Mataram, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar kegiatan Studium Generale bertema “Integrating Artificial Intelligence with Islamic Values: Shaping the Future of Education, Communication, and Economics in the Digital Age.” Kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani kecerdasan buatan (AI) dengan nilai-nilai Islam dalam mendukung perkembangan pendidikan, komunikasi, dan ekonomi yang beretika di tengah kemajuan era digital, Auditorium (30/10/2024).
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Dr. TGH. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi kepada Dekan FAI beserta seluruh tim yang senantiasa menunjukkan komitmen tinggi dalam mengadakan kegiatan akademik yang inovatif dan bernilai Islami. “Kecerdasan manusia yang dibekali nilai-nilai keislaman mampu menghasilkan dampak positif yang luas di berbagai bidang,” ujarnya. Ia juga memaparkan visi misi UMMAT untuk memadukan intelektualitas dengan spiritualitas, mencetak generasi unggul yang tidak hanya kompeten tetapi juga berkarakter.
Seminar Nasional yang diadakan sebagai bagian dari Studium Generale ini menghadirkan pakar-pakar AI dan akademisi yang memberikan wawasan mendalam tentang integrasi teknologi dan Islam. Moderator Nurliyah memandu jalannya seminar dengan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Prof. Dr. Badlihisham Mohd Nasir, Senior Lecturer Universiti Teknologi Malaysia, membahas peran AI dalam transformasi komunikasi Islam. Ia menyampaikan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk memperkuat dakwah Islam dan memperluas jangkauan komunikasi dengan tetap menjunjung nilai-nilai etika Islam. “Di masa depan, AI dapat digunakan untuk memperkuat pesan-pesan positif yang selaras dengan ajaran Islam, memperbaiki interaksi sosial, serta mencegah penyebaran konten yang merusak moral,” jelasnya.
Selanjutnya, Dr. Hafiza Abas, Senior Lecturer Universiti Teknologi Malaysia mengupas topik “Integrity Artificial Intelligence with Islamic Values: Shaping the Future of Education, Communication, and Economics in the Digital Age.” Ia menyoroti pentingnya mengintegrasikan AI dengan nilai-nilai Islam agar teknologi ini memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, khususnya dalam pendidikan dan ekonomi. Ia juga menyampaikan, “AI yang berlandaskan nilai-nilai Islam dapat berperan penting dalam membentuk ekosistem ekonomi yang berkeadilan, transparan, dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.” Jelasnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., turut menyampaikan pandangan terkait kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia dalam merespons perkembangan teknologi digital. Ia menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan tinggi yang tidak hanya mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi perkembangan teknologi, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai moral agar siap menghadapi tantangan era digital. “Pendidikan tinggi harus menjadi benteng yang memadukan teknologi dengan spiritualitas, menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas tetapi juga berintegritas,” ungkapnya.
Selain sesi seminar, Studium Generale ini juga menyajikan Talk Show interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber. Diskusi mencakup berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan AI yang beretika, serta peluang AI sebagai alat pemberdayaan umat Islam di era digital. Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta praktisi di berbagai bidang, tampak antusias berdiskusi tentang masa depan AI yang lebih beretika dan bermanfaat bagi umat.
Kegiatan Studium Generale ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi seluruh peserta, serta menjadi langkah awal bagi UMMAT untuk terus mengedepankan integrasi teknologi dan nilai-nilai Islam. Hal ini sejalan dengan komitmen UMMAT untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar pelantikan wakil dekan Fakultas Teknik dan sejumlah pejabat struktural di lingkungan universitas di Auditorium H. Anwar Ikraman. Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, dan staf dengan semangat meningkatkan tata kelola dan kualitas pelayanan akademik di UMMAT. Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., yang juga menyampaikan harapannya bagi kemajuan universitas melalui sinergi para pejabat baru (25/10/2024).
Dalam pelantikan ini, Drs. Abdul Wahab, MA., mengangkat pejabat-pejabat berikut:
1. Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik : Dr. Heni Puji Astuti, ST., MT.
2. Wakil Dekan 2 Fakultas Teknik : Fariz Pribadi Iksan, ST., MT.
3. Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik : Agus Kurniawan, S.IP., M.Eng.
4. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) : Dr. Sri Rejeki, M.Pd.
5. Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) : Dr. Junaidin, M.Pd.
6. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) : Dr. Irma Rahmawati Susanti, ST., MT.
7. Kepala UPT PPWA : Titik Wahyuningsih, ST., MT.
8. Kabag Hukum dan Kepegawaian : Adi Supriadi, SH., MH.
9. Kabag Rumah Tangga : Marzoan, S.Sos., M.Pd.
10. Kabag Perlengkapan : Salahuddin, S.PT.
11. Kabag Administrasi Umum: Mariyati.
12. Sekretaris UPT PPWA : Anhar, S.Pd., MA.
Rektor, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan bahwa peran yang diemban oleh pejabat baru sangat strategis dalam membawa perubahan positif di kampus. “Selamat kepada para pejabat yang telah dilantik. Di antara berbagai lembaga baru yang dibentuk, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) menjadi perhatian utama karena lembaga ini berfungsi untuk membantu mahasiswa memperoleh sertifikasi yang relevan guna mendukung kesiapan mereka di dunia kerja,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan LSP sebagai wadah untuk menyiapkan lulusan UMMAT agar dapat bersaing di dunia profesional.
Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT yang diwakili oleh Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., turut memberikan wejangan inspiratif kepada para pejabat yang dilantik. Ia mengingatkan bahwa dinamika perubahan di dunia pendidikan tinggi harus diantisipasi dengan kesiapan dan respons cepat dari seluruh elemen universitas. “Kita menyaksikan transformasi seperti Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang diprakarsai oleh Nadiem Makarim. Meski kebijakan ini bisa saja berubah seiring pergantian pemimpin, semangat untuk adaptif harus tetap dipertahankan,” tuturnya. Gulam Abbas juga menegaskan agar pejabat yang dilantik segera mempelajari setiap kebijakan baru agar UMMAT tetap relevan dan kompetitif.
Lebih lanjut, Gulam Abbas menyinggung pentingnya mempertahankan jati diri UMMAT sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang memiliki misi tersendiri melalui Catur Dharma yang mencakup Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). “Tugas kita di PTMA adalah untuk memajukan umat dan bangsa dengan karakter khas, yaitu melalui nilai-nilai AIK. Dengan AIK, kita tidak hanya menjadi kampus akademik, tapi juga tempat pembinaan akhlak yang membedakan kita dari universitas lainnya,” tambahnya.
Pelantikan ini sekaligus menjadi momen refleksi bagi UMMAT dalam mewujudkan tata kelola universitas yang semakin modern dan responsif. Dengan sinergi yang kuat antarpejabat baru, UMMAT optimis dapat mencapai visi dan misi untuk menjadi universitas terkemuka yang berkontribusi bagi kemajuan umat dan bangsa (HUMAS UMMAT).
Denpasar, Berlian Wahyu Rizaldi, mahasiswa semester 7 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), berhasil membawa nama almamater ke panggung seleksi mahasiswa berprestasi wilayah LLDIKTI VIII yang diadakan di Denpasar, Bali. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari terhitung dari tanggal 06 hingga 08 mei 2024 dengan mengumpulkan 27 peserta dari berbagai universitas di Bali dan Nusa Tenggara untuk berkompetisi menampilkan potensi akademik dan kreatif mereka (08/05/2024).
Berlian menjadi salah satu dari 27 peserta yang berkompetisi dalam ajang Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 setelah menjuarai Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) di tingkat UMMAT. Ia mengungkapkan perjalanannya penuh tantangan, mulai dari seleksi PILMAPRES tingkat universitas hingga mempersiapkan diri untuk seleksi di tingkat regional. “Tentunya saya melewati banyak tantangan, mulai dari seleksi PILMAPRES di tingkat Universitas, di mana saya menjadi juara 1, lalu berlanjut ke ajang PILMAPRES PTMA, dan akhirnya lolos untuk berkompetisi di tingkat LLDIKTI Wilayah Bali-Nusra,” ujarnya.
Proses seleksi tidaklah mudah. Berlian harus mempersiapkan berkas-berkas administrasi mahasiswa berprestasi dengan standar nasional, termasuk sertifikat prestasi, gagasan kreatif yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDG’s), serta video presentasi dalam bahasa Inggris. “Saya harus benar-benar mempersiapkan diri secara matang, mulai dari penyusunan gagasan kreatif, hingga mempersiapkan video presentasi dalam bahasa Inggris, yang menjadi salah satu persyaratan penting dalam seleksi ini,” jelasnya.
Dalam ajang ini, Berlian berhadapan dengan perwakilan dari beberapa universitas besar seperti Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, Institut Seni Indonesia Denpasar, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, serta Universitas Mataram. “Berkompetisi dengan perwakilan dari universitas ternama merupakan tantangan tersendiri. Namun, ini juga memberikan motivasi bagi saya untuk terus meningkatkan kualitas diri dan menghadirkan yang terbaik,” tambahnya.
Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 bertujuan untuk menjaring mahasiswa yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki inovasi kreatif yang relevan dengan isu-isu global, seperti SDG’s. Para peserta dituntut untuk menyusun gagasan kreatif yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dalam seleksi ini, mahasiswa dinilai berdasarkan kemampuan akademik, keterampilan komunikasi, serta kontribusi mereka melalui ide-ide kreatif yang inovatif.
Berlian yang memiliki minat kuat dalam isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan SDG’s, menampilkan gagasan yang ia yakini mampu memberikan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Melalui presentasinya, ia menyoroti pentingnya partisipasi generasi muda dalam menghadapi perubahan global, dan bagaimana inovasi yang relevan dengan SDG’s dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Melalui ajang ini, saya tidak hanya berkesempatan untuk berkompetisi dengan mahasiswa terbaik dari universitas lain, tetapi juga belajar banyak tentang bagaimana mengembangkan gagasan kreatif yang dapat berkontribusi pada masyarakat,” ungkap Berlian.
Berlian tidak hanya merasa bangga bisa mewakili UMMAT di tingkat regional, tetapi juga memiliki harapan besar untuk generasi mahasiswa berikutnya. Ia berharap mahasiswa UMMAT dapat terus mengukir prestasi di ajang-ajang bergengsi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. “Saya berharap, ke depan mahasiswa UMMAT bisa membawa nama besar kampus di ajang seleksi mahasiswa berprestasi tingkat nasional. Untuk mencapai hal tersebut tentunya membutuhkan persiapan yang matang,” tuturnya.
Berlian juga menekankan pentingnya dukungan dari pihak kampus dalam memfasilitasi dan memberikan pendampingan kepada mahasiswa yang ingin berprestasi. “Saya berharap UMMAT selalu memberikan pendampingan sedini mungkin kepada mahasiswa berprestasi, dari tingkat regional hingga nasional. Selain itu, penting juga bagi kampus untuk terus memberikan wadah dan dukungan bagi mahasiswa agar dapat berkolaborasi dan mengukir prestasi, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional,” jelasnya.
Berlian Wahyu Rizaldi tidak hanya menjadi representasi dari UMMAT, tetapi juga inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha, bekerja keras, dan meraih prestasi di berbagai bidang. Perjalanannya menunjukkan bahwa dengan persiapan yang matang, ketekunan, dan dukungan yang kuat, mahasiswa UMMAT mampu bersaing dan berprestasi di kancah regional maupun nasional.
Keikutsertaan Berlian dalam Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 juga menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan dunia. Berlian berharap perjalanannya dapat memberikan semangat dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan memberikan yang terbaik di setiap kesempatan.
Dengan penuh harapan dan semangat, Berlian Wahyu Rizaldi kini melangkah lebih jauh, membawa nama UMMAT dan membuktikan bahwa prestasi tidak hanya diraih dengan kemampuan akademik, tetapi juga dengan keberanian untuk berinovasi dan berkontribusi bagi dunia yang lebih baik (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali mencatatkan prestasi dengan sukses menyelenggarakan International Conference on Green Technology, Agricultural, and Socio-Economics (ICGTASE) 2024. Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh peserta dari lima negara, yakni Italia, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Mengusung tema “Integrating Green Technology, Agricultural Innovation, and Socio-Economic Development for Sustainable Futures,” konferensi ini berfokus pada kolaborasi internasional dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan melalui teknologi hijau, inovasi pertanian, dan perkembangan sosial-ekonomi (23/10/2024).
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan bahwa ICGTASE 2024 diikuti oleh total 43 lembaga atau universitas dari berbagai negara. Sebaran makalah yang dipresentasikan terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu Green Technology dengan 13 makalah, Agriculture dengan 14 makalah, serta Socio-Economics yang mencatat 66 makalah. “Antusiasme yang tinggi dari para peserta menunjukkan semakin besarnya kesadaran akan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk mencapai solusi berkelanjutan,” ujar Dr. Ibrahim.
Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan acara ini tidak terlepas dari dukungan kuat beberapa perguruan tinggi mitra yang bertindak sebagai Co-Host. Di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Trunojoyo, Universitas Bina Nusantara, Universitas Mataram, dan Universitas Dian Nuswantoro. Dukungan ini memastikan penyelenggaraan konferensi berjalan lancar dan memberikan platform bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi ide serta hasil penelitian.
Tidak hanya itu, Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada tiga keynote speaker yang hadir dalam konferensi ini, yaitu Prof. Dr. Nguyen Kim Loi dari Vietnam, Prof. Dr. Tatang Ary Gumanti dari Indonesia, dan Giacomo Ferretti, Ph.D dari Italia. Ketiga pembicara ini memberikan wawasan mendalam dan perspektif global yang relevan dengan tema konferensi. “Keberadaan keynote speakers yang berkualitas dari berbagai negara menambah bobot ilmiah konferensi ini dan membuka peluang kolaborasi lebih luas antarnegara,” lanjutnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, menyambut hangat para keynote speaker, Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh panitia, Co-Host, dan peserta atas dedikasi mereka dalam mensukseskan ICGTASE 2024. Ia menekankan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pertemuan ilmiah, tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian yang dapat langsung diterapkan dalam masyarakat. “Saya berharap konferensi ini dapat melahirkan kolaborasi lintas negara yang menghasilkan solusi nyata bagi tantangan global di bidang teknologi hijau, pertanian, dan ekonomi sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa UMMAT terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah baik secara internal maupun eksternal. Salah satu langkah nyata adalah dengan rutin menyelenggarakan konferensi internasional seperti ICGTASE ini, yang menjadi platform bagi para akademisi untuk mempublikasikan karya ilmiah mereka. “Kami bangga bisa menyelenggarakan acara ini dan berharap bahwa melalui konferensi ini, kita dapat memajukan ilmu pengetahuan dan inovasi di berbagai bidang, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Peserta konferensi juga disuguhi berbagai sesi presentasi dan diskusi panel yang mendalam, di mana para peneliti dari berbagai disiplin ilmu memaparkan temuan terbaru mereka. Makalah yang dipresentasikan mencakup topik-topik seperti teknologi hijau untuk pengelolaan limbah, inovasi pertanian berkelanjutan, dan strategi peningkatan ekonomi masyarakat berbasis teknologi. Setiap sesi dipandu oleh moderator yang ahli di bidangnya, memastikan diskusi yang produktif dan saling memperkaya pengetahuan.
Acara ICGTASE 2024 ini tidak hanya menjadi ajang bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi ilmu, tetapi juga mempererat kerjasama antarnegara dalam menciptakan solusi untuk tantangan global yang semakin kompleks. Kolaborasi antara UMMAT dengan perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi dunia akademis serta masyarakat luas.
Dengan antusiasme yang tinggi dan kerjasama internasional yang kuat, ICGTASE 2024 menjadi bukti nyata bahwa UMMAT terus berinovasi dan berkontribusi aktif dalam dunia penelitian dan pengabdian masyarakat. Konferensi ini diharapkan menjadi awal dari banyak inisiatif berkelanjutan lainnya yang akan terus mendorong kemajuan di bidang teknologi hijau, pertanian, dan ekonomi sosial untuk masa depan yang lebih baik (HUMAS UMMAT).
Mataram, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menggelar kegiatan tahunan Library Use Education atau Pendidikan Pemakai Perpustakaan yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru angkatan 2024/2025. Program ini diadakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari 22 hingga 24 Oktober 2024, dengan tujuan memperkenalkan mahasiswa pada layanan dan fasilitas perpustakaan, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam menelusuri dan memanfaatkan informasi secara efektif untuk mendukung studi akademik mereka (22/10/2024).
Kepala UPT Perpustakaan UMMAT, Iskandar, S.Sos., MA., menyampaikan bahwa pendidikan ini merupakan bagian integral dari orientasi mahasiswa baru. “Kegiatan ini sangat penting karena akan menjadi landasan bagi mahasiswa baru untuk memahami cara menggunakan perpustakaan secara maksimal. Selain itu, perpustakaan adalah pusat pengetahuan yang harus mereka kuasai selama masa studi di UMMAT,” ungkapnya. Iskandar menambahkan bahwa program ini diikuti dengan antusias oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Ia juga menjelaskan bahwa ada tiga materi utama yang disampaikan dalam kegiatan ini. Yang pertama, Profil UPT Perpustakaan & Strategi Penelusuran Informasi, di mana mahasiswa diperkenalkan dengan fasilitas perpustakaan, termasuk BI Corner, serta berbagai layanan digital yang tersedia. Pada sesi ini, mahasiswa juga diajarkan cara menelusuri informasi ilmiah melalui katalog perpustakaan dan basis data digital.
Materi kedua,“Kebijakan Plagiarisme”, berfokus pada pentingnya menjaga integritas akademik. “Plagiarisme adalah pelanggaran serius yang dapat merusak reputasi akademik mahasiswa. Oleh karena itu, kami memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu plagiarisme, bagaimana cara menghindarinya, dan standar plagiarisme yang berlaku di UMMAT,” tegasnya.
Sementara itu, materi ketiga yang cukup menarik perhatian mahasiswa adalah “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di Dunia Akademik”. Iskandar menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam penelitian dan pembelajaran kini menjadi tren global yang perlu dikuasai oleh mahasiswa. “Dengan adanya teknologi AI, mahasiswa diharapkan dapat lebih inovatif dalam proses belajar, menulis, dan melakukan penelitian. Namun, kami juga menekankan etika dalam penggunaan AI untuk memastikan teknologi ini dimanfaatkan secara bertanggung jawab,” tambahnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. “Perpustakaan adalah jantung dari pendidikan tinggi. Dengan mengikuti program pendidikan pemakaian perpustakaan ini, mahasiswa baru diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan akademik, terutama dalam hal literasi informasi dan pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa UMMAT berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan perpustakaan demi mendukung proses pembelajaran mahasiswa. “Kami telah memfasilitasi UPT Perpustakaan dengan ruang yang nyaman di lantai 3, lengkap dengan berbagai layanan modern seperti BI Corner. Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan ini semua untuk meningkatkan kapasitas mereka,” tambahnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa dapat langsung berkonsultasi dengan narasumber terkait berbagai topik yang telah disampaikan. Diharapkan, melalui program ini, mahasiswa baru UMMAT tidak hanya mampu memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat literasi, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam memanfaatkan teknologi secara etis di dunia akademik.
Program Library Use Education ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT untuk terus mendorong mahasiswa agar melek literasi informasi dan memiliki keterampilan akademik yang unggul, terutama dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan tinggi di era digital ini (HUMAS UMMAT).
Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) has reaffirmed its commitment to humanitarian service by forging a strategic collaboration with Islamic Relief. The Orphan Camp Inspire 2024 program, held from September 17 to 23, 2024, at the UMMAT campus, is one of the key initiatives aimed at enhancing various humanitarian service projects while paving the way for further collaboration on global strategic issues, especially in the West Nusa Tenggara Province (23/09/2024).
Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I, explained that this program provides support to vulnerable communities, including orphans, as well as improving access to education, healthcare, and local economic development. “By leveraging the expertise and international network of Islamic Relief, UMMAT hopes that each initiative carried out will have a broader and more significant impact,” said Dr. Zaenudin with enthusiasm.
UMMAT Rector, Drs. Abdul Wahab, MA, also welcomed this collaboration and emphasized the importance of synergy with global partners in addressing increasingly complex humanitarian challenges. “This collaboration is not just a manifestation of our social responsibility but also a concrete step in providing real solutions to community needs. With support from Islamic Relief, I am confident that UMMAT’s humanitarian service programs will expand further and have a more substantial impact,” said Rector Abdul Wahab with a wise smile.
The Head of UMMAT’s International Affairs Office added that, moving forward, UMMAT will continue to invite international partners to engage in the West Nusa Tenggara region as part of the strategy to expand its global network. “We can no longer stand alone in facing the increasingly complex challenges of the world. We must race to collaborate in finding solutions to issues at the local, regional, and global levels. And UMMAT is committed to being at the forefront of these efforts,” he stated with optimism.
This collaboration affirms UMMAT’s position as an institution not only focused on academic pursuits but also actively contributing to sustainable and inclusive development at both local and global levels.
In his meeting with UMMAT’s Rector and team, Dr. Hany El-Banna, founder of Islamic Relief, expressed deep appreciation for UMMAT’s support in the success of Islamic Relief’s programs. “In the future, insyaAllah, we will continue this partnership with even larger programs to strengthen the future of our next generation,” he stated.
Islamic Relief, headquartered in Birmingham, UK, has more than 40 offices worldwide. The organization operates in over 45 countries, providing humanitarian aid, development programs, and social services to support communities in need (HUMAS UMMAT).