UMMAT Resmi Lepas Tiga Duta Qur’ani untuk Berlaga di MTQMN 2025

UMMAT Resmi Lepas Tiga Duta Qur’ani untuk Berlaga di MTQMN 2025

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam melahirkan generasi Qur’ani berprestasi. Pada Rabu (2/10), kampus secara resmi melepas tiga mahasiswa terbaik untuk berkompetisi di ajang turnamen Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) yang akan berlangsung di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, pada 5–10 Oktober 2025 mendatang.

Acara pelepasan berlangsung khidmat di Ruang Tamu Rektor UMMAT. Para peserta, pimpinan universitas, serta perwakilan fakultas hadir memberi doa dan restu bagi keberangkatan utusan. Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti prosesi.

Ketiga delegasi UMMAT yang dilepas adalah: Ainun Iman – Mahasiswi Prodi S1 ​​Teknik Sipil, cabang Tilawah Putri. Muh. Minwar Hadi – Mahasiswa Prodi Hukum, cabang Hifzil Qur’an 10 Juz Putra. Raudatam Mirriadil Jinan – Mahasiswi FAI, cabang Hifzil Qur’an 20 Juz Putri. Mereka merupakan hasil seleksi internal yang ketat, kemudian berhasil lolos tahap Pra-Nasional yang digelar secara online selama dua minggu terakhir. Dalam proses tersebut, mereka bersaing dengan ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk memperebutkan posisi 32 besar. Berkat kerja keras dan konsistensi, ketiganya berhasil menembus peringkat 32 besar nasional dan berhak mengikuti kompetisi secara luring di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin.

Kadiv. LP3IK, Sahman Z, SH., MH., sekaligus sebagai pendamping menegaskan bahwa mahasiswa ketiga telah melewati proses persiapan yang matang. “Mereka sudah mengikuti seleksi dare selama dua pekan penuh dengan berbagai ujian. Kami optimis, semangat dan ikhtiar yang sudah ditunjukkan akan menjadi bekal penting untuk bersaing di tingkat nasional. Harapan kami, keberangkatan ini bisa membawa kontribusi nyata untuk UMMAT,” ujarnya.

Kepala LP3IK UMMAT, Dr. Muhammad Anugrah Arifin, M.Pd.I., memberikan pesan mendalam kepada para peserta. Ia menekankan pentingnya menjaga sikap tawadhu meski telah menorehkan prestasi. “Kesempatan ini adalah momentum untuk mengukir prestasi. Namun, jangan pernah merasa sombong, karena semua ini adalah takdir Allah SWT. Yang perlu kita lakukan adalah berusaha memantaskan diri dan mensyukuri amanah ini. Keterlibatan mahasiswa UMMAT di MTQMN adalah bukti keseriusan kampus dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada generasi muda. Semoga langkah ini membawa manfaat, tidak hanya bagi UMMAT, tetapi juga bagi umat,” tuturnya.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenudin, M.Pd.I., dalam pesannya menyampaikan rasa syukur atas keberangkatan delegasi. “Hari ini kita patut bersyukur, karena UMMAT bisa sejajar dengan universitas-universitas lain di tingkat nasional. Bahkan, kita siap bersaing di kancah internasional. Juara memang penting, tetapi yang utama adalah menjaga niat. Berlombalah dengan jujur, karena ini kitab suci, maka sucikan diri kalian ketika berlaga,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Teknik turut menyampaikan kebanggaannya atas keberangkatan Ainun Iman yang membawa nama Fatek. Ia menilai, keberangkatan ini menjadi wujud nyata kontribusi fakultas dalam mendukung prestasi mahasiswa.

Tidak ketinggalan, Wakil Dekan II Fakultas Agama Islam (FAI), Mardiyah Hayati, M.Pd.I., dengan penuh haru menuturkan rasa syukur karena salah satu mahasiswa FAI, Raudatam Mirriadil Jinan kembali dipercaya membawa nama baik universitas. “Prestasi dalam bidang Al-Qur’an adalah prestasi yang memuliakan kita semua. Amanah ini harus dijaga sebaik-baiknya. Kami di sini mendoakan, semoga langkah adek-adek mahasiswa selalu diberkahi dan diridai Allah SWT,” ungkapnya.

Pelepasan ini tidak hanya menjadi seremoni semata, tetapi juga simbol kebersamaan seluruh civitas akademika UMMAT dalam mendukung mahasiswa berprestasi. Dukungan doa, pesan moral, dan motivasi yang diberikan meneguhkan tekad ketiga peserta untuk tampil maksimal dan mengharumkan nama almamater.

Dengan penuh semangat, ketiga mahasiswa tersebut berangkat sebagai duta UMMAT untuk membawa syiar Al-Qur’an di kancah nasional. Mereka diharapkan tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga menjadi teladan bagi mahasiswa lain dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. (HUMAS UMMAT)

Wisuda ke-61: UMMAT Kukuhkan 1.166 Lulusan, Mantapkan Langkah Menuju Kampus Unggul dan berdaya saing di ASEAN

Wisuda ke-61: UMMAT Kukuhkan 1.166 Lulusan, Mantapkan Langkah Menuju Kampus Unggul dan berdaya saing di ASEAN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir sejarah penting dalam kiprah pendidikannya dengan melaksanakan Wisuda Angkatan ke-61 pada Rabu–Kamis, 24–25 September 2025. Prosesi yang berlangsung khidmat ini digelar selama dua hari dengan meluluskan 1.166 wisudawan/wisudawati, terdiri atas 582 lulusan di hari pertama dan 584 lulusan di hari kedua.

Acara yang berlangsung penuh kebanggaan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Bapak Moh. Mudzakkir, S.Sos., MA., Ph.D., Ketua PWM NTB, Kepala LLDikti Wilayah VIII, Ketua Kopertais Wilayah XIV Bali-Nusra, serta Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat dari berbagai pemangku kepentingan terhadap perkembangan UMMAT sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka di wilayah timur Indonesia.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA. menyampaikan bahwa wisuda kali ini menambah jumlah alumni UMMAT yang kini telah mencapai 27.583 orang dan tersebar di berbagai pelosok tanah air. Para lulusan tersebut telah berkontribusi di berbagai bidang kehidupan, baik di sektor pemerintahan, dunia usaha, maupun pengabdian masyarakat.

“Wisuda ini merupakan bentuk tanggung jawab UMMAT kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Kami berkomitmen menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing di era industri 5.0. Lulusan UMMAT harus siap menghadapi tantangan global dengan bekal ilmu pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai Islami yang kuat,” ungkap Rektor.

Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada orang tua/wali wisudawan atas perjuangan dan pengorbanannya dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Menurutnya, keberhasilan mahasiswa menyelesaikan studi tidak lepas dari doa, motivasi, dan kerja keras keluarga.

Tahun 2025 menjadi tahun istimewa karena UMMAT telah memasuki usia ke-45 tahun. Seiring perjalanan panjang tersebut, UMMAT tidak hanya fokus pada penyelenggaraan pendidikan, tetapi juga terus mengembangkan inovasi, penelitian, pengabdian masyarakat, serta menorehkan berbagai prestasi di kancah nasional maupun internasional.

Berbagai capaian mahasiswa menjadi bukti nyata kualitas pendidikan yang dijalankan. Di antaranya: Juara 3 Kejurda Panjat Tebing NTB 2025 – Mayzatul Husni (Hukum), 5 Tim FIK lolos pendanaan PKM Kemendiktisaintek, BEM UMMAT lolos Hibah “BEM Berdampak” Kemendiktisaintek, Juara 2 Lomba Bahasa Arab tingkat Provinsi – M. Syauqi Mahfuzh (PBA), Juara 2 Karya Tulis Ilmiah Se-Jawa-Bali-Nusra – Supardi (Matematika), Juara 2 Video Edukasi Pandega Scraft Creative Nasional – Supardi (Matematika), Juara 3 Kompetisi Video Kreatif Nasional – M. Zikrin Hakim (KPI), Juara 3 Lomba Komik Islami Provinsi – Alfarizi Rizki Alamsyah (KPI), Juara 3 Kompetisi Sains Nasional – Nur Ramdani (KPI), Juara 2 Pekan Esai Nasional – Baiq Imaniar Cahyani (Adm. Publik), Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Germas Orseni Nasional 2025 – Rihal Jayadi & Supratman Jayadi (PPKn) dan Juara 3 Debat Nasional Mahasiswa – Hanik (PPKn).

“Deretan prestasi ini adalah wujud nyata semangat mahasiswa UMMAT untuk berkompetisi dan berinovasi. Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga tangguh dalam berkompetisi di tingkat nasional bahkan internasional,” tambah Rektor.

Sebagai kampus yang terus bertransformasi, UMMAT kini telah membuka tiga program pascasarjana dan pada tahun 2025 secara resmi menghadirkan Fakultas Kedokteran. Kehadiran fakultas baru ini menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan UMMAT, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan tenaga medis berkualitas.

Selain itu, tahun ini UMMAT juga menerima 14 mahasiswa asing dari Sudan, Nigeria, Yaman, dan Ghana. Kehadiran mereka memperkuat semangat internasionalisasi kampus sekaligus mencerminkan daya tarik UMMAT di mata dunia.

Dari 1.166 lulusan angkatan ke-61, tercatat 660 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude. UMMAT memberikan penghargaan khusus kepada tiga wisudawan terbaik serta satu wisudawan inspiratif.

  • Khendy Marsa Duta Pratama, S.T. (Teknik Sipil, Fakultas Teknik) – IPK 3.83, penerbitan buku monograf, berbagai publikasi ilmiah terindeks SINTA, hibah PKM, hingga HKI aplikasi SIPEKERJA.
  • Ayu Sadana Prihatin Ningsih, S.Pd. (PPKn, FKIP) – IPK 3.85, lulus tanpa skripsi melalui Research Class, publikasi di jurnal SINTA 2, delegasi internasional di Kuala Lumpur, serta partisipasi aktif dalam program Kampus Mengajar.
  • Nini Anggarwati, S.T.P. (Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian) – IPK 3.92, peraih hibah PKM dan PPK Ormawa tingkat nasional.
  • Ansar, S.Sos. (KPI, FAI) – IPK 3.68, penerima beasiswa BPP Kemendikti, dinobatkan sebagai Wisudawan Inspiratif.

UMMAT memberikan penghargaan berupa uang pembinaan: Rp 2.500.000 untuk terbaik 1, Rp 2.000.000 untuk terbaik 2, Rp 1.500.000 untuk terbaik 3, serta Rp 2.000.000 untuk wisudawan inspiratif.

“Prestasi luar biasa para wisudawan ini adalah bukti nyata kerja keras, dedikasi, dan semangat juang mahasiswa UMMAT. Kami berharap mereka menjadi teladan bagi generasi berikutnya,” ujar Rektor.

Menutup sambutannya, Rektor menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh civitas akademika UMMAT, para alumni, mitra kerja, hingga masyarakat sekitar yang terus memberikan dukungan. Ia juga secara khusus berterima kasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, PWM NTB, LL Dikti Wilayah VIII, dan Kopertais Wilayah XIV Bali-Nusra atas arahan dan sinergi yang terjalin selama ini.

“Selamat kepada para wisudawan/wisudawati yang saya banggakan. Keberhasilan hari ini adalah pintu gerbang menuju masa depan yang gemilang. Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat, menjadi amal jariyah, serta membawa keberkahan bagi bangsa dan umat,” pungkas Rektor.

Pada kesempatan yang sama, Bapak Moh. Mudzakkir, S.Sos., MA., Ph.D. , selaku perwakilan dari Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah , menyampaikan penghargaan yang tinggi atas capaian UMMAT. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah menaruh perhatian besar terhadap peran perguruan tinggi dalam melahirkan generasi Islam yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi di tingkat nasional maupun global. “Universitas Muhammadiyah Mataram adalah salah satu amal usaha Muhammadiyah yang terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hadirnya Fakultas Kedokteran, program pendidikan, serta penerimaan mahasiswa asing tahun ini adalah bukti nyata bahwa UMMAT semakin siap bersaing di era globalisasi,” ujarnya.

Beliau juga berpesan agar para wisudawan/wisudawati tetap menjaga jati diri sebagai kader bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Islam. “Saudara-saudara yang diwisuda hari ini bukan hanya sekedar membawakan gelar akademik, tetapi juga membawa amanah untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan. Jadilah lulusan yang tidak hanya sukses secara pribadi, tetapi juga mampu memberikan solusi atas berbagai persoalan masyarakat,” tambahnya.

Dengan semangat baru, UMMAT berkomitmen terus meningkatkan kualitas pendidikan dan melahirkan lulusan yang siap berkontribusi, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kancah global, demi terwujudnya visi UMMAT Islami, mandiri, unggul, dan berdaya saing di ASEAN tahun 2028. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Kirim 4 Atlet Muda, Bawa Semangat NTB ke POMNAS XVIII Semarang

UMMAT Kirim 4 Atlet Muda, Bawa Semangat NTB ke POMNAS XVIII Semarang

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan kontribusi penting di dunia olahraga nasional dengan mengirimkan empat atlet terbaiknya untuk memperkuat kontingen Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada ajang bergengsi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVIII di Semarang yang akan berlangsung pada tanggal 18 hingga 28 September 2025.

Keempat mahasiswa tersebut adalah Mayzatul Husnih, mahasiswi S1 Hukum yang akan turun pada cabang olahraga panjat tebing nomor speed klasik putri dan lead tim putri; Muhammad Abdillah, mahasiswa S1 Hukum yang akan berlaga di cabang renang nomor gaya bebas 100 meter putra dan gaya bebas 50 meter putra; Doni Jundriawan Trilaga, mahasiswa S1 Farmasi yang siap tampil di cabang bulu tangkis nomor ganda putra dan tunggal putra; serta Muhammad Rifky Maulana, mahasiswa S1 Hukum yang juga memperkuat cabang bulu tangkis nomor ganda putra.

Keikutsertaan mereka bukanlah sebuah kebetulan. Sejak berbulan-bulan sebelumnya, para atlet ini menjalani program latihan yang ketat, mengasah teknik, strategi, dan kekuatan fisik. Latihan rutin dari pagi hingga malam, pengorbanan waktu untuk belajar dan berolahraga, hingga mengatasi cedera ringan adalah bagian dari perjalanan panjang menuju POMNAS XVIII.

“Menjadi bagian dari kontingen NTB adalah sebuah kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar. Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa NTB, khususnya perempuan, mampu bersaing di cabang panjat tebing tingkat nasional,” ujar Mayzatul Husnih, penuh semangat.

Sementara itu, Muhammad Abdillah menegaskan tekadnya di cabang renang. “Bagi saya, setiap kayuhan tangan di lintasan adalah doa dan perjuangan. Saya ingin membuktikan bahwa kerja keras di kolam latihan bisa berbuah prestasi di kolam pertandingan,” ungkapnya.

Dari cabang bulu tangkis, Doni Jundriawan Trilaga menekankan bahwa ia dan Rifky siap memberikan penampilan terbaik. “Kami tidak hanya mengejar medali, tapi juga ingin membawa semangat NTB di setiap pukulan. Ini bukan sekadar pertandingan, tapi pembuktian diri,” tambahnya.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan empat mahasiswa tersebut lolos seleksi dan dipercaya memperkuat tim BAPOMI NTB. Menurutnya, partisipasi mahasiswa UMMAT di ajang nasional ini adalah bukti nyata bahwa kampus tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mendukung penuh pengembangan minat dan bakat mahasiswa di berbagai bidang.

“Kami bangga mahasiswa UMMAT dapat terpilih memperkuat kontingen BAPOMI NTB di POMNAS XVIII. Semoga para atlet mampu menunjukkan performa terbaik, menjunjung tinggi sportivitas, dan membawa pulang medali untuk NTB. Lebih dari itu, kami ingin mahasiswa belajar arti perjuangan, persahabatan, dan keuletan melalui olahraga,” tegasnya.

Ajang POMNAS XVIII di Semarang tahun ini menghadirkan ribuan atlet mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Selain menjadi panggung kompetisi olahraga terbesar di tanah air, kegiatan ini juga berperan sebagai sarana mempererat persaudaraan antarmahasiswa, menumbuhkan jiwa sportivitas, serta melahirkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Berprestasi! Mahasiswa FISIPOL Raih Silver Medal di Pekan Essay Nasional 2025

UMMAT Berprestasi! Mahasiswa FISIPOL Raih Silver Medal di Pekan Essay Nasional 2025

Mataram, Kabar membanggakan datang dari Baiq Imaniar Cahyani, mahasiswi semester 5 Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang berhasil meraih Juara 2 (Silver Medal) pada ajang bergengsi Pekan Essay Nasional (PENA) 2025 yang digelar di Universitas Mataram pada 30–31 Agustus 2025.

Kompetisi tersebut mempertemukan 127 peserta dari 37 perguruan tinggi se-Indonesia dengan mengusung 8 subtema: hukum sosial & ekonomi, kesehatan, lingkungan, pangan, pariwisata & budaya, pendidikan, pertanian, serta teknologi. Baiq Imaniar tampil menonjol dengan karya esainya di kategori Hukum Sosial & Ekonomi, yang berhasil menyita perhatian dewan juri dan mengantarkannya meraih posisi kedua.

Dalam wawancara, Baiq Imaniar mengungkapkan kisah inspiratif di balik langkahnya mengikuti lomba ini. Selama ini, ia hanya menulis di buku harian sebagai cara pribadi untuk mengekspresikan diri. Namun, keberanian untuk keluar dari zona nyaman mengantarkannya pada pengalaman baru.

“Saya awalnya hanya menulis diary di buku catatan harian. Tapi kemudian saya berpikir, alangkah baiknya kalau hobi menulis ini saya gunakan untuk menuangkan ide dan gagasan yang bisa memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat,” ujarnya penuh semangat.

Perjalanan menuju panggung nasional tidak berjalan mulus. Baiq Imaniar mengaku menghadapi rasa takut gagal dan ekspektasi tinggi karena membawa nama besar UMMAT dalam kompetisi. Namun, berkat keyakinan, doa, dan dukungan penuh dari dosen serta teman-teman, ia berhasil menepis keraguan tersebut.

“Saya sempat takut gagal, apalagi membawa nama almamater di tingkat nasional. Tapi pengalaman ini justru membentuk mental saya untuk lebih berani. Setiap langkah di arena lomba adalah bagian dari proses belajar,” tuturnya.

Selain meraih prestasi, pengalaman mengikuti PENA 2025 memberikan pelajaran berharga bagi Baiq Imaniar. Bertemu dengan mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia membuka wawasan baru, melatih kemampuan berpikir kritis, sekaligus membangun jejaring akademik.

“Bisa bertemu teman-teman dari luar daerah, berdiskusi, berinovasi, dan menjalin kolaborasi adalah pengalaman yang luar biasa. Yang lebih penting, pengalaman ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kampus, terutama Dekan FISIPOL Dr. Iwan Tanjung Sutarna, M.Si., yang selalu memberikan bimbingan, serta Wadek II FISIPOL dan Kaprodi Administrasi Publik atas dukungan moril dan materil sehingga ia bisa tampil maksimal dalam ajang nasional ini.

Sebagai penutup, Baiq Imaniar menitipkan pesan inspiratif untuk mahasiswa UMMAT agar berani mengambil peluang dan tidak takut gagal. “Lebih baik gagal dalam mencoba daripada mati penasaran. Ambil resikonya, atau kita tidak akan pernah ke mana-mana. Saya berharap teman-teman bisa termotivasi, dan semoga ke depan nama UMMAT semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional lewat prestasi-prestasi gemilang,” pungkasnya.

Prestasi yang diraih Baiq Imaniar Cahyani tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menambah catatan manis bagi UMMAT sebagai perguruan tinggi yang terus mendorong mahasiswa untuk berani berkarya, berinovasi, dan berkompetisi di tingkat nasional. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki daya saing tinggi serta mampu membawa nama kampus lebih dikenal luas. (HUMAS UMMAT)

Baru Semester 6, Tujuh Mahasiswa Pendidikan Matematika UMMAT Lulus Tanpa Skripsi

Baru Semester 6, Tujuh Mahasiswa Pendidikan Matematika UMMAT Lulus Tanpa Skripsi

Mataram, Prestasi membanggakan kembali diraih Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui torehan gemilang tujuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Meski masih berada di semester enam, ketujuh mahasiswa ini dipastikan lulus tanpa skripsi setelah artikel ilmiah mereka diterima dan terbit di jurnal terakreditasi SINTA 2, salah satu jenjang pengakuan tertinggi di dunia publikasi akademik nasional.

Capaian istimewa ini lahir dari Program Kelas Riset FKIP UMMAT, sebuah inovasi pembinaan mahasiswa berbasis penelitian yang diluncurkan sejak 2020. Program ini didesain untuk menanamkan budaya riset sejak dini kepada mahasiswa, sekaligus memberikan jalur kelulusan alternatif melalui publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.

Memasuki tahun kelima, Kelas Riset telah menghasilkan lebih dari 300 artikel yang terbit di prosiding nasional, prosiding internasional, maupun jurnal terakreditasi SINTA 2. Program ini menuai apresiasi luas, baik dari lingkungan internal UMMAT maupun pihak luar, berkat manajemen dan tata kelola yang terstruktur mulai dari seleksi peserta, pembimbingan intensif, hingga proses pengiriman naskah dan revisi.

Tahun ini, angkatan ke-4 Kelas Riset diikuti oleh 22 mahasiswa dari berbagai program studi di FKIP. Dari jumlah tersebut, 13 artikel telah diterima di jurnal SINTA 2, sementara sisanya masih dalam tahap review dan revisi. Untuk Program Studi Pendidikan Matematika sendiri, tujuh mahasiswa berhasil lolos dengan kelulusan penuh berkat diterimanya karya ilmiah mereka di jurnal bergengsi.

Daftar tujuh mahasiswa berprestasi tersebut beserta jurnal tujuan adalah: (1) Alfiana Sahraini, accepted di Mimbar PGSD Undiksha. (2) Nurwahidah, accepted di Indonesian Journal of Educational Research and Review. (3) Elna Farida, accepted di Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA. (4) Alfian Rahman Hadi, accepted di JST: Jurnal Sains dan Teknologi. (5) Lailatul Jannah, accepted di JPPP: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. (6) Meli Anggraini, accepted di IJOLAE: Indonesian Journal on Learning and Advanced Education. (7) Lailatul Hoyali, accepted di Jurnal Mimbar Ilmu

Keberhasilan ini bukan diraih secara instan. Prosesnya dimulai dari pemilihan topik penelitian yang relevan dan terkini, pengumpulan data lapangan atau eksperimen, analisis mendalam, penulisan sesuai kaidah akademik, hingga melewati tahap peer review yang ketat.

Pembina sekaligus Pembimbing Utama Kelas Riset, Dr. Syaharuddin, M.Si, menegaskan bahwa prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dan konsistensi. “Mereka berhasil menaklukkan SINTA 2 berkat komitmen tinggi, bimbingan intensif, dan ketekunan luar biasa dalam proses penelitian. Ini membuktikan bahwa mahasiswa kita mampu bersaing di ranah akademik nasional,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Abdillah, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Matematika. Ia memberikan apresiasi kepada seluruh dosen pembimbing yang terlibat langsung dalam proses pendampingan. “Terima kasih kepada para pembimbing yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmu untuk mendampingi mahasiswa dari nol hingga menghasilkan publikasi berkualitas,” tuturnya.

Salah satu pembimbing, Vera Mandailina, M.Pd, menekankan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari proses riset yang matang. “Tahapan yang mereka lalui mulai dari perencanaan, pengumpulan data, penulisan, pengiriman naskah, hingga revisi berkali-kali sebelum akhirnya mendapat Letter of Acceptance (LoA) benar-benar menguji kesabaran dan kemampuan mereka,” jelasnya.

Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si, menyampaikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa dan pembimbing. “Pencapaian ini bukan hanya mengangkat nama UMMAT, tetapi juga menjadi bukti bahwa budaya riset yang kami bangun dapat menghasilkan lulusan berkualitas dan kompetitif. Mahasiswa tidak hanya lulus dengan predikat akademis tinggi, tetapi juga memiliki rekam jejak publikasi yang diakui secara nasional bahkan internasional,” ungkapnya.

Ia menambahkan, keberhasilan ini menjadi modal penting bagi lulusan FKIP untuk melanjutkan studi atau berkarier di dunia pendidikan dan penelitian. “Ini adalah langkah maju dalam mempersiapkan generasi pendidik yang unggul, kreatif, dan siap menghadapi tantangan abad 21,” tegasnya.

Keberhasilan tujuh mahasiswa ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMMAT lainnya. Program Kelas Riset FKIP terbukti mampu mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, berorientasi pada solusi, dan menghasilkan karya yang berdampak nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Dengan pencapaian ini, UMMAT semakin mengukuhkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga aktif mencetak karya ilmiah berkualitas. Bagi mahasiswa, jalur kelulusan tanpa skripsi melalui publikasi SINTA 2 menjadi motivasi sekaligus tantangan untuk terus berkarya dan berinovasi. (HUMAS UMMAT)

Bertarung di Antara 33 Negara, Mahasiswa UMMAT Raih Juara II Tapak Suci World Championship 2025: Harumkan Nama NTB dan Indonesia di Ajang Internasional

Bertarung di Antara 33 Negara, Mahasiswa UMMAT Raih Juara II Tapak Suci World Championship 2025: Harumkan Nama NTB dan Indonesia di Ajang Internasional

Mataram, Prestasi membanggakan kembali dicetak oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) di kancah internasional. Nurhamdi Said, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT kelahiran Gerung, Lombok Barat, 14 April 2002, berhasil meraih Juara II Kelas D Dewasa dalam ajang bergengsi Tapak Suci World Championship 2 Tahun 2025, yang berlangsung dari tanggal 29 Juli hingga 3 Agustus 2025 di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Kejuaraan ini menjadi ajang prestisius bagi para pendekar Tapak Suci dari seluruh dunia, diikuti oleh peserta dari 33 negara, baik dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Timur Tengah. Dalam atmosfer kompetisi yang sangat kompetitif, Nurhamdi tampil gemilang dengan menunjukkan teknik dan semangat juang luar biasa, hingga akhirnya berhasil meraih posisi kedua dalam kelasnya.

Keikutsertaan Nurhamdi dalam ajang ini bukan semata-mata untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai bagian dari misi yang lebih besar: mempromosikan Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai seni bela diri warisan bangsa yang sarat dengan nilai spiritual, budaya, dan keilmuan.

“Tujuan utama dari kejuaraan ini adalah untuk memperkenalkan Tapak Suci sebagai seni bela diri khas Indonesia yang memiliki filosofi dan teknik tinggi. Saya merasa terhormat bisa membawa nama UMMAT, NTB, dan Indonesia di pentas dunia,” ujar Nurhamdi usai pengalungan medali perak.

Sebagai kader aktif Tapak Suci UMMAT, Nurhamdi telah melalui berbagai jenjang latihan dan kompetisi sejak tahun pertama kuliah. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih, rendah hati, dan berdedikasi tinggi dalam setiap kegiatan organisasi maupun kejuaraan bela diri.

Dekan Fakultas Hukum UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LLM., menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian yang luar biasa ini. Menurutnya, keberhasilan Nurhamdi menjadi inspirasi besar bagi seluruh sivitas akademika Fakultas Hukum.

“Saya merasa sangat bangga dan terharu atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT dalam ajang Tapak Suci World Championship. Ini bukan hanya kemenangan secara individu, tapi juga membawa nama baik institusi, khususnya Fakultas Hukum. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa kita tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki semangat juang dan kedisiplinan tinggi dalam bidang bela diri dan olahraga,” ujar Dr. Hilman.

Ia juga menambahkan bahwa pihak fakultas berkomitmen untuk terus mendukung potensi mahasiswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

“Saya berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa FH UMMAT untuk terus berprestasi di berbagai bidang. Fakultas akan terus mendukung dan memfasilitasi setiap potensi yang dimiliki mahasiswa. Teruslah menjadi inspirasi dan panutan bagi generasi muda, dan jadikan kemenangan ini sebagai awal dari prestasi-prestasi yang lebih besar di masa mendatang,” tambahnya.

Kejuaraan Dunia Tapak Suci ini juga menjadi momentum penting dalam diplomasi budaya Indonesia. Di tengah persaingan global yang ketat, eksistensi seni bela diri Tapak Suci yang lahir dari Muhammadiyah ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan nilai-nilai luhur Islam berkemajuan, kedamaian, dan kekuatan spiritual bangsa Indonesia kepada dunia.

Capaian Nurhamdi menjadi salah satu simbol keberhasilan pembinaan karakter dan potensi mahasiswa di UMMAT. Melalui kolaborasi antara kegiatan akademik, organisasi otonom kampus, dan dukungan penuh dari fakultas dan universitas, mahasiswa didorong untuk mengembangkan kapasitas diri secara holistik. (HUMAS UMMAT)