Mataram, 6 Mei 2025 – Kabar membanggakan datang dari Program Studi Hukum Program Magister Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang resmi meraih akreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan BAN-PT Nomor: 6322/SK/BAN-PT/Ak/M/V/2025 tertanggal 6 Mei 2025. Capaian ini menjadi tonggak sejarah penting dalam pengembangan mutu pendidikan tinggi hukum di NTB, khususnya di lingkungan UMMAT.
Ketua Program Studi sekaligus Ketua Tim Task Force Akreditasi, Dr. Nurjannah S., SH., MH., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian yang diraih. Menurutnya, raihan akreditasi ini merupakan buah dari proses panjang yang melibatkan dedikasi, kolaborasi, serta kerja keras dari seluruh civitas akademika dan pemangku kepentingan di lingkungan Program Magister Hukum UMMAT.
“Alhamdulillah wasyukurillah. Akhirnya segala doa dan ikhtiar tiada henti dari seluruh civitas akademika Prodi Hukum S2 membuahkan hasil. Predikat Baik Sekali ini adalah hasil kerja bersama yang membanggakan. Ini bukan akhir, melainkan awal dari langkah-langkah strategis kami menuju akreditasi unggul dan daya saing di tingkat ASEAN,” ujar Dr. Nurjannah.
Dalam keterangannya, Dr. Nurjannah menuturkan bahwa proses reakreditasi ini telah dipersiapkan secara matang sejak April 2024, dimulai dari pengumpulan data, penyusunan dokumen Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) dan Laporan Evaluasi Diri (LED), hingga unggahan dokumen resmi ke sistem BAN-PT pada 10 Desember 2024. Proses Asesmen Kecukupan (AK) dan Asesmen Lapangan (AL) sendiri berlangsung pada 23 hingga 25 April 2025.
“Penyusunan LKPS dan LED kami lakukan dengan sepenuh hati, berbasis data faktual dan analisis mendalam. Dalam proses ini, saya merasakan betapa pentingnya sinergi antarbagian. LKPS dan LED harus saling mendukung dan mencerminkan pencapaian serta arah pengembangan yang jelas. Ini bukan proses yang mudah, tapi berkat kekompakan tim dan doa bersama, semua bisa kami lewati dengan baik,” tambahnya.
Dr. Nurjannah juga menjelaskan bahwa salah satu syarat penting untuk meraih akreditasi Baik Sekali adalah komposisi SDM dosen tetap, yang di Prodi Hukum Magister Pascasarjana UMMAT telah mencapai 82% Lektor Kepala dan/atau Guru Besar, serta capaian luaran mahasiswa berupa publikasi ilmiah, baik di jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi. Meski publikasi mahasiswa masih di bawah 50%, hal ini menjadi catatan penting ke depan dalam rangka mengejar akreditasi Unggul.
“Kami menyadari bahwa menuju Unggul membutuhkan penguatan berkelanjutan dalam banyak aspek, termasuk publikasi ilmiah mahasiswa dan dosen, keterlibatan dalam riset kolaboratif, serta peningkatan kerja sama internasional yang lebih masif. Untuk itu, dukungan dari perguruan tinggi, baik dari sisi pendanaan maupun aksesibilitas, sangat kami harapkan agar kontribusi dosen dan mahasiswa Prodi Hukum S2 dapat lebih luas menjangkau kancah internasional,” jelasnya.
Visi keilmuan Prodi Hukum Magister Pascasarjana UMMAT telah dirumuskan secara progresif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Menurut Dr. Nurjannah, program ini bertujuan menjadi Program Studi yang Unggul, Islami, Mandiri, dan Berdaya Saing di Kawasan ASEAN pada Tahun 2028, melalui penelitian berbasis paradigma transendental dan kearifan lokal (kearifan lokal) yang mendorong arah pembaharuan hukum di Indonesia.
“Visi ini tidak hanya menjadi slogan, tapi arah nyata dalam strategi pengembangan program studi. Dengan riset transendental dan pendekatan lokal, kami berkomitmen untuk memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan hukum nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Pencapaian ini tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Nurjannah menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Rektor UMMAT, Wakil Rektor Bidang Akademik, LPMI sebagai leading sektor bidang akreditasi, Direktur Pascasarjana, dosen-dosen Prodi Hukum Magister Pascasarjana, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, serta para mitra strategis baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
“Kolaborasi dan kebersamaan yang apik dari semua pihak menjadi fondasi keberhasilan ini. Tanpa mereka, mustahil kami bisa melewati semua proses yang berat ini. Raihan akreditasi Baik Sekali ini sungguh menjadi hadiah terindah. Alhamdulillah… Allahuyubarik fiikum,” tuturnya haru.
Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim akreditasi Prodi Hukum Program Magister. Ia berharap bahwa pencapaian ini bisa menjadi titik tolak untuk meningkatkan mutu akademik secara menyeluruh di lingkungan UMMAT.
“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas capaian luar biasa ini. Semoga akreditasi Baik Sekali ini tidak hanya menjadi prestasi administratif, tetapi juga menjadi pemicu semangat untuk terus berkembang, meningkatkan kualitas riset, pengajaran, dan pengabdian masyarakat, serta memperkuat posisi UMMAT di level nasional dan internasional,” ujar Rektor(HUMAS UMMAT).
Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencetak tonggak sejarah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan meresmikan Fakultas Kedokteran serta menggelar peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Fakultas Teknik (FATEK), pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Peresmian ini tidak hanya menjadi bukti nyata kiprah UMMAT dalam menjawab tantangan kebutuhan sumber daya manusia di sektor kesehatan dan teknologi, tetapi juga menjadi momentum strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan yang inklusif di wilayah NTB dan kawasan timur Indonesia.
Acara peresmian yang berlangsung di kampus baru Fakultas Kedokteran, Jalan Anyelir Nomor 2–4 Gomong, Kota Mataram, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional dan daerah, antara lain: Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan; Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int; Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag; serta jajaran pimpinan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, LLDikti Wilayah VIII, para direktur rumah sakit se-NTB, BPH UMMAT, dan civitas akademika.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas lahirnya Fakultas Kedokteran UMMAT yang telah diperjuangkan selama lebih dari satu dekade. Ia mengungkapkan bahwa gagasan pendirian fakultas ini pertama kali dicetuskan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB sejak tahun 2012, dan setelah melalui proses panjang, akhirnya mendapat restu dari pemerintah pusat.
“Pada tanggal 8 April 2025, SK operasional dari Kemendikbudristek diterbitkan, dan hari ini secara resmi kami luncurkan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Mataram,” tutur Rektor di hadapan para tamu undangan.
Rektor menambahkan bahwa tahun ini Fakultas Kedokteran UMMAT diberi kuota oleh kementerian untuk menerima 50 mahasiswa baru, dan ke depan UMMAT berkomitmen untuk memberikan pendidikan kedokteran yang berkualitas dengan biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibandingkan dengan universitas lain.
“Kami akan berjuang semaksimal mungkin membantu pemerintah dan masyarakat di bidang kesehatan. InsyaAllah dalam enam tahun ke depan, kami menargetkan Fakultas Kedokteran UMMAT meraih akreditasi unggul,” ujarnya dengan optimis.
Fakultas Kedokteran UMMAT akan menjadi pusat pengembangan keilmuan kedokteran berbasis nilai-nilai Islam, didukung oleh sarana dan prasarana modern serta tenaga medis profesional yang tidak hanya mumpuni secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa pengabdian bagi masyarakat.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa berdirinya Fakultas Kedokteran UMMAT menjadi bagian dari kontribusi besar Muhammadiyah dalam mendukung program prioritas nasional, khususnya dalam pemerataan layanan kesehatan dan peningkatan kualitas tenaga medis di seluruh Indonesia.
“Ini merupakan berkah yang luar biasa. UMMAT kini menjadi salah satu dari 117 fakultas kedokteran yang ada di Indonesia. Keberadaannya akan mendorong peningkatan layanan kesehatan, tidak hanya di NTB, tetapi juga di wilayah Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modernis selalu konsisten dalam mengembangkan amal usaha pendidikan dan kesehatan sebagai bagian dari dakwah berkemajuan.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int, mengapresiasi langkah progresif UMMAT dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran. Ia menilai bahwa kehadiran prodi kedokteran di UMMAT akan sangat membantu dalam menambah jumlah dokter yang selama ini masih sangat kurang di NTB.
“Alhamdulillah hari ini UMMAT membuka program studi kedokteran. Ini adalah kabar baik bagi daerah kami. Kami berharap UMMAT menjadi mitra strategis dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di NTB. Ke depan, mari kita bergerak bersama secara kolaboratif,” tuturnya.
“Pemerintah Provinsi NTB, membuka diri untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan UMMAT dalam berbagai sektor, utamanya pendidikan, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia”, lanjutnya.
Usai acara peresmian Fakultas Kedokteran, kegiatan berlanjut dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Fakultas Teknik UMMAT yang berlokasi di Jalan Geguntur Raya, Jempong Baru. Gedung ini nantinya akan menjadi pusat pembelajaran dan riset mahasiswa teknik dalam berbagai bidang rekayasa dan teknologi terapan.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Prof. Muhadjir Effendy, didampingi oleh Rektor UMMAT, Ketua PWM NTB, Dekan FATEK dan sejumlah tamu undangan penting lainnya. Momen tersebut menjadi simbol dimulainya komitmen UMMAT untuk memperkuat kapasitas infrastruktur pendidikan teknik yang lebih maju dan modern.
“Saya mewakili Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah meletakkan batu pertama pembangunan ini. InsyaAllah Fakultas Teknik UMMAT akan semakin diperhitungkan di masa mendatang. Selamat dan teruslah tumbuh untuk UMMAT,” kata Prof. Muhadjir.
Rektor UMMAT menambahkan bahwa pembangunan Gedung Fakultas Teknik ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan kampus yang berbasis keilmuan dan inovasi. Gedung tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas laboratorium modern yang mendukung praktik dan riset mahasiswa teknik.
“Kami berharap pembangunan ini berjalan lancar sampai selesai dan menjadi tempat lahirnya inovasi-inovasi besar dari anak-anak muda NTB yang kuliah di UMMAT,” ujarnya.
Dengan peresmian Fakultas Kedokteran dan dimulainya pembangunan Gedung Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Mataram menegaskan komitmennya sebagai kampus unggul berbasis nilai-nilai keislaman, berorientasi pada pengembangan IPTEK, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan global.
Rektor menutup sambutannya dengan harapan besar agar seluruh sivitas akademika UMMAT terus menjaga semangat kolaborasi, inovasi, dan pengabdian sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Koordinator Komisariat (KOORKOM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam meneguhkan identitas kampus Islami melalui pelaksanaan seminar keagamaan bertajuk “Manifestasi Islam Rahmatan Lil Alamin”. Seminar ini berlangsung pada Senin, 28 April 2025, dan sukses menghadirkan dua narasumber pakar di bidang keislaman dan kemuhammadiyahan, yaitu Prof. Dr. Abdul Malik, M.Ag., M.Pd. (Kaprodi S3 Studi Islam UIN Mataram) dan Dr. Syafril, M.Pd. (Ketua Forum Keluarga Alumni IMM – FOKAL IMM).
Acara yang digelar di Aula UMMAT ini bertujuan menginternalisasi nilai-nilai Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, serta menginspirasi mahasiswa agar menjadikan nilai tersebut sebagai pijakan dalam kehidupan akademik maupun sosial.
Ketua KOORKOM IMM UMMAT, Zainul Arifin, menyampaikan bahwa IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki tanggung jawab besar dalam melakukan proses islamisasi kampus secara holistik dan berkelanjutan. “IMM adalah barisan terdepan dalam mentransformasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di kampus. Seminar ini menjadi bukti nyata dari komitmen kami meneruskan perjuangan Wakil Rektor IV UMMAT dalam menghidupkan atmosfer kampus yang Islami, humanis, dan berkemajuan,” tegas Zainul.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar menjadi forum ilmiah, tetapi juga sebagai sumber energi spiritual bagi para mahasiswa dan ketua lembaga mahasiswa agar menjadi teladan dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam di tengah tantangan zaman. “Harapan kami, kegiatan ini menjadi titik awal munculnya spirit baru di kalangan mahasiswa. Meski tidak semua dapat hadir, semoga mereka yang mengikuti dapat menjadi agen penyebar semangat Islam rahmatan lil alamin. Kita semua ingin UMMAT maju, dan berkemajuan itu dimulai dari hal sederhana: memperbaiki akhlak dan menumbuhkan semangat keilmuan,” tambahnya.
Dalam pemaparan materinya, Prof. Dr. Abdul Malik menekankan bahwa Islam rahmatan lil alamin bukan hanya slogan, tetapi merupakan manifestasi dari ajaran Islam yang mengedepankan cinta, kasih sayang, keadilan, dan penghargaan terhadap sesama makhluk. Ia mengajak para mahasiswa untuk memahami Islam secara mendalam dan tidak terjebak dalam simbol-simbol belaka. “Islam adalah agama yang membawa pesan-pesan kedamaian, keadilan, dan keseimbangan. Mahasiswa sebagai generasi intelektual harus menjadi penggerak Islam yang tidak hanya taat dalam ritual, tetapi juga aktif dalam sosial, moderat dalam pandangan, dan cerdas dalam menyampaikan dakwah,” jelas Prof. Malik.
Sementara itu, Dr. Syafril, sebagai Ketua FOKAL IMM, mengajak para kader IMM untuk menjadikan keislaman dan keilmuan sebagai dua sayap perjuangan. Ia menekankan pentingnya kader IMM untuk tampil sebagai pemimpin yang unggul dalam moral, berwawasan luas, serta memiliki sensitivitas terhadap persoalan umat dan bangsa.
“IMM bukan sekadar organisasi mahasiswa. IMM adalah kawah candradimuka kader umat. Dari IMM lahir pemimpin-pemimpin yang mampu membawa Islam rahmatan lil alamin dalam praktik kehidupan nyata, bukan hanya dalam ceramah,” tandasnya.
Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif KOORKOM IMM dalam menyelenggarakan seminar ini. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah maju dalam memperkuat identitas keislaman kampus dan membentuk karakter mahasiswa yang religius dan progresif. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Mahasiswa harus sering-sering bermuzakarah, berdiskusi, dan memperkaya pengetahuan mereka tentang Islam dan keilmuan lainnya. Dunia semakin global dan kompleks, maka mahasiswa perlu memperkuat fondasi nilai dan pengetahuan,” ungkap Dr. Zaenuddin.
Ia berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus dilanjutkan dalam berbagai bentuk, baik seminar, diskusi rutin, pelatihan, maupun gerakan sosial keumatan yang melibatkan lebih banyak mahasiswa. “Semoga dari kegiatan ini, mahasiswa semakin memahami Islam yang humanis, dinamis, dan membahagiakan, sehingga dapat menjadi agen perubahan yang membawa keberkahan bagi kampus, masyarakat, dan bangsa,” pungkasnya.
Dengan semangat Islam Rahmatan Lil Alamin, KOORKOM IMM UMMAT membuktikan bahwa mereka tidak hanya berbicara soal perubahan, tetapi menjadi bagian dari perubahan itu sendiri (HUMAS UMMAT).
Mataram, 23 April 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk insan-insan akademis yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai keislaman melalui penyelenggaraan Opening Ceremony Program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Mahasiswa, yang digelar oleh Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) UMMAT.
Program BTQ ini merupakan program tahunan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 2 sebagai bagian dari pembinaan spiritual dan pembentukan karakter islami sejak dini di lingkungan perguruan tinggi. Tahun ini, jumlah peserta mengalami peningkatan signifikan, yakni sebanyak 1.835 mahasiswa yang terbagi ke dalam 53 kelompok. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu tutor dan satu asisten tutor yang telah mendapatkan pelatihan khusus.
Ketua Panitia, Sahman, Z, M.H., menyampaikan bahwa program ini tidak sekadar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an semata, melainkan juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam kehidupan mahasiswa.
“Program ini diawali dengan placement test untuk mengidentifikasi kemampuan awal mahasiswa dalam membaca Al-Qur’an. Mereka yang telah memenuhi standar kelulusan seperti kelancaran bacaan, ketepatan tajwid, dan penguasaan dasar-dasar hukum bacaan, cukup mengikuti pembinaan hingga pertemuan kedua dan akan langsung diberikan sertifikat. Sementara mahasiswa yang belum memenuhi standar tersebut, akan mengikuti pembinaan hingga 12 pertemuan,” jelas Sahman.
Lebih lanjut, Sahman menekankan bahwa program BTQ ini merupakan bagian dari upaya UMMAT untuk membangun generasi muda yang tidak hanya melek sains dan teknologi, tetapi juga memiliki dasar spiritual yang kokoh. Menurutnya, mahasiswa UMMAT sebagai calon pemimpin masa depan harus memiliki kompetensi holistik yang mencakup aspek intelektual, emosional, dan spiritual.
Sementara itu, Kepala LP3IK UMMAT, Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa program BTQ sejatinya telah dirancang sejak akhir Februari lalu. Namun karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan libur panjang Idulfitri, pelaksanaannya dijadwalkan ulang setelah libur.
“Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan program tetap optimal meskipun waktunya bergeser. Tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas pembinaan, para mentor yang telah kami siapkan diharapkan dapat mendampingi mahasiswa secara maksimal. Para mahasiswa akan mendapatkan materi pembelajaran Al-Qur’an secara teoritis dan praktis dengan panduan buku yang telah disusun oleh LP3IK,” terang Anugerah.
Dalam paparannya, Anugerah juga mengutip sabda Rasulullah SAW: “Khairukum man ta’allamal Qur’ana wa ‘allamahu” yang artinya sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Ia menekankan bahwa nilai ini bersifat universal bagi semua disiplin ilmu.
“Mau dari Teknik, FIK, FISIPOL, FAPERTA, FKIP, FAI, atau Hukum, semua mahasiswa UMMAT harus menyadari bahwa menjadi insan Qur’ani adalah identitas utama yang harus dibangun sejak dini. Program BTQ bukan sekadar formalitas akademik, tapi bagian dari dharma keempat Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yakni pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tambahnya.
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., menegaskan bahwa program BTQ ini adalah salah satu program strategis universitas untuk memastikan seluruh lulusannya memiliki kemampuan dasar dalam membaca Al-Qur’an.
“Sebagai pimpinan universitas, kami ingin memastikan bahwa ketika mahasiswa lulus dari UMMAT, mereka tidak hanya menguasai ilmu akademik, tetapi juga telah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. Hal ini sangat membantu dalam pemahaman mata kuliah AIK dan menumbuhkan kesadaran spiritual dalam kehidupan kampus,” ujar Asmawati.
Lebih jauh, Asmawati menyampaikan bahwa kehadiran program BTQ ini sejalan dengan semangat UMMAT sebagai institusi pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang holistik.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, yang menyoroti pentingnya keterkaitan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan kecerdasan holistik manusia. “Catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah mencakup pengembangan intelektual, spiritual, sosial, dan profesional. Kemampuan membaca Al-Qur’an memiliki korelasi kuat dengan kecerdasan spiritual, yang secara ilmiah telah terbukti berdampak pada kesehatan emosional dan fisik. Ketenangan batin yang diperoleh dari membaca Al-Qur’an berkontribusi besar pada stabilitas psikologis. Bahkan, para penghafal Al-Qur’an cenderung lebih sehat secara menyeluruh,” ungkapnya.
Program BTQ UMMAT ini mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Mereka mengaku senang karena program ini dapat meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang sebelumnya masih terbatas. Selain itu, kegiatan ini dinilai sangat membantu mereka memahami nilai-nilai Islam dalam kehidupan kampus dan di masa depan sebagai generasi penerus umat.
Dengan terlaksananya Opening Ceremony ini, UMMAT menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mencetak generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan umat (HUMAS UMMAT).
Mataram, 22 April 2025 – Komitmen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam mengembangkan kapasitas akademik dan kolaborasi internasional kembali ditunjukkan lewat suksesnya penyelenggaraan 2nd International Seminar on Student Research in Education, Science, and Technology. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT Angkatan 4 dan diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom.
Dengan mengusung tema “Deep Learning in Science, Technology, and Language Education: Transforming Teaching, Learning, and Research,” seminar ini menjadi ajang berbagi gagasan dan hasil penelitian dari para mahasiswa serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri. Tema ini dipilih sebagai refleksi dari kemajuan teknologi dan pentingnya pendekatan deep learning dalam mendukung transformasi pendidikan di era digital.
Empat pembicara utama dari tiga negara dihadirkan dalam seminar ini, yakni: Dy Outdom dari Royal University of Phnom Penh, Kamboja, Zulfa Arsita Aulia dari Universitas Bina Bangsa, Indonesia, Inamullah Abid dari Sayed Jamaluddin Afghani University, Afghanistan, dan Chinta Shaqila dari Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia.
Acara ini diikuti oleh 116 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan beberapa peserta dari luar negeri, seperti Malaysia, yang menambah nuansa internasional serta memperkaya diskusi lintas budaya dan akademik.
Ketua panitia, Taufik Ibrahim, mahasiswa Kelas Riset Angkatan IV Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme peserta dan keberhasilan panitia dalam menyelenggarakan acara berskala internasional ini. “Kami sangat bangga bisa kembali menyelenggarakan seminar internasional ini. Kegiatan ini menjadi ruang berbagi ide, inovasi, dan hasil riset mahasiswa yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan, sains, dan teknologi. Harapannya, ke depan mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT terus bersemangat untuk aktif dalam forum-forum ilmiah baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Taufik juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan seminar ini bukan hanya ajang eksistensi, melainkan juga sebagai bukti bahwa mahasiswa S1 mampu berada di panggung akademik global dengan percaya diri dan kompetensi yang baik.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mahasiswa dan dosen pembimbing yang telah bekerja keras dalam menyukseskan seminar ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini harus terus didukung karena memiliki pengaruh positif terhadap pengembangan kualitas mahasiswa, sekaligus mendongkrak akreditasi fakultas dan universitas.
“Saya melihat mahasiswa UMMAT sangat percaya diri dan tidak kalah dengan mahasiswa dari kampus-kampus besar lainnya. Ini adalah seminar internasional kedua yang mereka selenggarakan, dan saya melihat kualitasnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Publikasi seminar ini juga berskala internasional, sesuatu yang masih sangat jarang dilakukan oleh mahasiswa S1. Ini menjadi prestasi yang membanggakan dan harus terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.
Dr. Nizaar juga menambahkan bahwa pihak fakultas dan universitas perlu memberikan perhatian lebih dalam bentuk dukungan pendanaan dan fasilitasi riset agar mahasiswa maupun dosen semakin termotivasi untuk aktif dalam publikasi ilmiah dan kegiatan akademik tingkat internasional.
Selain sesi pemaparan materi oleh narasumber utama, seminar ini juga menampilkan presentasi hasil penelitian dari para mahasiswa Kelas Riset FKIP UMMAT dan peserta dari kampus lain. Ragam topik yang dibahas meliputi teknologi dalam pendidikan bahasa, pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa, pendekatan berbasis STEAM, hingga integrasi nilai-nilai lokal dalam kurikulum.
Kegiatan ini tidak hanya menegaskan eksistensi FKIP UMMAT dalam dunia akademik internasional, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran nyata bagi mahasiswa dalam mengasah keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen kegiatan ilmiah.
Dengan keberhasilan ini, Kelas Riset FKIP UMMAT semakin menegaskan dirinya sebagai pionir dalam pengembangan riset mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional. Semangat kolaboratif, inovatif, dan progresif yang ditunjukkan para mahasiswa menjadi bukti bahwa generasi muda UMMAT siap bersaing di era global berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (HUMAS UMMAT).
PEMBINAAN BACA TULIS AL-QURAN (BTQ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hai Mahasiswa UMMAT Semester Genap! 📚 Saatnya bersiap mengikuti kegiatan wajib BTQ yang menjadi bagian penting dalam perjalanan akademik dan spiritual kalian di kampus tercinta!
🗓️ Opening Ceremony & Placement Test
Hari/Tanggal: Rabu, 23 April 2025 Waktu: Pukul 13.30 WITA Tempat: Auditorium H. Anwar Ikraman
🌟 Kenapa Kamu Harus Ikut?
Mahasiswa yang LULUS BTQ akan langsung mendapatkan sertifikat resmi yang sangat dibutuhkan untuk:
✅ Mata Kuliah AIK ✅ KKN & PKL ✅ Yudisium ✅ Wisuda
📢 Info Penting:
📲 Jangan lupa bergabung di grup WhatsApp resmi untuk mendapatkan info terbaru dan koordinasi kegiatan. Link grup akan dibagikan melalui kanal resmi Universitas.
📝 Catat dan Persiapkan Diri:
✅ Pastikan hadir tepat waktu ✅ Jaga semangat dan niatan untuk belajar ✅ Raih keberkahan ilmu dan izin yang mulia 🤲🏼
📌 Wajib bagi seluruh mahasiswa semester genap! Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam bacaan Al-Qur’an sekaligus memenuhi persyaratan akademikmu.