oleh | Agu 22, 2019 | Kegiatan, Berita
MATARAM-Kegiatan pembekalan KKN Angkatan XXXIII Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) telah dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada hari/tanggal rabu-jum’at, 14-16 Agustus 2019. Dua hari pertama akan digunakan untuk pemaparan materi dan satu hari terakhir untuk evaluasi yang akan dilakukan oleh tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) UMMAT.
Kegiatan pembekalan tersebut diikuti oleh 547 peserta KKN yang dibagi menjadi 4 kelas. Dalam pembekalan KKN periode pertama tahun 2019 ini, LPPM sebagai lembaga penyelenggara menghadirkan beberapa pemateri dari luar kampus yaitu seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) wilayah NTB, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, BKKBN Provinsi, dan Dinas Sosial NTB. Selain itu, panitia turut mengundang PWM NTB untuk menyampaikan materi “Strategi Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah”. Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram berbicara tentang “Peran PTM dalam Pengembangan Potensi Generasi Muda di Perdesaan”.
“Semua materi akan disampaikan
dalam waktu dua hari sementara hari ketiga akan diisi oleh tim LPPM untuk membahas
mekanisme pelaksanaan, teknik pelaporan, dan evaluasi KKN”, jelas ketua
panitia, Suwandi, S.Ag., M.Pd.I.
Dari 547 mahasiswa yang
mengikuti KKN periode pertama tahun 2019 ini, mereka dibagi menjadi 35 kelompok
yang nantinya akan tersebar diseluruh pelosok NTB yaitu pulau Lombok, Kabupaten
Sumbawa dan KSB, Kabupaten Dompu, dan juga Kabupaten Bima.
“Tahun 2019 ini mahasiswa KKN
akan tersebar di seluruh pelosok, termasuk ujung timur NTB yaitu Kabupaten
Bima. Masing-masing Kabupaten di NTB selain pulau Lombok, akan kita tempatkan 2
kelompok di desa yang sudah ditentukan oleh tim LPPM”, ujarnya. (Dhie)
oleh | Jul 18, 2019 | Kegiatan, Berita
MATARAM-Kegiatan pentas kolaborasi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dilaksanakan sejak tanggal 8 hingga 12 Juli 2019. Kegiatan yang bertempat di aula rektorat lantai 1 tersebut begitu antusias dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan juga pimpinan.
Kegiatan
tersebut merupakan bentuk aplikasi dari mata kuliah teater di prodi PBSI dan
mata kuliah pendidikan seni tari dan drama di prodi PGSD untuk mahasiswa
semester VI.
Selain
untuk praktek pengambilan nilai akhir, pentas kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan
ruang kepada mahasiswa agar bisa berekspresi dalam lakon. Pentas kolaborasi ini
juga termasuk proses pendewasaan mahasiswa melalui persiapan pementasan yang
telah dilakukan kurang lebih tiga bulan.
“Mahasiswa
bisa belajar dan berlatih secara mandiri bersama teman-teman sekelas. Mereka
belajar untuk meninggalkan ego, menyatukan persepsi, menghasilkan kesepakatan,
hingga menampilkan karya seni yang terbaik”, ujar Roby, dosen pengampu matu
kuliah Teater.
Dalam
kesempatan lain, ketua program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
menjelaskan bahwa pentas kolaborasi ini akan memberikan efek positif bagi
mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi calon pendidik. Mahasiswa akan memiliki
kecakapan sehingga sebagai calon guru mereka dapat memberikan pendidikan
terbaik bagi generasi muda.
“Dengan
pementasan kolaborasi tersebut mahasiswa akan terbentuk karakter, emosi, dan
sikap sosial sebagai bekal melatih diri dalam memaknai perilaku, tanggung
jawab, kejujuran, disiplin, percaya diri, kerja sama, mengontrol ego, serta
mengasah empati dan kepekaan jiwa”, jelas Habiburrahman, M.Pd.
Kegiatan
yang diadakan satu kali setahun ini, diharapkan dapat menjadi rutinitas di
FKIP. Sehingga dapat terus menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap kesenian,
terutama kesenian-kesenian yang ada di daerah NTB, yang kemudian akan
dituangkan melalui naskah pementasan.
Proses
pementasan tersebut, diawali dengan pembentukan kelompok dan dilanjutkan dengan
pemilihan naskah. Naskah pementasan kemudian diserahkan sepenuhnya kepada
kelompok untuk dapat diimprovisasi sesuai kesepakatan kelompok.
Dalam
setiap kelompok, mahasiswa diberikan kewenangan untuk memilih para aktor dan
aktris, kemudian memilih sutradara, astrada, penata musik, penata lampu, make
up dan juga bagian konsumsi.
Pada
pentas kolaborasi tahun ini, panitianya diketuai oleh Al Munawar, mahasiswa program
studi PGSD. Sementara sekretarisnya adalah Reni Melati Sari, mahasiswa program
studi PBSI. Selanjutnya susunan kepanitiaan yang lain merupakan gabungan dari
kedua program studi tersebut. (Dhie)
oleh | Jul 8, 2019 | Kegiatan, Berita
MATARAM-Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mengadakan acara “International Guest Lecture” dengan tema “Education in Uganda and Climate Change”. Prof. Dr. Nabalegwa Muhamud, M. Sci, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Kyambogo-Uganda-Africa Timur merupakan pembicara utama dalam acara tersebut.
Acara guest lecture bertujuan untuk memahamkan
dan memberi pengetahuan kepada mahasiswa agar nantinya mampu bermanfaat baik
diranah lokal, nasional, maupun internasional. Untuk berkontribusi di kancah
internasional, mahasiswa perlu dan penting untuk mengetahui sejarah dan iklim
kehidupan suatu Negara.
Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas
Muhammadiyah Mataram dan dihadiri oleh dosen dari kedua fakultas pelaksana.
Selain itu, mahasiswa juga cukup antusias untuk mengikuti acara tersebut.
Terbukti sekitar 300 mahasiswa memadati Aula Rektorat lantai III UMMAT. Mahasiswa
mengajukan berbagai pertanyaan dan menceritakan keadaan pendidikan di
Indonesia. Bagi mahasiswa, acara tersebut merupakan kesempatan untuk bertukar
pikiran demi pendidikan yang lebih baik.
“Kami sangat mengapresiasi acara-acara positif
seperti ini karena kita bisa belajar. Selama itu baik, dari siapun dan
dimanapun harus kita terima. Sikap dan pikiran yang terbuka akan menuntun kita
pada keberhasilan yang lebih baik lagi”, ucap salah satu peserta.
Dalam sambutannya, Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd
selaku rektor menyatakan bahwa acara tersebut merupakan bukti hasil kerjasama
dan komunikasi internasional yang selama ini dilakukan. “Titik tekan kita bukan
pada banyaknya MoU yang ditanda tangani akan tetapi realisasi dari MoU itulah
yang jauh lebih penting”, paparnya.
Acara guest lecture tersebut merupakan kerjasama
UMMAT dengan Universitas Kyambogo-Uganda. “Setelah kita mengetahui bagaimana
keadaan dan kualitas pendidikan di Uganda, maka kita bisa menawarkan kegiatan-kegiatan
yang cocok atau kita bisa mengadopsi proses pendidikan mereka, harap Rektor
UMMAT.
Lebih lanjut H.Arsyad Abd. Gani menyampaikan bahwa
nantinya dosen dapat melakukan pertukaran mengajar atau melanjutkan program
doctoral. Selain itu, mahasiswa dan karyawan juga memiliki kesempatan yang sama
untuk melakukan study exchange ke negara-negara yang telah melakukan
hubungan kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Mataram.
Sebelum menutup sambutan, Rektor berpesan kepada
semua mahasiswa, dosen, dan seluruh hadirin untuk mendengarkan dengan seksama
penyampaian materi sehingga hasil dari acara tersebut bisa maksimal.
“Saya meminta kepada saudara semua untuk serius
mengikuti acara ini hingga selesai, karena tidak setiap saat kita mengadakan
acara seperti ini. Semoga setelah guest lecture ini, kita bisa menginisiasi program-program
yang berkualitas demi terwujudnya UMMAT yang unggul”, tutupnya. (Dhie)
oleh | Mei 21, 2019 | Kegiatan, Berita
SUMBAWA–Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB menggelar pengajian Ramadhan di Hotel Suci Sumbawa, kemarin (17/5). Pengajian yang dihadiri unsur pimpinan Muhammadiyah tingkat wilayah dan daerah serta ortom dan amal usaha ini digelar hingga 19 Mei mendatang. “Pada tahun ini, pengajian Ramadhan mengusung tema Manhaj Dakwah Muhammadiyah untuk NTB berkemajuan,” jelas Ketua PWM NTB H. Falahuddin kemarin.
Ia
menegaskan khittah perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah. Muhammadiyah
dinilai bakal tetap mengedepankan nilai ideologi dakwah sebagai bagian dari
khairu ummah yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam gerakannya
Muhammadiyah juga mengembangkan amal usaha, terutama di bidang pendidikan, kesehatan,
dan kesejahteraan social sebagai bagian dalam gerakan dakwah.
Melalui
pengembangan amal usaha ini, Muhammadiyah ingin memberi kontribusi terbaik untuk
pembangunan bangsa yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. “Yang jelas
gerakan Muhammadiyah murni sebagai gerakan dakwah dan tidak akan terlibat dalam
dunia politik,” tegasnya.
Ketua
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sumbawa H. Faisal Salim mendukung
penuh kegiatan ini. Ia menegaskan Muhammadiyah harus menjadikan dakwah sebagai
gerakan utama. Suatu hal yang mendasari gerakan Muhammadiyah yaitu membebaskan
manusia dari ketertindasan, kebodohan, dan penyakit, serta kemiskinan.
Dengan
melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan Muhammadiyah, didalammya terdapat
ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri
Muhammadiyah. Yakni Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan Dakwah amar
ma’ruf nahi munkar, dan gerakan Tajdid (pembaharuan). “Gerakan seperti ini yang
harus didakwahkan oleh semua kader Muhammadiyah baik pimpinan maupun anggota,”
tegasnya.
Pengajian
Ramadhan ini juga dihadiri Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril. Ia mengaku bangga
dan merasa terhormat diundang dalam kegiatan pengajian pimpinan Muhammadiyah
se-NTB tersebut. Dihadapan sekitar 70 peserta pengajian, bupati mengaku
memiliki ikatan khusus dengan Muhammadiyah. “Banyak guru saya, termasuk guru
politik saya adalah tokoh Muhammadiyah,” ujarnya.
Bupati
mengaku, kontribusi Muhammadiyah, termasuk di Sumbawa sangat besar.
Muhammadiyah tidak hanya banyak membantu kemajuan daerah di segala bidang. Tapi
juga banyak melahirkan kader pimpinan dan kader ummat, yang membawa bangsa dan
daerah ini menjadi lebih baik.
“Kami
berharap pengajian ini membawa berkah bagi masyarakat, terutama di Kabupaten
Sumbawa,” harap Bupati Sumbawa tersebut.
oleh | Mei 7, 2019 | Kegiatan, Berita
MATARAM-Dalam rangka memperingati Milad Aisyiyah yang ke 105 Hijriyah, Pimpinan Wilayah Aisyiyah NTB bersama Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar seminar kesehatan dengan mengusung tema “Imunoterapi sebagai Penemuan Dunia untuk Solusi Sehat dan Awet Muda” (4/5).
Imunoterapi merupakan bentuk perawatan kanker yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh (imun) manusia untuk melawan kanker. Imunoterapi mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan memanfaatkan system imun hingga pada akhirnya dapat menyembuhkan pasien dari kanker.
Dalam sambutannya,
Dekan FIK merasa bangga karena dapat memberikan sumbangsih dalam menyampaikan
risalah pencerahan. Beliau berharap Muhammadiyah kedepannya akan semakin maju dengan
terus memberikan sumbangsih positive baik untuk masyarakat umum, para ibu-ibu,
maupun putri Muhammadiyah. “Dalam Milad Aisyiyah yang ke 105 ini, saya berharap
akan lahir agent-agent pencerah sehingga Muhammadiyah dan Aisyiyah khususnya
dapat menjadi organisasi pencerah untuk Indonesia berkemajuan”, tutur Nurul
Qiyaam, M.Farm, Klin, Apt.
Setiap tahunnya
kira-kira 8,2 juta orang meninggal karena berbagai jenis kanker (menurut data
terbaru WHO). Saat ini diketahui ada lebih dari seratus jenis kanker yang
menyerang manusia. Maka dari itu seminar ini sangat perlu dan penting untuk
dilakukan dalam rangka mengedukasi masyarakat terutama mahasiswa dan ibu-ibu
Aisyiyah agar dapat mengenali dan mencegah kanker sedari awal.
Ketua PWA NTB
menyampaikan bahwa Aisyiyah merayakan milad yang ke 105 ini dengan mengangkat tema
“Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dakwah Melintas Batas”. Berdasarkan
pidato Milad oleh ketua umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, risalah pencerahan ini
mengadung pesan untuk menyebarluaskan dan mewujudkan beragama yang mencerahkan
kehidupan. Selain itu, diantara pesan Risalah Pencerahan ialah agar warga Muhammadiyah
dan umat Islam mengembangkan pandangan, sikap, dan praktik keagamaan yang berwatak
tengahan (wasathiyah), membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati
harkat martabat kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, menjunjung tinggi keadaban
mulia, dan memajukan kehidupan umat manusia.
“Beragama yang mencerahkan juga dapat diwujudkan dengan mengembangkan khazanah iqra serta sikap hidup jujur, amanah, adil, ihsan, dan kasih saying terhadap seluruh umat manusia tanpa diskriminasi sebagai aktualisasi nilai dan misi Islam sebagai penyempurna akhlak dan penyebar rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil‘alamin)”, jelas Shofia Rawiana, ST.,MT.
Kegiatan yang
dilaksanakan di Aula Rektorat UMMAT ini resmi dibuka Bapak Drs. H.Arsyad Abd
Gani, M.Pd. Dalam sambutannya, Rektor mengapresiasi PW Aisyiyah NTB yang menggagas
kerjasama dengan FIK UMMAT dalam memeriahkan Milad yang ke 105 tahun dengan
memanfaatkan fasilitas persyarikatan. “Kami mengucapkan selamat atas Milad
Aisyiyah sekaligus mengapresiasi kerjasamanya dengan FIK UMMAT untuk melakukan
risalah pencerahan”, ucapnya.
Rektor menambahkan
bahwa proses edukasi terhadap masyarakat terutama kepada kader perempuan
Muhammadiyah harus tetap menjadi prioritas. Dengan demikian, Aisyiyah dapat lebih
tanggap dan peduli pada kemajuan kehidupan masyarakat sehingga tercipta
masyarakat yang baldatun thoyyibatun warrobun ghafur.
Rektor juga mengharapkan
Aisyiyah untuk memaksimalkan perannya dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah
warohmah. Harapan ini sengaja disampaikan oleh Rektor UMMAT berdasarkan cerita
dan keluh dari beberapa kepala daerah dengan semakin tingginya tingkat
perceraian di NTB. “Semoga Aisyiyah bisa lebih memaksimalkan perannya dalam mencerahkan
kehidupan terutama dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah warohmah”, tutup
Rektor UMMAT tersebut. (Dhie)