Siapkan Lulusan Kompeten dan Berdaya Saing, Teknik Pertambangan UMMAT Hadirkan Wawasan Karier dari Industri Tambang

Siapkan Lulusan Kompeten dan Berdaya Saing, Teknik Pertambangan UMMAT Hadirkan Wawasan Karier dari Industri Tambang

Mataram, Dalam upaya mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja, Program Studi S1 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik (FATEK), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Kuliah Pakar bertema “Peningkatan Kualitas Mahasiswa Menuju Dunia Kerja” pada Rabu (13/8). Acara ini berlangsung di Aula Lantai 3 UMMAT dan dihadiri oleh mahasiswa S1 Teknik Pertambangan.

Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan praktis dan wawasan industri, khususnya di sektor pertambangan. Seperti disampaikan oleh Sekretaris Prodi, Ariyanto, tujuan utama kuliah pakar ini adalah meningkatkan kualitas mahasiswa agar memiliki keunggulan kompetitif di pasar kerja.

“Kami berharap ke depan kegiatan kuliah pakar dapat dijadwalkan secara jelas, dan menghadirkan para expert di bidang masing-masing. Dengan begitu, minat, keterampilan, dan pengetahuan mahasiswa akan semakin berkembang. Pengalaman langsung dari para ahli, terutama mereka yang bekerja di perusahaan target mahasiswa, akan memberikan motivasi dan gambaran nyata tentang tantangan sekaligus peluang di dunia kerja,” ungkap Ariyanto.

Salah satu daya tarik utama kegiatan ini adalah kehadiran pembicara yang merupakan alumni S1 Teknik Pertambangan UMMAT dan kini bekerja di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), perusahaan tambang terkemuka di Indonesia. Kehadiran alumni ini memberi nilai tambah tersendiri karena mahasiswa mendapatkan cerita nyata perjalanan karier dari bangku kuliah hingga sukses bekerja di industri besar.

Dalam penyampaian materinya, narasumber memaparkan berbagai poin penting, antara lain: Keterampilan teknis (hard skills) yang dibutuhkan di industri pertambangan, mulai dari penguasaan perangkat lunak desain tambang, pemahaman teknis pengeboran, pengolahan mineral, hingga manajemen proyek. Keterampilan non-teknis (soft skills) seperti komunikasi efektif, kerja sama tim, kemampuan adaptasi, dan kepemimpinan. Strategi menghadapi seleksi kerja di perusahaan tambang, termasuk penyusunan CV yang menarik, teknik wawancara, serta pentingnya pengalaman magang. Tantangan lapangan di industri pertambangan, seperti keselamatan kerja (safety), kondisi medan yang ekstrem, serta tuntutan untuk bekerja di bawah tekanan waktu.

Wakil Dekan II Fakultas Teknik, H. Fariz Primadi Hirsan, ST., MT., yang mewakili Dekan Fakultas Teknik UMMAT. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah konkret Prodi S1 Teknik Pertambangan dalam mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja.

“Kuliah pakar seperti ini sangat penting untuk memberikan perspektif yang nyata kepada mahasiswa. Industri pertambangan terus berkembang dan menuntut SDM yang berkualitas, sehingga mahasiswa harus mempersiapkan diri sejak dini, tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga mental, keterampilan, dan jaringan profesional,” ujarnya.

Suasana kuliah pakar berlangsung interaktif. Mahasiswa dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari teknis pekerjaan di tambang, tips menghadapi seleksi perusahaan besar, hingga kiat menjaga kesehatan mental saat bekerja di medan yang menantang. Diskusi dua arah ini menciptakan atmosfer belajar yang dinamis dan membangkitkan motivasi peserta. (HUMAS UMMAT)

Ratusan Pencaker Serbu Job Fair UMMAT–Disnakertrans NTB, Ribuan Peluang Kerja Diperebutkan

Ratusan Pencaker Serbu Job Fair UMMAT–Disnakertrans NTB, Ribuan Peluang Kerja Diperebutkan

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menggelar Job Fair dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan FKIP UMMAT pada Sabtu (09/08/2025) ini disambut dengan antusias oleh para pencari kerja (pencaker) dari berbagai wilayah di NTB.

Sejak siang hari, ratusan pencaker telah memadati area Lapangan FKIP UMMAT untuk mencari informasi sekaligus melamar langsung pada perusahaan yang membuka lowongan. Antusiasme ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap peluang kerja, baik di sektor nasional maupun internasional, yang ditawarkan melalui job fair ini.

Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., menyampaikan bahwa job fair tahun ini memiliki konsep berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini, Disnakertrans NTB mengambil langkah strategis dengan menggandeng lembaga pendidikan. Sebuah terobosan yang membedakan job fair kali ini dari sebelumnya,” ujarnya.

Nelly menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menjadi ajang rekrutmen, tetapi juga forum diskusi untuk mempersiapkan tenaga kerja NTB agar lebih kompetitif di pasar global. Menurutnya, banyak tenaga kerja NTB, termasuk lulusan Balai Latihan Kerja (BLK), telah memiliki keahlian teknis mumpuni seperti kemampuan mengelas, namun masih terkendala minimnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.

“Peluang kerja tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Tenaga kerja lokal kita punya keterampilan hebat, hanya saja kita harus melengkapi mereka dengan kemampuan bahasa internasional agar bisa bersaing,” tegasnya.

Tahun ini, 41 perusahaan di NTB berpartisipasi dalam job fair dengan menawarkan lebih dari 2.000 lowongan kerja dari berbagai sektor formal maupun informal, termasuk peluang kerja di luar negeri. Kesempatan ini terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga sarjana.

Sebelum datang, Nelly mengingatkan para pencari kerja untuk mempersiapkan dokumen lamaran seperti CV, fotokopi ijazah terakhir, transkrip nilai, KTP, serta sertifikat kompetensi (jika ada). “Cukup bawa salinan dokumen. Dokumen asli sebaiknya disimpan dengan aman,” pesannya.

Rektor UMMAT yang diwakilkan oleh Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas sinergi ini. “In syaa Allah, kegiatan ini menjadi langkah nyata kampus dalam menjembatani dunia kerja dengan para alumni dan lulusan baru, sekaligus mendukung misi pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran di NTB,” tuturnya.

Zaenuddin menambahkan bahwa UMMAT memandang job fair ini bukan hanya sebagai agenda seremonial, melainkan bagian dari komitmen perguruan tinggi untuk menciptakan lulusan yang siap kerja. “Kami ingin memastikan mahasiswa UMMAT tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis, etika kerja, dan kesiapan mental yang sesuai dengan tuntutan industri,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kerja sama antara kampus, pemerintah, dan dunia industri adalah kunci. Dengan kolaborasi seperti ini, kita bisa memastikan informasi pasar kerja sampai kepada mahasiswa bahkan sebelum mereka lulus. Ini akan mempersingkat masa tunggu kerja lulusan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia juga berpesan kepada para pencari kerja agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Bawa semangat, percaya diri, dan kesiapan diri. Karena peluang kerja tidak datang dua kali. Jadikan job fair ini sebagai titik awal perjalanan karier yang sukses, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” tutupnya. (Humas UMMAT)

UMMAT Gelar Job Fair Bersama Disnakertrans: Komitmen Lahirkan SDM Unggul dan Kolaborasi Peluang Kerja dengan DUDI

UMMAT Gelar Job Fair Bersama Disnakertrans: Komitmen Lahirkan SDM Unggul dan Kolaborasi Peluang Kerja dengan DUDI

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing melalui penyelenggaraan Job Fair 2025 yang akan berlangsung pada 9 Agustus 2025, bertempat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara UMMAT dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Job Fair 2025 akan menghadirkan lebih dari 2.974 lowongan kerja, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan mitra dari sektor manufaktur, perhotelan, kesehatan, perdagangan, hingga ketenagakerjaan luar negeri. Antusiasme tinggi tampak dari kehadiran ratusan pencari kerja, mulai dari mahasiswa, alumni, hingga masyarakat umum yang ingin mencari peluang karier sesuai minat dan kompetensi mereka.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang monumental bagi UMMAT dalam mempertemukan secara langsung dunia akademik dengan dunia kerja.

“Job Fair ini perdana dilakukan oleh UMMAT sebagai wujud komitmen bahwa kami tidak hanya melahirkan SDM yang kompeten di bidangnya masing-masing, tetapi juga membuka peluang dan harapan kerja bagi para alumni dan masyarakat luas,” ujar Dr. Erwin.

Lebih lanjut, Dr. Erwin menekankan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor sebagai bagian dari transformasi perguruan tinggi yang adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kami percaya bahwa kemitraan strategis antara perguruan tinggi, pemerintah, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri adalah keniscayaan untuk menciptakan kemandirian dan kemajuan bangsa. Dalam konteks ini, UMMAT ingin hadir sebagai penghubung yang kuat antara lulusan dan dunia kerja,” tambahnya.

Job Fair ini juga menjadi momen konsolidasi dan silaturahmi antara UMMAT dan para alumninya. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Erwin secara terbuka mengundang seluruh alumni UMMAT dan masyarakat umum untuk memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya.

“Kami mengundang dengan hormat para alumni Universitas Muhammadiyah Mataram dan masyarakat umum untuk hadir dan mengakses berbagai peluang kerja yang tersedia. Kampus ini adalah rumah besar yang selalu terbuka bagi alumninya untuk kembali berkembang dan berkontribusi,” jelasnya.

Lebih dari sekadar ajang rekrutmen, Job Fair ini menjadi bentuk nyata implementasi visi UMMAT sebagai kampus yang inklusif, transformatif, dan adaptif terhadap dinamika global. UMMAT menunjukkan perannya tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai aktor aktif dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional.

“UMMAT berkomitmen untuk terus membangun sinergi dengan berbagai pihak dalam rangka memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat, daerah, dan bangsa. Kolaborasi ini menjadi strategi utama untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” tutup Dr. Erwin.

Pelaksanaan Job Fair 2025 ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi UMMAT dalam mendukung akselerasi ekonomi daerah, memperkuat daya saing SDM Nusa Tenggara Barat, serta menjembatani transisi lulusan dari dunia kampus ke dunia kerja nasional maupun global. (HUMAS UMMAT)

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) akan menjadi tuan rumah Workshop NMT-DIES Training 2025 yang mengusung tema “Internationalization Policies & Strategies to Support Impactful Campus Educational Policy in Indonesia”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat internasionalisasi di perguruan tinggi, khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Internasionalisasi pendidikan tinggi menjadi salah satu pilar penting dalam meningkatkan daya saing global, membuka peluang kolaborasi internasional, serta mendorong pertukaran pengetahuan lintas negara.

Workshop ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama yang akan diselenggarakan pada tanggal 27–29 Oktober 2025, dan tahap kedua pada tanggal 6–8 April 2026. Kegiatan ini didukung penuh oleh DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst), German Academic Exchange Service, sebuah lembaga terkemuka asal Jerman yang berfokus pada pertukaran akademik internasional di bidang pendidikan tinggi dan riset.

Sebagai fasilitator dalam workshop ini, akan hadir para akademisi dan praktisi dari berbagai perguruan tinggi ternama, baik dari dalam maupun luar negeri, antara lain: Dr. Nguyen Ngoc Thuy (Nong Lam University, Vietnam), Ida Puspita, S.S., M.A., Res. (Universitas Ahmad Dahlan), Dr. Muzaillin Affan (Universitas Syiah Kuala), Dr. Condro Wibowo (Universitas Jenderal Soedirman), Mateus Yumarnanta, Ph.D. (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya), dan Asbah, M.Hum. (Universitas Muhammadiyah Mataram).

Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara UMMAT dengan Universitas Potsdam (Jerman), Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dan Universitas Syiah Kuala. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat kebijakan pendidikan tinggi yang berdampak di tingkat global.

Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional UMMAT, Asbah, M.Hum., menjelaskan bahwa pelaksanaan Workshop NMT-DIES Training 2025 ini menjadi langkah strategis UMMAT dalam membangun jaringan internasional yang lebih luas dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Internasionalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan menjadi bagi perguruan tinggi yang ingin bersaing di kancah global. Melalui workshop ini, kami ingin mengajak PTN dan PTS di Bali, NTB, dan NTT untuk bersama-sama menyusun strategi dan kebijakan yang berdampak nyata bagi pengembangan kampus. UMMAT siap menjadi fasilitator dan kolaborator aktif dalam inisiatif ini,” jelas Asbah.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran DAAD serta keterlibatan kampus-kampus ternama di dalam dan luar negeri menjadi bukti nyata bahwa potensi perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia semakin diakui dan diperhitungkan.

“Ini adalah momentum emas. Tidak hanya untuk membangun kapasitas institusi, tetapi juga untuk membuka peluang mobilitas akademik, penelitian bersama, dan pengembangan SDM dosen dan mahasiswa secara internasional,” tambahnya.

UMMAT mengundang seluruh perguruan tinggi di wilayah Bali, NTB, dan NTT untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Sosialisasi awal dapat diikuti dengan melakukan pendaftaran melalui tautan berikut:

🔗 Sosialisasi: https://s.id/Sosialisasi_NMT-DIES_Training_2025
(Batas akhir pendaftaran: 4 Agustus 2025)

🔗 Seleksi peserta workshop: https://s.id/daftarworkshop_NMT_UMMAT

Melalui pelaksanaan NMT-DIES Training 2025, UMMAT menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari penguatan ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif, berdaya saing global, dan berorientasi pada kolaborasi lintas negara. (HUMAS UMMAT)

Dorong Kualitas Penelitian dan Pengabdian, UMMAT Gelar Pelatihan dan Klinik Proposal Hibah RisetMu Batch IX 2025

Dorong Kualitas Penelitian dan Pengabdian, UMMAT Gelar Pelatihan dan Klinik Proposal Hibah RisetMu Batch IX 2025

Mataram, Komitmen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam meningkatkan kualitas dan daya saing penelitian serta pengabdian dosen kembali ditunjukkan melalui pelaksanaan Pelatihan dan Klinik Proposal Penelitian dan Pengabdian Hibah RisetMu Batch IX Tahun 2025. Kegiatan ini digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) selama dua hari, 25–26 Juli 2025, di Hotel Jayakarta, Senggigi, Lombok Barat.

Kegiatan yang diikuti oleh 40 dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UMMAT ini menjadi salah satu agenda penting LPPM dalam mengembangkan kapasitas dosen dalam menyusun proposal hibah penelitian dan pengabdian yang selaras dengan standar dan kriteria Hibah RisetMu yang diselenggarakan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sistematis LPPM untuk memperkuat budaya akademik dosen dalam bidang riset dan pengabdian. “Kami menyadari bahwa untuk menghasilkan karya ilmiah dan pengabdian yang berdampak, dosen perlu didukung dengan pelatihan dan pendampingan yang tepat. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa para dosen memahami dengan baik skema-skema hibah RisetMu dan mampu menyusun proposal yang sesuai dengan panduan, memiliki keunggulan, dan mampu bersaing secara nasional,” ungkapnya.

Dr. Sri Rejeki menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi klinik proposal di mana para peserta dapat membawa draft proposal yang telah mereka susun untuk dikonsultasikan langsung kepada narasumber ahli. Dengan metode ini, peserta mendapatkan evaluasi dan masukan secara langsung terhadap proposal mereka.

“Kami menghadirkan dua narasumber yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya, yakni Ir. R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., Asean Eng., dari Litbang Dikti PP Muhammadiyah, serta Dr. Ibrahim, M.Sc.,” tambahnya.

Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., memberikan sambutan dan motivasi kepada seluruh peserta. Ia menyampaikan pentingnya penelitian dan pengabdian sebagai indikator penting dalam penilaian kinerja institusi pendidikan tinggi, termasuk dalam pemeringkatan nasional dan internasional.

“Salah satu komponen penting dalam perankingan universitas adalah publikasi ilmiah, pengabdian masyarakat, dan perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) oleh dosen. Kami sangat mengapresiasi langkah LPPM dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Harapannya, para dosen UMMAT dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian serta menembus jurnal-jurnal bereputasi nasional maupun internasional,” tegasnya.

Ia juga memaparkan data pencapaian UMMAT di tingkat nasional. Berdasarkan database SINTA Muhammadiyah, UMMAT saat ini berada di peringkat 19 dari 191 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Dalam database Scopus, UMMAT juga menempati posisi ke-13 dari 83 PTMA yang telah terindeks.

“Ini pencapaian yang membanggakan, tetapi kita tidak boleh cepat puas. Tahun ini, kita menargetkan akreditasi AIPT unggul, sehingga perlu ada lompatan capaian. Kami akan terus mendorong dan mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian, termasuk kemungkinan menambah anggaran hibah internal pada tahun 2026,” lanjutnya.

Selain itu, Ir. Asmawati juga menyoroti pencapaian UMMAT dalam aspek keberlanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dari 19 isu SDG’s, UMMAT saat ini baru memenuhi 11 poin. Oleh karena itu, ia mengajak para dosen untuk mulai mengeksplorasi isu-isu yang belum tergarap, seperti kemiskinan, gizi, kesehatan, limbah, lingkungan, teknologi, kelautan, dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

“Kami berharap dosen-dosen UMMAT bisa menyesuaikan topik penelitian dan pengabdiannya dengan isu-isu SDG’s yang relevan. Hal ini tidak hanya akan memperkaya kontribusi akademik UMMAT terhadap masyarakat dan pembangunan, tetapi juga memperkuat posisi UMMAT dalam kancah nasional dan internasional,” pungkasnya. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Ideologi dan Kepemimpinan, LP3IK UMMAT Gelar Baitul Arqam ORMAWA 2025

Perkuat Ideologi dan Kepemimpinan, LP3IK UMMAT Gelar Baitul Arqam ORMAWA 2025

Mataram, 11 Juli 2025 – Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selenggarakan kegiatan Baitul Arqam (BA) Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) 2025 selama dua hari satu malam, terhitung 11 hingga 12 Juli 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Ideologi dan Organisasi Kemahasiswaan sebagai Agen Dakwah di Lingkungan Kampus UMMAT” dan diikuti oleh perwakilan dari 11 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas.

Bertempat di BGPTK NTB, pelaksanaan BA ORMAWA 2025 UMMAT ini menjadi momen penting dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk membentuk mahasiswa yang progresif secara organisasi, tetapi juga kokoh dalam ideologi Islam dan nilai-nilai kemuhammadiyahan yang menjadi fondasi gerakan Muhammadiyah.

Kualitas kegiatan ini semakin terasa dengan kehadiran para instruktur berpengalaman dari Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB. Mereka adalah: Ilham Jalil, M.Pd.BI. (Master of Training), Rudi Arrahman, M.Pd., Syamsul Hidayat Daud, S.T., M.T., Ph.D., dan Syarif Hidayat, M.Pd.

Keempat instruktur ini berperan tidak hanya sebagai pengarah teknis, tetapi juga sebagai fasilitator utama yang menghadirkan suasana pelatihan yang hidup, reflektif, dan penuh semangat. Dengan pendekatan khas kaderisasi Muhammadiyah yang kolaboratif dan aplikatif, mereka membimbing peserta agar memahami peran strategisnya sebagai agen perubahan di lingkungan kampus.

Untuk memperkaya pemahaman dan penguatan nilai-nilai kaderisasi, kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah pemateri dengan topik-topik yang esensial dan aplikatif: Dr. Mukhlisin, M.Si.: Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I.: Tuntunan Ibadah sesuai Tarjih Muhammadiyah, Syamsul Hidayat Daud, S.T., M.T., Ph.D.: Muhammadiyah sebagai Gerakan Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah, Ilham, M.Pd.BI.: Profil Kader dan Nilai Perjuangan Tokoh Muhammadiyah, Drs. Amil, M.M.: Etos Kerja Kader Muhammadiyah untuk Pengembangan Diri dan Organisasi, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I.: Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dalam Menciptakan Ekosistem Kampus Islami

Seluruh materi disusun secara sistematis untuk membangun pemahaman ideologis mahasiswa, memperkuat integritas spiritual, serta mengasah kemampuan kepemimpinan dan manajerial. Harapannya, melalui kegiatan ini, para pengurus ORMAWA UMMAT mampu mengambil peran lebih besar sebagai penggerak dakwah di lingkungan kampus dan menjadi teladan dalam mewujudkan budaya organisasi yang Islami, inklusif, dan progresif.

Ketua Panitia, Muhammad Sahril, M.Pd., dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah peserta yang diundang sebanyak 50 orang, namun tercatat 30 peserta telah hadir. “Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan pengurus ORMAWA agar siap menjadi agen dakwah kampus. Atas nama panitia, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan universitas dan peserta yang telah mendukung kegiatan ini,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa LP3IK akan terus menghadirkan ruang-ruang pengkaderan yang konsisten dan progresif, dengan pendekatan yang relevan terhadap tantangan mahasiswa masa kini.

Ketua LP3IK UMMAT, Dr. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa Baitul Arqam ORMAWA 2025 ini adalah kegiatan perdana yang secara khusus ditujukan kepada para pengurus organisasi kemahasiswaan. Sebelumnya, kegiatan sejenis dilaksanakan dalam bentuk Kemah Dakwah terintegrasi dengan organisasi otonom Muhammadiyah (Ortom), namun atas pertimbangan pimpinan, format pelatihan dikembangkan secara mandiri untuk ORMAWA.

“Baitul Arqam ini merupakan kelanjutan dari Baitul Arqam Mahasiswa (BAMA) yang ditempuh pada semester pertama. Sebagai pengurus ORMAWA, kalian adalah ujung tombak dalam menciptakan atmosfer kampus yang Islami. Maka pemahaman ideologi harus terus ditingkatkan, agar gerakan kalian tidak kehilangan arah,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa LP3IK bersama pimpinan universitas berkomitmen untuk menjadikan ORMAWA sebagai mitra strategis Ortom dalam mengawal nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan di UMMAT. “Pengurus ORMAWA harus menjadi kader yang unggul dalam ilmu, kuat dalam ideologi, dan aktif dalam dakwah sehingga kampus islami benar-benar terwujud,” tambahnya.

Mewakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, Drs. Amil, M.M., memberikan penekanan penting terhadap aspek pembinaan karakter dalam organisasi mahasiswa. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap sikap sebagian pengurus ORMAWA yang dinilai masih kurang disiplin dan kurang memiliki kesadaran kolektif terhadap peran dan tanggung jawab organisasi.

“Kita akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki. Yang terpenting adalah komitmen untuk membentuk karakter. Masih banyak pengurus ORMAWA yang acuh terhadap perintah dan arahan pimpinan. Ini tantangan besar yang harus kita jawab bersama,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa ORMAWA harus menjadi teladan bagi lebih dari 8000 mahasiswa UMMAT. “Etos kerja, kebersamaan, ketaatan, dan loyalitas harus tumbuh dari pengurus. Jika tidak dimulai dari kalian, siapa lagi yang akan memulai? Jadilah role model yang mampu menginspirasi mahasiswa lainnya,” tegasnya.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I., mewakili Rektor UMMAT. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa Baitul Arqam merupakan wadah perkaderan penting untuk menanamkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan kepada pengurus ORMAWA.

“Kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk menanamkan pemahaman yang kuat tentang ideologi Muhammadiyah dan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan Islam. Sebagai pemuda, kalian harus siap menjadi pelanjut perjuangan itu dalam konteks kekinian, yaitu dengan berdakwah melalui organisasi dan kegiatan kampus,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius dan seksama. “Mari ikuti proses perkaderan ini dengan sungguh-sungguh. In syaa Allah, akan membawa keberkahan dan menjadi bekal berharga dalam perjalanan kalian sebagai kader Muhammadiyah dan pemimpin masa depan,” tutupnya. (HUMAS UMMAT)