MINIMALKAN PENYEBARAN HOAX, UPT PERPUSTAKAAN UMMAT ADAKAN KEGIATAN EDUKASI INFORMASI BAGI MAHASISWA BARU

MINIMALKAN PENYEBARAN HOAX, UPT PERPUSTAKAAN UMMAT ADAKAN KEGIATAN EDUKASI INFORMASI BAGI MAHASISWA BARU

MATARAM-Dalam rangka meningkatkan literasi informasi mahasiswa, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan kegiatan pendidikan pemakai bagi mahasiswa baru (maba), yang bertempat di aula gedung kesehatan UMMAT (26/10). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru terkait keberadaan Perpustakaan sebagai pusat informasi yang berkualitas.

Selain itu, Perpustakaan bertanggungjawab untuk mengadakan, mendistribusikan, mengolah, dan mengedukasi cara penggunaan informasi yang benar. Hal tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas karya ilmiah dan pemahaman akademik mahasiswa. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa diberikan pengetahuan tentang cara mengakses informasi secara manual, trik dan strategi penelusuran informasi digital, serta teknik sitasi informasi untuk mencegah tindakan plagiarisme pada penulisan karya ilmiah.

Kegiatan pendidikan pemakai informasi tersebut merupakan kali pertama diadakan di UMMAT. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya kebutuhan informasi mahasiswa baik manual maupun digital, sehingga tanpa pengetahuan yang cukup, maka risiko penyalahgunaan informasi bisa sangat tinggi.

Kepala UPT Perpustakaan UMMAT Iskandar, S.Sos.,M.A. dalam sambutannya mengatakan bahwa Perpustakaan berkomitmen menjadikan kegiatan tersebut sebagai kegiatan wajib bagi mahasiswa baru (maba) sebelum pelaksanaan  perkuliahan.

“Kegiatan pendidikan pemakai informasi dalam hal ini mahasiswa, penting untuk dilakukan dalam rangka mengedukasi dan memperkenalkan mahasiswa terkait cara penggunaan informasi. Dengan begitu mahasiswa dapat meminimalisir penyebaran informasi-informasi hoax yang tentunya sangat membahayakan kehidupan baik di lingkungan akademik maupun lingkungan social kemasyarakatan, ungkapnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, penyambutan mahasiswa baru sangat antusias. Terbukti sekitar 700 mahasiswa baru memadati aula Fakultas Kesehatan UMMAT. Jumlah tersebut sesuai dengan target perserta yang direncanakan. Kegiatan yang diadakan dari pukul 08-00 hinga 15:00 tersebut juga dirangkaikan dengan sosialisasi keberadaan BI Corner dan Aplikasi UPT Perpustakaan yang bisa diunduh di Play Store secara gratis oleh mahasiswa. Aplikasi tersebut  berisi koleksi buku digital sekitar 300 judul.

“Ketersediaan fasilitas ini tentu akan sangat membantu mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan informasinya di era industry 4.0 seperti saat ini. Saya berharap, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan dan memajukkan literasi informasi bagi kita semua”, harap Iskandar. (Dhie)

MELALUI TABLIQ AKBAR, UMMAT GALANG DONASI UNTUK PALESTINA

MELALUI TABLIQ AKBAR, UMMAT GALANG DONASI UNTUK PALESTINA

MATARAMUniversitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mendapat kunjungan dari salah satu imam Masjid Gaza Palestina sekaligus pengajar Ma’had Darul Qur’anul Karim Wa Sunnah, Syekh Mahmud Said Kamal Al-Khoir. Dalam menyambut kunjungan tersebut, UMMAT mengadakan Tabliq Akbar sebagai pengganti jadwal Imtaq yang rutin dilaksanakan 2 kali dalam satu bulan, (05/10).

Tabligh Akbar yang dilaksanakan di Masjid Darul Arqom Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat tersebut mengusung tema “Indonesia untuk Palestina”. Kegiatan tersebut begitu antusias disambut oleh jama’ah yang sebagian besar merupakan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Mataram mulai dari Badan Pembina Harian, Rektor, Para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Dosen, dan Karyawan, serta Mahasiswa. Selain itu, hadir pula anggota PWM NTB dan organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMMAT menyampaikan rasa syukurnya karena mendapat kunjungan langsung dari salah satu Imam Masjid yang ada di Gaza Palestina. Dr. H. Arsyad Gani menuturkan bahwa dalam Tabliq Akbar tersebut akan diceritakan kondisi terkini dan gambaran nyata mengenai keadaan yang ada di Palestina saat ini.

“Hari ini kita akan mendengarkan bersama terkait keadaan yang ada di Palestina. Baik kondisi warganya maupun fisik bangunannya, lebih-lebih keadaan Masjid al-Aqsha sebagai tempat yang dimuliakan oleh Allah SWT yang semestinya selalu ada di hati kita orang-orang yang beriman”, tuturnya.

Rektor UMMAT menambahkan, kegiatan tersebut menjadi ajang silaturrahim dengan saudara sesama Muslim sekaligus kesempatan untuk berdonasi dalam rangka meringankan beban atau membantu warga Palestina.

“Saya mengajak kita semua, selain kita hadir untuk mendengarkan kondisi Palestina sekarang, kita juga bisa mengeluarkan isi dompet kita dengan ikhlas dan sebesar-besarnya”, tambahnya.

Sebagai pengantar Tabliq Akbar tersebut, Syekh Mahmud Said Kamal Al-Khoir menyampaikan keadaan Palestina terkini. Beliau menceritakan bagaimana warga Palestina mempertahankan Masjid Al-Aqsha sebagai masjid yang dimuliakan Allah SWT dan berdiri diatas tanah kaum Muslimin yang penuh dengan kedamaian sebelumnya.

“Kami tetap mempertahankan tanah kami, tanah kaum Muslimin dengan tetap berada di Gaza Palestina meski berbagai bom dan siksaan terus dilakukan oleh Zionis Israel”, ceritanya.

Ia menambahkan bahwa jika dilihat di media massa, semua umat muslim tahu selama puluhan tahun rakyat di Palestina telah dijajah dan di usir dari tanah airnya sendiri oleh Zionis Israel. Umat Muslim diberbagai belahan dunia tentu ingin membantu berjihad, melakukan pembebasan dari kunkungan Zionis.

Meski begitu, Syekh Mahmud menjelaskan bahwa untuk melakukan jihad dalam pembebasan Palestina dari Israel, umat Muslim di Indonesia tidak harus melakukan jihad fisik dengan ikut berperang di sana, namun bisa melakukan jihad yang lain seperti jihad dakwah dan jihad harta. Jihad dakwah yaitu ketika umat muslim membantu dalam menyiarkan berita nyata (tidak hoax) yang dialami warga palestina baik melalui media massa maupun media social. Sementara jihad dalam bentuk harta adalah ketika memberikan bantuan logistik kepada mereka.

“Dengan begitu, umat Muslim di Indonesia mampu membuat masyarakat disana merasa terbantu dan bahagia. Kami warga Palestina merasa memiliki saudara Muslim yang menguatkan dan mendukung jihad kami”, jelasnya.

Selain itu, Syekh yang purna menghafal Al-Quran diusia 14 tahun tersebut menghimbau agar tidak cepat mempercayai berita yang mengatakan bahwa Palestina saat ini baik-baik saja. Atau Zionis Israel bisa hidup berdampingan dengan warga Palestina bahkan mengizinkan dengan mudah untuk sholat di Masjid Al-Aqsha. Ia menegaskan, hari ini Palestina tetap dijajah dan warganya masih terus disiksa.

“Warga Palestina tidak bisa sholat dengan tenang di masjid Al-Aqsha Mubarok karena tetap dijaga ketat oleh para Tentara Zionis. Jika bapak ibu menonton berita tentang kebaikan Israel untuk mengizinkan sembarang orang masuk ke masjid Al-Aqsha maka itu hanyalah sebuah pencitraan untuk mendapatkan pujian dari dunia”, tegasnya.(Dhie)

TABLIGH AKBAR & IMTAQ SABTU PAGI

TABLIGH AKBAR & IMTAQ SABTU PAGI

Bismillah,
Assalamu’alaikum Wr Wb.

MARI HADIRI & SYIARKAN…

TABLIGH AKBAR PEMBUKAAN IMTAQ SABTU PAGI
BERSAMA
??‍♀??‍♀ *: *Syeikh Mahmud Said Kamal Al-Khoir. (IMAM MASJID GAZA PALESTINA)??‍♀??‍♀

? TEMA: INDONESIA UNTUK PALESTINA

? Sabtu, 5 Oktober 2019 M

⏰ PUKUL 08.00 s.d. 09.30 WITA

?Tempat: Masjid DAARUL ARQOM PWM NTB,

BERDASARKAN INSTRUKSI REKTOR UMMAT :
untuk kelancaran kegiatan dan sebagai bentuk akhlak memuliakan tamu/pemateri, maka seluruh civitas akademika UMMAT HARUS HADIR lebih awal (Pukul 07.30 WITA) & Membawa Infaq Terbaik untuk Palestina.

???

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya jalan menuju surga”. (HR. Tirmidzi)

???

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

UMMAT MENJADI LEMBAGA PENYELENGGARA DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH

UMMAT MENJADI LEMBAGA PENYELENGGARA DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH

MATARAM-Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, menegaskan bahwa terdapat lima dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial. Hal tersebut sejalan dengan tuntutan keterampilan di Abad 21 sekarang, yaitu kepala sekolah wajib menguasai keterampilan cara berfikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS).

Dalam rangka menumbuhkembangkan keterampilan dan kompetensi kepala sekolah, perlu dilakukan penguatan kompetensi melalui program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penguatan Kepala Sekolah. PP Nomor 19 Tahun 2017 Pasal 15 ayat 1 butir b Pasal 54 ayat 1 bahwa beban kerja kepala satuan pendidikan sepenuhnya untuk pelaksanaan tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.

Rektor UMMAT menjelaskan landasan diadakan Diklat Penguatan Kepala Sekolah ini yaitu berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah. Sehubungan dengan telah di tetapkannya Peraturan tersebut, maka pemerintah melalui satuan kerja dan LPD menyelenggarakan diklat penguatan kepala sekolah yang dibiayai dengan dana Bantuan Pemerintah (Banpem).

“Peningkatan kompetensi kepala sekolah melalui program diklat penguatan kepala sekolah merupakan program yang tidak dapat dihindari, karena itu untuk mengimbangi antara pelaksanaan tugas pokok dan tugas fungsi kepala sekolah”, jelas Dr. H. Arsyad.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan  Nomor 5497/B.B1.3/HK/2019 tanggal 29 Juli 2019, tentang Penetapan Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan yang Bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah Tahap 4, dan Surat Keputusan PPK LPPKS yang disahkan oleh KPA No. 3782/B.9.2/PR/1019 tanggal 20 Agustus 2019, tentang penetapan LPD, Universitas Muhammadiyah Mataram merupakan penerima Banpem penyelenggara diklat penguatan kepala sekolah di Nusa Tenggara Barat.

“Alhamdulillah UMMAT ditunjuk sebagai penerima dana bantuan pemerintah untuk menjadi lembaga penyelenggara diklat penguatan kepala sekolah di NTB”, tambahnya. 

Dr. Maemunah sebagai Ketua LPD UMMAT menerangkan bahwa penyelenggaraan kegiatan Diklat penguatan kepala sekolah akan diselenggarakan di lima (5) tempat yaitu Kabupaten Sumbawa, KSB, Kota Bima, Kota Mataram, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Masing-masing kabupaten/kota maupun provinsi memiliki jumlah sasaran kepala sekolah yang berbeda. Yaitu Kabupaten Sumbawa dengan 364 sasaran kepala sekolah, Kabupaten Sumbawa Barat dengan 37 sasaran kepala sekolah, Kota Bima dengan 73 sasaran kepala sekolah, Kota Mataram dengan 211 sasaran kepala sekolah, dan Provinsi Nusa Tenggara Baran dengan 236 sasaran kepala sekolah”, terangnya.

Lebih lanjut, Ketua LPD sekaligus Dekan FKIP UMMAT tersebut menyebutkan sasaran kepala sekolah antara kabupaten/kota maupun provinsi  didasarkan pada tingkat sekolah. “Untuk setiap kabupaten/kota sasarannya adalah kepala sekolah TK, SD dan SMP. Sedangkan Provinsi sasarannya adalah kepala sekolah SMA,SMK, dan  SLB”, imbuhnya.

Kegiatan yang bertujuan untuk memperdalam kemampuan Kepala Sekolah dalam memimpin dan mengelola satuan pendidikannya, serta memiliki performa sebagai Kepala Sekolah bagi seluruh warga sekolah tersebut akan dilaksanakan mulai September hingga November 2019.

Harapan terbesar penyelenggara kegiatan Diklat penguatan kepala sekolah tersebut adalah para kepala sekolah baik yang ada di kabupaten, kota, maupun provinsi memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas pokok dan tugas fungsinya. “Pada akhir kegiatan Diklat penguatan kepala sekolah dengan sasaran lima (5) kabupaten/kota, dan Propinsi, saya berharap seluruh peserta lulus dengan nilai minimal Cukup Memuaskan”, harapnya. (Dhie)

DEMI MEWUJUDKAN KEUANGAN YANG BERKELANJUTAN DAN STABIL, OJK NTB GANDENG UMMAT LAKUKAN TOT

DEMI MEWUJUDKAN KEUANGAN YANG BERKELANJUTAN DAN STABIL, OJK NTB GANDENG UMMAT LAKUKAN TOT

MATARAMOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melatih para trainers untuk sosialisasi cara pengelolaan keuangan. Kegiatan yang dihadiri sekitar lima belas perguruan tinggi (PT) yang ada di pulau Lombok dan pulau Sumbawa itu akan berlangsung selama tiga hari yakni 20 hingga 22 Agustus 2019. Masing-masing perguruan tinggi diminta mengirim sepuluh orang dosen/pengajar untuk menjadi peserta. Kegiatan tersebut merupakan training of trainers (ToT) bersertifikasi bagi para dosen dan akademisi perguruan tinggi.

“Kegiatan ToT yang melibatkan dosen/pengajar sebagai peserta dan calon trainers ini adalah langkah yang tepat sebab mereka dapat mengedukasi mahasiswa terkait masalah keuangan. Selanjutnya mahasiswalah yang akan menyebarluaskan informasi penting tersebut kepada masyarakat umum”, jelas Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd selaku Rektor UMMAT (20/8).

Harapannya, pemahaman tentang pengelolaan keuangan ini bisa tersebar luas kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan yang diadakan di kampus. “Kegiatan ToT ini cukup penting untuk diadakan karena melalui kegiatan seperti ini, peserta dalam hal ini dosen akan dilatih untuk menjadi instruktur masalah keuangan”, katanya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa informasi keuangan perlu diketahui dan dipahami khalayak. Sudah saatnya masyarakat diberi pengetahuan masalah mengelola keuangan. “Ini akan menjadi amanah kita bersama, bapak ibu yang hadir pada hari ini untuk menyampaikan kepada mahasiswa dan masyarakat terkait tata cara pengelolaan keuangan. Dengan demikian, masyarakat kita menjadi masyarakat yang tangguh dan dewasa dalam masalah keuangan”, tambahnya.

Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) NTB mengatakan bahwa secara umum OJK memiliki tugas untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan sektor jasa keuangan di Indonesia. Dengan begitu tugas dan amanat OJK NTB yaitu untuk menjaga stabilitas sistem keuangan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Kami berkomitmen untuk mewujudkan sektor jasa keuangan yang kokoh, stabil, tumbuh dengan sehat dan berperan optimal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat NTB”, tandas kepala OJK NTB, Farid Faletehan.

Dia peryaca bahwa dengan adanya pelatihan instruktur atau training of trainers tersebut, memudahkan OJK untuk mewujudkan cita-citanya yaitu masyarakat dapat mengelola keuangan dengan baik. Adapun langkah yang ditempuh yakni merubah mindset masyarakat. Saat keuangan membaik atau stabil, masyarakat harus berpikir untuk saving bila perlu untuk investing sehingga ketika keuangan berada pada titik yang lemah masyarakat tidak kesusahan, paling tidak dalam memenuhi kebutuhan primernya.

“Kami berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi pengelolaan keuangan agar tumbuh keuangan yang berkelanjutan dan stabil bagi masyarakat NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya”, tegasnya. (Dhie)