Kegiatan tersebut telah dilaksanakan selama dua hari terhitung dari hari Kamis sampai hari jumat dan berlangsung di gedung UPT Perpustakaan (H. L. Mudjitahid) UMMAT serta dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang baik.
Sharing yang dilakukan selama 2 hari tersebut membahas 2 point penting yakni pada hari pertama tentang bagaimana membangun brending perpustakaan melalui kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan animo pemustaka untuk berkunjung di perpustakaan. Sementara pada hari kedua yaitu sharing tentang inovasi perpustakaan UMMAT dalam mengembangkan sistem informasi digital.
“Harapan kami semoga bisa terjalin silaturahmi yang baik sebagai pustaka, baik itu secara profesi secara kelembagaan maupun secara personal sehingga dengan sejawat sebagai pustakawan dan sebagai dua lembaga Universitas Muhammadiyah dengan IPDN akan lebih dekat” Tuturnya.
“Harapan saya kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan sekali, tetapi harus secara berkala. TIM Perpustakaan UMMAT juga akan siap ketika diminta bantuan untuk mengembangkan perpustakaan yang ada” pungkasnya.
Di akhir kegiatan TIM Perpustkaaan UMMAT diminta untuk bisa membantu perpustakaan IPDN dalam pengembangan sistem informasi, dan kegaitan-kegiatan literasi yang nanti bisa memberi dampak terhadap peningkatan pengetahuan bagi civitas akademika di IPDN.
Universitas Muhammadiyah Mataram membuka dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Dosen UMMAT yang memenuhi persyaratan untuk mendaftar sebagai calon Wakil Rektor UMMAT periode 2021-2025 (Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama).
Sesuai dengan tujuan pilmapres, UMMAT ingin dengan diadakannya kegiatan ini, akan ada peningkatan jumlah gagasan kreatif mahasiswa untuk pembangunan berkelanjutan. Selain itu, untuk memfasilitasi kreativitas mahasiswa melalui kegiatan intrakulikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Titik Wahyuningsih, ST., MT. selaku panitia pilmapres berharap bahwa mahasiswi yang lolos ke babak pemilihan nasional dapat berkompetisi secara sportif dan mengharumkan nama UMMAT di tingkat nasional karena jika lolos di tingkat nasional, akan memungkinkan bahwa mereka maju ke tingkat internasional.
“Semoga dengan ini UMMAT akan mendapatkan prestasi di tingkat nasional dan untuk saat ini, mahasiswa sudah mendapatkan akun untuk melanjutkan kompetisi di tingkat nasional, tinggal menunggu sesi selanjutnya yaitu desk evaluation,” ujarnya.
Adapun kriteria penilaian adalah capaian unggulan, bahasa Inggris dan gagasan kreatif bagi mahasiswa S1 dan produk terapan bagi mahasiswa jenjang D3. Dari jenjang S1, gagasan kreatif yang berhasil lolos adalah “Pengembangan Metode Konseling Online Berbasis Aplikasi Dalam Mencegah Pernikahan Dini” sedangkan dari D3 adalah “Membuat Gel Dari Biji Pepaya Untuk Penanganan Luka Bakar”.
Dua mahasiswi yang lolos ke tahap nasional berharap bahwa gagasan kreatif dan produk terapan yang mereka ciptakan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. (HUMAS UMMAT)
Untuk seleksi awal, para mahasiswa yang mendaftar harus mengunggah berkas-berkas yang dibutuhkan seperti transkrip nilai dengan IPK minimal 3.00, sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang sudah diakui seperti TOEFL ITP atau IELTS dan surat rekomendasi dari universitas. Mahasiswa yang berhasil lolos dalam seleksi berkas akan lanjut ke tahap seleksi selanjutnya yaitu wawancara yang dilakukan dalam bahasa Inggris. Kemudian pada awal Juni 2021 kemarin diumumkan para peserta yang berhasil lolos ke tahap akhir untuk mengikuti program IISMA.
Romi Setiawan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program ini di Universiti Sains Malaysia (USM). Ia menjelaskan bahwa ia menigkuti program ini karena ingin mendapatkan pengalaman untuk merasakan atmosfir akademik di luar negeri dan juga ingin mengetahui perbedaan sistem pendidikan antara Indonesia dan Malaysia.
“Belajar di luar negeri sudah menjadi impian saya sejak lama dan alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan untuk merasakannya karena sistem pendidikan di sana pastinya akan berbeda,” imbuhnya.
Selain itu, alasan dia memilih USM adalah karena di universitas tersebut terdapat jurusan yang sesuai dengan jurusan yang ia tempuh saat ini, jadi ia akan lebih tahu perbedaan jurusan yang sama di dua negara berbeda. Selain belajar ia juga akan mengikuti Culture Exchange dimana ia akan mempresentasikan budaya Indonesia khususnya budaya Lombok.
“USM ternyata mengadakan banyak kegiatan kebudayaan, jadi nanti selain belajar, saya juga akan presentasi tentang kebudayaan Lombok. Mungkin gendang beleq atau peresean, agar budaya Lombok semakin dikenal,” ujarnya.
Asbah. M.Hum selaku Kepala Bagian Kerjasama mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Kemdikbud dan bersyukur bahwa salah satu mahasiswa UMMAT berhasil lolos yang secara tidak langsung, ini menjadi bukti bahwa UMMAT dapat bersaing di tingkat internasional. Ia berpesan kepada mahasiswa terpilih untuk membangun relasi internasional sebanyak mungkin dan berharap agar kedepannya semakin banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan serupa.
“Karena ini adalah pengalaman yang berharga, semoga ke depan semakin banyak mahasiswa yang mengikuti program serupa dan untuk mahasiswa yang terpilih agar membangun relasi di sana sekaligus untuk mengenalkan budaya dan keunggulan kita, dan jangan lupa untuk menjaga nama baik UMMAT,” pesannya. (HUMAS UMMAT)
Peta jalan pendidikan merupakan arahan pendidikan di Indonesia dan bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang rata di seluruh wilayah Indonesia karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang juga mencakup pendidikan agama. Belakangan ini beredar kabar bahwa pendidikan agama akan dihilangkan dari peta jalan pendidikan di Indonesia yang membuat masyarakat khawatir.
Suwandi, M.Pd.I selaku dekan FAI menjelaskan inilah tujuan diadakannya kuliah umum kali ini, untuk menjawab kekhawatiran masyarakat akan isu yang beredar. Selain itu, sudah menjadi tugas FAI sebagai gerbang terdepan UMMAT dalam ilmu keislaman. Ia kemudian berharap dengan diadakannya kuliah umum ini dapat mengembangkan pendidikan agama khususnya agama Islam
“Masyarakat khususnya guru-guru agama sudah mulai bertanya-tanya tentang isu yang beredar ini. Jadi dengan kuliah umum ini kami dan para pemateri sampaikan bahwa isu yang beredar tidak benar, pendidikan agama tidak akan dihapus dari peta jalan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. yang hadir untuk memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan mengatakan bahwa pendidikan agama merupakan pelajaran yang sangat penting maka dari itu FAI bertugas menyiapkan SDM untuk pendidikan agama di masa yang akan datang. Selanjutnya ia berharap FAI siap memajukan pendidikan Islam kedepannya.
“Pancasila nomor satu saja sudah tentang Ketuhanan, jadi sudah jelas pentingnya pendidikan agama ini. Jadi, pendidikan agama harus diperkuat dari berbagai sisi khususnya FAI yang bertugas untuk mencetak SDM dalam bidang pendidikan agama,” imbuhnya. (HUMAS UMMAT) @Munandar