MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA, DOSEN DAN MAHASISWA UMMAT  REVITALISASI GERABAH BANYUMULEK DENGAN INOVASI DAN TEKNOLOGI BERSAMA

MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA, DOSEN DAN MAHASISWA UMMAT  REVITALISASI GERABAH BANYUMULEK DENGAN INOVASI DAN TEKNOLOGI BERSAMA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus memperkuat dedikasinya terhadap pengabdian masyarakat dengan mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program terdepan yang saat ini sedang berjalan adalah revitalisasi industri gerabah tradisional Desa Banyumulek melalui pendekatan inovatif dengan teknologi dan strategi manajemen modern. Program yang berjudul “Implementasi Mesin Putar Otomatis, Diversifikasi Produk Berbasis Limbah Kresek, dan Sistem Manajemen untuk Peningkatan Produktivitas Gerabah” ini, berhasil mendapatkan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (18/09/2024).

Program ini bermitra dengan Kelompok Industri Rumah Tangga (IRT) Muhajirin di Desa Banyumulek, Lombok Barat, yang selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan gerabah di Nusa Tenggara Barat. Dengan durasi pelaksanaan empat bulan, dari Juni hingga September 2024, program ini berfokus pada upaya revitalisasi produksi gerabah lokal yang sempat terpuruk akibat dampak gempa tahun 2018 dan pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Tiga dosen UMMAT, Novi Yanti Sandra Dewi, Muliatiningsih, dan Muanah, memimpin program ini dengan penuh komitmen, dibantu oleh mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) UMMAT. Para mahasiswa tersebut terlibat aktif dalam proses pendampingan kepada para pengrajin, sebagai bagian dari pembelajaran berbasis proyek yang diusung oleh MBKM. Dengan terlibat langsung di lapangan, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis dalam mengaplikasikan ilmu mereka untuk mendukung masyarakat.

Ketua tim pengabdian, Novi Yanti Sandra Dewi, menjelaskan tujuan besar dari program ini. “Kami berkomitmen untuk menciptakan transformasi ekonomi yang berkelanjutan bagi mitra IRT Muhajirin. Melalui mesin putar otomatis, kami harap produksi gerabah akan lebih efisien dan berkualitas tinggi, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah kresek sebagai bahan dekorasi baru, kami berharap dapat menghadirkan produk yang lebih kreatif dan ramah lingkungan, yang tentunya memiliki daya tarik lebih di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.

Selain teknologi mesin putar otomatis, program ini juga menitikberatkan pada penguatan aspek manajemen dan pemasaran. Melalui pelatihan manajemen keuangan berbasis digital, kelompok mitra diharapkan mampu mengelola keuangan dengan lebih baik dan transparan. Pemasaran produk juga tidak lagi hanya bergantung pada metode konvensional, melainkan akan diarahkan pada platform e-commerce dan media sosial, yang memungkinkan produk gerabah Banyumulek menjangkau pasar yang lebih luas.

Menurut salah satu dosen pendamping, Muliatiningsih, diversifikasi produk gerabah berbasis limbah kresek merupakan salah satu inovasi penting dalam program ini. “Dengan memanfaatkan limbah kresek sebagai elemen dekorasi pada gerabah, kami dapat menciptakan produk yang lebih unik dan memiliki nilai tambah tinggi. Ini tidak hanya memberi dampak ekonomi positif bagi pengrajin, tetapi juga turut mendukung pengurangan limbah plastik di lingkungan,” jelasnya.

Mahasiswa yang terlibat dalam program ini juga merasakan manfaat besar dari pengalaman belajar di lapangan. Mereka tidak hanya belajar tentang penerapan teknologi dan manajemen, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pengrajin. “Ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami sebagai mahasiswa. Melalui kegiatan ini, kami bisa belajar banyak hal yang tidak hanya sebatas teori, tetapi juga bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata,” ungkap salah satu mahasiswa peserta, Ari Wibowo.

Program revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya besar UMMAT untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, diharapkan gerabah Banyumulek dapat kembali berjaya di pasar nasional maupun internasional, dan pada saat yang sama, memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.

Selain meningkatkan perekonomian mitra, program ini juga menjadi sarana penting bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar berbasis proyek, yang sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Kami sangat senang bisa terlibat dalam program ini. Tidak hanya membantu masyarakat, tetapi kami juga mendapatkan pengalaman berharga yang tentunya sangat relevan dengan pembelajaran kami di kampus,” ujar Muanah, salah satu dosen pembimbing.

Sebagai salah satu desa wisata unggulan di Lombok Barat, Banyumulek memiliki potensi besar untuk kembali bersinar di kancah industri kerajinan nasional. Dengan implementasi teknologi, diversifikasi produk, dan penguatan manajemen keuangan berbasis digital, program ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat untuk mengembalikan kejayaan gerabah Banyumulek yang sempat meredup.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas lokal, diharapkan akan terus memperkuat program ini. Kerja sama yang solid antara dunia akademik dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing, tetapi juga bagaimana sinergi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak yang nyata dan bermakna.

Dengan semangat Merdeka Belajar, Merdeka Berkarya, UMMAT terus berupaya menghadirkan program-program pengabdian yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam memberdayakan sektor-sektor yang berpotensi besar namun membutuhkan sentuhan teknologi dan manajemen modern (HUMAS UMMAT).

FAI UMMAT Students Showcase Excellence in Arts and Religion, Winning Several Outstanding Awards at the VI International PORSENI PTKIS.

FAI UMMAT Students Showcase Excellence in Arts and Religion, Winning Several Outstanding Awards at the VI International PORSENI PTKIS.

Solo, Faculty of Islamic Studies (FAI) Muhammadiyah University of Mataram (UMMAT) has once again achieved remarkable success on the international stage. At the VI International Sports and Arts Week (PORSENI) of Private Islamic Higher Education Institutions (PTKIS) held at the Muhammadiyah University of Surakarta, five FAI UMMAT students excelled in three competition categories, making them a source of pride for the campus and the region (September 2, 2024).

Among the achievements, Wahyu Fahmi Arsyad, a student from the Arabic Language Education program, secured 2nd place in the Hifzul Qur’an competition. Wafa Olivia, also from the Arabic Language Education program, won 3rd place in the Women’s Tilawatil Qur’an competition. Meanwhile, three students from the Islamic Communication and Broadcasting program—Intan Tamara Madhini, Reni Astika, and Astusi—won 2nd place in the Short Film competition with their work titled “Kata Lana.”

Intan Tamara Madhini, the producer of “Kata Lana,” born in Mataram on April 23, 2003, shared her team’s journey in creating the film. “The film tells the story of a child named Lana who lives with her father after her mother’s passing. Lana has a big dream of being able to read a letter from her late mother, but this wish is often denied by her father. Lana eventually meets a scavenger who patiently teaches her to read, and she manages to read her mother’s letter, which is full of moral messages,” she explained.

She further explained that the main moral message of the film “Kata Lana” is that intelligence is not only about academic achievement but also about character. “Learning can happen anywhere, anytime, and with anyone,” she said. Intan hopes that the film can inspire the community, especially in providing inclusive and equitable education for every child.

Additionally, she expressed hope that the film could open educators’ eyes to the fact that every child has the same right to learn, without discrimination. “I hope this film can serve as a reflection for teachers to avoid favoritism in teaching and not differentiate between academically strong or weaker students,” she said.

Reni Astika, the director of “Kata Lana,” born in Aik Bukak on March 23, 2005, also shared her experience about the film’s production process. According to her, one of the biggest challenges was when one of the main talents suddenly could not attend on shooting day. “We had to quickly find a replacement on location, and fortunately, we found a suitable talent to play Lana,” she revealed.

The creative process of the film took place over three days of pre-production, during which the team collectively developed the story idea, concept, and script without duplicating other works. Reni added that the film’s soundtrack is also original, with lyrics taken from poetry she wrote herself. “We used AI technology to help create the background music with my poetry as the lyrics,” she proudly shared.

The film “Kata Lana” addresses education issues in 3T (Frontier, Outermost, Least Developed) areas like North Lombok, where internet and education access are still limited. Reni hopes the film can spark dialogue about the importance of paying more attention to education in these regions.

In addition to achievements in the arts, Wahyu Fahmi Arsyad, a student in the Arabic Language Education program, also won 2nd place in the Hifzul Qur’an competition. Wahyu, born in Mataram on May 17, 2000, feels very grateful for his achievement. “Alhamdulillah, this is a very valuable experience for me.” He also emphasized that this achievement motivates him to continue developing his skills in the future. “I hope to better prepare myself for the next competition and sharpen my potential in memorizing the Qur’an,” he said.

The Dean of FAI UMMAT, Suwandi, S.Ag., M.Pd.I., expressed pride in the students who achieved success at the VI International PORSENI PTKIS. He explained that FAI UMMAT sent 10 students to compete in five categories: Hifzul Qur’an, Women’s Tilawatil Qur’an, Men’s Tilawatil Qur’an, Male Qur’anic Scientific Work, and Short Film.

“This is an outstanding achievement, considering that competitors came from Java Island, where facilities are far more complete, especially for film production,” he said. He also extended high appreciation for the silver medal won by FAI UMMAT students. “This is a clear indication that FAI UMMAT students can compete at an international level. We are very proud and will continue to support our students’ talents to participate in prestigious competitions in the future,” he added.

He also hopes that students will continue to improve their preparation for future competitions. “In the next PORSENI, FAI UMMAT will maximize its preparation to win more competition categories, which will undoubtedly bring honor to UMMAT,” he concluded (HUMAS UMMAT).

UMMAT CETAK SEJARAH, TEKNIK GEOLOGI PERTAMA DI NTB GELAR SEMINAR MEGATHRUST LOMBOK-SUMBAWA

UMMAT CETAK SEJARAH, TEKNIK GEOLOGI PERTAMA DI NTB GELAR SEMINAR MEGATHRUST LOMBOK-SUMBAWA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu kebencanaan dengan menggelar seminar bertema “Ancaman dan Mitigasi Megathrust di Selatan Lombok-Sumbawa”. Seminar ini merupakan bagian dari program Teknik Geologi UMMAT untuk NTB, yang juga menjadi program studi terbaru di Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, termasuk kalangan akademisi, mahasiswa, praktisi, dan pemerintah daerah yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang potensi ancaman gempa bumi megathrust serta langkah-langkah mitigasinya. Auditorium UMMAT (21/08/2024).

Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. H. Aji Syailendra Ubaidillah, ST. M.Sc., menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah edukasi dan diskusi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya gempa bumi megathrust yang dapat berdampak besar di wilayah Lombok dan Sumbawa. “Seminar ini bukan hanya sekadar ajang akademis, tetapi juga bagian dari upaya kami untuk mempersiapkan masyarakat, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB), agar lebih siap dan tanggap terhadap potensi ancaman bencana. Dengan pengetahuan yang memadai, kita dapat meminimalisir dampak negatif dari bencana alam yang mungkin terjadi”, ungkapnya dengan penuh perhatian.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidang geologi dan kebencanaan, memberikan perspektif yang komprehensif mengenai potensi megathrust dan langkah mitigasinya.

Narasumber 1, Kusnadi, S. T., M. Sc., (Dosen Geologi UMMAT & Wakil Ketua 2 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bidang Mitigasi Bencana Geologi), membahas secara mendalam mengenai konsep dasar Bumi dan gempa bumi, khususnya megathrust. Ia menjelaskan bahwa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik yang lebih berat menyelam di bawah lempeng yang lebih ringan. Di wilayah Nusa Tenggara, potensi megathrust sangat tinggi mengingat kondisi geologis yang kompleks. “Gempa megathrust di wilayah ini dapat menghasilkan kekuatan yang sangat besar, dengan dampak yang tidak hanya terbatas pada kerusakan infrastruktur, tetapi juga berpotensi memicu tsunami yang dapat mencapai ketinggian hingga 20 meter. Ini adalah ancaman serius yang perlu kita waspadai”,  jelasnya.

Ia juga membahas sejarah gempa besar yang pernah terjadi di Nusa Tenggara, menyoroti betapa pentingnya mempelajari dan memahami pola-pola kejadian gempa untuk mempersiapkan langkah mitigasi yang efektif.

Narasumber 2, Ardhianto Septiadhi, S. Si., M.T., (Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram), membawakan materi seputar peran BMKG dalam pemantauan dan mitigasi gempa bumi. Ia menjelaskan bagaimana BMKG terus mengembangkan teknologi dan metode pemantauan yang lebih canggih untuk mendeteksi potensi gempa bumi sejak dini. “Dengan adanya teknologi monitoring yang semakin maju, kami dapat memberikan peringatan dini yang lebih akurat dan cepat kepada masyarakat, sehingga mereka memiliki waktu untuk bersiap dan menghindari dampak terburuk dari bencana”, ungkapnya.

Ardhianto juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memperkuat sistem mitigasi bencana di NTB.

Narasumber 3, Samsyah Samad, S. Hut., M. Si., (Kepala Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB), menyampaikan materi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana megathrust di Sumbawa dan sekitarnya. Ia menjelaskan bahwa NTB sebagai provinsi kepulauan memiliki karakteristik yang unik dan menantang dalam konteks kebencanaan. “NTB adalah daerah yang rawan bencana karena posisinya yang berada di antara dua lempeng tektonik aktif. Hal ini menuntut kita untuk selalu siap dalam menghadapi segala kemungkinan, termasuk megathrust yang berpotensi terjadi. Oleh karena itu, kami terus melakukan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat agar mereka lebih siap dan tidak panik saat bencana benar-benar terjadi”, jelasnya.

Acara ini ditutup dengan kesimpulan dari para narasumber yang menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menghadapi potensi ancaman gempa bumi megathrust di wilayah Nusa Tenggara. Dekan Fakultas Teknik UMMAT menyampaikan harapannya agar seminar ini dapat menjadi langkah awal dari rangkaian kegiatan edukatif lainnya yang akan terus digalakkan oleh UMMAT dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana.

Dengan seminar ini, UMMAT tidak hanya memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap isu-isu kebencanaan, tetapi juga menunjukkan perannya dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat, dalam menghadapi potensi ancaman gempa bumi dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja (HUMAS UMMAT).

UMMAT TUAN RUMAH RAKORNAS AIK PTMA, MENYONGSONG TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN KEKUATAN AIK DI ERA MODERN

UMMAT TUAN RUMAH RAKORNAS AIK PTMA, MENYONGSONG TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN KEKUATAN AIK DI ERA MODERN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Forum Pimpinan Bidang Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan Seminar Nasional yang mengusung tema “Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Tata Kelola AIK serta AIK sebagai Living Values dan Pendidikan AIK Multidisipliner”, Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam meningkatkan peran AIK dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari, The Jayakarta Hotel, Lombok (19/08/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyambut hangat seluruh peserta dari berbagai PTMA di Indonesia. Ia memaparkan perkembangan terkini UMMAT, yang telah berdiri sejak tahun 1980 dan meluluskan lebih dari 25.000 mahasiswa. “UMMAT memiliki 7 fakultas dan 34 program studi, dengan tiga di antaranya telah terakreditasi unggul. Saat ini, jumlah mahasiswa UMMAT mencapai lebih dari 7.000”, jelasnya.

Lebih lanjut, Abdul Wahab menjelaskan berbagai kegiatan AIK yang rutin dilaksanakan di UMMAT, termasuk Baitul Arqam untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan, sertifikasi Al-Qur’an, tahfizul Qur’an, pendidikan ulama Tarjih Muhammadiyah, dan kajian setiap hari Jumat. Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian UMMAT yang berada di posisi kedua di NTB setelah Universitas Mataram (UNRAM) dalam persaingan antar perguruan tinggi Bali Nusra.

Ketua Forum Pimpinan AIK, Prof. Dr. Syamsudin Arifin, M.Si., mengungkapkan rasa bangganya terhadap UMMAT yang dipercaya menjadi tuan rumah RAKORNAS ini. “UMMAT mencerminkan semangat dan dinamika umat Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat, yang kaya akan tradisi keislaman dan budaya lokal. Pemilihan UMMAT sebagai lokasi acara ini sangatlah tepat, mengingat komitmennya dalam mengembangkan AIK di kalangan akademisi dan masyarakat”, takjubnya.

Ia juga berharap bahwa diskusi dan kegiatan yang berlangsung dalam forum ini tidak hanya akan menghasilkan gagasan dan kebijakan baru, tetapi juga mampu diterapkan secara konkret untuk memajukan AIK sebagai landasan pendidikan dan pembentukan karakter di lingkungan PTMA. “Saya yakin, dari Mataram ini akan muncul berbagai inovasi dan pendekatan baru yang dapat memperkaya praktik AIK di seluruh Indonesia”, tambahnya dengan penuh optimisme.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., Ia menekankan bahwa Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bukan sekadar komponen kurikulum, melainkan menjadi roh yang harus menjiwai seluruh aspek kehidupan akademik di PTMA. “AIK harus menjadi dasar yang mengarahkan dan memotivasi setiap langkah dalam penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh PTMA”, jelasnya.

Prof. Achmad juga menekankan bahwa AIK memiliki peran strategis dalam membentuk identitas dan karakter lulusan PTMA. Menurutnya, AIK harus terintegrasi dalam seluruh proses pendidikan, mulai dari perencanaan kurikulum hingga pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik. “Kita ingin memastikan bahwa AIK menjadi ruh yang menggerakkan setiap aktivitas di PTMA, sehingga lulusan kita tidak hanya unggul dalam kompetensi akademik, tetapi juga kuat dalam moral dan etika Islam”, tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Achmad berharap bahwa melalui kegiatan ini, PTMA dapat semakin memperkuat komitmennya dalam mengimplementasikan AIK secara lebih holistik dan menyeluruh. “Saya yakin, dengan adanya sinergi antara semua pihak, AIK akan menjadi fondasi yang kokoh bagi seluruh kegiatan akademik dan kemasyarakatan di PTMA, serta menjadi pembeda yang signifikan bagi lulusan kita di tengah persaingan global”, pungkasnya.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., turut menyampaikan terima kasih kepada UMMAT dan para inisiator kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya AIK sebagai roh dan nilai yang menghidupi seluruh aspek pendidikan di PTMA. “Kita ingin AIK menjadi ruh yang menjiwai seluruh gerak akademik, penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat di PTMA”, harapnya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd., juga menekankan bahwa Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) harus menjadi napas yang menghidupi setiap lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah. “AIK bukan hanya sekadar mata kuliah, tetapi sebuah prinsip hidup yang harus diinternalisasi oleh seluruh civitas akademika. Melalui forum ini, PT Muhammadiyah Aisyiyah dapat terus mengawal dan memastikan AIK menjadi ciri khas yang melekat pada setiap lulusan, sehingga lulusan PTMA memiliki keunikan tersendiri yang membedakan mereka dari lulusan perguruan tinggi lainnya”, ungkapnya. Dengan demikian, AIK diharapkan dapat menjadi identitas kuat yang tidak hanya dikenal di lingkungan internal Muhammadiyah, tetapi juga diakui secara luas oleh masyarakat.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, terhitung dari 19 s/d 21 Agustus 2024 diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, memperkuat AIK sebagai landasan dalam mengelola persyarikatan Muhammadiyah dan perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (HUMAS UMMAT).

UMMAT BUKA PELUANG STUDI LANJUT KE INGGRIS BAGI MAHASISWA DENGAN MANGGANDENG BRITISH EMBASSY

UMMAT BUKA PELUANG STUDI LANJUT KE INGGRIS BAGI MAHASISWA DENGAN MANGGANDENG BRITISH EMBASSY

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menjajaki kerjasama dengan British Embassy. Pertemuan penting ini dihadiri oleh Rektor UMMAT dan pimpinan, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, Professor dari University of Nottingham, juga Regional Outreach Manager NTB, Aula Pertemuan (09/08/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyatakan rasa terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh pihak Kedutaan Besar Inggris. Ia  menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat. “Kami berharap kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi mahasiswa dan staf pengajar UMMAT untuk berpartisipasi dalam program-program internasional yang akan memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing global,” ujarnya penuh dedikasi.

Juliana Richter, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, menyampaikan bahwa British Embassy fokus pada penguatan hubungan bilateral Kedutaan dengan Indonesia melalui kemitraan kolaboratif dengan para pemangku kepentingan regional, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Sebagai universitas terkemuka di NTB, UMMAT merupakan mitra strategis untuk meningkatkan kolaborasi antara Inggris dan NTB dalam bidang penelitian dan pendidikan.

Juliana juga menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya British Embassy untuk mendekatkan diri dengan pemangku kepentingan di daerah, dengan tujuan membangun kerjasama yang berkelanjutan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. “Kami percaya bahwa melalui kolaborasi ini, kita dapat menciptakan peluang baru untuk pendidikan dan penelitian yang akan bermanfaat bagi kedua negara”, tambahnya.

Professor University of Nottingham Dr. Bagus Muljadi menjelaskan, “Kami sangat antusias untuk berbagi informasi mengenai International Science Partnership Fund dan Chevening Scholarships. Program-program ini dirancang untuk mendukung penelitian ilmiah yang inovatif dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Inggris”, jelasnya.

“Kami melihat potensi besar dalam kerjasama ini, khususnya dalam hal pengembangan proyek-proyek penelitian bersama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan adanya sinergi antara UMMAT dan University of Nottingham, kami optimis bahwa kita dapat mencapai terobosan-terobosan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk penguatan program waste management, green energy, dan program-prgram sustainability lainnya”, tambahnya.

Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama UMMAT, Asbah, M.Hum., menyampaikan, “Kerjasama ini merupakan tonggak penting bagi UMMAT dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat posisi kami sebagai universitas yang unggul di tingkat global, ini akan menambah mitra internasional UMMAT dari wilayah Eropa. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai institusi pendidikan dan lembaga riset terkemuka di dunia”, imbuhnya.

Ia juga menekankan bahwa kerjasama ini tidak hanya akan menguntungkan UMMAT secara institusional, tetapi juga akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa dan staf pengajar, termasuk masyarakat NTB pada khususnya. “Melalui program-program seperti Chevening Scholarships, mahasiswa dan alumni kami akan mendapatkan kesempatan untuk belajar di Inggris, yang tidak hanya akan memperkaya pengalaman akademis mereka tetapi juga membuka pintu bagi peluang karir yang lebih luas di masa depan”, ungkapnya.

Selain membahas potensi kolaborasi akademik, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk mendiskusikan berbagai isu strategis terkait pendidikan tinggi dan penelitian, termasuk upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pertukaran pengetahuan dan teknologi. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjajaki berbagai bentuk kerjasama yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

TINGKATKAN PENGABDIAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL, UMMAT LEPAS MAHASISWA KKN MAS DAN KKN INTERNASIONAL DI MALAYSIA

TINGKATKAN PENGABDIAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL, UMMAT LEPAS MAHASISWA KKN MAS DAN KKN INTERNASIONAL DI MALAYSIA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan bangga melepas dua mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan satu mahasiswa untuk mengikuti KKN Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAs). Acara pelepasan ini menjadi momen penting yang menandai komitmen UMMAT dalam mendukung pengembangan akademik dan pengalaman mahasiswa di tingkat nasional dan internasional (29/07/2024).

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., menjelaskan bahwa KKN Internasional dan KKN MAs memiliki perbedaan signifikan dengan KKN Reguler. “Kami sangat menaruh harapan besar untuk kedua program ini karena mahasiswa kita akan berjumpa dengan banyak universitas, terutama KKN MAs yang akan bergabung dengan seluruh universitas Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Ada harapan besar kami di sini agar mahasiswa kami dapat menggali ilmu dan melakukan penelitian dengan baik,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pelaksanaan KKN ini akan berlangsung selama kurang lebih 45 hari. “Kami berharap mahasiswa KKN Internasional akan kembali dengan riset-riset skala internasional dan artikel ilmiahnya, sementara mahasiswa KKN MAs mampu melakukan riset skala nasional dan bisa dipublikasikan di jurnal-jurnal SINTA maupun prosiding,” jelasnya.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN Internasional adalah Maulidia Dwi Meyundasari, mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Ia akan melaksanakan KKN di SB Rawang, Selangor, Malaysia.

“Saya sangat bersyukur dan senang bisa lolos untuk mengikuti KKN-Dik Internasional di Malaysia. Bagi saya, ini merupakan kesempatan yang luar biasa untuk belajar dan berkontribusi dalam lingkungan internasional yang berbeda,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan antusiasmenya untuk berinteraksi dengan mahasiswa dan penduduk setempat, serta mendalami lebih dalam tentang pendidikan di Malaysia.

Ia berharap program KKN-Dik Internasional dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman mahasiswa UMMAT. “Pengalaman ini tidak hanya akan memperluas wawasan kami, tetapi juga meningkatkan kemampuan adaptasi dan keterampilan interkultural yang sangat penting di era globalisasi ini. Saya berharap program KKN-Dik Internasional ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan yang memiliki wawasan global, peduli terhadap masyarakat, dan mampu memberikan solusi inovatif untuk tantangan-tantangan global yang kita hadapi saat ini,” tambahnya.

Erwin Iswandia, mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), juga terpilih untuk mengikuti KKN Internasional di SB Gumut, Malaysia. Ia juga merasa sangat bangga dan senang dengan kesempatan ini.

“Perasaan saya lolos dalam mengikuti KKN Internasional ini tentu saja sangat senang dan bangga karena saya yakin tidak semua mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan KKN yang berskala internasional. Jadi, ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujarnya.

Ia berharap Universitas terus mendukung dan mensupport mahasiswa dalam mengikuti berbagai kegiatan atau program, termasuk KKN Internasional. “Saya berharap lebih banyak lagi mahasiswa dari UMMAT yang akan lulus dalam mengikuti program KKN Internasional ini karena akan menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi kampus jika melahirkan mahasiswa berprestasi, apalagi dalam skala internasional,” tambahnya.

Sementara itu, mahasiswa yang mengikuti KKN MAS juga diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang berkualitas. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Aisah, mahasiswa yang akan mengikuti KKN MAS di Solo, Kabupaten Sukoharjo, kecamatan Baki, Desa Kadilangu, merasa sangat bahagia dan menganggap ini sebagai pengalaman yang berharga. “KKN MAS dapat memberikan pengalaman yang berharga selain itu KKN MAS juga bisa menjadi kesempatan belajar banyak hal dan membangun jaringan atau relasi,” ungkap Aisah. Ia juga berharap program ini terus menjadi jembatan yang efektif antar mahasiswa dan masyarakat.

Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, para mahasiswa ini siap menjalani pengalaman baru dan menimba ilmu di berbagai negara. Dukungan dari UMMAT menjadi modal penting bagi mereka untuk sukses dalam menjalankan tugas-tugas KKN dan membawa nama baik universitas di kancah nasional maupun internasional.

Universitas Muhammadiyah Mataram terus berkomitmen untuk memberikan motivasi dan dukungan terbaik bagi mahasiswanya agar dapat berkembang dan berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pelepasan mahasiswa KKN Internasional dan KKN MAs ini menjadi bukti nyata dari komitmen tersebut (HUMAS UMMAT).

Indrajitu Slot Indrajitu Slot Gacor Indrajitu Slot https://jepa.ub.ac.id/pages/indrajitu-slot/ https://industria.ub.ac.id/pages/indrajitu/ https://industria.ub.ac.id/ https://v2.api.uniku.ac.id/indrajitu/ https://mawartoto.web.melawikab.go.id/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/ayambet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/sateslot/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/megaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nagaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nasgorbet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/bimatoto/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/burungbet/ https://iaibali.or.id/ayambet/ https://iaibali.or.id/indrajitu/ https://iaibali.or.id/sateslot/ https://iaibali.or.id/megaforwin/