Kuatkan Ideologi Muhammadiyah dan Bangun Ekosistem Kampus Islami, Kaji-MU UMMAT 2025 Resmi Dimulai

Kuatkan Ideologi Muhammadiyah dan Bangun Ekosistem Kampus Islami, Kaji-MU UMMAT 2025 Resmi Dimulai

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) kembali menyelenggarakan kegiatan Kaji-MU Fakultas sebagai bagian dari program unggulan kelembagaan dalam meneguhkan ideologi Muhammadiyah di lingkungan akademik. Kegiatan ini telah dimulai sejak 1 Agustus dan akan berlangsung hingga 19 September 2025, dengan menyasar dosen dan tenaga kependidikan di tingkat fakultas, unit, dan lembaga.

Kaji-MU tahun ini mengambil fokus pada penguatan nilai-nilai ideologis dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan kampus melalui materi utama seperti Ekosistem Kampus Islami, Risalah Islam Berkemajuan, dan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Pada bagian Ekosistem Kampus Islami, peserta diajak untuk membudayakan layanan prima melalui prinsip 4S (senyum, salam, sapa, sabar), memperkuat budaya salat berjamaah di Masjid Al-Khoory, dan menghidupkan semangat membaca Al-Qur’an sebelum beraktivitas. Selain itu, ditekankan pula pentingnya menjaga penampilan dengan berbusana Islami, menjauhi rokok di lingkungan kampus, membangun interaksi sosial dengan akhlak karimah, serta menumbuhkan atmosfer akademik yang kolaboratif, jujur, tertib, meritokratis, dan amanah.

Materi Risalah Islam Berkemajuan mengajak sivitas akademika untuk memahami Islam sebagai agama yang berlandaskan tauhid, bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta menghidupkan semangat ijtihad dan tajdid. Islam yang berkemajuan juga harus memegang prinsip wasathiyah, membawa rahmat bagi semesta alam, berkhidmat untuk kemaslahatan umat manusia, serta berperan dalam membangun peradaban.

Dalam rangka penguatan fikih amaliah Muhammadiyah, disampaikan pula materi Himpunan Putusan Tarjih yang difokuskan pada teori dan praktik pengurusan jenazah. Materi ini dipandu oleh para narasumber berkompeten yang berasal dari kalangan akademisi, ulama, dan praktisi Muhammadiyah, di antaranya Dr. TGH. Falahudin, M.Ag., Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., Drs. H. Syamsudin Anwar, Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I., Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., Dr. TGH. Sukarta, M.Pd.I., Dr. Mukhlishin, M.S.I., Dr. Mappanyompa, M.Pd.I., Dr. Immawanto, M.Sy., Muhiburrahman, M.Pd., Saprun, M.Pd.I., Abdul Hafiz, M.Pd.I., Dewi Urifah, M.Pd.I., Sahman Z., M.H., Najamudin, M.Pd.I., dan Suwandi, M.Pd.

Ketua panitia, Sahman Z., M.H., menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan dan antusiasme dari seluruh pihak. Ia menegaskan bahwa Kaji-MU merupakan ruang strategis untuk meningkatkan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan, sekaligus mempererat silaturahmi antarunit di lingkungan kampus. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun institusi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kokoh secara ideologis.

Kepala LP3IK UMMAT, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., menambahkan bahwa pelaksanaan Kaji-MU secara rutin satu pekan sekali selama masa libur semester genap menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan nilai-nilai dasar Muhammadiyah. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wasilah dalam menanamkan sikap bermuhammadiyah yang berkemajuan, tidak hanya dalam lingkungan kampus, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat yang lebih luas.

Dengan mengedepankan semangat Islam berkemajuan dan nilai-nilai keislaman yang inklusif, UMMAT terus berkomitmen membangun ekosistem kampus Islami yang mampu mencetak generasi intelektual yang berkarakter, berintegritas, dan berdedikasi untuk kemaslahatan umat. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Ideologi dan Kepemimpinan, LP3IK UMMAT Gelar Baitul Arqam ORMAWA 2025

Perkuat Ideologi dan Kepemimpinan, LP3IK UMMAT Gelar Baitul Arqam ORMAWA 2025

Mataram, 11 Juli 2025 – Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selenggarakan kegiatan Baitul Arqam (BA) Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) 2025 selama dua hari satu malam, terhitung 11 hingga 12 Juli 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Ideologi dan Organisasi Kemahasiswaan sebagai Agen Dakwah di Lingkungan Kampus UMMAT” dan diikuti oleh perwakilan dari 11 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas.

Bertempat di BGPTK NTB, pelaksanaan BA ORMAWA 2025 UMMAT ini menjadi momen penting dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk membentuk mahasiswa yang progresif secara organisasi, tetapi juga kokoh dalam ideologi Islam dan nilai-nilai kemuhammadiyahan yang menjadi fondasi gerakan Muhammadiyah.

Kualitas kegiatan ini semakin terasa dengan kehadiran para instruktur berpengalaman dari Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB. Mereka adalah: Ilham Jalil, M.Pd.BI. (Master of Training), Rudi Arrahman, M.Pd., Syamsul Hidayat Daud, S.T., M.T., Ph.D., dan Syarif Hidayat, M.Pd.

Keempat instruktur ini berperan tidak hanya sebagai pengarah teknis, tetapi juga sebagai fasilitator utama yang menghadirkan suasana pelatihan yang hidup, reflektif, dan penuh semangat. Dengan pendekatan khas kaderisasi Muhammadiyah yang kolaboratif dan aplikatif, mereka membimbing peserta agar memahami peran strategisnya sebagai agen perubahan di lingkungan kampus.

Untuk memperkaya pemahaman dan penguatan nilai-nilai kaderisasi, kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah pemateri dengan topik-topik yang esensial dan aplikatif: Dr. Mukhlisin, M.Si.: Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I.: Tuntunan Ibadah sesuai Tarjih Muhammadiyah, Syamsul Hidayat Daud, S.T., M.T., Ph.D.: Muhammadiyah sebagai Gerakan Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah, Ilham, M.Pd.BI.: Profil Kader dan Nilai Perjuangan Tokoh Muhammadiyah, Drs. Amil, M.M.: Etos Kerja Kader Muhammadiyah untuk Pengembangan Diri dan Organisasi, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I.: Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dalam Menciptakan Ekosistem Kampus Islami

Seluruh materi disusun secara sistematis untuk membangun pemahaman ideologis mahasiswa, memperkuat integritas spiritual, serta mengasah kemampuan kepemimpinan dan manajerial. Harapannya, melalui kegiatan ini, para pengurus ORMAWA UMMAT mampu mengambil peran lebih besar sebagai penggerak dakwah di lingkungan kampus dan menjadi teladan dalam mewujudkan budaya organisasi yang Islami, inklusif, dan progresif.

Ketua Panitia, Muhammad Sahril, M.Pd., dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah peserta yang diundang sebanyak 50 orang, namun tercatat 30 peserta telah hadir. “Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan pengurus ORMAWA agar siap menjadi agen dakwah kampus. Atas nama panitia, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan universitas dan peserta yang telah mendukung kegiatan ini,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa LP3IK akan terus menghadirkan ruang-ruang pengkaderan yang konsisten dan progresif, dengan pendekatan yang relevan terhadap tantangan mahasiswa masa kini.

Ketua LP3IK UMMAT, Dr. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa Baitul Arqam ORMAWA 2025 ini adalah kegiatan perdana yang secara khusus ditujukan kepada para pengurus organisasi kemahasiswaan. Sebelumnya, kegiatan sejenis dilaksanakan dalam bentuk Kemah Dakwah terintegrasi dengan organisasi otonom Muhammadiyah (Ortom), namun atas pertimbangan pimpinan, format pelatihan dikembangkan secara mandiri untuk ORMAWA.

“Baitul Arqam ini merupakan kelanjutan dari Baitul Arqam Mahasiswa (BAMA) yang ditempuh pada semester pertama. Sebagai pengurus ORMAWA, kalian adalah ujung tombak dalam menciptakan atmosfer kampus yang Islami. Maka pemahaman ideologi harus terus ditingkatkan, agar gerakan kalian tidak kehilangan arah,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa LP3IK bersama pimpinan universitas berkomitmen untuk menjadikan ORMAWA sebagai mitra strategis Ortom dalam mengawal nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan di UMMAT. “Pengurus ORMAWA harus menjadi kader yang unggul dalam ilmu, kuat dalam ideologi, dan aktif dalam dakwah sehingga kampus islami benar-benar terwujud,” tambahnya.

Mewakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, Drs. Amil, M.M., memberikan penekanan penting terhadap aspek pembinaan karakter dalam organisasi mahasiswa. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap sikap sebagian pengurus ORMAWA yang dinilai masih kurang disiplin dan kurang memiliki kesadaran kolektif terhadap peran dan tanggung jawab organisasi.

“Kita akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki. Yang terpenting adalah komitmen untuk membentuk karakter. Masih banyak pengurus ORMAWA yang acuh terhadap perintah dan arahan pimpinan. Ini tantangan besar yang harus kita jawab bersama,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa ORMAWA harus menjadi teladan bagi lebih dari 8000 mahasiswa UMMAT. “Etos kerja, kebersamaan, ketaatan, dan loyalitas harus tumbuh dari pengurus. Jika tidak dimulai dari kalian, siapa lagi yang akan memulai? Jadilah role model yang mampu menginspirasi mahasiswa lainnya,” tegasnya.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I., mewakili Rektor UMMAT. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa Baitul Arqam merupakan wadah perkaderan penting untuk menanamkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan kepada pengurus ORMAWA.

“Kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk menanamkan pemahaman yang kuat tentang ideologi Muhammadiyah dan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan Islam. Sebagai pemuda, kalian harus siap menjadi pelanjut perjuangan itu dalam konteks kekinian, yaitu dengan berdakwah melalui organisasi dan kegiatan kampus,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius dan seksama. “Mari ikuti proses perkaderan ini dengan sungguh-sungguh. In syaa Allah, akan membawa keberkahan dan menjadi bekal berharga dalam perjalanan kalian sebagai kader Muhammadiyah dan pemimpin masa depan,” tutupnya. (HUMAS UMMAT)

Langkah Pasti Menuju MTQMN 2025, LP3IK UMMAT Jaring Talenta Terbaik Mahasiswa Pecinta Al-Qur’an

Langkah Pasti Menuju MTQMN 2025, LP3IK UMMAT Jaring Talenta Terbaik Mahasiswa Pecinta Al-Qur’an

Mataram, 9 Juli 2025 – Dalam rangka mempersiapkan delegasi terbaik untuk ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) 2025,  Lembaga Pengkajian, Pengembangan, dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar Program Seleksi Internal MTQ Mahasiswa. Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan antusiasme tinggi dari seluruh peserta, serta mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen kampus.

Seleksi internal ini melibatkan lima cabang lomba, yakni Tahfiz Al-Qur’an (5 peserta), Tartil Al-Qur’an (8 peserta), Tilawah Al-Qur’an (13 peserta), serta cabang beregu seperti Syarhil Qur’an dan Fahmil Qur’an. Para peserta berasal dari berbagai fakultas di lingkungan UMMAT, mereka menunjukkan semangat luar biasa dalam mengikuti setiap tahapan seleksi yang dilaksanakan secara ketat dan profesional.

Ketua Panitia, Sahman Z, MH, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar. “Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, kami selaku panitia seleksi internal MTQMN mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya acara ini. Semoga seleksi ini tidak hanya melahirkan peserta yang siap berkompetisi, tetapi juga menumbuhkan semangat mencintai Al-Qur’an di kalangan mahasiswa”, ujarnya.

Ketua LP3IK UMMAT, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., menegaskan pentingnya membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di lingkungan perguruan tinggi. “Seleksi MTQMN ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang mengasah kemampuan para mahasiswa dalam bidang Al-Qur’an, lebih dari itu kegiatan ini diharapkan mampu membangun kultur dan akhlak Qur’ani bagi segenap civitas akademika UMMAT, khususnya para mahasiswa. Keberadaan MTQ bukan hanya simbol kegiatan religius semata, melainkan bagian dari proses pembentukan karakter insan akademik yang seimbang antara ilmu, iman, dan amal,” jelasnya.

Para peserta seleksi menunjukkan kualitas dan kesiapan yang luar biasa. Di antara mereka, terdapat mahasiswa yang telah menghafal lebih dari 10 juz, memiliki pengalaman tampil di berbagai lomba keagamaan, serta aktif dalam pembinaan kerohanian Islam di kampus. Tidak hanya kemampuan membaca dan menghafal, peserta juga diuji dalam pemahaman isi kandungan Al-Qur’an, retorika penyampaian dalam syarhil, serta ketangkasan menjawab soal dalam cabang fahmil.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., turut menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap kegiatan ini. “Kami sangat mendukung program MTQ Mahasiswa yang diselenggarakan LP3IK ini. Kegiatan ini mencerminkan komitmen UMMAT dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter religius dan berakhlak mulia. Para mahasiswa yang lolos seleksi nantinya kami harapkan mampu menjadi duta Qur’ani yang membanggakan UMMAT di kancah nasional, bahkan internasional,” tegasnya.

Beliau juga menekankan pentingnya keberlanjutan pembinaan bagi para peserta yang terpilih. UMMAT, melalui LP3IK, akan melakukan pendampingan dan pelatihan intensif untuk memastikan kesiapan para peserta menghadapi kompetisi di tingkat nasional. Pelatihan akan melibatkan pelatih profesional, alumni berprestasi dalam cabang-cabang MTQ. (HUMAS UMMAT)

Kuatkan Ekosistem Kampus Islami, LP3IK UMMAT Gelar Program BTQ Mahasiswa

Kuatkan Ekosistem Kampus Islami, LP3IK UMMAT Gelar Program BTQ Mahasiswa

Mataram, 23 April 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk insan-insan akademis yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai keislaman melalui penyelenggaraan Opening Ceremony Program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Mahasiswa, yang digelar oleh Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT.

Program BTQ ini merupakan program tahunan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 2 sebagai bagian dari pembinaan spiritual dan pembentukan karakter islami sejak dini di lingkungan perguruan tinggi. Tahun ini, jumlah peserta mengalami peningkatan signifikan, yakni sebanyak 1.835 mahasiswa yang terbagi ke dalam 53 kelompok. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu tutor dan satu asisten tutor yang telah mendapatkan pelatihan khusus.

Ketua Panitia, Sahman, Z, M.H., menyampaikan bahwa program ini tidak sekadar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an semata, melainkan juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam kehidupan mahasiswa.

“Program ini diawali dengan placement test untuk mengidentifikasi kemampuan awal mahasiswa dalam membaca Al-Qur’an. Mereka yang telah memenuhi standar kelulusan seperti kelancaran bacaan, ketepatan tajwid, dan penguasaan dasar-dasar hukum bacaan, cukup mengikuti pembinaan hingga pertemuan kedua dan akan langsung diberikan sertifikat. Sementara mahasiswa yang belum memenuhi standar tersebut, akan mengikuti pembinaan hingga 12 pertemuan,” jelas Sahman.

Lebih lanjut, Sahman menekankan bahwa program BTQ ini merupakan bagian dari upaya UMMAT untuk membangun generasi muda yang tidak hanya melek sains dan teknologi, tetapi juga memiliki dasar spiritual yang kokoh. Menurutnya, mahasiswa UMMAT sebagai calon pemimpin masa depan harus memiliki kompetensi holistik yang mencakup aspek intelektual, emosional, dan spiritual.

Sementara itu, Kepala LP3IK UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa program BTQ sejatinya telah dirancang sejak akhir Februari lalu. Namun karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan libur panjang Idulfitri, pelaksanaannya dijadwalkan ulang setelah libur.

“Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan program tetap optimal meskipun waktunya bergeser. Tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas pembinaan, para mentor yang telah kami siapkan diharapkan dapat mendampingi mahasiswa secara maksimal. Para mahasiswa akan mendapatkan materi pembelajaran Al-Qur’an secara teoritis dan praktis dengan panduan buku yang telah disusun oleh LP3IK,” terang Anugerah.

Dalam paparannya, Anugerah juga mengutip sabda Rasulullah SAW: “Khairukum man ta’allamal Qur’ana wa ‘allamahu” yang artinya sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Ia menekankan bahwa nilai ini bersifat universal bagi semua disiplin ilmu.

“Mau dari Teknik, FIK, FISIPOL, FAPERTA, FKIP, FAI, atau Hukum, semua mahasiswa UMMAT harus menyadari bahwa menjadi insan Qur’ani adalah identitas utama yang harus dibangun sejak dini. Program BTQ bukan sekadar formalitas akademik, tapi bagian dari dharma keempat Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yakni pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tambahnya.

Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., menegaskan bahwa program BTQ ini adalah salah satu program strategis universitas untuk memastikan seluruh lulusannya memiliki kemampuan dasar dalam membaca Al-Qur’an.

“Sebagai pimpinan universitas, kami ingin memastikan bahwa ketika mahasiswa lulus dari UMMAT, mereka tidak hanya menguasai ilmu akademik, tetapi juga telah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. Hal ini sangat membantu dalam pemahaman mata kuliah AIK dan menumbuhkan kesadaran spiritual dalam kehidupan kampus,” ujar Asmawati.

Lebih jauh, Asmawati menyampaikan bahwa kehadiran program BTQ ini sejalan dengan semangat UMMAT sebagai institusi pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang holistik.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, yang menyoroti pentingnya keterkaitan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan kecerdasan holistik manusia. “Catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah mencakup pengembangan intelektual, spiritual, sosial, dan profesional. Kemampuan membaca Al-Qur’an memiliki korelasi kuat dengan kecerdasan spiritual, yang secara ilmiah telah terbukti berdampak pada kesehatan emosional dan fisik. Ketenangan batin yang diperoleh dari membaca Al-Qur’an berkontribusi besar pada stabilitas psikologis. Bahkan, para penghafal Al-Qur’an cenderung lebih sehat secara menyeluruh,” ungkapnya.

Program BTQ UMMAT ini mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Mereka mengaku senang karena program ini dapat meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang sebelumnya masih terbatas. Selain itu, kegiatan ini dinilai sangat membantu mereka memahami nilai-nilai Islam dalam kehidupan kampus dan di masa depan sebagai generasi penerus umat.

Dengan terlaksananya Opening Ceremony ini, UMMAT menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mencetak generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan umat (HUMAS UMMAT).

Mahasiswa UMMAT Lolos Final MHQ Internasional, Harumkan NTB di Kancah Dunia

Mahasiswa UMMAT Lolos Final MHQ Internasional, Harumkan NTB di Kancah Dunia

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Minwar Hadi, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT, berhasil menjadi finalis dalam Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional cabang tahfizh Quran 10 juz yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Riau.

Ajang ini diikuti oleh 63 peserta dari berbagai daerah dan negara, termasuk Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja. Dari jumlah tersebut, hanya enam orang yang berhasil melaju ke babak final. Mereka terdiri dari satu peserta asal Malaysia, dua peserta dari Jawa Tengah, dua peserta dari Riau, dan satu peserta dari Nusa Tenggara Barat, yakni Minwar Hadi dari UMMAT. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama UMMAT tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional dalam bidang tahfizh Quran.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Semoga dengan musabaqah seperti ini akan lahir kader-kader Islami yang mampu berkontribusi bagi agama, negara, dan masyarakat Indonesia. Keberhasilan ini juga membawa keberkahan bagi Universitas Muhammadiyah Mataram. Aamiin,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa dalam kompetisi ini UMMAT mengirimkan empat mahasiswa yang berpartisipasi dalam dua kategori, yaitu Hifzil Quran 20 juz dan 10 juz. “Dari empat mahasiswa yang mengikuti seleksi daring melalui Zoom Meeting, satu orang berhasil melaju ke babak final. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya. Seleksi online telah berlangsung sejak 17 Maret 2025, sementara babak final akan diselenggarakan pada 21 Maret 2025 dan diakhiri dengan acara ramah tamah serta pengumuman pemenang pada 22 Maret 2025 mendatang.

Lebih lanjut, Muhammad Anugerah Arifin berharap bahwa prestasi mahasiswa UMMAT di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) semakin meningkat. “Catur Dharma di PTMA, termasuk UMMAT, tidak hanya menekankan penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga mendorong prestasi mahasiswa di bidang AIK. Kami ingin semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berprestasi dalam cabang seperti MHQ, tilawah, tartil, tahfizh, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah (MKKI), karya tulis Alquran, syarhil Quran, dan lainnya,” jelasnya. Ke depan, LP3IK berkomitmen untuk melakukan pembinaan yang lebih intensif agar mahasiswa lebih siap bersaing dan meraih juara dalam kompetisi-kompetisi selanjutnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa UMMAT dalam ajang internasional ini. “Keberhasilan Minwar Hadi di MHQ Internasional menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang AIK. Kami akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik agar prestasi mahasiswa semakin berkembang,” katanya.

Prestasi ini semakin memperkuat komitmen UMMAT dalam mencetak generasi unggul yang memiliki kecerdasan akademik, ketangguhan spiritual, dan moral yang kuat. Keikutsertaan mahasiswa dalam ajang MHQ Internasional ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk lebih giat dalam mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam bidang akademik maupun religius. Ke depan, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tak hanya berkompetensi di dunia profesional, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai Islam yang kokoh (HUMAS UMMAT).

BENTUK GENERASI ULUL ALBAB, LP3IK UMMAT GELAR BAMA UNTUK INTERNALISASI IMAN, ISLAM, DAN IHSAN

BENTUK GENERASI ULUL ALBAB, LP3IK UMMAT GELAR BAMA UNTUK INTERNALISASI IMAN, ISLAM, DAN IHSAN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian Pengamalan Pengembangan Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) kembali melaksanakan kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa (BAMA) bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2024/2025. Dengan tajuk Internalisasi Spirit Ibadah dan Ideologi Muhammadiyah Menuju Ekosistem Kampus Islami, BAMA kali ini ditujukan untuk memperkuat karakter mahasiswa UMMAT dalam mewujudkan nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan dalam kehidupan sehari-hari (01/11).

Ketua Panitia Pelaksana BAMA, Ilham, M.Pd.Bi., mengungkapkan bahwa tahun ini BAMA diikuti oleh 1.796 mahasiswa yang tersebar di seluruh fakultas UMMAT. “Kegiatan BAMA ini akan berlangsung setiap hari Sabtu dan Ahad selama dua bulan ke depan dalam delapan gelombang, dimulai pada 2 November hingga 22 Desember 2024,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pelaksanaan BAMA kali ini dirancang lebih intensif dengan sistem per fakultas, dimulai dari Fakultas Teknik yang jumlah pesertanya paling banyak, dan diikuti oleh fakultas-fakultas lainnya.

Ketua LP3IK, M. Anugerah Arifin, M.Pd.I., menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai proses pembinaan mahasiswa baru. “BAMA ini adalah program wajib yang bertujuan untuk menginternalisasi nilai ibadah dan memperkenalkan ideologi Muhammadiyah. Ini adalah syarat yang harus dipenuhi mahasiswa sebelum mengikuti PKL, KKN, yudisium, hingga wisuda,” ungkapnya. M. Ia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan kampus yang Islami serta memiliki pandangan hidup Muhammadiyah.

Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Dr. TGH. Zaenuddin, M.Pd.I., mengingatkan bahwa ada tiga aspek utama yang diharapkan dari kegiatan ini: Iman, Islam, dan Ihsan. “Melalui BAMA, mahasiswa diharapkan bisa memperkuat iman mereka, memahami Islam secara komprehensif, dan mengaplikasikan prinsip Ihsan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Menurutnya, kombinasi dari ketiga nilai tersebut akan membentuk karakter mahasiswa yang unggul dan memiliki integritas.

Di sisi lain, Ketua BPH UMMAT, Drs. H. Ghulam Abbas, M.Si., menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) memiliki peran yang unik dan penting dalam memajukan umat dan bangsa. “PTMA melalui AIK-nya bertugas membentuk generasi yang berwawasan luas dan bijak dalam berpikir. Kampus ini bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi tempat bagi para ulul albab untuk berkumpul dan mengembangkan pemikiran mereka,” jelasnya. Ia berharap mahasiswa yang mengikuti BAMA mampu menjadi generasi pemikir yang kritis dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Puncak dari kegiatan pembukaan BAMA ini adalah kuliah umum yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris Majelis Pembina Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah, Dr. Imam Mahdi, MA. Dalam paparannya, beliau menyoroti pentingnya membangun spirit ibadah dan ideologi Muhammadiyah di tengah tantangan dunia digital saat ini. “Tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa sekarang ini adalah kecanduan terhadap dunia digital, di mana segala aktivitas sehari-hari hampir selalu melibatkan handphone,” paparnya. Dr. Imam Mahdi juga mengingatkan bahwa mahasiswa harus mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak serta tetap memegang teguh nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah sebagai pedoman hidup.

Dengan terselenggaranya kegiatan BAMA ini, diharapkan mahasiswa UMMAT dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Muhammadiyah dalam kehidupan kampus dan keseharian mereka. Program ini diharapkan mampu membentuk generasi muda yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga memiliki landasan spiritual dan moral yang kuat, sehingga siap menjadi agen perubahan positif bagi masyarakat dan bangsabangsa (HUMAS UMMAT).