UMMAT Kembali Mendunia! Mahasiswi Administrasi Bisnis Lolos Ajang Internasional di 3 Negara

UMMAT Kembali Mendunia! Mahasiswi Administrasi Bisnis Lolos Ajang Internasional di 3 Negara

Mataram, Semangat dan dedikasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali terukir di panggung internasional. Kali ini, kabar gembira datang dari Baiq Fera Susmita Putri, mahasiswi Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), yang berhasil lolos sebagai peserta International Conference Santri Mendunia (ICSM) #Batch 3. Kegiatan bergengsi ini akan dilaksanakan pada 6–11 Oktober 2025 di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Berasal dari Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Baiq Fera bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga mengemban amanah untuk mengharumkan nama UMMAT dan Indonesia. Selama tujuh hari, ia akan mengikuti rangkaian kegiatan padat mulai dari presentasi paper ilmiah hingga study tour ke berbagai destinasi wisata, pesantren terkemuka, dan universitas unggulan di tiga negara.

Di tengah rasa syukur atas kelolosannya, Baiq Fera juga harus menghadapi sejumlah tantangan yang cukup besar. Saat ini ia sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Sumbawa, sehingga pengurusan paspor dan persiapan keberangkatan menjadi sedikit terhambat.

“Semoga saya bisa diberikan izin untuk pulang mengurus paspor selama satu minggu. Selain itu, dana keberangkatan juga menjadi tantangan tersendiri, namun saya optimis semua bisa teratasi dengan doa, usaha, dan dukungan banyak pihak,” ungkapnya penuh keyakinan.

Baiq Fera berharap prestasinya ini menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa UMMAT untuk lebih percaya diri dan berani mengambil peluang di berbagai ajang.

“Jangan pernah merasa diri tidak mampu atau takut. Untuk menuju kesuksesan, yang dibutuhkan adalah keberanian dan percaya diri. Saya berharap kampus terus memberikan dukungan kepada mahasiswa yang memiliki keberanian dan prestasi, serta membimbing mereka hingga menemukan tempat yang tepat untuk berkembang,” pesannya.

Wakil Dekan II FISIPOL UMMAT, Ayatullah Hadi, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian Baiq Fera. “Ananda Baiq Fera adalah representasi terbaik dari semangat dan dedikasi mahasiswa Indonesia. Keberaniannya untuk melangkah ke panggung internasional adalah inspirasi bagi mahasiswa lain. Saya percaya ia akan menunjukkan kemampuan luar biasa dan mengharumkan nama kampus UMMAT serta Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Beliau juga menegaskan bahwa FISIPOL UMMAT akan selalu mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi hingga level global.“Fakultas akan terus memberikan dukungan, baik moral maupun akademik, agar mahasiswa memiliki kepercayaan diri dan kompetensi yang kuat. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada, meskipun harus melewati berbagai tantangan,” tambahnya.

International Conference Santri Mendunia (ICSM) merupakan ajang yang mempertemukan para pemuda, pelajar, dan santri dari berbagai negara untuk saling berbagi gagasan, pengalaman, dan karya. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu membangun jejaring internasional, memperluas wawasan global, sekaligus memperkenalkan budaya dan potensi daerah asal mereka.

Baiq Fera menyadari bahwa kesempatan ini bukan hanya sekadar perjalanan akademik, tetapi juga perjalanan hidup. Ia bertekad mempersembahkan yang terbaik, tidak hanya dalam sesi presentasi, tetapi juga sebagai duta yang membawa citra positif mahasiswa UMMAT dan NTB di mata dunia.

Keikutsertaan Baiq Fera dalam ICSM 2025 membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki kemampuan untuk bersaing secara global. Dukungan penuh dari berbagai pihak, baik kampus, pemerintah daerah, maupun masyarakat, diharapkan dapat membantu kelancaran perjalanan dan partisipasinya.

Dengan langkah pasti dan semangat yang tak padam, Baiq Fera siap menorehkan cerita baru yang akan menginspirasi mahasiswa lain untuk berani melangkah keluar dari zona nyaman, meraih mimpi, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Mutu dan Reputasi, UMMAT Gelar Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Bersama Prof. Johni Najwan

Perkuat Mutu dan Reputasi, UMMAT Gelar Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Bersama Prof. Johni Najwan

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi melalui kegiatan Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Akreditasi Perguruan Tinggi, yang digelar pada Kamis, 7 Agustus 2025, di Aula Pertemuan Lantai 3 UMMAT. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. H. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D., yang memberikan pemaparan mendalam tentang arah kebijakan akreditasi nasional serta tantangan dan strategi meraih akreditasi unggul.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi kepada seluruh dekan, dosen, dan pimpinan fakultas yang hadir. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kesiapan institusi dalam menghadapi akreditasi bukan hanya untuk memenuhi tuntutan administratif, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kepercayaan masyarakat.

“Akreditasi unggul bukan hanya cita-cita, tapi keharusan bagi perguruan tinggi yang ingin tumbuh dan dipercaya masyarakat. Kita juga tengah mempersiapkan langkah strategis menuju akreditasi internasional,” ujar Drs. Abdul Wahab, MA.

Rektor juga menyampaikan bahwa pada 13 Agustus 2025 mendatang, UMMAT akan mengadakan Rapat Kerja di Malang yang secara khusus akan membahas strategi percepatan akreditasi unggul. Di akhir sambutannya, beliau menyambut kehadiran perwakilan dari Universitas Darussalam (Undaram) sebagai wujud sinergi antarperguruan tinggi dalam meningkatkan mutu bersama.

Sekretaris Rektor I, Dr. Syafril, M.Pd., menyampaikan evaluasi kesiapan setiap fakultas dalam memenuhi standar akreditasi. Hadir dalam kesempatan ini para dekan dari Fakultas Hukum, FAI, FIK, FKIP, FISIPOL, Fakultas Teknik, serta perwakilan dari Fakultas Kedokteran.

Sekretaris Rektor I menekankan bahwa pemenuhan standar akreditasi merupakan keharusan. Fakultas yang tidak memenuhi standar dapat menghadapi sanksi serius, seperti larangan menerima mahasiswa baru dan tidak dapat melaksanakan wisuda selama dua tahun berturut-turut.

“Fakultas Kedokteran menjadi perhatian khusus karena hingga saat ini belum memiliki dosen tetap dan belum terakreditasi. Ada 15 syarat utama dari BAN-PT yang wajib dipenuhi agar bisa memperoleh status akreditasi,” jelasnya.

Sesi inti kegiatan diisi oleh Prof. Johni Najwan yang menyampaikan pemaparan strategis terkait kebijakan BAN-PT dan urgensi kepemimpinan yang tegas dalam mendorong percepatan akreditasi. Beliau menyarankan agar universitas menerapkan pakta integritas bagi seluruh dekan, serta mengeluarkan Surat Peringatan (SP) bagi dekan yang tidak menunjukkan komitmen, termasuk ketidakhadiran dalam kegiatan strategis seperti ini.

“Akun PDDIKTI harus berada di bawah kontrol langsung rektor dan wakil rektor I, sebagai bentuk keseriusan institusi dalam tata kelola data,” tegas Prof. Johni.

Ia juga mengingatkan pentingnya aspek moral dan tanggung jawab akademik para dosen, dengan merujuk pada Pasal 55 dan 56 Undang-Undang Pendidikan Tinggi, yang menegaskan dampak hukum dan administratif dari status akreditasi. Menurutnya, institusi pendidikan tinggi harus memiliki keberanian untuk terus melakukan introspeksi dan evaluasi berkelanjutan.

Prof. Johni juga menyoroti realitas tantangan kekinian, seperti menurunnya jumlah mahasiswa baru akibat dominasi universitas negeri. Hal ini, menurutnya, menjadi indikator penting yang harus dijawab dengan kualitas, reputasi, dan daya saing institusi.

Kegiatan ditutup dengan pernyataan tegas dari Rektor UMMAT yang kembali mengajak seluruh elemen kampus untuk bergerak bersama mewujudkan akreditasi unggul: “Apa pun yang telah kita usahakan, harus bisa tercapai dengan baik. Ini adalah tanggung jawab kolektif seluruh sivitas akademika,” tutup Drs. Abdul Wahab, MA.

Dengan kegiatan ini, UMMAT mempertegas langkah nyatanya dalam membangun budaya mutu yang kuat dan berkelanjutan demi menghadirkan pendidikan tinggi yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global. (HUMAS UMMAT)

Sinergi untuk Pendidikan Mustahik: UMMAT Hadiri Launching Beasiswa Nasional Cendekia BAZNAS 2025

Sinergi untuk Pendidikan Mustahik: UMMAT Hadiri Launching Beasiswa Nasional Cendekia BAZNAS 2025

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Wakil Rektor III yang membidangi Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Erwin, M.Pd., turut hadir dalam kegiatan nasional Peluncuran Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia pada Senin, 4 Agustus 2025, pukul 10.00–12.00 WIB, bertempat di Graha Utama Kemendikdasmen, Gedung A Kemendikbud RI, Jakarta Pusat.

Kegiatan ini menjadi momentum penting yang menandai keberlanjutan program beasiswa unggulan dari BAZNAS, sekaligus menunjukkan komitmen kuat dalam menyiapkan generasi bangsa yang unggul dan tangguh menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045.

Sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan sumber daya manusia, BAZNAS melaksanakan program Beasiswa Cendekia BAZNAS Dalam Negeri dan Ma’had Aly yang bekerja sama dengan 183 lembaga pendidikan tinggi, terdiri dari 133 Perguruan Tinggi Dalam Negeri dan 50 Ma’had Aly, termasuk didalamnya UMMAT. Program ini ditujukan untuk menyediakan dukungan dana pendidikan bagi para mustahik (penerima zakat), guna menjamin keberlangsungan pendidikan dan memutus mata rantai kemiskinan melalui akses pendidikan berkualitas.

Dalam wawancaranya, Dr. Erwin menyambut baik peningkatan dan pengembangan skema beasiswa ini. “Peluncuran Beasiswa Cendekia BAZNAS 2025 bukan berarti program ini baru dimulai tahun ini, melainkan sebagai penegasan bahwa program ini terus berlanjut dan mengalami peningkatan dari segi substansi serta jangkauan manfaat,” jelasnya.

Salah satu kebaruan dari program tahun ini adalah penambahan skema pendanaan yang tidak hanya mencakup biaya kuliah (SPP/UKT), tetapi juga: Pendanaan untuk Penelitian/Skripsi, sebagai dukungan terhadap mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir, serta Pendanaan untuk Seminar, Simposium, dan Kegiatan Ilmiah Sejenis, untuk mahasiswa yang aktif mengikuti forum ilmiah di tingkat nasional maupun internasional, baik sebagai peserta maupun pemakalah.

“Skema baru ini sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa saat ini. Dukungan terhadap karya ilmiah dan partisipasi dalam forum akademik akan mendorong lahirnya generasi intelektual muda yang siap bersaing secara global,” tambah Dr. Erwin.

Ia juga menegaskan bahwa UMMAT akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS agar dapat memanfaatkan program ini secara optimal, tidak hanya sebagai bantuan finansial, tetapi juga sebagai peluang pengembangan diri secara intelektual, sosial, dan spiritual.

Adapun kategori penerima beasiswa masih mengacu pada mahasiswa aktif yang sedang menempuh semester 5. Ketentuan ini ditetapkan agar mahasiswa memiliki cukup waktu merancang rencana akademik jangka menengah dan menyelesaikan studi tepat waktu dengan dukungan beasiswa.

Sejak diluncurkan, Beasiswa Cendekia BAZNAS telah menjadi program strategis nasional dalam membuka akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga prasejahtera. Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk dari UMMAT, telah menjadi penerima manfaat dari program ini. (HUMAS UMMAT)

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) akan menjadi tuan rumah Workshop NMT-DIES Training 2025 yang mengusung tema “Internationalization Policies & Strategies to Support Impactful Campus Educational Policy in Indonesia”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat internasionalisasi di perguruan tinggi, khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Internasionalisasi pendidikan tinggi menjadi salah satu pilar penting dalam meningkatkan daya saing global, membuka peluang kolaborasi internasional, serta mendorong pertukaran pengetahuan lintas negara.

Workshop ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama yang akan diselenggarakan pada tanggal 27–29 Oktober 2025, dan tahap kedua pada tanggal 6–8 April 2026. Kegiatan ini didukung penuh oleh DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst), German Academic Exchange Service, sebuah lembaga terkemuka asal Jerman yang berfokus pada pertukaran akademik internasional di bidang pendidikan tinggi dan riset.

Sebagai fasilitator dalam workshop ini, akan hadir para akademisi dan praktisi dari berbagai perguruan tinggi ternama, baik dari dalam maupun luar negeri, antara lain: Dr. Nguyen Ngoc Thuy (Nong Lam University, Vietnam), Ida Puspita, S.S., M.A., Res. (Universitas Ahmad Dahlan), Dr. Muzaillin Affan (Universitas Syiah Kuala), Dr. Condro Wibowo (Universitas Jenderal Soedirman), Mateus Yumarnanta, Ph.D. (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya), dan Asbah, M.Hum. (Universitas Muhammadiyah Mataram).

Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara UMMAT dengan Universitas Potsdam (Jerman), Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dan Universitas Syiah Kuala. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat kebijakan pendidikan tinggi yang berdampak di tingkat global.

Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional UMMAT, Asbah, M.Hum., menjelaskan bahwa pelaksanaan Workshop NMT-DIES Training 2025 ini menjadi langkah strategis UMMAT dalam membangun jaringan internasional yang lebih luas dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Internasionalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan menjadi bagi perguruan tinggi yang ingin bersaing di kancah global. Melalui workshop ini, kami ingin mengajak PTN dan PTS di Bali, NTB, dan NTT untuk bersama-sama menyusun strategi dan kebijakan yang berdampak nyata bagi pengembangan kampus. UMMAT siap menjadi fasilitator dan kolaborator aktif dalam inisiatif ini,” jelas Asbah.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran DAAD serta keterlibatan kampus-kampus ternama di dalam dan luar negeri menjadi bukti nyata bahwa potensi perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia semakin diakui dan diperhitungkan.

“Ini adalah momentum emas. Tidak hanya untuk membangun kapasitas institusi, tetapi juga untuk membuka peluang mobilitas akademik, penelitian bersama, dan pengembangan SDM dosen dan mahasiswa secara internasional,” tambahnya.

UMMAT mengundang seluruh perguruan tinggi di wilayah Bali, NTB, dan NTT untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Sosialisasi awal dapat diikuti dengan melakukan pendaftaran melalui tautan berikut:

🔗 Sosialisasi: https://s.id/Sosialisasi_NMT-DIES_Training_2025
(Batas akhir pendaftaran: 4 Agustus 2025)

🔗 Seleksi peserta workshop: https://s.id/daftarworkshop_NMT_UMMAT

Melalui pelaksanaan NMT-DIES Training 2025, UMMAT menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari penguatan ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif, berdaya saing global, dan berorientasi pada kolaborasi lintas negara. (HUMAS UMMAT)

Kuatkan Ideologi Muhammadiyah dan Bangun Ekosistem Kampus Islami, Kaji-MU UMMAT 2025 Resmi Dimulai

Kuatkan Ideologi Muhammadiyah dan Bangun Ekosistem Kampus Islami, Kaji-MU UMMAT 2025 Resmi Dimulai

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) kembali menyelenggarakan kegiatan Kaji-MU Fakultas sebagai bagian dari program unggulan kelembagaan dalam meneguhkan ideologi Muhammadiyah di lingkungan akademik. Kegiatan ini telah dimulai sejak 1 Agustus dan akan berlangsung hingga 19 September 2025, dengan menyasar dosen dan tenaga kependidikan di tingkat fakultas, unit, dan lembaga.

Kaji-MU tahun ini mengambil fokus pada penguatan nilai-nilai ideologis dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan kampus melalui materi utama seperti Ekosistem Kampus Islami, Risalah Islam Berkemajuan, dan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Pada bagian Ekosistem Kampus Islami, peserta diajak untuk membudayakan layanan prima melalui prinsip 4S (senyum, salam, sapa, sabar), memperkuat budaya salat berjamaah di Masjid Al-Khoory, dan menghidupkan semangat membaca Al-Qur’an sebelum beraktivitas. Selain itu, ditekankan pula pentingnya menjaga penampilan dengan berbusana Islami, menjauhi rokok di lingkungan kampus, membangun interaksi sosial dengan akhlak karimah, serta menumbuhkan atmosfer akademik yang kolaboratif, jujur, tertib, meritokratis, dan amanah.

Materi Risalah Islam Berkemajuan mengajak sivitas akademika untuk memahami Islam sebagai agama yang berlandaskan tauhid, bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta menghidupkan semangat ijtihad dan tajdid. Islam yang berkemajuan juga harus memegang prinsip wasathiyah, membawa rahmat bagi semesta alam, berkhidmat untuk kemaslahatan umat manusia, serta berperan dalam membangun peradaban.

Dalam rangka penguatan fikih amaliah Muhammadiyah, disampaikan pula materi Himpunan Putusan Tarjih yang difokuskan pada teori dan praktik pengurusan jenazah. Materi ini dipandu oleh para narasumber berkompeten yang berasal dari kalangan akademisi, ulama, dan praktisi Muhammadiyah, di antaranya Dr. TGH. Falahudin, M.Ag., Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., Drs. H. Syamsudin Anwar, Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I., Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., Dr. TGH. Sukarta, M.Pd.I., Dr. Mukhlishin, M.S.I., Dr. Mappanyompa, M.Pd.I., Dr. Immawanto, M.Sy., Muhiburrahman, M.Pd., Saprun, M.Pd.I., Abdul Hafiz, M.Pd.I., Dewi Urifah, M.Pd.I., Sahman Z., M.H., Najamudin, M.Pd.I., dan Suwandi, M.Pd.

Ketua panitia, Sahman Z., M.H., menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan dan antusiasme dari seluruh pihak. Ia menegaskan bahwa Kaji-MU merupakan ruang strategis untuk meningkatkan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan, sekaligus mempererat silaturahmi antarunit di lingkungan kampus. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun institusi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kokoh secara ideologis.

Kepala LP3IK UMMAT, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., menambahkan bahwa pelaksanaan Kaji-MU secara rutin satu pekan sekali selama masa libur semester genap menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan nilai-nilai dasar Muhammadiyah. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wasilah dalam menanamkan sikap bermuhammadiyah yang berkemajuan, tidak hanya dalam lingkungan kampus, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat yang lebih luas.

Dengan mengedepankan semangat Islam berkemajuan dan nilai-nilai keislaman yang inklusif, UMMAT terus berkomitmen membangun ekosistem kampus Islami yang mampu mencetak generasi intelektual yang berkarakter, berintegritas, dan berdedikasi untuk kemaslahatan umat. (HUMAS UMMAT)

Cetak Generasi Kritis dan Solutif, UMMAT Gelar Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025

Cetak Generasi Kritis dan Solutif, UMMAT Gelar Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025

Mataram, 30 Juli 2025 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan eksistensinya sebagai pusat pengembangan generasi intelektual bangsa. Salah satu upaya nyata tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025 yang digagas oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT. Kompetisi ini merupakan bentuk konkret dari komitmen universitas dalam mendorong mahasiswa menjadi insan yang berpikir kritis, solutif, dan memiliki daya saing di tingkat nasional.

Dengan mengusung tema besar “Debat Menginspirasi, Kampus Berdampak”, lomba ini dirancang sebagai ruang terbuka bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia untuk berdialog, berkolaborasi, dan berkompetisi secara ilmiah dalam suasana yang sehat dan membangun. Debat tidak hanya dipahami sebagai arena adu argumentasi, tetapi juga sebagai wahana pembentukan karakter mahasiswa yang cerdas secara intelektual, emosional, dan sosial.

Lebih dari sekadar ajang prestasi, kegiatan ini juga menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan UMMAT sebagai kampus yang inklusif dan terbuka terhadap dinamika wacana kebangsaan dan global.

Pendaftaran peserta dibuka mulai 23 Juni hingga 19 Juli 2025, dan dilanjutkan dengan seleksi awal secara daring pada 21–24 Juli 2025. Dari tahapan seleksi ini, dipilih empat tim terbaik untuk melaju ke babak final yang digelar secara luring di Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram pada Rabu, 30 Juli 2025. Rangkaian lomba ini akan ditutup dengan pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan pada Kamis, 31 Juli 2025.

Babak final yang tengah berlangsung hari ini di Aula FKIP UMMAT diikuti oleh empat tim finalis, yaitu dari Universitas Kalimantan Timur, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, dan Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai tuan rumah.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan bahwa lomba debat ini merupakan langkah strategis dalam membangun atmosfer akademik yang kompetitif dan produktif di lingkungan kampus.

“Debat ini adalah bentuk nyata dari upaya kami untuk menghadirkan ruang kompetisi intelektual yang sehat dan inspiratif. Kami ingin membangun UMMAT bukan hanya sebagai tempat kuliah, tetapi sebagai rumah besar bagi mahasiswa-mahasiswa unggul dari seluruh Indonesia untuk bertumbuh dan berkontribusi,” ujarnya.

Dr. Erwin menegaskan bahwa mahasiswa memiliki potensi luar biasa dalam berpikir kritis dan menyampaikan gagasan. Namun, ruang-ruang aktualisasi tersebut masih perlu diperluas. Oleh karena itu, UMMAT membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk mengasah keberanian, ketajaman berpikir, serta kemampuan berbicara di depan publik dalam suasana yang konstruktif dan beretika.

Ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan babak final secara luring agar peserta dapat merasakan langsung atmosfer kompetisi yang sehat dan bermartabat.

“Kami ingin para peserta merasakan bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba, tetapi juga proses pembelajaran yang sesungguhnya bertemu secara langsung, berdialog, dan berargumen dengan logika yang tajam dan etika yang luhur,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UMMAT Drs. Abdul Wahab, MA. menyampaikan bahwa debat bukan hanya ajang menunjukkan kecakapan berbicara, tetapi juga merupakan sarana pendidikan karakter yang sangat penting bagi mahasiswa.

“Debat bukan sekadar adu argumen. Ini adalah sarana belajar menyampaikan pendapat dengan etika, membangun logika berpikir yang runtut, serta melatih kemampuan menerima dan menghargai pendapat yang berbeda. Nilai-nilai seperti inilah yang menjadi fondasi karakter pemimpin masa depan,” tutur Rektor.

Ia berharap kegiatan ini dapat melahirkan mahasiswa yang tidak hanya piawai menyampaikan gagasan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial serta mampu membawa perubahan nyata di tengah masyarakat.

“Kami ingin para peserta tidak berhenti pada kemenangan semata. Tapi dari sini lahir kesadaran bahwa ide-ide yang disuarakan dalam ruang debat bisa menjadi pemantik perubahan di lapangan,” tegasnya. (HUMAS UMMAT)