Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia dengan penuh dedikasi dan semangat nasionalisme. Upacara yang pertama kali diadakan oleh UMMAT ini berlangsung di lapangan depan Fakultas Ilmu Kesehatan, dihadiri oleh segenap pimpinan, dosen, staf, dan mahasiswa. Sabtu, 17 Agustus 2024.
Berbagai persiapan telah dilakukan dengan matang, mulai dari menyiapkan pasukan pengibar bendera merah putih hingga merancang rangkaian acara lainnya. Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, menyatakan kebahagiaannya atas suksesnya penyelenggaraan upacara ini. “Saya sangat bahagia, ini merupakan pertama kalinya UMMAT menyelenggarakan upacara dalam rangka memperingati HUT RI. Ini akan menjadi tradisi tahunan di UMMAT,” ujarnya dengan penuh antusias.
Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., yang bertugas sebagai pembaca teks proklamasi, juga mengungkapkan rasa gembiranya. “Alhamdulillah, UMMAT tahun ini bisa menyelenggarakan upacara yang menjadi tradisi baru di kampus kita. Ini merupakan kebahagiaan luar biasa, dan kami berkomitmen untuk melanjutkannya di tahun-tahun mendatang,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Upacara ini tidak hanya dihadiri oleh sivitas akademika, namun juga terbuka untuk mahasiswa. Meski masih dalam masa liburan, sejumlah mahasiswa turut berpartisipasi. “Upacara ini sebenarnya diperuntukkan untuk semua pihak di UMMAT, termasuk mahasiswa. Hanya saja, karena masih dalam masa liburan, jumlah mahasiswa yang hadir sedikit,” tambahnya.
Hairul Haris, mahasiswa yang menjadi pemimpin upacara dari UKM Resimen Mahasiswa (MENWA), menuturkan bahwa pengibaran bendera merupakan inisiatif dari MENWA. “Kami mengusulkan agenda pengibaran bendera ini saat rapat persiapan expo, karena bertepatan dengan tanggal 17 Agustus,” jelasnya. Ia berharap upacara ini bisa terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang, serta pada peringatan hari-hari besar lainnya seperti Hari Pahlawan dan Sumpah Pemuda.
Dalam amanatnya, Drs. Abdul Wahab menekankan bahwa tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju” menjadi penanda penting dalam sejarah bangsa Indonesia. “Tema ini menandakan momen penting dalam sejarah bangsa kita, di mana kita tidak hanya merayakan kemerdekaan, tapi juga menyambut era baru dengan kehadiran ibu kota Nusantara dan perubahan kepemimpinan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Abdul Wahab menjelaskan bahwa Nusantara Baru adalah simbol dari transformasi besar yang sedang dialami Indonesia sebagai negara kepulauan. “Persatuan adalah pondasi utama yang harus kita pegang teguh,” tambahnya, seraya menegaskan bahwa semangat persatuan adalah kunci untuk menghadapi perubahan dan tantangan di era baru ini.
Abdul Wahab juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus bekerja keras, bersinergi, dan berinovasi demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Mari kita terus bekerja keras, bersinergi, dan berinovasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” serunya penuh semangat.
Ia juga mengingatkan pentingnya belajar dari para pendahulu bangsa yang telah berjuang untuk kemerdekaan. “Kita belajar dari para pendahulu bangsa kita bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Kemerdekaan Indonesia tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga,” pungkasnya. Pidato ini menjadi pengingat akan pentingnya semangat persatuan dan kerja keras dalam menyongsong era baru Nusantara dan Indonesia yang lebih maju.
Di akhir acara, Abdul Wahab menegaskan komitmen UMMAT dalam mendukung kemajuan bangsa melalui berbagai program pengabdian. “UMMAT siap mengabdi untuk bangsa menuju Nusantara Baru Indonesia Maju. Sebagai bentuk pengabdian UMMAT untuk bangsa dan tanah air, selain melaksanakan MBKM di pelosok tanah air, Insyaa Allah UMMAT akan mengirimkan mahasiswa terbaik untuk mengikuti KKN MBKM internasional di Malaysia,” ujarnya.
Abdul Wahab juga mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi UMMAT yang menempati urutan pertama sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di NTB menurut data dari Webometrics 2024. “Ini merupakan bukti kerja keras semua pihak untuk mengantarkan UMMAT menjadi yang terbaik,” tuturnya dengan penuh rasa syukur.
Dengan capaian prestasi yang terus meningkat dan berbagai program pengabdian yang inovatif, Rektor UMMAT memberikan Smart TV kepada setiap fakultas sebagai simbol dedikasi dalam memperkuat posisi universitas sebagai institusi pendidikan yang berperan penting dalam pembangunan bangsa dan kesejahteraan masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan penuh semangat menggelar Mahasiswa UMMAT EXPO 2024, sebuah perhelatan akbar yang mengusung tema “Pagelaran Karya Mahasiswa, Semarak HUT RI Ke-79.” Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 15 hingga 17 Agustus 2024. Expo ini menampilkan ragam karya inovatif dan kreatif dari para mahasiswa, serta menjadi wadah bagi mereka untuk menunjukkan prestasi dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, Lapangan UMMAT (15/08/2024).
Ketua Panitia, Drs. Amil, MM, menyampaikan rasa bangganya atas pelaksanaan expo yang pertama kali diadakan oleh UMMAT ini. “Expo ini merupakan salah satu program kerja baru kami, dan kami berharap dapat menjadi ajang yang berkesinambungan. Kami ingin menjadikan acara ini sebagai platform bagi mahasiswa untuk menampilkan karya mereka kepada publik,” ungkapnya.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung perkembangan mahasiswa. “Expo ini bukan hanya pameran, tapi juga bentuk dukungan UMMAT terhadap kreativitas dan inovasi mahasiswa. Kami berharap, acara ini bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bagian dari Mahasiswa UMMAT EXPO 2024, salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) berhasil mencuri perhatian dengan produk inovatif mereka, Moisturizer INGES.SKIN. Produk perawatan kulit yang dihasilkan oleh tim ini telah mencapai pasar nasional, membuktikan bahwa inovasi mahasiswa UMMAT tidak hanya berkualitas tetapi juga memiliki daya saing tinggi di industri.
“Produk Moisturizer INGES.SKIN telah mendapatkan respons positif dari konsumen di berbagai daerah di Indonesia. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT mampu menciptakan produk yang tidak hanya inovatif tetapi juga bernilai komersial tinggi,” tambahnya.
Selain stand dari tim PKM Kewirausahaan FIK, expo ini juga menampilkan berbagai stand lain yang menonjolkan hasil karya mahasiswa dari berbagai fakultas dan unit di UMMAT. Berbagai produk inovasi, mulai dari teknologi hingga produk berbasis kearifan lokal, dipamerkan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan memasarkan hasil karya mereka kepada masyarakat.
Dr. Erwin berharap bahwa melalui acara seperti ini, mahasiswa UMMAT semakin termotivasi untuk mengembangkan potensi mereka. “Kami ingin melihat lebih banyak mahasiswa yang berani berinovasi dan menciptakan produk-produk yang bermanfaat, baik untuk masyarakat lokal maupun nasional. Expo ini adalah langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut,” tegasnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para peserta expo. “Kegiatan ini diisi oleh 26 stand expo yang berasal dari berbagai lembaga mahasiswa di tingkat fakultas hingga universitas, termasuk Program Profesi Guru (PPG), Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa), dan unit kewirausahaan. Ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya potensi yang dimiliki oleh mahasiswa UMMAT,” jelasnya.
Stand-stand expo menampilkan berbagai inovasi, mulai dari produk kewirausahaan, karya seni, hingga penelitian ilmiah. Setiap stand dirancang dengan konsep yang unik, mencerminkan identitas dan kreativitas mahasiswa.
Tidak hanya itu, expo ini juga menyediakan ruang bagi para mahasiswa untuk memasarkan produk-produk mereka secara langsung kepada pengunjung. Ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia bisnis yang sesungguhnya, mulai dari proses perencanaan, pemasaran, hingga negosiasi.
Drs. Amil, MM, menyampaikan harapannya agar Mahasiswa UMMAT EXPO 2024 menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan menjadi ikon bagi UMMAT. “Kami berharap, expo ini bisa menjadi salah satu ajang paling dinantikan oleh seluruh civitas akademika UMMAT dan masyarakat umum. Dengan adanya acara ini, kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara,” tutupnya.
Mahasiswa UMMAT EXPO 2024 bukan hanya sebuah acara pameran, tetapi sebuah perayaan kreativitas, inovasi, dan semangat kemerdekaan yang ditunjukkan oleh mahasiswa UMMAT. Expo ini menjadi bukti bahwa UMMAT terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan potensi mahasiswa dan mendorong mereka untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa dengan menyelenggarakan pelatihan inovasi dan pengembangan pemasaran produk. Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024 dan ditujukan khusus bagi mahasiswa yang telah menerima hibah dari program tersebut.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan para mahasiswa dalam mengembangkan dan memasarkan produk wirausaha mereka. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pelatihan praktis yang langsung dapat diimplementasikan dalam usaha yang tengah dijalankan oleh para mahasiswa.
Panitia Penyelenggara, Hamdi, S.HI., L.LM., menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai motor penggerak perekonomian melalui inovasi dan kreativitas yang mereka miliki. “Pelatihan ini adalah salah satu bentuk nyata dukungan UMMAT terhadap pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa. Kami percaya bahwa dengan pengetahuan yang tepat dan semangat yang tinggi, mahasiswa mampu menciptakan produk yang inovatif dan memiliki daya saing di pasar”, ujarnya dengan penuh harap.
“Program P2MW merupakan dukungan konkret pemerintah melalui Kemenristekdikti terhadap pengembangan kewirausahaan bagi generasi muda terutama mahasiswa yang mana mereka diharapkan sebagai penggerak ekonomi terlebih setelah mereka lulus kuliah”, tambahnya.
Fuad Andhika Rahman, S.Pi., M.Sc., seorang narasumber berpengalaman di bidang inovasi dan pemasaran produk, dihadirkan untuk memberikan materi yang komprehensif. Fuad, yang dikenal sebagai pakar dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran, memberikan berbagai wawasan penting kepada para peserta mengenai bagaimana cara menghadirkan produk yang inovatif sekaligus memiliki nilai jual yang tinggi.
Ia menekankan pengembangan produk harus didasarkan pada riset pasar, ideation, prototype, uji coba pasar, dan peluncuran, langkah-langkah ini harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan keberlanjutan usaha.
“Mahasiswa perlu memahami bahwa inovasi adalah kunci untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda dari kompetitor. Namun, inovasi saja tidak cukup. Strategi pemasaran yang tepat adalah elemen penting lain yang menentukan sukses tidaknya sebuah produk di pasaran,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa pemahaman mendalam tentang pasar dan perilaku konsumen adalah hal yang tidak bisa diabaikan dalam merancang strategi pemasaran yang efektif.
Ia juga membagikan beberapa studi kasus yang relevan, di mana inovasi dan strategi pemasaran yang efektif telah membawa produk-produk tertentu meraih kesuksesan besar. Melalui studi kasus ini, mahasiswa diajak untuk menganalisis faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan produk tersebut, serta bagaimana mereka bisa mengaplikasikan pembelajaran tersebut dalam bisnis mereka sendiri.
Pelatihan ini tidak hanya diisi dengan pemaparan materi, tetapi juga dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab. Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi, dan mereka menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan banyak wawasan baru yang bermanfaat. Salah satu peserta, Tiara Tim hibah P2MW, mengungkapkan, “Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang pentingnya inovasi dan strategi pemasaran yang efektif. Saya sekarang lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha saya dengan pendekatan yang lebih professional”, ungkapnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapannya agar mahasiswa penerima hibah P2MW dapat terus mengasah keterampilan mereka dan membawa produk-produk inovatif yang mampu bersaing di pasar global. “UMMAT akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik bagi para mahasiswa untuk berkembang. Kami yakin, dengan semangat yang ada, kalian akan mampu menjadi pionir-pionir wirausaha yang sukses”,tutupnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menjajaki kerjasama dengan British Embassy. Pertemuan penting ini dihadiri oleh Rektor UMMAT dan pimpinan, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, Professor dari University of Nottingham, juga Regional Outreach Manager NTB, Aula Pertemuan (09/08/2024).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyatakan rasa terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh pihak Kedutaan Besar Inggris. Ia menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat. “Kami berharap kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi mahasiswa dan staf pengajar UMMAT untuk berpartisipasi dalam program-program internasional yang akan memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing global,” ujarnya penuh dedikasi.
Juliana Richter, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, menyampaikan bahwa British Embassy fokus pada penguatan hubungan bilateral Kedutaan dengan Indonesia melalui kemitraan kolaboratif dengan para pemangku kepentingan regional, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Sebagai universitas terkemuka di NTB, UMMAT merupakan mitra strategis untuk meningkatkan kolaborasi antara Inggris dan NTB dalam bidang penelitian dan pendidikan.
Juliana juga menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya British Embassy untuk mendekatkan diri dengan pemangku kepentingan di daerah, dengan tujuan membangun kerjasama yang berkelanjutan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. “Kami percaya bahwa melalui kolaborasi ini, kita dapat menciptakan peluang baru untuk pendidikan dan penelitian yang akan bermanfaat bagi kedua negara”, tambahnya.
Professor University of Nottingham Dr. Bagus Muljadi menjelaskan, “Kami sangat antusias untuk berbagi informasi mengenai International Science Partnership Fund dan Chevening Scholarships. Program-program ini dirancang untuk mendukung penelitian ilmiah yang inovatif dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Inggris”, jelasnya.
“Kami melihat potensi besar dalam kerjasama ini, khususnya dalam hal pengembangan proyek-proyek penelitian bersama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan adanya sinergi antara UMMAT dan University of Nottingham, kami optimis bahwa kita dapat mencapai terobosan-terobosan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk penguatan program waste management, green energy, dan program-prgram sustainability lainnya”, tambahnya.
Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama UMMAT, Asbah, M.Hum., menyampaikan, “Kerjasama ini merupakan tonggak penting bagi UMMAT dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat posisi kami sebagai universitas yang unggul di tingkat global, ini akan menambah mitra internasional UMMAT dari wilayah Eropa. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai institusi pendidikan dan lembaga riset terkemuka di dunia”, imbuhnya.
Ia juga menekankan bahwa kerjasama ini tidak hanya akan menguntungkan UMMAT secara institusional, tetapi juga akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa dan staf pengajar, termasuk masyarakat NTB pada khususnya. “Melalui program-program seperti Chevening Scholarships, mahasiswa dan alumni kami akan mendapatkan kesempatan untuk belajar di Inggris, yang tidak hanya akan memperkaya pengalaman akademis mereka tetapi juga membuka pintu bagi peluang karir yang lebih luas di masa depan”, ungkapnya.
Selain membahas potensi kolaborasi akademik, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk mendiskusikan berbagai isu strategis terkait pendidikan tinggi dan penelitian, termasuk upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pertukaran pengetahuan dan teknologi. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjajaki berbagai bentuk kerjasama yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).
Di usia 79 tahun kemerdekaan, Indonesia telah mencapai berbagai kemajuan, namun tantangan pembangunan masih menyisakan pekerjaan rumah besar, terutama di desa-desa. Desa sebagai entitas terkecil dalam struktur pemerintahan memiliki peran krusial dalam menggerakkan roda pembangunan nasional. Saatnya refleksi kemerdekaan ini menjadi momentum untuk mendorong pembangunan Indonesia yang lebih merata dengan fokus dimulai dari desa. Membangun desa berarti membangun fondasi yang kuat bagi kemajuan bangsa, memastikan setiap sudut negeri menikmati hasil kemerdekaan yang sesungguhnya.
Peran Desa dalam Pembangunan Nasional
Desa memiliki peran fundamental dalam pembangunan nasional, berfungsi sebagai fondasi yang menopang struktur sosial dan ekonomi Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah memberikan perhatian lebih pada desa melalui kebijakan Dana Desa yang dimulai pada tahun 2015. Program ini dirancang untuk mempercepat pembangunan di desa-desa dengan alokasi dana langsung dari APBN. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, pada tahun 2023, Dana Desa telah mencapai lebih dari Rp 400 triliun, yang dialokasikan untuk lebih dari 74.000 desa di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan komitmen negara untuk mendorong pembangunan dari bawah, memastikan bahwa desa-desa tidak tertinggal dalam proses pembangunan nasional.
Selain itu, desa-desa yang kuat dan mandiri dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa desa telah berhasil mengembangkan potensi lokal melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang mencakup sektor-sektor seperti pertanian, pariwisata, dan kerajinan tangan. Misalnya, Desa Ponggok di Jawa Tengah telah mengembangkan BUMDes berbasis pariwisata yang menghasilkan pendapatan miliaran rupiah per tahun, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pusat-pusat urban. Dengan potensi yang ada, pembangunan yang dimulai dari desa tidak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan ketahanan ekonomi nasional yang lebih merata dan inklusif.
Mengembangkan Potensi Lokal
Meskipun desa memiliki potensi lokal yang besar, berbagai tantangan masih menghambat pengembangan tersebut, sehingga banyak desa belum mampu memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan infrastruktur dasar. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 30% desa di Indonesia masih memiliki akses jalan yang buruk, terutama di wilayah terpencil. Keterbatasan infrastruktur ini tidak hanya menyulitkan distribusi hasil pertanian dan produk lokal, tetapi juga menghambat akses ke pasar yang lebih luas. Hal ini mengakibatkan potensi ekonomi desa yang seharusnya bisa dioptimalkan menjadi terbatas, sehingga desa-desa tersebut tetap terjebak dalam siklus kemiskinan.
Selain masalah infrastruktur, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa juga menjadi tantangan signifikan. Data dari BPS menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di desa masih jauh tertinggal dibandingkan dengan di kota, dengan rata-rata lama sekolah hanya mencapai 7,7 tahun pada 2023. Rendahnya tingkat pendidikan ini berdampak pada kemampuan masyarakat desa dalam mengelola dan mengembangkan potensi lokal. Misalnya, banyak desa yang memiliki sumber daya alam melimpah namun belum mampu mengolahnya menjadi produk yang bernilai tambah tinggi karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis. Keterbatasan ini semakin diperparah oleh minimnya akses terhadap teknologi dan informasi, yang seharusnya bisa menjadi alat untuk mendorong inovasi di desa.
Kemerdekaan sejati
Sebagai fondasi utama pembangunan nasional, desa memegang peran kunci dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan merata. Meskipun desa memiliki potensi besar, tantangan seperti infrastruktur yang terbatas, rendahnya kualitas sumber daya manusia, dan sulitnya akses pembiayaan serta pasar menghambat pengembangan potensi lokalnya. Namun, dengan komitmen bersama untuk mengatasi tantangan-tantangan ini melalui kebijakan yang tepat, peningkatan pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal, desa-desa di Indonesia dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Membangun Indonesia dimulai dari desa bukan sekadar slogan, melainkan sebuah langkah strategis untuk memastikan kemerdekaan yang sejati dirasakan oleh seluruh rakyat hingga pelosok negeri.