Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menyelenggarakan Expo Karya KKN UMMAT 2025 dengan mengusung tema “Kampus Sinergi Impact – Building Village Independence” pada Selasa, 30 September 2025.
Kegiatan yang digelar di Auditorium H. Anwar Ikraman kampus UMMAT ini menjadi ajang penting untuk memamerkan berbagai karya dan program mahasiswa selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai desa di Nusa Tenggara Barat.
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M. Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa expo ini bukan sekadar pameran, melainkan ruang refleksi dan apresiasi terhadap inovasi mahasiswa.
“Kegiatan Expo ini adalah wadah untuk memperlihatkan karya mahasiswa KKN yang lahir dari pengabdian nyata di tengah masyarakat. Harapannya, melalui kegiatan ini kita bisa melihat dan menilai seberapa jauh mahasiswa mampu berkontribusi selama berada di lokasi pengabdian,” ujarnya.
Dalam Expo Karya KKN tahun ini, mahasiswa menampilkan karya dalam tiga kategori utama, yaitu: 1. Teknologi Tepat Guna (TTG), berupa inovasi sederhana yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat desa. 2. Kesehatan Masyarakat (Kesmas) menampilkan program kesehatan. 3. Desa Tangguh Bencana (Destana), memperlihatkan upaya mahasiswa dalam meningkatkan kesiapsiagaan desa menghadapi potensi bencana.
Rektor UMMAT,Drs. Abdul Wahab, MA., dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas kerja keras mahasiswa selama 45 hari pengabdian di desa.
“KKN adalah momentum bagi mahasiswa untuk membumikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah. Melalui expo ini kita bisa melihat langsung hasil kerja keras, kreativitas, dan pengabdian mereka dalam membantu desa menjadi lebih mandiri,” tutur Rektor.
Salah satu peserta KKN, M. Ari Azhari dari kelompok 28 Desa Sangiang dan merupakan kelompok Terbaik 1 kategori TTG, mengungkapkan pengalamannya selama mengabdi di desa. “Melalui KKN kami belajar langsung dari masyarakat. Tidak hanya memberi solusi, tetapi juga beradaptasi dengan kearifan lokal. Bagi saya pribadi, pengalaman ini membentuk kedewasaan dan kepedulian sosial yang mungkin tidak akan saya dapatkan di kelas,” ujarnya.
Kemudian Ia juga sampaikan bahwa telah mengembangkan inovasi sederhana yakni membuat paving blok dari sampah plastik dan sosialisasi pemanfaatan arang aktif untuk mencegah pencemaran laut dari limbah cair rumah tangga.
“Kami ingin karya ini benar-benar bermanfaat, bukan hanya sebagai proyek KKN, tapi bisa dipakai berkelanjutan oleh masyarakat desa dan alhamdulillah kami menyaksikan kebahagiaan di mata masyarakat dan rasa antusias dari program yang kami bawa dan mereka mengapresiasi kerja kami bahwa kami adalah mahasiswa KKN yang pernah datang ke desa sangiang.” tuturnya. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik (Fatek) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa Penyuluhan Mitigasi Bencana Banjir di Kantor Lurah Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram pada 18 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat Kelurahan Bertais dengan melibatkan seluruh dosen Prodi Teknik Sipil UMMAT.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait upaya mitigasi bencana banjir serta meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi potensi bencana. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan risiko dan dampak yang ditimbulkan akibat banjir dapat diminimalisir.
Lurah Bertais menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih atas kegiatan penyuluhan mitigasi banjir ini. Harapan kami, kolaborasi semacam ini dapat terus dilaksanakan, tidak hanya terkait mitigasi kebencanaan, tetapi juga perencanaan infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan di wilayah kami,”ujarnya.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknik Sipil UMMAT, Ir. Adryan Fitrayudha, S.T., M.T., IPM., menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana.
Ir. Adryan Fitrayudha juga menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga langkah awal dari kerja sama yang berkelanjutan. “Melalui kegiatan ini kami berharap masyarakat Kota Mataram, khususnya di Kelurahan Bertais, dapat lebih siap dalam menghadapi potensi bencana banjir yang bisa terjadi kapan saja. Selain itu, kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai awal kolaborasi berkelanjutan antara Prodi Teknik Sipil UMMAT dengan masyarakat dalam berbagai program pengabdian,” ungkapnya.
Sesi penyampaian materi menghadirkan dua narasumber utama. Pertama, Bapak Adiman Fariyadin, S.T., M.T., dosen Teknik Sipil UMMAT, yang memaparkan materi tentang Mitigasi Bencana dengan menekankan pentingnya perencanaan tata ruang dan infrastruktur yang berorientasi pada pengurangan risiko banjir. Narasumber kedua adalah Bapak Musyawir, S.Pd., perwakilan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), yang menyampaikan materi mengenai Kesiapsiagaan Masyarakat dalam menghadapi bencana banjir melalui langkah-langkah praktis dan berbasis komunitas.
“Secara umum, kegiatan ini berjalan lancar tanpa kendala berarti. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menjaga kesinambungan program penyuluhan dan memastikan pengetahuan yang diperoleh dapat terus diaplikasikan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari”, tutup Kaprodi Teknik Sipil UMMAT. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan langkah-langkah penting dalam penguatan tata kelola akademik dan penelitian dengan meluncurkan dua aplikasi strategis: Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SIMLITABMAS) serta SIAKAD terintegrasi PDDikti. Acara launching yang berlangsung di Aula Pertemuan Lantai III UMMAT pada tanggal 16 September 2025 ini dihadiri jajaran pimpinan universitas, dosen, serta tim pengembang aplikasi.
Acara dibuka dengan refleksi sejarah perjalanan panjang SIAKAD UMMAT yang disampaikan oleh Sekretaris Rektor I, Dr. Syafril, M.Pd. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa sistem akademik bukan hanya sarana administrasi, tetapi juga bagian vital dalam mendukung borang akreditasi serta tata kelola kampus yang unggul.
Dr. Syafril juga menambahkan bahwa capaian ini sekaligus menjadi bagian penting dalam mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) 118 dan 133 sebagai tolok ukur keberhasilan tata kelola perguruan tinggi.
Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim pengembang. “Permasalahan sinkronisasi antara keuangan, SIAKAD, dan PDDikti sudah lama menjadi tantangan. Dengan hadirnya aplikasi baru ini, kita berharap seluruh sistem berjalan baik tanpa kendala. Mari kita dukung bersama, karena seluruh aktivitas akademik, pengabdian, hingga penelitian kini harus berbasis sistem. Inilah langkah nyata UMMAT menuju kampus Unggul dan terakreditasi AIPT,” ujarnya.
Peluncuran aplikasi ini turut diisi dengan presentasi teknis dari dua tim pengembang. Tim SIMLITABMAS, yang dipimpin oleh M. Imam Dinata, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa latar belakang pengembangan aplikasi berangkat dari masih adanya administrasi manual, kurangnya integrasi data, serta kebutuhan transparansi dan akuntabilitas.
“SIMLITABMAS hadir untuk mengotomatisasi alur pengajuan, penilaian, monitoring, hingga pelaporan penelitian dan pengabdian. Sistem ini menyediakan basis data terintegrasi yang mencatat riwayat kegiatan dosen dan output penelitian. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi data, sehingga mendukung pengambilan keputusan strategis sekaligus mempermudah pelaporan internal maupun eksternal,” jelasnya.
Kemudian, Tim SIAKAD yang diketuai oleh Abdul Ra’uf Alfansani, S.Kom., turut memaparkan fitur-fitur utama sistem akademik terintegrasi dengan PDDikti. Sistem ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan real-time data akademik, mendukung keperluan akreditasi, serta mengoptimalkan layanan akademik bagi mahasiswa maupun dosen.
Dengan diluncurkannya SIMLITABMAS dan SIAKAD terintegrasi PDDikti, UMMAT menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memperkuat transformasi digital. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa UMMAT siap menjadi kampus unggul, transparan, akuntabel, dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional. (HUMAS UMMAT)
Sangiang,Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Kelompok 28 sukses menggelar kegiatan “Demonstrasi Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Paving Blok dan Sosialisasi Pemanfaatan Arang Aktif untuk Pencegahan Pencemaran Laut dari Limbah Cair Rumah Tangga” di Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, pada Jumat (12/9/2025). Kegiatan yang dipusatkan di Kantor Desa Sangiang ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkatnya, delapan kepala dusun beserta lima orang perwakilannya, tokoh pemuda, karang taruna, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 28, Erni Yustissiani, M.Sc.
Acara ini disambut antusias oleh masyarakat, mengingat permasalahan sampah plastik dan pencemaran lingkungan kini menjadi isu mendesak di berbagai daerah, termasuk Desa Sangiang. Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat menumpuk dan menurunkan kualitas lingkungan, sementara limbah cair rumah tangga sering kali berakhir di laut sehingga mencemari ekosistem. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UMMAT menghadirkan solusi sederhana namun berdampak, yaitu dengan mengubah plastik menjadi paving blok yang bernilai ekonomis serta mengenalkan teknologi arang aktif sebagai penyaring limbah cair rumah tangga.
Kegiatan dimulai dengan demonstrasi pengolahan sampah plastik menjadi paving blok. Mahasiswa memperlihatkan secara langsung tahapan proses mulai dari pemilahan plastik, pencacahan, pencampuran dengan bahan tambahan, pencetakan, hingga hasil akhir berupa paving blok yang kokoh. Proses ini menjadi perhatian masyarakat karena dinilai sebagai terobosan kreatif yang tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga berpotensi menjadi peluang usaha baru di desa.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan arang aktif untuk mencegah pencemaran laut akibat limbah cair rumah tangga. Arang aktif dipilih karena sifatnya yang mampu menyerap zat berbahaya dari limbah, sehingga air buangan rumah tangga dapat lebih ramah terhadap lingkungan. Sosialisasi ini dipandang penting karena masyarakat Desa Sangiang sebagian besar tinggal di pesisir dan memiliki aktivitas rumah tangga yang berdampak langsung ke laut.
Ketua Kelompok 28, M. Ari Azhari, menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan. “Melalui demonstrasi pengolahan sampah plastik menjadi paving blok ini, kami ingin menunjukkan bahwa sampah memiliki nilai guna dan bisa diolah menjadi produk bermanfaat. Sosialisasi arang aktif kami adakan agar masyarakat sadar pentingnya mengelola limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari laut dan lingkungan kita. Insyaallah kami juga akan menyusun buku panduan pengolahan limbah plastik ini agar bisa dilanjutkan oleh perangkat desa dan masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Erni Yustissiani, M.Sc., mengapresiasi kreativitas mahasiswa yang berhasil menggabungkan ilmu pengetahuan dengan pengabdian nyata kepada masyarakat. “Kegiatan ini menghadirkan pengalaman berharga, khususnya melalui pengenalan teknologi arang aktif serta inovasi pengolahan limbah plastik menjadi paving blok. Keduanya bukan hanya relevan dengan isu lingkungan, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam menjaga kelestarianekosistem.Saya melihat antusiasme mahasiswa yang tinggi dan respon positif masyarakat, ini menunjukkan bahwa kolaborasi dunia akademik dan masyarakat membawa energi baru, ide-ide segar, serta semangat perubahan yang bermanfaat,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa teknologi sederhana semacam ini perlu terus dikembangkan agar dapat menjadi solusi nyata dalam mengurangi pencemaran sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat desa.
Kepala Desa Sangiang, A. Rasid, S.E., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif mahasiswa KKN UMMAT. “Saya sangat mengapresiasi program andalan mahasiswa KKN UMMAT yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan limbah plastik menjadi paving blok. Saya yakin program ini dapat mengurangi jumlah limbah plastik sekaligus menciptakan produk alternatif yang lebih ekonomis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Bronjong-Sangiang, Irwan, merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan langsung dalam pembuatan paving blok. “Saya selalu mengingat saat praktik membuat paving blok, karena hal ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama bagi pemerhati lingkungan di sekitar. Terima kasih banyak atas bekal ilmu yang telah diberikan kepada kami,” tuturnya. (HUMAS UMMAT)
Kekait,Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Kelompok 1 yang tengah mengabdi di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, berkolaborasi dengan Yayasan Literasi Lumbung Lombok (3L) mengadakan kegiatan cek kesehatan dan pengobatan gratis pada Minggu (24/8/2025). Kegiatan sosial ini diikuti secara antusias oleh ratusan warga Desa Kekait dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lanjut usia.
Sejak pagi, masyarakat sudah memadati lokasi kegiatan yang dipusatkan di balai desa. Suasana penuh semangat kebersamaan terlihat ketika warga secara bergiliran mengikuti pemeriksaan kesehatan. Kegiatan ini mencakup layanan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, konsultasi kesehatan, serta pemberian obat-obatan secara gratis sesuai hasil diagnosis.
Kepala Desa Kekait, Masjudin Dahlan, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan yang diprakarsai mahasiswa KKN UMMAT bersama 3L. “Kami menyambut baik kegiatan cek kesehatan gratis ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Desa Kekait. Semoga kegiatan ini dapat membantu warga menjaga kesehatan, mendeteksi penyakit sejak dini, dan menumbuhkan kesadaran pentingnya pola hidup sehat demi kesejahteraan bersama,” ungkapnya.
Ia juga berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar masyarakat desa semakin terbantu, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau.
Ketua KKN Kelompok 1 UMMAT menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sejalan dengan semangat Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
“Kegiatan cek kesehatan dan pengobatan gratis ini kami laksanakan sebagai salah satu program utama KKN di Desa Kekait. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa layanan kesehatan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dini serta pola hidup sehat. Kami berterima kasih kepada Yayasan Literasi Lumbung Lombok atas kolaborasi dan dukungannya, serta kepada pemerintah desa, tenaga medis, dan seluruh masyarakat yang turut berpartisipasi,” jelasnya.
Kolaborasi dengan Yayasan 3L juga menjadi nilai tambah, mengingat yayasan tersebut aktif bergerak di bidang literasi dan sosial masyarakat. Dalam kegiatan ini, 3L memberikan dukungan logistik, tenaga relawan, serta turut menyosialisasikan pentingnya literasi kesehatan bagi masyarakat.
Program cek kesehatan dan pengobatan gratis ini memiliki tiga tujuan utama: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan secara preventif, Memberikan layanan kesehatan dasar gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang mungkin kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, serta Membantu deteksi dini penyakit sehingga masyarakat dapat melakukan langkah penanganan lebih lanjut sebelum kondisi memburuk.
Selain pemeriksaan kesehatan, masyarakat juga diberikan penyuluhan singkat tentang pola makan sehat, pentingnya olahraga teratur, serta menjaga kebersihan lingkungan sebagai salah satu faktor pendukung kesehatan.
Sejumlah warga mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti kegiatan ini. Banyak dari mereka yang belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan dalam waktu lama. Dengan adanya layanan gratis ini, mereka merasa terbantu untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini.
“Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan gratis ini. Biasanya kalau mau cek kesehatan harus jauh-jauh ke puskesmas. Sekarang bisa langsung diperiksa di desa sendiri dan kami juga dapat obat-obatan sesuai kebutuhan,” ujar salah seorang warga yang mengikuti pemeriksaan.
Di akhir acara, mahasiswa KKN UMMAT dan relawan 3L juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat agar tidak menyepelekan kesehatan. Pemeriksaan dini dan kesadaran menjaga pola hidup sehat merupakan kunci untuk mencegah berbagai penyakit, sekaligus mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera dan produktif. (HUMAS UMMAT)
Pemenang Timur, Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat untuk Pelestarian Lingkungan” yang dilaksanakan di Desa Pemenang Timur, Kabupaten Lombok Utara pada 8 hingga 9 Agustus 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran dosen dan pimpinan FH UMMAT, Kepala Desa Pemenang Timur, para nelayan, serta masyarakat sekitar pesisir yang sehari-harinya bergantung pada hasil laut. Kehadiran akademisi di tengah masyarakat ini menjadi langkah nyata dalam menghubungkan ilmu pengetahuan, regulasi, dan praktik pengelolaan sumber daya alam agar selaras dengan kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dekan FH UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LL.M., menegaskan pentingnya memberikan pemahaman hukum kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban dalam pengelolaan wilayah pesisir. “Kegiatan ini penting karena pengelolaan pesisir tidak hanya menyangkut kelestarian lingkungan, tetapi juga memiliki dasar hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir. Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin sadar hukum, mampu menyusun peraturan desa yang melindungi lingkungan pesisir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Hilman menekankan bahwa pengelolaan wilayah pesisir bukan sekadar isu ekologis, melainkan juga menyangkut aspek sosial, ekonomi, dan hukum. “Wilayah pesisir adalah rumah bagi banyak masyarakat nelayan. Jika tidak dikelola dengan baik, kerusakan lingkungan akan berdampak langsung pada mata pencaharian mereka. Oleh sebab itu, hukum hadir untuk memberikan arah dan perlindungan, agar masyarakat bisa hidup sejahtera tanpa merusak ekosistem yang menjadi penopang kehidupan mereka,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap kebijakan yang menyangkut pengelolaan lingkungan. “Masyarakat tidak boleh hanya menjadi objek kebijakan, melainkan harus menjadi subjek yang aktif. Desa memiliki kewenangan untuk menyusun Peraturan Desa (Perdes) yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, dan inilah yang perlu kita dorong bersama,” ungkapnya.
Dr. Hilman juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas penyuluhan, melainkan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membangun kesadaran kolektif. “FH UMMAT ingin memastikan bahwa ilmu yang kami miliki tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. Kami ingin masyarakat pesisir memahami bahwa hukum bukanlah sesuatu yang jauh, tetapi dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari,” pungkasnya.
Selama dua hari pelaksanaan, para peserta mendapatkan pembekalan berupa diskusi interaktif, pemaparan materi, serta praktik lapangan yang menekankan peran aktif masyarakat dalam menjaga ekosistem pesisir. Salah satu materi utama dibawakan oleh Anies Prima Dewi, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan II FH UMMAT, yang memaparkan mengenai “Hukum Pengelolaan Pesisir dan Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan”.
Kepala Desa Pemenang Timur dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan akademisi dalam mendampingi masyarakat desa. “Kami berterima kasih kepada FH UMMAT yang hadir langsung memberikan pemahaman hukum dan pendampingan kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, kami semakin yakin bahwa desa dapat memiliki peraturan yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan PKM ini sekaligus memperkuat peran FH UMMAT sebagai center of excellence yang tidak hanya fokus pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga pengabdian nyata kepada masyarakat. Harapannya, sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menjadi model pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal di Lombok Utara. (HUMAS UMMAT)