KOPERTIS WILAYAH VIII SELENGGARAKAN PELATIHAN SPMI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM


Direktorat Penjaminan Mutu, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bekerjasama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) seluruh Indonesia, menyelenggarakan pembinaan dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Pembinaan tersebut dilaksanakan melalui pemberdayaan fungsi dan peran Kopertis. Hal ini merupakan suatu upaya penguatan mutu perguruan tinggi di wilayahnya. Berkaitan dengan itu, Kopertis Wilayah VIII (Bali, NTB, NTT) menggelar kegiatan Pelatihan Penyusunan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di tiga universitas. Untuk wilayah Denpasar, Bali, Lokakarya telah diselenggarakan di Universitas Hindu Indonesia, tanggal 5-7 Juli 2017, kemudian pada Senin hingga Rabu tanggal 10-12 Juli 2017 Lokakarya digelar di Universitas Muhammadiyah Mataram, NTB. Selanjutnya, rangkaian acara Lokakarya SPMI akan kembali digelar di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang NTT, pada tanggal 20-22 Juli 2017 mendatang.

Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai salah satu universitas yang ditunjuk, menyambut kegiatan ini dengan antusias. Dalam sambutan selamat datang terhadap rombongan Kopertis Wilayah VIII, Rektor UMMat, Drs. H. Mustamin, H. Idris, M.S menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi kepada Kopertis Wilayah VIII karena telah dipilih mewakili NTB sebagai penyelenggara kegiatan Lokakarya SPMI. Beliau menghimbau kepada seluruh peserta Lokakarya untuk memanfaatkan kesempatan emas ini dengan sebaik-baiknya dan serius menerima materi yang disampaikan narasumber, khususnya bagi 4 Prodi yang masih berakreditasi C. Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini sangat berkorelasi erat dengan prospek pengembangan lembaga UMMat ke depan, hal ini berkaitan dengan Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu, Rektor menyampakian harapan besar, semoga dengan penyelenggaraan Lokakarya SPMI ini, penguatan kapasitas prodi sebagai motor penggerak akademis mendapatkan masukan-masukan yang berharga untuk peningkatan baik kualitas pembelajaran di prodi maupun pengelolaan administrasi prodi sehingga standar mutu prodi semakin membaik.

Kabid Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama Kopertis Wilayah VIII, Anak Agung Gde Agung Supthayana, S.H dalam sambutannya mewakili Kopertis VIII, menjelaskan bahwa pemilihan ketiga universitas yang mewakili masing-masing daerah; Bali, NTB dan NTT merupakan representasi dari keberagaman di tiga wilayah tersebut. Beliau juga menegaskan kegiatan SPMI ini adalah bentuk komitmen bersama antara Kemenristekdikti dan Kopertis serta bentuk atensi Kopertis Wilayah VIII untuk terus memotivasi seluruh universitas dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga, khususnya dalam mendorong akselerasi akreditasi prodi yang masih belum terakreditasi dan masih berstatus akreditasi C. Salah satu tujuan utama kegiatan lokakarya ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran pada program studi yang ada di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui penerapan SPMI. Dengan penerapan SPMI tersebut, prodi-prodi diharapkan mampu melakukan evaluasi diri terhadap kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya, sehingga prodi dengan cepat bisa mengambil tindakan yang tepat guna menyelesaikan persoalan-persoalan mereka.

Penjelasan yang sama juga disampaikan oleh Prof. Dr. Nyoman Sadra Dharmawan MS, Ketua Tim Coaching Clinic SPMI Kopertis VIII, yang juga Anggota Tim Pengembang SPMI Direktorat Penjaminan Mutu Kemenristekdikti, selaku pembicara utama dalam Lokakarya SPMI yang bertempat di Aula Rektorat Lt. III UMMAt. Guru Besar pada Universitas Udayana Denpasar tersebut menjelaskan bahwa SMPI ini mengacu pada Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang menyebutkan bahwa SPMI adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. “Penerapan SPMI memerlukan komitmen dari berbagai pihak, tidak hanya dari Dikti dan Kopertis saja, tetapi yang lebih utama adalah komitmen dari lembaga terkait (dalam hal ini Universitas Muhammadiyah Mataram) dalam menguatkan kapasitas dan mutu lembaga” pungkas beliau.