MEMBANGGAKAN, MAHASISWA UMMAT SABET PREDIKAT BEST DELEGATE DAN BEST TEAM DI AJANG INTERNASIONAL YOUTH GOALS #1 DI TIGA NEGARA

MEMBANGGAKAN, MAHASISWA UMMAT SABET PREDIKAT BEST DELEGATE DAN BEST TEAM DI AJANG INTERNASIONAL YOUTH GOALS #1 DI TIGA NEGARA

Mataram, Siti Ainun Fadilah, mahasiswa semester 7 Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), mencatatkan prestasi membanggakan di ajang International Youth Goals #1 yang diselenggarakan di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kegiatan yang diikuti oleh 38 delegasi dari berbagai provinsi di Indonesia ini berlangsung dari 28 Oktober hingga 2 November. Ainun berhasil meraih Juara 3 Best Delegate serta mendapatkan penghargaan Best Team (07/11).

Mengikuti kegiatan internasional ini bukanlah hal mudah. Siti Ainun mengungkapkan tantangan utama yang dihadapinya adalah beradaptasi dengan peserta lain dari berbagai provinsi. “Setiap delegasi memiliki latar belakang pemikiran dan pengalaman yang berbeda, sehingga beradaptasi di awal cukup menantang. Namun, dengan semangat dan saling mendukung, kami akhirnya bisa saling memahami dan menjalani program ini dengan antusias,” ujarnya.

Tantangan komunikasi juga menjadi salah satu pengalaman unik yang dihadapi. “Di Thailand, beberapa penduduk lokal tidak terlalu memahami bahasa Inggris, sehingga kami harus berusaha lebih keras untuk berkomunikasi, terutama ketika ingin berbelanja atau bertanya arah. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya fleksibilitas dan kepekaan budaya,” jelasnya.

Partisipasi aktif dalam diskusi juga memacu Ainun untuk lebih percaya diri. “Awalnya, saya merasa tidak yakin melihat delegasi lain yang sangat aktif dan berpengalaman. Namun, hal itu justru memotivasi saya untuk lebih berani berkontribusi dan berbicara, hingga akhirnya berhasil meraih penghargaan Best Delegate dan Best Team,” katanya dengan bangga.

Selama mengikuti International Youth Goals, Ainun terlibat dalam berbagai kegiatan yang memberikan banyak manfaat, seperti : University Visit, Delegasi mendapatkan wawasan tentang beasiswa dan pendidikan di universitas top dunia serta berdiskusi langsung dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI); Kunjungan KBRI/KRI, Mempelajari peran diplomatik Indonesia di luar negeri serta layanan konsuler yang diberikan; Seminar Internasional, Seminar ini menghadirkan pembicara global yang membahas isu-isu terkini, memperluas pengetahuan delegasi tentang perkembangan internasional; Forum Diskusi, Diskusi yang melibatkan berbagai delegasi untuk bertukar pandangan tentang isu-isu penting, membangun pemahaman baru, dan melatih kemampuan analisis; Scholarship Talkshow, Talkshow informatif tentang peluang beasiswa di luar negeri dan tips pendaftaran yang sukses; Awarding Session, Mengapresiasi kontribusi para delegasi, di mana Siti berhasil mendapatkan penghargaan di dua kategori; Gift Exchange, Tradisi tukar cenderamata antar-delegasi untuk mempererat hubungan; dan Trip, Perjalanan ke Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk mempelajari budaya, sejarah, dan teknologi lokal.

Ainun berharap lebih banyak mahasiswa UMMAT yang terinspirasi untuk mengikuti program-program internasional. “Manfaatnya luar biasa, mulai dari memperluas jaringan pertemanan, mengenal budaya baru, hingga membangun kemampuan komunikasi lintas budaya,” ujarnya.

Ia juga mengajak UMMAT untuk lebih mendukung mahasiswa dalam mengikuti program internasional. “Dukungan kampus sangat berarti agar lebih banyak mahasiswa bisa ikut serta dan memperoleh pengalaman berharga seperti ini,” tambahnya.

Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama UMMAT, Asbah, M.Hum., mengapresiasi prestasi Ainun. “Sebagai Kepala KUI dan Kerja Sama UMMAT, saya mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa UMMAT yang berhasil meraih prestasi dalam program International Youth Goals. Prestasi ini merupakan bukti nyata dari semangat dan dedikasi generasi muda dalam berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan membawa nama baik universitas di kancah internasional. Kami bangga melihat semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berpartisipasi aktif dalam program-program bertaraf internasional, yang sejalan dengan gerakan internasionalisasi UMMAT dan juga mendukung ikhtiar Muhammadiyah Global Mobility PTMA,” bangganya.

Gerakan internasionalisasi ini bukan hanya tentang membawa dan memperkenalkan UMMAT dan Muhammadiyah ke dunia internasional, tetapi juga tentang membawa dunia kedalam UMMAT dan Muhammadiyah. “Dengan terus meningkatkan kerjasama dan partisipasi dalam berbagai kegiatan internasional, kita optimis UMMAT dapat terus tumbuh sebagai universitas yang berdaya saing global dan siap melahirkan generasi pemimpin yang berwawasan internasional. Mari bersama kita wujudkan visi ini demi kemajuan kita bersama dan untuk kemaslahatan masyarakat dunia yg berkelanjutan dunia yang damai tempat yang nyaman untuk kita semua,” tutupnya (HUMAS UMMAT).

HARUMKAN NAMA KAMPUS, DUA MAHASISWA UMMAT TOREHKAN PRESTASI DI MTQ MAHASISWA NASIONAL

HARUMKAN NAMA KAMPUS, DUA MAHASISWA UMMAT TOREHKAN PRESTASI DI MTQ MAHASISWA NASIONAL

Jakarta, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi dalam ajang bergengsi tingkat nasional. Dua mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) berhasil meraih prestasi membanggakan di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa Pendidikan Tingkat Nasional 2024 yang diadakan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Wahyu Fahmi Arsyad, mahasiswa semester tiga, meraih Juara I dalam kategori putra, sementara Raudatam Mirriadil Jinan berhasil menyabet Juara III dalam kategori putri (05/11).

Wahyu Fahmi Arsyad, yang berasal dari Kr. Kemong, Cakranegara, Mataram, menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya atas prestasi ini. “Alhamdulillah, saya sangat bahagia. Ini pertama kalinya saya meraih Juara I di tingkat nasional. Bertemu dengan orang-orang hebat di kompetisi ini sempat membuat mental saya sedikit goyah, apalagi saya tampil di urutan terakhir. Tapi, Allah memudahkan jalan saya hingga bisa memberikan yang terbaik,” ujar Wahyu. Ia juga berharap agar keberhasilannya ini menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya. “Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman untuk terus istiqomah dalam menjaga hafalan Al-Qur’an dan semangat dalam murojaah,” tambahnya.

Tidak hanya Wahyu, Raudatam Mirriadil Jinan, mahasiswa FAI yang turut serta dalam kategori putri, berhasil menorehkan prestasi sebagai Juara III. Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama UMMAT, tetapi juga menguatkan komitmen FAI dalam membina mahasiswa untuk berprestasi di berbagai bidang, khususnya dalam keahlian menghafal dan memahami Al-Qur’an.

Wakil Dekan II FAI, Mardiyah Hayati, M.Pd., mengungkapkan rasa bangga dan terharunya atas pencapaian para mahasiswa tersebut. “Kami sangat terharu dan bangga dengan capaian dua mahasiswa kami dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dalam ajang MTQ Mahasiswa Pendidikan Tingkat Nasional 2024 ini. Ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan komitmen mereka dalam memperdalam Al-Qur’an di laboratorium Qur’an Centre FAI. Sebagai pembina, kami berharap ilmu dan prestasi ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat menginspirasi dan ditularkan kepada mahasiswa UMMAT secara keseluruhan,” ujar Mardiyah.

Prestasi yang diraih oleh Wahyu dan Raudatam ini tak lepas dari peran pembina Qur’an Centre FAI yang terus membimbing dan mendukung mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an. Dukungan dari pihak universitas, mulai dari fasilitas hingga pelatihan, juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan mereka di ajang nasional ini. Mardiyah juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pembina Qur’an Centre FAI yang turut berkontribusi dalam pencapaian ini. “Kami berterima kasih kepada para pembina Qur’an Centre FAI yang senantiasa membimbing dan mendampingi para mahasiswa, serta pihak universitas atas fasilitas yang diberikan sehingga mahasiswa kami dapat meraih prestasi yang luar biasa,” tambahnya.

Pencapaian ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak mahasiswa untuk terus berkompetisi, mengasah kemampuan mereka, dan meningkatkan prestasi di kancah nasional maupun internasional, membawa nama baik UMMAT dan Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA BERPRESTASI UMMAT, SIAP HARUMKAN NAMA FKIP DI THAILAND

MAHASISWA BERPRESTASI UMMAT, SIAP HARUMKAN NAMA FKIP DI THAILAND

Mataram,  Hanik, seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), telah memulai perjalanan yang mengubah hidupnya dengan berpartisipasi dalam program magang internasional YALA PESAO 1’s Internship Program di Lukmanul Hakim School, Thailand. Program ini berlangsung selama dua bulan dan menawarkan kesempatan unik bagi Hanik untuk memperluas pengetahuan dan pengalamannya dalam lingkungan pendidikan yang berbeda (04/11).

Dalam sesi wawancara sebelum keberangkatan, Hanik menjelaskan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah proses adaptasi terhadap budaya dan lingkungan baru. “Saya menyadari bahwa setiap negara memiliki cara dan sistem pendidikan yang berbeda. Ini adalah tantangan, tetapi saya berkomitmen untuk belajar dan beradaptasi secepat mungkin,” ujarnya dengan semangat.

Program magang ini tidak hanya bertujuan untuk menambah pengetahuan akademis, tetapi juga memberikan wawasan mengenai praktik pendidikan di negara lain. Hanik berharap dapat mempelajari metode pengajaran yang berbeda dan menerapkannya dalam konteks pendidikan di Indonesia. “Saya ingin membawa pulang pengalaman berharga yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran saya di masa depan,” tambahnya.

Hanik juga mengajak teman-teman mahasiswa untuk tetap rendah hati dan tidak merasa lebih baik dari orang lain, mengingatkan bahwa “kita meninggalkan dunia ini dengan tidak membawa apa-apa.” Dia percaya bahwa sikap rendah hati adalah kunci untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan memperluas jaringan.

Sebagai motivasi untuk mahasiswa yang merasa gengsi dengan nama kampus, Hanik mengungkapkan, “Dimanapun berlian itu berada, berlian tetaplah berlian; ia akan bersinar dengan keindahannya.” Ungkapan ini menunjukkan keyakinannya bahwa kualitas dan potensi diri lebih penting daripada label yang melekat pada institusi pendidikan.

Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., turut menyampaikan harapan besar dari keberangkatan Hanik dalam program ini. “Kami berharap program ini berhasil dan bisa menjadi contoh bagi generasi berikutnya. Jika Hanik sukses menjalankan program ini, tentu saja hal ini akan menjadi daya tarik promosi yang luar biasa bagi FKIP UMMAT dan menarik perhatian calon mahasiswa baru. Kami juga berharap Hanik dapat terus menjaga komunikasi dengan kami, baik dengan Wakil Dekan II maupun Ketua Program Studi, sehingga perkembangan di Thailand dapat kami pantau dengan baik,” ujarnya.

Wakil Dekan II FKIP UMMAT, Dr. Candra, M.Pd., juga memberikan tanggapannya terkait keberangkatan Hanik. “Keberangkatan mahasiswa kami ini merupakan harapan besar untuk kami di FKIP. Kami mendorong mahasiswa untuk dapat mengikuti program-program nasional, ASEAN, maupun internasional. FKIP selalu mendukung program-program ini dan secara konsisten mengirim mahasiswa untuk program internasional, seperti KKN Internasional di Malaysia sebelumnya, dan sekarang ke Thailand. Kami bangga dapat memberikan kesempatan ini kepada mahasiswa kami yang berprestasi.” bangganya.

Dr. Candra menambahkan bahwa proses seleksi untuk program ini sangat ketat, terutama dalam hal kemampuan berbahasa, yang menjadi salah satu syarat utama. “Hanik adalah mahasiswa berprestasi yang diterima di UMMAT melalui beasiswa LPDP. Kami berharap semoga nantinya di Thailand, Hanik dapat mengharumkan nama FKIP dan UMMAT,” ujarnya. “FKIP berkomitmen untuk terus mengirim mahasiswa untuk mengikuti program serta kompetensi di skala lokal, nasional, dan bahkan internasional. Kami berharap mahasiswa kami terus mengasah kemampuan berbahasa mereka sehingga program ini dapat berlanjut di masa depan”, tambahnya.

Hanik berangkat dengan penuh semangat dan tekad untuk memanfaatkan setiap kesempatan dalam program ini. Dengan harapan dapat memberikan dampak positif tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk komunitas pendidikan di UMMAT, Hanik siap menjadikan pengalaman ini sebagai batu loncatan menuju masa depan yang gemilang  (HUMAS UMMAT).

SEMANGAT INOVASI UNTUK SDG’S, MAHASISWA UMMAT TOREHKAN PRESTASI DI AJANG KARYA TULIS NASIONAL

SEMANGAT INOVASI UNTUK SDG’S, MAHASISWA UMMAT TOREHKAN PRESTASI DI AJANG KARYA TULIS NASIONAL

Mataram, Prestasi membanggakan kembali diraih oleh dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Baiq Jannati Luklu’il Maknun dan Aminullah, dalam ajang Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) bertema “Strategi Inovasi Gen-Z dalam Mewujudkan SDGs 2030” yang diadakan di Universitas Mataram (UNRAM). Kompetisi yang berlangsung selama empat hari di Auditorium Abu Bakar UNRAM ini diikuti oleh 15 tim dari berbagai universi tas di Indonesia, dan kedua mahasiswa UMMAT berhasil meraih Juara Harapan II, sebuah capaian yang mengharumkan nama almamater di tingkat nasional (04/11).

Ajang LKTIN ini memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Rangkaian kegiatan dimulai dengan check-in hotel pada hari pertama, diikuti presentasi karya tulis ilmiah pada hari kedua, malam penganugerahan pada hari ketiga, dan ditutup dengan field trip bagi para finalis pada hari keempat. Kompetisi ini dirancang untuk menggali kreativitas generasi muda dalam menyusun strategi yang dapat mendukung SDGs 2030.

Baiq Jannati, mahasiswa asal Pesaut, Desa Sengkerang, Praya Timur, Lombok Tengah, menceritakan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya bersama Aminullah adalah waktu persiapan yang sangat terbatas. “Kami hanya memiliki lima hari untuk mempersiapkan segala keperluan lomba sejak mendaftar. Karena mepet, kami perlu bekerja ekstra keras untuk mengemas presentasi dan proposal ilmiah dengan baik, meskipun fasilitas pendukung yang kami miliki terbatas,” ungkapnya.

Aminullah, mahasiswa asal Dompu, juga menambahkan bahwa keterbatasan waktu dan sarana ini memacu mereka untuk berinovasi dalam waktu yang singkat. “Kami berusaha maksimal untuk menyusun strategi dan gagasan yang relevan dengan tema. Hasilnya, kami merasa sangat bangga bisa meraih Juara Harapan II dan membawa nama UMMAT di kancah nasional. Harapannya, ke depan, mahasiswa UMMAT bisa lebih didukung dengan sarana yang lebih memadai agar berprestasi lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Baiq Jannati maupun Aminullah menyampaikan harapan besar mereka untuk mahasiswa UMMAT agar lebih aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. “Kami berharap mahasiswa UMMAT lebih berani untuk tampil dalam berbagai ajang, baik skala lokal maupun nasional. Setiap gagasan dan inovasi yang dikembangkan pasti akan mengharumkan nama kampus dan mengasah kemampuan mahasiswa itu sendiri,” tuturnya.

Aminullah menambahkan, “Masih banyak potensi di kalangan mahasiswa UMMAT yang belum tergali sepenuhnya. Kami berharap kampus bisa lebih mendukung, baik secara materi maupun non-materi. Terkadang, minimnya dana dan fasilitas membuat mahasiswa kesulitan untuk mewujudkan ide-ide kreatif mereka. Dukungan ini sangat penting agar UMMAT bisa mencetak lebih banyak prestasi yang membanggakan.” tambahnya.

Wakil Dekan II Fakultas Hukum UMMAT, Anis Prima Dewi, SH., MH., mengapresiasi semangat dan pencapaian mahasiswa yang berhasil mengharumkan nama fakultas di ajang nasional. Ia menjelaskan bahwa pihak fakultas terus memberikan bimbingan dan dukungan kepada mahasiswa yang berpartisipasi dalam berbagai kompetisi. “Kami di Fakultas Hukum berkomitmen untuk mendampingi mahasiswa dalam setiap proses bimbingan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan kompetisi. Kami berharap bimbingan ini bisa memotivasi mahasiswa untuk terus berprestasi,” ujarnya.

Ia juga menyatakan harapan besarnya agar generasi mahasiswa UMMAT ke depan terus melanjutkan semangat prestasi ini. “Kami sangat bangga dengan pencapaian mereka. Mahasiswa yang baru diharapkan bisa mengikuti jejak kakak-kakaknya, bahkan hingga tingkat internasional nantinya. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing dan berinovasi,” tambahnya.

Dengan prestasi yang diraih oleh Baiq Jannati dan Aminullah dalam LKTIN ini, diharapkan akan semakin banyak mahasiswa UMMAT yang termotivasi untuk berpartisipasi dan mengembangkan ide-ide inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari pihak kampus akan menjadi modal penting agar mahasiswa dapat semakin berprestasi di berbagai ajang nasional dan internasional. Keikutsertaan dan kemenangan mereka membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki kualitas yang tidak kalah dengan perguruan tinggi lain, dan siap berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FAI UMMAT BUKTIKAN KEUNGGULAN DI BIDANG SENI DAN AGAMA, SABET SEJUMLAH PRESTASI GEMILANG DI PORSENI INTERNASIONAL PTKIS VI

MAHASISWA FAI UMMAT BUKTIKAN KEUNGGULAN DI BIDANG SENI DAN AGAMA, SABET SEJUMLAH PRESTASI GEMILANG DI PORSENI INTERNASIONAL PTKIS VI

Solo, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) – kembali menorehkan prestasi cemerlang di kancah internasional. Pada ajang Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Internasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) VI yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, lima mahasiswa FAI UMMAT berhasil meraih prestasi di tiga kategori lomba, menjadikan mereka sebagai kebanggaan kampus dan daerah (02 September 2024).

Prestasi tersebut di antaranya diraih oleh Wahyu Fahmi Arsyad, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, yang sukses meraih Juara II dalam Lomba Hifzul Qur’an. Wafa Olivia, juga dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab, memenangkan Juara Harapan III dalam Lomba Tilawatil Qur’an Putri. Sementara itu, tiga mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, yaitu Intan Tamara Madhini, Reni Astika, dan Astusi, berhasil merebut Juara II pada Lomba Film Pendek dengan karya berjudul “Kata Lana”.

Intan Tamara Madhini, produser film “Kata Lana”, lahir di Mataram pada 23 April 2003, bercerita tentang perjuangan timnya dalam menciptakan film ini. “Film tersebut mengangkat cerita tentang seorang anak bernama Lana yang tinggal bersama ayahnya setelah ibunya meninggal dunia. Lana memiliki impian besar untuk bisa membaca surat dari mendiang ibunya, namun keinginan tersebut sering kali ditolak oleh ayahnya. Lana akhirnya bertemu dengan seorang pemulung yang dengan sabar mengajarinya membaca, hingga ia berhasil membaca surat ibunya yang penuh dengan pesan moral”, tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pesan moral utama dari film “Kata Lana” adalah bahwa kecerdasan bukan hanya soal nilai akademis, tapi juga soal karakter. “Belajar itu bisa di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja”, katanya. Intan berharap film ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama dalam memberikan pendidikan yang inklusif dan merata bagi setiap anak.

Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya agar film ini dapat membuka mata para pendidik bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk belajar, tanpa diskriminasi. “Saya berharap film ini bisa menjadi cerminan bagi para guru agar tidak memandang bulu dalam mengajar dan tidak membedakan antara siswa yang pintar atau kurang mampu secara akademis”, harapnya.

Reni Astika, sutradara film “Kata Lana”, lahir di Aik Bukak pada 23 Maret 2005, juga berbagi pengalaman tentang proses produksi film ini. Menurutnya, salah satu tantangan terbesar adalah ketika pada hari syuting, salah satu talent utama tiba-tiba tidak bisa hadir. “Kami harus segera mencari pengganti di lokasi dan beruntung kami menemukan talent yang cocok untuk memerankan karakter Lana,” ungkapnya.

Proses kreatif film ini dilakukan selama tiga hari pra-produksi, di mana tim secara kolektif menyusun ide cerita, konsep, dan skenario tanpa menduplikasi karya lain. Reni menambahkan bahwa soundtrack film tersebut juga merupakan karya original, di mana liriknya diambil dari puisi yang ia tulis sendiri. “Kami menggunakan teknologi AI untuk membantu menciptakan musik latar dengan puisi saya sebagai liriknya”, tambahnya dengan penuh bangga.

Film “Kata Lana” mengangkat isu pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) seperti di Lombok Utara, di mana akses internet dan pendidikan masih terbatas. Reni berharap film ini dapat membuka dialog tentang pentingnya memberikan perhatian lebih pada pendidikan di wilayah-wilayah tersebut.

Selain prestasi di bidang seni, Wahyu Fahmi Arsyad, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, juga meraih Juara II dalam Lomba Hifzul Qur’an. Wahyu yang lahir di Mataram pada 17 Mei 2000, merasa sangat bersyukur atas prestasi yang diraihnya. “Alhamdulillah, ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Ia juga menegaskan bahwa prestasi ini menjadi motivasi baginya untuk terus mengembangkan kemampuan di masa mendatang. “Saya berharap bisa lebih mempersiapkan diri untuk kompetisi berikutnya dan mengasah potensi saya dalam hafalan Al-Qur’an,” katanya.

Dekan FAI UMMAT, Suwandi, S.Ag., M.Pd.I., mengungkapkan rasa bangganya terhadap para mahasiswa yang berhasil meraih prestasi di ajang PORSENI Internasional PTKIS VI. Ia menjelaskan bahwa FAI UMMAT mengirimkan 10 mahasiswa untuk berkompetisi dalam lima cabang lomba, yakni Hifzul Qur’an, Tilawatil Qur’an Putri, Tilawatil Qur’an Putra, Karya Ilmiah Alqur’an Putra, dan Lomba Film Pendek.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat para pesaing berasal dari Pulau Jawa yang fasilitasnya jauh lebih lengkap, terutama untuk pembuatan film”, jelasnya. Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas medali perak yang berhasil diraih oleh mahasiswa FAI UMMAT. “Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa FAI UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional. Kami sangat bangga dan akan terus mendukung talenta mahasiswa kami untuk berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi bergengsi di masa depan”, tambahnya.

Ia juga berharap agar para mahasiswa terus meningkatkan persiapan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi lainnya di masa mendatang. “Pada PORSENI berikutnya, FAI UMMAT akan lebih memaksimalkan persiapan sehingga dapat memenangkan lebih banyak kategori lomba yang tentunya akan mengharumkan nama UMMAT, tambahnya (HUMAS UMMAT).

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II UMMAT

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II UMMAT

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II universitas muhammadiyah mataram

Turun dengan kekuatan 28 atlet, Tapak Suci Putera Muhammadiyah Tanak Tepong Desa Peresak Kecamatan Narmada sukses menjadi jawara dalam Kejuaraan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah‘Rektor Cup II Universitas Muhammadiyah Mataram’, di Aula lantai I Universitas Muhammadiyah Mataram.

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II universitas muhammadiyah mataram

Tak tanggung-tanggung, dalam kejuaraan bergengsi antar pelajar Rektor Cup UMMAT, berhasil menyambut piala bergilir dan menjadi juara umum di 2 kategori kelompok umur. Yakni, kategori SD dan SMP, dengan jumlah total 13 piala, 6 Emas, 3 Perak dan 4 Perunggu.

Narmada Juara Umum Kejuaraan Tapak Suci Rektor Cup II universitas muhammadiyah mataram
”Alhamdulillah. Dengan raihan total 13 medali, tim Tapak Suci Putera Muhammadiyah Tanak Tepong Desa Peresak Kecamatan Narmada berhasil meraih juara umum ,” ujar Sang Ketua saepudin Ismail.

sedangkan juara lainnya adalah Ridho Ilham Albani, dinobatkan menjadi juara I tingkat Provinsi

Menurut Ridho, ada perasaan haru dan bangga setelah menyabet juara I tingkat Provinsi NTB, Apalagi ia bersama atlet lainnya berhasil menjadi juara umum, “bahagia setelah mendapat banyak piala Rektor Cup Universitas Muhammadiyah Mataram, walau badan terasa capek, mata mau terpejam, setelah enam hari enam malam berjuang dalam kejuaraan Rektor Cup UMMAT II 2017 tingkat Provinsi NTB” katanya bangga