Mataram, 22 Mei 2025— Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di bidang sains, melalui penyelenggaraan Olimpiade Fisika dan Matematika (FISMAT) tingkat SMA/MA se-Kota Mataram. Kegiatan bergengsi yang berlangsung selama dua hari, terhitung dari tanggal 21 hingga 22 Mei 2025 ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika dan Matematika FKIP UMMAT dengan mengusung tema inspiratif: “FISMAT: Jembatan Pengetahuan untuk Mengasah Nalar dan Menyelesaikan Misteri Alam”.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa-siswi terbaik dari 10 sekolah menengah atas dan madrasah aliyah di Kota Mataram, antara lain MAN 1 Mataram, MAN 2 Mataram, MAN 3 Mataram, MAS Al-Intishor, SMAN 6 Mataram, SMAN 7 Mataram, MAS Ar-Raisyah, MA Nurul Jannah NW Ampenan, MA Plus Abu Hurairah Mataram, dan SMA IT Yarsi Mataram. Kehadiran para peserta dari berbagai latar belakang sekolah ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam membangun atmosfer pendidikan yang kompetitif, sehat, dan inspiratif.
Ketua Panitia, Bima Nurul Huda, menyampaikan bahwa olimpiade ini bukan hanya sekadar ajang adu kecerdasan, tetapi merupakan ruang belajar yang menyenangkan dan menantang. “Kami ingin memberikan wadah bagi generasi muda untuk mengeksplorasi sains secara lebih dekat. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga diajak berpikir kritis, kreatif, dan sistematis dalam menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang ada di sekitar mereka”, ujarnya.
Bima juga menyoroti pentingnya mengubah paradigma tentang sains di kalangan pelajar. “Fisika dan Matematika kerap kali dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Padahal, jika dipelajari dengan pendekatan yang tepat, kedua ilmu ini justru membuka cakrawala berpikir yang luas. Lewat FISMAT, kami ingin menunjukkan bahwa belajar sains bisa menyenangkan dan menantang sekaligus”, tambahnya.
Ketua BEM FKIP, Sastrawan Barqah Yulyanto, menyatakan rasa bangganya terhadap inisiatif HMPS Fisika dan Matematika yang turut serta menciptakan ruang-ruang edukatif di kampus. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa FKIP UMMAT tidak hanya aktif dalam kegiatan akademik, tetapi juga produktif dalam menghadirkan inovasi dan kontribusi nyata bagi pendidikan. Ini juga mempertegas posisi FKIP sebagai fakultas yang berorientasi pada kemajuan dan pembangunan karakter peserta didik”, katanya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Matematika, Abdillah, M.Pd., dalam paparannya menekankan pentingnya akses terhadap ilmu pengetahuan di era digital. “Saat ini belajar Fisika dan Matematika semakin mudah dengan dukungan teknologi seperti aplikasi, perangkat lunak, dan media pembelajaran digital. Kita tidak bisa lagi menjadikan sulitnya akses sebagai alasan. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan kemauan untuk belajar”, ujarnya.
Abdillah juga menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman. “Di tengah arus perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan, kita butuh generasi yang tidak malas berpikir. Mereka harus punya nalar yang tajam dan daya saing tinggi untuk bisa bertahan dan berkontribusi”, tegasnya.
Puncak semangat dan motivasi peserta terlihat saat Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., menyampaikan sambutan resmi. Dalam kesempatan tersebut, beliau menjelaskan bahwa FISMAT bukan hanya tentang lomba, tetapi juga tentang semangat mencintai ilmu pengetahuan. “Kami ingin menumbuhkan ghiroh belajar siswa dalam bidang Fisika dan Matematika. FKIP UMMAT berkomitmen menciptakan ekosistem pendidikan yang mendorong lahirnya calon guru profesional, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan zaman”, jelasnya.
Dr. Nizaar juga menekankan bahwa sains bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan manusia. Ia menyampaikan bahwa salah satu tokoh sains Indonesia, Prof Yohanes Surya yang memperkenalkan konsep Semesta Estato, yakni alam semesta sebagai sistem yang harmonis dan penuh misteri. “Melalui sains, kita bisa memahami keteraturan semesta dan tempat kita di dalamnya. Oleh karena itu, mempelajari Fisika dan Matematika bukan semata soal angka, tapi tentang memahami hidup itu sendiri”, ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau juga mengajak para guru pendamping yang hadir untuk terus membuka ruang eksplorasi bagi siswa. “Guru memiliki peran strategis. Jangan matikan rasa ingin tahu siswa. Dari pertanyaan-pertanyaan kecil itulah lahir penemuan besar. Ciptakan ruang dialog, ruang eksperimen, dan suasana belajar yang menyenangkan agar mereka berani bertanya dan berpikir”, pesannya. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerja Sama terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa di level global dengan menggelar kegiatan sosialisasi Program Beasiswa International Talent Education Special Program (INTENS) yang bekerja sama dengan lembaga Intact Base Surabaya, Pada Jumat, 16 Mei 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat UMMAT ini menghadirkan Direktur Intact Base Surabaya, Andre SO, sebagai narasumber utama. Ia memaparkan berbagai peluang beasiswa studi ke luar negeri, khususnya ke Taiwan, yang terbuka luas bagi mahasiswa Indonesia. Dalam pemaparannya, Andre menjelaskan bahwa program INTENS merupakan platform pendampingan pendidikan internasional yang berfokus pada pemberdayaan pelajar Indonesia agar dapat mengakses pendidikan tinggi di luar negeri melalui skema beasiswa penuh, salah satunya dari Kementerian Pendidikan Taiwan.
“Melalui program INTENS, mahasiswa bisa mendapatkan pembiayaan penuh untuk melanjutkan studi di universitas terkemuka di Taiwan. Tidak hanya kuliah, tetapi juga bisa mengikuti skema dual degree 3+1, di mana tiga tahun kuliah di Indonesia dan satu tahun di luar negeri. Ini peluang emas yang harus dimanfaatkan,” terang Andre.
Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin dengan Intact Base Surabaya. Beliau menekankan bahwa UMMAT sangat terbuka terhadap bentuk kolaborasi internasional yang dapat memperkuat eksistensi global mahasiswa dan institusi.
“Sosialisasi ini menjadi langkah awal yang penting. Kita berharap ada tindak lanjut berupa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam waktu dekat agar kerja sama ini tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga implementatif dan berkelanjutan,” ungkap Dr. Zaenuddin dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama UMMAT, dalam paparannya menjelaskan bahwa UMMAT saat ini tengah mengembangkan program-program unggulan berbasis internasional, termasuk Dual Degree Program 3+1 dengan sejumlah perguruan tinggi di Taiwan. Program ini didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Taiwan dan menjadi salah satu inisiatif penting dalam mendorong mahasiswa untuk berkiprah di tingkat global.
“Ke depan, kami ingin lebih banyak mahasiswa UMMAT yang mampu menjangkau pendidikan internasional. Ini bukan hanya tentang studi, tetapi juga tentang membangun jejaring global, meningkatkan kompetensi lintas budaya, serta memperluas wawasan sebagai generasi muda yang siap berkontribusi di era globalisasi,” jelasnya.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri puluhan mahasiswa dari Fakultas Teknik. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi interaktif yang muncul selama sesi berlangsung. Para peserta juga mendapatkan informasi teknis mengenai cara mendaftar, persiapan dokumen, serta dukungan yang diberikan oleh Intact Base dalam proses aplikasi beasiswa.
Di akhir kegiatan, pihak KUI mengajak seluruh mahasiswa untuk terus mempersiapkan diri menghadapi peluang internasional ini, baik melalui peningkatan kemampuan bahasa Inggris, penguatan profil akademik, maupun pengembangan soft skills.
“Terima kasih kepada tim dari INTENS Program atas kolaborasi dan sharing yang luar biasa hari ini. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut. Untuk mahasiswa UMMAT, ayo siapkan dirimu dari sekarang. Informasi lebih lanjut bisa didapatkan di International Office UMMAT,” tutup Asbah, M.Hum dengan semangat (HUMAS UMMAT).
Mataram, 23 April 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk insan-insan akademis yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai keislaman melalui penyelenggaraan Opening Ceremony Program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Mahasiswa, yang digelar oleh Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT.
Program BTQ ini merupakan program tahunan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 2 sebagai bagian dari pembinaan spiritual dan pembentukan karakter islami sejak dini di lingkungan perguruan tinggi. Tahun ini, jumlah peserta mengalami peningkatan signifikan, yakni sebanyak 1.835 mahasiswa yang terbagi ke dalam 53 kelompok. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu tutor dan satu asisten tutor yang telah mendapatkan pelatihan khusus.
Ketua Panitia, Sahman, Z, M.H., menyampaikan bahwa program ini tidak sekadar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an semata, melainkan juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam kehidupan mahasiswa.
“Program ini diawali dengan placement test untuk mengidentifikasi kemampuan awal mahasiswa dalam membaca Al-Qur’an. Mereka yang telah memenuhi standar kelulusan seperti kelancaran bacaan, ketepatan tajwid, dan penguasaan dasar-dasar hukum bacaan, cukup mengikuti pembinaan hingga pertemuan kedua dan akan langsung diberikan sertifikat. Sementara mahasiswa yang belum memenuhi standar tersebut, akan mengikuti pembinaan hingga 12 pertemuan,” jelas Sahman.
Lebih lanjut, Sahman menekankan bahwa program BTQ ini merupakan bagian dari upaya UMMAT untuk membangun generasi muda yang tidak hanya melek sains dan teknologi, tetapi juga memiliki dasar spiritual yang kokoh. Menurutnya, mahasiswa UMMAT sebagai calon pemimpin masa depan harus memiliki kompetensi holistik yang mencakup aspek intelektual, emosional, dan spiritual.
Sementara itu, Kepala LP3IK UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa program BTQ sejatinya telah dirancang sejak akhir Februari lalu. Namun karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan libur panjang Idulfitri, pelaksanaannya dijadwalkan ulang setelah libur.
“Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan program tetap optimal meskipun waktunya bergeser. Tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas pembinaan, para mentor yang telah kami siapkan diharapkan dapat mendampingi mahasiswa secara maksimal. Para mahasiswa akan mendapatkan materi pembelajaran Al-Qur’an secara teoritis dan praktis dengan panduan buku yang telah disusun oleh LP3IK,” terang Anugerah.
Dalam paparannya, Anugerah juga mengutip sabda Rasulullah SAW: “Khairukum man ta’allamal Qur’ana wa ‘allamahu” yang artinya sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Ia menekankan bahwa nilai ini bersifat universal bagi semua disiplin ilmu.
“Mau dari Teknik, FIK, FISIPOL, FAPERTA, FKIP, FAI, atau Hukum, semua mahasiswa UMMAT harus menyadari bahwa menjadi insan Qur’ani adalah identitas utama yang harus dibangun sejak dini. Program BTQ bukan sekadar formalitas akademik, tapi bagian dari dharma keempat Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yakni pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tambahnya.
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., menegaskan bahwa program BTQ ini adalah salah satu program strategis universitas untuk memastikan seluruh lulusannya memiliki kemampuan dasar dalam membaca Al-Qur’an.
“Sebagai pimpinan universitas, kami ingin memastikan bahwa ketika mahasiswa lulus dari UMMAT, mereka tidak hanya menguasai ilmu akademik, tetapi juga telah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. Hal ini sangat membantu dalam pemahaman mata kuliah AIK dan menumbuhkan kesadaran spiritual dalam kehidupan kampus,” ujar Asmawati.
Lebih jauh, Asmawati menyampaikan bahwa kehadiran program BTQ ini sejalan dengan semangat UMMAT sebagai institusi pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang holistik.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, yang menyoroti pentingnya keterkaitan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan kecerdasan holistik manusia. “Catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah mencakup pengembangan intelektual, spiritual, sosial, dan profesional. Kemampuan membaca Al-Qur’an memiliki korelasi kuat dengan kecerdasan spiritual, yang secara ilmiah telah terbukti berdampak pada kesehatan emosional dan fisik. Ketenangan batin yang diperoleh dari membaca Al-Qur’an berkontribusi besar pada stabilitas psikologis. Bahkan, para penghafal Al-Qur’an cenderung lebih sehat secara menyeluruh,” ungkapnya.
Program BTQ UMMAT ini mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Mereka mengaku senang karena program ini dapat meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang sebelumnya masih terbatas. Selain itu, kegiatan ini dinilai sangat membantu mereka memahami nilai-nilai Islam dalam kehidupan kampus dan di masa depan sebagai generasi penerus umat.
Dengan terlaksananya Opening Ceremony ini, UMMAT menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mencetak generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan umat (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatat tonggak sejarah baru dalam kiprahnya sebagai perguruan tinggi Islam berkemajuan di wilayah timur Indonesia. Pada Jumat, 19 April 2025, UMMAT secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) pendirian Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Denpasar.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I. Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU, ASEAN.Eng., kepada Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., dalam sebuah acara penuh khidmat yang berlangsung di Gedung Fakultas Kedokteran UMMAT dan disaksikan oleh jajaran pimpinan universitas, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, serta tim pembentukan Fakultas Kedokteran UMMAT.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas keluarnya SK ini, yang telah dinantikan dengan penuh harapan oleh seluruh sivitas akademika. “Alhamdulillah, hari ini merupakan hari bersejarah bagi kita semua. SK pendirian Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter dari LLDikti Wilayah VIII akhirnya resmi diserahkan. Dengan keluarnya SK ini, maka kita sudah dapat membuka Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Fakultas Kedokteran. Terima kasih kami sampaikan kepada LLDikti Wilayah VIII, PWM NTB, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dan mendukung terwujudnya program ini. Prosesnya relatif cepat, hanya memakan waktu sekitar lima bulan sejak pengajuan, dan ini merupakan buah dari kerja kolaboratif yang luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rektor UMMAT juga menekankan bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran merupakan langkah strategis universitas dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan akses pendidikan kedokteran yang unggul dan terjangkau, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya.
Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I. Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU, ASEAN.Eng., memberikan apresiasi atas komitmen dan kesiapan UMMAT dalam memenuhi seluruh persyaratan pendirian program studi baru ini. “Kami dari LLDikti Wilayah VIII mengucapkan selamat dan sukses atas terbitnya SK pendirian Fakultas Kedokteran di UMMAT. Ini merupakan wujud kepercayaan negara kepada institusi pendidikan tinggi yang memiliki visi kuat dalam membangun sumber daya manusia Indonesia. Fakultas Kedokteran ini tidak hanya menjadi kebanggaan UMMAT, tetapi juga menjadi harapan bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pendidikan dokter yang profesional dan berintegritas,” tuturnya.
Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag., turut menyampaikan rasa syukur dan harapan besar terhadap keberadaan Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW sebagai pengingat spiritual bagi seluruh yang hadir. “Nabi Muhammad SAW ketika mendengar berita gembira beliau mengucapkan Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmush shalihat – Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya semua kebaikan menjadi sempurna. Fakultas Kedokteran ini merupakan amal usaha baru Muhammadiyah yang di dalamnya tidak hanya terdapat aspek ideologis dan dakwah, tetapi juga aspek perniagaan. Kita harus menjaga agar ruh dakwah tetap hidup dalam pelaksanaan program ini. FK bukan hanya tempat mendidik dokter, tetapi juga ruang dakwah dan pengabdian umat,” tegasnya.
Dalam momentum yang penuh makna ini, seluruh sivitas akademika UMMAT menyambut dengan antusias dan siap menjalankan amanah besar dalam membangun Fakultas Kedokteran yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, profesionalisme, serta semangat pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, UMMAT berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan kedokteran yang berkualitas, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan keilmuan berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.
Dengan diterbitkannya SK ini, UMMAT secara resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter mulai tahun akademik 2025/2026. Kehadiran Fakultas Kedokteran UMMAT diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan akses pendidikan dokter di NTB dan mampu melahirkan tenaga medis yang unggul, humanis, serta mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan eksistensinya di kancah nasional. Kali ini, tiga mahasiswa terbaik UMMAT berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Festival Nasional Qur’ani Mahasiswa Muhammadiyah Aisyiyah 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Bandung pada tanggal 12 Maret 2025.
Festival yang mempertemukan ratusan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia ini menjadi ajang bergengsi dalam bidang syiar dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
UMMAT mengirimkan delegasi terbaiknya untuk mengikuti cabang lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), dan berhasil membawa pulang tiga gelar juara harapan. Sabrina Al Malika, Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMMAT meraih Juara Harapan II MTQ Putri. Arjuna, Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) UMMAT meraih Juara Harapan I MTQ Putra dan Wahyu Fahmi Arsyad, Mahasiswa S1 PBA FAI UMMAT, meraih Juara Harapan II MTQ Putra.
Kehadiran ketiga mahasiswa tersebut di panggung nasional tidak hanya membawa nama baik pribadi, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan UMMAT dalam membina generasi Qur’ani yang tangguh, cerdas, dan berakhlakul karimah. Proses persiapan panjang dilakukan, mulai dari seleksi internal kampus, pembinaan oleh dosen pendamping, hingga pelatihan intensif tilawah selama berminggu-minggu.
“Kami merasa sangat bersyukur dan bangga. Ini bukan hanya soal juara, tetapi bagaimana nilai-nilai Al-Qur’an ditanamkan dalam diri mahasiswa. Mereka telah menunjukkan bahwa UMMAT bukan hanya mencetak lulusan yang cerdas intelektual, tetapi juga matang secara spiritual,” ungkap Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I, Wakil Rektor IV UMMAT bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Beliau juga menambahkan bahwa kompetisi semacam ini merupakan wujud nyata kontribusi kampus Muhammadiyah dalam memperkuat syiar Islam melalui generasi muda. “Ini adalah bagian dari jihad intelektual dan spiritual yang harus terus kita rawat,” tegasnya.
Wakil Rektor IV juga menambahkan bahwa keikutsertaan mahasiswa tidak hanya bertujuan untuk memenangkan kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada syiar Islam melalui tilawah Al-Qur’an. “Kami berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus mencintai dan mempelajari Al-Qur’an. Kampus Muhammadiyah memiliki tanggung jawab moral dalam mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu peserta, Wahyu Fahmi Arsyad, mengaku bersyukur dapat mewakili UMMAT di ajang nasional dan membawa pulang juara. “Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari lomba ini. Proses latihan yang panjang, bimbingan dari dosen, serta doa dari keluarga dan civitas akademika UMMAT menjadi kunci keberhasilan saya. InsyaAllah, ini baru awal,” ucapnya dengan penuh semangat (HUMAS UMMAT).
Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas akademik mahasiswa dengan menggelar Systematic Literature Review (SLR) Competition 2025. Kompetisi ini merupakan upaya untuk membantu mahasiswa mengatasi kesulitan dalam penulisan artikel akademik serta mengajarkan teknik konversi makalah menjadi paper yang siap diterbitkan. Acara ini merupakan kali pertama diadakan oleh Kelas Riset Angkatan 3 FKIP, bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMMAT.
Sebagai bagian dari persiapan, panitia menggelar webinar bertajuk “AI for Writing” pada 24 Januari 2025. Webinar ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan teknik penulisan paper yang baik dan efektif, sehingga dapat menghasilkan karya ilmiah berkualitas tinggi.
Setelah sesi webinar, peserta diminta mengumpulkan paper yang kemudian diseleksi secara ketat oleh tim penguji. Sebanyak 21 paper dari berbagai fakultas diterima dalam kompetisi ini, dan setelah melalui tahap seleksi, 5 paper terbaik dipilih untuk maju ke sesi presentasi final di hadapan penguji. Presentasi ini berlangsung pada 17 Maret 2025, bertempat di Ruang Pertemuan Rektorat Lantai 3 UMMAT.
Kompetisi ini menghadirkan penguji kompeten, yakni Dr. Syaharuddin, M.Si dan Dr. Mappanyompa, M.Pd., yang merupakan pembina kelas riset dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Agama Islam (FAI). Dalam keterangannya, Dr. Syaharuddin menegaskan bahwa SLR Competition dirancang sebagai wadah pelatihan bagi mahasiswa dalam menulis paper ilmiah yang baik. Ia juga menambahkan bahwa output dari kegiatan ini adalah publikasi paper dalam prosiding LPPM, yang berkontribusi pada peningkatan publikasi akademik di UMMAT.
Pada tahap akhir kompetisi, diumumkan beberapa pemenang terbaik. Yakni, Terbaik satu diraih oleh Hanik dari Program Studi PPKN . Terbaik kedua diraih oleh Fira dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Terbaik Ketiga diraih oleh Baiq Fera Sumita Putri dari Administrasi Bisnis. Terbaik keempat diraih oleh Chinta Shaqila dari PBI dan Terbaik kelima diraih oleh Amatullah Haniyah Nabilah dari Administrasi Bisnis.
“Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai, piala, dan kesempatan publikasi. Selain itu, kelima peserta terbaik juga memperoleh tiket masuk Kelas Riset tanpa seleksi, yang dapat mereka ikuti pada semester lima mendatang”, ujar Dr. Syahar.
Dengan suksesnya penyelenggaraan SLR Competition 2025, UMMAT berharap kompetisi ini dapat menjadi agenda rutin setiap semester dan mampu meningkatkan kualitas riset serta publikasi mahasiswa. Hal ini sejalan dengan visi universitas dalam mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing (HUMAS UMMAT).