Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menggelar Job Fair dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan FKIP UMMAT pada Sabtu (09/08/2025) ini disambut dengan antusias oleh para pencari kerja (pencaker) dari berbagai wilayah di NTB.
Sejak siang hari, ratusan pencaker telah memadati area Lapangan FKIP UMMAT untuk mencari informasi sekaligus melamar langsung pada perusahaan yang membuka lowongan. Antusiasme ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap peluang kerja, baik di sektor nasional maupun internasional, yang ditawarkan melalui job fair ini.
Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., menyampaikan bahwa job fair tahun ini memiliki konsep berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini, Disnakertrans NTB mengambil langkah strategis dengan menggandeng lembaga pendidikan. Sebuah terobosan yang membedakan job fair kali ini dari sebelumnya,” ujarnya.
Nelly menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menjadi ajang rekrutmen, tetapi juga forum diskusi untuk mempersiapkan tenaga kerja NTB agar lebih kompetitif di pasar global. Menurutnya, banyak tenaga kerja NTB, termasuk lulusan Balai Latihan Kerja (BLK), telah memiliki keahlian teknis mumpuni seperti kemampuan mengelas, namun masih terkendala minimnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
“Peluang kerja tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Tenaga kerja lokal kita punya keterampilan hebat, hanya saja kita harus melengkapi mereka dengan kemampuan bahasa internasional agar bisa bersaing,” tegasnya.
Tahun ini, 41 perusahaan di NTB berpartisipasi dalam job fair dengan menawarkan lebih dari 2.000 lowongan kerja dari berbagai sektor formal maupun informal, termasuk peluang kerja di luar negeri. Kesempatan ini terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga sarjana.
Sebelum datang, Nelly mengingatkan para pencari kerja untuk mempersiapkan dokumen lamaran seperti CV, fotokopi ijazah terakhir, transkrip nilai, KTP, serta sertifikat kompetensi (jika ada). “Cukup bawa salinan dokumen. Dokumen asli sebaiknya disimpan dengan aman,” pesannya.
Rektor UMMAT yang diwakilkan oleh Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas sinergi ini. “In syaa Allah, kegiatan ini menjadi langkah nyata kampus dalam menjembatani dunia kerja dengan para alumni dan lulusan baru, sekaligus mendukung misi pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran di NTB,” tuturnya.
Zaenuddin menambahkan bahwa UMMAT memandang job fair ini bukan hanya sebagai agenda seremonial, melainkan bagian dari komitmen perguruan tinggi untuk menciptakan lulusan yang siap kerja. “Kami ingin memastikan mahasiswa UMMAT tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis, etika kerja, dan kesiapan mental yang sesuai dengan tuntutan industri,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kerja sama antara kampus, pemerintah, dan dunia industri adalah kunci. Dengan kolaborasi seperti ini, kita bisa memastikan informasi pasar kerja sampai kepada mahasiswa bahkan sebelum mereka lulus. Ini akan mempersingkat masa tunggu kerja lulusan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia juga berpesan kepada para pencari kerja agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Bawa semangat, percaya diri, dan kesiapan diri. Karena peluang kerja tidak datang dua kali. Jadikan job fair ini sebagai titik awal perjalanan karier yang sukses, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” tutupnya. (Humas UMMAT)
Mataram, Dalam upaya memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan praktisi di bidang hukum karantina, Program Studi Hukum Program Magister Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Karantina Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa, 5 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Badan Karantina NTB, Mataram.
Penandatanganan MoU ini menandai komitmen bersama dalam mengembangkan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya terkait isu-isu hukum karantina, perlindungan sumber daya hayati, serta penguatan regulasi dalam mendukung ketahanan pangan dan biosekuriti.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Karantina NTB, Agus Mugiono, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., Ketua Program Studi Hukum Program Magister, Dr. Nurjannah, SH., MH., serta jajaran pejabat dan staf dari kedua lembaga.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Karantina NTB, Agus Mugiono, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk memperkuat pemahaman hukum di lingkungan karantina.
“Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah strategi dalam memperkuat pemahaman hukum di lingkungan karantinanya. Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi penguatan regulasi dan peningkatan kapasitas SDM di bidang isolasi, serta membuka ruang sinergi antara dunia akademisi dan praktisi,” ujarnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam pernyataannya juga menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk integrasi antara ilmu pengetahuan dan praktik lapangan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kerja sama ini tidak hanya penting bagi penguatan akademik Pascasarjana UMMAT, tetapi juga menjadi bagian dari peran universitas dalam menjawab tantangan pembangunan daerah, khususnya di bidang hukum, ketahanan pangan, dan lingkungan. Kami berharap, sinergi ini menjadi model kolaborasi berkelanjutan yang memperkuat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia Timur,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari upaya penguatan mutu pendidikan tinggi yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat.
“Kerja sama ini merupakan wujud dari komitmen Pascasarjana UMMAT dalam mengembangkan kemitraan yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran dan riset. Kami berharap, melalui sinergi ini, mahasiswa dapat lebih dekat dengan realitas lapangan dan memberikan kontribusi ilmiah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Hukum Program Magister, Dr. Nurjannah, SH., MH., menyampaikan bahwa MoU ini akan menjadi jembatan untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam menghadapi tantangan hukum di sektor strategis.
“Penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai hukum karantina dan perlindungan hayati. Kami berharap kerja sama ini melahirkan penelitian-penelitian yang aplikatif dan inovatif, serta memperkuat peran akademisi dalam merespons dinamika hukum yang berkembang di sektor strategis seperti karantina,” jelasnya.
Melalui kerja sama ini, kedua institusi sepakat untuk mengembangkan berbagai program bersama, seperti penyelenggaraan kuliah pakar, pelaksanaan magang mahasiswa, penyusunan regulasi berbasis riset, serta forum diskusi akademik yang mendukung kemajuan ilmu hukum di bidang karantina.
Langkah ini menjadi bagian dari visi UMMAT untuk terus berkontribusi dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul, adaptif, dan solutif dalam menjawab tantangan global, terutama dalam konteks ketahanan pangan dan biosekuriti wilayah. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan website dan mendorong naiknya peringkat Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) di pemeringkatan Webometrics, Humas UMMAT menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Peningkatan Kinerja Pengelolaan Website. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan UMMAT pada 01 Agustus 2025 dengan diikuti oleh 22 pengelola website dari seluruh fakultas, lembaga, dan unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan kampus.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis universitas dalam mengintegrasikan seluruh kanal informasi digital guna memperkuat eksistensi kampus di ranah daring (online). Selain itu, pengelolaan website yang baik juga berperan penting dalam mendukung keterbukaan informasi publik, peningkatan citra institusi, serta sebagai media dokumentasi akademik dan non-akademik.
Sekretaris Rektor I UMMAT, Dr. Syafril, M.Pd., menegaskan bahwa pengelolaan website yang optimal merupakan salah satu indikator penting dalam tata kelola perguruan tinggi modern. “Website tidak hanya menjadi sarana informasi, tetapi juga representasi wajah institusi. Melalui website yang dikelola dengan baik, publik dapat melihat sejauh mana kampus ini berkembang dan memberikan kontribusi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Syafril menambahkan bahwa peningkatan peringkat Webometrics bukan semata soal gengsi digital, tetapi tentang bagaimana UMMAT menghadirkan akuntabilitas, keterbukaan informasi, serta menunjukkan kinerja caturdharma perguruan tinggi secara nyata kepada publik luas.
Dalam pemaparan teknis, Kepala Seksi Website, Muhammad Imam Dinata, S.Kom., M.T., menyampaikan bahwa Monev kali ini difokuskan pada dua aspek utama: penilaian teknis website dan pemetaan fitur strategis yang wajib tersedia di seluruh website fakultas/lembaga. Ia menyampaikan bahwa homepage (halaman utama) merupakan elemen terpenting dari sebuah website.
“Homepage harus menjadi cerminan kampus yakni informatif, menarik secara visual, dan menyajikan tautan-tautan penting yang mudah diakses. Karena ini yang pertama dilihat oleh pengunjung,” jelas Imam Dinata.
Ia juga menyampaikan bahwa beberapa fitur penting yang harus tersedia dalam website fakultas/lembaga meliputi: Fitur Berita: Menampilkan aktivitas terkini baik akademik maupun non-akademik, Fitur Download: Menyediakan akses bagi mahasiswa, dosen, dan publik untuk mengunduh dokumen penting, Profil Lembaga: Informasi struktur organisasi, visi-misi, program kerja, dan SDM, Kontak dan Layanan Online: Menyediakan akses komunikasi langsung antara pengunjung dengan pengelola lembaga.
Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah melakukan pemantauan berkala dan sistematis, memperbaharui tampilan serta konten website, serta memastikan konektivitas antarsitus internal UMMAT berjalan optimal.
Kepala Bagian Humas UMMAT, Habiburrahman, M.Pd., menjelaskan secara rinci mengenai alur manajemen pemberitaan di lingkungan UMMAT. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pengelola website lembaga dengan tim jurnalis kampus agar seluruh kegiatan kampus dapat didokumentasikan dan dipublikasikan secara maksimal.
“Pemberitaan dimulai dari pengumpulan informasi di masing-masing fakultas atau lembaga. Kemudian, pengelola website mengirim format standar press release ke jurnalis kami, kemudian jurnalis kami akan berkoordinasi dengan saya kabag Humas untuk proses editing, klarifikasi, dan kelayakan,” jelasnya.
Adapun alur lengkapnya sebagai berikut: Press release dikirim oleh pengelola fakultas/lembaga ke jurnalis kampus, Koordinasi antara jurnalis UMMAT dan pengelola lembaga terkait isi dan data dukung, Revisi dan verifikasi dilakukan oleh Kepala Humas, Publikasi dilakukan melalui kanal resmi seperti website UMMAT, media mitra, dan media sosial, Distribusi kembali ke masing-masing lembaga sebagai dokumentasi internal.
Ia juga menyampaikan bahwa format standar press release untuk prestasi mahasiswa, Dosen, Pimpinan kini telah kami siapkan, guna mempermudah pelaporan dan promosi berbagai capaian yang diraih oleh civitas UMMAT di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Materi terakhir disampaikan oleh Sri Hardianingsih, S.Kom., dari UPT BPTIK UMMAT, yang menyoroti tema penting terkait Ancaman Siber pada Website Kampus. Ia menyebut bahwa website fakultas/lembaga merupakan etalase digital kampus yang rentan disusupi malware jika tidak dikelola dengan standar keamanan yang baik.
Beberapa penyebab kerentanan website kampus antara lain: Kurangnya pembaruan sistem dan plugin, Penggunaan kata sandi admin yang lemah, Minimnya pengawasan aktivitas website, Penggunaan plugin atau tema bajakan, Hosting atau FTP yang tidak aman
Ia memaparkan beberapa jenis malware umum seperti Web Shell, Backdoor, SQL Injection, Malicious Redirect, dan Defacement, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem informasi kampus dan menurunkan kredibilitas lembaga.
Untuk mengatasinya, pihak BPTIK menyarankan agar semua pengelola rutin melakukan: Pembaruan CMS dan plugin, Pemantauan aktivitas mencurigakan, Penyusunan SOP keamanan website, Scan malware berkala dan isolasi ketika terdeteksi serangan. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 31 Juli 2025 – Panggung adu gagasan tingkat nasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia tersaji dengan penuh semangat dan intelektualitas tinggi dalam Final Lomba Debat Nasional Mahasiswa 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Final ini menjadi penutup dari rangkaian kompetisi debat yang digagas oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMMAT, sebagai upaya konkret dalam membentuk karakter mahasiswa yang berpikir kritis, komunikatif, dan solutif dalam menghadapi persoalan bangsa.
Bertempat di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT, babak final dilaksanakan secara luring dengan menghadirkan empat tim terbaik dari total 26 tim yang sebelumnya berkompetisi di babak penyisihan secara daring. Keempat tim finalis berasal dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) selaku tuan rumah, dan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).
Babak demi babak dilalui dengan ketat. Atmosfer kompetitif sangat terasa, namun tetap dalam nuansa kekeluargaan dan sportivitas yang dijunjung tinggi. Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi debat nasional, dengan mempertimbangkan kekuatan argumen, ketepatan data, kemampuan merespons, gaya penyampaian, serta etika dalam berdebat.
Setelah melalui sesi argumentasi yang menantang, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dinyatakan sebagai Juara Pertama dengan skor tertinggi 85,54. Universitas Muhammadiyah Surakarta meraih Juara Kedua dengan skor 84,72, sedangkan Universitas Muhammadiyah Mataram menempati posisi Juara Ketiga dengan skor 83,30. Juara Harapan Satu diraih oleh Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dengan skor 83,18. Meskipun selisih nilai antara peserta sangat tipis, kualitas debat yang ditampilkan keempat tim menuai pujian dari para juri.
Ketua Panitia Pelaksana, Zaenafi Ariani, SE., ME., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi, baik yang mengikuti secara daring maupun yang hadir langsung di babak final. “Sebanyak 26 tim mendaftar dan mengikuti seleksi awal. Dari sana kami memilih empat tim terbaik untuk bertanding langsung di UMMAT. Ini adalah ajang luar biasa untuk mengasah nalar kritis, sekaligus menjadi ruang silaturahmi bagi mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai daerah. Terima kasih atas semangat, kerja keras, dan dedikasi semua pihak,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan sekaligus pemanasan bagi mahasiswa UMMAT yang akan berlaga dalam ajang debat tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Agustus mendatang.
“Sebenarnya, lomba ini adalah latihan strategis untuk mahasiswa kami. Tapi lebih dari itu, kita ingin kegiatan ini menjadi ruang saling belajar, bukan hanya untuk mendapatkan juara. Ini adalah wadah silaturahmi antar mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia dalam membangun jejaring, bertukar ide, dan menginspirasi satu sama lain,” jelasnya. “Kami percaya, mahasiswa yang terbiasa berdialog dan berdebat secara sehat akan tumbuh menjadi pemimpin yang tangguh dan bijak. Oleh karena itu, UMMAT akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang menghidupkan iklim akademik seperti ini,” tambahnya.
Acara final ditutup dengan penyerahan trofi, piagam penghargaan, dan bingkisan kepada para pemenang. Selain itu, seluruh finalis mendapatkan sertifikat partisipasi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi intelektual mereka dalam lomba ini. Suasana haru dan bangga menyelimuti ruangan ketika para finalis berdiri di atas panggung bersama, menunjukkan bahwa meskipun kompetisi telah usai, semangat kolaborasi tetap menyala. (HUMAS UMMAT)
Mataram, 28 Juli 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan melepas secara resmi sebanyak 1.018 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-39 Tahun 2025, pada Senin (28/7), bertempat di Lapangan Utama Kampus UMMAT.
Prosesi pelepasan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi momen penting yang menandai dimulainya rangkaian pengabdian mahasiswa UMMAT di berbagai daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka mengimplementasikan caturdharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UMMAT), Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa peserta KKN Angkatan ke-39 terbagi ke dalam 67 kelompok yang tersebar dalam tiga skema utama. Skema pertama yaitu Kesehatan Masyarakat dengan 15 kelompok yang akan mengabdi di Kabupaten Lombok Utara, berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat serta layanan kesehatan berbasis komunitas. Skema kedua adalah Desa Tangguh Bencana dengan 5 kelompok yang ditempatkan di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, dengan tujuan utama membangun kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
Sementara itu, skema ketiga yaitu Teknologi Tepat Guna mencakup 45 kelompok yang akan ditempatkan di wilayah yang lebih luas, yaitu di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu. Kelompok-kelompok ini akan menjalankan program-program inovatif berbasis teknologi praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa masing-masing.
Selain itu, terdapat 2 kelompok non-reguler yang ditempatkan secara khusus berdasarkan kebutuhan mitra desa. Seluruh kegiatan KKN ini didampingi oleh 47 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di 6 fakultas di lingkungan UMMAT.
KKN tahun ini mengusung tema “Sinergitas Kampus Berdampak: Membangun Kemandirian Desa”, yang mencerminkan semangat kolaboratif antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam membangun kemandirian melalui pemberdayaan dan inovasi.
Dalam sambutannya, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapan besarnya kepada para mahasiswa agar menjadikan KKN sebagai momentum untuk belajar langsung dari masyarakat, mengabdi sepenuh hati, serta menjadi teladan dalam berpikir dan bertindak solutif.
“Jaga nama baik almamater kita. Tanamkan dalam diri bahwa kalian adalah duta kampus dan duta kebaikan. Junjung tinggi nilai-nilai Caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.
Menariknya, dalam kegiatan pelepasan ini turut hadir Direktur BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mataram yang menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh mahasiswa KKN. Hal ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada mahasiswanya selama menjalankan program pengabdian di lapangan.
Puncak acara ditandai dengan pelepasan burung merpati secara simbolis oleh Rektor UMMAT. Pelepasan burung merpati ini mengandung filosofi mendalam: sejauh apapun burung itu terbang, ia akan kembali ke sarangnya. Begitu pula dengan mahasiswa KKN, sejauh apapun mereka mengabdi, mereka akan kembali ke almamater tercinta membawa pengalaman, pembelajaran, dan kontribusi nyata untuk kampus dan masyarakat.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh para Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, para Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Kepala UPT, Ketua Program Studi, serta para Dosen Pembimbing Lapangan yang memberikan semangat dan doa bagi keberhasilan pelaksanaan KKN.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, para mahasiswa KKN UMMAT Angkatan ke-39 Tahun 2025 siap menebar manfaat dan inspirasi di tengah masyarakat. Diharapkan, program ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian tetapi juga wadah pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kecintaan pada bangsa dan tanah air. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak calon pendidik unggul dan berjiwa pengabdi. Hal ini ditandai dengan pelepasan resmi 351 mahasiswa Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN-Dik) pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Bertempat di Lapangan FKIP UMMAT, acara pelepasan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor UMMAT Drs. Abdul Wahab, M.A., Dekan FKIP Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si., MCE., para Wakil Dekan FKIP, dosen pembimbing lapangan (DPL), serta seluruh peserta program PLP II.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.,Si., menjelaskan bahwa program PLP II terintegrasi KKN-Dik merupakan bentuk pembelajaran yang menuntut mahasiswa untuk tidak hanya menguasai teori pendidikan, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam konteks nyata di tengah masyarakat sekolah. “Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menjadi bagian dari masyarakat sekolah dan berkontribusi aktif dalam pengembangan lingkungan pendidikan,” ujar Nizaar.
Sebanyak 351 mahasiswa FKIP UMMAT akan disebar ke 50 sekolah mitra dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK yang tersebar di dua wilayah strategis, yaitu Kabupaten Lombok Timur dan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Para mahasiswa akan menjalani masa praktik selama dua bulan, dimulai pada 21 Juli hingga 13 September 2025.
Program PLP II terintegrasi KKN-Dik ini merupakan program unggulan FKIP UMMAT yang memadukan pendekatan akademik dengan pengabdian masyarakat berbasis pendidikan. Mahasiswa akan menjalankan sejumlah aktivitas, antara lain praktik pembelajaran di kelas bersama guru pamong, penyusunan dan pengembangan perangkat ajar, penyelenggaraan kegiatan literasi dan numerasi di sekolah, serta pelaksanaan program edukatif berbasis potensi dan kebutuhan lokal.
“Pendekatan ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya menjadi guru yang cakap dalam mengajar, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya,” tambah Dr. Nizaar.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., dalam amanatnya menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme selama menjalankan tugas. Ia berharap para mahasiswa dapat menjadi teladan yang baik, serta membawa nilai-nilai Muhammadiyah dalam praktik pendidikan di sekolah.
“Kalian adalah representasi UMMAT di tengah masyarakat. Jadilah duta perubahan, teladan akhlak, dan penyebar semangat mencerdaskan kehidupan bangsa. Jangan lupa untuk belajar dari guru pamong, bersinergi dengan kepala sekolah, dan mendengarkan kebutuhan siswa,” tegas Rektor.
Beliau juga menyampaikan bahwa pengalaman ini merupakan salah satu fase penting dalam pembentukan karakter pendidik. “Di lapangan, kalian akan belajar banyak hal yang tidak kalian temukan di ruang kuliah. Hadapilah setiap tantangan dengan keikhlasan dan semangat untuk tumbuh,” tambahnya.
Dengan pelepasan ini, FKIP UMMAT mempertegas komitmennya untuk terus membina dan mendampingi calon guru yang tak hanya kompeten dalam bidangnya, tetapi juga siap menjadi pemimpin perubahan di tengah masyarakat. Sinergi antara kampus, sekolah, dan masyarakat ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi pendidikan di Nusa Tenggara Barat. (HUMAS UMMAT)