Mataram,Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Kelas Risetnya, sukses menorehkan prestasi akademik dengan menyelenggarakan Islamic International Conference on Education, Communication, and Economics (IICECE) 2025. Konferensi perdana ini mengusung tema besar “Integrating Islamic Values in Digital Education, Strategic Communication, and Economic Development for a Sustainable Future” dan menjadi ajang intelektual bergengsi yang mempertemukan para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025 ini menghadirkan empat narasumber ahli yang dikenal secara internasional, yakni: Prof. Dr. Badlihisham Bin Mohd Nasir (Universiti Teknologi Malaysia), Dr. Hafiza Abas (Universiti Teknologi Malaysia), Dr. Mukhlisin, M.Si (Universitas Muhammadiyah Mataram), dan Hasrat Usman Mashwani, Ph.D (Sayed Jamaluddin Afghani University, Afghanistan).
Pembina Kelas Riset FAI UMMAT, Dr. Mappanyompa, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pelaksanaan konferensi internasional ini. Ia menyebut bahwa konferensi ini merupakan momentum penting dalam memperkuat kontribusi UMMAT di panggung akademik global.
“Kegiatan ini adalah tonggak penting bagi kami. Ia menjadi wadah mempertemukan pemikir dari berbagai negara dan latar belakang, membuka ruang bagi dialog yang konstruktif terkait isu-isu kritis dalam pendidikan, komunikasi, dan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam,” ujarnya penuh semangat.
Lebih lanjut, Dr. Mappanyompa menekankan pentingnya menjadikan konferensi ini sebagai sarana untuk mendorong lahirnya riset-riset inovatif dan aplikatif yang solutif terhadap berbagai tantangan global umat Islam dewasa ini. “Konferensi ini harus menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong penelitian yang lebih inovatif dan aplikatif di bidang-bidang yang diangkat. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan merumuskan solusi untuk tantangan yang dihadapi umat,” ungkapnya.
Salah satu capaian penting dari konferensi ini adalah dibukanya jejaring akademik yang luas lintas institusi dan negara. Hal ini diyakini akan memberi dampak besar dalam memperkuat kapasitas penelitian dan pengembangan program kolaboratif di masa mendatang.
“Penting bagi kita untuk memanfaatkan momentum ini untuk membangun jaringan yang lebih luas. Kolaborasi global akan membuka berbagai kemungkinan penelitian dan pengembangan yang lebih efektif,” imbuhnya.
Konferensi ini juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk turut berpartisipasi aktif melalui sesi tanya jawab, diskusi kelompok, dan presentasi riset. Antusiasme para mahasiswa FAI UMMAT terlihat dari keaktifan mereka dalam merespons pemaparan para narasumber.
“Saya ingin mendorong para mahasiswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan seminar dan diskusi. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar langsung dari para ahli dan praktisi,” tambahnya.
Ia juga menegaskan pentingnya evaluasi berkelanjutan dari setiap kegiatan akademik yang diselenggarakan, guna meningkatkan kualitas dan dampaknya ke depan. “Setiap kegiatan harus dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan area yang perlu diperbaiki. Marilah kita ambil pelajaran dari konferensi ini untuk menyempurnakan acara-acara mendatang, memastikan setiap konferensi semakin berguna dan berpengaruh,” tegasnya.
Dr. Mappanyompa juga menegaskan pentingnya ketulusan dalam menuntut ilmu. Ia mengajak seluruh peserta untuk tetap menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan dalam setiap proses keilmuan dan pengabdian. “Mari kita berupaya untuk tidak hanya mengejar pencapaian akademis, tetapi juga berkontribusi pada kebaikan umat dengan menerapkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dalam setiap aspek penelitian dan pengajaran kita,” tutupnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, 6 Mei 2025 – Kabar membanggakan datang dari Program Studi Hukum Program Magister Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang resmi meraih akreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan BAN-PT Nomor: 6322/SK/BAN-PT/Ak/M/V/2025 tertanggal 6 Mei 2025. Capaian ini menjadi tonggak sejarah penting dalam pengembangan mutu pendidikan tinggi hukum di NTB, khususnya di lingkungan UMMAT.
Ketua Program Studi sekaligus Ketua Tim Task Force Akreditasi, Dr. Nurjannah S., SH., MH., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian yang diraih. Menurutnya, raihan akreditasi ini merupakan buah dari proses panjang yang melibatkan dedikasi, kolaborasi, serta kerja keras dari seluruh civitas akademika dan pemangku kepentingan di lingkungan Program Magister Hukum UMMAT.
“Alhamdulillah wasyukurillah. Akhirnya segala doa dan ikhtiar tiada henti dari seluruh civitas akademika Prodi Hukum S2 membuahkan hasil. Predikat Baik Sekali ini adalah hasil kerja bersama yang membanggakan. Ini bukan akhir, melainkan awal dari langkah-langkah strategis kami menuju akreditasi unggul dan daya saing di tingkat ASEAN,” ujar Dr. Nurjannah.
Dalam keterangannya, Dr. Nurjannah menuturkan bahwa proses reakreditasi ini telah dipersiapkan secara matang sejak April 2024, dimulai dari pengumpulan data, penyusunan dokumen Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) dan Laporan Evaluasi Diri (LED), hingga unggahan dokumen resmi ke sistem BAN-PT pada 10 Desember 2024. Proses Asesmen Kecukupan (AK) dan Asesmen Lapangan (AL) sendiri berlangsung pada 23 hingga 25 April 2025.
“Penyusunan LKPS dan LED kami lakukan dengan sepenuh hati, berbasis data faktual dan analisis mendalam. Dalam proses ini, saya merasakan betapa pentingnya sinergi antarbagian. LKPS dan LED harus saling mendukung dan mencerminkan pencapaian serta arah pengembangan yang jelas. Ini bukan proses yang mudah, tapi berkat kekompakan tim dan doa bersama, semua bisa kami lewati dengan baik,” tambahnya.
Dr. Nurjannah juga menjelaskan bahwa salah satu syarat penting untuk meraih akreditasi Baik Sekali adalah komposisi SDM dosen tetap, yang di Prodi Hukum Magister Pascasarjana UMMAT telah mencapai 82% Lektor Kepala dan/atau Guru Besar, serta capaian luaran mahasiswa berupa publikasi ilmiah, baik di jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi. Meski publikasi mahasiswa masih di bawah 50%, hal ini menjadi catatan penting ke depan dalam rangka mengejar akreditasi Unggul.
“Kami menyadari bahwa menuju Unggul membutuhkan penguatan berkelanjutan dalam banyak aspek, termasuk publikasi ilmiah mahasiswa dan dosen, keterlibatan dalam riset kolaboratif, serta peningkatan kerja sama internasional yang lebih masif. Untuk itu, dukungan dari perguruan tinggi, baik dari sisi pendanaan maupun aksesibilitas, sangat kami harapkan agar kontribusi dosen dan mahasiswa Prodi Hukum S2 dapat lebih luas menjangkau kancah internasional,” jelasnya.
Visi keilmuan Prodi Hukum Magister Pascasarjana UMMAT telah dirumuskan secara progresif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Menurut Dr. Nurjannah, program ini bertujuan menjadi Program Studi yang Unggul, Islami, Mandiri, dan Berdaya Saing di Kawasan ASEAN pada Tahun 2028, melalui penelitian berbasis paradigma transendental dan kearifan lokal (kearifan lokal) yang mendorong arah pembaharuan hukum di Indonesia.
“Visi ini tidak hanya menjadi slogan, tapi arah nyata dalam strategi pengembangan program studi. Dengan riset transendental dan pendekatan lokal, kami berkomitmen untuk memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan hukum nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Pencapaian ini tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Nurjannah menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Rektor UMMAT, Wakil Rektor Bidang Akademik, LPMI sebagai leading sektor bidang akreditasi, Direktur Pascasarjana, dosen-dosen Prodi Hukum Magister Pascasarjana, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, serta para mitra strategis baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
“Kolaborasi dan kebersamaan yang apik dari semua pihak menjadi fondasi keberhasilan ini. Tanpa mereka, mustahil kami bisa melewati semua proses yang berat ini. Raihan akreditasi Baik Sekali ini sungguh menjadi hadiah terindah. Alhamdulillah… Allahuyubarik fiikum,” tuturnya haru.
Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim akreditasi Prodi Hukum Program Magister. Ia berharap bahwa pencapaian ini bisa menjadi titik tolak untuk meningkatkan mutu akademik secara menyeluruh di lingkungan UMMAT.
“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas capaian luar biasa ini. Semoga akreditasi Baik Sekali ini tidak hanya menjadi prestasi administratif, tetapi juga menjadi pemicu semangat untuk terus berkembang, meningkatkan kualitas riset, pengajaran, dan pengabdian masyarakat, serta memperkuat posisi UMMAT di level nasional dan internasional,” ujar Rektor(HUMAS UMMAT).
Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencetak tonggak sejarah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan meresmikan Fakultas Kedokteran serta menggelar peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Fakultas Teknik (FATEK), pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Peresmian ini tidak hanya menjadi bukti nyata kiprah UMMAT dalam menjawab tantangan kebutuhan sumber daya manusia di sektor kesehatan dan teknologi, tetapi juga menjadi momentum strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan yang inklusif di wilayah NTB dan kawasan timur Indonesia.
Acara peresmian yang berlangsung di kampus baru Fakultas Kedokteran, Jalan Anyelir Nomor 2–4 Gomong, Kota Mataram, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional dan daerah, antara lain: Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan; Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int; Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag; serta jajaran pimpinan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, LLDikti Wilayah VIII, para direktur rumah sakit se-NTB, BPH UMMAT, dan civitas akademika.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas lahirnya Fakultas Kedokteran UMMAT yang telah diperjuangkan selama lebih dari satu dekade. Ia mengungkapkan bahwa gagasan pendirian fakultas ini pertama kali dicetuskan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB sejak tahun 2012, dan setelah melalui proses panjang, akhirnya mendapat restu dari pemerintah pusat.
“Pada tanggal 8 April 2025, SK operasional dari Kemendikbudristek diterbitkan, dan hari ini secara resmi kami luncurkan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Mataram,” tutur Rektor di hadapan para tamu undangan.
Rektor menambahkan bahwa tahun ini Fakultas Kedokteran UMMAT diberi kuota oleh kementerian untuk menerima 50 mahasiswa baru, dan ke depan UMMAT berkomitmen untuk memberikan pendidikan kedokteran yang berkualitas dengan biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibandingkan dengan universitas lain.
“Kami akan berjuang semaksimal mungkin membantu pemerintah dan masyarakat di bidang kesehatan. InsyaAllah dalam enam tahun ke depan, kami menargetkan Fakultas Kedokteran UMMAT meraih akreditasi unggul,” ujarnya dengan optimis.
Fakultas Kedokteran UMMAT akan menjadi pusat pengembangan keilmuan kedokteran berbasis nilai-nilai Islam, didukung oleh sarana dan prasarana modern serta tenaga medis profesional yang tidak hanya mumpuni secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa pengabdian bagi masyarakat.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa berdirinya Fakultas Kedokteran UMMAT menjadi bagian dari kontribusi besar Muhammadiyah dalam mendukung program prioritas nasional, khususnya dalam pemerataan layanan kesehatan dan peningkatan kualitas tenaga medis di seluruh Indonesia.
“Ini merupakan berkah yang luar biasa. UMMAT kini menjadi salah satu dari 117 fakultas kedokteran yang ada di Indonesia. Keberadaannya akan mendorong peningkatan layanan kesehatan, tidak hanya di NTB, tetapi juga di wilayah Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modernis selalu konsisten dalam mengembangkan amal usaha pendidikan dan kesehatan sebagai bagian dari dakwah berkemajuan.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int, mengapresiasi langkah progresif UMMAT dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran. Ia menilai bahwa kehadiran prodi kedokteran di UMMAT akan sangat membantu dalam menambah jumlah dokter yang selama ini masih sangat kurang di NTB.
“Alhamdulillah hari ini UMMAT membuka program studi kedokteran. Ini adalah kabar baik bagi daerah kami. Kami berharap UMMAT menjadi mitra strategis dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di NTB. Ke depan, mari kita bergerak bersama secara kolaboratif,” tuturnya.
“Pemerintah Provinsi NTB, membuka diri untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan UMMAT dalam berbagai sektor, utamanya pendidikan, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia”, lanjutnya.
Usai acara peresmian Fakultas Kedokteran, kegiatan berlanjut dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Fakultas Teknik UMMAT yang berlokasi di Jalan Geguntur Raya, Jempong Baru. Gedung ini nantinya akan menjadi pusat pembelajaran dan riset mahasiswa teknik dalam berbagai bidang rekayasa dan teknologi terapan.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Prof. Muhadjir Effendy, didampingi oleh Rektor UMMAT, Ketua PWM NTB, Dekan FATEK dan sejumlah tamu undangan penting lainnya. Momen tersebut menjadi simbol dimulainya komitmen UMMAT untuk memperkuat kapasitas infrastruktur pendidikan teknik yang lebih maju dan modern.
“Saya mewakili Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah meletakkan batu pertama pembangunan ini. InsyaAllah Fakultas Teknik UMMAT akan semakin diperhitungkan di masa mendatang. Selamat dan teruslah tumbuh untuk UMMAT,” kata Prof. Muhadjir.
Rektor UMMAT menambahkan bahwa pembangunan Gedung Fakultas Teknik ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan kampus yang berbasis keilmuan dan inovasi. Gedung tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas laboratorium modern yang mendukung praktik dan riset mahasiswa teknik.
“Kami berharap pembangunan ini berjalan lancar sampai selesai dan menjadi tempat lahirnya inovasi-inovasi besar dari anak-anak muda NTB yang kuliah di UMMAT,” ujarnya.
Dengan peresmian Fakultas Kedokteran dan dimulainya pembangunan Gedung Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Mataram menegaskan komitmennya sebagai kampus unggul berbasis nilai-nilai keislaman, berorientasi pada pengembangan IPTEK, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan global.
Rektor menutup sambutannya dengan harapan besar agar seluruh sivitas akademika UMMAT terus menjaga semangat kolaborasi, inovasi, dan pengabdian sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatat tonggak sejarah baru dalam kiprahnya sebagai perguruan tinggi Islam berkemajuan di wilayah timur Indonesia. Pada Jumat, 19 April 2025, UMMAT secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) pendirian Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Denpasar.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I. Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU, ASEAN.Eng., kepada Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., dalam sebuah acara penuh khidmat yang berlangsung di Gedung Fakultas Kedokteran UMMAT dan disaksikan oleh jajaran pimpinan universitas, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, serta tim pembentukan Fakultas Kedokteran UMMAT.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas keluarnya SK ini, yang telah dinantikan dengan penuh harapan oleh seluruh sivitas akademika. “Alhamdulillah, hari ini merupakan hari bersejarah bagi kita semua. SK pendirian Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter dari LLDikti Wilayah VIII akhirnya resmi diserahkan. Dengan keluarnya SK ini, maka kita sudah dapat membuka Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Fakultas Kedokteran. Terima kasih kami sampaikan kepada LLDikti Wilayah VIII, PWM NTB, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dan mendukung terwujudnya program ini. Prosesnya relatif cepat, hanya memakan waktu sekitar lima bulan sejak pengajuan, dan ini merupakan buah dari kerja kolaboratif yang luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rektor UMMAT juga menekankan bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran merupakan langkah strategis universitas dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan akses pendidikan kedokteran yang unggul dan terjangkau, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya.
Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I. Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU, ASEAN.Eng., memberikan apresiasi atas komitmen dan kesiapan UMMAT dalam memenuhi seluruh persyaratan pendirian program studi baru ini. “Kami dari LLDikti Wilayah VIII mengucapkan selamat dan sukses atas terbitnya SK pendirian Fakultas Kedokteran di UMMAT. Ini merupakan wujud kepercayaan negara kepada institusi pendidikan tinggi yang memiliki visi kuat dalam membangun sumber daya manusia Indonesia. Fakultas Kedokteran ini tidak hanya menjadi kebanggaan UMMAT, tetapi juga menjadi harapan bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pendidikan dokter yang profesional dan berintegritas,” tuturnya.
Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag., turut menyampaikan rasa syukur dan harapan besar terhadap keberadaan Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW sebagai pengingat spiritual bagi seluruh yang hadir. “Nabi Muhammad SAW ketika mendengar berita gembira beliau mengucapkan Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmush shalihat – Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya semua kebaikan menjadi sempurna. Fakultas Kedokteran ini merupakan amal usaha baru Muhammadiyah yang di dalamnya tidak hanya terdapat aspek ideologis dan dakwah, tetapi juga aspek perniagaan. Kita harus menjaga agar ruh dakwah tetap hidup dalam pelaksanaan program ini. FK bukan hanya tempat mendidik dokter, tetapi juga ruang dakwah dan pengabdian umat,” tegasnya.
Dalam momentum yang penuh makna ini, seluruh sivitas akademika UMMAT menyambut dengan antusias dan siap menjalankan amanah besar dalam membangun Fakultas Kedokteran yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, profesionalisme, serta semangat pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, UMMAT berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan kedokteran yang berkualitas, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan keilmuan berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.
Dengan diterbitkannya SK ini, UMMAT secara resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter mulai tahun akademik 2025/2026. Kehadiran Fakultas Kedokteran UMMAT diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan akses pendidikan dokter di NTB dan mampu melahirkan tenaga medis yang unggul, humanis, serta mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram, 18 April 2025 – Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Auditorium Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), saat civitas akademika, pimpinan, tokoh masyarakat, dan mitra strategis berkumpul dalam kegiatan Halal Bihalal 1446 H. Acara ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi pasca-Ramadhan, tetapi juga menjadi panggung penting bagi UMMAT dalam mengumumkan berbagai capaian monumental dan langkah-langkah besar yang menandai kemajuan perguruan tinggi ini.
Acara berlangsung meriah dengan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., tokoh nasional dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah; Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mewakili Gubernur NTB; Ketua Pimpinan Wikayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. H. Falahuddin; Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abas, M.Si; Pimpinan Bank Danamon Wilayah NTB, serta jajaran Mantan Rektor, Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, Dekan, Dosen, Mahasiswa, dan Mitra kerja sama.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kehadiran para tokoh dan undangan, serta menjelaskan bahwa Halal Bihalal ini bukan hanya sebagai bentuk perayaan spiritual, tetapi juga momen penguatan ukhuwah dan sinergi antar elemen UMMAT dan masyarakat luas.
Rektor menjelaskan, sebanyak 50 mahasiswa akan diterima pada angkatan perdana Fakultas Kedokteran UMMAT, dengan biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibanding perguruan tinggi lain. Bahkan, kabar baik ini sudah menyebar luas hingga ke luar daerah, termasuk Pulau Jawa. Meski demikian, UMMAT tetap berkomitmen menjaga kualitas dan proses seleksi agar menghasilkan lulusan terbaik.
“Fakultas Kedokteran UMMAT hadir dengan komitmen menjaga mutu dan akreditasi. Sebab kualitas yang tidak terjaga akan berdampak pada kepercayaan publik. Alhamdulillah, saat ini UMMAT berada di posisi kedua di NTB dalam peringkat Webometrics,” ujar Rektor dengan bangga.
Ia menambahkan, UMMAT kini telah memiliki dua guru besar dan direncanakan akan bertambah dalam waktu dekat. Keberadaan Fakultas Kedokteran ini diyakini menjadi tonggak kemajuan baru bagi UMMAT, yang tetap menjaga stabilitas keuangan meskipun membuka program studi yang menuntut fasilitas dan sumber daya yang besar.
“Berkembangnya UMMAT tak lepas dari doa dan dukungan semua pihak, khususnya dari PWM, PDM, hingga ranting di seluruh NTB. Bahkan, saat ini UMMAT mulai diminati mahasiswa asing, ada 22 calon mahasiswa dari luar negeri yang sudah mendaftar. Ini adalah langkah menuju perguruan tinggi unggul,” tambah Rektor.
Menariknya, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UMMAT dan Bank Danamon Wilayah NTB. Penandatanganan ini menjadi simbol kerja sama strategis dalam bidang penguatan layanan keuangan kampus, literasi keuangan mahasiswa, serta dukungan perbankan untuk pengembangan unit usaha dan program kewirausahaan berbasis teknologi yang digalakkan oleh UMMAT. “Kami menyambut baik sinergi ini, karena dunia pendidikan dan dunia keuangan harus berkolaborasi untuk membentuk generasi muda yang siap secara akademik dan finansial,” ujar perwakilan Bank Danamon.
Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M. Ag., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat dan progresif UMMAT dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran. Ia menilai hadirnya fakultas tersebut sebagai jawaban atas kebutuhan tenaga medis berkualitas di NTB dan sebagai bukti nyata kiprah Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB atas dukungan administratif dan moril yang tak ternilai selama proses pendirian fakultas ini,” ungkapnya.
Tak lupa, Dr. Falahuddin juga mengingatkan pentingnya melestarikan tradisi Halal Bihalal sebagai budaya Muhammadiyah yang telah menjadi jembatan pemersatu umat. Ia menuturkan bahwa tradisi ini berakar dari semangat rekonsiliasi kebangsaan yang diperkenalkan oleh KH. Wahab Chasbullah dan diadopsi dalam praktik kenegaraan sejak era Presiden Soekarno.
Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan atas kontribusi UMMAT dalam membangun peradaban pendidikan di NTB. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi mendukung penuh pengembangan UMMAT, khususnya pendirian Fakultas Kedokteran, karena sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di daerah.
Puncak acara diisi dengan tausiah kebangsaan dan keumatan dari Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin, MA., dalam paparannya, beliau mengingatkan bahwa pendidikan tinggi Islam harus menjadi garda terdepan dalam memperkuat nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebangsaan. “UMMAT harus menjadi pusat intelektual yang tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga membentuk manusia unggul dan berkarakter. Inilah tanggung jawab perguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun bangsa,” tegasnya.
Suasana semakin mengharukan saat memasuki sesi pelepasan jamaah haji dosen UMMAT. Para dosen yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini dilepas secara resmi oleh Ketua PWM NTB dan Rektor dengan doa dan harapan agar diberi kesehatan dan keselamatan. Pelepasan ini menjadi simbol penguatan spiritualitas di lingkungan akademik UMMAT, yang senantiasa menempatkan nilai-nilai agama sebagai fondasi utama dalam setiap langkah.
Acara ditutup dengan ramah tamah dan jabat tangan penuh kehangatan antar hadirin, yang menandai kuatnya semangat persaudaraan di lingkungan UMMAT. Kehadiran para tokoh nasional, pimpinan daerah, mitra strategis, serta civitas akademika menunjukkan bahwa UMMAT terus tumbuh menjadi perguruan tinggi yang dinamis, terbuka, dan progresif, siap menghadapi tantangan zaman sekaligus memperluas pengaruhnya di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.
Dengan langkah besar ini, UMMAT menegaskan diri sebagai kampus Islami yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga kokoh dalam jalinan ukhuwah, spiritualitas, dan kontribusi untuk umat dan bangsa (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Minwar Hadi, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT, berhasil menjadi finalis dalam Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional cabang tahfizh Quran 10 juz yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Riau.
Ajang ini diikuti oleh 63 peserta dari berbagai daerah dan negara, termasuk Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja. Dari jumlah tersebut, hanya enam orang yang berhasil melaju ke babak final. Mereka terdiri dari satu peserta asal Malaysia, dua peserta dari Jawa Tengah, dua peserta dari Riau, dan satu peserta dari Nusa Tenggara Barat, yakni Minwar Hadi dari UMMAT. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama UMMAT tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional dalam bidang tahfizh Quran.
Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Semoga dengan musabaqah seperti ini akan lahir kader-kader Islami yang mampu berkontribusi bagi agama, negara, dan masyarakat Indonesia. Keberhasilan ini juga membawa keberkahan bagi Universitas Muhammadiyah Mataram. Aamiin,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa dalam kompetisi ini UMMAT mengirimkan empat mahasiswa yang berpartisipasi dalam dua kategori, yaitu Hifzil Quran 20 juz dan 10 juz. “Dari empat mahasiswa yang mengikuti seleksi daring melalui Zoom Meeting, satu orang berhasil melaju ke babak final. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya. Seleksi online telah berlangsung sejak 17 Maret 2025, sementara babak final akan diselenggarakan pada 21 Maret 2025 dan diakhiri dengan acara ramah tamah serta pengumuman pemenang pada 22 Maret 2025 mendatang.
Lebih lanjut, Muhammad Anugerah Arifin berharap bahwa prestasi mahasiswa UMMAT di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) semakin meningkat. “Catur Dharma di PTMA, termasuk UMMAT, tidak hanya menekankan penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga mendorong prestasi mahasiswa di bidang AIK. Kami ingin semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berprestasi dalam cabang seperti MHQ, tilawah, tartil, tahfizh, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah (MKKI), karya tulis Alquran, syarhil Quran, dan lainnya,” jelasnya. Ke depan, LP3IK berkomitmen untuk melakukan pembinaan yang lebih intensif agar mahasiswa lebih siap bersaing dan meraih juara dalam kompetisi-kompetisi selanjutnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa UMMAT dalam ajang internasional ini. “Keberhasilan Minwar Hadi di MHQ Internasional menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang AIK. Kami akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik agar prestasi mahasiswa semakin berkembang,” katanya.
Prestasi ini semakin memperkuat komitmen UMMAT dalam mencetak generasi unggul yang memiliki kecerdasan akademik, ketangguhan spiritual, dan moral yang kuat. Keikutsertaan mahasiswa dalam ajang MHQ Internasional ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk lebih giat dalam mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam bidang akademik maupun religius. Ke depan, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tak hanya berkompetensi di dunia profesional, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai Islam yang kokoh (HUMAS UMMAT).