slot thailand

https://www.kidsfunhouse.com/

https://ppikotadepok.or.id/

https://agungbatin.mesuji-desa.id/batin/

https://famousfidorescue.org/

slot gacor terbaru 2025

slot gacor malam ini

situs togel macau

https://jdih.lemhannas.go.id/ toto slot
MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

Mataram, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Fatri Saleh dan Husnul Khotimah, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih juara favorit dan pemenang hiburan  dalam Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan secara daring oleh Tim Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa (JKM) yang diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI (19/12).

Kompetisi yang bertujuan membangun semangat persahabatan di era Society 5.0 ini diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa dari 76 universitas di seluruh Indonesia. Proses kompetisi terdiri dari beberapa tahap, mulai dari pendaftaran peserta dan pelatihan (18 Agustus – 20 November), pengumpulan materi (20 – 27 November), penilaian (28 November – 6 Desember), pengumuman finalis (9 Desember 2024), hingga pengumuman para pemenang pada 18 Desember 2024 kemarin.

Fatri Saleh, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), berhasil menjadi pemenang favorit untuk kategori esai jurnalistik. Dalam esainya yang berjudul “Mahasiswa se-NTT Mataram Gelar Aksi Galang Dana untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi: Semangat Gotong Royong untuk Kemanusiaan”.

Namun, perjalanan Fatri menuju prestasi ini tidaklah mudah. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapinya adalah kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan menulisnya. “Saya sempat merasa tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Namun, dengan dukungan teman-teman, dosen, dan keyakinan untuk mencoba, saya mampu melewati rasa tidak percaya diri itu,” ujarnya.

Fatri juga menekankan pentingnya kompetisi ini dalam melatih keterampilan menulis sekaligus memperkuat semangat kebangsaan di kalangan mahasiswa. “Semoga kampus semakin sering mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini penting untuk membentuk generasi muda yang kritis dan berjiwa kebangsaan,” tambahnya.

Di sisi lain, Husnul Khotimah, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), juga mencatatkan prestasi luar biasa sebagai pemenang hiburan untuk kategori foto jurnalistik. Karyanya yang bertema “Semangat Belajar di Tengah Keterbatasan Fasilitas” berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan pesan kebangsaan yang kuat melalui visual.

Husnul mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah keraguan terhadap kualitas hasil karyanya sendiri. “Saya sempat merasa tidak percaya diri dengan hasil foto yang saya kirimkan. Namun, saya berusaha untuk terus belajar dan memperbaiki diri dengan menerima masukan dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa kompetisi ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami pentingnya peran jurnalistik dalam membangun semangat kebangsaan. “Kompetisi seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill menulis dan berkarya. Saya berharap kampus selalu mendukung mahasiswa untuk mengikuti kegiatan semacam ini,” ujarnya.

Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 merupakan bagian dari upaya BNPT RI untuk melibatkan generasi muda dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dengan tema “Membangun Semangat Kebangsaan Lewat Karya di Era Society 5.0”, kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide, gagasan, dan kreativitas mereka dalam bentuk karya jurnalistik.

Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Si., menyampaikan bahwa kompetensi digital sangat dibutuhkan untuk menjadi guru di era digital saat ini. “Kompetisi seperti ini sangat mendukung dan bermanfaat saat mengajar nanti. Harapannya, mahasiswa lebih banyak lagi yang mengeksplorasi lomba-lomba di bidang digital karena sebenarnya mahasiswa sekarang sudah banyak yang pandai menggunakan aplikasi-aplikasi pendukung pembelajaran,” ujarnya.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., turut memberikan apresiasi terhadap pencapaian Fatri dan Husnul. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat nasional. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa agar dapat mengembangkan diri mereka secara maksimal,” ungkapnya.

Dengan semangat kebangsaan yang terus berkobar, Fatri dan Husnul membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya berkarya, tetapi juga membawa nama baik universitas di kancah nasional. Semoga prestasi ini menjadi awal dari banyak pencapaian lainnya yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara (Humas UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

UMMAT BANGGA! MAHASISWA FARMASI TOREHKAN PRESTASI NASIONAL

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional melalui dua mahasiswa dari Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan. Herlina Irani Fahmi dan Rendy Alya Praja, keduanya mahasiswa semester 5, berhasil membanggakan almamater dengan berpartisipasi dalam ajang nasional yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Muhammadiyah secara daring (18/12).

Rendy Alya Praja, mahasiswa asal Desa Beru, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, turut membawa nama UMMAT di Kompetisi Akbar Mahasiswa dalam rangka Annual Meeting APTFMA 2024. Kompetisi ini diadakan secara daring dengan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin sebagai tuan rumah.

Pada cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Rendy berhasil lolos ke tahap final bersama delapan peserta lainnya, menyisihkan 41 peserta lain dari total 50 peserta yang mendaftar. Penelitian yang diusung Rendy berjudul “Intervensi Telefarmasi dan Pil Box pada Peningkatan Kepatuhan Minum Obat Pasien HIV/AIDS”.

Meski penuh tantangan, terutama dalam pengumpulan sampel dan interaksi dengan responden, Rendy tetap optimis. “Judul penelitian saya cukup menantang karena melibatkan teknologi baru, yakni Telefarmasi. Kendala utama adalah keterbatasan interaksi langsung dengan responden, namun saya sangat terbantu oleh konselor serta dukungan dari fakultas dan kampus,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap mahasiswa dapat lebih aktif mengikuti kompetisi serupa untuk mengasah keterampilan menulis dan berbicara di depan umum. “Saya berharap kampus dapat menyediakan wadah seperti Unit Kegiatan Mahasiswa atau pelatihan khusus untuk mempersiapkan mahasiswa dalam penelitian dan lomba seperti PKM,” ungkapnya.

Sementara itu, Herlina Irani Fahmi, mahasiswa asal Apitaik, Pringgabaya, Lombok Timur, berhasil mencatatkan prestasi gemilang dalam kategori Lomba Kewirausahaan pada kegiatan yang sama. Kompetisi ini menantang para peserta untuk mengajukan proposal kewirausahaan yang berisi ide-ide inovatif dalam mengembangkan produk tertentu.

Perjalanan Herlina di kompetisi ini tidaklah mudah. Ia harus bersaing dengan mahasiswa dari kampus-kampus ternama yang memiliki ide-ide brilian. Namun, dengan kerja keras, dedikasi, dan keyakinan, Herlina mampu menunjukkan performa terbaiknya.

“Tantangan terberat adalah menghadapi peserta dari kampus-kampus besar dengan ide-ide pengembangan produk yang sangat inovatif. Namun, saya percaya, selama kita mau mencoba, tidak ada yang tidak mungkin,” ujar Herlina dengan penuh semangat.

Ia juga menyampaikan harapannya kepada mahasiswa UMMAT agar terus percaya diri dan tidak takut mencoba sesuatu yang baru. “Semoga mahasiswa UMMAT terus belajar dan berkembang, serta mengharumkan nama kampus di tingkat nasional,” tambahnya.

Sementara itu, kedua mahasiswa ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing dengan kampus-kampus besar di Indonesia. Prestasi mereka merupakan bukti nyata bahwa kerja keras, dukungan fakultas, dan keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru dapat membawa hasil yang membanggakan.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapannya agar prestasi mahasiswa ini dapat menginspirasi rekan-rekannya untuk terus berkarya. “Universitas Muhammadiyah Mataram berkomitmen mencetak generasi yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu membawa dampak positif bagi masyarakat luas,” ujarnya (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

BERSINAR DI PANGGUNG BUDAYA, MAHASISWA UMMAT IKUTI KENARI FASHION STREET 2024

Mataram, Semangat kompetisi dan pelestarian budaya lokal mewarnai partisipasi Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam Kenari Fashion Street 2024, sebuah ajang bergengsi yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi NTB (DESKRANASDA NTB) pada Ahad (8/12). Dalam perayaan hari jadi Provinsi NTB ini, UMMAT mengirimkan 10 mahasiswa terbaiknya untuk tampil memukau sebagai model di ajang tersebut.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas keikutsertaan para mahasiswa UMMAT. “Sepuluh model terbaik yang kami kirimkan tidak hanya menunjukkan kompetensi mereka, tetapi juga membuktikan semangat mahasiswa UMMAT untuk terus berkembang melalui ajang-ajang kompetitif. Keikutsertaan ini bukan hanya bentuk perayaan hari jadi NTB, tetapi juga komitmen UMMAT dalam melestarikan budaya lokal,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Erwin menyampaikan bahwa UMMAT akan terus mendorong pengembangan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bidang seni, baik seni pertunjukan, seni musik, maupun seni rupa. “Kami ingin menciptakan atmosfer kompetitif yang sehat di kalangan mahasiswa. Panggung ini adalah ruang yang harus direbut, dan mahasiswa UMMAT telah menunjukkan kompetensinya. Setiap event yang diikuti selalu menghasilkan nominasi, dan itu yang membuat kami bangga. Namun, kami juga terus menekankan pentingnya meluruskan niat, sehingga basic dan potensi yang mereka miliki bisa lebih optimal,” tambahnya.

Salah satu peserta delegasi, Vivin Hardina Cahyani, membagikan pengalamannya sebagai model dalam Kenari Fashion Street. “Ini adalah pengalaman pertama kami mengikuti kegiatan ini. Meski belum meraih juara, kami mendapatkan banyak pembelajaran. Harapan kami, UMMAT akan terus berpartisipasi di tahun-tahun mendatang. Dengan pengalaman ini, kami yakin bisa tampil lebih maksimal di masa depan,” ujarnya.

Vivin juga mengapresiasi acara ini sebagai langkah nyata dalam melestarikan budaya NTB. “Kegiatan ini sangat keren. Sebagai masyarakat NTB, sudah sepatutnya kita berkontribusi dalam melestarikan budaya melalui ajang seperti ini. Ini adalah wujud kebanggaan kami terhadap kekayaan budaya lokal,” tambahnya penuh semangat.

Keikutsertaan UMMAT dalam ajang ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga upaya nyata dalam mendukung seni dan budaya lokal. Sebagai salah satu universitas terkemuka di NTB, UMMAT berkomitmen untuk terus memberikan ruang kepada mahasiswa dalam mengembangkan bakat mereka, termasuk melalui partisipasi dalam event-event nasional dan lokal.

“Kami tengah mempersiapkan unit kegiatan mahasiswa yang fokus pada seni. Dengan persiapan lebih matang, kami yakin mahasiswa UMMAT bisa berprestasi lebih tinggi. Kolaborasi antara seni tradisional dan nuansa modern akan menjadi daya tarik yang kuat,” tegas Dr. Erwin.

Dalam menghadapi tantangan di ajang kompetitif seperti Kenari Fashion Street, mahasiswa UMMAT diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas mereka, baik dari segi teknik maupun wawasan budaya. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi peserta yang kompetitif, tetapi juga duta budaya yang menginspirasi masyarakat luas.

Ajang Kenari Fashion Street 2024 menjadi panggung bagi mahasiswa UMMAT untuk menunjukkan bakat sekaligus kontribusi mereka dalam melestarikan budaya lokal. Semangat kompetisi dan dedikasi untuk budaya menjadi landasan kuat bagi UMMAT dalam terus mendukung mahasiswa mencapai prestasi gemilang di masa depan (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

SABET JUARA VIDEO EDUKASI NASIONAL, MAHASISWA FIK UMMAT GAUNGKAN HIDUP SEHAT

Mataram, Sabrina Tria Yunita, mahasiswa semester 5 Program Studi S1 ​​Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), telah membawa nama baik kampus dengan prestasi gemilang. Sabrina berhasil meraih Juara II dalam kompetisi pembuatan video edukasi yang diadakan oleh Universitas Fort De Kock. Mengusung tema besar “Hidup Sehat Masa Muda: Investasi Jangka Panjang untuk Kesehatan” , lomba yang berlangsung secara daring ini berlangsung selama 26 hari, mulai dari 1 hingga 26 November 2024. Pemenang diumumkan pada 3 Desember 2024 melalui Zoom Meeting (10/12).

Kompetisi ini mengundang 11 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk menyampaikan pesan edukasi yang relevan dengan generasi muda. Sabrina, dalam karyanya, fokus pada pentingnya memulai kebiasaan sehat sejak muda sebagai investasi yang akan berdampak pada kualitas hidup di masa depan.

Melalui video yang inovatif dan sarat makna, Sabrina memaparkan langkah-langkah sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga teratur, hingga pentingnya kesehatan mental.

“Saya ingin menginspirasi penonton bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk memulai kebiasaan sehat. Investasi ini akan membawa dampak besar di masa depan. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana, kita bisa menciptakan perubahan besar dalam kualitas hidup,” jelasnya.

Karyanya dinilai unggul karena mampu menyampaikan pesan edukasi yang jelas, relevan, dan menggerakkan penonton untuk bertindak. Selain itu, kreativitas dalam penyajian visual dan penyampaian ide menjadi nilai tambah yang membawa Sabrina ke podium juara.

Namun, perjalanan Sabrina menuju keberhasilan ini tidaklah mudah. Ia menghadapi dua tantangan utama yakni memilih topik yang menarik dan membangun kepercayaan diri.

“Saya ingin membuat konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga bisa menggerakkan pikiran penonton. Setiap ide yang muncul selalu saya pertanyakan: apakah ini cukup edukatif dan relevan? Saya ingin konten saya memiliki dampak nyata bagi orang lain,” ungkapnya.

Kepercayaan diri menjadi tantangan lainnya. Sabrina mengakui sempat merasa ragu karena pengalaman sebelumnya yang belum membuahkan juara dalam lomba poster dan esai. “Setiap kali gagal, rasanya sulit untuk percaya diri. Namun, saya sadar bahwa jika tidak mencoba, saya tidak akan pernah tahu apa yang bisa saya capai. Saya akhirnya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman. Meskipun awalnya sulit, setelah melewati prosesnya, saya merasa pengalaman ini sangat seru dan berharga,” tambahnya.

Melalui pencapaiannya, Sabrina berharap mahasiswa lain tidak takut untuk mencoba hal baru dan berani menghadapi tantangan. “Lomba bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang perjalanan yang kita lalui. Ini tentang bagaimana kita tumbuh, belajar, dan membuat sesuatu yang bermakna. Tanamkan target dalam diri, seperti mengharumkan nama kampus, dan jangan lupa sertai dengan doa,” pesannya.

Sabrina juga menyampaikan harapannya agar kampus terus mendukung mahasiswa dalam berbagai upaya meraih prestasi. “Semoga UMMAT senantiasa memberikan dukungan dan fasilitas yang kami butuhkan untuk terus berkembang. Dukungan dari kampus menjadi motivasi besar bagi kami untuk membawa nama baik universitas di tingkat nasional maupun internasional,” tutupnya (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

MAHASISWI UMMAT RAIH TOP 10 DUTA KESEHATAN NASIONAL, DEDIKASI UNTUK KESEHATAN INDONESIA

Jakarta Pusat, Kabar membanggakan datang dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Alifiyah Erika Safira, mahasiswi semester lima Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), berhasil meraih prestasi luar biasa dengan masuk dalam Top 10 Duta Kesehatan Indonesia 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, selama dua hari dengan melibatkan 46 peserta terbaik dari seluruh Indonesia (09/12).

Anugerah Duta Kesehatan Indonesia 2024 bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan mendorong gaya hidup sehat. Para peserta ditantang untuk menjalankan program kerja yang berkolaborasi dengan pemerintah atau instansi kesehatan. Erika membuktikan dedikasi dan kepemimpinannya dengan menginisiasi program berbasis pemberdayaan masyarakat.

Melalui program-programnya, Erika berkontribusi pada pencegahan stunting, peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi, dan penerapan pola hidup bersih dan sehat. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada komunitas lokal tetapi juga menunjukkan potensi besar untuk diterapkan di tingkat nasional.

Dalam kompetisi ini, Erika dianugerahi penghargaan di Divisi Kesehatan dan Berkah Berbagi. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi dan inovasi yang ia hadirkan, sekaligus menunjukkan kepedulian mendalam terhadap isu-isu kesehatan yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Erika menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras dan dukungan dari semua pihak yang telah membantu saya selama proses kompetisi. Sebagai duta kesehatan, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk terus mengedukasi dan memberikan solusi nyata atas permasalahan kesehatan di masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap prestasinya ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari kampus untuk terus mendorong mahasiswa berkompetisi di ajang-ajang serupa. “Semoga ke depan, UMMAT dapat mendukung lebih banyak finalis Duta Kesehatan Indonesia yang mewakili kampus hingga ke tingkat provinsi maupun nasional,” ujarnya.

Kompetisi ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga merupakan platform bagi generasi muda untuk menjadi pelopor perubahan. Para Duta Kesehatan memiliki misi mulia, yaitu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Erika, bersama peserta lainnya, telah menunjukkan kepemimpinan dan komitmen untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.

Melalui program-programnya, Erika menginspirasi banyak pihak dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif kesehatan yang berdampak luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Erika menegaskan bahwa gelar Top 10 Duta Kesehatan Indonesia bukan sekadar penghargaan, tetapi juga amanah untuk terus memberikan kontribusi nyata. “Saya ingin terus mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan reproduksi, dan mendukung upaya pencegahan stunting di daerah-daerah yang membutuhkan,” tambahnya.

Prestasi Erika adalah bukti bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat nasional sekaligus membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat. “Ini bukan hanya tentang hasil usaha pribadi, tetapi juga cerminan dari visi kolektif untuk membangun Indonesia yang lebih sehat dan kuat,” tutup Erika.

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan aktif dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Selamat kepada Alifiyah Erika Safira atas pencapaiannya yang membanggakan. Semoga perjalanan ini menjadi langkah awal menuju kontribusi yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat Indonesia (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FKIP UMMAT RAIH PRESTASI GEMILANG DI AJANG JURNALIS NASIONAL 2024

UMMAT RESMIKAN UNIT LAYANAN DISABILITAS UNTUK WUJUDKAN KAMPUS RAMAH DISABILITAS

Mataram, Sebagai wujud komitmen dalam mendukung pendidikan inklusif, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan bangga mengumumkan pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Berangkat dari motto “UMMAT Ramah Disabilitas, Rumah bagi Semua”, unit ini hadir untuk memastikan layanan setara bagi penyandang disabilitas, baik mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, maupun masyarakat umum (22/11).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa pembentukan ULD menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan berkeadilan. “Pembentukan unit ini sangat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang setara untuk penyandang disabilitas, sehingga UMMAT bisa menjadi rumah bagi semua,” ungkapnya.

Proses pembentukan ULD dimulai dengan digelarnya Workshop Pembentukan Unit Layanan Disabilitas pada 27 Juli 2024, yang melibatkan berbagai unit di tingkat fakultas dan universitas. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi dalam menciptakan layanan inklusif di lingkungan UMMAT.

Workshop tersebut menghadirkan dua narasumber utama yakni, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, yang memberikan wawasan tentang urgensi pembentukan ULD dalam mendukung pendidikan ramah disabilitas dan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT, yang menjelaskan peran strategis ULD dalam mewujudkan kampus inklusif yang mampu mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.

Hasil dari workshop ini dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 190/II.3.AU/KEP/B/IX/2024, yang secara resmi menunjuk pengurus ULD UMMAT. Langkah ini menjadi pondasi kuat bagi UMMAT untuk melangkah lebih jauh dalam membangun pendidikan inklusif.

Sebagai upaya memperkuat kapasitas ULD, pada 7 November 2024 diselenggarakan Workshop Penyusunan Kebijakan Ramah Disabilitas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu Ahmad Jaka, tokoh penyandang disabilitas yang dikenal luas sebagai inspirator inklusi, serta Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., Ketua ULD UMMAT.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan pentingnya kebijakan yang mendukung pelayanan inklusif. “Workshop ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ULD agar mampu memberikan layanan terbaik bagi sivitas akademika UMMAT dan masyarakat umum,” katanya.

Keberadaan ULD telah diperkenalkan kepada mahasiswa baru dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Sosialisasi ini bertujuan membangun pemahaman tentang pentingnya lingkungan kampus yang inklusif dan ramah disabilitas, sehingga tercipta budaya akademik yang mendukung kesetaraan.

Sebagai pengakuan atas komitmen dan kompetensinya, ULD UMMAT telah dipercaya sebagai mitra Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas. Pada 31 Agustus 2024, Staff Khusus Menteri Sosial RI, Dr. Faozan Amar, S.Ag., MM., bersama Kepala Balai Sentra Paramita di Mataram, Raden Latifah Ningrum, menyerahkan bantuan kepada masyarakat sesuai hasil assessment yang telah dilakukan.

Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan kuliah umum bertema “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat,” yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk sivitas akademika UMMAT.

Ketua Pembentukan ULD, Hamdi, S.H.I., LL.M., menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran proses pembentukan unit ini. “Alhamdulillah, rangkaian kegiatan pembentukan ULD berjalan sesuai harapan. Dengan adanya unit ini, kami berharap UMMAT dapat memberikan layanan ramah disabilitas yang bermanfaat bagi sivitas akademika maupun masyarakat luas,” ujarnya.

Ketua ULD UMMAT, Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., menjelaskan pentingnya keberadaan ULD di lingkungan kampus. “Langkah pertama kami adalah melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas dan memberikan rekomendasi kepada pimpinan universitas terkait pengadaan sarana prasarana pendukung. Kami juga akan terlibat dalam setiap pembangunan gedung baru untuk memastikan aksesibilitas yang layak,” jelasnya.

Rangkaian pembentukan ULD ini didukung oleh hibah dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMDIKBUD RISTEK). Dengan hadirnya ULD, UMMAT berharap dapat semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor pendidikan inklusif di Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).