UMMAT Resmi Terima SK Pendirian Fakultas Kedokteran, Momentum Sejarah Menuju Kampus Kesehatan Berkemajuan

UMMAT Resmi Terima SK Pendirian Fakultas Kedokteran, Momentum Sejarah Menuju Kampus Kesehatan Berkemajuan

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT)  kembali mencatat tonggak sejarah baru dalam kiprahnya sebagai perguruan tinggi Islam berkemajuan di wilayah timur Indonesia. Pada Jumat, 19 April 2025, UMMAT secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) pendirian Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Denpasar.

SK tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I. Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU, ASEAN.Eng., kepada Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., dalam sebuah acara penuh khidmat yang berlangsung di Gedung Fakultas Kedokteran UMMAT dan disaksikan oleh jajaran pimpinan universitas, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, serta tim pembentukan Fakultas Kedokteran UMMAT.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas keluarnya SK ini, yang telah dinantikan dengan penuh harapan oleh seluruh sivitas akademika. “Alhamdulillah, hari ini merupakan hari bersejarah bagi kita semua. SK pendirian Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter dari LLDikti Wilayah VIII akhirnya resmi diserahkan. Dengan keluarnya SK ini, maka kita sudah dapat membuka Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Fakultas Kedokteran. Terima kasih kami sampaikan kepada LLDikti Wilayah VIII, PWM NTB, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dan mendukung terwujudnya program ini. Prosesnya relatif cepat, hanya memakan waktu sekitar lima bulan sejak pengajuan, dan ini merupakan buah dari kerja kolaboratif yang luar biasa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor UMMAT juga menekankan bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran merupakan langkah strategis universitas dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan akses pendidikan kedokteran yang unggul dan terjangkau, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya.

Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I. Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU, ASEAN.Eng., memberikan apresiasi atas komitmen dan kesiapan UMMAT dalam memenuhi seluruh persyaratan pendirian program studi baru ini. “Kami dari LLDikti Wilayah VIII mengucapkan selamat dan sukses atas terbitnya SK pendirian Fakultas Kedokteran di UMMAT. Ini merupakan wujud kepercayaan negara kepada institusi pendidikan tinggi yang memiliki visi kuat dalam membangun sumber daya manusia Indonesia. Fakultas Kedokteran ini tidak hanya menjadi kebanggaan UMMAT, tetapi juga menjadi harapan bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pendidikan dokter yang profesional dan berintegritas,” tuturnya.

Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag., turut menyampaikan rasa syukur dan harapan besar terhadap keberadaan Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW sebagai pengingat spiritual bagi seluruh yang hadir. “Nabi Muhammad SAW ketika mendengar berita gembira beliau mengucapkan Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmush shalihat – Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya semua kebaikan menjadi sempurna. Fakultas Kedokteran ini merupakan amal usaha baru Muhammadiyah yang di dalamnya tidak hanya terdapat aspek ideologis dan dakwah, tetapi juga aspek perniagaan. Kita harus menjaga agar ruh dakwah tetap hidup dalam pelaksanaan program ini. FK bukan hanya tempat mendidik dokter, tetapi juga ruang dakwah dan pengabdian umat,” tegasnya.

Dalam momentum yang penuh makna ini, seluruh sivitas akademika UMMAT menyambut dengan antusias dan siap menjalankan amanah besar dalam membangun Fakultas Kedokteran yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, profesionalisme, serta semangat pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, UMMAT berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan kedokteran yang berkualitas, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan keilmuan berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.

Dengan diterbitkannya SK ini, UMMAT secara resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter mulai tahun akademik 2025/2026. Kehadiran Fakultas Kedokteran UMMAT diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan akses pendidikan dokter di NTB dan mampu melahirkan tenaga medis yang unggul, humanis, serta mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat (HUMAS UMMAT).

UMMAT Rayakan Halal Bihalal Penuh Makna: Hadirkan Prof. Din Syamsuddin dan Resmikan Penerimaan Mahasiswa Perdana Fakultas Kedokteran

UMMAT Rayakan Halal Bihalal Penuh Makna: Hadirkan Prof. Din Syamsuddin dan Resmikan Penerimaan Mahasiswa Perdana Fakultas Kedokteran

Mataram, 18 April 2025 – Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Auditorium Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), saat civitas akademika, pimpinan, tokoh masyarakat, dan mitra strategis berkumpul dalam kegiatan Halal Bihalal 1446 H. Acara ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi pasca-Ramadhan, tetapi juga menjadi panggung penting bagi UMMAT dalam mengumumkan berbagai capaian monumental dan langkah-langkah besar yang menandai kemajuan perguruan tinggi ini.

Acara berlangsung meriah dengan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., tokoh nasional dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah; Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mewakili Gubernur NTB; Ketua Pimpinan Wikayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. H. Falahuddin; Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abas, M.Si; Pimpinan Bank Danamon Wilayah NTB, serta jajaran Mantan Rektor, Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, Dekan, Dosen, Mahasiswa, dan Mitra kerja sama.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kehadiran para tokoh dan undangan, serta menjelaskan bahwa Halal Bihalal ini bukan hanya sebagai bentuk perayaan spiritual, tetapi juga momen penguatan ukhuwah dan sinergi antar elemen UMMAT dan masyarakat luas.

Rektor menjelaskan, sebanyak 50 mahasiswa akan diterima pada angkatan perdana Fakultas Kedokteran UMMAT, dengan biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibanding perguruan tinggi lain. Bahkan, kabar baik ini sudah menyebar luas hingga ke luar daerah, termasuk Pulau Jawa. Meski demikian, UMMAT tetap berkomitmen menjaga kualitas dan proses seleksi agar menghasilkan lulusan terbaik.

“Fakultas Kedokteran UMMAT hadir dengan komitmen menjaga mutu dan akreditasi. Sebab kualitas yang tidak terjaga akan berdampak pada kepercayaan publik. Alhamdulillah, saat ini UMMAT berada di posisi kedua di NTB dalam peringkat Webometrics,” ujar Rektor dengan bangga.

Ia menambahkan, UMMAT kini telah memiliki dua guru besar dan direncanakan akan bertambah dalam waktu dekat. Keberadaan Fakultas Kedokteran ini diyakini menjadi tonggak kemajuan baru bagi UMMAT, yang tetap menjaga stabilitas keuangan meskipun membuka program studi yang menuntut fasilitas dan sumber daya yang besar.

“Berkembangnya UMMAT tak lepas dari doa dan dukungan semua pihak, khususnya dari PWM, PDM, hingga ranting di seluruh NTB. Bahkan, saat ini UMMAT mulai diminati mahasiswa asing, ada 22 calon mahasiswa dari luar negeri yang sudah mendaftar. Ini adalah langkah menuju perguruan tinggi unggul,” tambah Rektor.

Menariknya, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UMMAT dan Bank Danamon Wilayah NTB. Penandatanganan ini menjadi simbol kerja sama strategis dalam bidang penguatan layanan keuangan kampus, literasi keuangan mahasiswa, serta dukungan perbankan untuk pengembangan unit usaha dan program kewirausahaan berbasis teknologi yang digalakkan oleh UMMAT. “Kami menyambut baik sinergi ini, karena dunia pendidikan dan dunia keuangan harus berkolaborasi untuk membentuk generasi muda yang siap secara akademik dan finansial,” ujar perwakilan Bank Danamon.

Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M. Ag., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat dan progresif UMMAT dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran. Ia menilai hadirnya fakultas tersebut sebagai jawaban atas kebutuhan tenaga medis berkualitas di NTB dan sebagai bukti nyata kiprah Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB atas dukungan administratif dan moril yang tak ternilai selama proses pendirian fakultas ini,” ungkapnya.

Tak lupa, Dr. Falahuddin juga mengingatkan pentingnya melestarikan tradisi Halal Bihalal sebagai budaya Muhammadiyah yang telah menjadi jembatan pemersatu umat. Ia menuturkan bahwa tradisi ini berakar dari semangat rekonsiliasi kebangsaan yang diperkenalkan oleh KH. Wahab Chasbullah dan diadopsi dalam praktik kenegaraan sejak era Presiden Soekarno.

Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan atas kontribusi UMMAT dalam membangun peradaban pendidikan di NTB. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi mendukung penuh pengembangan UMMAT, khususnya pendirian Fakultas Kedokteran, karena sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di daerah.

Puncak acara diisi dengan tausiah kebangsaan dan keumatan dari Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., dalam paparannya, beliau mengingatkan bahwa pendidikan tinggi Islam harus menjadi garda terdepan dalam memperkuat nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebangsaan. “UMMAT harus menjadi pusat intelektual yang tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga membentuk manusia unggul dan berkarakter. Inilah tanggung jawab perguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun bangsa,” tegasnya.

Suasana semakin mengharukan saat memasuki sesi pelepasan jamaah haji dosen UMMAT. Para dosen yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini dilepas secara resmi oleh Ketua PWM NTB dan Rektor dengan doa dan harapan agar diberi kesehatan dan keselamatan. Pelepasan ini menjadi simbol penguatan spiritualitas di lingkungan akademik UMMAT, yang senantiasa menempatkan nilai-nilai agama sebagai fondasi utama dalam setiap langkah.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan jabat tangan penuh kehangatan antar hadirin, yang menandai kuatnya semangat persaudaraan di lingkungan UMMAT. Kehadiran para tokoh nasional, pimpinan daerah, mitra strategis, serta civitas akademika menunjukkan bahwa UMMAT terus tumbuh menjadi perguruan tinggi yang dinamis, terbuka, dan progresif, siap menghadapi tantangan zaman sekaligus memperluas pengaruhnya di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.

Dengan langkah besar ini, UMMAT menegaskan diri sebagai kampus Islami yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga kokoh dalam jalinan ukhuwah, spiritualitas, dan kontribusi untuk umat dan bangsa (HUMAS UMMAT).

Prodi S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan FIK UMMAT Raih Akreditasi Baik Sekali dari LAM-PTKes

Prodi S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan FIK UMMAT Raih Akreditasi Baik Sekali dari LAM-PTKes

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan berkualitas, khususnya di bidang kesehatan. Program Studi S1 Kebidanan dan Program Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), sukses meraih predikat Akreditasi Baik Sekali dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). Pencapaian ini tertuang dalam Surat Keputusan LAM-PTKes No: 0363/LAM-PTKes/Akr/Sar/III/2025 untuk S1 Kebidanan dan No: 0364/LAM-PTKes/Akr/Sar/III/2025 untuk Profesi Bidan, yang ditetapkan pada 6 April 2025.

Dekan FIK UMMAT, Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm., Klin., mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian ini. “Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur kami menerima hasil akreditasi ini. Ini merupakan buah dari kerja keras, kekompakan, dan komitmen tinggi seluruh tim akreditasi dari kedua program studi kami. Status akreditasi kami meningkat dari ‘Baik’ menjadi ‘Baik Sekali’, dan ini menjadi pencapaian strategis yang sangat berarti,” ujarnya.

Beliau juga menambahkan bahwa proses reakreditasi telah dirancang sejak awal tahun 2024 dan dilaksanakan secara bertahap dan sistematis. Proses dimulai dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi/Surveilans yang dilakukan LAM-PTKes pada Juni 2024 sebagai syarat pengajuan reakreditasi. Setelah itu, tim menyusun borang akreditasi berbasis 9 kriteria, mulai dari kualitas SDM, kurikulum, sistem penjaminan mutu internal, hingga ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran dan praktik.

“Kami menyiapkan segala dokumen pendukung dan bukti fisik mulai dari laboratorium, ruang kuliah, hingga jaringan kemitraan praktik lapangan dengan rumah sakit, puskesmas, bidan praktik mandiri, klinik, serta pengabdian kepada masyarakat. Semua kami siapkan dengan sungguh-sungguh demi memberikan yang terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat,” tambahnya.

Capaian ini semakin membanggakan karena berdasarkan data terbaru, UMMAT menjadi salah satu dari hanya dua institusi di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki Akreditasi Baik Sekali untuk kedua jenjang pendidikan, yaitu Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan secara bersamaan. “Ini merupakan pencapaian penting bagi kami di UMMAT dan menjadi bukti bahwa kami mampu bersaing di level nasional,” tegas Nurul Qiyaam.

Menurutnya, akreditasi bukan sekadar predikat administratif, tetapi cerminan komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan (continuous improvement). Hal ini akan berdampak besar terhadap daya saing lulusan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi.

Capaian ini membawa dampak signifikan, tidak hanya bagi institusi, tetapi juga untuk mahasiswa, alumni, dan calon mahasiswa baru. Mahasiswa aktif akan mendapat nilai lebih dari status akreditasi prodi mereka, sementara alumni akan lebih percaya diri dalam memasuki dunia kerja, baik di institusi pelayanan kesehatan negeri maupun swasta.

Selain itu, Nurul Qiyaam menyebutkan bahwa status akreditasi ini akan semakin meningkatkan daya tarik prodi kebidanan UMMAT di mata masyarakat, khususnya di NTB dan kawasan timur Indonesia.

“Kami berharap masyarakat NTB menjadikan UMMAT sebagai pilihan utama untuk menempuh pendidikan tinggi kebidanan. Kedepan, kami juga akan semakin memperkuat kemitraan dengan organisasi profesi IBI agar para bidan lulusan D3 bisa melanjutkan ke jenjang Sarjana dan Profesi di tempat kami.”

“Kami siap mencetak tenaga bidan yang unggul, mandiri, profesional, dan berdaya saing tinggi, demi mendukung sistem kesehatan nasional yang berkualitas,” tegasnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut mengapresiasi capaian ini. Ia menyebut bahwa prestasi ini menjadi refleksi nyata dari kerja keras sivitas akademika UMMAT dan bukti keseriusan kampus dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas.

“Capaian ini adalah bukti komitmen kami dalam menghadirkan pendidikan kesehatan yang unggul dan bermutu di UMMAT. Kami akan terus mendorong peningkatan mutu di semua aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Terus maju dan menginspirasi!” ungkapnya penuh semangat.

Dengan diraihnya akreditasi Baik Sekali untuk dua program studi ini, UMMAT semakin menunjukkan eksistensinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang layak menjadi rujukan di bidang kesehatan, khususnya kebidanan, di wilayah NTB dan sekitarnya. Komitmen untuk terus tumbuh, berinovasi, dan melayani menjadi semangat yang dipegang teguh oleh seluruh jajaran FIK UMMAT (HUMAS UMMAT).

UMMAT Resmi Membuka Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter: Tonggak Sejarah Baru dari NTB untuk Indonesia

UMMAT Resmi Membuka Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter: Tonggak Sejarah Baru dari NTB untuk Indonesia

Mataram, 9 April 2025 – Kabar gembira datang dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Dengan penuh rasa syukur, UMMAT resmi memperoleh izin pembukaan Program Studi Kedokteran (Program Sarjana) dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter (Program Profesi) berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia No. 194/B/O/2025 tertanggal 8 April 2025.

Peresmian ini menjadi tonggak sejarah penting bagi UMMAT dan Muhammadiyah di wilayah Nusa Tenggara Barat, menandai komitmen kampus dalam memperluas kontribusi nyata di bidang pendidikan tinggi dan layanan kesehatan.

Proses panjang menuju pendirian Fakultas Kedokteran UMMAT dimulai sejak Maret 2024, saat Rektor UMMAT secara resmi membentuk Tim Task Force pembukaan Prodi Kedokteran yang diketuai oleh Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm., Klin., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMMAT dengan Tim beranggotakan para dokter, para akademisi lintas disiplin yang berkomitmen penuh untuk mewujudkan cita-cita besar kampus.

“Prosesnya sangat kompleks dan menantang. Berkat pembinaan dari Majelis Dikti PP Muhammadiyah, serta pendampingan dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS) sebagai FK pembina, kami dapat melewati berbagai tahapan, mulai dari penyusunan dokumen akademik dan sarana-prasarana, visitasi dari Kementerian Kesehatan, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI), verifikasi lapangan LLDikti Wilayah VIII, hingga evaluasi lapangan oleh tim gabungan dari Dikti. Semua berjalan intensif selama satu tahun terakhir,” ungkap Nurul Qiyam.

Menurut Nurul, keberhasilan ini bukan hanya kerja satu tim, tetapi merupakan buah dari sinergi seluruh elemen UMMAT: dari pimpinan universitas, dosen, staf, hingga jaringan alumni. Ia juga menyebutkan dukungan kuat dari rumah sakit mitra, seperti RSUD Kabupaten Lombok Utara sebagai rumah sakit pendidikan utama, serta jejaring rumah sakit satelit, afiliasi, dan puskesmas.

“Tanpa dukungan tersebut, mustahil cita-cita besar ini dapat terwujud. Dan tentu saja, kami tak lupa kekuatan doa dari masyarakat luas yang menjadi penyemangat kami,” tambahnya.

Dengan izin resmi ini, UMMAT siap membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Prodi Kedokteran dan Profesi Dokter mulai tahun akademik 2025 ini. Fakultas Kedokteran UMMAT akan dikembangkan berdasarkan nilai-nilai Islam, keilmuan, dan kemanusiaan, sejalan dengan karakter UMMAT sebagai kampus unggul dan Islami.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan rasa bangganya terhadap capaian ini. “Ini bukan hanya pencapaian bagi UMMAT, tetapi juga untuk masyarakat NTB, Persyirikatan Muhammadiyah dan Indonesia secara luas. Fakultas Kedokteran akan menjadi wadah untuk mencetak dokter yang profesional, empatik, dan berintegritas tinggi, yang mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan masa kini dan masa depan,” ujarnya.

Rektor juga menambahkan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan peran UMMAT dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan, terutama dalam upaya pemenuhan tenaga medis di wilayah timur Indonesia.

Keberhasilan pendirian Fakultas Kedokteran UMMAT tak lepas dari sinergi dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit mitra, organisasi profesi, dan tokoh masyarakat. Selama prosesnya, UMMAT telah menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit pendidikan utama dan satelit, serta melibatkan pakar-pakar kedokteran dalam penyusunan kurikulum dan rencana pengajaran.

“Fakultas Kedokteran UMMAT akan menjadi simbol kolaborasi antara dunia pendidikan, pelayanan kesehatan, dan nilai-nilai Islam. Kami berharap para lulusan nantinya bisa menjadi dokter-dokter yang tak hanya andal di bidang medis, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat,” tambah Nurul Qiyam.

Dengan dibukanya Program Studi Kedokteran ini, UMMAT terus meneguhkan jati dirinya sebagai kampus yang inovatif, responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dan siap melahirkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing global.

Tagline “Fakultas Kedokteran UMMAT – Dari UMMAT untuk NTB, dari Muhammadiyah untuk Indonesia” menjadi semangat utama dalam pengembangan ke depan (HUMAS UMMAT).

Mahasiswa UMMAT Lolos Final MHQ Internasional, Harumkan NTB di Kancah Dunia

Mahasiswa UMMAT Lolos Final MHQ Internasional, Harumkan NTB di Kancah Dunia

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Minwar Hadi, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT, berhasil menjadi finalis dalam Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional cabang tahfizh Quran 10 juz yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Riau.

Ajang ini diikuti oleh 63 peserta dari berbagai daerah dan negara, termasuk Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja. Dari jumlah tersebut, hanya enam orang yang berhasil melaju ke babak final. Mereka terdiri dari satu peserta asal Malaysia, dua peserta dari Jawa Tengah, dua peserta dari Riau, dan satu peserta dari Nusa Tenggara Barat, yakni Minwar Hadi dari UMMAT. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama UMMAT tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional dalam bidang tahfizh Quran.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Semoga dengan musabaqah seperti ini akan lahir kader-kader Islami yang mampu berkontribusi bagi agama, negara, dan masyarakat Indonesia. Keberhasilan ini juga membawa keberkahan bagi Universitas Muhammadiyah Mataram. Aamiin,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa dalam kompetisi ini UMMAT mengirimkan empat mahasiswa yang berpartisipasi dalam dua kategori, yaitu Hifzil Quran 20 juz dan 10 juz. “Dari empat mahasiswa yang mengikuti seleksi daring melalui Zoom Meeting, satu orang berhasil melaju ke babak final. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya. Seleksi online telah berlangsung sejak 17 Maret 2025, sementara babak final akan diselenggarakan pada 21 Maret 2025 dan diakhiri dengan acara ramah tamah serta pengumuman pemenang pada 22 Maret 2025 mendatang.

Lebih lanjut, Muhammad Anugerah Arifin berharap bahwa prestasi mahasiswa UMMAT di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) semakin meningkat. “Catur Dharma di PTMA, termasuk UMMAT, tidak hanya menekankan penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga mendorong prestasi mahasiswa di bidang AIK. Kami ingin semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berprestasi dalam cabang seperti MHQ, tilawah, tartil, tahfizh, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah (MKKI), karya tulis Alquran, syarhil Quran, dan lainnya,” jelasnya. Ke depan, LP3IK berkomitmen untuk melakukan pembinaan yang lebih intensif agar mahasiswa lebih siap bersaing dan meraih juara dalam kompetisi-kompetisi selanjutnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa UMMAT dalam ajang internasional ini. “Keberhasilan Minwar Hadi di MHQ Internasional menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang AIK. Kami akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik agar prestasi mahasiswa semakin berkembang,” katanya.

Prestasi ini semakin memperkuat komitmen UMMAT dalam mencetak generasi unggul yang memiliki kecerdasan akademik, ketangguhan spiritual, dan moral yang kuat. Keikutsertaan mahasiswa dalam ajang MHQ Internasional ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk lebih giat dalam mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam bidang akademik maupun religius. Ke depan, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tak hanya berkompetensi di dunia profesional, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai Islam yang kokoh (HUMAS UMMAT).

Melalui Program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, Mahasiswa BCB UMMAT Bangun Kesadaran Dan Kepedulian Sosial

Melalui Program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, Mahasiswa BCB UMMAT Bangun Kesadaran Dan Kepedulian Sosial

Mataram, Mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bangun kesadaran dan kepedulian sosial melalui program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan. Program ini berlangsung di Pondok Pesantren Mujahidil Falah, Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, pada 15 Maret 2025 kemarin. Inisiatif ini merupakan bagian dari program sosial yang digagas oleh mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Dalam Negeri di 162 kampus di seluruh Indonesia.

Sebanyak 40 penerima manfaat yang terdiri dari anak yatim turut serta dalam program ini. Mereka mendapatkan pendampingan langsung dari mahasiswa BCB UMMAT yang hadir bersama Pembina BCB UMMAT yang juga sebagai pemantik kajian. Selain sebagai ajang berbagi kebahagiaan di bulan suci, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi, meningkatkan pemahaman keagamaan, serta menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial kepada peserta.

Program 1000 Cahaya Ramadan diawali dengan sambutan hangat dari Koordinator BCB UMMAT, Utari Ardita. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang hadir dengan penuh semangat untuk belajar dan berbagi. “Terima kasih adik-adik sudah hadir pada kesempatan berbahagia ini. Kami dari mahasiswa BCB UMMAT hadir tidak hanya untuk berbagi takjil dan menu berbuka puasa, tetapi juga untuk mengenal lebih dekat adik-adik sehingga kita dapat berbagi ilmu dan pengalaman bersama,” sambut Utari.

Hal senada juga disampaikan oleh Pembina BCB UMMAT, Habiburrahman. Dalam kajiannya, ia juga menekankan pentingnya kepedulian sosial, terutama di bulan Ramadan, yang tidak hanya diwujudkan dalam bentuk berbagi rezeki, tetapi juga melalui usaha sadar dan terencana untuk menumbuhkan rasa kepedulian dalam kehidupan sehari-hari. “Tujuan kegiatan kita sore ini tidak hanya sekadar persiapan berbuka puasa dan pembagian paket Ramadan, tetapi juga memberikan pendampingan keagamaan, pendidikan dasar, dan pemberdayaan sosial bagi kalian semua. Harapannya, melalui kegiatan ini, pengetahuan, kepribadian, dan soft skill kalian dapat berkembang lebih baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Habiburrahman menekankan bahwa program pendampingan ini tidak hanya berdampak bagi anak yatim sebagai penerima manfaat, tetapi juga bagi mahasiswa BCB UMMAT yang terlibat. Menurutnya, melalui program ini, mahasiswa dapat mengasah kepedulian sosial serta mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami berharap dengan adanya pendampingan ini, mahasiswa BCB UMMAT semakin peka terhadap permasalahan sosial di masyarakat. Selain itu, peserta juga diharapkan dapat mengaplikasikan nilai-nilai keislaman yang mereka pelajari selama menjalani pendidikan, seperti berbagi, peduli, dan membantu sesama, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,” tambahnya.

Usai sesi kajian, peserta penerima manfaat dibagi ke dalam enam kelompok kecil. Setiap kelompok didampingi oleh satu pendamping dari mahasiswa BCB UMMAT, yang bertugas memberikan bimbingan dan edukasi secara lebih intensif. Kegiatan ini dirancang agar setiap peserta mendapatkan perhatian lebih dalam memahami nilai-nilai Islam dan meningkatkan keterampilan sosial mereka.

Selain sesi edukasi, program ini juga diisi dengan berbagai aktivitas interaktif, seperti permainan edukatif, diskusi kelompok, serta sesi motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri dan semangat belajar peserta. Mahasiswa BCB UMMAT turut serta dalam berbagi pengalaman hidup mereka, memberikan inspirasi kepada anak-anak yatim agar tetap semangat dalam mengejar pendidikan dan mengembangkan potensi diri.

Menjelang waktu berbuka, para peserta bersama mahasiswa BCB UMMAT menikmati hidangan berbuka puasa yang telah disediakan. Kebersamaan ini semakin mempererat hubungan antara mahasiswa dan anak-anak yatim yang menjadi bagian dari program ini.

Program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membentuk karakter mahasiswa yang peduli terhadap sesama serta membangun kesadaran sosial yang lebih luas di tengah masyarakat. Ke depannya, mahasiswa BCB UMMAT berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan serupa guna memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat sekitar (HUMAS UMMAT).