Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali menyelenggarakan peringatan Hari Guru Nasional dengan penuh semangat dan dedikasi. Peringatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memberikan penghormatan kepada guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi juga untuk menginspirasi mahasiswa calon guru agar terus berkomitmen menjadi pendidik yang profesional dan berdedikasi tinggi (25/11).
Wakil Dekan I FKIP UMMAT, Sri Maryani, M.Pd., menekankan pentingnya panggilan jiwa dalam profesi guru. “Menjadi guru itu bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan jiwa. Jika melihat dari segi materi, profesi guru mungkin kurang menjanjikan, namun panggilan jiwa inilah yang membuat guru bertahan dan terus mengabdi,” jelasnya.
Menurutnya, peringatan Hari Guru harus dimaknai lebih mendalam, tidak hanya sekadar memberikan ucapan selamat atau hadiah. “Hari Guru adalah momentum refleksi untuk menghargai profesi guru sebagai pilar pendidikan bangsa. Kita harus menanamkan kepada mahasiswa calon guru bahwa menjadi guru membutuhkan dedikasi, keikhlasan, dan komitmen,” tambahnya.
Ketua Pelaksana, Syafruddin Muhdar, M.Pd., juga menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai penghormatan kepada guru. “Guru memiliki peran besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dedikasi mereka harus dihargai, dan kami ingin memotivasi mahasiswa calon guru agar memahami pentingnya profesi ini dalam pembangunan pendidikan,” ujarnya.
FKIP UMMAT menyusun berbagai rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Hari Guru Nasional, di antaranya: Kuliah pakar dengan tema “Etika Verbal dan Perlindungan Hukum bagi Profesi Guru” menghadirkan dua narasumber berpengalaman. Diskusi ini memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang pentingnya etika dalam pendidikan serta perlindungan hukum untuk profesi guru, terutama di era di mana guru kerap menghadapi tantangan hukum dalam menjalankan tugasnya.
Kemudian ada Lomba Mewarnai Tingkat TK : Lomba mewarnai ini diikuti oleh sekitar 80 siswa dari TK Aisyiyah 1-8, TK Muhammadiyah Boarding School (MBS), serta beberapa TK lain di Kota Mataram. Kegiatan ini dirancang untuk melibatkan anak-anak dan memperkenalkan peran guru dalam pendidikan sejak usia dini.
Selain itu, ada juga Lomba-lomba Kreatif dan Menghibur seperti : Lomba Tenis Meja antar mahasiswa dan dosen; Lomba Memasak, yang menjadi daya tarik karena melibatkan dosen laki-laki sebagai peserta utama.; Lomba Tarik Tambang, yang memupuk kebersamaan antar peserta; Lomba Video Promosi, di mana mahasiswa ditantang membuat konten kreatif untuk mempromosikan profesi guru; Lomba Inovasi Media Pembelajaran, sebagai upaya mendorong mahasiswa menciptakan alat bantu pengajaran yang kreatif dan efektif; Lomba Pidato, yang melibatkan mahasiswa FKIP untuk menyuarakan ide dan apresiasi mereka terhadap guru.
Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FKIP UMMAT, IMMawan Aldin, menyampaikan harapannya agar profesi guru semakin dihormati. “Semoga derajat guru lebih mulia dan profesi ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Kita harus memastikan guru mendapatkan hak yang layak dan lingkungan kerja yang mendukung,” katanya.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UMMAT, Supriadin, menambahkan bahwa Hari Guru harus menjadi momen refleksi bagi masyarakat. “Peringatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter bangsa. Apresiasi kepada guru harus diwujudkan dalam bentuk nyata, seperti peningkatan kesejahteraan dan lingkungan kerja yang lebih baik,” ujarnya.
FKIP UMMAT menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan generasi pendidik yang berdedikasi dan profesional. Harapan besar ditujukan kepada mahasiswa calon guru agar mereka dapat menjadi pionir perubahan dalam dunia pendidikan (HUMAS UMMAT).
Mataram, Sebagai wujud komitmen dalam mendukung pendidikan inklusif, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan bangga mengumumkan pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Berangkat dari motto “UMMAT Ramah Disabilitas, Rumah bagi Semua”, unit ini hadir untuk memastikan layanan setara bagi penyandang disabilitas, baik mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, maupun masyarakat umum (22/11).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa pembentukan ULD menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan berkeadilan. “Pembentukan unit ini sangat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang setara untuk penyandang disabilitas, sehingga UMMAT bisa menjadi rumah bagi semua,” ungkapnya.
Proses pembentukan ULD dimulai dengan digelarnya Workshop Pembentukan Unit Layanan Disabilitas pada 27 Juli 2024, yang melibatkan berbagai unit di tingkat fakultas dan universitas. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi dalam menciptakan layanan inklusif di lingkungan UMMAT.
Workshop tersebut menghadirkan dua narasumber utama yakni, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, yang memberikan wawasan tentang urgensi pembentukan ULD dalam mendukung pendidikan ramah disabilitas dan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT, yang menjelaskan peran strategis ULD dalam mewujudkan kampus inklusif yang mampu mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
Hasil dari workshop ini dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 190/II.3.AU/KEP/B/IX/2024, yang secara resmi menunjuk pengurus ULD UMMAT. Langkah ini menjadi pondasi kuat bagi UMMAT untuk melangkah lebih jauh dalam membangun pendidikan inklusif.
Sebagai upaya memperkuat kapasitas ULD, pada 7 November 2024 diselenggarakan Workshop Penyusunan Kebijakan Ramah Disabilitas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu Ahmad Jaka, tokoh penyandang disabilitas yang dikenal luas sebagai inspirator inklusi, serta Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., Ketua ULD UMMAT.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan pentingnya kebijakan yang mendukung pelayanan inklusif. “Workshop ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ULD agar mampu memberikan layanan terbaik bagi sivitas akademika UMMAT dan masyarakat umum,” katanya.
Keberadaan ULD telah diperkenalkan kepada mahasiswa baru dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Sosialisasi ini bertujuan membangun pemahaman tentang pentingnya lingkungan kampus yang inklusif dan ramah disabilitas, sehingga tercipta budaya akademik yang mendukung kesetaraan.
Sebagai pengakuan atas komitmen dan kompetensinya, ULD UMMAT telah dipercaya sebagai mitra Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas. Pada 31 Agustus 2024, Staff Khusus Menteri Sosial RI, Dr. Faozan Amar, S.Ag., MM., bersama Kepala Balai Sentra Paramita di Mataram, Raden Latifah Ningrum, menyerahkan bantuan kepada masyarakat sesuai hasil assessment yang telah dilakukan.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan kuliah umum bertema “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat,” yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk sivitas akademika UMMAT.
Ketua Pembentukan ULD, Hamdi, S.H.I., LL.M., menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran proses pembentukan unit ini. “Alhamdulillah, rangkaian kegiatan pembentukan ULD berjalan sesuai harapan. Dengan adanya unit ini, kami berharap UMMAT dapat memberikan layanan ramah disabilitas yang bermanfaat bagi sivitas akademika maupun masyarakat luas,” ujarnya.
Ketua ULD UMMAT, Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., menjelaskan pentingnya keberadaan ULD di lingkungan kampus. “Langkah pertama kami adalah melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas dan memberikan rekomendasi kepada pimpinan universitas terkait pengadaan sarana prasarana pendukung. Kami juga akan terlibat dalam setiap pembangunan gedung baru untuk memastikan aksesibilitas yang layak,” jelasnya.
Rangkaian pembentukan ULD ini didukung oleh hibah dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMDIKBUD RISTEK). Dengan hadirnya ULD, UMMAT berharap dapat semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor pendidikan inklusif di Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).
Mataram , Dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Pahlawan tahun ini, dosen dan seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), yang dipelopori oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Sejarah, mengadakan serangkaian kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan tersebut diawali dengan Bakti Sosial di Pantai Cemare pada Minggu, 10 November 2024, dan dilanjutkan dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk pada Rabu, 13 November 2024.
Mengusung tema “Gerakan Bersih-Bersih Pantai Cemare”, kegiatan bakti sosial di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Lombok Barat melibatkan partisipasi aktif dari dosen, mahasiswa, serta masyarakat setempat. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat gotong-royong, menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Selama kegiatan tersebut, peserta membersihkan area pantai dari sampah plastik dan material lain yang merusak ekosistem. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi keberlanjutan sumber daya alam.
Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT, Ilmiawan, M.Pd., menyatakan bahwa momentum Hari Pahlawan menjadi momen refleksi penting bagi seluruh elemen kampus, khususnya bagi mahasiswa Sejarah. “Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, kami di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi NTB, melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah bakti sosial yang dilaksanakan di Pantai Cemare dan dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk, di mana kami mengadakan upacara tabur bunga dan musikalisasi puisi bertema kepahlawanan,” ujarnya.
Ilmiawan menekankan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah. “Sebagai bagian dari disiplin ilmu sejarah, kami berharap mahasiswa dapat memetik pembelajaran dari peringatan Hari Pahlawan ini. Kami ingin membangkitkan kesadaran mahasiswa terhadap peninggalan sejarah dan membangun kedekatan emosional dengan perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsa,” harapnya.
Kegiatan ziarah di Taman Makam Pahlawan Majeluk diwarnai dengan upacara khidmat yang diikuti oleh para dosen dan mahasiswa. Selain tabur bunga, acara juga mencakup pembacaan puisi bertema pahlawan yang menggugah rasa nasionalisme dan musikalisasi puisi yang disajikan oleh perwakilan mahasiswa. Momen ini menciptakan suasana haru dan refleksi mendalam, mengingatkan semua peserta akan pentingnya menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah gugur demi bangsa dan negara.
Ketua HMPS Sejarah, Nurul Aini, juga menyampaikan harapannya setelah kegiatan ziarah dan tabur bunga. “Saya berharap momen ini dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang jasa-jasa mereka, tetapi juga memperdalam pemahaman sejarah, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta mendorong mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya berharap kegiatan ini dapat mempererat solidaritas antarmahasiswa dan memotivasi mereka untuk berkontribusi positif bagi bangsa, menjaga semangat kepahlawanan, serta berperan aktif dalam pembangunan negara,” jelasnya.
Melalui serangkaian kegiatan ini, Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT berharap dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat kebangsaan yang lebih kuat di kalangan mahasiswa, agar mereka terus menghargai dan melestarikan warisan sejarah bangsa. Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan, memperdalam pemahaman sejarah, dan mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan positif di masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram, UMMAT kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Prestasi tersebut diraih oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Utari Ardita, berhasil menorehkan pengalaman berharga dalam Abdidaya Ormawa 2024, yang diadakan di Universitas Udayana, Bali, pada 7-9 November 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 13 peserta dan difokuskan pada pengabdian masyarakat, terutama dalam membantu dan memberdayakan komunitas di desa-desa sekitar (12/11).
Utari, yang merupakan penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT, jurusan Sistem Teknologi Informasi, memaparkan bahwa tantangan terbesar dalam kegiatan ini adalah menjaga semangat dan motivasi tim agar tetap solid serta produktif dalam menjalankan tugas. “Merangkul anggota tim untuk terus bersemangat bukanlah hal yang mudah, tetapi kebersamaan dan semangat kolaboratif menjadi kunci sukses kami,” tutur Utari.
Dengan berbagai rintangan yang dihadapi, Utari dan timnya berhasil menyelesaikan program pengabdian dengan baik. Pengabdian ini menghasilkan solusi praktis yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa, terutama bagi kelompok sasaran yang menjadi fokus utama program ini. Program pengabdian yang dilaksanakan melibatkan pelatihan keterampilan, pengenalan teknologi informasi sederhana, serta upaya pengembangan ekonomi mikro yang berkelanjutan.
Utari menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung, khususnya Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT dan para pembina yang senantiasa memberikan arahan serta bimbingan. “Dukungan dari Beasiswa Cendekia BAZNAS sangat berarti bagi kami. Terima kasih atas bimbingan dan arahan dari pembina BCB UMMAT. Harapannya, Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT terus maju, unggul, dan menjadi lebih berprestasi di masa depan,” ujarnya penuh semangat.
Utari juga berharap pencapaiannya ini dapat memotivasi mahasiswa lain di UMMAT untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat, melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar, mengembangkan diri, dan memberikan kontribusi nyata. Menurutnya, partisipasi aktif dalam kegiatan semacam ini dapat memperkaya pengalaman mahasiswa dan membangun jiwa kepemimpinan serta tanggung jawab sosial.
Kegiatan Abdinya Ormawa 2024 sendiri diselenggarakan dalam suasana penuh antusiasme dan semangat gotong-royong. Seluruh peserta mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari praktik-praktik terbaik pengabdian kepada masyarakat, sekaligus menjalin jaringan dengan rekan-rekan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Udayana sebagai tuan rumah menyambut hangat seluruh peserta dan memberikan fasilitas terbaik untuk kelancaran acara.
Dengan pengalaman berharga ini, Utari berharap bisa terus menginspirasi mahasiswa lain di UMMAT untuk memanfaatkan peluang serupa. “Mari kita terus bergerak bersama, membawa perubahan dan inovasi untuk masyarakat luas, sembari membawa nama baik kampus dan menjadikannya kebanggaan,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam mengabdikan ilmu dan keterampilannya untuk kemajuan masyarakat, sekaligus mempererat solidaritas antar mahasiswa lintas perguruan tinggi di Indonesia (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dengan meraih penghargaan sebagai Terbaik 3 dalam Kategori Poster Terunik pada ajang Penganugerahan Abdi Daya Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Kegiatan bergengsi ini digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi Dikti (Kemenristek Dikti) di Universitas Udayana, Bali, dari tanggal 7 hingga 9 November 2024.
Ajang Penganugerahan Abdi Daya PPK Ormawa tahun ini diikuti oleh 160 kelompok mahasiswa terbaik yang sebelumnya terpilih melalui seleksi ketat dari total 650 kelompok penerima hibah PPK Ormawa. Para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, menunjukkan keberagaman dan semangat kompetisi yang tinggi dalam menyusun serta menjalankan program-program inovatif.
HIMASTIM (Himpunan Mahasiswa Sistem Teknologi dan Informasi) dari Fakultas Teknik UMMAT menjadi satu-satunya kelompok dari kampus UMMAT yang lolos ke tahap Abdi Daya. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, komitmen, dan kreativitas mahasiswa dalam merancang program pengabdian masyarakat yang bermanfaat.
PPK Ormawa adalah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi agar terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Program ini dirancang untuk selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
HIMASTIM UMMAT dalam kompetisi ini mengusung program kreatif dan solutif yang mencerminkan semangat gotong royong serta pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Karya yang mengantarkan mereka meraih penghargaan kategori poster terbaik menampilkan konsep yang unik, artistik, dan informatif.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun masyarakat melalui program-program inovatif. “Prestasi ini tidak hanya milik HIMASTIM, tetapi milik seluruh civitas akademika UMMAT. Kami berharap pencapaian ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk lebih berani berinovasi dan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” pesannya. Ia juga menunjukkan rasa kebanggannya “Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Penghargaan ini menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi mahasiswa UMMAT dalam melaksanakan program PPK Ormawa telah diakui di tingkat nasional,” tambahnya.
Ketua PPK Ormawa penyelenggara HIMASTIM, Utari Ardita, menyampaikan pengalaman berharga yang mereka dapat selama mengikuti program ini. “Kami belajar banyak tentang bagaimana mengimplementasikan ide kreatif dalam bentuk kegiatan nyata di masyarakat, dan pengakuan ini memacu kami untuk terus berkarya,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia juga berharap Semoga tahun depan seluruh bendera organisasi mahasiswa yang ada di UMMAT bisa berkibar di podium abdidaya ormawa yang di selenggarakan oleh belmawa kemdikbud, “Semoga kampus tercinta bisa melahirkan gen-gen unggul yang akan berdiaspora melakukan pengabdian dan membangun desa sehingga indonesia emas 2045 bisa benar-benar terwujud”, harapnya.
Dengan penghargaan ini, UMMAT semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu universitas terkemuka yang aktif mendorong dan mendukung kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Capaian ini juga menjadi bukti bahwa UMMAT siap bersaing dan berkontribusi di level nasional, sekaligus mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dan berwawasan sosial.
Keberhasilan HIMASTIM UMMAT dalam ajang PPK Ormawa di Universitas Udayana, Bali, menjadi tonggak pencapaian yang menginspirasi untuk terus bergerak maju. Pencapaian ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan serupa di masa mendatang dan menjadikan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral dari kehidupan akademik di kampus (HUMAS UMMAT).