Mataram, Komitmen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam meningkatkan kualitas dan daya saing penelitian serta pengabdian dosen kembali ditunjukkan melalui pelaksanaan Pelatihan dan Klinik Proposal Penelitian dan Pengabdian Hibah RisetMu Batch IX Tahun 2025. Kegiatan ini digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) selama dua hari, 25–26 Juli 2025, di Hotel Jayakarta, Senggigi, Lombok Barat.
Kegiatan yang diikuti oleh 40 dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UMMAT ini menjadi salah satu agenda penting LPPM dalam mengembangkan kapasitas dosen dalam menyusun proposal hibah penelitian dan pengabdian yang selaras dengan standar dan kriteria Hibah RisetMu yang diselenggarakan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sistematis LPPM untuk memperkuat budaya akademik dosen dalam bidang riset dan pengabdian. “Kami menyadari bahwa untuk menghasilkan karya ilmiah dan pengabdian yang berdampak, dosen perlu didukung dengan pelatihan dan pendampingan yang tepat. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa para dosen memahami dengan baik skema-skema hibah RisetMu dan mampu menyusun proposal yang sesuai dengan panduan, memiliki keunggulan, dan mampu bersaing secara nasional,” ungkapnya.
Dr. Sri Rejeki menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi klinik proposal di mana para peserta dapat membawa draft proposal yang telah mereka susun untuk dikonsultasikan langsung kepada narasumber ahli. Dengan metode ini, peserta mendapatkan evaluasi dan masukan secara langsung terhadap proposal mereka.
“Kami menghadirkan dua narasumber yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya, yakni Ir. R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., Asean Eng., dari Litbang Dikti PP Muhammadiyah, serta Dr. Ibrahim, M.Sc.,” tambahnya.
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., memberikan sambutan dan motivasi kepada seluruh peserta. Ia menyampaikan pentingnya penelitian dan pengabdian sebagai indikator penting dalam penilaian kinerja institusi pendidikan tinggi, termasuk dalam pemeringkatan nasional dan internasional.
“Salah satu komponen penting dalam perankingan universitas adalah publikasi ilmiah, pengabdian masyarakat, dan perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) oleh dosen. Kami sangat mengapresiasi langkah LPPM dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Harapannya, para dosen UMMAT dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian serta menembus jurnal-jurnal bereputasi nasional maupun internasional,” tegasnya.
Ia juga memaparkan data pencapaian UMMAT di tingkat nasional. Berdasarkan database SINTA Muhammadiyah, UMMAT saat ini berada di peringkat 19 dari 191 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Dalam database Scopus, UMMAT juga menempati posisi ke-13 dari 83 PTMA yang telah terindeks.
“Ini pencapaian yang membanggakan, tetapi kita tidak boleh cepat puas. Tahun ini, kita menargetkan akreditasi AIPT unggul, sehingga perlu ada lompatan capaian. Kami akan terus mendorong dan mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian, termasuk kemungkinan menambah anggaran hibah internal pada tahun 2026,” lanjutnya.
Selain itu, Ir. Asmawati juga menyoroti pencapaian UMMAT dalam aspek keberlanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dari 19 isu SDG’s, UMMAT saat ini baru memenuhi 11 poin. Oleh karena itu, ia mengajak para dosen untuk mulai mengeksplorasi isu-isu yang belum tergarap, seperti kemiskinan, gizi, kesehatan, limbah, lingkungan, teknologi, kelautan, dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
“Kami berharap dosen-dosen UMMAT bisa menyesuaikan topik penelitian dan pengabdiannya dengan isu-isu SDG’s yang relevan. Hal ini tidak hanya akan memperkaya kontribusi akademik UMMAT terhadap masyarakat dan pembangunan, tetapi juga memperkuat posisi UMMAT dalam kancah nasional dan internasional,” pungkasnya. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 20 Maret 2025 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Pelatihan dan Klinik Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemdiktisaintek 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 20 hingga 21 Maret 2025 mendatang, dengan menghadirkan dua narasumber ahli di bidangnya.
Dua narasumber yang diundang dalam pelatihan ini adalah Prof. Apt. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., akademisi dari Universitas Sanata Darma, yang akan membawakan materi tentang trik lolos hibah penelitian dana Kemristek 2025, serta Prof. Dr. Ir. Ketut Widnyana, M.Si., akademisi dari Universitas Mahasaraswati, yang akan memberikan materi mengenai trik sukses mendapatkan hibah PKM dana Kemristek 2025.
Dalam sambutannya, Kepala LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi kepada dosen dalam menyusun proposal hibah. “Harapannya, Bapak dan Ibu dosen dapat memperoleh ilmu, masukan, serta tips dan trik dari para narasumber sehingga dapat lolos pendanaan hibah,” ujarnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia berharap agar para dosen dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk meningkatkan peluang diterimanya proposal hibah. “Semoga dengan mengikuti bimbingan dari pemateri, proposal Bapak dan Ibu dapat diterima dan memperoleh hibah sebagai stimulan. Keuntungan yang diperoleh dari keberhasilan ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi kemajuan lembaga,” ungkapnya.
Selain sesi penyampaian materi, kegiatan ini juga mencakup sesi konsultasi langsung dengan narasumber. Para peserta dapat berdiskusi secara mendalam mengenai tantangan yang dihadapi dalam penyusunan proposal, serta mendapatkan bimbingan secara langsung untuk meningkatkan kualitas proposal mereka. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret terhadap kendala-kendala yang sering ditemui dalam proses pengajuan hibah.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan dosen dari berbagai fakultas di UMMAT. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi pelatihan. Beberapa dosen juga berbagi pengalaman mereka dalam menyusun proposal hibah sebelumnya, baik yang telah berhasil maupun yang masih perlu perbaikan.
Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dorongan bagi para dosen UMMAT untuk lebih aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat melalui program-program hibah yang tersedia. Dengan adanya bimbingan yang intensif, diharapkan jumlah proposal hibah dari UMMAT yang berhasil mendapatkan pendanaan semakin meningkat di tahun 2025 (HUMAS UMMAT).
Mataram, Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola dan indeksasi jurnal ilmiah di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menjalin kerja sama strategis dengan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) NTB. Kolaborasi ini diwujudkan melalui workshop bertajuk “Indeksasi DOAJ (Directory of Open Access Journals)”, yang berlangsung pada Sabtu, 16 Desember 2024, di salah satu hotel di Kota Mataram.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pengelola jurnal dari berbagai institusi di NTB. Workshop difokuskan untuk memberikan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis kepada para peserta terkait proses indeksasi jurnal di DOAJ, sebuah platform internasional terkemuka yang menjadi rujukan utama untuk jurnal akses terbuka.
Ketua RJI NTB, Rifaid, M.IP., menyampaikan bahwa banyak jurnal di NTB yang masih memerlukan peningkatan kualitas pengelolaan agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Ia berharap melalui workshop ini, para pengelola jurnal dapat memahami langkah-langkah teknis dan strategis untuk memperbaiki tata kelola, sehingga jurnal-jurnal yang belum terindeks dapat memenuhi kriteria untuk masuk ke platform seperti SINTA dan Scopus. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, pengelola jurnal yang jurnalnya belum terindeks dapat meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal mereka dan mencapai indeksasi di SINTA, bahkanScopus,” ujar Rifaid.
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M.Pd., mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT untuk mendukung pengembangan jurnal ilmiah di NTB. Menurutnya, pengelolaan jurnal yang baik tidak hanya penting untuk peningkatan reputasi institusi, tetapi juga sebagai upaya memperluas akses publik terhadap ilmu pengetahuan. “Kami berharap kegiatan ini mampu membantu para pengelola jurnal untuk memahami standar internasional dalam pengelolaan jurnal, menjalin komunikasi yang baik dengan pembaca, serta memperbaiki mutu jurnal mereka hingga mampu mencapai indeksasi di SINTA dan Scopus,” tegasnya.
Workshop ini juga membuka diskusi interaktif yang melibatkan para pengelola jurnal dari berbagai latar belakang. Beberapa peserta berbagi pengalaman mereka dalam mengelola jurnal, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk meningkatkan visibilitas jurnal di tingkat nasional maupun internasional.
Selain pelatihan teknis tentang indeksasi DOAJ, kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pengelola jurnal. Peserta didorong untuk memperkuat jejaring komunikasi dan berbagi pengalaman sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu publikasi ilmiah. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan NTB mampu melahirkan lebih banyak jurnal bereputasi global yang tidak hanya meningkatkan daya saing akademik regional tetapi juga berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan di tingkat internasional.
Workshop yang berlangsung sepanjang hari ini diisi dengan materi-materi penting seperti cara memenuhi kriteria indeksasi DOAJ, strategi meningkatkan peringkat SINTA, serta pengelolaan sistem manajemen jurnal berbasis OJS (Open Journal System). Dalam sesi tanya jawab, peserta juga diberi kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan narasumber terkait kendala teknis yang sering mereka hadapi.
Sebagai hasil dari workshop ini, peserta diharapkan memiliki panduan yang lebih jelas dalam proses pengelolaan jurnal, mulai dari aspek teknis hingga administratif. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat ekosistem jurnal ilmiah di NTB.
Dengan kerja sama yang terus diperkuat antara RJI NTB dan LPPM UMMAT, harapan besar disematkan agar jurnal-jurnal di NTB mampu mencapai pengakuan internasional, memberikan kontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan, serta meningkatkan reputasi akademik wilayah NTB di tingkat global (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali mencatatkan prestasi dengan sukses menyelenggarakan International Conference on Green Technology, Agricultural, and Socio-Economics (ICGTASE) 2024. Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh peserta dari lima negara, yakni Italia, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Mengusung tema “Integrating Green Technology, Agricultural Innovation, and Socio-Economic Development for Sustainable Futures,” konferensi ini berfokus pada kolaborasi internasional dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan melalui teknologi hijau, inovasi pertanian, dan perkembangan sosial-ekonomi (23/10/2024).
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan bahwa ICGTASE 2024 diikuti oleh total 43 lembaga atau universitas dari berbagai negara. Sebaran makalah yang dipresentasikan terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu Green Technology dengan 13 makalah, Agriculture dengan 14 makalah, serta Socio-Economics yang mencatat 66 makalah. “Antusiasme yang tinggi dari para peserta menunjukkan semakin besarnya kesadaran akan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk mencapai solusi berkelanjutan,” ujar Dr. Ibrahim.
Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan acara ini tidak terlepas dari dukungan kuat beberapa perguruan tinggi mitra yang bertindak sebagai Co-Host. Di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Trunojoyo, Universitas Bina Nusantara, Universitas Mataram, dan Universitas Dian Nuswantoro. Dukungan ini memastikan penyelenggaraan konferensi berjalan lancar dan memberikan platform bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi ide serta hasil penelitian.
Tidak hanya itu, Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada tiga keynote speaker yang hadir dalam konferensi ini, yaitu Prof. Dr. Nguyen Kim Loi dari Vietnam, Prof. Dr. Tatang Ary Gumanti dari Indonesia, dan Giacomo Ferretti, Ph.D dari Italia. Ketiga pembicara ini memberikan wawasan mendalam dan perspektif global yang relevan dengan tema konferensi. “Keberadaan keynote speakers yang berkualitas dari berbagai negara menambah bobot ilmiah konferensi ini dan membuka peluang kolaborasi lebih luas antarnegara,” lanjutnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, menyambut hangat para keynote speaker, Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh panitia, Co-Host, dan peserta atas dedikasi mereka dalam mensukseskan ICGTASE 2024. Ia menekankan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pertemuan ilmiah, tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian yang dapat langsung diterapkan dalam masyarakat. “Saya berharap konferensi ini dapat melahirkan kolaborasi lintas negara yang menghasilkan solusi nyata bagi tantangan global di bidang teknologi hijau, pertanian, dan ekonomi sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa UMMAT terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah baik secara internal maupun eksternal. Salah satu langkah nyata adalah dengan rutin menyelenggarakan konferensi internasional seperti ICGTASE ini, yang menjadi platform bagi para akademisi untuk mempublikasikan karya ilmiah mereka. “Kami bangga bisa menyelenggarakan acara ini dan berharap bahwa melalui konferensi ini, kita dapat memajukan ilmu pengetahuan dan inovasi di berbagai bidang, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Peserta konferensi juga disuguhi berbagai sesi presentasi dan diskusi panel yang mendalam, di mana para peneliti dari berbagai disiplin ilmu memaparkan temuan terbaru mereka. Makalah yang dipresentasikan mencakup topik-topik seperti teknologi hijau untuk pengelolaan limbah, inovasi pertanian berkelanjutan, dan strategi peningkatan ekonomi masyarakat berbasis teknologi. Setiap sesi dipandu oleh moderator yang ahli di bidangnya, memastikan diskusi yang produktif dan saling memperkaya pengetahuan.
Acara ICGTASE 2024 ini tidak hanya menjadi ajang bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi ilmu, tetapi juga mempererat kerjasama antarnegara dalam menciptakan solusi untuk tantangan global yang semakin kompleks. Kolaborasi antara UMMAT dengan perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi dunia akademis serta masyarakat luas.
Dengan antusiasme yang tinggi dan kerjasama internasional yang kuat, ICGTASE 2024 menjadi bukti nyata bahwa UMMAT terus berinovasi dan berkontribusi aktif dalam dunia penelitian dan pengabdian masyarakat. Konferensi ini diharapkan menjadi awal dari banyak inisiatif berkelanjutan lainnya yang akan terus mendorong kemajuan di bidang teknologi hijau, pertanian, dan ekonomi sosial untuk masa depan yang lebih baik (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi mahasiswa dengan menyelenggarakan KKN EXPO UMMAT 2024 bertajuk Teknologi Tepat Guna (TTG). Acara ini menjadi puncak dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-XXXVIII, menampilkan beragam produk inovatif hasil pengabdian mahasiswa di berbagai desa. Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, dinobatkan sebagai Kelompok Terbaik TTG dalam ajang ini, Auditorium UMMAT (11/09/2024).
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya expo ini. “Expo kali ini tidak hanya sekadar ajang pameran karya, tetapi merupakan hasil dari rangkaian kegiatan panjang yang diawali dengan seminar nasional. Dalam seminar tersebut, kita membahas potensi desa, serta peran mahasiswa KKN dalam mengembangkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, KKN EXPO UMMAT 2024 menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang mereka peroleh untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa. “Kami sangat bangga karena meskipun ini adalah expo pertama yang kami adakan, namun kualitas karya yang ditampilkan sangat luar biasa. Inovasi-inovasi ini tidak hanya berfokus pada teknologi modern, tetapi juga pada pemanfaatan potensi lokal yang sudah dimiliki oleh masyarakat desa,” tambahnya.
Rektor UMMAT, yang diwakili Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., turut memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran expo ini. Ia menekankan pentingnya memberikan pengakuan atas inovasi mahasiswa yang berpotensi untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKKI). “Expo ini tidak hanya sekadar ajang apresiasi, tetapi juga dapat menjadi wadah bagi inovasi-inovasi mahasiswa untuk didaftarkan sebagai paten sederhana atau HAKKI. Produk-produk seperti jamu dan briket yang saya lihat tadi memiliki ciri khas yang kuat, sehingga sangat berpotensi untuk dipatenkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asmawati berharap expo ini dapat menjadi agenda tahunan UMMAT yang terus berkembang. “Kami berharap expo ini dapat menjadi contoh bagi acara-acara serupa di masa depan, di mana karya-karya mahasiswa dapat diangkat, dikembangkan, dan diberikan penghargaan yang layak. Inovasi yang dihasilkan mahasiswa sangat berharga, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi pengembangan institusi dan masyarakat luas,” tambahnya.
Selain penyerahan penghargaan, expo ini juga menampilkan produk-produk unggulan dari kelompok KKN lainnya. Beberapa produk yang dipamerkan di antaranya adalah sosis dari ampas minyak kelapa, susu jagung dengan daun kelor, serta teknologi bioponik yang berfokus pada pengurangan sampah rumah tangga. Tidak ketinggalan, program pencegahan stunting juga menjadi salah satu inovasi unggulan yang dipresentasikan oleh Kelompok 51 Desa Tamekan, yang akhirnya berhasil meraih gelar juara pertama.
Ketua Kelompok 51 Desa Tamekan , Mustofa Al Hadid, menyampaikan bahwa keberhasilan timnya tidak lepas dari kolaborasi yang baik antar anggota kelompok, yang berbagi tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka masing-masing. “Kami mencoba untuk membagi tugas sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Misalnya, teman-teman yang berasal dari Fakultas Pertanian fokus pada pengembangan produk-produk berbasis pertanian. Masyarakat desa sangat antusias dan terlibat aktif dalam program yang kami buat, sehingga kendala yang kami hadapi tidak terlalu signifikan,” tuturnya.
Ia juga berharap agar masyarakat Desa Tamekan dapat terus mengembangkan produk-produk inovatif yang telah dihasilkan selama masa KKN. “Kami berharap produk-produk seperti sosis dari ampas minyak kelapa dan susu jagung ini dapat terus diproduksi dan bahkan dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat desa, sehingga bisa menjadi produk unggulan desa,” tambahnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Yudhi Lestanata, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi kepada kelompok mahasiswa bimbingannya. “Sejak awal ditunjuk sebagai DPL, saya berupaya membangun koordinasi yang kuat dan memberikan informasi penting kepada mahasiswa sebelum mereka berangkat ke lokasi KKN. Saya menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan, termasuk bagaimana menjalankan program kerja secara efektif, serta cara berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Yang paling penting, mahasiswa harus fokus dalam melaksanakan program kerja, baik program pokok, program khusus, maupun program pilihan. Saya sangat bangga dengan prestasi yang dicapai oleh kelompok 51 KKN di Desa Tamekan. Mereka telah menunjukkan dedikasi tinggi dan hasil yang membanggakan. Semoga mereka terus memberikan yang terbaik ke depannya,” ungkapnya penuh harap.
Setelah penyerahan penghargaan kepada para pemenang, acara dilanjutkan dengan talkshow, bertema Inspirasi dari Desa, Solusi untuk Bangsa. Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yakni Irfan Saenaufal dari BPJS Ketenagakerjaan NTB, Dr. Ibrahim selaku Ketua LPPM UMMAT, dan Mustofa Al Hadid dari Kelompok 51 KKN Desa Tamekan.
Dalam sesi ini, para narasumber berbagi pengalaman dan inspirasi tentang bagaimana potensi desa dapat digali dan dikembangkan melalui inovasi teknologi tepat guna. Para peserta talkshow, yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum, juga diajak untuk berpikir lebih jauh tentang peran inovasi dalam memajukan desa-desa di Indonesia.
Adapun pemenang penghargaan dalam KKN EXPO UMMAT 2024 adalah sebagai berikut: Juara 1: Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, Juara 2: Kelompok Desa Sesaot, Juara 3: Kelompok Desa Teros, Harapan 1: Kelompok Desa Nusa Jaya, Harapan 2: Kelompok Desa Sambelia, Harapan 3: Kelompok Desa Santong Tua
KKN EXPO UMMAT 2024 ini menjadi langkah awal yang sangat baik bagi LPPM UMMAT dalam mengapresiasi hasil karya mahasiswa, sekaligus mendorong inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Expo ini juga diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menampilkan teknologi tepat guna, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan berinovasi (HUMAS UMMAT).