BANGKITKAN NILAI NASIONALISME   MAHASISWA, PRODI SEJARAH PERINGATI HARI PAHLAWAN GELAR KEGIATAN INSPIRATIF

BANGKITKAN NILAI NASIONALISME   MAHASISWA, PRODI SEJARAH PERINGATI HARI PAHLAWAN GELAR KEGIATAN INSPIRATIF

Mataram , Dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Pahlawan tahun ini, dosen dan seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), yang dipelopori oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Sejarah, mengadakan serangkaian kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan tersebut diawali dengan Bakti Sosial di Pantai Cemare pada Minggu, 10 November 2024, dan dilanjutkan dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk pada Rabu, 13 November 2024.

Mengusung tema “Gerakan Bersih-Bersih Pantai Cemare”, kegiatan bakti sosial di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Lombok Barat melibatkan partisipasi aktif dari dosen, mahasiswa, serta masyarakat setempat. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat gotong-royong, menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Selama kegiatan tersebut, peserta membersihkan area pantai dari sampah plastik dan material lain yang merusak ekosistem. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi keberlanjutan sumber daya alam.

Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT, Ilmiawan, M.Pd., menyatakan bahwa momentum Hari Pahlawan menjadi momen refleksi penting bagi seluruh elemen kampus, khususnya bagi mahasiswa Sejarah. “Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, kami di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi NTB, melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah bakti sosial yang dilaksanakan di Pantai Cemare dan dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk, di mana kami mengadakan upacara tabur bunga dan musikalisasi puisi bertema kepahlawanan,” ujarnya.

Ilmiawan menekankan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah. “Sebagai bagian dari disiplin ilmu sejarah, kami berharap mahasiswa dapat memetik pembelajaran dari peringatan Hari Pahlawan ini. Kami ingin membangkitkan kesadaran mahasiswa terhadap peninggalan sejarah dan membangun kedekatan emosional dengan perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsa,” harapnya.

Kegiatan ziarah di Taman Makam Pahlawan Majeluk diwarnai dengan upacara khidmat yang diikuti oleh para dosen dan mahasiswa. Selain tabur bunga, acara juga mencakup pembacaan puisi bertema pahlawan yang menggugah rasa nasionalisme dan musikalisasi puisi yang disajikan oleh perwakilan mahasiswa. Momen ini menciptakan suasana haru dan refleksi mendalam, mengingatkan semua peserta akan pentingnya menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah gugur demi bangsa dan negara.

Ketua HMPS Sejarah, Nurul Aini, juga menyampaikan harapannya setelah kegiatan ziarah dan tabur bunga. “Saya berharap momen ini dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang jasa-jasa mereka, tetapi juga memperdalam pemahaman sejarah, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta mendorong mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya berharap kegiatan ini dapat mempererat solidaritas antarmahasiswa dan memotivasi mereka untuk berkontribusi positif bagi bangsa, menjaga semangat kepahlawanan, serta berperan aktif dalam pembangunan negara,” jelasnya.

Melalui serangkaian kegiatan ini, Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT berharap dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat kebangsaan yang lebih kuat di kalangan mahasiswa, agar mereka terus menghargai dan melestarikan warisan sejarah bangsa. Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan, memperdalam pemahaman sejarah, dan mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan positif di masyarakat (HUMAS UMMAT).

UTARI ARDITA, PENERIMA BEASISWA CENDEKIA BAZNAS UMMAT RAIH PRESTASI NASIONAL DI ABDIDAYA ORMAWA 2024

UTARI ARDITA, PENERIMA BEASISWA CENDEKIA BAZNAS UMMAT RAIH PRESTASI NASIONAL DI ABDIDAYA ORMAWA 2024

Mataram, UMMAT kembali menorehkan prestasi di kancah nasional.  Prestasi tersebut diraih oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Utari Ardita, berhasil menorehkan pengalaman berharga dalam Abdidaya Ormawa 2024, yang diadakan di Universitas Udayana, Bali, pada 7-9 November 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 13 peserta dan difokuskan pada pengabdian masyarakat, terutama dalam membantu dan memberdayakan komunitas di desa-desa sekitar (12/11).

Utari, yang merupakan penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT, jurusan Sistem Teknologi Informasi, memaparkan bahwa tantangan terbesar dalam kegiatan ini adalah menjaga semangat dan motivasi tim agar tetap solid serta produktif dalam menjalankan tugas. “Merangkul anggota tim untuk terus bersemangat bukanlah hal yang mudah, tetapi kebersamaan dan semangat kolaboratif menjadi kunci sukses kami,” tutur Utari.

Dengan berbagai rintangan yang dihadapi, Utari dan timnya berhasil menyelesaikan program pengabdian dengan baik. Pengabdian ini menghasilkan solusi praktis yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa, terutama bagi kelompok sasaran yang menjadi fokus utama program ini. Program pengabdian yang dilaksanakan melibatkan pelatihan keterampilan, pengenalan teknologi informasi sederhana, serta upaya pengembangan ekonomi mikro yang berkelanjutan.

Utari menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung, khususnya Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT dan para pembina yang senantiasa memberikan arahan serta bimbingan. “Dukungan dari Beasiswa Cendekia BAZNAS sangat berarti bagi kami. Terima kasih atas bimbingan dan arahan dari pembina BCB UMMAT. Harapannya, Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT terus maju, unggul, dan menjadi lebih berprestasi di masa depan,” ujarnya penuh semangat.

Utari juga berharap pencapaiannya ini dapat memotivasi mahasiswa lain di UMMAT untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat, melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar, mengembangkan diri, dan memberikan kontribusi nyata. Menurutnya, partisipasi aktif dalam kegiatan semacam ini dapat memperkaya pengalaman mahasiswa dan membangun jiwa kepemimpinan serta tanggung jawab sosial.

Kegiatan Abdinya Ormawa 2024 sendiri diselenggarakan dalam suasana penuh antusiasme dan semangat gotong-royong. Seluruh peserta mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari praktik-praktik terbaik pengabdian kepada masyarakat, sekaligus menjalin jaringan dengan rekan-rekan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Udayana sebagai tuan rumah menyambut hangat seluruh peserta dan memberikan fasilitas terbaik untuk kelancaran acara.

Dengan pengalaman berharga ini, Utari berharap bisa terus menginspirasi mahasiswa lain di UMMAT untuk memanfaatkan peluang serupa. “Mari kita terus bergerak bersama, membawa perubahan dan inovasi untuk masyarakat luas, sembari membawa nama baik kampus dan menjadikannya kebanggaan,” tutupnya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam mengabdikan ilmu dan keterampilannya untuk kemajuan masyarakat, sekaligus mempererat solidaritas antar mahasiswa lintas perguruan tinggi di Indonesia (HUMAS UMMAT).

JADI POSTER TERUNIK, POSTER HIMASTIM ANTARKAN UMMAT RAIH TERBAIK III NASIONAL

JADI POSTER TERUNIK, POSTER HIMASTIM ANTARKAN UMMAT RAIH TERBAIK III NASIONAL

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dengan meraih penghargaan sebagai Terbaik 3 dalam Kategori Poster Terunik pada ajang Penganugerahan Abdi Daya Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Kegiatan bergengsi ini digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi Dikti (Kemenristek Dikti) di Universitas Udayana, Bali, dari tanggal 7 hingga 9 November 2024.

Ajang Penganugerahan Abdi Daya PPK Ormawa tahun ini diikuti oleh 160 kelompok mahasiswa terbaik yang sebelumnya terpilih melalui seleksi ketat dari total 650 kelompok penerima hibah PPK Ormawa. Para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, menunjukkan keberagaman dan semangat kompetisi yang tinggi dalam menyusun serta menjalankan program-program inovatif.

HIMASTIM (Himpunan Mahasiswa Sistem Teknologi dan Informasi) dari Fakultas Teknik UMMAT menjadi satu-satunya kelompok dari kampus UMMAT yang lolos ke tahap Abdi Daya. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, komitmen, dan kreativitas mahasiswa dalam merancang program pengabdian masyarakat yang bermanfaat.

PPK Ormawa adalah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi agar terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Program ini dirancang untuk selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.

HIMASTIM UMMAT dalam kompetisi ini mengusung program kreatif dan solutif yang mencerminkan semangat gotong royong serta pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Karya yang mengantarkan mereka meraih penghargaan kategori poster terbaik menampilkan konsep yang unik, artistik, dan informatif.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun masyarakat melalui program-program inovatif. “Prestasi ini tidak hanya milik HIMASTIM, tetapi milik seluruh civitas akademika UMMAT. Kami berharap pencapaian ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk lebih berani berinovasi dan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” pesannya. Ia juga menunjukkan rasa kebanggannya “Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Penghargaan ini menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi mahasiswa UMMAT dalam melaksanakan program PPK Ormawa telah diakui di tingkat nasional,” tambahnya.

Ketua PPK Ormawa penyelenggara HIMASTIM, Utari Ardita, menyampaikan pengalaman berharga yang mereka dapat selama mengikuti program ini. “Kami belajar banyak tentang bagaimana mengimplementasikan ide kreatif dalam bentuk kegiatan nyata di masyarakat, dan pengakuan ini memacu kami untuk terus berkarya,” ujarnya dengan penuh semangat.

Ia juga berharap Semoga tahun depan seluruh bendera organisasi mahasiswa yang ada di UMMAT bisa berkibar di podium abdidaya ormawa yang di selenggarakan oleh belmawa kemdikbud, “Semoga kampus tercinta bisa melahirkan gen-gen unggul yang akan berdiaspora melakukan pengabdian dan membangun desa sehingga indonesia emas 2045 bisa benar-benar terwujud”, harapnya.

Dengan penghargaan ini, UMMAT semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu universitas terkemuka yang aktif mendorong dan mendukung kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Capaian ini juga menjadi bukti bahwa UMMAT siap bersaing dan berkontribusi di level nasional, sekaligus mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dan berwawasan sosial.

Keberhasilan HIMASTIM UMMAT dalam ajang PPK Ormawa di Universitas Udayana, Bali, menjadi tonggak pencapaian yang menginspirasi untuk terus bergerak maju. Pencapaian ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan serupa di masa mendatang dan menjadikan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral dari kehidupan akademik di kampus (HUMAS UMMAT).

DUKUNG PENGOLAHAN MINYAK KELAPA, UMMAT HADIRKAN MESIN PERAS SANTAN OTOMATIS UNTUK MASYARAKAT DESA BELEKA

DUKUNG PENGOLAHAN MINYAK KELAPA, UMMAT HADIRKAN MESIN PERAS SANTAN OTOMATIS UNTUK MASYARAKAT DESA BELEKA

Mataram, Tim dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar program pengabdian kepada masyarakat di Desa Beleka, Kabupaten Lombok Tengah, dengan memperkenalkan teknologi mesin peras santan otomatis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas minyak kelapa yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan komoditas lokal yang bernilai ekonomi tinggi (06/11).

Desa Beleka dikenal sebagai salah satu sentra produksi minyak kelapa di Lombok. Namun, metode pengolahan tradisional yang masih digunakan sebagian besar pelaku usaha kerap kali memerlukan waktu lama dan hasilnya belum maksimal. Untuk mengatasi tantangan ini, tim dosen yang terdiri dari Syirril Ihromi, Dr. Nurhayati, dan Dr. Ibrahim bersama mahasiswa UMMAT menginisiasi pelatihan penggunaan mesin peras santan otomatis. Teknologi ini dirancang untuk mempercepat proses pemerasan santan, yang merupakan tahapan penting dalam pembuatan minyak kelapa.

Syirril Ihromi, salah satu dosen penggagas program ini, mengungkapkan bahwa penggunaan mesin peras otomatis dapat meningkatkan efisiensi produksi hingga dua kali lipat. “Dengan mesin peras ini, proses ekstraksi santan menjadi lebih cepat dan hasil yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan cara tradisional. Ini berarti, masyarakat dapat meningkatkan volume produksi dan potensi pendapatan,” jelas Syirril.

Dr. Nurhayati menambahkan bahwa teknologi ini tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga pada kualitas. “Dengan mesin peras santan otomatis, santan yang dihasilkan lebih bersih dan tidak bersentuhan langsung dengan tangan, sehingga higienis dan lebih aman dikonsumsi. Kualitas santan yang lebih baik ini berpengaruh langsung terhadap kualitas minyak kelapa, yang diharapkan dapat memenuhi standar pasar yang lebih tinggi,” terangnya.

Dr. Ibrahim, M.Sc., menekankan pentingnya perawatan mesin untuk menjaga keberlanjutan program ini. “Kami tidak hanya memberikan pelatihan penggunaan, tetapi juga pelatihan perawatan mesin agar teknologi ini dapat digunakan dalam jangka panjang,” kata Dr. Ibrahim.

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Beleka, terutama para pengolah minyak kelapa yang selama ini mengandalkan cara manual. Salah satu peserta, Bapak Azhari, berbagi pengalamannya, “Dengan adanya mesin ini, kami bisa memproduksi minyak kelapa lebih banyak dan lebih cepat. Selain itu, kualitas minyak yang dihasilkan lebih baik dan stabil, yang penting untuk menjaga kepuasan konsumen,” ujarnya.

Para ibu rumah tangga yang turut berpartisipasi juga menyampaikan bahwa dengan adanya teknologi ini, mereka dapat mengurangi beban kerja, menghemat waktu, dan berfokus pada kegiatan lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.

Program ini terlaksana berkat dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pendanaan Hibah Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2024. Tim PKM UMMAT juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UMMAT dan LPPM atas dukungan penuh yang memungkinkan terlaksananya program ini.

“Kami berharap program ini menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengadopsi teknologi tepat guna untuk mengembangkan potensi lokal mereka,” ujar Dr. Nurhayati. Di masa depan, tim dosen dan mahasiswa UMMAT berencana untuk memperluas program ini ke desa-desa lain di wilayah NTB, menciptakan ekosistem produksi yang lebih modern dan efisien.

Dengan keberhasilan kegiatan ini, UMMAT semakin memperkuat perannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang terintegrasi (HUMAS UMMAT).

MEMBANGGAKAN, MAHASISWA UMMAT SABET PREDIKAT BEST DELEGATE DAN BEST TEAM DI AJANG INTERNASIONAL YOUTH GOALS #1 DI TIGA NEGARA

MEMBANGGAKAN, MAHASISWA UMMAT SABET PREDIKAT BEST DELEGATE DAN BEST TEAM DI AJANG INTERNASIONAL YOUTH GOALS #1 DI TIGA NEGARA

Mataram, Siti Ainun Fadilah, mahasiswa semester 7 Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), mencatatkan prestasi membanggakan di ajang International Youth Goals #1 yang diselenggarakan di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kegiatan yang diikuti oleh 38 delegasi dari berbagai provinsi di Indonesia ini berlangsung dari 28 Oktober hingga 2 November. Ainun berhasil meraih Juara 3 Best Delegate serta mendapatkan penghargaan Best Team (07/11).

Mengikuti kegiatan internasional ini bukanlah hal mudah. Siti Ainun mengungkapkan tantangan utama yang dihadapinya adalah beradaptasi dengan peserta lain dari berbagai provinsi. “Setiap delegasi memiliki latar belakang pemikiran dan pengalaman yang berbeda, sehingga beradaptasi di awal cukup menantang. Namun, dengan semangat dan saling mendukung, kami akhirnya bisa saling memahami dan menjalani program ini dengan antusias,” ujarnya.

Tantangan komunikasi juga menjadi salah satu pengalaman unik yang dihadapi. “Di Thailand, beberapa penduduk lokal tidak terlalu memahami bahasa Inggris, sehingga kami harus berusaha lebih keras untuk berkomunikasi, terutama ketika ingin berbelanja atau bertanya arah. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya fleksibilitas dan kepekaan budaya,” jelasnya.

Partisipasi aktif dalam diskusi juga memacu Ainun untuk lebih percaya diri. “Awalnya, saya merasa tidak yakin melihat delegasi lain yang sangat aktif dan berpengalaman. Namun, hal itu justru memotivasi saya untuk lebih berani berkontribusi dan berbicara, hingga akhirnya berhasil meraih penghargaan Best Delegate dan Best Team,” katanya dengan bangga.

Selama mengikuti International Youth Goals, Ainun terlibat dalam berbagai kegiatan yang memberikan banyak manfaat, seperti : University Visit, Delegasi mendapatkan wawasan tentang beasiswa dan pendidikan di universitas top dunia serta berdiskusi langsung dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI); Kunjungan KBRI/KRI, Mempelajari peran diplomatik Indonesia di luar negeri serta layanan konsuler yang diberikan; Seminar Internasional, Seminar ini menghadirkan pembicara global yang membahas isu-isu terkini, memperluas pengetahuan delegasi tentang perkembangan internasional; Forum Diskusi, Diskusi yang melibatkan berbagai delegasi untuk bertukar pandangan tentang isu-isu penting, membangun pemahaman baru, dan melatih kemampuan analisis; Scholarship Talkshow, Talkshow informatif tentang peluang beasiswa di luar negeri dan tips pendaftaran yang sukses; Awarding Session, Mengapresiasi kontribusi para delegasi, di mana Siti berhasil mendapatkan penghargaan di dua kategori; Gift Exchange, Tradisi tukar cenderamata antar-delegasi untuk mempererat hubungan; dan Trip, Perjalanan ke Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk mempelajari budaya, sejarah, dan teknologi lokal.

Ainun berharap lebih banyak mahasiswa UMMAT yang terinspirasi untuk mengikuti program-program internasional. “Manfaatnya luar biasa, mulai dari memperluas jaringan pertemanan, mengenal budaya baru, hingga membangun kemampuan komunikasi lintas budaya,” ujarnya.

Ia juga mengajak UMMAT untuk lebih mendukung mahasiswa dalam mengikuti program internasional. “Dukungan kampus sangat berarti agar lebih banyak mahasiswa bisa ikut serta dan memperoleh pengalaman berharga seperti ini,” tambahnya.

Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama UMMAT, Asbah, M.Hum., mengapresiasi prestasi Ainun. “Sebagai Kepala KUI dan Kerja Sama UMMAT, saya mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa UMMAT yang berhasil meraih prestasi dalam program International Youth Goals. Prestasi ini merupakan bukti nyata dari semangat dan dedikasi generasi muda dalam berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan membawa nama baik universitas di kancah internasional. Kami bangga melihat semakin banyak mahasiswa UMMAT yang berpartisipasi aktif dalam program-program bertaraf internasional, yang sejalan dengan gerakan internasionalisasi UMMAT dan juga mendukung ikhtiar Muhammadiyah Global Mobility PTMA,” bangganya.

Gerakan internasionalisasi ini bukan hanya tentang membawa dan memperkenalkan UMMAT dan Muhammadiyah ke dunia internasional, tetapi juga tentang membawa dunia kedalam UMMAT dan Muhammadiyah. “Dengan terus meningkatkan kerjasama dan partisipasi dalam berbagai kegiatan internasional, kita optimis UMMAT dapat terus tumbuh sebagai universitas yang berdaya saing global dan siap melahirkan generasi pemimpin yang berwawasan internasional. Mari bersama kita wujudkan visi ini demi kemajuan kita bersama dan untuk kemaslahatan masyarakat dunia yg berkelanjutan dunia yang damai tempat yang nyaman untuk kita semua,” tutupnya (HUMAS UMMAT).