Mataram, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar kegiatan Studium Generale bertema “Integrating Artificial Intelligence with Islamic Values: Shaping the Future of Education, Communication, and Economics in the Digital Age.” Kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani kecerdasan buatan (AI) dengan nilai-nilai Islam dalam mendukung perkembangan pendidikan, komunikasi, dan ekonomi yang beretika di tengah kemajuan era digital, Auditorium (30/10/2024).
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Dr. TGH. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi kepada Dekan FAI beserta seluruh tim yang senantiasa menunjukkan komitmen tinggi dalam mengadakan kegiatan akademik yang inovatif dan bernilai Islami. “Kecerdasan manusia yang dibekali nilai-nilai keislaman mampu menghasilkan dampak positif yang luas di berbagai bidang,” ujarnya. Ia juga memaparkan visi misi UMMAT untuk memadukan intelektualitas dengan spiritualitas, mencetak generasi unggul yang tidak hanya kompeten tetapi juga berkarakter.
Seminar Nasional yang diadakan sebagai bagian dari Studium Generale ini menghadirkan pakar-pakar AI dan akademisi yang memberikan wawasan mendalam tentang integrasi teknologi dan Islam. Moderator Nurliyah memandu jalannya seminar dengan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Prof. Dr. Badlihisham Mohd Nasir, Senior Lecturer Universiti Teknologi Malaysia, membahas peran AI dalam transformasi komunikasi Islam. Ia menyampaikan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk memperkuat dakwah Islam dan memperluas jangkauan komunikasi dengan tetap menjunjung nilai-nilai etika Islam. “Di masa depan, AI dapat digunakan untuk memperkuat pesan-pesan positif yang selaras dengan ajaran Islam, memperbaiki interaksi sosial, serta mencegah penyebaran konten yang merusak moral,” jelasnya.
Selanjutnya, Dr. Hafiza Abas, Senior Lecturer Universiti Teknologi Malaysia mengupas topik “Integrity Artificial Intelligence with Islamic Values: Shaping the Future of Education, Communication, and Economics in the Digital Age.” Ia menyoroti pentingnya mengintegrasikan AI dengan nilai-nilai Islam agar teknologi ini memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, khususnya dalam pendidikan dan ekonomi. Ia juga menyampaikan, “AI yang berlandaskan nilai-nilai Islam dapat berperan penting dalam membentuk ekosistem ekonomi yang berkeadilan, transparan, dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.” Jelasnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., turut menyampaikan pandangan terkait kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia dalam merespons perkembangan teknologi digital. Ia menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan tinggi yang tidak hanya mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi perkembangan teknologi, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai moral agar siap menghadapi tantangan era digital. “Pendidikan tinggi harus menjadi benteng yang memadukan teknologi dengan spiritualitas, menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas tetapi juga berintegritas,” ungkapnya.
Selain sesi seminar, Studium Generale ini juga menyajikan Talk Show interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber. Diskusi mencakup berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan AI yang beretika, serta peluang AI sebagai alat pemberdayaan umat Islam di era digital. Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta praktisi di berbagai bidang, tampak antusias berdiskusi tentang masa depan AI yang lebih beretika dan bermanfaat bagi umat.
Kegiatan Studium Generale ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi seluruh peserta, serta menjadi langkah awal bagi UMMAT untuk terus mengedepankan integrasi teknologi dan nilai-nilai Islam. Hal ini sejalan dengan komitmen UMMAT untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni gelar Pelatihan & Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025 sebagai upaya mengoptimalkan partisipasi mahasiswa dalam kompetisi nasional. Kegiatan ini mengundang para dosen perwakilan fakultas di UMMAT untuk memperkuat bimbingan dan kualitas proposal yang diajukan, serta menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Nur Rifai Akhsan, M.Ed., dari PUSPRESNA Pimpres dan Apt. Safwan, M.Sc., Ph.D., seorang akademisi berpengalaman dalam pengembangan PKM (29/10/2024).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan bahwa pelatihan ini memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas penelitian kampus. “Tantangan kita saat ini adalah mampu bersaing dalam program PKM dengan banyak perguruan tinggi lainnya. UMMAT harus mampu meningkatkan kualitas riset yang bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi perkembangan kampus secara keseluruhan,” ujarnya.
Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., turut menyoroti capaian PKM UMMAT selama dua tahun terakhir yang berhasil mengajukan 85 proposal, di mana 67 di antaranya berhasil lolos seleksi, dan 11 mendapatkan pendanaan. “Kita sudah mencapai hasil yang positif, namun target kita adalah bisa tembus PIMNAS. Tahun ini kami optimistis untuk meningkatkan jumlah proposal yang lolos dari semua fakultas, dan kami berharap para dosen serius mengikuti pelatihan ini,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa capaian UMMAT dalam bidang PKM selama ini cenderung berpusat di dua fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Tahun ini, UMMAT berkomitmen untuk memperluas fokus dan melibatkan seluruh fakultas agar lebih banyak mahasiswa dari berbagai bidang bisa ikut serta dalam PKM dan menambah peluang untuk berprestasi di tingkat nasional.
Narasumber utama, Nur Rifai Akhsan, M.Ed., yang mengulas strategi agar proposal PKM dapat lolos seleksi tahun 2025. Dalam sosialisasi berjudul “Menembus Seleksi Proposal PKM 2025,” ia menjelaskan manfaat PKM dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, antara lain mendukung mahasiswa memperoleh pengalaman di luar kampus dan mempersiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja. “PKM dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran dosen pembimbing dalam mendukung proses kreatif mahasiswa dan memastikan setiap proposal memenuhi kriteria seleksi yang ketat. “Dosen pembimbing memiliki tanggung jawab besar dalam memotivasi dan membantu mahasiswa mencapai standar yang diharapkan, sehingga dapat bersaing secara maksimal di tingkat nasional,” tambahnya.
Narasumber kedua, Apt. Safwan, M.Sc., Ph.D., memberikan wawasan praktis mengenai penyusunan proposal yang berdaya saing tinggi dan inovatif. Menurutnya, kolaborasi antar mahasiswa dan penerapan ide-ide kreatif sangat diperlukan untuk menghasilkan proposal yang mampu memecahkan permasalahan masyarakat dengan solusi yang aplikatif dan inovatif. “Kami berharap, mahasiswa UMMAT dapat menghasilkan proposal yang tidak hanya lolos seleksi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat kapasitas UMMAT sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas,” katanya.
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu langkah konkrit UMMAT dalam mengembangkan keterampilan penelitian dan pengabdian masyarakat mahasiswa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa UMMAT lebih siap menghadapi persaingan dalam kompetisi PKM dan mampu mengharumkan nama kampus hingga ke tingkat nasional.
Melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT serta dukungan dari seluruh fakultas, UMMAT terus berupaya untuk mencapai peningkatan jumlah proposal yang lolos di tahun mendatang (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali mencatatkan prestasi dengan sukses menyelenggarakan International Conference on Green Technology, Agricultural, and Socio-Economics (ICGTASE) 2024. Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh peserta dari lima negara, yakni Italia, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Mengusung tema “Integrating Green Technology, Agricultural Innovation, and Socio-Economic Development for Sustainable Futures,” konferensi ini berfokus pada kolaborasi internasional dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan melalui teknologi hijau, inovasi pertanian, dan perkembangan sosial-ekonomi (23/10/2024).
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan bahwa ICGTASE 2024 diikuti oleh total 43 lembaga atau universitas dari berbagai negara. Sebaran makalah yang dipresentasikan terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu Green Technology dengan 13 makalah, Agriculture dengan 14 makalah, serta Socio-Economics yang mencatat 66 makalah. “Antusiasme yang tinggi dari para peserta menunjukkan semakin besarnya kesadaran akan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk mencapai solusi berkelanjutan,” ujar Dr. Ibrahim.
Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan acara ini tidak terlepas dari dukungan kuat beberapa perguruan tinggi mitra yang bertindak sebagai Co-Host. Di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Trunojoyo, Universitas Bina Nusantara, Universitas Mataram, dan Universitas Dian Nuswantoro. Dukungan ini memastikan penyelenggaraan konferensi berjalan lancar dan memberikan platform bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi ide serta hasil penelitian.
Tidak hanya itu, Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada tiga keynote speaker yang hadir dalam konferensi ini, yaitu Prof. Dr. Nguyen Kim Loi dari Vietnam, Prof. Dr. Tatang Ary Gumanti dari Indonesia, dan Giacomo Ferretti, Ph.D dari Italia. Ketiga pembicara ini memberikan wawasan mendalam dan perspektif global yang relevan dengan tema konferensi. “Keberadaan keynote speakers yang berkualitas dari berbagai negara menambah bobot ilmiah konferensi ini dan membuka peluang kolaborasi lebih luas antarnegara,” lanjutnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, menyambut hangat para keynote speaker, Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh panitia, Co-Host, dan peserta atas dedikasi mereka dalam mensukseskan ICGTASE 2024. Ia menekankan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pertemuan ilmiah, tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian yang dapat langsung diterapkan dalam masyarakat. “Saya berharap konferensi ini dapat melahirkan kolaborasi lintas negara yang menghasilkan solusi nyata bagi tantangan global di bidang teknologi hijau, pertanian, dan ekonomi sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa UMMAT terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah baik secara internal maupun eksternal. Salah satu langkah nyata adalah dengan rutin menyelenggarakan konferensi internasional seperti ICGTASE ini, yang menjadi platform bagi para akademisi untuk mempublikasikan karya ilmiah mereka. “Kami bangga bisa menyelenggarakan acara ini dan berharap bahwa melalui konferensi ini, kita dapat memajukan ilmu pengetahuan dan inovasi di berbagai bidang, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Peserta konferensi juga disuguhi berbagai sesi presentasi dan diskusi panel yang mendalam, di mana para peneliti dari berbagai disiplin ilmu memaparkan temuan terbaru mereka. Makalah yang dipresentasikan mencakup topik-topik seperti teknologi hijau untuk pengelolaan limbah, inovasi pertanian berkelanjutan, dan strategi peningkatan ekonomi masyarakat berbasis teknologi. Setiap sesi dipandu oleh moderator yang ahli di bidangnya, memastikan diskusi yang produktif dan saling memperkaya pengetahuan.
Acara ICGTASE 2024 ini tidak hanya menjadi ajang bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi ilmu, tetapi juga mempererat kerjasama antarnegara dalam menciptakan solusi untuk tantangan global yang semakin kompleks. Kolaborasi antara UMMAT dengan perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi dunia akademis serta masyarakat luas.
Dengan antusiasme yang tinggi dan kerjasama internasional yang kuat, ICGTASE 2024 menjadi bukti nyata bahwa UMMAT terus berinovasi dan berkontribusi aktif dalam dunia penelitian dan pengabdian masyarakat. Konferensi ini diharapkan menjadi awal dari banyak inisiatif berkelanjutan lainnya yang akan terus mendorong kemajuan di bidang teknologi hijau, pertanian, dan ekonomi sosial untuk masa depan yang lebih baik (HUMAS UMMAT).
Mataram, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menggelar kegiatan tahunan Library Use Education atau Pendidikan Pemakai Perpustakaan yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru angkatan 2024/2025. Program ini diadakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari 22 hingga 24 Oktober 2024, dengan tujuan memperkenalkan mahasiswa pada layanan dan fasilitas perpustakaan, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam menelusuri dan memanfaatkan informasi secara efektif untuk mendukung studi akademik mereka (22/10/2024).
Kepala UPT Perpustakaan UMMAT, Iskandar, S.Sos., MA., menyampaikan bahwa pendidikan ini merupakan bagian integral dari orientasi mahasiswa baru. “Kegiatan ini sangat penting karena akan menjadi landasan bagi mahasiswa baru untuk memahami cara menggunakan perpustakaan secara maksimal. Selain itu, perpustakaan adalah pusat pengetahuan yang harus mereka kuasai selama masa studi di UMMAT,” ungkapnya. Iskandar menambahkan bahwa program ini diikuti dengan antusias oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Ia juga menjelaskan bahwa ada tiga materi utama yang disampaikan dalam kegiatan ini. Yang pertama, Profil UPT Perpustakaan & Strategi Penelusuran Informasi, di mana mahasiswa diperkenalkan dengan fasilitas perpustakaan, termasuk BI Corner, serta berbagai layanan digital yang tersedia. Pada sesi ini, mahasiswa juga diajarkan cara menelusuri informasi ilmiah melalui katalog perpustakaan dan basis data digital.
Materi kedua,“Kebijakan Plagiarisme”, berfokus pada pentingnya menjaga integritas akademik. “Plagiarisme adalah pelanggaran serius yang dapat merusak reputasi akademik mahasiswa. Oleh karena itu, kami memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu plagiarisme, bagaimana cara menghindarinya, dan standar plagiarisme yang berlaku di UMMAT,” tegasnya.
Sementara itu, materi ketiga yang cukup menarik perhatian mahasiswa adalah “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di Dunia Akademik”. Iskandar menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam penelitian dan pembelajaran kini menjadi tren global yang perlu dikuasai oleh mahasiswa. “Dengan adanya teknologi AI, mahasiswa diharapkan dapat lebih inovatif dalam proses belajar, menulis, dan melakukan penelitian. Namun, kami juga menekankan etika dalam penggunaan AI untuk memastikan teknologi ini dimanfaatkan secara bertanggung jawab,” tambahnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. “Perpustakaan adalah jantung dari pendidikan tinggi. Dengan mengikuti program pendidikan pemakaian perpustakaan ini, mahasiswa baru diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan akademik, terutama dalam hal literasi informasi dan pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa UMMAT berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan perpustakaan demi mendukung proses pembelajaran mahasiswa. “Kami telah memfasilitasi UPT Perpustakaan dengan ruang yang nyaman di lantai 3, lengkap dengan berbagai layanan modern seperti BI Corner. Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan ini semua untuk meningkatkan kapasitas mereka,” tambahnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa dapat langsung berkonsultasi dengan narasumber terkait berbagai topik yang telah disampaikan. Diharapkan, melalui program ini, mahasiswa baru UMMAT tidak hanya mampu memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat literasi, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam memanfaatkan teknologi secara etis di dunia akademik.
Program Library Use Education ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT untuk terus mendorong mahasiswa agar melek literasi informasi dan memiliki keterampilan akademik yang unggul, terutama dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan tinggi di era digital ini (HUMAS UMMAT).
Jakarta, Berlian Wahyu Rizaldi, mahasiswa semester 7 dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu delegasi dalam Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan V. Kegiatan yang berlangsung selama 16 hari, dari tanggal 1 hingga 16 September 2024, bertempat di Jakarta Pusat ini d iikuti oleh 108 delegasi muda yang dipilih dari seluruh Indonesia (17/09/2024).
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI) dan bertujuan untuk membentuk pemimpin muda yang tangguh, berwawasan kebangsaan, serta memiliki semangat untuk membawa perubahan positif di Indonesia. Berlian, yang berasal dari Dompu, Nusa Tenggara Barat, merasa terhormat bisa terlibat dalam kegiatan ini dan menyebut bahwa pengalaman tersebut sangat berharga dalam meningkatkan kemampuan kepemimpinannya.
Berlian mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapinya selama mengikuti kegiatan. “Tantangan yang saya hadapi dalam kegiatan ini adalah menyesuaikan diri dengan peserta lain yang luar biasa berprestasi. Mereka adalah orang-orang terbaik dari seluruh Indonesia,” ungkapnya. Tidak hanya itu, jadwal kegiatan yang sangat padat selama 16 hari juga menjadi tantangan tersendiri. Berlian dan peserta lainnya menjalani Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan oleh Lembaga Ketahanan Nasional di Jakarta dan Bogor selama seminggu penuh.
Selain itu, para peserta juga melakukan kunjungan ke berbagai lembaga kenegaraan dan organisasi penting di Indonesia, seperti KEMENPORA RI, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI), Majelis Permusyawaratan Rakyat & Dewan Perwakilan Rakyat (MPR & DPR RI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK RI), serta beberapa organisasi lainnya. Mereka juga mengunjungi Monumen Nasional (Monas) dan Tanoto Foundation. Melalui rangkaian kunjungan ini, para peserta mendapatkan wawasan baru mengenai peran strategis lembaga-lembaga tersebut dalam mendukung kemajuan bangsa.
Selama kegiatan berlangsung, Berlian berusaha untuk aktif berpartisipasi, baik dalam sesi diskusi maupun tanya jawab. Ia juga mendapat kehormatan untuk menjadi dirigen pada malam inaugurasi yang dihadiri oleh pimpinan KEMENPORA RI. Momen tersebut menjadi salah satu pengalaman berharga yang akan selalu diingat oleh Berlian selama mengikuti pelatihan ini.
Mengambil pelajaran dari rangkaian kegiatan ini, Berlian menggarisbawahi pentingnya aksi nyata dari generasi muda. Ia menekankan bahwa pemuda harus tidak hanya berwacana, tetapi juga bertindak untuk membawa perubahan bagi negeri. Indonesian Youth Action menjadi tema utama dari pelatihan ini, yang mendorong peserta untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Berlian juga mengungkapkan harapannya kepada sesama mahasiswa UMMAT agar lebih berani tampil dan beraksi untuk membawa perubahan di masa depan. “Saya berharap mahasiswa UMMAT bisa menjadi pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi juga banyak melakukan aksi untuk perubahan negeri. Literasi, kolaborasi, dan aksi nyata adalah kunci untuk menjadi pemimpin masa depan,” katanya. Ia juga berharap agar UMMAT terus memberikan dukungan dan fasilitas kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri dan mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan. “UMMAT harus terus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan, karena dukungan dari kampus sangat penting dalam menciptakan generasi pemimpin yang berintegritas,” tambahnya.
Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional V ini telah menjadi ajang bagi Berlian Wahyu Rizaldi untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin muda. Dengan semangat yang tinggi dan dedikasi yang kuat, Berlian telah membawa nama baik UMMAT dan menginspirasi rekan-rekannya untuk terus berkarya dan berprestasi di masa depan (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Fakultas Agama Islam (FAI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi berbasis syariah melalui penyelenggaraan The Gade Sociopreneurship Challenge 2024 yang mengusung tema Inovasi Generasi Muda Menuju Masa Depan Berkelanjutan. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara Program Studi Ekonomi Syariah UMMAT, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), serta PT. Pegadaian (10/10/2024).
Acara yang bertujuan untuk mendorong lahirnya generasi muda yang inovatif dan berwawasan sosial ini, dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi, mahasiswa, serta perwakilan dari mitra strategis. Gade Sociopreneurship Challenge 2024 menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengajukan ide-ide bisnis kreatif yang tidak hanya berorientasi pada profit, namun juga memiliki dampak sosial positif.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menekankan pentingnya peran ekonomi syariah dalam membangun tatanan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. “Program Studi Ekonomi Syariah di FAI UMMAT merupakan program studi yang masih tergolong baru, namun kami terus berupaya untuk memajukannya agar dapat melahirkan lulusan-lulusan yang siap berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ungkap Abdul Wahab.
Ia juga menambahkan bahwa kerjasama ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menguatkan sinergi antara dunia pendidikan dan industri. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cakap dalam dunia bisnis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan,” tambahnya.
Pimpinan Wilayah PT. Pegadaian Wilayah Bali Nusra, Deputi Bisnis Pegadaian Kantor Area Denpasar 1, Agus Setiawan, menegaskan bahwa Pegadaian memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Menurutnya, Pegadaian tidak hanya menyediakan layanan keuangan berbasis syariah tetapi juga memfasilitasi pembentukan outlet syariah yang melayani kebutuhan masyarakat lintas agama.
“Pegadaian sangat dekat dengan dunia Islam dan ekonomi syariah. Kami memiliki divisi syariah yang khusus menangani pembiayaan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Ini bukan hanya untuk umat Muslim, tapi juga untuk seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang agama. Kami percaya ekonomi syariah bisa menjadi solusi universal,” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow yang dipandu oleh Zaenafi Ariani, SE., ME., seorang dosen Ekonomi Syariah di UMMAT. Sesi ini menghadirkan diskusi menarik mengenai bagaimana inovasi generasi muda dapat berperan penting dalam menciptakan solusi-solusi kreatif yang mampu menghadapi tantangan global, terutama terkait dengan isu-isu sosial dan lingkungan.
Talkshow ini memberikan wawasan kepada para peserta tentang pentingnya menjadi wirausahawan sosial (sociopreneur) yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga memperhatikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Para peserta didorong untuk mengembangkan ide-ide yang dapat membantu menciptakan masa depan yang berkelanjutan, sejalan dengan prinsip ekonomi syariah.
Pada acara The Gade Sociopreneurship Challenge 2024 ini, para mahasiswa ditantang untuk menyusun dan mengungkapkan ide-ide bisnis yang inovatif. Ide-ide ini diharapkan tidak hanya bersifat komersial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Para peserta terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendanaan dan bimbingan dari PT. Pegadaian dan mitra lainnya untuk mewujudkan ide bisnis mereka.
Melalui kegiatan ini, UMMAT menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung perkembangan wirausaha sosial di kalangan mahasiswa. Program Studi Ekonomi Syariah, meskipun masih baru, telah berupaya untuk menjadi pelopor dalam mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam model bisnis yang berkelanjutan.
Dengan terselenggaranya The Gade Sociopreneurship Challenge 2024, diharapkan muncul generasi muda yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis, tetapi juga jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial yang kuat. Hal ini sejalan dengan visi UMMAT untuk mencetak lulusan yang berkarakter Islami, berwawasan global, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Acara ini tidak hanya memperkuat kerjasama antara dunia akademik dan industri, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa UMMAT untuk mengembangkan potensi diri mereka di bidang ekonomi syariah dan sociopreneurship. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan wirausaha sosial di Indonesia (HUMAS UMMAT).