Mataram, Dalam upaya mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja, Program Studi S1 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik (FATEK), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Kuliah Pakar bertema “Peningkatan Kualitas Mahasiswa Menuju Dunia Kerja” pada Rabu (13/8). Acara ini berlangsung di Aula Lantai 3 UMMAT dan dihadiri oleh mahasiswa S1 Teknik Pertambangan.
Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan praktis dan wawasan industri, khususnya di sektor pertambangan. Seperti disampaikan oleh Sekretaris Prodi, Ariyanto, tujuan utama kuliah pakar ini adalah meningkatkan kualitas mahasiswa agar memiliki keunggulan kompetitif di pasar kerja.
“Kami berharap ke depan kegiatan kuliah pakar dapat dijadwalkan secara jelas, dan menghadirkan para expert di bidang masing-masing. Dengan begitu, minat, keterampilan, dan pengetahuan mahasiswa akan semakin berkembang. Pengalaman langsung dari para ahli, terutama mereka yang bekerja di perusahaan target mahasiswa, akan memberikan motivasi dan gambaran nyata tentang tantangan sekaligus peluang di dunia kerja,” ungkap Ariyanto.
Salah satu daya tarik utama kegiatan ini adalah kehadiran pembicara yang merupakan alumni S1 Teknik Pertambangan UMMAT dan kini bekerja di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), perusahaan tambang terkemuka di Indonesia. Kehadiran alumni ini memberi nilai tambah tersendiri karena mahasiswa mendapatkan cerita nyata perjalanan karier dari bangku kuliah hingga sukses bekerja di industri besar.
Dalam penyampaian materinya, narasumber memaparkan berbagai poin penting, antara lain: Keterampilan teknis (hard skills) yang dibutuhkan di industri pertambangan, mulai dari penguasaan perangkat lunak desain tambang, pemahaman teknis pengeboran, pengolahan mineral, hingga manajemen proyek. Keterampilan non-teknis (soft skills) seperti komunikasi efektif, kerja sama tim, kemampuan adaptasi, dan kepemimpinan. Strategi menghadapi seleksi kerja di perusahaan tambang, termasuk penyusunan CV yang menarik, teknik wawancara, serta pentingnya pengalaman magang. Tantangan lapangan di industri pertambangan, seperti keselamatan kerja (safety), kondisi medan yang ekstrem, serta tuntutan untuk bekerja di bawah tekanan waktu.
Wakil Dekan II Fakultas Teknik, H. Fariz Primadi Hirsan, ST., MT., yang mewakili Dekan Fakultas Teknik UMMAT. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah konkret Prodi S1 Teknik Pertambangan dalam mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja.
“Kuliah pakar seperti ini sangat penting untuk memberikan perspektif yang nyata kepada mahasiswa. Industri pertambangan terus berkembang dan menuntut SDM yang berkualitas, sehingga mahasiswa harus mempersiapkan diri sejak dini, tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga mental, keterampilan, dan jaringan profesional,” ujarnya.
Suasana kuliah pakar berlangsung interaktif. Mahasiswa dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari teknis pekerjaan di tambang, tips menghadapi seleksi perusahaan besar, hingga kiat menjaga kesehatan mental saat bekerja di medan yang menantang. Diskusi dua arah ini menciptakan atmosfer belajar yang dinamis dan membangkitkan motivasi peserta. (HUMAS UMMAT)
Sumbawa,Upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan (bullying) terus digencarkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 05 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Mengusung semangat edukasi dan pembentukan karakter sejak dini, mereka mengadakan program sosialisasi bertajuk “Stop Bullying” di dua sekolah, yaitu SDN 01 Labuan Aji pada Kamis (7/8) dan MI Muhammadiyah Terujung pada Jumat (8/8).
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang arti bullying, berbagai bentuknya baik verbal, fisik, sosial, maupun cyberbullying serta dampak serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, emosi, hingga prestasi belajar korban. Tidak hanya memberikan materi, mahasiswa KKN mengemas kegiatan ini secara interaktif melalui sesi tanya jawab, permainan edukatif, dan simulasi kasus. Metode ini terbukti membuat siswa lebih antusias, aktif bertanya, dan mudah mengingat pesan yang disampaikan.
Ketua KKN Kelompok 05, Rahmad Taofiq, menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja utama kelompoknya selama KKN. “Kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi sekolah dan masyarakat. Harapan kami, adik-adik di sini bisa menjadi agen perubahan yang berani menolak segala bentuk perundungan dan membangun budaya saling menghormati. Pencegahan bullying harus dimulai dari kesadaran diri dan sikap saling menghargai,” ujarnya.
Sosialisasi ini diawali dengan pemaparan materi singkat tentang definisi dan jenis bullying, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video edukasi yang menggambarkan situasi perundungan di sekolah. Siswa diminta mengidentifikasi bentuk-bentuk penindasan yang mereka lihat dalam video, lalu mendiskusikan cara yang tepat untuk mencegah atau menghentikan.
Suasana menjadi semakin hidup ketika mahasiswa KKN mengajak siswa bermain game edukatif bertema “Teman Baik vs Teman Jahat” yang bertujuan mengajarkan perbedaan perilaku positif dan negatif di lingkungan sekolah. Sesi simulasi kasus juga memancing rasa empati siswa, karena mereka diajak memerankan korban, pelaku, dan saksi bullying, lalu berdiskusi mengenai perasaan dan solusi dari sudut pandang masing-masing.
Kepala SDN 01 Labuan Aji, Ahmad Yani, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada siswa KKN Kelompok 05 atas inisiatif ini. “Kami sangat berterima kasih kepada KKN Kelompok 05. Edukasi ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa empati, menghargai perbedaan, dan semangat kebersamaan sejak dini. Pesan anti-bullying yang disampaikan hari ini diharapkan dapat diingat dan dipraktikkan oleh seluruh siswa, tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan rumah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala MI Muhammadiyah Terujung, M. Jufri, S.Pd.I, menilai kegiatan ini sejalan dengan visi sekolahnya untuk membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama. “Program seperti ini sangat membantu kami menciptakan suasana belajar yang positif. Anak-anak perlu diajarkan untuk menghargai orang lain, menghindari perilaku yang menyakiti, dan berani melaporkan jika melihat kasus bullying. Terima kasih atas perhatian dan dedikasi siswa KKN 05 kepada anak-anak kami,” ujarnya.
Respons siswa terhadap kegiatan ini juga sangat positif. Banyak di antara mereka yang mengaku baru mengetahui bahwa mengolok-olok nama orang, mengucilkan teman, atau mengirim pesan yang menyakitkan di media sosial termasuk dalam perilaku bullying. Siswa juga merasa termotivasi untuk lebih peduli terhadap teman dan tidak takut melapor jika melihat kejadian serupa.
Sosialisasi ini tidak hanya menargetkan siswa, tetapi juga mengajak guru untuk lebih aktif mengawasi interaksi anak-anak di kelas maupun di luar jam pelajaran. Mahasiswa KKN memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah untuk membuat “Pojok Curhat” atau “Kotak Pengaduan” sebagai sarana siswa melaporkan kasus perundungan secara aman.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan SDN 01 Labuan Aji dan MI Muhammadiyah Terujung dapat menjadi sekolah bebas perundungan sekaligus contoh bagi sekolah-sekolah lain di Sumbawa. Mahasiswa KKN Kelompok 05 berharap, kegiatan serupa bisa terus berlanjut di masa depan sebagai bagian dari upaya kolektif membentuk generasi muda yang berempati, berkarakter, dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Prestasi membanggakan kembali diraih Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui torehan gemilang tujuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Meski masih berada di semester enam, ketujuh mahasiswa ini dipastikan lulus tanpa skripsi setelah artikel ilmiah mereka diterima dan terbit di jurnal terakreditasi SINTA 2, salah satu jenjang pengakuan tertinggi di dunia publikasi akademik nasional.
Capaian istimewa ini lahir dari Program Kelas Riset FKIP UMMAT, sebuah inovasi pembinaan mahasiswa berbasis penelitian yang diluncurkan sejak 2020. Program ini didesain untuk menanamkan budaya riset sejak dini kepada mahasiswa, sekaligus memberikan jalur kelulusan alternatif melalui publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.
Memasuki tahun kelima, Kelas Riset telah menghasilkan lebih dari 300 artikel yang terbit di prosiding nasional, prosiding internasional, maupun jurnal terakreditasi SINTA 2. Program ini menuai apresiasi luas, baik dari lingkungan internal UMMAT maupun pihak luar, berkat manajemen dan tata kelola yang terstruktur mulai dari seleksi peserta, pembimbingan intensif, hingga proses pengiriman naskah dan revisi.
Tahun ini, angkatan ke-4 Kelas Riset diikuti oleh 22 mahasiswa dari berbagai program studi di FKIP. Dari jumlah tersebut, 13 artikel telah diterima di jurnal SINTA 2, sementara sisanya masih dalam tahap review dan revisi. Untuk Program Studi Pendidikan Matematika sendiri, tujuh mahasiswa berhasil lolos dengan kelulusan penuh berkat diterimanya karya ilmiah mereka di jurnal bergengsi.
Daftar tujuh mahasiswa berprestasi tersebut beserta jurnal tujuan adalah: (1) Alfiana Sahraini, accepted di Mimbar PGSD Undiksha. (2) Nurwahidah, accepted di Indonesian Journal of Educational Research and Review. (3) Elna Farida, accepted di Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA. (4) Alfian Rahman Hadi, accepted di JST: Jurnal Sains dan Teknologi. (5) Lailatul Jannah, accepted di JPPP: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. (6) Meli Anggraini, accepted di IJOLAE: Indonesian Journal on Learning and Advanced Education. (7) Lailatul Hoyali, accepted di Jurnal Mimbar Ilmu
Keberhasilan ini bukan diraih secara instan. Prosesnya dimulai dari pemilihan topik penelitian yang relevan dan terkini, pengumpulan data lapangan atau eksperimen, analisis mendalam, penulisan sesuai kaidah akademik, hingga melewati tahap peer review yang ketat.
Pembina sekaligus Pembimbing Utama Kelas Riset, Dr. Syaharuddin, M.Si, menegaskan bahwa prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dan konsistensi. “Mereka berhasil menaklukkan SINTA 2 berkat komitmen tinggi, bimbingan intensif, dan ketekunan luar biasa dalam proses penelitian. Ini membuktikan bahwa mahasiswa kita mampu bersaing di ranah akademik nasional,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Abdillah, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Matematika. Ia memberikan apresiasi kepada seluruh dosen pembimbing yang terlibat langsung dalam proses pendampingan. “Terima kasih kepada para pembimbing yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmu untuk mendampingi mahasiswa dari nol hingga menghasilkan publikasi berkualitas,” tuturnya.
Salah satu pembimbing, Vera Mandailina, M.Pd, menekankan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari proses riset yang matang. “Tahapan yang mereka lalui mulai dari perencanaan, pengumpulan data, penulisan, pengiriman naskah, hingga revisi berkali-kali sebelum akhirnya mendapat Letter of Acceptance (LoA) benar-benar menguji kesabaran dan kemampuan mereka,” jelasnya.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si, menyampaikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa dan pembimbing. “Pencapaian ini bukan hanya mengangkat nama UMMAT, tetapi juga menjadi bukti bahwa budaya riset yang kami bangun dapat menghasilkan lulusan berkualitas dan kompetitif. Mahasiswa tidak hanya lulus dengan predikat akademis tinggi, tetapi juga memiliki rekam jejak publikasi yang diakui secara nasional bahkan internasional,” ungkapnya.
Ia menambahkan, keberhasilan ini menjadi modal penting bagi lulusan FKIP untuk melanjutkan studi atau berkarier di dunia pendidikan dan penelitian. “Ini adalah langkah maju dalam mempersiapkan generasi pendidik yang unggul, kreatif, dan siap menghadapi tantangan abad 21,” tegasnya.
Keberhasilan tujuh mahasiswa ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMMAT lainnya. Program Kelas Riset FKIP terbukti mampu mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, berorientasi pada solusi, dan menghasilkan karya yang berdampak nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Dengan pencapaian ini, UMMAT semakin mengukuhkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga aktif mencetak karya ilmiah berkualitas. Bagi mahasiswa, jalur kelulusan tanpa skripsi melalui publikasi SINTA 2 menjadi motivasi sekaligus tantangan untuk terus berkarya dan berinovasi. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Semangat dan dedikasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali terukir di panggung internasional. Kali ini, kabar gembira datang dari Baiq Fera Susmita Putri, mahasiswi Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), yang berhasil lolos sebagai peserta International Conference Santri Mendunia (ICSM) #Batch 3. Kegiatan bergengsi ini akan dilaksanakan pada 6–11 Oktober 2025 di Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Berasal dari Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Baiq Fera bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga mengemban amanah untuk mengharumkan nama UMMAT dan Indonesia. Selama tujuh hari, ia akan mengikuti rangkaian kegiatan padat mulai dari presentasi paper ilmiah hingga study tour ke berbagai destinasi wisata, pesantren terkemuka, dan universitas unggulan di tiga negara.
Di tengah rasa syukur atas kelolosannya, Baiq Fera juga harus menghadapi sejumlah tantangan yang cukup besar. Saat ini ia sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Sumbawa, sehingga pengurusan paspor dan persiapan keberangkatan menjadi sedikit terhambat.
“Semoga saya bisa diberikan izin untuk pulang mengurus paspor selama satu minggu. Selain itu, dana keberangkatan juga menjadi tantangan tersendiri, namun saya optimis semua bisa teratasi dengan doa, usaha, dan dukungan banyak pihak,” ungkapnya penuh keyakinan.
Baiq Fera berharap prestasinya ini menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa UMMAT untuk lebih percaya diri dan berani mengambil peluang di berbagai ajang.
“Jangan pernah merasa diri tidak mampu atau takut. Untuk menuju kesuksesan, yang dibutuhkan adalah keberanian dan percaya diri. Saya berharap kampus terus memberikan dukungan kepada mahasiswa yang memiliki keberanian dan prestasi, serta membimbing mereka hingga menemukan tempat yang tepat untuk berkembang,” pesannya.
Wakil Dekan II FISIPOL UMMAT, Ayatullah Hadi, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian Baiq Fera. “Ananda Baiq Fera adalah representasi terbaik dari semangat dan dedikasi mahasiswa Indonesia. Keberaniannya untuk melangkah ke panggung internasional adalah inspirasi bagi mahasiswa lain. Saya percaya ia akan menunjukkan kemampuan luar biasa dan mengharumkan nama kampus UMMAT serta Indonesia di mata dunia,” ujarnya.
Beliau juga menegaskan bahwa FISIPOL UMMAT akan selalu mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi hingga level global.“Fakultas akan terus memberikan dukungan, baik moral maupun akademik, agar mahasiswa memiliki kepercayaan diri dan kompetensi yang kuat. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada, meskipun harus melewati berbagai tantangan,” tambahnya.
International Conference Santri Mendunia (ICSM) merupakan ajang yang mempertemukan para pemuda, pelajar, dan santri dari berbagai negara untuk saling berbagi gagasan, pengalaman, dan karya. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu membangun jejaring internasional, memperluas wawasan global, sekaligus memperkenalkan budaya dan potensi daerah asal mereka.
Baiq Fera menyadari bahwa kesempatan ini bukan hanya sekadar perjalanan akademik, tetapi juga perjalanan hidup. Ia bertekad mempersembahkan yang terbaik, tidak hanya dalam sesi presentasi, tetapi juga sebagai duta yang membawa citra positif mahasiswa UMMAT dan NTB di mata dunia.
Keikutsertaan Baiq Fera dalam ICSM 2025 membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki kemampuan untuk bersaing secara global. Dukungan penuh dari berbagai pihak, baik kampus, pemerintah daerah, maupun masyarakat, diharapkan dapat membantu kelancaran perjalanan dan partisipasinya.
Dengan langkah pasti dan semangat yang tak padam, Baiq Fera siap menorehkan cerita baru yang akan menginspirasi mahasiswa lain untuk berani melangkah keluar dari zona nyaman, meraih mimpi, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menggelar Job Fair dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan FKIP UMMAT pada Sabtu (09/08/2025) ini disambut dengan antusias oleh para pencari kerja (pencaker) dari berbagai wilayah di NTB.
Sejak siang hari, ratusan pencaker telah memadati area Lapangan FKIP UMMAT untuk mencari informasi sekaligus melamar langsung pada perusahaan yang membuka lowongan. Antusiasme ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap peluang kerja, baik di sektor nasional maupun internasional, yang ditawarkan melalui job fair ini.
Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., menyampaikan bahwa job fair tahun ini memiliki konsep berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini, Disnakertrans NTB mengambil langkah strategis dengan menggandeng lembaga pendidikan. Sebuah terobosan yang membedakan job fair kali ini dari sebelumnya,” ujarnya.
Nelly menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menjadi ajang rekrutmen, tetapi juga forum diskusi untuk mempersiapkan tenaga kerja NTB agar lebih kompetitif di pasar global. Menurutnya, banyak tenaga kerja NTB, termasuk lulusan Balai Latihan Kerja (BLK), telah memiliki keahlian teknis mumpuni seperti kemampuan mengelas, namun masih terkendala minimnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
“Peluang kerja tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Tenaga kerja lokal kita punya keterampilan hebat, hanya saja kita harus melengkapi mereka dengan kemampuan bahasa internasional agar bisa bersaing,” tegasnya.
Tahun ini, 41 perusahaan di NTB berpartisipasi dalam job fair dengan menawarkan lebih dari 2.000 lowongan kerja dari berbagai sektor formal maupun informal, termasuk peluang kerja di luar negeri. Kesempatan ini terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga sarjana.
Sebelum datang, Nelly mengingatkan para pencari kerja untuk mempersiapkan dokumen lamaran seperti CV, fotokopi ijazah terakhir, transkrip nilai, KTP, serta sertifikat kompetensi (jika ada). “Cukup bawa salinan dokumen. Dokumen asli sebaiknya disimpan dengan aman,” pesannya.
Rektor UMMAT yang diwakilkan oleh Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas sinergi ini. “In syaa Allah, kegiatan ini menjadi langkah nyata kampus dalam menjembatani dunia kerja dengan para alumni dan lulusan baru, sekaligus mendukung misi pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran di NTB,” tuturnya.
Zaenuddin menambahkan bahwa UMMAT memandang job fair ini bukan hanya sebagai agenda seremonial, melainkan bagian dari komitmen perguruan tinggi untuk menciptakan lulusan yang siap kerja. “Kami ingin memastikan mahasiswa UMMAT tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis, etika kerja, dan kesiapan mental yang sesuai dengan tuntutan industri,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kerja sama antara kampus, pemerintah, dan dunia industri adalah kunci. Dengan kolaborasi seperti ini, kita bisa memastikan informasi pasar kerja sampai kepada mahasiswa bahkan sebelum mereka lulus. Ini akan mempersingkat masa tunggu kerja lulusan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia juga berpesan kepada para pencari kerja agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Bawa semangat, percaya diri, dan kesiapan diri. Karena peluang kerja tidak datang dua kali. Jadikan job fair ini sebagai titik awal perjalanan karier yang sukses, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” tutupnya. (Humas UMMAT)
Mataram,Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA), di bawah koordinasi Bagian Pembinaan Kreativitas, Penalaran, dan Prestasi Mahasiswa (PKP2M), menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Proposal Kompetisi Bangun Gedung Indonesia (KBGI) dan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak 6 hingga 7 Agustus 2025, bertempat di Aula Pertemuan Lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas mahasiswa dan dosen pembimbing, UMMAT menghadirkan dua narasumber ahli dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yakni Dr. Ir. Seplika Yadi, S.T., M.T. dan Dr. Ir. Moh. Abduh, S.T., M.T., IPU, ACPE., ASEAN Eng. Keduanya merupakan akademisi yang telah teruji dan berpengalaman luas dalam berbagai kompetisi rancang bangun skala nasional, termasuk KBGI dan KJI yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan universitas dalam mendorong peningkatan kualitas dan daya saing mahasiswa, khususnya di bidang teknik sipil.
“Ini merupakan langkah yang sangat strategis. Namun demikian, penyusunan proposal harus benar-benar diperhatikan karena kita akan bersaing secara nasional dengan berbagai perguruan tinggi ternama. Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan karya proposal yang berkualitas dan berpotensi menang,” ujar Rektor.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., turut menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran narasumber dari UMM dan menegaskan pentingnya sinergi antara universitas dengan para ahli dalam membimbing mahasiswa.
“Selamat datang kami ucapkan kepada Dr. Muhammad Abduh dan Ir. Seplika Yadi. Kehadiran beliau menjadi energi baru bagi kami di UMMAT untuk terus berkembang. Kami berharap ke depan bisa melakukan pendampingan secara mandiri, namun untuk saat ini kami masih sangat memerlukan bimbingan dari para pakar untuk menyusun proposal dengan baik dan benar,” ujar Dr. Erwin.
“Semoga ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber dapat ditransfer secara maksimal kepada mahasiswa UMMAT agar siap berkompetisi,” tambahnya.
Dalam bimtek ini, terdapat empat kelompok utama yang aktif mengikuti proses penyusunan proposal KBGI dan KJI, serta beberapa kelompok cadangan yang dipersiapkan untuk mendukung dan memperkuat tim utama. Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi pemaparan materi teknis, diskusi kelompok, serta praktik langsung penyusunan proposal sesuai panduan resmi dari Kemenristek Dikti.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mencetak mahasiswa yang kompeten dalam kompetisi, tetapi juga menjadi bagian dari misi UMMAT untuk mengintegrasikan pembinaan prestasi akademik dengan penguatan karakter unggul mahasiswa dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional.
Dengan terselenggaranya Bimtek ini, UMMAT meneguhkan komitmennya untuk terus bergerak maju dan mengikuti jejak kampus-kampus PTMA senior lainnya yang telah lebih dulu menorehkan prestasi di ajang nasional. (HUMAS UMMAT)