Pada hari Rabu, 13 April 2016, Dekan FKIP UM Mataram menjadi pembicara dalam seminar nasional kebangsaan yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (KNPI-NTB). Tema seminar “Sistem Ketatanegaraan Indonesia “Mendorong Pemuda NTB Sadar Hukum”. Seminar tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Rakerda KNPI-NTB. Dalam makalahnya berjudul “Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Generasi Muda Sadar Hukum” Dekan FKIP-UM Mataram (Syafril, M.Pd) menyatakan bahwa masa depan suatu Negara dapat diprediksi melalaui gambaran potensi pemuda saat ini. Jika potensi pemuda sekarang baik dan bermartabat, maka kondisi Negara yang adan datang dapat dipastikan akan maju dan bermartabat. Sebaliknya jika pemuda sekarang kurang skill’s dan cenderung santai maka sangat besar kemungkinan Negara akan tertatit-tatih bahkan boleh jadi menjadi failed state. Kesadaran hukum merupakan salah satu indicator penting dari bangsa dan Negara bermartabat. Lebih jauh, beliau menyatakan bahwa perguruan tinggi (PT) menjadi institusi penting dalam membentuk martabat bangsa dan Negara. Sebab yang beradab cenderung memiliki lembaga pendidikan yang baik dan berkualitas. Sebaliknya, masyarakat yang tertinggal cenderung memiliki lembaga pendidikan yang tidak berkualitas dan asal-asalan. Selain peran PT, Dekan FKIP juga menjelaskan bahwa saat ini, banyak masalah yang mendera generasi muda antara lain; kasus korupsi menimpa para politisi dan eksekutif muda, narkoba, terrorism, mental pragmatis, materialis, hedonis, individualis, kasus-kasus criminal lainnya cenderung meningkat. Memperhatikan fakta tersebut, dituntut semua elemen bangsa untuk bangkit dan bersama-sama mereduksi potensi kegagalan Negara. Secara umum Dekan FKIP-UM Mataram menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan Negara yang bermartabat yakni dengan mendorong potensi generasi muda untuk aktif terlibat dalam menyukseskan pembangunan. Selain itu, dikatakan bahwa membangun kesadaran hokum dapat dilakukan dengan cara:

  1. Perguruan Tinggi selain menjadi laboratorium demokrasi juga menjadi laboratorium hokum bagi public dan generasi muda,
  2. penerapan kurikulum yang berorientasi pada pembentukan karakter moral, spiritual, dan humanitas harus dimaksimalkan,
  3. harus terwujud sinergi harmonis antara perguruan tinggi, penegak hokum, politisi, eksekutif, legislative, media massa, dan masyarakat dalam mengawal dan menjaga wibawa Negara,
  4. generasi muda harus berusaha serius dan tetap menjaga nilai kritis dan idealism serta memiliki basic skill’s yang mumpuni.

Jika empat komponen tersebut dapat direalisasikan maka insya Allah Negara Indonesia dapat melampaui kemajuan yang telah dicapai oleh Malaysia dan Singapure.

KUPAS METODE DAKWAH ‘’ISLAM MODERAT’’

PRODI KPI UMMAT DATANGKAN GURU BESAR AL-AZHAR MESIR

Gambar: Dr. Nabil Abdul Jawwad foto Bersama dengan wakil Rektor Universitas Muhammadiyah, Dekan dan Ka-Prodi KPI FAI Universitas Muhammadiyah Mataram, Ketua PW BAKOMUBIN NTB, Direktur Ma’had Khalid Bin Walid UMMAT, Senin 21/3.

Islam adalah agama rahmat untuk seluruh alam, oleh sebab itu dibutuhkan para da’i dan muballigh yang mampu menjiwai semangat kerahmatan lil’alamien-nya Islam.

Untuk itu, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) FAI UMMAT (Universitas Muhammadiyah Mataram) bekerjasama dengan PW Badan Koordinasi Muballgh Nasional (BAKOMUBIN) NTB mempromosikan Islam Moderat di Kampus Unversitas Muhammadiyah Mataram dengan mendatangkan Dr. Nabil Abdul Jawwad dari Universitas Al-Azhar Mesir. Senin (21/3) kemarin.

Dalam materi yang disampaikannya, Dr. Nabil Abdul Jawwad mengajak para calon da’i untuk mengedepan sikap moderat dan tidak mudah saling mengkafirkan antar satu golongan dengan golongan lainnya.

Bagi Nabil yang sudah tiga hari terakhir berkeliling dakwah ke berbagai tempat di Pulau Lombok ini, menegaskan bahwa seorang dai harus benar-benar memahami bahwa, Ummat Nabi Muhammad Saw, adalah ummatan wasatan (moderat), seorang da’i juga dituntut untuk tidak mudah marah dan emosi dalam menjalani rutinitas dakwahnya di tengah-tengah masyarakat, sikap ini penting agar da’i tidak mudah menyalahkan kelompok lain yang berbeda dengan dirinya. Tegas salah seorang Guru Besar Universitas Al-Azhar tersebut.

Nabil dalam kuliah umumnya sedikit-sedikit menyapa peserta dengan bahasa Indonesia terebut, menegaskan bahwa seorang da’i dalam melaksanakan dakwah di masyarakat harus tetap meneladani cara-cara dakwah yang dicontoh oleh Nabi Muhammad Saw. Seorang da’i juga sedapat mungkin harus mampu menyesuaikan metode dakwah dengan tempat dan masyarakat yang didakwahinya.

Sementara itu, Ust. H. Falahuddin, M.Ag. Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Mataram yang juga Ketua PW Muhammadiyah NTB menyambut baik kehadiran Dr. Nabil Abdul Jawwad di Universitas Muhammadiyah. Kunjungan beliau ini menarik, karena di timur tengah sana, saat ini sedang konflik berkepanjangan, tentu dibutuhkan solusi untuk menyelesaikannya. Oleh sebab itu, dari kuliah umum ini diharapkan ada peserta yang menanyakan hal tersebut kepada Dr. Nabil. (Prodi KPI UMMAT).

(post by fathur rijal)

ada hari Senin, 10 Maret 2013, diadakan Workshop Penyusunan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Universitas Muhammadiyah Mataram. Acara ini diadakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Akademik (LPMA) UM Mataram agar lebih sesuai dengan perkembangan saat ini. Acara ini dihadiri oleh seluruh unsur civitas akademika institusi yang terdiri dari; Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil/Sekretaris Dekan, BAA, BAK, BAUK, LP2I, LPM, LEMLIT, LPMA, Kaprodi dan dosen tetap untuk mendapatkan masukan dan wawasan lain. Langkah berikutnya adalah melakukan dengar pendapat dengan Keluarga Alumni UM Mataram (KAUM) dan stakeholders, untuk mendapatkan masukan dan pandangan lain dari mereka, sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran benar-benar realitis dan dapat dilaksanakan berdasarkan kebutuhan user. Di samping pelibatan unsur internal Institusi juga melibatkan Badan Pembina Harian (BPH) serta melibatkan unsur eksternal meliputi instansi pemerintahan, seperti BAPPEDA Provinsi NTB, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertambangan dan Energi, Kanwil Kementrian Agama NTB, Dinas Pekerjaan Umum NTB, Kanwil Kementrian Hukum dan HAM NTB, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, KADIN NTB, IPI, IWAPI NTB, BAPERPUSDA NTB, Badan Bahasa Kemendikbud NTB, LPMP NTB, BPBD, MUSEUM NTB, serta beberapa pihak swasta antara lain dari PT. Poenix, PT. Telkomsel Nusa Tenggara, PT. Newmont Nusa Tenggara, Bank BNI Syari’ah, Bank Muamalat, Bank Mandiri Syari’ah. Semua unsur diberikan kesempatan untuk menyampaikan saran dan usulan tentang STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Universitas Muhammadiyah Mataram mengacu pada Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, setelah ada kesepakatan, narasumber menjelaskan tentang bagaimana kriteria STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Universitas Muhammadiyah Mataram suatu institusi yang baik. Acara dilanjutkan dengan diskusi kelompok, di mana semua peserta berperan aktif menyumbangkan ide dan pemikirannya tentang kondisi UM Mataram saat  ini dan harapannya ke depan.

Tabligh Akbar Gerakan Pencerahan Menuju NTB yang Berkemajuan oleh Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed sekretaris umum PP Muhammadiyah dalam rangka Pelaksanaan Musyawarah Wilayah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat ke 13 dan Musyawarah Wilayah Aisyiyah Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat ke 10 di Masjid Raya At Taqwa Mataram Provinsi NTB.
Dalam sambutannya ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB bapak Ir. H. Subhan berharap agar situasi dan kondisi di masyarakat terutama di Nusa Tenggara Barat yang insya allah pada tanggal 9 desember 2015 mendatang akan melaksanakan pilkada serentak di tujuh kabupaten kota se Nusa Tenggara Barat maka kami mohon kiranya bapak Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed sekretaris umum PP Muhammadiyah kiranya dapat memberikan siraman rohani agar hati kita lebih damai dan sejuk untuk membangun Nusa Tenggara Barat yang lebih maju dan lebih baik pada waktu-waktu yang akan datang.

Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed, menyampaikan Amal yang sholeh itu adalah amal yang menghadirkan manfaat dan inilah sebaik baik manusia, oleh karena itu Kehadiran warga muhammadiyah di manapun berada dia menjadi orang-orang yang penting dan sanagt diperlukan, karena biasanya warga muhammadiyah itu cepat kaki ringan tangan, suka menolong dan suka membantu.

Mahasiswa Baru UM Mataram Ikuti Baitul Arqam Mahasiswa (BAMA) 2017 Sekitar 800 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Mataram mengikuti Baitul Arqam Mahasiswa (BAMA) 2017. Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk proses pemetaan Bina Baca Qur’an (BBQ) dan Praktik Ibadah. Kegiatan yang dilaksanakan pada 14 Januari – 5 Maret 2107 ini terbagi dalam 13 (Tiga Belas) gelombang.

Menurut Najamudin, M.Pd.i, ketua LP2I UM Mataram, bahwa BAMA berisi orientasi pengenalan tentang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).Pengenalan tersebut, menurutnya, tidak banyak berarti jika tidak dilakukan pembiasaan pada masa perkuliahan. Tujuan dari pengenalan AIK tidak lain adalah membentuk insan berkepribadian Islami.