MISI KEMANUSIAAN lombok

MATARAM-Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melakukan misi kemanusiaan dengan sasaran korban gempa Lombok yaitu masyarakat Bayan, Lombok Utara (16-22/7). Demi melancarkan misi kemanusiaan tersebut. FIK UMMAT berkolaborasi dengan salah satu fakultas kedokteran ternama yang ada di Malaysia yaitu Fakulti Perubatan-University Kebangsaan Malaysia.

Kolaborasi tersebut bertajuk “Program Pasca Gempa Bumi Indonesia – Misi Kemanusiaan Lombok 2019 – Kolej Tun DR. Ismail – University Kebangsaan Malaysia”. Dekan FIK UMMAT mengatakan bahwa kedatangan peserta program pascagempa bumi Indonesia, misi kemanusiaan Lombok 2019 ini diselenggarakan oleh Kolej Tun DR. Ismail-University Kebangsaan Malaysia berkolaborasi dengan FIK.

“Kegiatan misi kemanusiaan ini akan diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa ditambah dengan 3 orang pendamping dari masing-masing institusi”, ujar Nurul Qiyam, M.Farm. Klin., Apt.

Misi kemanusiaan tersebut akan dilakukan di tiga lokasi yaitu Yayasan Peduli Anak Lombok Barat, Yayasan Lombok Care Lombok Barat, dan Lombok Utara. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama antara UMMAT dan University Kebangsaan Malaysia beberapa waktu yang lalu.

“Kegiatan misi kemanusiaan ini merupakan hasil kerjasama antara dua universitas. Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan citra UMMAT lebih khusus FIK baik di kawasan nasional maupun di kawasan ASEAN”, harapnya.

Kolaborasi tersebut juga diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat dilanjutkan dengan kerjasama dalam bentuk lain. Seperti adanya studi banding untuk mahasiswa, kerjasama penelitian untuk dosen, dan pemberian beasiswa serta kemudahan melanjutkan studi bagi staf pengajar (dosen) di University Kebangsaan Malaysia demi peningkatan kualitas SDM FIK UMMAT.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga diadakan guest lecture yang diisi oleh ketua program kemanusiaan sekaligus dosen di Fakulti Perubatan, University Kebangsaan Malaysia yakni Prof. Madya Dr. Mohd Hanafi Ahmad Damanhuri, dengan topik “ Oxidative Stress: The Main culprit in age associted cognitive decline

“Topik ini menarik untuk kita dengarkan dengan seksama penjelasannya, karena secara umum menjelaskan kenapa semakin bertambah usia maka akan diikuti dengan penurunan daya pikir cognitive kita”, tuturnya. (Dhie)

berekspresi dalam lakon

MATARAM-Kegiatan pentas kolaborasi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dilaksanakan sejak tanggal 8 hingga 12 Juli 2019. Kegiatan yang  bertempat di aula rektorat lantai 1 tersebut begitu antusias dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan juga pimpinan.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk aplikasi dari mata kuliah teater di prodi PBSI dan mata kuliah pendidikan seni tari dan drama di prodi PGSD untuk mahasiswa semester VI.

Selain untuk praktek pengambilan nilai akhir, pentas kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan ruang kepada mahasiswa agar bisa berekspresi dalam lakon. Pentas kolaborasi ini juga termasuk proses pendewasaan mahasiswa melalui persiapan pementasan yang telah dilakukan kurang lebih tiga bulan.

“Mahasiswa bisa belajar dan berlatih secara mandiri bersama teman-teman sekelas. Mereka belajar untuk meninggalkan ego, menyatukan persepsi, menghasilkan kesepakatan, hingga menampilkan karya seni yang terbaik”, ujar Roby, dosen pengampu matu kuliah Teater.

Dalam kesempatan lain, ketua program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia menjelaskan bahwa pentas kolaborasi ini akan memberikan efek positif bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi calon pendidik. Mahasiswa akan memiliki kecakapan sehingga sebagai calon guru mereka dapat memberikan pendidikan terbaik bagi generasi muda.

“Dengan pementasan kolaborasi tersebut mahasiswa akan terbentuk karakter, emosi, dan sikap sosial sebagai bekal melatih diri dalam memaknai perilaku, tanggung jawab, kejujuran, disiplin, percaya diri, kerja sama, mengontrol ego, serta mengasah empati dan kepekaan jiwa”, jelas Habiburrahman, M.Pd.

Kegiatan yang diadakan satu kali setahun ini, diharapkan dapat menjadi rutinitas di FKIP. Sehingga dapat terus menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap kesenian, terutama kesenian-kesenian yang ada di daerah NTB, yang kemudian akan dituangkan melalui naskah pementasan.

Proses pementasan tersebut, diawali dengan pembentukan kelompok dan dilanjutkan dengan pemilihan naskah. Naskah pementasan kemudian diserahkan sepenuhnya kepada kelompok untuk dapat diimprovisasi sesuai kesepakatan kelompok.

Dalam setiap kelompok, mahasiswa diberikan kewenangan untuk memilih para aktor dan aktris, kemudian memilih sutradara, astrada, penata musik, penata lampu, make up dan juga bagian konsumsi.

Pada pentas kolaborasi tahun ini, panitianya diketuai oleh Al Munawar, mahasiswa program studi PGSD. Sementara sekretarisnya adalah Reni Melati Sari, mahasiswa program studi PBSI. Selanjutnya susunan kepanitiaan yang lain merupakan gabungan dari kedua program studi tersebut. (Dhie)

ICMET 2019

MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar International Conference on Mining and Environmental Technology tahun 2019. Kegiatan ini menjadi ajang kampus untuk memperluas jaringan baik dengan kampus dalam negeri maupun kampus luar negeri.

“Kegiatan ini akan menambah jaringan kampus yang sudah membuka jurusan S1 Pertambangan untuk Tahun Akademik 2019/2020”, kata ketua LPPM UMMAT, Joni Syafaat Adiansyah (16/7).

Dalam kegiatan ini ada sekitar 45 paper yang dipresentasikan oleh penyaji dalam negeri dan luar negeri dengan fokus materi tentang pertambangan rakyat di beberapa daerah dan Negara. “Ini akan menambah materi-materi perkuliahan mahasiswa nantinya”, tambahnya.

UMMAT juga ingin menyerap ilmu dari salah satu contoh paper yang dipresentasikan, yaitu upaya penanganan tambang rakyat di Ghana. Negara ini menangani tambang rakyat yang menggunakan merkuri. Karena keinginan di Negara tersebut sangat kuat untuk mengurangi penggunaan merkuri jadi seluruh stakeholder harus terlibat dan berperan maksimal untuk menangani permasalahan tersebut.

“Tidak menutup kemungkinan, dengan adanya jurusan S1 Pertambangan ini, UMMAT akan mampu mendorong kita semua dan pihak terkait untuk memperhatikan masalah-masalah serupa seperti yang terjadi di Ghana”, jelasnya.

Dengan membuka program studi S1 Pertambang, UMMAT mendapat banyak dukungan. Selain tersedianya 50 beasiswa untuk mahasiswa yang berasal dari Bima-Dompu, UMMAT juga menerima tiga buku bahan ajar yang ditulis oleh salah satu dosen senior Pertambangan Institut Teknologi Bandung, yakni Prof. Irwandi Arif. Buku bahan ajar tersebut, diserahkan langsung oleh penulisnya kepada rektor UMMAT saat acara pembukaan.

“Inilah salah satu nilai tambah untuk jurusan S1 pertambangan. Dengan adanya international conference ini, UMMAT bisa mengenal lebih banyak narasumber untuk penguatan kuliah nantinya”, ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMMAT mengatakan bahwa ada kebanggaan tersendiri bagi kampus atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Termasuk kepercayaan dari peserta seminar untuk UMMAT sebagai penanggungjawab dan penyelenggara kegiatan tersebut. “Kegiatan seperti ini sudah seharusnya kita tingkatkan, terutama mengkaji isu-isu yang sedang hangat di tengah masyarakat sehingga kita bisa hadir sebagai problem solver atas masalah yang mereka hadapi”, jelas H.Arsyad Abd. Gani.

Rektor juga mengapresiasi materi yang dikaji dalam kegiatan tersebut. Harus diakui bahwa isu pembangunan dan teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban manusia. Teknologi mengambil peran yang cukup penting dalam dinamika dan aktifitas masyarakat modern. Hal ini disebabkan karena teknologi menawarkan kemudahan-kemudahan dalam fasilitas, komunikasi, transportasi dan lain sebagainya. Demikian halnya dengan teknologi pertambangan, peran pertambangan menjadi sangat strategis mengingat hasil tambang menjadi salah satu sumber penting keuangan negara; yang berkontribusi dalam pembangunan daerah, baik dalam bentuk dana dengan system bagi hasil maupun program community development atau corporate social responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; dan memberikan efek berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan.

Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa aktifitas penambangan yang kini semakin massiv dilakukan, khususnya di Indonesia dan di berbagai belahan dunia umumnya, menimbulkan masalah baru yang cukup mengkhawatirkan terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan pengolahan tailing (limbah tambang). Berbagai kasus akibat penambangan yang terjadi di Indonesia cukup mewakili contoh dampak buruk tambang terhadap lingkungan, baik di darat, udara dan air. Selain itu, pengaruh lainnya berimbas pada perilaku dan atau kebiasaan social masyarakat disekitar area tambang.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran, tanggungjawab, dan kontrol yang kuat dari seluruh stakeholder agar bisa merumuskan langkah yang strategis dalam menanggulangi akibat negative dari aktifitas pertambangan. “Saya kira, event ilmiah ini menjadi kesempatan yang tepat untuk menghasilkan rekomendasi penting bagi semua pihak, terurtama dalam rangka menimalkan efek buruk akibat pertambangan”, tambahnya.

MAHASISWA UMMAT SIAP BERKONTRIBUSI UNTUK THAILAND SELATAN

MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus melakukan penjajakan kerjasama dengan berbagai Negara, seperti Arab Saudi, Sudan, Malaysia, Singapore, India, Taiwan, Australia, Belanda, Inggris, Polandia serta lembaga-lembaga Asing. Beberapa waktu yang lalu UMMAT melakukan tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Negara Gajah Putih (Thailand) melalui Abroad Alumni Association of Southern Border Provinces di Wilayah Pattani, Thailand Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Dr Lukman selaku Kepala Biro Kerjasama, Humas, dan Protokoler menyatakan bahwa kesempatan tersebut sangat luar biasa baik bagi mahasiswa maupun lembaga. “Kegiatan KKN-PPL luar negeri pasti akan memperluas jaringan komunikasi dan menambah persaudaraan bagi mahasiswa. Dan itu merupakan langkah untuk mewujudkan visi-misi Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sebagai Universitas yang berwawasan gobal di Negara ASEAN”, ungkapnya.

Salah satu program yang tertuang dalam perjanjian kerjasama tersebut adalah KKN-PPL Integration International Programs. Terwujudnya kegiatan ini berkat keseriusan Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram dengan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Bappeda NTB.

“Mereka telah membantu terealisasinya kegiatan ini hingga terwujudnya Catur Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, kita dapat melakukan presentasi program Pariwisata mengingat NTB mengalami penurunan kuantitas wisatawan baik Luar Negeri maupun Dalam Negeri. Langkah tersebut merupakan kontribusi kami untuk NTB”, jelasnya.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa di wilayah Pattani, tidak akan ditemui para Mario Maurer karena jarak antara Pattani dengan Bangkok cukup jauh. Thailand memang merupakan Negara pemeluk Agama Buddha. Namun di Wilayah Pattani, Thailand Selatan itu adalah mayoritas penduduk pemeluk agama Islam.

“Penduduknya mayoritas Islam dan menggunakan bahasa melayu (Melayu Thai) sebagai bahasa sehari-hari. Suasana keislaman disanapun sangat kental dan masyarakatnyat cukup hangat”, terang Kepala Biro Kerjasama, Humas, dan Protokoler tersebut.

Sebagai tindak lanjut MoU yang sudah ditanda tangan bersama, UMMAT telah mengirim mahasiswa untuk mengikuti kegiatan KKN-PPL Integration International Programs selama 4 (empat) bulan di Pattani, Thailand Selatan. Kegiatan ini diamanatkan untuk mengajar bahasa melayu (Bahasa Indonesia), Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab, serta Mengaji.

Ketika melakukan pelepasan mahasiswa, rektor berpesan agar mahasiswa menjaga nama baik lembaga, keluarga dan nama baik mahasiswa sendiri. Hal tersebut merupakan langkah awal untuk meraih prestasi terbaik di masa yang akan datang. Menciptakan generasi emas harus dimulai oleh generasi saat ini dengan terus mengembangkan diri kearah yang positif dan progresif.

Lebih lanjut  H. Arsyad Abd. Gani meyakini bahwa UMMAT kedepan akan dapat meraih prestasi gemilang dalam mengembangakan program-program baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional. “Dengan komitmen yang tinggi yang dimiliki seluruh civitas akademika UMMAT saat ini, maka insya Allah kita akan memperoleh yang terbaik di masa yang akan datang, termasuk meningkatkan akreditasi lembaga ini”, tutupnya. (Dhie)

UMMAT ADAKAN INTERNATIONAL GUEST LECTURE

MATARAM-Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mengadakan acara “International Guest Lecture” dengan tema “Education in Uganda and Climate Change”. Prof. Dr. Nabalegwa Muhamud, M. Sci, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Kyambogo-Uganda-Africa Timur merupakan pembicara utama dalam acara tersebut.

Acara guest lecture bertujuan untuk memahamkan dan memberi pengetahuan kepada mahasiswa agar nantinya mampu bermanfaat baik diranah lokal, nasional, maupun internasional. Untuk berkontribusi di kancah internasional, mahasiswa perlu dan penting untuk mengetahui sejarah dan iklim kehidupan suatu Negara.

Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram dan dihadiri oleh dosen dari kedua fakultas pelaksana. Selain itu, mahasiswa juga cukup antusias untuk mengikuti acara tersebut. Terbukti sekitar 300 mahasiswa memadati Aula Rektorat lantai III UMMAT. Mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan dan menceritakan keadaan pendidikan di Indonesia. Bagi mahasiswa, acara tersebut merupakan kesempatan untuk bertukar pikiran demi pendidikan yang lebih baik.

“Kami sangat mengapresiasi acara-acara positif seperti ini karena kita bisa belajar. Selama itu baik, dari siapun dan dimanapun harus kita terima. Sikap dan pikiran yang terbuka akan menuntun kita pada keberhasilan yang lebih baik lagi”, ucap salah satu peserta.

Dalam sambutannya, Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd selaku rektor menyatakan bahwa acara tersebut merupakan bukti hasil kerjasama dan komunikasi internasional yang selama ini dilakukan. “Titik tekan kita bukan pada banyaknya MoU yang ditanda tangani akan tetapi realisasi dari MoU itulah yang jauh lebih penting”, paparnya.

Acara guest lecture tersebut merupakan kerjasama UMMAT dengan Universitas Kyambogo-Uganda. “Setelah kita mengetahui bagaimana keadaan dan kualitas pendidikan di Uganda, maka kita bisa menawarkan kegiatan-kegiatan yang cocok atau kita bisa mengadopsi proses pendidikan mereka, harap Rektor UMMAT.

Lebih lanjut H.Arsyad Abd. Gani menyampaikan bahwa nantinya dosen dapat melakukan pertukaran mengajar atau melanjutkan program doctoral. Selain itu, mahasiswa dan karyawan juga memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan study exchange ke negara-negara yang telah melakukan hubungan kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Mataram.

Sebelum menutup sambutan, Rektor berpesan kepada semua mahasiswa, dosen, dan seluruh hadirin untuk mendengarkan dengan seksama penyampaian materi sehingga hasil dari acara tersebut bisa maksimal.

“Saya meminta kepada saudara semua untuk serius mengikuti acara ini hingga selesai, karena tidak setiap saat kita mengadakan acara seperti ini. Semoga setelah guest lecture ini, kita bisa menginisiasi program-program yang berkualitas demi terwujudnya UMMAT yang unggul”, tutupnya. (Dhie)

DIKUNJUNGI KONSULAT JENDRAL CHINA, UMMAT SIAP MENYAMBUT AJAKAN KERJASAMA

MATARAM-Komitmen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) untuk meningkatkan kerjasama baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional terus digenjot. Beberapa hari yang lalu, Rektor UMMAT dan seluruh pimpinan fakultas menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) China, Gou Haodong di ruang tamu rektorat.

Ada beberapa point penting yang menjadi alasan konsulat China memilih UMMAT sebagai pilot project untuk kerjasama. Muhammadiyah dianggap organisasi yang berhasil melakukan internasionalisasi gerakan. Hal tersebut, terbukti dengan perkembangan Muhammadiyah yang sudah berhasil membuka pimpinan cabang istimewa di lebih dari 20 negara.

Selain itu, Muhammadiyah melalui para tokohnya baik sebagai pribadi maupun pimpinan aktif sering ikut andil dalam berbagai forum internasional. Peran Muhammadiyah dalam dialog dan kerjasama juga sangat menonjol dan dihormati diberbagai kalangan.

Muhammadiyah dikenal unggul bukan hanya dibidang kemanusisaan tetapi juga dibidang pendidikan, sehingga Muhammadiyah dianggap berhasil memberikan warna positif yang mencerdaskan. Hal tersebut, sangat diapresiasi oleh dunia termasuk Konjen China.

“Kami sangat mendukung keberadaan Muhammadiyah maka kami menawarkan kepada UMMAT untuk kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan”, tutur Gou Haodong.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa Tiongkok memiliki beberapa keunggulan untuk dijadikan tempat kuliah. “Tiongkok memiliki mutu pendidikan yang baik. Sepuluh tahun terakhir ini pemerintah Tiongkok berinvestasi besar-besaran dibidang pendidikan karena mereka sadar betul ini adalah syarat utama agar negeranya bisa menjadi negara kuat, inovatif, dan berdaya saing global”, tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM NTB) Mengawali diskusi tersebut, H. Falahuddin selaku ketua PWM NTB menginformasikan jumlah pimpinan daerah dan amal usaha Muhammadiyah baik dibidang pendidikan maupun kesehatan yang ada di wilayah NTB.

“Di bidang pendidikan Pimpinan wilayah Muhammadiyah mengurus 4 perguruan tinggi dan 14 SMA/SMP/SD/Pesantren, sementara di bidang kesehatan kami memiliki 4 rumah sakit”, jelasnya.

Beberapa harapan turut disampaikan oleh ketua PWM, yaitu perlu adanya sinergisitas dan kolaborasi yang dikembangkan. Mengingat Muhammadiyah yang aktif diberbagai bidang seperti sosial, pendidikan, kebudayaan, dan kemanusiaan sehingga kerjasama sangat penting untuk dilakukan. “Kami sangat siap membuka diri untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak agar aktualisasi dari ideologi Muhammadiyah bisa terwujud”, terang ketua PWM NTB tersebut.

Lebih lanjut Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd selaku Rektor juga menyambut niat baik dan ajakan kerjasama dari Konjen China tersebut. Sebelum mengakhiri sambutan, didepan semua hadirin, Rektor langsung menunjuk Biro Kerjasama, Humas, dan Protokoler untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut dan meminta agar segera dibuatkan Memorandum of understanding (MoU). “Sebagai langkah kongkrit dari pertemuan ini, selanjutnya kita perlu ada MoU sebagai langkah awal dalam membuat kontrak kerjasama agar lebih mengikat antara dua belah pihak”, tutupnya. (Dhie)

50 BEASISWA PEMPROV

MATARAM-Salah satu kebiasaan yang tak pernah ketinggalan momen pasca lebaran yaitu halal bihalal. Kebiasaan yang tidak kita jumpai di negara lain ini, biasanya  dilakukan beberapa hari setelah lebaran. Halal Bihalal sejatinya bentuk dari ungkapan saling maaf memaafkan atas kesalahan yang pernah dilakukan oleh kedua pihak. Saling meminta maaf di dalam Islam tentu sangat dianjurkan.

Pimpinan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Rektor, para wakil rektor, dan para dekan melakukan halal bihalal sekaligus silaturrahim dengan gubernur NTB, Dr. H.Zulkieflimansyah (20/6). Pertemuan ini disambut hangat oleh gubernur. Selain silaturrahim, ada beberapa point penting yang diperbincangkan, salah satunya menindaklanjuti 50 beasiswa untuk Program Studi Pertambangan bagi mahasiswa yang berasal dari Bima dan Dompu.

Gubernur NTB menawarkan beasiswa tersebut saat memberikan sambutan pada wisuda periode Maret 2019 lalu. Dalam sambutannya, Gubernur visioner ini menyatakan akan menyediakan 50 beasiswa untuk mahasiswa yang berasal dari Bima dan Dompu. “Kami akan menyiapkan 50 beasiswa untuk mahasiswa pertambangan yang berasal dari Bima dan Dompu”, imbuh Gubernur yang biasa disapa Doktor Zul tersebut.

Beasiswa yang dikhususkan untuk mahasiswa program studi pertambangan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah provinsi untuk menyediakan sumber daya yang berkualitas terutama di bidang tambang.

“Kita butuh SDM yang handal, pemuda-pemuda NTB diharapkan tidak hanya menjadi penonton di daerah mereka sendiri. Mereka harus menjadi aktor penting dalam pengolahan sumber daya alam yang melimpah dibumi samawa ini. Dan saatnya kita persiapkan dari sekarang”, tambahnya.

Dalam hal ini rektor merasa bahwa mahasiswa perlu meningkatkan semangat dan atensi belajar agar bisa berkiprah lebih baik di masyarakat. Dengan begitu, peluang beasiswa ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin karena UMMAT merupakan satu-satunya perguruan tinggi di NTB yang memiliki program studi pertambangan sehingga ditawari beasiswa tersebut.

“Dengan adanya beasiswa Pemprov ini, semoga kita dapat maksimal dalam mencetak generasi yang berdaya saing, tetap mengedepankan etika dan estetika ketika berkiprah di masyarakat, ini amanah dan tugas kita bersama”, harap Drs. Arsyad Abd. Gani selaku Rektor UMMAT. (Dhie)

[Keputusan Munas Tarjih ke-26 di Padang tahun 2003 j.o. Keputusan Muktamar Tarjih XXI di Klaten tahun 1980 tentang Puasa Tathawu’]

Apabila anda telah selesai berpuasa Ramadhan, maka berpuasalah enam hari dalam bulan Syawal (lakukan sesudah Hari Raya Idulfitri), anda lakukan secara berturut-turut atau berpisah-pisah. Berdasarkan dalil:

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ[رواه الجماعة إلا البخاري والنسائي] .

Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan  an-Nasa’i].

عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ . [رواه أحمد] .

Artinya: Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

وَفِيْ رِوَايَةِ ابْنِ مَاجَه : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ وَ مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا .

Artinya: Di dalam riwayat Ibnu Majah dinyatakan [bahwa Rasulullah saw bersabda]: Barangsiapa berpuasa Ramadan dan enam hari sesudah Idul Fitri, maka itu sama pahalanya dengan puasa genap setahun. Dan barangsiapa melakukan satu kebaikan, maka ia akan memperoleh (pahala) sepuluh kali lipat.

ولإطلاق لفظ الحديث المتقدم من غير تعيين لأحدهما

Artinya: Karena keumuman matan hadis yang terdahulu tanpa adanya ta’yin (penjelasan berturut-turut atau berpisah-pisah) maka puasa syawal bisa dikerjakan berturut-turut atau berpisah-pisah.

sumber: http://www.suaramuhammadiyah.id/2016/07/08/keputusan-tarjih-tentang-puasa-syawal/

MTCC

Tujuan hadirnya MTCC (Muhammadiyah Tobacco Control Center) yaitu untuk mengurangi akibat buruk dari rokok dengan mencoba untuk menampilkan potensi-potensi positif yang bisa ditawarkan untuk daerah. Salah satunya dengan menerapkan kawasan tanpa rokok untuk wilayah kampus. Baru-baru ini, MTCC Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengajak kerjasama MTCC Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) (23/5).

Ajakan kerjasama inipun disambut baik oleh pimpinan UMMAT. H. Arsyad Abd. Gani dalam sambutannya menyampaikan bahwa dulu ada peraturan gubernur (Pergub) tentang kawasan tanpa rokok untuk wilayah umum, perkantoran, rumah sakit, dan sekolah atau perguruan tinggi. “Untuk memaksimalkan peran MTCC dan menjalankan Pergub, sebagai masyarakat yang berkecimpung dalam amal usaha Muhammadiyah, kita harus mulai dari wilayah kampus. Seluruh warga kampus harus satu bahasa bahwa tidak boleh merokok”, tekan rektor UMMAT tersebut.

Dalam memaksimalkan perannya, MTCC melakukan pendekatan secara internal dan juga eksternal. Pendekatan internal berupa upaya menciptakan kawasan tanpa rokok di lingkungan kampus melalui program yang namanya tobacco- and smoke-free campus. Pendekatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran seluruh civitas akademika tentang bahaya merokok.

Untuk mendukung pendekatan internal, perlu adanya kebijakan universitas seperti penandatanganan pakta integritas (integrity pact) oleh pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa. Setelah ada kesepakatan, maka setiap pelanggaran yang dilakukan (dalam hal ini merokok) akan berimplikasi pada penjatuhan sanksi kepada yang bersangkutan.

Bagi pimpinan, dosen, atau karyawan sanksinya bisa berupa teguran hingga penundaan kenaikan pangkat, sedangkan untuk mahasiswa kita bisa berlakukan teguran hingga skorsing”, jelas Sahrul, SH., MH selaku ketua MTCC UMMAT.

Pendekatan selanjutnya yaitu pendekatan eksternal. Dengan pendekatan ini, MTCC dapat menciptakan banyak kawasan tanpa rokok dengan mengajak dinas terkait baik yang ada di propinsi, kota, maupun kabupaten. Hal yang bisa dilakukan seperti membuat peraturan daerah (perda) terutama untuk wilayah-wilayah strategis seperti pusat perkantoran, lingkungan pendidikan, rumah sakit, bahkan tempat-tempat wisata.

“Dengan demikian, upaya tersebut dapat mendukung program pemerintah daerah NTB yang berkaitan dengan halal and medical tourism mengingat di negara kita pada umumnya belum mencapai lima puluh persen kebijakan pemerintah yang mengatur tentang kawasan tanpa rokok”, ungkapnya.

Sebagai langkah konkrit dari kerjasama ini, MTCC UMMAT dan UMY bersama dinas kesehatan dan pariwisata akan mengadakan FGD (focus group discussion). Hasil FGD tersebut akan menentukan upaya selanjutnya sehingga dapat mempercepat terealisasinya rencana dan program MTCC. (Dhie)

s1 farmasi

MATARAM-Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII Bali dan Nusra, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si menyerahkan Surat Keputusan izin pembukaan program studi S1 Farmasi kepada rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd, Senin (20/05/2019).

Penyampaian Salinan Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 337/KPT/I/2019 tentang izin Pembukaan Program Studi Farmasi program Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Mataram di Kota Mataram yang diselenggarakan oleh persyarikatan Muhammadiyah tersebut di serahkan di Kantor LLDIKTI Wilayah VIII, Jl. Trengguli I No.22, Penatih, Denpasar, Kota Denpasar.

Pada kesempatan tersebut Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Bali dan Nusra menyampaikan bahwa sesuai dengan surat Sekretaris Jenderal Kemristekdikti tentang penyerahan SK Persetujuan pembukaan Prodi Baru, Perubahan Bentuk PT dan Pendirian PT Baru tidak hanya sekedar dikirim saja tetapi harus diserahkan langsung kepada pimpinan Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Secara umum untuk SK Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi dan SK tentang Izin Pembukaan Program Studi Baru dapat diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah setempat kepada Rektor/Pimpinan Perguruan Tinggi.

Selanjutnya perguruan tinggi yang telah menerima SK tentang Izin Pembukaan Program Studi Baru dapat melakukan sosialisasi dan promosi atau pengenalan kepada masyarakat luas. Bentuk  promosi dan sosialisanya dapat dilakukan dalam berbagai cara seperti pemanfaatan media online, media cetak, atau pemasangan baliho/pamphlet penerimaan mahasiswa baru sehingga dapat menarik calon mahasiswa untuk mendaftar pada program studi baru tersebut.

Rektor UMMAT, Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd mengungkapkan keluarnya izin Pembukaan Program Studi Farmasi ini merupakan sebuah prestasi untuk UMMAT mengingat dalam waktu kurang lebih 3 bulan dan tanpa perbaikan usulan, SK izin pembukaan program studi farmasi sudah turun.  “Alhamdulillah, kita siap menerima mahasiswa S1 Farmasi tahun ini”, ungkapnya.

Beliau melanjutkan, pada tahun ini FIK-UMMAT juga sudah mengajukan pembukaan program studi S1 kebidanan. Salah satu yang menjadi persoalan dalam pengajuan izin adalah SDM. Namun masalah tersebut sudah lolos dan akan maju ketahap berikutnya. Lebih lanjut, rektor mengapresiasi kinerja dekan FIK yang sangat luar biasa.

“Tahun 2019 ini, selain S1 Farmasi, S1 Kebidanan dan Profesi Kebidanan juga bisa diusahakan untuk izin pembukaannya, sekarang kita menunggu dekan Teknik untuk informasi izin pembukaan S1 Tambang”, lanjut Rektor.

Setiap perguruan tinggi yang menerima SK harus bertanggungjawab  untuk menjalankan program studi baru yang dimaksud. Selain itu, saat penyerahan SK juga dilakukan penandatanganan Surat Pernyataan kesanggupan oleh Rektor/Pimpinan Perguruan Tinggi. Surat Pernyataan tersebut digunakan sebagai pegangan apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Dhie)