kepala Seksi Website, Muhammad Imam Dinata, S.Kom., M.T., menyampaikan bahwa Monev kali ini difokuskan pada dua aspek utama: penilaian teknis website dan pemetaan fitur strategis yang wajib tersedia di seluruh website fakultas/lembaga. Ia menyampaikan bahwa homepage (halaman utama) merupakan elemen terpenting dari sebuah website.

“Homepage harus menjadi cerminan kampus yakni informatif, menarik secara visual, dan menyajikan tautan-tautan penting yang mudah diakses. Karena ini yang pertama dilihat oleh pengunjung,” jelas Imam Dinata.

Ia juga menyampaikan bahwa beberapa fitur penting yang harus tersedia dalam website fakultas/lembaga meliputi: Fitur Berita: Menampilkan aktivitas terkini baik akademik maupun non-akademik, Fitur Download: Menyediakan akses bagi mahasiswa, dosen, dan publik untuk mengunduh dokumen penting, Profil Lembaga: Informasi struktur organisasi, visi-misi, program kerja, dan SDM, Kontak dan Layanan Online: Menyediakan akses komunikasi langsung antara pengunjung dengan pengelola lembaga.

Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah melakukan pemantauan berkala dan sistematis, memperbaharui tampilan serta konten website, serta memastikan konektivitas antarsitus internal UMMAT berjalan optimal.

Kepala Bagian Humas UMMAT, Habiburrahman, M.Pd., menjelaskan secara rinci mengenai alur manajemen pemberitaan di lingkungan UMMAT. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pengelola website lembaga dengan tim jurnalis kampus agar seluruh kegiatan kampus dapat didokumentasikan dan dipublikasikan secara maksimal.

“Pemberitaan dimulai dari pengumpulan informasi di masing-masing fakultas atau lembaga. Kemudian, pengelola website mengirim format standar press release ke jurnalis kami, kemudian jurnalis kami akan berkoordinasi dengan saya kabag Humas untuk proses editing, klarifikasi, dan kelayakan,” jelasnya.

Adapun alur lengkapnya sebagai berikut: Press release dikirim oleh pengelola fakultas/lembaga ke jurnalis kampus, Koordinasi antara jurnalis UMMAT dan pengelola lembaga terkait isi dan data dukung, Revisi dan verifikasi dilakukan oleh Kepala Humas, Publikasi dilakukan melalui kanal resmi seperti website UMMAT, media mitra, dan media sosial, Distribusi kembali ke masing-masing lembaga sebagai dokumentasi internal.

Ia juga menyampaikan bahwa format standar press release untuk prestasi mahasiswa, Dosen, Pimpinan kini telah kami siapkan, guna mempermudah pelaporan dan promosi berbagai capaian yang diraih oleh civitas UMMAT di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Materi terakhir disampaikan oleh Sri Hardianingsih, S.Kom., dari UPT BPTIK UMMAT, yang menyoroti tema penting terkait Ancaman Siber pada Website Kampus. Ia menyebut bahwa website fakultas/lembaga merupakan etalase digital kampus yang rentan disusupi malware jika tidak dikelola dengan standar keamanan yang baik.

Beberapa penyebab kerentanan website kampus antara lain: Kurangnya pembaruan sistem dan plugin, Penggunaan kata sandi admin yang lemah, Minimnya pengawasan aktivitas website, Penggunaan plugin atau tema bajakan, Hosting atau FTP yang tidak aman

Ia memaparkan beberapa jenis malware umum seperti Web Shell, Backdoor, SQL Injection, Malicious Redirect, dan Defacement, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem informasi kampus dan menurunkan kredibilitas lembaga.

Untuk mengatasinya, pihak BPTIK menyarankan agar semua pengelola rutin melakukan: Pembaruan CMS dan plugin, Pemantauan aktivitas mencurigakan, Penyusunan SOP keamanan website, Scan malware berkala dan isolasi ketika terdeteksi serangan. (HUMAS UMMAT)