Mahasiswa UMMAT Lolos Final MHQ Internasional, Harumkan NTB di Kancah Dunia

Mahasiswa UMMAT Lolos Final MHQ Internasional, Harumkan NTB di Kancah Dunia

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Minwar Hadi, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT, berhasil menjadi finalis dalam Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional cabang tahfizh Quran 10 juz yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Riau.

Ajang ini diikuti oleh 63 peserta dari berbagai daerah dan negara, termasuk Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja. Dari jumlah tersebut, hanya enam orang yang berhasil melaju ke babak final. Mereka terdiri dari satu peserta asal Malaysia, dua peserta dari Jawa Tengah, dua peserta dari Riau, dan satu peserta dari Nusa Tenggara Barat, yakni Minwar Hadi dari UMMAT. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama UMMAT tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional dalam bidang tahfizh Quran.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Semoga dengan musabaqah seperti ini akan lahir kader-kader Islami yang mampu berkontribusi bagi agama, negara, dan masyarakat Indonesia. Keberhasilan ini juga membawa keberkahan bagi Universitas Muhammadiyah Mataram. Aamiin,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa dalam kompetisi ini UMMAT mengirimkan empat mahasiswa yang berpartisipasi dalam dua kategori, yaitu Hifzil Quran 20 juz dan 10 juz. “Dari empat mahasiswa yang mengikuti seleksi daring melalui Zoom Meeting, satu orang berhasil melaju ke babak final. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya. Seleksi online telah berlangsung sejak 17 Maret 2025, sementara babak final akan diselenggarakan pada 21 Maret 2025 dan diakhiri dengan acara ramah tamah serta pengumuman pemenang pada 22 Maret 2025 mendatang.

Lebih lanjut, Muhammad Anugerah Arifin berharap bahwa prestasi mahasiswa UMMAT di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) semakin meningkat. “Catur Dharma di PTMA, termasuk UMMAT, tidak hanya menekankan penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga mendorong prestasi mahasiswa di bidang AIK. Kami ingin semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berprestasi dalam cabang seperti MHQ, tilawah, tartil, tahfizh, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah (MKKI), karya tulis Alquran, syarhil Quran, dan lainnya,” jelasnya. Ke depan, LP3IK berkomitmen untuk melakukan pembinaan yang lebih intensif agar mahasiswa lebih siap bersaing dan meraih juara dalam kompetisi-kompetisi selanjutnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa UMMAT dalam ajang internasional ini. “Keberhasilan Minwar Hadi di MHQ Internasional menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang AIK. Kami akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik agar prestasi mahasiswa semakin berkembang,” katanya.

Prestasi ini semakin memperkuat komitmen UMMAT dalam mencetak generasi unggul yang memiliki kecerdasan akademik, ketangguhan spiritual, dan moral yang kuat. Keikutsertaan mahasiswa dalam ajang MHQ Internasional ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk lebih giat dalam mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam bidang akademik maupun religius. Ke depan, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tak hanya berkompetensi di dunia profesional, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai Islam yang kokoh (HUMAS UMMAT).

Kolaborasi Kelas Riset dan LPPM UMMAT: Sukses Gelar Ajang Bergengsi SLR Competition

Kolaborasi Kelas Riset dan LPPM UMMAT: Sukses Gelar Ajang Bergengsi SLR Competition

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas akademik mahasiswa dengan menggelar Systematic Literature Review (SLR) Competition 2025. Kompetisi ini merupakan upaya untuk membantu mahasiswa mengatasi kesulitan dalam penulisan artikel akademik serta mengajarkan teknik konversi makalah menjadi paper yang siap diterbitkan. Acara ini merupakan kali pertama diadakan oleh Kelas Riset Angkatan 3 FKIP, bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMMAT.

Sebagai bagian dari persiapan, panitia menggelar webinar bertajuk “AI for Writing” pada 24 Januari 2025. Webinar ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan teknik penulisan paper yang baik dan efektif, sehingga dapat menghasilkan karya ilmiah berkualitas tinggi.

Setelah sesi webinar, peserta diminta mengumpulkan paper yang kemudian diseleksi secara ketat oleh tim penguji. Sebanyak 21 paper dari berbagai fakultas diterima dalam kompetisi ini, dan setelah melalui tahap seleksi, 5 paper terbaik dipilih untuk maju ke sesi presentasi final di hadapan penguji. Presentasi ini berlangsung pada 17 Maret 2025, bertempat di Ruang Pertemuan Rektorat Lantai 3 UMMAT.

Kompetisi ini menghadirkan penguji kompeten, yakni Dr. Syaharuddin, M.Si dan Dr. Mappanyompa, M.Pd., yang merupakan pembina kelas riset dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Agama Islam (FAI). Dalam keterangannya, Dr. Syaharuddin menegaskan bahwa SLR Competition dirancang sebagai wadah pelatihan bagi mahasiswa dalam menulis paper ilmiah yang baik. Ia juga menambahkan bahwa output dari kegiatan ini adalah publikasi paper dalam prosiding LPPM, yang berkontribusi pada peningkatan publikasi akademik di UMMAT.

Pada tahap akhir kompetisi, diumumkan beberapa pemenang terbaik. Yakni, Terbaik satu diraih oleh Hanik dari Program Studi PPKN . Terbaik kedua diraih oleh Fira dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Terbaik Ketiga diraih oleh Baiq Fera Sumita Putri dari Administrasi Bisnis. Terbaik keempat diraih oleh Chinta Shaqila dari PBI dan Terbaik kelima diraih oleh Amatullah Haniyah Nabilah dari Administrasi Bisnis.

“Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai, piala, dan kesempatan publikasi. Selain itu, kelima peserta terbaik juga memperoleh tiket masuk Kelas Riset tanpa seleksi, yang dapat mereka ikuti pada semester lima mendatang”, ujar Dr. Syahar.

Dengan suksesnya penyelenggaraan SLR Competition 2025, UMMAT berharap kompetisi ini dapat menjadi agenda rutin setiap semester dan mampu meningkatkan kualitas riset serta publikasi mahasiswa. Hal ini sejalan dengan visi universitas dalam mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing (HUMAS UMMAT).

13 Dosen FKIP UMMAT Bersertifikat MCE: Langkah Menuju Transformasi Digital Pendidikan

13 Dosen FKIP UMMAT Bersertifikat MCE: Langkah Menuju Transformasi Digital Pendidikan

Mataram, 19 Maret 2025 – Sebanyak 13 dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berhasil lulus sertifikasi internasional Microsoft Certified Educator (MCE) dalam program sertifikasi dari Microsoft Learning Partner di Surabaya. Microsoft Learning Partner merupakan mitra resmi Microsoft yang menyediakan layanan pelatihan, konsultasi, dan pengembangan profesional guna membantu pendidik, mahasiswa, serta pemimpin pendidikan dalam bertransformasi secara digital.

Program sertifikasi internasional ini bertujuan untuk meningkatkan literasi teknologi dalam praktik pengajaran agar sesuai dengan tantangan pendidikan abad ke-21. Materi MCE mencakup enam konsep pembelajaran berbasis 21st Century Learning Design (21st CLD), yaitu: Student Collaboration, Skilled Communication, Knowledge Construction, Self-Regulation, Real-World Problem Solving and Innovation, serta Student Use of Information and Communication Tools (ICT).

Dosen FKIP UMMAT yang berhasil memperoleh sertifikasi MCE dan berhak menyandang gelar nonakademik tersebut antara lain Nurmiwati, M.Pd., Abdillah, M.Pd., Linda Sekar Utami, M.Pfis., Arif, M.Pd., Isnaini, M.Pd., Ilmiawan Mubin, M.Pd., Rima Rahmania, M.Pd., Dr. Intan Dwi Astuti, M.Pd., Sukron Fujiaturrahman, M.Pd., Haifaturrahmah, M.Pd., Dr. Candra, M.Pd., Sri Maryani, M.Pd., dan Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si.

Pelatihan ini berlangsung secara daring selama tiga hari, yang kemudian dilanjutkan dengan pendalaman materi melalui pembelajaran mandiri pada Learning Management System (LMS) dari Microsoft. Sertifikasi ini dilakukan melalui ujian selama satu jam dengan 40 butir soal berbentuk case study. Selama pelatihan, peserta dibimbing untuk memahami berbagai konsep yang berkaitan dengan desain pembelajaran abad ke-21, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta strategi mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum yang efektif.

Perolehan sertifikasi internasional ini memiliki peran strategis dalam mendukung visi UMMAT sebagai kampus yang kompetitif di tingkat global. Selain memberikan tambahan gelar nonakademik kepada para dosen, sertifikasi MCE juga berkontribusi terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, khususnya pada IKU 2. Dengan adanya sertifikasi ini, dosen FKIP UMMAT semakin percaya diri untuk menjadi tenaga pengajar yang profesional dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini dalam dunia pendidikan.

Dengan semakin banyaknya dosen yang memiliki sertifikasi internasional, FKIP UMMAT terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui pemanfaatan teknologi digital. Peningkatan kompetensi ini diharapkan dapat mendukung transformasi pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang. Keberhasilan para dosen FKIP UMMAT dalam memperoleh sertifikasi ini juga menjadi motivasi bagi tenaga pendidik lainnya untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi (HUMAS UMMAT).

Melalui Program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, Mahasiswa BCB UMMAT Bangun Kesadaran Dan Kepedulian Sosial

Melalui Program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, Mahasiswa BCB UMMAT Bangun Kesadaran Dan Kepedulian Sosial

Mataram, Mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bangun kesadaran dan kepedulian sosial melalui program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan. Program ini berlangsung di Pondok Pesantren Mujahidil Falah, Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, pada 15 Maret 2025 kemarin. Inisiatif ini merupakan bagian dari program sosial yang digagas oleh mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Dalam Negeri di 162 kampus di seluruh Indonesia.

Sebanyak 40 penerima manfaat yang terdiri dari anak yatim turut serta dalam program ini. Mereka mendapatkan pendampingan langsung dari mahasiswa BCB UMMAT yang hadir bersama Pembina BCB UMMAT yang juga sebagai pemantik kajian. Selain sebagai ajang berbagi kebahagiaan di bulan suci, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi, meningkatkan pemahaman keagamaan, serta menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial kepada peserta.

Program 1000 Cahaya Ramadan diawali dengan sambutan hangat dari Koordinator BCB UMMAT, Utari Ardita. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang hadir dengan penuh semangat untuk belajar dan berbagi. “Terima kasih adik-adik sudah hadir pada kesempatan berbahagia ini. Kami dari mahasiswa BCB UMMAT hadir tidak hanya untuk berbagi takjil dan menu berbuka puasa, tetapi juga untuk mengenal lebih dekat adik-adik sehingga kita dapat berbagi ilmu dan pengalaman bersama,” sambut Utari.

Hal senada juga disampaikan oleh Pembina BCB UMMAT, Habiburrahman. Dalam kajiannya, ia juga menekankan pentingnya kepedulian sosial, terutama di bulan Ramadan, yang tidak hanya diwujudkan dalam bentuk berbagi rezeki, tetapi juga melalui usaha sadar dan terencana untuk menumbuhkan rasa kepedulian dalam kehidupan sehari-hari. “Tujuan kegiatan kita sore ini tidak hanya sekadar persiapan berbuka puasa dan pembagian paket Ramadan, tetapi juga memberikan pendampingan keagamaan, pendidikan dasar, dan pemberdayaan sosial bagi kalian semua. Harapannya, melalui kegiatan ini, pengetahuan, kepribadian, dan soft skill kalian dapat berkembang lebih baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Habiburrahman menekankan bahwa program pendampingan ini tidak hanya berdampak bagi anak yatim sebagai penerima manfaat, tetapi juga bagi mahasiswa BCB UMMAT yang terlibat. Menurutnya, melalui program ini, mahasiswa dapat mengasah kepedulian sosial serta mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami berharap dengan adanya pendampingan ini, mahasiswa BCB UMMAT semakin peka terhadap permasalahan sosial di masyarakat. Selain itu, peserta juga diharapkan dapat mengaplikasikan nilai-nilai keislaman yang mereka pelajari selama menjalani pendidikan, seperti berbagi, peduli, dan membantu sesama, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,” tambahnya.

Usai sesi kajian, peserta penerima manfaat dibagi ke dalam enam kelompok kecil. Setiap kelompok didampingi oleh satu pendamping dari mahasiswa BCB UMMAT, yang bertugas memberikan bimbingan dan edukasi secara lebih intensif. Kegiatan ini dirancang agar setiap peserta mendapatkan perhatian lebih dalam memahami nilai-nilai Islam dan meningkatkan keterampilan sosial mereka.

Selain sesi edukasi, program ini juga diisi dengan berbagai aktivitas interaktif, seperti permainan edukatif, diskusi kelompok, serta sesi motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri dan semangat belajar peserta. Mahasiswa BCB UMMAT turut serta dalam berbagi pengalaman hidup mereka, memberikan inspirasi kepada anak-anak yatim agar tetap semangat dalam mengejar pendidikan dan mengembangkan potensi diri.

Menjelang waktu berbuka, para peserta bersama mahasiswa BCB UMMAT menikmati hidangan berbuka puasa yang telah disediakan. Kebersamaan ini semakin mempererat hubungan antara mahasiswa dan anak-anak yatim yang menjadi bagian dari program ini.

Program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membentuk karakter mahasiswa yang peduli terhadap sesama serta membangun kesadaran sosial yang lebih luas di tengah masyarakat. Ke depannya, mahasiswa BCB UMMAT berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan serupa guna memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat sekitar (HUMAS UMMAT).

Perkuat Spirit Ramadhan dan Nilai Islami di Kampus, UMMAT Gelar Festival Ramadhan Mahasiswa

Perkuat Spirit Ramadhan dan Nilai Islami di Kampus, UMMAT Gelar Festival Ramadhan Mahasiswa

Mataram, 17 Maret 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengamalan, dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) sukses menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) perdana dalam rangka Festival Ramadhan Mahasiswa 1446 H. Festival ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk memperkuat kecintaan terhadap Al-Qur’an serta memperdalam pemahaman nilai-nilai Islam. Tiga kategori utama diperlombakan dalam MTQ ini, yaitu Hifzhul Quran Juz 30, Tartil Quran, dan Ceramah, yang diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan UMMAT.

Wakil Rektor IV UMMAT yang membidangi Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya MTQ perdana tingkat universitas ini. Ia menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program kampus dalam membangun ekosistem Islami, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam hati para mahasiswa. “Kami berharap ke depan acara seperti ini dapat lebih terorganisir dengan baik. Festival-festival keagamaan seperti ini harus menjadi program khusus, karena bagaimanapun juga, sebagai kampus Muhammadiyah, atmosfer islamisasi harus senantiasa hadir,” ujar Dr. Zaenuddin.

Kepala LP3IK UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa penyelenggaraan MTQ ini dilatarbelakangi oleh tingginya permintaan undangan MTQ mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional. Setelah dilakukan survei, ditemukan bahwa banyak mahasiswa UMMAT memiliki potensi dalam bidang Al-Quran, baik dalam aspek tartil, tilawah, khatam, maupun karya ilmiah Al-Quran.

“Berdasarkan potensi-potensi tersebut, kami merasa perlu menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk berkembang. Oleh karena itu, melalui lomba ini, kami dapat mengidentifikasi dan membina peserta secara lebih masif. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari visi ekosistem kampus Islami yang telah dibangun bersama Wakil Rektor IV. Dengan adanya event seperti ini, mahasiswa lebih aktif dalam kegiatan positif yang berorientasi pada Al-Quran, sehingga waktu mereka dapat diisi dengan hal-hal yang bermanfaat,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, LP3IK UMMAT berencana melakukan pembinaan intensif bagi mahasiswa yang berprestasi di bidang AIK (Al Islam dan Kemuhammadiyahan). “Ke depannya, diharapkan dapat dibentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) khusus yang menaungi potensi-potensi keislaman di kalangan mahasiswa. UKM ini tidak hanya akan berfokus pada Baca Tulis Quran (BTQ), tetapi juga membahas aspek lain dalam Islam dan Kemuhammadiyahan secara lebih luas. Dengan demikian, diharapkan akan lahir bibit-bibit unggul yang siap berkompetisi di event nasional maupun internasional”, tutup Kepala LP3IK UMMAT.

Penyelenggaraan MTQ Mahasiswa 1446 H ini menjadi langkah awal dalam memperkuat atmosfer religius di lingkungan UMMAT serta mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan keagamaan dan membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari (HUMAS UMMAT).

Zakat, Infak, dan Sedekah: Amalan Berlipat Ganda di Bulan Ramadan

Zakat, Infak, dan Sedekah: Amalan Berlipat Ganda di Bulan Ramadan

Mataram, 17 Maret 2025 – Dosen Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Mardiyah Hayati, M.Pd.I., berbagi mutiara qalbu tentang bagaimana bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi waktu terbaik untuk meningkatkan amal kebajikan. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah zakat, infak, dan sedekah, yang tidak hanya bernilai sosial tinggi tetapi juga menjadi sarana pembersihan jiwa serta harta yang Allah janjikan dengan pahala berlipat ganda.

Keutamaan Zakat di Bulan Ramadan

Zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, dan membayarkannya di bulan Ramadan memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk menunaikan zakat fitrah sebelum hari raya Idul Fitri sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa serta sebagai bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Selain zakat fitrah, membayar zakat maal di bulan Ramadan juga sangat dianjurkan. Banyak kaum Muslimin memilih bulan ini untuk menunaikan zakatnya karena pahala yang dijanjikan Allah begitu besar, sebagaimana firman-Nya:

“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Infak dan Sedekah: Ladang Amal Tak Terbatas

Ramadan juga menjadi momentum bagi umat Islam untuk berlomba-lomba dalam berinfak dan bersedekah. Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam hal ini. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

“Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan saat Jibril menemuinya. Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadan untuk mengajarkan Al-Qur’an, dan kedermawanan Rasulullah SAW lebih cepat dari angin yang berhembus.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa bersedekah di bulan Ramadan memiliki keutamaan luar biasa. Bahkan, dalam hadis lain Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Keutamaan ini menjadi dorongan bagi kita untuk memperbanyak sedekah, baik dalam bentuk makanan berbuka, bantuan kepada fakir miskin, maupun dukungan bagi mereka yang membutuhkan.

Ramadan, Bulan Berlipat Ganda Pahala

Di bulan suci ini, segala amalan dilipatgandakan pahalanya. Maka, tidak heran jika banyak umat Islam berlomba-lomba dalam zakat, infak, dan sedekah. Selain membersihkan harta dan jiwa, amalan ini juga membantu mempererat ukhuwah Islamiyah serta meringankan beban sesama.

Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk semakin memperbanyak zakat, infak, dan sedekah. Dengan berbagi, kita tidak hanya mendapatkan pahala yang besar, tetapi juga menjadikan bulan ini lebih bermakna bagi kita dan saudara-saudara kita yang membutuhkan (HUMAS UMMAT).