by admin ummat | Aug 10, 2019 | Berita
MATARAM–Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar diseminasi implementasi dua Permenristekdikti. Kedua aturan itu adalah Permenristekdikti no 75 Tahun 2016 tentang Layanan Informasi Publik dan Permenristekdikti No 59 Tahun 2016 tentang Pelayanan Publik (2/8).
“Dengan adanya dua
peraturan pemerintah ini justru menjadi momentum bagi perguruan tinggi untuk
bisa terbuka secara informatif kepada publik. Kami ingin mengajak bersama-sama
mengelola informasi yang berkualitas untuk mahasiswa maupun masyarakat”, kata
Kasubbag layanan Informasi Belmawa Kemenristekdikti, Neni Herlina.
Melalui kegiatan diseminasi
implementasi Permenristekdikti tersebut, seluruh Perguruan Tinggi baik negeri
maupun swasta diminta untuk meningkatkan layanan informasi agar tidak terjadi
ketidakpuasan terhadap pelayanan informasi. Kegitan tersebut merupakan upaya
untuk memaksimalkan peran humas dalam membina hubungan
harmonis antara perguruan tinggi dengan public, sehingga tercipta citra
positif, kemauan yang baik, saling menghargai, saling timbul pengertian, dan toleransi
antara kedua belah pihak.
Kegiatan yang dihadiri
oleh PTN dan PTS se-wilayah Bali dan Nusra tersebut bertujuan untuk mensosialisakan
kepada humas PT tentang tata cara memahami dan menyebar informasi. Dengan
demikian, humas bisa menyampaikan dengan jelas segala aturan yang berlaku di
Perguruan Tinggi kepada mahasiswa/masyarakat.
Wakil Rektor I UMMAT,
dalam sambutannya mengatakan bahwa kampus harus membuka diri untuk semua
aktivitas yang positif termasuk kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh
Kemenristekdikti. Baik itu di bidang akreditasi, tri/catur darma perguruan
tinggi, maupun publikasi segala informasi dan aktivitas seluruh civitas
akademika atau stakeholder yang ada.
“Kedepan eksistensi
Perguruan Tinggi akan sangat bergantung pada informasi yang terlapor di Pangkalan
Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) sebagai sentral informasi. Segala prestasi yang
diraih oleh mahasiswa juga harus diupload secara sesegera mungkin”, jelas
Doktor Harry.
Lebih lanjut Wakil
Rektor Bidang Akademik tersebut mengingatkan bahwa sistem informasi akan
menjadi corong utama untuk menghadapi era sekarang. Revolusi industri 4.0
menuntut untuk tidak hanya berkompetisi, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah
melakukan kolaborasi.
“Untuk bisa menghadapi revolusi
industri 4.0 kita harus mampu meningkatkan kolaborasi sehingga akan banyak
terkumpul berbagai ide terbaru pada masa kini demi perkembangan masa mendatang”,
ungkapnya. (Dhie)
by admin ummat | Jul 30, 2019 | Berita
MATARAM-Upaya menumbuhkan kreativitas dan inovasi mahasiswa terus
dilakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam membentuk karakter, keterampilan
berpikir, dan kemampuan bertindak mahasiswa. Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM) merupakan implementasi Tri dharma Perguruan Tingi. Program Kreativitas
Mahasiswa merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan
mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa. PKM memberikan dampak terhadap
peningkatan prestasi mahasiswa dan tentunya prestasi perguruan tinggi.
Baru-baru ini Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi mengadakan kegiatan evalusi dan monitoring atau Monev
Eksternal untuk program kreativitas mahasiswa PKM 5 Bidang (17/7).
Kegiatan yang diselenggarakan di
Universitas Mataram tersebut dihadiri oleh 91 kelompok dari Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) dan juga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Nusa Tenggara
Barat. Dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) ada sembilan kelompok PKM skim
penelitian dan pengabdian yang telah diterima pengusulan proposal dan kemarin
mahasiswa-mahasiswa yang bersangkutan melaporkan hasil hibah PKMnya.
Hafsah, M.Pd selaku Wakil Rektor
bidang kemahasiswaan UMMAT mengapresiasi keberhasilan tersebut. “Dari pengajuan proposal hingga monitoring
pelaksanaan PKM ini merupakan buah dari kerja keras dan semangat seluruh tim
PKM mahasiswa dan dosen pembimbing”, tuturnya.
Semua proposal yang mendapat
dana dari Dikti nantinya masih akan diseleksi kembali melalui proses evaluasi
dan monitoring. Selanjutnya proposal yang dinyatakan lolos di tahap tersebut
berhak untuk maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
“Kita gembira dan bersyukur
menjadi terbanyak kedua tingkat LLDIKTI wilayah VIII setelah Universitas
Mahasaraswati Denpasar yang didanai Dikti untuk program kreativitas mahasiswa. Selanjutnya,
setelah Monev Eksternal ini kita perlu berdo’a dan bekerja keras agar nantinya
bisa lolos ke PIMNAS dan kita harus siap,” jelasnya.
Lebih
lanjut, salah satu mahasiswa yang menerima dana hibah skim pengabdian mengharapkan
bahwa kedepannya UMMAT dapat meningkatkan pembinaan sehingga mahasiswa mampu
berdaya saing di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Dengan
begitu, visi misi UMMAT untuk bersaing dikawasan ASEAN bisa terwujud.
“Saya
berharap, akan lebih banyak pembinaan dan pendampingan untuk meningkatkan
program kreativitas mahasiswa, bila perlu kedepan kampus menyediakan pusat
program kreativitas mahasiswa (PKM Center) sehingga komunikasi dan sharing
keilmuan bisa terjaling dengan baik serta Monev Internal bisa terlaksana dengan
maksimal”, harap Muh. Sauqy, Mahasiswa D3 Perpustakaan UMMAT. (Dhie)
by admin ummat | Jul 22, 2019 | Berita
MATARAM-Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melakukan misi kemanusiaan dengan sasaran korban gempa Lombok yaitu masyarakat Bayan, Lombok Utara (16-22/7). Demi melancarkan misi kemanusiaan tersebut. FIK UMMAT berkolaborasi dengan salah satu fakultas kedokteran ternama yang ada di Malaysia yaitu Fakulti Perubatan-University Kebangsaan Malaysia.
Kolaborasi tersebut bertajuk “Program Pasca Gempa Bumi Indonesia – Misi Kemanusiaan Lombok 2019 – Kolej Tun DR. Ismail – University Kebangsaan Malaysia”. Dekan FIK UMMAT mengatakan bahwa kedatangan peserta program pascagempa bumi Indonesia, misi kemanusiaan Lombok 2019 ini diselenggarakan oleh Kolej Tun DR. Ismail-University Kebangsaan Malaysia berkolaborasi dengan FIK.
“Kegiatan
misi kemanusiaan ini akan diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa ditambah dengan 3
orang pendamping dari masing-masing institusi”, ujar Nurul Qiyam, M.Farm.
Klin., Apt.
Misi
kemanusiaan tersebut akan dilakukan di tiga lokasi yaitu Yayasan Peduli Anak
Lombok Barat, Yayasan Lombok Care Lombok Barat, dan Lombok Utara. Kegiatan
tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama antara UMMAT dan University
Kebangsaan Malaysia beberapa waktu yang lalu.
“Kegiatan
misi kemanusiaan ini merupakan hasil kerjasama antara dua universitas. Semoga
dengan kegiatan ini dapat meningkatkan citra UMMAT lebih khusus FIK baik di
kawasan nasional maupun di kawasan ASEAN”, harapnya.
Kolaborasi
tersebut juga diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat
dilanjutkan dengan kerjasama dalam bentuk lain. Seperti adanya studi banding
untuk mahasiswa, kerjasama penelitian untuk dosen, dan pemberian beasiswa serta
kemudahan melanjutkan studi bagi staf pengajar (dosen) di University Kebangsaan
Malaysia demi peningkatan kualitas SDM FIK UMMAT.
Selain
itu, dalam kegiatan tersebut juga diadakan guest
lecture yang diisi oleh ketua program kemanusiaan sekaligus dosen di
Fakulti Perubatan, University Kebangsaan Malaysia yakni Prof. Madya Dr. Mohd
Hanafi Ahmad Damanhuri, dengan topik “ Oxidative Stress: The Main culprit in age
associted cognitive decline”
“Topik ini
menarik untuk kita dengarkan dengan seksama penjelasannya, karena secara umum
menjelaskan kenapa semakin bertambah usia maka akan diikuti dengan penurunan
daya pikir cognitive kita”, tuturnya. (Dhie)
by admin ummat | Jul 18, 2019 | Berita
MATARAM-Kegiatan pentas kolaborasi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dilaksanakan sejak tanggal 8 hingga 12 Juli 2019. Kegiatan yang bertempat di aula rektorat lantai 1 tersebut begitu antusias dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan juga pimpinan.
Kegiatan
tersebut merupakan bentuk aplikasi dari mata kuliah teater di prodi PBSI dan
mata kuliah pendidikan seni tari dan drama di prodi PGSD untuk mahasiswa
semester VI.
Selain
untuk praktek pengambilan nilai akhir, pentas kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan
ruang kepada mahasiswa agar bisa berekspresi dalam lakon. Pentas kolaborasi ini
juga termasuk proses pendewasaan mahasiswa melalui persiapan pementasan yang
telah dilakukan kurang lebih tiga bulan.
“Mahasiswa
bisa belajar dan berlatih secara mandiri bersama teman-teman sekelas. Mereka
belajar untuk meninggalkan ego, menyatukan persepsi, menghasilkan kesepakatan,
hingga menampilkan karya seni yang terbaik”, ujar Roby, dosen pengampu matu
kuliah Teater.
Dalam
kesempatan lain, ketua program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
menjelaskan bahwa pentas kolaborasi ini akan memberikan efek positif bagi
mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi calon pendidik. Mahasiswa akan memiliki
kecakapan sehingga sebagai calon guru mereka dapat memberikan pendidikan
terbaik bagi generasi muda.
“Dengan
pementasan kolaborasi tersebut mahasiswa akan terbentuk karakter, emosi, dan
sikap sosial sebagai bekal melatih diri dalam memaknai perilaku, tanggung
jawab, kejujuran, disiplin, percaya diri, kerja sama, mengontrol ego, serta
mengasah empati dan kepekaan jiwa”, jelas Habiburrahman, M.Pd.
Kegiatan
yang diadakan satu kali setahun ini, diharapkan dapat menjadi rutinitas di
FKIP. Sehingga dapat terus menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap kesenian,
terutama kesenian-kesenian yang ada di daerah NTB, yang kemudian akan
dituangkan melalui naskah pementasan.
Proses
pementasan tersebut, diawali dengan pembentukan kelompok dan dilanjutkan dengan
pemilihan naskah. Naskah pementasan kemudian diserahkan sepenuhnya kepada
kelompok untuk dapat diimprovisasi sesuai kesepakatan kelompok.
Dalam
setiap kelompok, mahasiswa diberikan kewenangan untuk memilih para aktor dan
aktris, kemudian memilih sutradara, astrada, penata musik, penata lampu, make
up dan juga bagian konsumsi.
Pada
pentas kolaborasi tahun ini, panitianya diketuai oleh Al Munawar, mahasiswa program
studi PGSD. Sementara sekretarisnya adalah Reni Melati Sari, mahasiswa program
studi PBSI. Selanjutnya susunan kepanitiaan yang lain merupakan gabungan dari
kedua program studi tersebut. (Dhie)
by admin ummat | Jul 18, 2019 | Berita
MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar International Conference on Mining and Environmental Technology tahun 2019. Kegiatan ini menjadi ajang kampus untuk memperluas jaringan baik dengan kampus dalam negeri maupun kampus luar negeri.
“Kegiatan ini akan menambah jaringan kampus yang sudah membuka jurusan S1 Pertambangan untuk Tahun Akademik 2019/2020”, kata ketua LPPM UMMAT, Joni Syafaat Adiansyah (16/7).
Dalam
kegiatan ini ada sekitar 45 paper yang dipresentasikan oleh penyaji dalam
negeri dan luar negeri dengan fokus materi tentang pertambangan rakyat di
beberapa daerah dan Negara. “Ini akan menambah materi-materi perkuliahan
mahasiswa nantinya”, tambahnya.
UMMAT
juga ingin menyerap ilmu dari salah satu contoh paper yang dipresentasikan,
yaitu upaya penanganan tambang rakyat di Ghana. Negara ini menangani tambang
rakyat yang menggunakan merkuri. Karena keinginan di Negara tersebut sangat
kuat untuk mengurangi penggunaan merkuri jadi seluruh stakeholder harus terlibat dan berperan maksimal untuk menangani
permasalahan tersebut.
“Tidak
menutup kemungkinan, dengan adanya jurusan S1 Pertambangan ini, UMMAT akan
mampu mendorong kita semua dan pihak terkait untuk memperhatikan
masalah-masalah serupa seperti yang terjadi di Ghana”, jelasnya.
Dengan
membuka program studi S1 Pertambang, UMMAT mendapat banyak dukungan. Selain
tersedianya 50 beasiswa untuk mahasiswa yang berasal dari Bima-Dompu, UMMAT
juga menerima tiga buku bahan ajar yang ditulis oleh salah satu dosen senior
Pertambangan Institut Teknologi Bandung, yakni Prof. Irwandi Arif. Buku bahan
ajar tersebut, diserahkan langsung oleh penulisnya kepada rektor UMMAT saat
acara pembukaan.
“Inilah
salah satu nilai tambah untuk jurusan S1 pertambangan. Dengan adanya
international conference ini, UMMAT bisa mengenal lebih banyak narasumber untuk
penguatan kuliah nantinya”, ujarnya.
Sementara
itu, Rektor UMMAT mengatakan bahwa ada kebanggaan tersendiri bagi kampus atas
terselenggaranya kegiatan tersebut. Termasuk kepercayaan dari peserta seminar
untuk UMMAT sebagai penanggungjawab dan penyelenggara kegiatan tersebut. “Kegiatan
seperti ini sudah seharusnya kita tingkatkan, terutama mengkaji isu-isu yang
sedang hangat di tengah masyarakat sehingga kita bisa hadir sebagai problem
solver atas masalah yang mereka hadapi”, jelas H.Arsyad Abd. Gani.
Rektor
juga mengapresiasi materi yang dikaji dalam kegiatan tersebut. Harus
diakui bahwa isu pembangunan dan teknologi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari peradaban manusia. Teknologi mengambil peran yang cukup
penting dalam dinamika dan aktifitas masyarakat modern. Hal ini disebabkan
karena teknologi menawarkan kemudahan-kemudahan dalam fasilitas, komunikasi,
transportasi dan lain sebagainya. Demikian halnya dengan teknologi
pertambangan, peran pertambangan menjadi sangat strategis mengingat hasil
tambang menjadi salah satu sumber penting keuangan negara; yang berkontribusi
dalam pembangunan daerah, baik dalam bentuk dana dengan system bagi hasil
maupun program community
development atau corporate social responsibility; memberikan nilai
surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; dan memberikan efek
berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan.
Namun
demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa aktifitas penambangan yang kini semakin
massiv dilakukan, khususnya di Indonesia dan di berbagai belahan dunia umumnya,
menimbulkan masalah baru yang cukup mengkhawatirkan terutama yang berkaitan
dengan lingkungan dan pengolahan tailing
(limbah tambang). Berbagai kasus akibat penambangan yang terjadi di Indonesia
cukup mewakili contoh dampak buruk tambang terhadap lingkungan, baik di darat,
udara dan air. Selain itu, pengaruh lainnya berimbas pada perilaku dan atau
kebiasaan social masyarakat disekitar area tambang.
Oleh
karena itu, diperlukan kesadaran, tanggungjawab, dan kontrol yang kuat dari
seluruh stakeholder agar bisa
merumuskan langkah yang strategis dalam menanggulangi akibat negative dari
aktifitas pertambangan. “Saya kira, event ilmiah ini menjadi kesempatan yang
tepat untuk menghasilkan rekomendasi penting bagi semua pihak, terurtama dalam
rangka menimalkan efek buruk akibat pertambangan”, tambahnya.
by admin ummat | Jul 9, 2019 | Berita
MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus melakukan penjajakan kerjasama dengan berbagai Negara, seperti Arab Saudi, Sudan, Malaysia, Singapore, India, Taiwan, Australia, Belanda, Inggris, Polandia serta lembaga-lembaga Asing. Beberapa waktu yang lalu UMMAT melakukan tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Negara Gajah Putih (Thailand) melalui Abroad Alumni Association of Southern Border Provinces di Wilayah Pattani, Thailand Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Lukman selaku Kepala
Biro Kerjasama, Humas, dan Protokoler menyatakan bahwa kesempatan tersebut
sangat luar biasa baik bagi mahasiswa maupun lembaga. “Kegiatan KKN-PPL luar
negeri pasti akan memperluas jaringan komunikasi dan menambah persaudaraan bagi
mahasiswa. Dan itu merupakan langkah untuk mewujudkan visi-misi Universitas
Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sebagai Universitas yang berwawasan gobal di
Negara ASEAN”, ungkapnya.
Salah satu program yang tertuang dalam perjanjian
kerjasama tersebut adalah KKN-PPL Integration
International Programs. Terwujudnya kegiatan ini berkat keseriusan Rektor Universitas
Muhammadiyah Mataram dengan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat khususnya
Bappeda NTB.
“Mereka telah membantu terealisasinya kegiatan ini hingga
terwujudnya Catur Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, kita dapat melakukan
presentasi program Pariwisata mengingat NTB mengalami penurunan kuantitas wisatawan
baik Luar Negeri maupun Dalam Negeri. Langkah tersebut merupakan kontribusi
kami untuk NTB”, jelasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa di wilayah Pattani,
tidak akan ditemui para Mario Maurer
karena jarak antara Pattani dengan Bangkok cukup jauh. Thailand memang
merupakan Negara pemeluk Agama Buddha. Namun di Wilayah Pattani, Thailand
Selatan itu adalah mayoritas penduduk pemeluk agama Islam.
“Penduduknya mayoritas Islam dan menggunakan bahasa
melayu (Melayu Thai) sebagai bahasa sehari-hari. Suasana keislaman disanapun
sangat kental dan masyarakatnyat cukup hangat”, terang Kepala Biro Kerjasama,
Humas, dan Protokoler tersebut.
Sebagai tindak lanjut MoU yang sudah ditanda tangan bersama, UMMAT telah mengirim
mahasiswa untuk mengikuti kegiatan KKN-PPL Integration International Programs
selama 4 (empat) bulan di Pattani, Thailand Selatan. Kegiatan ini diamanatkan
untuk mengajar bahasa melayu (Bahasa Indonesia), Bahasa Inggris, dan Bahasa
Arab, serta Mengaji.
Ketika melakukan pelepasan mahasiswa, rektor
berpesan agar mahasiswa menjaga nama baik lembaga, keluarga dan nama baik
mahasiswa sendiri. Hal tersebut merupakan langkah awal untuk meraih prestasi
terbaik di masa yang akan datang. Menciptakan generasi emas harus dimulai oleh
generasi saat ini dengan terus mengembangkan diri kearah yang positif dan
progresif.
Lebih lanjut H.
Arsyad Abd. Gani meyakini bahwa UMMAT kedepan akan dapat meraih prestasi gemilang
dalam mengembangakan program-program baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional.
“Dengan komitmen yang tinggi yang dimiliki seluruh civitas akademika UMMAT saat
ini, maka insya Allah kita akan memperoleh yang terbaik di masa yang akan
datang, termasuk meningkatkan akreditasi lembaga ini”, tutupnya. (Dhie)