Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menunjukkan komitmen dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman, khususnya di era globalisasi dan persaingan pasar kerja yang semakin kompetitif. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Mahasiswa UMMAT Expo #2, yang menjadi ajang pamer karya, unjuk inovasi, sekaligus ruang belajar berwirausaha bagi mahasiswa lintas fakultas.
Puncak acara expo yang digelar di halaman Kampus UMMAT pada Kamis (19/6/2025) sore kemarin terasa istimewa dengan hadirnya Rian Fahardhi, influencer muda yang kini dikenal luas sebagai “Presiden Gen Z”. Sosok Rian menjadi magnet tersendiri, menarik ratusan mahasiswa UMMAT untuk hadir langsung dalam Interactive Talkshow bertema “Peran Gen Z Menghadapi Tantangan Global”.
Dalam talkshow interaktifnya, Rian Fahardhi membagikan pengalaman pribadi, kisah jatuh bangun membangun komunitas Distrik Berisik dan Sekolah Tanah Air, hingga tips praktis untuk tetap relevan di era digital. Ia menekankan pentingnya generasi muda untuk berani tampil, menjadi kreator, dan menjadi pembeda.
“Kita ini generasi yang paling banyak jumlahnya. Tapi apa kita punya dampak? Generasi muda harus jadi sumber solusi. Suara kalian punya nilai. Jangan hanya diam, jadilah penggerak perubahan di mana pun kalian berada”, tegas Rian diiringi tepuk tangan meriah para mahasiswa.
Lebih dari sekadar motivasi, Rian juga mendorong mahasiswa untuk aktif mengasah kreativitas melalui berbagai platform. “Gunakan media sosial bukan hanya untuk konsumsi hiburan. Kalian bisa belajar, berkarya, membangun portofolio, bahkan membangun usaha dari situ. Temukan panggungmu sendiri!”tambahnya memacu semangat peserta.
Keseruan puncak expo pun makin terasa dengan berbagai agenda pendukung, di antaranya pembagian doorprize untuk peserta yang beruntung, serta pengumuman stan terbaik hasil penilaian panitia selama tiga hari.
Adapun hasil pengumuman juara stan terbaik Mahasiswa Ummat Expo #2 adalah sebagai berikut: Juara 1 diraih oleh S1 Prodi Tambang, dengan inovasi teknologi penambangan ramah lingkungan. Juara 2 diraih oleh Podcash KPI, stan kreatif dari mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan konsep podcast live. Juara 3 diraih oleh Fakultas Pertanian yang menampilkan beragam produk pertanian organik hasil riset mahasiswa. Juara Favorit diraih oleh Detoks Drink Fakultas Ilmu Kesehatan, minuman herbal modern hasil kreasi mahasiswa FIK yang laris manis dipesan pengunjung.
Ketua Panitia, Drs. Amil, MM., menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya expo kedua ini. “Antusiasme mahasiswa luar biasa, melebihi ekspektasi kami. Expo ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi menjadi laboratorium mini bagi mahasiswa untuk belajar berjualan, negosiasi, membangun jejaring bisnis, serta menumbuhkan mental wirausaha sejak di bangku kuliah. Harapan kami, semangat berwirausaha ini terus terjaga meski expo sudah selesai”, ujarnya.
Amil juga mengucapkan terima kasih kepada para sponsor, terutama Bank Indonesia yang berperan sebagai platinum sponsor dengan kontribusi sebesar Rp25 juta. Tidak ketinggalan sponsor lain seperti Bank NTB Syariah, BPJS Ketenagakerjaan, BTN Syariah, PELINDO, Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Dinas Perdagangan Kota Mataram, dan QRIS, yang turut membantu suksesnya gelaran Mahasiswa Ummat Expo #2.
Sementara itu, Wakil Rektor II UMMAT, Ir. Asmawati, MP., yang hadir mewakili Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., mengungkapkan rasa bangga dan harapannya kepada para mahasiswa.
“Alhamdulillah, Mahasiswa Ummat Expo #2 berjalan lancar dan penuh makna. Ini menjadi bukti bahwa mahasiswa kita memiliki semangat dan potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja. Apalagi ditambah dengan motivasi langsung dari ‘Presiden Gen Z’ kita hari ini, semoga semakin membakar semangat berprestasi dan berwirausaha”, ungkapnya.
Di akhir sambutan, Asmawati turut menegaskan kembali kutipan pesan Rian Fahardhi: “Pintar saja tidak cukup. Harus mampu menyampaikan gagasan, bersosialisasi, dan menjalin relasi. Jangan pernah takut mencoba, jangan mudah putus asa, dan terus belajar di mana pun kalian berada”.
Dengan berakhirnya Mahasiswa Ummat Expo #2, Universitas Muhammadiyah Mataram berharap momentum ini menjadi tonggak baru lahirnya entrepreneur muda yang berdaya saing, inovatif, dan siap menaklukkan tantangan global. (HUMAS UMMAT)
Surakarta, 14 Mei 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melakukan kunjungan studi tiru ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam rangka penguatan tata kelola penjaminan mutu, integrasi sistem informasi, dan pengembangan layanan kemahasiswaan. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Induk Siti Walidah UMS ini menjadi bagian dari upaya strategis mempererat sinergi antarperguruan tinggi Muhammadiyah menuju tata kelola kampus yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
Rombongan UMMAT yang dipimpin langsung oleh Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., terdiri atas tujuh delegasi dari unit-unit strategis seperti Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD), serta Bidang Kemahasiswaan dan Akademik. Rombongan disambut secara resmi oleh Wakil Rektor III UMS, Prof. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., bersama jajaran pimpinan unit kerja terkait di lingkungan UMS.
Prof. Ihwan menyampaikan apresiasi atas kepercayaan UMMAT kepada UMS sebagai mitra studi tiru dan menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi Muhammadiyah dalam menghadapi dinamika dunia pendidikan tinggi. “Kami menyambut baik kunjungan UMMAT sebagai langkah strategis untuk saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam tata kelola universitas. Sinergi ini menjadi wujud nyata dari semangat fastabiqul khairat di lingkungan persyarikatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Erwin menegaskan bahwa UMMAT saat ini tengah menjalankan transformasi besar-besaran di bidang akademik dan tata kelola kelembagaan. “Salah satu fokus utama kami adalah pembenahan sistem informasi akademik, penjaminan mutu internal, serta peningkatan layanan kemahasiswaan berbasis digital dengan target meraih akreditasi institusi unggul pada tahun 2026. Kami ingin belajar langsung dari UMS yang telah lebih dulu menata sistem tersebut secara sistematis dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kegiatan studi tiru terbagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama menampilkan pemaparan dari Ketua LPM UMS mengenai sistem penjaminan mutu internal berbasis SPMI, pelaksanaan audit mutu internal, serta strategi integrasi sistem mutu dengan pelaporan akreditasi nasional. Sesi kedua berfokus pada presentasi dan diskusi bersama Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UMS, membahas pengembangan sistem informasi kampus berbasis dashboard, sinkronisasi data akademik dan kemahasiswaan, serta digitalisasi layanan berbasis pengalaman pengguna (user experience).
Tidak hanya mengikuti paparan, delegasi UMMAT juga berkesempatan mengunjungi sejumlah unit strategis seperti UPT TIPD, Pusat Layanan Mahasiswa, dan Command Center UMS untuk menyaksikan langsung implementasi sistem informasi secara real-time dan terintegrasi.
Kepala LPM UMMAT yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa UMS telah menjadi inspirasi dalam membangun budaya mutu kampus secara menyeluruh dan berkelanjutan. “Kami mendapatkan banyak insight terkait pengelolaan data mutu, perencanaan strategis berbasis evaluasi diri, serta bagaimana melibatkan seluruh sivitas akademika dalam proses peningkatan mutu,” ujarnya.
Kunjungan ini juga memperkuat kerja sama yang telah terjalin sebelumnya antara UMMAT dan UMS, terutama dalam pendampingan pendirian Fakultas Kedokteran UMMAT. Kedua pihak sepakat untuk terus memperluas ruang kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan institusi. “Harapan kami, sinergi ini bisa melahirkan ekosistem pendidikan tinggi Muhammadiyah yang kuat, saling mendukung, dan mampu menjawab tantangan zaman,” tutup Dr. Erwin (HUMAS UMMAT).
Mataram,Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Kelas Risetnya, sukses menorehkan prestasi akademik dengan menyelenggarakan Islamic International Conference on Education, Communication, and Economics (IICECE) 2025. Konferensi perdana ini mengusung tema besar “Integrating Islamic Values in Digital Education, Strategic Communication, and Economic Development for a Sustainable Future” dan menjadi ajang intelektual bergengsi yang mempertemukan para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025 ini menghadirkan empat narasumber ahli yang dikenal secara internasional, yakni: Prof. Dr. Badlihisham Bin Mohd Nasir (Universiti Teknologi Malaysia), Dr. Hafiza Abas (Universiti Teknologi Malaysia), Dr. Mukhlisin, M.Si (Universitas Muhammadiyah Mataram), dan Hasrat Usman Mashwani, Ph.D (Sayed Jamaluddin Afghani University, Afghanistan).
Pembina Kelas Riset FAI UMMAT, Dr. Mappanyompa, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pelaksanaan konferensi internasional ini. Ia menyebut bahwa konferensi ini merupakan momentum penting dalam memperkuat kontribusi UMMAT di panggung akademik global.
“Kegiatan ini adalah tonggak penting bagi kami. Ia menjadi wadah mempertemukan pemikir dari berbagai negara dan latar belakang, membuka ruang bagi dialog yang konstruktif terkait isu-isu kritis dalam pendidikan, komunikasi, dan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam,” ujarnya penuh semangat.
Lebih lanjut, Dr. Mappanyompa menekankan pentingnya menjadikan konferensi ini sebagai sarana untuk mendorong lahirnya riset-riset inovatif dan aplikatif yang solutif terhadap berbagai tantangan global umat Islam dewasa ini. “Konferensi ini harus menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong penelitian yang lebih inovatif dan aplikatif di bidang-bidang yang diangkat. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan merumuskan solusi untuk tantangan yang dihadapi umat,” ungkapnya.
Salah satu capaian penting dari konferensi ini adalah dibukanya jejaring akademik yang luas lintas institusi dan negara. Hal ini diyakini akan memberi dampak besar dalam memperkuat kapasitas penelitian dan pengembangan program kolaboratif di masa mendatang.
“Penting bagi kita untuk memanfaatkan momentum ini untuk membangun jaringan yang lebih luas. Kolaborasi global akan membuka berbagai kemungkinan penelitian dan pengembangan yang lebih efektif,” imbuhnya.
Konferensi ini juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk turut berpartisipasi aktif melalui sesi tanya jawab, diskusi kelompok, dan presentasi riset. Antusiasme para mahasiswa FAI UMMAT terlihat dari keaktifan mereka dalam merespons pemaparan para narasumber.
“Saya ingin mendorong para mahasiswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan seminar dan diskusi. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar langsung dari para ahli dan praktisi,” tambahnya.
Ia juga menegaskan pentingnya evaluasi berkelanjutan dari setiap kegiatan akademik yang diselenggarakan, guna meningkatkan kualitas dan dampaknya ke depan. “Setiap kegiatan harus dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan area yang perlu diperbaiki. Marilah kita ambil pelajaran dari konferensi ini untuk menyempurnakan acara-acara mendatang, memastikan setiap konferensi semakin berguna dan berpengaruh,” tegasnya.
Dr. Mappanyompa juga menegaskan pentingnya ketulusan dalam menuntut ilmu. Ia mengajak seluruh peserta untuk tetap menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan dalam setiap proses keilmuan dan pengabdian. “Mari kita berupaya untuk tidak hanya mengejar pencapaian akademis, tetapi juga berkontribusi pada kebaikan umat dengan menerapkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dalam setiap aspek penelitian dan pengajaran kita,” tutupnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, Koordinator Komisariat (KOORKOM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam meneguhkan identitas kampus Islami melalui pelaksanaan seminar keagamaan bertajuk “Manifestasi Islam Rahmatan Lil Alamin”. Seminar ini berlangsung pada Senin, 28 April 2025, dan sukses menghadirkan dua narasumber pakar di bidang keislaman dan kemuhammadiyahan, yaitu Prof. Dr. Abdul Malik, M.Ag., M.Pd. (Kaprodi S3 Studi Islam UIN Mataram) dan Dr. Syafril, M.Pd. (Ketua Forum Keluarga Alumni IMM – FOKAL IMM).
Acara yang digelar di Aula UMMAT ini bertujuan menginternalisasi nilai-nilai Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, serta menginspirasi mahasiswa agar menjadikan nilai tersebut sebagai pijakan dalam kehidupan akademik maupun sosial.
Ketua KOORKOM IMM UMMAT, Zainul Arifin, menyampaikan bahwa IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki tanggung jawab besar dalam melakukan proses islamisasi kampus secara holistik dan berkelanjutan. “IMM adalah barisan terdepan dalam mentransformasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di kampus. Seminar ini menjadi bukti nyata dari komitmen kami meneruskan perjuangan Wakil Rektor IV UMMAT dalam menghidupkan atmosfer kampus yang Islami, humanis, dan berkemajuan,” tegas Zainul.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar menjadi forum ilmiah, tetapi juga sebagai sumber energi spiritual bagi para mahasiswa dan ketua lembaga mahasiswa agar menjadi teladan dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam di tengah tantangan zaman. “Harapan kami, kegiatan ini menjadi titik awal munculnya spirit baru di kalangan mahasiswa. Meski tidak semua dapat hadir, semoga mereka yang mengikuti dapat menjadi agen penyebar semangat Islam rahmatan lil alamin. Kita semua ingin UMMAT maju, dan berkemajuan itu dimulai dari hal sederhana: memperbaiki akhlak dan menumbuhkan semangat keilmuan,” tambahnya.
Dalam pemaparan materinya, Prof. Dr. Abdul Malik menekankan bahwa Islam rahmatan lil alamin bukan hanya slogan, tetapi merupakan manifestasi dari ajaran Islam yang mengedepankan cinta, kasih sayang, keadilan, dan penghargaan terhadap sesama makhluk. Ia mengajak para mahasiswa untuk memahami Islam secara mendalam dan tidak terjebak dalam simbol-simbol belaka. “Islam adalah agama yang membawa pesan-pesan kedamaian, keadilan, dan keseimbangan. Mahasiswa sebagai generasi intelektual harus menjadi penggerak Islam yang tidak hanya taat dalam ritual, tetapi juga aktif dalam sosial, moderat dalam pandangan, dan cerdas dalam menyampaikan dakwah,” jelas Prof. Malik.
Sementara itu, Dr. Syafril, sebagai Ketua FOKAL IMM, mengajak para kader IMM untuk menjadikan keislaman dan keilmuan sebagai dua sayap perjuangan. Ia menekankan pentingnya kader IMM untuk tampil sebagai pemimpin yang unggul dalam moral, berwawasan luas, serta memiliki sensitivitas terhadap persoalan umat dan bangsa.
“IMM bukan sekadar organisasi mahasiswa. IMM adalah kawah candradimuka kader umat. Dari IMM lahir pemimpin-pemimpin yang mampu membawa Islam rahmatan lil alamin dalam praktik kehidupan nyata, bukan hanya dalam ceramah,” tandasnya.
Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif KOORKOM IMM dalam menyelenggarakan seminar ini. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah maju dalam memperkuat identitas keislaman kampus dan membentuk karakter mahasiswa yang religius dan progresif. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Mahasiswa harus sering-sering bermuzakarah, berdiskusi, dan memperkaya pengetahuan mereka tentang Islam dan keilmuan lainnya. Dunia semakin global dan kompleks, maka mahasiswa perlu memperkuat fondasi nilai dan pengetahuan,” ungkap Dr. Zaenuddin.
Ia berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus dilanjutkan dalam berbagai bentuk, baik seminar, diskusi rutin, pelatihan, maupun gerakan sosial keumatan yang melibatkan lebih banyak mahasiswa. “Semoga dari kegiatan ini, mahasiswa semakin memahami Islam yang humanis, dinamis, dan membahagiakan, sehingga dapat menjadi agen perubahan yang membawa keberkahan bagi kampus, masyarakat, dan bangsa,” pungkasnya.
Dengan semangat Islam Rahmatan Lil Alamin, KOORKOM IMM UMMAT membuktikan bahwa mereka tidak hanya berbicara soal perubahan, tetapi menjadi bagian dari perubahan itu sendiri (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatat tonggak sejarah baru dalam kiprahnya sebagai perguruan tinggi Islam berkemajuan di wilayah timur Indonesia. Pada Jumat, 19 April 2025, UMMAT secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) pendirian Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Denpasar.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I. Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU, ASEAN.Eng., kepada Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., dalam sebuah acara penuh khidmat yang berlangsung di Gedung Fakultas Kedokteran UMMAT dan disaksikan oleh jajaran pimpinan universitas, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, serta tim pembentukan Fakultas Kedokteran UMMAT.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas keluarnya SK ini, yang telah dinantikan dengan penuh harapan oleh seluruh sivitas akademika. “Alhamdulillah, hari ini merupakan hari bersejarah bagi kita semua. SK pendirian Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter dari LLDikti Wilayah VIII akhirnya resmi diserahkan. Dengan keluarnya SK ini, maka kita sudah dapat membuka Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Fakultas Kedokteran. Terima kasih kami sampaikan kepada LLDikti Wilayah VIII, PWM NTB, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dan mendukung terwujudnya program ini. Prosesnya relatif cepat, hanya memakan waktu sekitar lima bulan sejak pengajuan, dan ini merupakan buah dari kerja kolaboratif yang luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rektor UMMAT juga menekankan bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran merupakan langkah strategis universitas dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan akses pendidikan kedokteran yang unggul dan terjangkau, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya.
Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I. Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU, ASEAN.Eng., memberikan apresiasi atas komitmen dan kesiapan UMMAT dalam memenuhi seluruh persyaratan pendirian program studi baru ini. “Kami dari LLDikti Wilayah VIII mengucapkan selamat dan sukses atas terbitnya SK pendirian Fakultas Kedokteran di UMMAT. Ini merupakan wujud kepercayaan negara kepada institusi pendidikan tinggi yang memiliki visi kuat dalam membangun sumber daya manusia Indonesia. Fakultas Kedokteran ini tidak hanya menjadi kebanggaan UMMAT, tetapi juga menjadi harapan bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pendidikan dokter yang profesional dan berintegritas,” tuturnya.
Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag., turut menyampaikan rasa syukur dan harapan besar terhadap keberadaan Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW sebagai pengingat spiritual bagi seluruh yang hadir. “Nabi Muhammad SAW ketika mendengar berita gembira beliau mengucapkan Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmush shalihat – Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya semua kebaikan menjadi sempurna. Fakultas Kedokteran ini merupakan amal usaha baru Muhammadiyah yang di dalamnya tidak hanya terdapat aspek ideologis dan dakwah, tetapi juga aspek perniagaan. Kita harus menjaga agar ruh dakwah tetap hidup dalam pelaksanaan program ini. FK bukan hanya tempat mendidik dokter, tetapi juga ruang dakwah dan pengabdian umat,” tegasnya.
Dalam momentum yang penuh makna ini, seluruh sivitas akademika UMMAT menyambut dengan antusias dan siap menjalankan amanah besar dalam membangun Fakultas Kedokteran yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, profesionalisme, serta semangat pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, UMMAT berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan kedokteran yang berkualitas, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan keilmuan berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.
Dengan diterbitkannya SK ini, UMMAT secara resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter mulai tahun akademik 2025/2026. Kehadiran Fakultas Kedokteran UMMAT diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan akses pendidikan dokter di NTB dan mampu melahirkan tenaga medis yang unggul, humanis, serta mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram, 18 April 2025 – Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Auditorium Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), saat civitas akademika, pimpinan, tokoh masyarakat, dan mitra strategis berkumpul dalam kegiatan Halal Bihalal 1446 H. Acara ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi pasca-Ramadhan, tetapi juga menjadi panggung penting bagi UMMAT dalam mengumumkan berbagai capaian monumental dan langkah-langkah besar yang menandai kemajuan perguruan tinggi ini.
Acara berlangsung meriah dengan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., tokoh nasional dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah; Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mewakili Gubernur NTB; Ketua Pimpinan Wikayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. H. Falahuddin; Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abas, M.Si; Pimpinan Bank Danamon Wilayah NTB, serta jajaran Mantan Rektor, Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, Dekan, Dosen, Mahasiswa, dan Mitra kerja sama.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kehadiran para tokoh dan undangan, serta menjelaskan bahwa Halal Bihalal ini bukan hanya sebagai bentuk perayaan spiritual, tetapi juga momen penguatan ukhuwah dan sinergi antar elemen UMMAT dan masyarakat luas.
Rektor menjelaskan, sebanyak 50 mahasiswa akan diterima pada angkatan perdana Fakultas Kedokteran UMMAT, dengan biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibanding perguruan tinggi lain. Bahkan, kabar baik ini sudah menyebar luas hingga ke luar daerah, termasuk Pulau Jawa. Meski demikian, UMMAT tetap berkomitmen menjaga kualitas dan proses seleksi agar menghasilkan lulusan terbaik.
“Fakultas Kedokteran UMMAT hadir dengan komitmen menjaga mutu dan akreditasi. Sebab kualitas yang tidak terjaga akan berdampak pada kepercayaan publik. Alhamdulillah, saat ini UMMAT berada di posisi kedua di NTB dalam peringkat Webometrics,” ujar Rektor dengan bangga.
Ia menambahkan, UMMAT kini telah memiliki dua guru besar dan direncanakan akan bertambah dalam waktu dekat. Keberadaan Fakultas Kedokteran ini diyakini menjadi tonggak kemajuan baru bagi UMMAT, yang tetap menjaga stabilitas keuangan meskipun membuka program studi yang menuntut fasilitas dan sumber daya yang besar.
“Berkembangnya UMMAT tak lepas dari doa dan dukungan semua pihak, khususnya dari PWM, PDM, hingga ranting di seluruh NTB. Bahkan, saat ini UMMAT mulai diminati mahasiswa asing, ada 22 calon mahasiswa dari luar negeri yang sudah mendaftar. Ini adalah langkah menuju perguruan tinggi unggul,” tambah Rektor.
Menariknya, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UMMAT dan Bank Danamon Wilayah NTB. Penandatanganan ini menjadi simbol kerja sama strategis dalam bidang penguatan layanan keuangan kampus, literasi keuangan mahasiswa, serta dukungan perbankan untuk pengembangan unit usaha dan program kewirausahaan berbasis teknologi yang digalakkan oleh UMMAT. “Kami menyambut baik sinergi ini, karena dunia pendidikan dan dunia keuangan harus berkolaborasi untuk membentuk generasi muda yang siap secara akademik dan finansial,” ujar perwakilan Bank Danamon.
Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M. Ag., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat dan progresif UMMAT dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran. Ia menilai hadirnya fakultas tersebut sebagai jawaban atas kebutuhan tenaga medis berkualitas di NTB dan sebagai bukti nyata kiprah Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB atas dukungan administratif dan moril yang tak ternilai selama proses pendirian fakultas ini,” ungkapnya.
Tak lupa, Dr. Falahuddin juga mengingatkan pentingnya melestarikan tradisi Halal Bihalal sebagai budaya Muhammadiyah yang telah menjadi jembatan pemersatu umat. Ia menuturkan bahwa tradisi ini berakar dari semangat rekonsiliasi kebangsaan yang diperkenalkan oleh KH. Wahab Chasbullah dan diadopsi dalam praktik kenegaraan sejak era Presiden Soekarno.
Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan atas kontribusi UMMAT dalam membangun peradaban pendidikan di NTB. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi mendukung penuh pengembangan UMMAT, khususnya pendirian Fakultas Kedokteran, karena sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di daerah.
Puncak acara diisi dengan tausiah kebangsaan dan keumatan dari Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., dalam paparannya, beliau mengingatkan bahwa pendidikan tinggi Islam harus menjadi garda terdepan dalam memperkuat nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebangsaan. “UMMAT harus menjadi pusat intelektual yang tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga membentuk manusia unggul dan berkarakter. Inilah tanggung jawab perguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun bangsa,” tegasnya.
Suasana semakin mengharukan saat memasuki sesi pelepasan jamaah haji dosen UMMAT. Para dosen yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini dilepas secara resmi oleh Ketua PWM NTB dan Rektor dengan doa dan harapan agar diberi kesehatan dan keselamatan. Pelepasan ini menjadi simbol penguatan spiritualitas di lingkungan akademik UMMAT, yang senantiasa menempatkan nilai-nilai agama sebagai fondasi utama dalam setiap langkah.
Acara ditutup dengan ramah tamah dan jabat tangan penuh kehangatan antar hadirin, yang menandai kuatnya semangat persaudaraan di lingkungan UMMAT. Kehadiran para tokoh nasional, pimpinan daerah, mitra strategis, serta civitas akademika menunjukkan bahwa UMMAT terus tumbuh menjadi perguruan tinggi yang dinamis, terbuka, dan progresif, siap menghadapi tantangan zaman sekaligus memperluas pengaruhnya di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.
Dengan langkah besar ini, UMMAT menegaskan diri sebagai kampus Islami yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga kokoh dalam jalinan ukhuwah, spiritualitas, dan kontribusi untuk umat dan bangsa (HUMAS UMMAT).