Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menggelar Job Fair dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan FKIP UMMAT pada Sabtu (09/08/2025) ini disambut dengan antusias oleh para pencari kerja (pencaker) dari berbagai wilayah di NTB.
Sejak siang hari, ratusan pencaker telah memadati area Lapangan FKIP UMMAT untuk mencari informasi sekaligus melamar langsung pada perusahaan yang membuka lowongan. Antusiasme ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap peluang kerja, baik di sektor nasional maupun internasional, yang ditawarkan melalui job fair ini.
Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., menyampaikan bahwa job fair tahun ini memiliki konsep berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini, Disnakertrans NTB mengambil langkah strategis dengan menggandeng lembaga pendidikan. Sebuah terobosan yang membedakan job fair kali ini dari sebelumnya,” ujarnya.
Nelly menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menjadi ajang rekrutmen, tetapi juga forum diskusi untuk mempersiapkan tenaga kerja NTB agar lebih kompetitif di pasar global. Menurutnya, banyak tenaga kerja NTB, termasuk lulusan Balai Latihan Kerja (BLK), telah memiliki keahlian teknis mumpuni seperti kemampuan mengelas, namun masih terkendala minimnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
“Peluang kerja tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Tenaga kerja lokal kita punya keterampilan hebat, hanya saja kita harus melengkapi mereka dengan kemampuan bahasa internasional agar bisa bersaing,” tegasnya.
Tahun ini, 41 perusahaan di NTB berpartisipasi dalam job fair dengan menawarkan lebih dari 2.000 lowongan kerja dari berbagai sektor formal maupun informal, termasuk peluang kerja di luar negeri. Kesempatan ini terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga sarjana.
Sebelum datang, Nelly mengingatkan para pencari kerja untuk mempersiapkan dokumen lamaran seperti CV, fotokopi ijazah terakhir, transkrip nilai, KTP, serta sertifikat kompetensi (jika ada). “Cukup bawa salinan dokumen. Dokumen asli sebaiknya disimpan dengan aman,” pesannya.
Rektor UMMAT yang diwakilkan oleh Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas sinergi ini. “In syaa Allah, kegiatan ini menjadi langkah nyata kampus dalam menjembatani dunia kerja dengan para alumni dan lulusan baru, sekaligus mendukung misi pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran di NTB,” tuturnya.
Zaenuddin menambahkan bahwa UMMAT memandang job fair ini bukan hanya sebagai agenda seremonial, melainkan bagian dari komitmen perguruan tinggi untuk menciptakan lulusan yang siap kerja. “Kami ingin memastikan mahasiswa UMMAT tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis, etika kerja, dan kesiapan mental yang sesuai dengan tuntutan industri,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kerja sama antara kampus, pemerintah, dan dunia industri adalah kunci. Dengan kolaborasi seperti ini, kita bisa memastikan informasi pasar kerja sampai kepada mahasiswa bahkan sebelum mereka lulus. Ini akan mempersingkat masa tunggu kerja lulusan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia juga berpesan kepada para pencari kerja agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Bawa semangat, percaya diri, dan kesiapan diri. Karena peluang kerja tidak datang dua kali. Jadikan job fair ini sebagai titik awal perjalanan karier yang sukses, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” tutupnya. (Humas UMMAT)
Mataram,Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA), di bawah koordinasi Bagian Pembinaan Kreativitas, Penalaran, dan Prestasi Mahasiswa (PKP2M), menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Proposal Kompetisi Bangun Gedung Indonesia (KBGI) dan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak 6 hingga 7 Agustus 2025, bertempat di Aula Pertemuan Lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas mahasiswa dan dosen pembimbing, UMMAT menghadirkan dua narasumber ahli dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yakni Dr. Ir. Seplika Yadi, S.T., M.T. dan Dr. Ir. Moh. Abduh, S.T., M.T., IPU, ACPE., ASEAN Eng. Keduanya merupakan akademisi yang telah teruji dan berpengalaman luas dalam berbagai kompetisi rancang bangun skala nasional, termasuk KBGI dan KJI yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan universitas dalam mendorong peningkatan kualitas dan daya saing mahasiswa, khususnya di bidang teknik sipil.
“Ini merupakan langkah yang sangat strategis. Namun demikian, penyusunan proposal harus benar-benar diperhatikan karena kita akan bersaing secara nasional dengan berbagai perguruan tinggi ternama. Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan karya proposal yang berkualitas dan berpotensi menang,” ujar Rektor.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., turut menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran narasumber dari UMM dan menegaskan pentingnya sinergi antara universitas dengan para ahli dalam membimbing mahasiswa.
“Selamat datang kami ucapkan kepada Dr. Muhammad Abduh dan Ir. Seplika Yadi. Kehadiran beliau menjadi energi baru bagi kami di UMMAT untuk terus berkembang. Kami berharap ke depan bisa melakukan pendampingan secara mandiri, namun untuk saat ini kami masih sangat memerlukan bimbingan dari para pakar untuk menyusun proposal dengan baik dan benar,” ujar Dr. Erwin.
“Semoga ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber dapat ditransfer secara maksimal kepada mahasiswa UMMAT agar siap berkompetisi,” tambahnya.
Dalam bimtek ini, terdapat empat kelompok utama yang aktif mengikuti proses penyusunan proposal KBGI dan KJI, serta beberapa kelompok cadangan yang dipersiapkan untuk mendukung dan memperkuat tim utama. Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi pemaparan materi teknis, diskusi kelompok, serta praktik langsung penyusunan proposal sesuai panduan resmi dari Kemenristek Dikti.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mencetak mahasiswa yang kompeten dalam kompetisi, tetapi juga menjadi bagian dari misi UMMAT untuk mengintegrasikan pembinaan prestasi akademik dengan penguatan karakter unggul mahasiswa dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional.
Dengan terselenggaranya Bimtek ini, UMMAT meneguhkan komitmennya untuk terus bergerak maju dan mengikuti jejak kampus-kampus PTMA senior lainnya yang telah lebih dulu menorehkan prestasi di ajang nasional. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Prestasi membanggakan kembali dicetak oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) di kancah internasional. Nurhamdi Said, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT kelahiran Gerung, Lombok Barat, 14 April 2002, berhasil meraih Juara II Kelas D Dewasa dalam ajang bergengsi Tapak Suci World Championship 2 Tahun 2025, yang berlangsung dari tanggal 29 Juli hingga 3 Agustus 2025 di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Kejuaraan ini menjadi ajang prestisius bagi para pendekar Tapak Suci dari seluruh dunia, diikuti oleh peserta dari 33 negara, baik dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Timur Tengah. Dalam atmosfer kompetisi yang sangat kompetitif, Nurhamdi tampil gemilang dengan menunjukkan teknik dan semangat juang luar biasa, hingga akhirnya berhasil meraih posisi kedua dalam kelasnya.
Keikutsertaan Nurhamdi dalam ajang ini bukan semata-mata untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai bagian dari misi yang lebih besar: mempromosikan Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai seni bela diri warisan bangsa yang sarat dengan nilai spiritual, budaya, dan keilmuan.
“Tujuan utama dari kejuaraan ini adalah untuk memperkenalkan Tapak Suci sebagai seni bela diri khas Indonesia yang memiliki filosofi dan teknik tinggi. Saya merasa terhormat bisa membawa nama UMMAT, NTB, dan Indonesia di pentas dunia,” ujar Nurhamdi usai pengalungan medali perak.
Sebagai kader aktif Tapak Suci UMMAT, Nurhamdi telah melalui berbagai jenjang latihan dan kompetisi sejak tahun pertama kuliah. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih, rendah hati, dan berdedikasi tinggi dalam setiap kegiatan organisasi maupun kejuaraan bela diri.
Dekan Fakultas Hukum UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LLM., menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian yang luar biasa ini. Menurutnya, keberhasilan Nurhamdi menjadi inspirasi besar bagi seluruh sivitas akademika Fakultas Hukum.
“Saya merasa sangat bangga dan terharu atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT dalam ajang Tapak Suci World Championship. Ini bukan hanya kemenangan secara individu, tapi juga membawa nama baik institusi, khususnya Fakultas Hukum. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa kita tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki semangat juang dan kedisiplinan tinggi dalam bidang bela diri dan olahraga,” ujar Dr. Hilman.
Ia juga menambahkan bahwa pihak fakultas berkomitmen untuk terus mendukung potensi mahasiswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
“Saya berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa FH UMMAT untuk terus berprestasi di berbagai bidang. Fakultas akan terus mendukung dan memfasilitasi setiap potensi yang dimiliki mahasiswa. Teruslah menjadi inspirasi dan panutan bagi generasi muda, dan jadikan kemenangan ini sebagai awal dari prestasi-prestasi yang lebih besar di masa mendatang,” tambahnya.
Kejuaraan Dunia Tapak Suci ini juga menjadi momentum penting dalam diplomasi budaya Indonesia. Di tengah persaingan global yang ketat, eksistensi seni bela diri Tapak Suci yang lahir dari Muhammadiyah ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan nilai-nilai luhur Islam berkemajuan, kedamaian, dan kekuatan spiritual bangsa Indonesia kepada dunia.
Capaian Nurhamdi menjadi salah satu simbol keberhasilan pembinaan karakter dan potensi mahasiswa di UMMAT. Melalui kolaborasi antara kegiatan akademik, organisasi otonom kampus, dan dukungan penuh dari fakultas dan universitas, mahasiswa didorong untuk mengembangkan kapasitas diri secara holistik. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 31 Juli 2025 – Panggung adu gagasan tingkat nasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia tersaji dengan penuh semangat dan intelektualitas tinggi dalam Final Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Final ini menjadi penutup dari rangkaian kompetisi debat yang digagas oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, sebagai upaya konkret dalam membentuk karakter mahasiswa yang berpikir kritis, komunikatif, dan solutif dalam menghadapi persoalan bangsa.
Bertempat di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT, babak final dilaksanakan secara luring dengan menghadirkan empat tim terbaik dari total 26 tim yang sebelumnya berkompetisi di babak penyisihan secara daring. Keempat tim finalis berasal dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selaku tuan rumah, dan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).
Babak demi babak dilalui dengan ketat. Atmosfer kompetitif sangat terasa, namun tetap dalam nuansa kekeluargaan dan sportivitas yang dijunjung tinggi. Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi debat nasional, dengan mempertimbangkan kekuatan argumen, ketepatan data, kemampuan merespons, gaya penyampaian, serta etika dalam berdebat.
Setelah melalui sesi argumentasi yang menantang, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dinyatakan sebagai Juara Pertama dengan skor tertinggi 85,54. Universitas Muhammadiyah Surakarta meraih Juara Kedua dengan skor 84,72, sedangkan Universitas Muhammadiyah Mataram menempati posisi Juara Ketiga dengan skor 83,30. Juara Harapan Satu diraih oleh Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dengan skor 83,18. Meskipun selisih nilai antara peserta sangat tipis, kualitas debat yang ditampilkan keempat tim menuai pujian dari para juri.
Ketua Panitia Pelaksana, Zaenafi Ariani, SE., ME., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi, baik yang mengikuti secara daring maupun yang hadir langsung di babak final. “Sebanyak 26 tim mendaftar dan mengikuti seleksi awal. Dari sana kami memilih empat tim terbaik untuk bertanding langsung di UMMAT. Ini adalah ajang luar biasa untuk mengasah nalar kritis, sekaligus menjadi ruang silaturahmi bagi mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai daerah. Terima kasih atas semangat, kerja keras, dan dedikasi semua pihak,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan sekaligus pemanasan bagi mahasiswa UMMAT yang akan berlaga dalam ajang debat tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Agustus mendatang.
“Sebenarnya, lomba ini adalah latihan strategis untuk mahasiswa kami. Tapi lebih dari itu, kita ingin kegiatan ini menjadi ruang saling belajar, bukan hanya untuk mendapatkan juara. Ini adalah wadah silaturahmi antar mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia dalam membangun jejaring, bertukar ide, dan menginspirasi satu sama lain,” jelasnya. “Kami percaya, mahasiswa yang terbiasa berdialog dan berdebat secara sehat akan tumbuh menjadi pemimpin yang tangguh dan bijak. Oleh karena itu, UMMAT akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang menghidupkan iklim akademik seperti ini,” tambahnya.
Acara final ditutup dengan penyerahan trofi, piagam penghargaan, dan bingkisan kepada para pemenang. Selain itu, seluruh finalis mendapatkan sertifikat partisipasi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi intelektual mereka dalam lomba ini. Suasana haru dan bangga menyelimuti ruangan ketika para finalis berdiri di atas panggung bersama, menunjukkan bahwa meskipun kompetisi telah usai, semangat kolaborasi tetap menyala. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 28 Juli 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan melepas secara resmi sebanyak 1.018 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-39 Tahun 2025, pada Senin (28/7), bertempat di Lapangan Utama Kampus UMMAT.
Prosesi pelepasan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi momen penting yang menandai dimulainya rangkaian pengabdian mahasiswa UMMAT di berbagai daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka mengimplementasikan caturdharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UMMAT), Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa peserta KKN Angkatan ke-39 terbagi ke dalam 67 kelompok yang tersebar dalam tiga skema utama. Skema pertama yaitu Kesehatan Masyarakat dengan 15 kelompok yang akan mengabdi di Kabupaten Lombok Utara, berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat serta layanan kesehatan berbasis komunitas. Skema kedua adalah Desa Tangguh Bencana dengan 5 kelompok yang ditempatkan di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, dengan tujuan utama membangun kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
Sementara itu, skema ketiga yaitu Teknologi Tepat Guna mencakup 45 kelompok yang akan ditempatkan di wilayah yang lebih luas, yaitu di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu. Kelompok-kelompok ini akan menjalankan program-program inovatif berbasis teknologi praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa masing-masing.
Selain itu, terdapat 2 kelompok non-reguler yang ditempatkan secara khusus berdasarkan kebutuhan mitra desa. Seluruh kegiatan KKN ini didampingi oleh 47 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di 6 fakultas di lingkungan UMMAT.
KKN tahun ini mengusung tema “Sinergitas Kampus Berdampak: Membangun Kemandirian Desa”, yang mencerminkan semangat kolaboratif antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam membangun kemandirian melalui pemberdayaan dan inovasi.
Dalam sambutannya, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapan besarnya kepada para mahasiswa agar menjadikan KKN sebagai momentum untuk belajar langsung dari masyarakat, mengabdi sepenuh hati, serta menjadi teladan dalam berpikir dan bertindak solutif.
“Jaga nama baik almamater kita. Tanamkan dalam diri bahwa kalian adalah duta kampus dan duta kebaikan. Junjung tinggi nilai-nilai Caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.
Menariknya, dalam kegiatan pelepasan ini turut hadir Direktur BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mataram yang menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh mahasiswa KKN. Hal ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada mahasiswanya selama menjalankan program pengabdian di lapangan.
Puncak acara ditandai dengan pelepasan burung merpati secara simbolis oleh Rektor UMMAT. Pelepasan burung merpati ini mengandung filosofi mendalam: sejauh apapun burung itu terbang, ia akan kembali ke sarangnya. Begitu pula dengan mahasiswa KKN, sejauh apapun mereka mengabdi, mereka akan kembali ke almamater tercinta membawa pengalaman, pembelajaran, dan kontribusi nyata untuk kampus dan masyarakat.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh para Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, para Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Kepala UPT, Ketua Program Studi, serta para Dosen Pembimbing Lapangan yang memberikan semangat dan doa bagi keberhasilan pelaksanaan KKN.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, para mahasiswa KKN UMMAT Angkatan ke-39 Tahun 2025 siap menebar manfaat dan inspirasi di tengah masyarakat. Diharapkan, program ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian tetapi juga wadah pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kecintaan pada bangsa dan tanah air. (HUMAS UMMAT)
Surabaya, Guna meningkatkan mutu dan tata kelola Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui tim PPG-nya melakukan kunjungan benchmarking ke Badan Pendidikan Profesi Guru (BPPG) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Selasa, 22 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung di Gedung W1 LPSP, Kampus 2 Lidah Wetan, Unesa, ini menjadi bagian dari komitmen UMMAT untuk terus belajar dari institusi yang telah terbukti sukses dalam mengelola program PPG di tingkat nasional.
Rombongan UMMAT dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., didampingi oleh Ketua Program Studi PPG, Dr. Intan Dwi Astuti, M.Pd., serta tim. Kedatangan mereka disambut hangat oleh pimpinan BPPG Unesa dan tim penyelenggara PPG.
Kegiatan diawali dengan seremoni pembukaan dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PPG UMMAT dan BPPG Unesa. Penandatanganan ini menjadi langkah awal dari kolaborasi antara kedua lembaga untuk pengembangan kapasitas kelembagaan, peningkatan mutu akademik, serta pertukaran praktik baik dalam penyelenggaraan PPG.
Dr. Muhammad Nizaar menyampaikan alasan pemilihan Unesa sebagai mitra benchmarking. “Kami memilih Unesa karena rekam jejaknya sebagai penyelenggara PPG yang telah matang. Banyak hal strategis yang ingin kami pelajari dan adopsi, terutama dalam aspek digitalisasi sistem, tata kelola manajemen program, serta inovasi pengembangan kurikulum yang relevan dengan tantangan pendidikan masa kini dan masa depan,” ujarnya.
Selama sesi sharing session, berbagai topik penting didiskusikan, termasuk model Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa PPG Unesa yang sudah diarahkan ke skala internasional. Unesa telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan luar negeri dalam rangka memberikan pengalaman praktik yang lebih luas dan bertaraf global bagi para calon guru.
Hal ini menjadi inspirasi bagi UMMAT untuk terus meningkatkan kualitas pengalaman praktik mahasiswa PPG, tidak hanya terbatas pada lingkup lokal, tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional yang dapat memperkaya wawasan dan kompetensi mahasiswa.
“Pengembangan model PPL dengan perspektif global sangat penting untuk mencetak guru yang adaptif terhadap perkembangan zaman, mampu memahami konteks multikultural, dan siap bersaing secara internasional,” ungkap Dr. Nizaar.
Selain itu, UMMAT juga menyoroti sistem pelaporan diri mahasiswa PPG kategori guru tertentu yang telah dikembangkan Unesa melalui platform digital berbasis website. Sistem ini memungkinkan mahasiswa untuk melakukan pelaporan administrasi, progres, dan kebutuhan akademik secara mandiri dan efisien. UMMAT berencana mengembangkan sistem serupa sebagai bagian dari upaya digitalisasi tata kelola layanan akademik di lingkungan PPG UMMAT.
Hal menarik lainnya yang diperoleh dari benchmarking ini adalah model pembinaan alumni PPG yang dikembangkan Unesa. Tidak hanya fokus pada proses pendidikan selama masa studi, Unesa juga membangun sistem pendampingan dan pembinaan berkelanjutan bagi para alumni agar mereka tetap terhubung dengan institusi dan terus mendapat dukungan pengembangan profesional.
UMMAT menyambut baik inisiatif ini dan akan mengadaptasi konsep serupa untuk diterapkan kepada alumni PPG di lingkungannya. “Hubungan yang baik dengan alumni tidak hanya memperkuat jejaring institusi, tetapi juga menjadi tolok ukur keberhasilan PPG dalam mencetak guru profesional yang relevan dan dibutuhkan masyarakat,” imbuh Dr. Nizaar. (HUMAS UMMAT)